Definisi anak usia dini menurut National Association for the Education Young Children (NAEYC) menyatakan bahwa anak usia dini atau “early Childhood” merupakan anak yang berada pada usia 0-8 tahun. Pada masa tersebut merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek dalam rentang kehidupan manusia. Proses pembelajaran terhadap anak harus memerhatikan karakteristik yang dimiliki dalam tahap perkembangan anak. Periode usia dini dalam perjalanan kehidupan manusia merupakan periode penting bagi pertumbuhan otak, intelegensi, kepribadian, memori, dan aspek perkembangan lainnya.
B. Karakteristik Anak Usia Dini
Anak usia dini (0-8 tahun) adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Karakteristik anak usia dini sebagai berikut : 1) Usia 0-1 tahun Mempelajari keterampilan motoric mulai dari berguling, merangkak, duduk, berdiri, dan berjalan. Menggunakan pancaindra seperti melihat, mengamati, meraba, mendengar, mencium, mengecap. Mempelajari komunikasi social, maksudnya adalah melaksanakan kontak social dengan lingkungannya, kemudian mampu komunikasi responsive dari orang dewasa.
2) Usia 2-3 tahun
Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada di sekitarnya. Mulai mengembangkan kemampuan Bahasa, mulai dari berceloteh, kemudian satu atau dua kata walaupan belum jelas maknanya. Anak mulai belajar mengembangkan emosi.
3) Usia 4-6 tahun
Anak sangat aktif melakukan berbagai kegiatan, hal ini bermanfaat untuk mengembangkan otot-otot kecil maupun besar. Perkembangan Bahasa semakin baik, anak mampu memahami pembicaraan oranglain. Perkembangan kognitif sangat pesat, di tunjukkan dengan rasa ingin tahu anak yang luar biasa. Bentuk permainan anak masih bersifat individu.
4) Usia 7-8 tahun
Secara kognitif anak sudah mampu berpikir bagian per bagian, artinya anak sudah mampu berpikir analisis dan sintesis, serta dedukatif dan induktif. Anak mulai ingin melepas diri dari otoritas orangtuanya, hal ini ditunjukkan dengan anak selalu bermain di luar rumah dan bergaul dengan teman sebayanya. Perkembangan emosi anak sudah mulai terbentuk dan tampak sebagai bagian dari kepribadian anak.
C. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Berdasarkan Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
D. Landasan Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini
1) Landasan Yuridis Landasan yuridis (hukum) terkait pendidikan anak usia dini tersirat dalam amandemen UUD 1945 pasal 28B ayat 2 dinyatakan bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Sedangkan pasal 28C ayat 2 dinyatakan bahwa setiap anak berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.
2) Landasan Filosofis dan Religi
Pada dasarnya pendidikan anak usia dini harus berdasarkan pada nilai- nilai filosofis dan religi yang dipegang oleh lingkungan yang berada disekitar anak dan agama yang dianutnya. Pendidikan agama menekankan pada pemahaman tentang agama serta bagaimana agama diamalkan dan diaplikasikan dalam tindakan serta prilaku dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Anak Usia Dini juga harus disesuaikan dengan nilai-nilai yang dianut oleh lingkungan disekitarnya yang meliputi faktor budaya, keindahan, kesenian dan kebiasaan-kebiasaan sosial yang dapat dipertanggung jawabkan.
3) Landasan Keilmuan dan Empiris
Konsep keilmuan PAUD bersifat isomorfis artinya kerangka keilmuan PAUD harus dibangun dari interdisiplin ilmu yang merupakan gabungan dari beberapa disiplin ilmu diantarnya: psikologi, fisiologi, sosiologi, ilmu pendidikan anak, antropologi, humaniora, kesehatan dan gizi serta neurosains (ilmu tentang perkembangan otak). Dari segi empiris banyak sekali penelitian yang menyimpulkan bahwa pendidikan anak usia dini sangat penting, Clark dalam Semiawan menjelaskan bahwa pada waktu manusia lahir, kelengkapan organisasi otak memuat 100-200 milyar sel otak yang siap dikembangkan serta diaktualisasikan mencapai tingkat perkembangan potensi tertinggi. Tetapi hanya sekitar 5% saja dari potensi yang ada yang dimanfaatkan, hal ini terjadi karena kurangnya stimulasi yang mengoptimalkan otak.
E. Jalur Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan Anak Usia Dini Jalur Formal 1) Taman Kanak-kanak (TK) Taman Kanak-kanak adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 4-6 tahun.
2) Raudhatul Athfal (RA)
Berdasarkan Peraturan Menteri Agama RI nomor 90 tahun 2013 tentang penyelenggaraan madrasah, pasal 1 dinyatakan bahwa Raudhatul Athfal adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan dengan kekhasan agama Islam bagi anak berusia 4-6 tahun.
Pendidikan Anak Usia Dini Jalur Non Formal
1) Kelompok Bermain Kelompok bermain (Play Group) merupakan tempat bermain dan belajar bagi anak-anak sebelum masuk TK/RA. Kelompok bermain menampung anak-anak normal dalam rentang waktu usia 3-4 tahun. Dengan bertujuan mengembangkan seluruh aspek fisik, mental, emosi, dan sosial anak. 2) Taman Pengasuhan Anak (TPA) Taman pengasuhan anak adalah lembaga kesejahteraan sosial yang memberikan layanan pengganti berupa asuhan, perawatan dan pendidikan bagi anak balita selama anak tersebut ditinggal bekerja oleh orang tuanya. TPA umumnya melayani pengasuhan anak usia 2 bulan hingga 5 tahun. 3) Bina Keluarga Balita (BKB) BKB adalah suatu kegiatan yang bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada orang tua dan keluarga lainnya mengenai bagaimana mendidik, mengasuh, dan memantau pertumbuhan dan perkembangan anak balita.
Pendidikan Anak Usia Dini Jalur Informal
Pendidikan anak usia dini pertama dan utamanya terdapat pada jalur informal, yaitu jalur pendidikan kelurga dan lingkungannya. Parenting (pendidikan keluarga) adalah upaya pendidikan yang dilaksanakan oleh keluarga dengan memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dalam keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.