Anda di halaman 1dari 2

TUGAS

PENDIDIKAN ABK USIA DINI

Nama : Marwah Tazqira


NIM : 41032102211070
Kelas :B
Semester :3

Pengertian PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)


PAUD (Pendidikan anak usia dini) adalah pendidikan prasekolah yaitu endidikan di
mana anak belum memasuki pendidikan formal. PAUD diterapkan pada anak usia hingga 6
tahun, dimana rentang usia dini merupakan saat ynag tepat dalam mengembangkan potensi
dan kecerdasan anak. Pengembangan potensi anak secara terarah pada rentang usia tersebut
akan berdampak pada kehidupan masa depannya. Sebaliknya, pengembangan potensi yang
asal-asalan akan berakibat  potensi anak yang sebenarnya.
Pendidikan anak dini usia berkaitan dengan asas pendidikan partisipatif, di mana
pendidikan diselenggarakan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah sebagai satu kesatuan
yang tidak terpisahkan, yang sitemik, terbuka dan multi makna. Paradigma baru pendidikan
anak dini usia lebih merupakan sutau proses pembudayaan dan pemberdayaan berdasarkan
prinsip memberi ketauladanan, dorongan dan tentunya dilakukan dengan prinsip otonomi,
tranparansi dan akuntabilitas publik.
Pendidikan Anak Usia Dini dalam konsep pembinaan dan pengembangan anak
dihubungkan pembentukan karakter manusia seutuhnya. PAUD sangat esensial bagi
kelangsungan bangsa, penting dan perlu menjadi perhatian serius dari pemerintah. PAUD
sebagai strategi pembangunan sumber daya manusia harus dipandang sebagai titik sentral
mengingat pembentukan karakter bangsa dan kehandalan sumber daya manusia ditentukan
bagaimana penanaman sejak anak usia dini, pentingnya pendidikan pada masa ini sehingga
sering disebut dengan masa usia emas (the golden ages).
Strategi Pembelajaran PAUD
Dalam teori belajar konstruktivisme, bahwa ilmu pengetahuan dibangun dalam diri
seorang individu melalui proses interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan. Dalam
prakteknya teori ini antara lain terwujud dalam “tahap-tahap perkembangan” dikemukanan
oleh Jean Piaget  dengan belajar bermakna “dan “belajar penemuan secara bebas” oleh
Jerome Bruner.

Conny (2002) menyatakan bahwa belajar adalah membangun (to construct)


pengetahuan itu sendiri, setelah difahami, dicernakan dan merupakan perbuatan dari dalam
diri seseorang (from within).

Jean Piaget Piaget penganut faham kongnitifistik, menyatakan bahwa proses belajar
sebenarnya terdiri dari tiga tahapan, yakni (1) asimilasi, adalah proses penyatuan informasi
baru ke struktur kognitif yang sudah ada dalam benak anak, (2) akomodasi, adalah
penyusunan struktur kofnitif ke dalam situasi yang baru, dan (3) equalibrasi, adalah
penyesuaian antara asimilasi dan akomodasi.  Tanpa proses ini perkembangan kognitif
seseorang akan tersendat-sendat dan berjalan tidak teratur (disorganized).

Menurut Piaget proses belajar harus disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif
yang dilalui anak, yang dalam hal ini dibagi menjadi empat tahapan, yaitu (a) tahap sensori-
motor (ketika anak berumur 0-2 tahun), (b) tahap pra-operasional (2 sampai 7 tahun), (c)
tahap operasional kongkrit (7-11 tahun), dan (d) tahap operasional formal (11-18 tahun).

Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses
pembelajaran anak usia dini. Paling tidak ada tiga jenis strategi yang berkaitan dengan
pembelajaran, yakni :

1. strategi pengorganisasian pembelajaran,


2. strategi penyampaian pembelajaran, dan
3. strategi pengelolaan pembelajaran.

Penyampaian pengajaran menekankan pada media apa yang dipakai untuk menyampaikan
pengajaran, kegiatan belajar apa yang dilakukan siswa, dan dalam struktur belajar mengajar
yang bagaimana. Strategi pengelolaan menekankan pada penjadwalan penggunaan setiap
komponen strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian pengajaran, termasuk pula
pembuatan catatan tentang kemajuan belajar siswa.

Anda mungkin juga menyukai