NIM : K3222038
PENGANTAR PENDIDIKAN
1. Hakikat Manusia
Pernyataan filosof yunani seperti Socrates, mengatakan bahwa makhluk hidup seperti
manusia sama dengan makhluk hidup hewan yang bermasyarakat , juga filosof Max Scheller
mengatakan bahwa makhluk hidup yang namanya manusia itu seperti hewan yang sakit. Dari
pernyataan filosof tersebut terkesan sangat keliru, karena dianggapnya manusia secara
perlahan-lahan dapat di rekayasa menurut kehendaknya, seperti air dirubah menjadi
gumpalan es, karena temperaturnya yang berubah. Wujud dan sifat hakikat manusia yang
pernah dikemukakan oleh suatu faham Eksistensialisme yang bertujuan untuk berkontribusi
dalam pembenahan dalam bidang pendidikan, bahwa perbedaan manusia dengan hewan yaitu
dengan adanya, kemampuan menyadari diri sendiri, kemampuan memunculkan sesuatu,
memiliki kata hati, memiliki moral, juga mempunyai suatu kemampuan untuk bertanggung
jawab, pada dasarnya ingin mempunyai rasa bebas, dapat menyadari adanya hak dan
kewajiban serta dapat menikmati rasa kebahagiaan.
1
mempunyai wawasan luas, mempunyai pendirian yang teguh, sopan santun dan tenggang
rasa, tidak statis, selalu kreatif. Arah pengembangan hakikat manusia secara utuh dapat
diarahkan pada pengembangan keindividualannya, kesosialannya, kesusilaannya dan
keberagamaannya secara sinergi. Pengembangan yang tidak seimbang dikhawatirkan
akan menyebabkan masalah nantinya. Sebagai contoh, jika manusia hanya
mengembangkan keindividualannya maka ia dapat menjadi orang yang egois, anti-sosial,
dan sifat-sifat individualisme yang kurang elok jika kadarnya terlalu besar.
b. Pengembangan Tidak Utuh atau Tidak Sempurna
Pengembangan manusia dikatakan tidak utuh apabila terlalu memfokuskan pada
salah satu unsur saja dalam proses pengembangannya.
3. Pengertian Pendidikan
Prof. H. Mahmud Y berpendapat Inovasi pendidikan adalah usaha yang sengaja
dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak dengan tujuan peningkatan
keilmuan, jasmani dan akhlak sehingga secara bertahap dapat mengantarkan si anak kepada
tujuannya yang paling tinggi. Adapun pengertian Pendidikan menurut Langevel adalah
setiap pergaulan yang terjadi antara orang dewasa dengan anak-anak merupakan lapangan
atau suatu keadaan dimana pekerjaan mendidik itu berlangsung. Dari pendapat diatas dapat
disimpilkan bahwa sebenarnya dasar pendidikan itu adalah usaha untuk mencari ilmu
pengetahuan dan dilaksanakan oleh pelaku pendidikan dengan penuh kesadaran. Proses
Pendidikan melibatkan banyak hal, yaitu, peserta didik, pendidik. Dalam proses pendidikan,
peserta didik akan melewati tiga lingkungan antaralain, lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah dan lingkungan masyarakat. Kemudian, Interaksi Edukatif adalah komunikasi antara
peserta didik dengan pendidik yang mengarah kepada suatu tujuan pendidikan. Arah tujuan
Pendidikan merupakan langkah yang nyata dan ditujukan kepada anak didik melalui suatu
kondisi, lokasi, waktu, serta alat atau media tertentu.
2
penentu arah suatu pendidikan, hal tersebut meliputi landasan Filosofis, Sosiologis, Kultural,
Psikologis, Rekonstruksionisme, Ilmiah & Teknologi, Pendidikan Nasional Indonesia, yang
semuanya itu akan mendorong dan menyongsong kearah masa depan yang lebih baik.
Beberapa manfaat tujuan dalam pendidikan sebagai berikut:
• Memperbarui informasi
• Meningkatkan pemahaman
• Mencetak generasi muda
• Mempertajam pengetahuan
• Karir dan gelar Pendidikan
• Membentuk pola pikir ilmiah
• Mengurangi generasi lemah dan bodoh
• Mencegah tindak kejahatan
• Menumbuhkan talenta dan pembentukan ciri bangsa
3
6. Komponen Pendidikan
Dalam upaya mencapai tujuan pendidikan beberapa komponen yang sangat esensi
harus ada keterpaduan yang harmonis agar seimbang, inilah hakikat pendidikan, karena
pendidikan merupakan sebuah sistem yang terdiri dari sejumlah komponen meliputi
instrumen, terdiri dari Input, Proses, Output, Environmental, Outcomes. Dari hal tersebut
dapat diproses pokok Pendidikan adalah :
A. Dasar Pendidikan
Merupakan alur timbal balik antara peserta didik dan pendidik, melibatkan
berbagai unsur, diselenggarakan untuk mencapai tujuan dengan dasar nilai
tertentu.
B. Metode Pendidikan
Kegiatan belajar mengajar dalam proses interaksi keseharianya tidak dapat
dilepas dari yang namanya metode pendidikan. Beberapa metode dalam mendidik,
diantaranya adalah Liberal, berdasarkan pada teori naturalisme yang berpendapat
bahwa perkembangan manusia itu ditentukan oleh kekuatan dari dalam diri
manusia, pandangan ini menimbulkan sikap sebagai seorang pendidik jangan
terlalu ikut campur terhadap perkembangan anak, biarkan mereka berkembang
sesuai kodratnya. Demokratis, didasarkan pada teori konvergensi bahwa manusia
itu berkembang tergantung pada dua faktor yaitu dari dalam dan luar.
4
Daftar Pustaka
Amanudin S,pd.M.M (2019, November). Pengantar Ilmu Pendidikan. Retrieved from unpam press:
http://eprints.unpam.ac.id/8657/1/KIP0012_PENGANTAR%20PENDIDIKAN-full.pdf