Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nova Betriana

Nim : K3222038
Kelas : Teori B
Mata Kuliah : Sejarah Seni Rupa Nusantara

Perkembangan Seni Rupa Periode Prasejarah


Periode prasejarah di Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu zaman batu dan zaman perunggu.
Pembeda dua zaman tersebut adalah dalam menciptakan alat-alat yang diperlukan dalam
mendukung kelangsungan hidup. Hal ini ditunjukkan dengan bukti artefak yang ditinggalkan.
Zaman batu atau disebut juga zaman Megalitik yang terdiri dari; zaman batu tua (Paleolitik),
zaman batu tengah (Mesolitik), dan zaman batu muda (Neolitik). Manusia hidup di masa
Prasejarah dalam waktu yang sangat panjang. Kehidupan masyarakat sangat sederhana untuk
memenuhi kebutuhan hidup sepenuhnya bergantung pada keadaan alam. Oleh karena itu, tempat
tinggal mereka berpindah-pindah atau nomads, tergantung pada daerah yang subur dan banyak
menyediakan bahan makanan seperti binatang buruan. Alat yang dipakai masih kasar dan belum
dihaluskan.

Karya Seni Rupa Prasejarah


Salah satu peninggalan yang paling kuno di Indonesia adalah lukisan pada dinding goa-
goa, seperti yang ditemukan di Papua, Kepulauan Kei, Seram hingga Sulawesi Selatan. Di
Indonesia banyak terdapat lukisan fauna dan cap telapak tangan di sekitar goa-goa. Van
Heekeren, seorang arkeolog yang meneliti goa-goa di dekat Maros Sulawesi Selatan menyatakan
bahwa lukisan babi hutan tertombak panah maupun ratusan gambar tangan yang terdapat di sana
diduga telah ada sejak tahun 2000 SM, bersamaan dengan berkembangnya kebudayaan Toala.
Adapun Dr. Josef Roder melakukan penelitian di daerah Papua menemukan lukisan-lukisan
disana telah ada dari sejak 1000 tahun sebelum Masehi. Beberapa diantaranya bahkan baru
dibuat 3-4 abad yang lalu. Contoh peninggalan artefak antara lain adalah sebagai berikut.

Kriya batu: Kapak genggam ditemukan pertama kali oleh Von Koenigswald
pada tahun 1935 di wilayah Pacitan (Kebudayaan Pacitan), Jawa Timur.
Melalui penelitiannya, ia menyimpulkan bahwa kapak genggam atau chopper
berasal dari budaya trinil yang juga disebut sebagai masa pleistosen tengah.
Kriya tanah liat/ gerabah (Mesolithikum-Neolithikum) Penemuan gerabah di
Indonesia sendiri di temukan di Sulawesi, Bayuwangi, Tangerang, Bogor dan
beberapa titik lainnya.

Lukisan purbakala didinding sebuah goa di Sulawesi Selatan diketahui berumur 44.000 tahun.
Lukisan ini memperlihatkan seekor anoa sedang diburu sekelompok figur
setengah manusia dan setengah hewan dengan tombak dan tali. Lukisan
gua tersebut terletak di situs Leang Bulu' Sipong 4 yang merupakan satu dari ratusan gua di
daerah Karst Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan.
Bangunan Megalithikum Menhir adalah bangunan berupa tugu batu yang
didirikan untuk upacara menghormati roh nenek moyang. Menhir ditemukan
pada 6000 tahun SM di Pasemah (Sumatera Selatan), Sulawesi Tengah dan
Kalimantan. Bentuk-bentuk menhir ada yang berdiri tunggal, dan
berkelompok. Ragam hias prasejarah menyatu dengan benda kriya.
Salah satu lukisan goa tertua di dunia berada di Sulawesi Selatan,
tepatnya di Leang Timpuseng. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
kerjasama Pusat Arkeologi Nasional, Balai Arkeologi Makassar, BPCB
Makassar, University of Wollongong dan Universitas Griffith sepanjang
tahun 2011-2013 menunjukkan bahwa stensil tangan yang berada di
sana berumur 39.900 tahun. Di sana juga ditemukan lukisan babi rusa betina yang usianya tidak
kalah tua, yaitu 35.400 tahun.

Zaman Megalithikum
Zaman Megalithikum muncul setelah adanya bercocok tanam, atau masa
Neolithikum. Biasanya bangunan Megalithikum dipergunakan sebagai sarana
pemujaan. Manusia prasejarah mempercayai adanya pengaruh kuat dari roh orang yang telah
meninggal terhadap kesejahteraan masyarakat dan kesuburan tanaman. Bentuk-bentuk
peninggalan monumental di Indonesia diwarnai oleh batu yang berkaitan dengan pemujaan
maupun upacara-upacara penguburan. Walaupun tradisi ini sudah hampir punah, namun
beberapa daerah di Indonesia seperti Nias, Toraja, Flores, dan Sumba masih menjalankannya.
Beberapa hasil kebudayaan zaman megalitikum yaitu, Punden berundak, dolmen, kubur batu
tempat menyimpan mayat, Sarkofagus.

Anda mungkin juga menyukai