PEMBAHASAN
A. Kebudayaan Pada Zaman Prasejarah Indonesia
Pengertian Zaman prasejarah yaitu zaman ketika manusia belum mengenal
atau menggunakan tulisan. Prasejarah atau nirleka (nir: tidak ada, leka: tulisan) adalah
istilah yang digunakan untuk merujuk kepada masa di mana catatan sejarah yang
tertulis belum tersedia. Dalam era tersebut muncul berbagai jenis kebudayaan, adapun
di wilayah Indonesia terbagi menjadi :
1. Kebudayaan zaman Batu
Pada zaman ini terbagi lagi menjadi tiga periode yaitu :
Palaeolithikum (zaman batu tua) disebut demikian karena alat-alat
batu buatan manusia masih dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau
dipolis. Dilihat dari sudut mata pencariannya, periode ini disebut masa
mengumpulkan makanan (food gathering). Manusia di zaman Batu Tua
masih hidup secara nomaden (berpindah-pindah) dan belum tahu bercocok
tanam, adapun hasil kebudayaan yang berada di Indonesia yaitu
Kebudayaan Pacitan (Pithecantropus) dan Kebudayaan Ngandong, Blora
(Homo Wajakensis dan Homo Soloensis). Alat-alat yang dihasilkan antara
lain kapak genggam atau kapak perimbas (golongan chopper atau
pemotong), alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa dan flakes dari
batu chalcedon (untuk mengupas makanan).
Mesolithikum (zaman batu tengah) pada masa ini manusia masih
bersifat nomaden dan mengumpulkan makanan (food gathering), alat-alat
yang dihasilkan nyaris sama dengan zaman Palaeolitikum yaitu alat-alat
batu kasar serta ditemukannya bukit-bukit kerang di pinggir pantai yang
disebut Kjokken. Alat-alat berupa kapak genggam (pebble), kapak pendek
(hache courte), pipisan (batu-batu penggiling) dan kapak-kapak dari batu
kali yang dibelah. Alat-alat tersebut banyak ditemukan di Sumatera, Jawa,
Kalimantan, Sulawesi dan Flores. Alat-alat kebudayaan Mesolitikum yang
ditemukan di Gua Lawa Sampung, Jawa Timur yang disebut Abris Sous
Roche antara lain flakes (alat serpih), ujung mata panah, pipisan, kapak
persegi dan alat-alat dari tulang. Adapun bagian penting dalam masa
tersebut adalah Pebble Culture : alat kebudayaan kapak genggam dari
Kjokkenmoddinger, Bone Culture : alat kebudayaan dari tulang, Flakes
Culture : kebudayaan alat serpih dari Abris Sous Roche. Manusia
pendukung kebudayaan Mesolitikum adalah bangsa Papua Melanosoid.
Neolithikum (zaman batu muda) hasil kebudayaan yang terkenal
adalah jenis kapak persegi dan kapak lonjong, ciri utama zaman tersebut
adalah alat-alat batu buatan manusia sudah diasah atau dipolis sehingga
halus dan indah. Alat-alat yang dihasilkan antara lain Kapak persegi
misalnya beliung, pacul, dan torah yang banyak terdapat di Sumatera,
Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan, kapak batu
(kapak persegi berleher) dari Minahasa, serta perhiasan (gelang dan kalung
dari batu indah) ditemukan di Jawa, ditemukan juga pakaian dari kulit
kayu, tembikar (periuk belaga) yang ditemukan di Sumatera, Jawa, dan
Melolo (Sunda). Manusia pendukung kebudayaan zaman Neolitikum
adalah Austronesia (Austria), Austro-Asia (Khamer Indocina).
2. Kebudayaan zaman Logam
Munculnya kepandaian mempergunakan bahan logam, tentu diikuti
dengan kemahiran teknologi yang disebut perundagian, karena logam
harus dilebur terlebih dahulu baru kemudian dicetak bukan dipukul atau
dipecah seperti batu. Adapun teknik pembuatan yang pertama adalah
teknik a cire perdue adalah teknik yang dipakai untuk membuat seni
pahat dari logam (perak, emas, atau perunggu) dengan cara mengecor
model yang terbuat dari lilin. Kemudian yang kedua adalah bivalve yaitu
penggunakan dua cetakan yang dirapatkan, dibagian atas terdapat lubang
untuk masuknya udara agar logam cair dingin. Hasil kebudayaan yang
terdapat di Indonesia yang pertama adalah Kapak Corong dengan daerah
penyebaran berada di Sumatera Selatan, Jawa, Bali, Sulawesi Tengah dan
Sulawesi Selatan. Yang kedua Nekara merupakan simbol status, daerah
penemuan berada di Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Sumbawa, Sangean, Roti,
dan Kei serta Pulau Selayar. Kemudian yang ketiga adalah Arca Perunggu
ditemukan di Bangkinang (Riau), Palembang (Sumsel) dan Limbangan
(Bogor). Keempat yaitu Bejana Perunggu yang ditemukan di tepi Danau
Kerinci (Sumatera) dan Madura dengan bentuk seperti periuk tetapi
langsing dan gepeng. Kelima adalah perhiasan perunggu yang berada di
Bogor, Malang dan Bali. Terakhir yang keenam adalah manik-manik
3. Kebudayaan zaman Megalithikum.
Megalithikum (zaman batu besar) sesungguhnya bukanlah mempunyai
artian timbulnya kembali zaman batu sesudah zaman logam akan tetapi
kebudayaan tersebut menghasilkan bangunan-bangunan dari batu besar
yang muncul sejak zaman Neolithikum dan berkembang pesat pada zaman
logam. Hasil kebudayaan di masa ini biasanya tidak dikerjakan secara
halus tetapi hanya diratakan secara kasar dan terutama hanya untuk
mendapatkan bentuk yang diperlukan. Contoh hasil kebudayaan tersebut
yang pertama adalah Menhir yaitu Tugu batu atau tiang batu terbuat dari
batu tunggal dan ditempatkan di tempat tertentu. Berfungsi sebagai tempat
pemujaan roh nenek moyang dan tanda peringatan orang yang telah
meninggal. Ditemukan di sumatera, Sulawesi Tengah dan Kalimantan.
Kemudian Dolmen yaitu meja batu tempat untuk meletakkan sesaji yang
akan dipersembahkan kepada roh nenek moyang, di bawah dolmen
biasanya terdapat kubur batu, ditemukan di Sumatera Barat dan Sumbawa.
Ketiga yaitu Sarkofagus atau peti jenazah yang terbuat dari batu utuh (batu
tunggal), Sarkofagus yang ditemukan di Bali sampai sekarang tetap
dianggap keramat dan memiliki kekuatan magis oleh masyarakat setempat.
Keempat yaitu Kubur batu adalah peti jenazah yang terdiri dari lempengan
batu pipih, ditemukan di daerah Kuningan, Jawa Barat. Kelima adalah
Punden berundak yaitu bangunan suci tempat memuja roh nenek moyang
yang dibuat dengan bentuk bertingkat-tingkat, ditemukan di daerah Lebak,
Cibedug, Banten. Keenam Waruga yaitu kubur batu yang berbentuk kubus
terbuat dari batu utuh, ditemukan di Sulawesi Tengah dan Utara. Ketujuh,
Arca yaitu patung yang menggambarkan manusia atau binatang, binatang
yang dibuat arca antara lain kerbau, gajah, dan kera yang ditemukan di
Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
SISA-SISA KEHIDUPAN PRASEJARAH DI MASA KINI
C. TRADISI MEGALITIK
D. TRADISI PENGUBURAN
E. PERKAMPUNGAN LAMA