Wilayah Indonesia
OLEH:
1. HELMI HABIBI
2. IVAN SEBASTIAN E.P.
3. IZZATI SHOBA M.
4. KURNIA RAHMAWATI
5. MUHAMMAD SEPTIAN
A.
6. MUHAMAD TAUFAN K.
Perodisasi Masa Prasejarah
Mesolitikum Megalitkum
SEBELUMNYA AYO KITA LIHAT ILUSTRASINYA
TERLEBIH DAHULU, YUK !!!!
Begitulah di masa Tapi di masa mesolitikum,
paleolitikum, apakah teman manusia purba sudah mengalami
sekalian mengerti apa maksud perkembangan,
semua itu ???? apakah teman sekalian tahu
kebudayaan baru apa yang
berbeda pada masa mesolitikum
dan paleolitikum ?
?
Baiklah, sekarang disini kita akan
mulai menjelaskan banyak hal
mengenai masa Mesolithikum di
Indonesia
ZAMAN
MESOLITHIKUM
➢ Mesolitikum (zaman batu madya) berasal dari Bahasa Yunani: mesos,
yang berarti "tengah", dan lithos, yang berarti batu atau "Zaman Batu
Pertengahan" yaitu suatu periode dalam perkembangan teknologi
manusia, antara Paleolitik atau Zaman Batu Tua dan Neolitik atau
Zaman Batu Muda.
➢ Zaman mesolitikum berlangsung pada kala holosen (antara 9560 hingga
9300 SM)
➢ Selain itu keadaan alamnya sudah tidak seliar dan selabil Zaman Batu
Tua dan perkembangan budayanya berlangsung lebih cepat (hal ini
disebabkan manusia pendukung zaman ini adalah manusia yang lebih
cerdas (homo sapiens))
ZAMAN
MESOLITHIKUM
➢ Manusia pada masa pada zaman mesolitikum sudah mulai mempunyai
kebudayaan bertempat-tinggal tetap di suatu tempat dan juga mulai
bercocok tanam secara sederhana, berbeda dengan manusia pada
zaman paleolitikum.
➢ Istilah mesolitikum diperkenalkan oleh John Lubbock dalam
makalahnya "Jaman Prasejarah" (bahasa Inggris: Pre-historic Times)
yang diterbitkan pada tahun 1865. Namun istilah ini tidak terlalu sering
digunakan sampai V. Gordon Childe mempopulerkannya dalam
bukunya The Dawn of Europe (1947).
Manusia pendukung
➢ Manusia pendukung pada zaman ini adalah homo
sapiens (manusia sekarang), yaitu :
❑ Ras Austromelanosoide (mayoritas):
• Melanesoid (Papua)
• Aborigin (Australia)
❑ Ras Mongoloide (minoritas):
• Semang (Malaysia)
• Atca (Filipina)
➢ Bukti :
• fosil-fosil manusia ras papua melanosoid , pada kebudayaan
tulang sampang maupun di bukit-bukit kerang di sumatera
Homo sapiens
➢ Homo sapiens: Manusia cerdik berasal dari zaman holosen
40.000 tahun yang lalu, telah mengalami pengecilan kepala dan
tubuh yang lain. Fisiknya sudah hampir sama dengan manusia
zaman sekarang.
➢ Terdiri atas subsapiens atau ras: Ras Mongoloid, ras Kaukasoid,
dan ras Negroid.
➢ Terdapat dua ras yang penyebarannya terbatas yaitu ras
Austromelanesoid dan ras Kaukasoid.
➢ Ras Austromelanesoid terdapat di Kepulauan Pasifik dan
pulau-pulau di antara Asia dan Australia
➢ Ras Kaukasoid atau ras Indian yang terdapat di Benua Amerika
dan sekarang terdesak oleh orang kulit putih.
KEHIDUPAN
SOSIAL
➢ Sebagian manusia pendukung pada kebudayaan ini masih tetap
berburu dan mengumpulkan makanan, tetapi sebagian dari
mereka sudah mulai bertempat tinggal menetap di gua-gua dan
bercococok tanam secara sederhana. Dan sebagian manusia yang
hidup di daerah pesisir, mereka hidup dengan menagkap ikan,
siput dan kerang.
➢ Ciri utama peradaban zaman ini adalah sebagian manusia telah
bertempat tinggal tetap.
KEHIDUPAN
SOSIAL
➢ Para ahli ilmu purbakala menyebutkan bahwa zaman ini
berlangsung kurang lebih 20.000 tahun silam dan dianggap sebagai
perkembangan “yang lebih cepat” daripada zaman batu tua.
➢ Manusia pendukung zaman ini juga bertempat tinggal di gua yang
disebut peradaban “abris sous roche”.
➢ Tempat tinggal yang mereka pilih umumnya berlokasi di tepi pantai
(kjokkenmoddinger) dan goa-goa (abris sous roche), sehingga di
lokasi-lokasi tersebut banyak ditemukan bekas-bekas kebudayaan
manusia pada zaman itu.
KEBERADAAN
TEKNOLOGI
Dari tempat sampah dapur (kjokkenmoddinger) ditemukan juga
kapak genggam yang disebut pebble. Mereka juga menggunakan batu
pipih dan batu landasan untuk menggiling makanan serta membuat cat
yang diperkirakan ada kaitannya dengan kepercayaan mereka. Mereka
menggunakan batu yang lebih halus serta panah bergigi yang terbuat
dari tulang-tulang hewan untuk berburu binatang. Mereka juga telah
mengenal seni yang berkaitan dengan kepercayaan mereka, seperti
gambar dari lukisan tangan berwarna merah dari dinding gua.
PENINGGALA
N BUDAYA
Kebudayaan
Mesolitikum
a. Bone-Culture (alat kebudayaan dari Tulang)
b. Flakes Culture (kebudayaan alat serpih dari
Abris Sous Roche)
c. Pebble-Culture (alat kebudayaan kapak
genggam dari Kjoken Mondinger)
BONE CULTURE/ SAMPUNG BONE CULTURE
(KEBUDAYAAN ALAT DARI TULANG)
Mesolitikum
penguburan mayat.
➢ Lukisan pada dinding yang dianggap magis. Contoh: gambar
tangan untuk penolak bala, gambar kadal sebagai penjelmaan
roh nenek moyang, gambar perahu sebagai alat transportasi
roh nenek moyang ke alam baka.
➢ Totemisme yaitu penyembahan terhadap binatang – binatang
disekitar yang dipercayai memiliki kekuatan gaib.
TERIMA KASIH
ATAS
PERHATIANNYA
Wassalam