1. Zaman Prasejarah
Manusia yang hidup pada zaman praaksara (prasejarah) disebut manusia purba. Jauh
sebelum hidup manusia sekarang ini dibumi telah hidup manusia purba dengan peradaban yang
sangat sederhana. Zaman saat manusia purba hidup dinamakan zaman prasejarah atau
praaksara. Zaman praaksara disebut juga zaman nirleka, artinya zaman sebelum manusia
mengenal tulisan ( nir ) artinya tidak, dan leka artinya tulisan ( aksara ). Penemuan zaman
prasejarah belum dapat diketahui secara pasti. Namun berdasarkan teori Evolosus yang
dikembangkan oleh Charles Darwin, semua manusia berasal dari nenek moyang yang sama
yaitu manusia yang menyerupai kera atau ada beberapa sumber yang menyatakan bahwa
manusia berasal dari kera. Terlepas dari perdebatan Evolosus, dalam catatan sejarah dengan
jelas dikatakan bahwa manusia berdasarkan waktu perkembangannya terbagi atas dua zaman
dimana manusia belum mengenal aksara atau tulisan dan zaman sejarah dimana manusia sudah
mengenal tulisan ( zaman praaksara dan akasara ).
Manusia baru muncul dipermukaan bumi pertama kali kira-kira tiga juta tahun yang lalu,
tepatnya pada masa pleistosen, pada masa ini keadaan manusia berubah-ubah, perubahan itu
terjadi karena naik turunnya suhu udara dan panas dingin. Perubahan yang besar terjadi
beberapa kali dan diperkirakan baru berakhir 20.000 tahun yang lalu. Disamping suhu udara,
perubahan keadaan alam di permukaan bumi juga disebabkan oleh peristiwa-peristiwa seperti
gempa bumi, letusan gunung berapi, meluasnya Es, dan mencairkan Es yang menyebabkan
naik turunnya.
Peninggalan Kebudayaan
Kebudayaan Pacitan
Alat-alat batu ditemukan oleh Van Keoningswald, pada tahun 1935 di basoko, Jawa
Timur. Alat ini berupa kapak genggam, kapak primbas, kapak penetak, dan flake.
Alat-alat batu tersebut berasal dari lapisan pleistosen tengah.
Kebudayaan ngandong
Alat-alat zaman ini ditemukan di ngandong dekat ngawi Jawa Timur. Alat ini berupa
kapak genggam dan flake. Disamping itu pula pada kebudayaan ngandong ditemukan
alat-alat dari tanduk. Alat dari tulang tersebut berupa atau penusuk ( belah ), ujung
tombak dengan gergaji pada kedua sisisnya.
Peninggalan Kebudayaan
Peninggalan Kebudayaan
Kapak Persegi
Kapak Lonjong
Gerabah
Arca Batu
Arca-arca tersebut banyak ditemukan di sumatera selatan di teliti oleh Van Heine
Geldren, arca-arca tersebut menggambarkan manusia dan binatang, seperti gajah,
harimau, babi, rusa dan kera.
B. Zaman Logam
Pada zaman logam penduduk nusantara telah mampu mengolah dan melebur logam,
kepandaian ini diperoleh setelah mereka menerima pengaruh kebudayaan dongson. Disebut
zaman logam karena sebagian besar alat terbuat dari logam. Zaman logam dibedakan menjadi
2 yaitu :
a) Zaman Perunggu
Disebut dengan zaman perunggu karena pada zaman ini dihasilkan peralatan kehidupan
yang dari perunggu, yaitu campuran antara timah dan tembaga. Peralatan yang ditinggalkan
antara lain nekara, moko, kapak corong, arca perunggu, bejana perunggu dan perhiasan
perunggu.
b) Zaman Tembaga
Indonesia tidak mengalami zaman tembaga. Hasil ini membuktikan dengan tidak
ditemukannya kehidupan peninggalan-peninggalan benda tembaga purba di indoesia. Setelah
zaman perunggu indonesia langsung memasuki zaman besi.
C. Zaman Besi
Pada zaman ini manusia telah dapat mengelolah bijih-bijih besi untuk membuat
peralatan-peralatan yang dibutuhkan manusia itu sendiri. Tingkat kehidupan pada zaman ini
sudah jauh lebih baik dari tingkat kehidupan zaman sebelumnya.
Alat-alat yang dihasilkan pada zaman besi berasal dari logam besi yang dilelehkan dan
masih agak kasar. Contoh alat yang ditinggalkan antara lain tombak, mata bajak, mata panah,
cangkul dan sabit. Benda-benda peninggalan yang terbuat dari besi sangat jarang ditemukan
sebab telah termakan oleh pelapukan dan berkarat.
1. Meganthropus Paleojavanicus
Meganthropus berasal dari kata mega ( besar ), Anthropus ( manusia ), Paleo ( tertua) dan
javanicus ( dari Jawa ). Jadi Meganthropus berarti manusia besar tertua dari Jawa. Ditemukan
oleh Van Keoningswald di sangiran pada tahun 1936. Berumur lebih dari 2 juta tahun yang
lalu. Fosil tersebut tidak ditemukan dalam keadaan lengkap, melainkan hanya beberapa
tengkorak, rahang bawah, serta gigi-gigi yang telah lepas. Fosil yang ditemukan di sangiran ini
diperkirakan telah berumur 1-2 juta tahun yang lalu.
Ciri-ciri Meganthropus Paleojavanicus
a) Mempunyai tonjolan panjang dibelakang kepala.
b) Bertulang pipi tebal dengan tonjolan kening mencolok.
c) Tidak mempunyai dagu, sehingga lebih menyerupai kera.
d) Mempunyai otot kunyah, gigi, dan rahang yang besar dan kuat.
e) Makanannya berupa tumbuh-tumbuhan.
2. Pithecanthropus
Manusia purba jenis ini merupakan manusia purba yang paling banyak ditemukan di
Indonesia. Manusia ini juga disebut manusia berjalan tegak. Memiliki umur yang bervariasi
diperkirakan hidup antara 30.000 sampai dengan 2 juta tahun yang lalu. Pithencanthropus
dibedakan menjadi 3 yaitu :
A. Pithecanthropus Erectus
Pithecanthropus Erectus dan sebagainya juga homo erectus yaitu manusia kera yang
berjalan tegak. Memiliki tulang paha, tulang rahang, geraham tengkorak. Ditemukan oleh
Eugene Dubois pada tahun 1891 di desa Trinil, Jawa Timur. Fosil yang ditemukan berupa
tulang rahang atas tengkorak, dan tulang kaki.
B. Pithecanthropus Mojokertensis
Pithecanthropus Mojokertensis artinya manusia kera yang berasal dari Mojokerto
fosilnya berupa anak-anak, Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan oleh Van Keoningswald
pada tahun 1936-1941 di daerah perning, Mojokerto.
C. Pithecanthropus Soloensis
Pithecanthropus Soloensis ditemukan di dua tempat terpisah oleh Van Keoningswald dan
Oppernoorth di ngandong dan sangeran antara tahun 1931-1933. Fosilnya yang ditemukan
berupa tengkorak dan juga tulang kening.
Ciri-ciri Pithecanthropus Soloensis
a) Memiliki tinggi tubuh antara 165-180 Cm.
b) Badan tegap, namun tidak setegap Meganthropus.
c) Volume otak berkisar antara 750-1350 Cc.
d) Tonjolan kening besar dan tidak berdagu.
e) Hidung besar dan tidak berdagu.
f) Mempunyai tulang yang kuat dan geraham yang besar.
g) Makanan berupa tumbuhan dan daging hewan buruan.
3. Homo
Manusia Purba dari jenis Homo adalah jenis manusia purba yang berumur paling muda.
Fosil manusia purba jenis ini diperkirakan berasal dari 15.000-40.000 SM. Dari volume
otaknya sudah menyerupai manusia modern, dapat diketahui bahwa manusia purba ini sudah
merupakan manusia ( Homo ) dan bukan lagi manusia kera ( Pithencantropus ). Homo
merupakan manusia purba yang memiliki fikiran yang cerdas, di indonesia sendiri ditemukan 3
jenis manusia purba dari jenis homo yaitu :
A. Homo Soloensis
Ditemukan oleh Van Keoningswald di desa ngandong lembah begawan solo tahun 1931-
1934. Fosilnya ini berupa tengkorak, tulang rahang dan gigi. Manusia jenis ini lebih tinggi
tingkatannya bila di bandingkan dengan manusia jenis Pithecantropus Erectus.
B. Homo Wajakensis
Ditemukan oleh Eugene Dubois di Wajak, Tulung Agung, Jawa Timur pada tahun 1889.
Fosil yang ditemukan antara lain berupa tengkorak, rahang atas dan rahang bawah, tulang
kering, serta tulang paha. Homo Wajakensis memiliki tingkat kesempurnaan yang lebih tinggi
daripada pithecantropus erectus. Termasuk juga dalam homo sapien.
C. Homo Sapien
Homo Sapien berasal dari kata homo ( manusia ) dan sapien ( cerdas ). Jadi homo sapien
berarti manusia cerdas, homo sapien ini hidup di zaman holisin. Homo sapien merupakan jenis
manusia purba yang memiliki bentuk tubuh yang sempurna seperti manusia sekarang. Para
peneliti menganggap jenis homo sapien ini yang menjadi nenek moyang bangsa-bangsa di
dunia yang berasal dari yunan daratan cina selatan dan menyebar di kepulauan Indonesia pada
tahun 1.500 SM.
Ciri-ciri manusia purba homo
a) Memiliki bentuk tubuh yang hampir sama dengan bentuk tubuh manusia pada
zaman sekarang.
b) Banyak meninggalkan benda-benda budaya.
c) Memiliki kehidupan sederhana.
2. Artefak
Artefak adalah peralatan yang dibuat oleh manusia purba untuk membantu kelangsungan
hidupnya. Artefak atau Artipact merupakan benda arkeologi atau peninggalan benda-benda
bersejarah yaitu semua benda yang dibuat atau di modifikasi oleh manusia yang dapat di
pindahkan. Contoh artefak adalah alat-alat batu, logam dan tulang, gerabah, prasasti, dan
kertas-kertas, senjata-senjata logam ( anak panah, mata panah ) Terracotta dan tanduk binatang.
Barang yang bersejarah ini sangatlah penting untuk diletakan di museum sehingga semua
orang dapat melihat dan mempelajarinya.
Artefak dalam arkeologi mengandung pengertian benda ( bahan alam yang jelas di buat
oleh ( tangan ) manusia atau jelas menampakan ( Observable ) adanya jejak-jejak batuan
manusia adanya ( bukan benda alamiah semata ). Melaluitehnologi pengurangan dan
penambahan pada benda alam tersebut.
Ciri-ciri penting dalam konsep artefak adalah bahwa benda ini dapat bergerak atau
dapat dipindahkan ( Mopable ) oleh tangan manusia dengan mudah ( Relatif ) tanpa merusak
dan menghancurkan bentuknya.