Diberikan gambar hasil kebudayaan yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi dan
sosial masa pra aksara, peserta dapat menganalisis hubungannya dengan sistem sosial dan
ekonomi pada masa pra aksara
Zaman batu muda merupakan suatu masa dimana alat-alat kehidupan manusia
dibuat dari batu yang sudah dihaluskan, serta bentuknya lebih sempurna dari zaman
sebelumnya. Hasil budaya ini dibawa oleh gelombang migrasi masa Proto Melayu. Hasil
budaya utama masa neolithikum adalah kapak persegi dan kapak lonjong.
Peralihan Zaman Mesolitikum ke Neolitikum menandakan adanya “revolusi
kebudayaan” dari food gathering menuju food producing dengan homo sapien sebagai
pendukungnya. Mereka tidak hanya mengumpulkan makanan tetapi mencoba
memproduksi makanan dengan menanam. Kegiatan bercocok tanam dilakukan ketika
mereka sudah mulai menetap (sedentair) dan bertempat tinggal, walaupun masih bersifat
sementara. Mereka melihat biji-bijian sisa makanan yang tumbuh di tanah setelah
tersiram air hujan. Pelajaran inilah yang kemudian mendorong manusia pra aksara untuk
melakukan cocok tanam. Apa yang mereka lakukan di sekitar tempat tinggalnya, lama
kelamaan tanah di sekelilingnya habis, dan mengharuskan pindah mencari tempat yang
dapat ditanami. Mereka membuka hutan untuk lahan pertanian dengan menebang pohon-
pohon atau membakar lahan seiring dengan ditemukannya api. Tanaman yang
dibudidayakan berupa umbiumbian, sukun, pisang, durian, manggis, rambutan, duku,
salak dan sebagainya. Hidup bermasyarakat dengan bergotong royong mulai
dikembangkan juga. Perahu bercadik dan rakit banyak digunakan sebagai sarana lalu
lintas air. Alat komunikasi berupa bahasa dianggap sangat penting. Tumbuh kepercayaan
animisme (pemujaan terhadap roh nenek moyang) dan dinamisme (kepercayaan terhadap
benda-benda yang mempunyai kekuatan gaib), dan totemisme (kepercayaan terhadap
hewan) seiring dengan berkembangnya budaya megalithikum pada masa ini.
• Food Producing
• kemahiran mengasah alat-alat batu dan pembuatan gerabah (benda pecah-belah dari tanah
liat yang dibakar).
• Alat yang diasah antara lain kapak lonjong, beliung persegi, mata panah, gerabah, dan
perhiasan dari batu dan kerang.
• Mengenal api
• POLA KEHIDUPAN SUDAH MULAI MENETAP DAN MEMILIH PEMIMPIN
DALAM SETIAP KELOMPOK
• SUDAH MENGENAL BERCOCOK TANAM (food producing), MENGOLAH
TANAH, DAN MEMELIHARA HEWAN
• SUDAH MULAI MENGAWETKAN MAKANAN SECARA SEDERHANA
• MENGENAL SISTEM KEPERCAYAAN TERHADAP ROH NENEK MOYANG
3. Zaman Logam
Zaman logam dikembangkan oleh migrasi bangsa Deutro Melayu. Alat,yang dihasilkan pada
masa logam atau perundagian, antara lain:
Nekara perunggu, yaitu semacam tambur besar dari perunggu yang berpinggang di
bagian tengahnya dan sisi atasnya tertutup; dipercayai sebagai bagian bulan yang jatuh
dari langit. Nekara berfungsi sebagai pelengkap upacara untuk memohon turun hujan dan
sebagai gendering perang. Pola hias beragam, dari pola binatang, geometris, dan
tumbuhtumbuhan, ada pula yang tak bermotif; banyak ditemukan di Bali, Nusa Tenggara,
Maluku, Selayar, Papua.
Moko, yaitu benda semacam nekara yang lebih ramping yang terdapat di Pulau Alor yang
digunakan sebagai benda pusaka atau sebagai mas kawin.
Kapak perunggu, disebut juga kapak sepatu atau kapak corong. Bentuk kapak berupa
pahat, jantung, atau tembilang. Kapak perunggu memiliki motif berpola topang mata atau
geometris.
Bejana perunggu, yaitu sebuah benda yang bentuknya mirip gitar Spanyol.
Alat ini ditemukan antara lain di Madura dan Sulawesi.
Arca-arca perunggu, dengan bentuk arca orang yang sedang menari, berdiri, naik kuda,
atau orang yang sedang memegang panah, ditemuka antara lain di Bangkinang (Riau),
Lumajang, Bogor, Palembang.
Berbagai macam perhiasan dan manik-manik, seperti gelang tangan, gelang kaki, cincin,
kalung, dan bandul/kalung. ada yang terbuat dari perunggu, emas, dan besi; banyak
ditemukan di Bogor, Bali, dan Malang; sedangkan manik-manik banyak ditemukan di
Sangiran, Pasemah, Gilimanuk, Bogor, Besuki, Bone; berfungsi sebagai bekal kubur;
bentuknya ada yang silinder, bulat, segi enam, atau oval.
Pada zaman perundagian ini, dikenal teknik pembuatan alat-alat dari logam, yaitu:
a. a cire perdue, caranya, mula-mula benda yang dimaksud dibuat dari lilin.
Setelah itu benda ditutup dengan tanah liat basah, lalu dibakar, lilin
meleleh ke luar dari lubang yang dibuat di bagian bawah. Cetakan selesai
dibuat, kemudian logam cair dituangkan ke dalam cetakan melalui lubang
tadi. Setelah dingin cetakan dipecah. Cara ini hanya dapat digunakan untuk
satu kali saja.
b. bivalve, menggunakan cetakan dua setangkap terbuat dari tanah liat basah.
Setelah kering logam cair dituangkan ke dalamnya dan didiamkan sampai
dingin lalu cetakan di buka. Cetakan ini dapat digunakan berulang kali.
Pada masa logam, masyarakat juga ditandai dengan jenis mata pencaharian lain
selain bertani, yakni mengolah logam atau undagi. Dengan adanya pola mata pencaharian
ini mulai terjadi pembagian kerja dalam kelompok. Masyarakat yang semakin kompleks
memungkinkan berkembangnya kebutuhan akan perlunya sosok seorang pemimpin.
Pemilihan pemimpin dilakukan berdasarkan primus inter pares.
Dengan budaya megalithikum, masyarakat sudah memahami adanya kehidupan
setelah mati. Terkait dengan itu, maka kegiatan ritual yang paling menonjol adalah
upacara penguburan orang meninggal.
Oleh karena itu, upacara kematian merupakan manifestasi dari rasa bakti dan
hormat seseorang terhadap leluhurnya yang telah meninggal. Sistem kepercayaan
masyarakat pra-aksara yang demikian itu telah melahirkan tradisi megalitik. Mereka
mendirikan bangunan batu-batu besar seperti menhir, dolmen, punden berundak, dan
sarkofagus. Pada zaman praaksara, seorang dapat dilihat kedudukan sosialnya dari cara
penguburannya. Bentuk dan bahan wadah kubur dapat digunakan sebagai petunjuk status
sosial seseorang. Penguburan dengan sarkofagus misalnya, memerlukan jumlah tenaga
kerja yang lebih banyak dibandingkan dengan penguburan tanpa wadah. Dengan kata
lain, pengelolaan tenaga kerja juga sering digunakan sebagai indikator stratifikasi sosial
seseorang dalam masyarakat.
• Mengolah logam dikerjakan oleh orang yang ahli (undagi).
• Alat-alat dari perunggu : nekara, kapak, bejana,dan arca-arca.
• Alat-alat dari besi : mata kapak, mata sabit, mata pisau, mata tembilang, mata pedang,
cangkul, tongkat.
• Membuat gerabah dan manik-manik pun makin baik. Manik-manik sudah dibuat dari
kaca
• SUDAH MENGENAL PEMBAGIAN KERJA DALAM SETIAP KELOMPOK
• MEMILIKI STATUS DALAM MASYARAKAT YANG DIDASARKAN PADA
KEKAYAAN
• MENGENAL TEKNIK PENGELOLAAN LOGAM
• MAMPU MEMBUAT PERHIASAN DARI EMAS
Soal up 2020
Gambar yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi & sosial masa praaksara yaitu
abris sous roche : dimana manusia sudah meninggalkan nomaden dan mulai menetap
di gua yang dekat dengan sumber air, juga bergantung pada sumber-sumber makanan
yang ada di laut.
Masyarakat Indonesia pada masa perundagian telah mengenal aturan pembagian kerja,
karena ....
A. mereka telah hidup menetap
B. merupakan masyarakat dengan kehidupan food producing
C. teknologi perundagian memerlukan tenaga yang memiliki keahlian khusus
D. budaya undagi dapat diproduksi oleh masyarakat yang telah maju
E. hidup dalam kelompok-kelompok suku
Pembahasan
Pada zaman Perundagian, tidak semua orang mampu mengerjakan tahap pengecoran.
Untuk itulah diperlukan seorang Primus Inter Pares (kepala suku) yang mengatur
pembagian tugas setiap anggotanya.
Jawaban: C
40. Diberikan narasi tentang perpindahan penduduk pada masa pra aksara, peserta dapat
menentukan pola migrasi
65. Disajikan data tentang budaya dan alat teknologi, peserta dapat mengklasifikasikan
jenis-jenis budaya dan teknologi masa pra aksara.
31.
Bidang Pemerintahan
1. Pulau Jawa dibagi menjadi 16 Karisidenan
2. Merubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh pengusaha pribumi menjadi
sistem pemerintahan kolonial yang bercorak barat.
3. Bupati-bupati atau penguasa-penguasa pribumi dilepaskan kedudukannya yang
mereka peroleh secara turun tumurun.
Bidang Ekonomi dan Keuangan
1. Petani diberikan kebebasan untuk menanam tanaman eksport.
2. Penghapusan pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem peyerahan wajib (Verplichte
Laverantie) yang sudah diterapkan sejak zaman VOC.
3. Menetapkan sistem sewa tanah (landren). Untuk menentukan besarnya pajak, tanah
dibagi menjadi 3 kelas, yaitu sebagai berikut. Kelas I, yaitu tanah yang subur,
dikenakan pajak setengah dari hasil bruto. Kelas II, yaitu tanah setengah subur,
dikenakan pajak sepertiga dari hasil bruto. Kelas III, yaitu tanah tandus, dikenakan
pajak dua per lima dari hasil bruto.
4. Pemungutan pajak pada awalnya secara perorangan.
5. Mengadakan monopoli garam dan minuman keras.
Bidang Hukum
Sistem peradilan yang diterapkan affles lebih baik daripada yang dilaksanakan oleh Daendels.
Apabila Daendels berorientasi kepada warna kulit (ras), Raffles lebih berorientasi kepada besar
kecilnya kesalahan. Badan-badan penegak hukum yang ada pada masa Raffles adalah sebagai
berikut.
Kebudayaan yang datang dari India mengalami proses penyesuaian dengan kebudayaan asli
Indonesia. Proses inilah yang disebut dengan akulturasi.
Proses masuknya pengaruh budaya Indonesia terjadi karena adanya hubungan dagang antara
Indonesia dan India. Pengaruh kebudayaan Hindu Buddha di Indonesia ini dapat dilihat dalam
berbagai bidang, antara lain:
a. Bidang Keagamaan
Sebelum budaya Hindu-Buddha datang, di Indonesia telah berkembang kepercayaan yang berupa
pemujaan terhadap roh nenek moyang. Kepercayaan itu bersifat animisme, dinamisme, dan
totemisme. Animisme merupakan suatu kepercayaan atau pemujaan terhadap roh nenek moyang.
Dinamisme merupakan suatu kepercayaan bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib.
Sementara itu, totemisme adalah kepercayaan terhadap hewan yang dianggap memiliki kekuatan,
seperti gajah, lembu/sapi, dan kerbau. Dengan masuknya kebudayaan Hindu- Buddha,
masyarakat Indonesia secara berangsur-angsur memeluk agama Hindu dan Buddha, diawali oleh
golongan elite di sekitar istana. Dalam perkembangannya di masyarakat, kepercayaan animisme
dan
dinamisme tetap berkembang di masyarakat. Sementara itu, kepercayaan totemisme mendapat
bentuk baru, terutama pada masa Majapahit, berupa penggunaan nama hewan sebagai nama
manusia, seperti Gajah Mada, Lembu Sora, Mahesa Wongateleng, Kebo Ijo, Lebu Tal, dan
sebagainya.
b. Bidang Politik
Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan oleh orang-orang India. Sebelumnya, masyarakat masa
pra aksara mengenal sistem kepemimpinan berdasarkan primus inter pares. Dengan pengaruh
Hindu-Budha, kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang
luas. Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan. Kemudian,
pemimpin ditentukan secara turun-temurun berdasarkan hak waris sesuai dengan peraturan
hukum kasta. Oleh karena itu, lahir kerajaan-kerajaan, seperti Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya,
dan kerajaan bercorak Hindu-Buddha lainnya.
c. Bidang Sosial
Masuknya kebudayaan Hindu menjadikan masyarakat Indonesia mengenal aturan kasta, yaitu:
Kasta Brahmana (kaum pendeta dan para sarjana), Kasta Ksatria (para prajurit, pejabat dan
bangsawan), Kasta Waisya (pedagang petani, pemilik tanah dan prajurit). Kasta Sudra (rakyat
jelata dan pekerja kasar). Namun, unsur budaya Indonesia lama masih tampak dominan dalam
semua lapisan masyarakat. Sistem kasta yang berlaku di Indonesia berbeda dengan kasta yang
ada di India, baik ciri-ciri maupun wujudnya. Hal ini tampak pada kehidupan masyarakat dan
agama di Kerajaan Kutai. Berdasarkan silsilahnya, Raja Kundungga adalah orang Indonesia yang
pertama tersentuh oleh pengaruh budaya India. Pada masa pemerintahannya, Kundungga masih
mempertahankan budaya Indonesia karena pengaruh budaya India belum terlalu merasuk ke
kerajaan. Penyerapan budaya baru mulai tampak pada waktu Aswawarman, anak Kundungga,
diangkat menjadi raja menggantikan ayahnya.
d. Bidang Pendidikan
Dalam Prasasti Nalanda dikenal model pendidikan asrama. Lembaga-lembaga pendidikan
semacam asrama merupakan salah satu bukti pengaruh dari kebudayaan Hindu-Buddha di
Indonesia. Lembaga pendidikan tersebut berubah menjadi model pendidikan pesantren pada
masa Islam, dan berkembang menjadi model pendidikan berasrama pada masa modern.
e. Bidang Sastra dan Bahasa
Pengaruh Hindu-Buddha pada bahasa adalah dikenal dan digunakannya Bahasa Sansekerta dan
huruf Pallawa oleh masyarakat Indonesia. Pada masa kerajaan Hindu- Buddha di Indonesia, seni
sastra sangat berkembang terutama pada zaman Kerajaan Kediri.
f. Bidang Arsitektur
Punden berundak merupakan salah satu arsitektur masa Megalitikum. Arsitektur tersebut
berpadu dengan budaya India yang mengilhami pembuatan bangunan candi. Jika diperhatikan,
Stupa Borobudur sebenarnya mengambil bentuk bangunan punden berundak agama Buddha
Mahayana. Pada Candi Sukuh dan candi-candi di lereng Pegunungan Penanggungan, pengaruh
unsur budaya India sudah tidak begitu kuat. Candi-candi tersebut hanyalah punden berundak.
Begitu pula fungsi candi di Indonesia, candi bukan sekadar tempat untuk memuja dewa-dewa
seperti di India, tetapi lebih sebagai tempat pertemuan rakyat dengan arwah nenek moyangnya.
Candi dengan patung induknya yang berupa arca merupakan perwujudan raja yang telah
meninggal. Hal ini mengingatkan pada bangunan punden berundak dengan menhirnya.
70. Disajikan gambar hasil kebudayaan Islam, peserta dapat memilih yang termasuk
kedalam kebudayaan pengaruh Islam
Kerajaan Aceh.
Kerajaan Aceh didirikan oleh Sultan Ibrahim pada tahun 1514. Aceh bekembang pesat setelah
Malaka dikuasai Portugis. Para pedagang Islam memindahkan kegiatan berdagang dari Malaka
ke Aceh. Aceh mencapai kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-
1635). Karena menjadi pusat agama Islam, Aceh sering disebut Serambi Mekah.
Kerajaan Demak.
Kerajaan Demak terletak di pantai utara Jawa Tengah, didirikan Raden Patah pada tahun 1478.
Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Demak menjadi pusat kegiatan Wali
Songo. Raden Patah mempunyai putera bernama Adipati Unus yang mendapat julukan Pangeran
Sabrang Lor. Pada masa pemerintahan Sultan Trenggono, Demak menyerang Sunda Kelapa,
Banten, dan Cirebon. Ketiga daerah dapat direbut tahun 1526. Ketika menyerang Panarukan,
Sultan Trenggono tewas dalam pertempuran.
Kerajaan Mataram.
Kerajaan Mataram mencapai puncak kejayaan pada masa Sultan Agung. Beliau banyak berjasa
dalam bidang kebudayaan dan agama. Beliau mengarang Serat Sastra Gending yang berisi
filsafat Jawa, menciptakan penanggalan tahun Jawa, dan memadukan unsur Jawa dan Islam,
seperti penggunaan gamelan dalam perayaan Sekaten untuk memperingati Maulud Nabi.
Kerajaan Banten.
Banten dikuasai Demak setelah direbut Falatehan. Kerajaan Banten dipimpin putra Falatehan
yang bernama Hasanuddin. Dia berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa pada tahun 1527.
Di bawah pemerintahannya, Banten menyebarkan agama Islam ke pedalaman Jawa Barat. Selain
itu, Banten berhasil menguasai Lampung. Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaan pada
masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1682).
Kebudayaan yang datang dari India mengalami proses penyesuaian dengan kebudayaan asli
Indonesia. Proses inilah yang disebut dengan akulturasi.
Proses masuknya pengaruh budaya Indonesia terjadi karena adanya hubungan dagang antara
Indonesia dan India. Pengaruh kebudayaan Hindu Buddha di Indonesia ini dapat dilihat dalam
berbagai bidang, antara lain:
a. Bidang Keagamaan
Sebelum budaya Hindu-Buddha datang, di Indonesia telah berkembang kepercayaan yang berupa
pemujaan terhadap roh nenek moyang. Kepercayaan itu bersifat animisme, dinamisme, dan
totemisme. Animisme merupakan suatu kepercayaan atau pemujaan terhadap roh nenek moyang.
Dinamisme merupakan suatu kepercayaan bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib.
Sementara itu, totemisme adalah kepercayaan terhadap hewan yang dianggap memiliki kekuatan,
seperti gajah, lembu/sapi, dan kerbau. Dengan masuknya kebudayaan Hindu- Buddha,
masyarakat Indonesia secara berangsur-angsur memeluk agama Hindu dan Buddha, diawali oleh
golongan elite di sekitar istana. Dalam perkembangannya di masyarakat, kepercayaan animisme
dan
dinamisme tetap berkembang di masyarakat. Sementara itu, kepercayaan totemisme mendapat
bentuk baru, terutama pada masa Majapahit, berupa penggunaan nama hewan sebagai nama
manusia, seperti Gajah Mada, Lembu Sora, Mahesa Wongateleng, Kebo Ijo, Lebu Tal, dan
sebagainya.
b. Bidang Politik
Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan oleh orang-orang India. Sebelumnya, masyarakat masa
pra aksara mengenal sistem kepemimpinan berdasarkan primus inter pares. Dengan pengaruh
Hindu-Budha, kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang
luas. Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan. Kemudian,
pemimpin ditentukan secara turun-temurun berdasarkan hak waris sesuai dengan peraturan
hukum kasta. Oleh karena itu, lahir kerajaan-kerajaan, seperti Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya,
dan kerajaan bercorak Hindu-Buddha lainnya.
c. Bidang Sosial
Masuknya kebudayaan Hindu menjadikan masyarakat Indonesia mengenal aturan kasta, yaitu:
Kasta Brahmana (kaum pendeta dan para sarjana), Kasta Ksatria (para prajurit, pejabat dan
bangsawan), Kasta Waisya (pedagang petani, pemilik tanah dan prajurit). Kasta Sudra (rakyat
jelata dan pekerja kasar). Namun, unsur budaya Indonesia lama masih tampak dominan dalam
semua lapisan masyarakat. Sistem kasta yang berlaku di Indonesia berbeda dengan kasta yang
ada di India, baik ciri-ciri maupun wujudnya. Hal ini tampak pada kehidupan masyarakat dan
agama di Kerajaan Kutai. Berdasarkan silsilahnya, Raja Kundungga adalah orang Indonesia yang
pertama tersentuh oleh pengaruh budaya India. Pada masa pemerintahannya, Kundungga masih
mempertahankan budaya
Indonesia karena pengaruh budaya India belum terlalu merasuk ke kerajaan. Penyerapan budaya
baru mulai tampak pada waktu Aswawarman, anak Kundungga, diangkat menjadi raja
menggantikan ayahnya.
d. Bidang Pendidikan
Dalam Prasasti Nalanda dikenal model pendidikan asrama. Lembaga-lembaga pendidikan
semacam asrama merupakan salah satu bukti pengaruh dari kebudayaan Hindu-Buddha di
Indonesia. Lembaga pendidikan tersebut berubah menjadi model pendidikan pesantren pada
masa Islam, dan berkembang menjadi model pendidikan berasrama pada masa modern.
e. Bidang Sastra dan Bahasa
Pengaruh Hindu-Buddha pada bahasa adalah dikenal dan digunakannya Bahasa Sansekerta dan
huruf Pallawa oleh masyarakat Indonesia. Pada masa kerajaan Hindu- Buddha di Indonesia, seni
sastra sangat berkembang terutama pada zaman Kerajaan Kediri.
f. Bidang Arsitektur
Punden berundak merupakan salah satu arsitektur masa Megalitikum. Arsitektur tersebut
berpadu dengan budaya India yang mengilhami pembuatan bangunan candi. Jika diperhatikan,
Stupa Borobudur sebenarnya mengambil
bentuk bangunan punden berundak agama Buddha Mahayana. Pada Candi Sukuh dan candi-
candi di lereng Pegunungan Penanggungan, pengaruh unsur budaya India sudah tidak begitu
kuat. Candi-candi tersebut hanyalah punden berundak.
Begitu pula fungsi candi di Indonesia, candi bukan sekadar tempat untuk memuja dewa-dewa
seperti di India, tetapi lebih sebagai tempat pertemuan rakyat dengan arwah nenek moyangnya.
Candi dengan patung induknya yang berupa arca merupakan perwujudan raja yang telah
meninggal. Hal ini mengingatkan pada bangunan punden berundak dengan menhirnya.
1. SENI BANGUNAN
Pada dasarnya, bentuk bangunan candi yang ada di Indonesia adalah :bentuk
akulturasi antar unsur-unsur kebudayaan Hindu-Buddha dengan unsur budaya Indonesia
asli. Bangunan yangterkesan megah, patung perwujudan dewa, serta bagian-bagian candi
danstupa adalah :salah satu unsur yang berasal dari India. Salah satucontohnya adalah
seperti Candi yang ada di Pulau Jawa tepatnyaMagelang, Jawa Tengah, yakni :Candi
Borobudur.
4. SENI PERTUNJUKKAN
Menurut JLA Brandes, Gamelan merupakan :salah satuinstrumen diantara seni
pertunjukan asil yang dimiliki olehIndonesia sebelum unsur-unsur budaya India masuk.
Selamaberabad-abad lamanya, gamelan juga mengalami perkembangan denganmasuknya
unsur budaya baru baik pada segi bentuk ataupun kualitas. Macam-macam gamelan itu
sendiri dapat dikelompokkan
dalam :Chordophones.Aerophones.Membranophones.Tidophones.Xylophones.
Menurut Krom, para pedagang dari India-lah (kasta waisya) yang membawa masuk agama
dan kebudayaan Hindu Buddha ke Indonesia. Para pedagang kuno ini datang dan menetap
di Indonesia, kemudian berinteraksi sekaligus memperkenalkan dan menyebarkan agama
dan kebudayaan asal mereka pada masyarakat Indonesia
Perwujudan bentuk akulturasi Indonesia dan Hindu-Buddha pada sistem kepercayaan dapat
dilihat dan
a, upacara keagamaan yang sama dengan yang ada di India
b. upacara pentirtaan
c. upacara asmaweda
d. upacara keagamaan yang menggabungkan unsur pemujaan roh nenek moyang dengan tata
cara upacara keagamaan Hindu-Budha
e. upacara pengangkatan raja
Teori brahmana
• Dicetuskan oleh J.C.Van Leur
• Kaum Brahmana sengaja didatangkan oleh Raja-raja Indonesia untuk memberi legitimasi
kepada raja-raja Indonesia agar setaraf dengan raja-raja di India
• Bukti : perkampungan India di Malaysia dan pantai Timur Sumatera (populer dengan nama
Kampung Keling) yang banyak ditempati oleh orang Keling dari India Selatan yang
memerlukan kaum Brahmana untuk upacara agama (perkawinan dan kematian).
• FDK. Bosch menyetujui Van Leur. Bosch berpendapat bahwa hanya golongan
cendikiawanlah yang dapat menyampaikan budaya India pada bangsa Indonesia.
• Kelemahan : Para brahmana tidak boleh menyeberang lautan
Teori ksatria
• Sejarah kebudayaan India pada periode yang sama. Seperti diketahui bahwa di awal abad ke-2
Masehi, kerajaan-kerajaan di India mengalami keruntuhan karena perebutan kekuasaan.
• Raja-raja India yang kalah perang menyingkir ke Indonesia dan membentuk kolonisasi
• Sanggahan:
Suatu kolonisasi yang melibatkan penaklukan oleh golongan ksatria tentunya akan dicatat
sebagai suatu kemenangan. Catatan demikian tidak ditemukan dalam sumber tertulis di India.
Teori Waisya
• Pencetus : N.J. Krom
• Golongan Waisya berdagang di Indonesia, mengadakan kolonisasi, mengawini gadis Indonesia
dan menyebarkan agama
• Menurut G. Coedes, yang memotivasi para pedagang India untuk datang ke Asia Tenggara
adalah keinginan untuk memperoleh barang tambang terutama emas dan hasil hutan.
• Sanggahan:
Kemungkinan kecil golongan Waisya menyebarkan agama
Teori Sudra
• Van Faber
• Isi :
Di India terjadi perang. Indonesia dijadikan tempat pembuangan tawanan perang yang menyebarkan
agama Hindu
• Sanggahan:
Kasta Sudra adalah kasta terendah yang tidak mungkin menyebarkan agama agama Hindu
Teori Arus Balik
• Van Leur
Isi :
• Raja Indonesia mendatangkan Golongan Brahmana ke Indonesia
• Raja melakukan perdagangan melalui perantara wakil-wakilnya
• Terjadi proses Hinduisasi
• Prasati Nalanda yang berisi tentang pendirian asrama bagi para pelajar di Sriwijaya yang akan
menuntut ilmu agama di India
89. Disajikan narasi tentang karakter salah satu kerajaan jaman Hindu Budha, peserta
dapat menyimpulkan dengan benar
Nama Kerajaan Bukti Tokoh Berpengaruh Perkembangan
Kerajaan
a. Kutai Prasasti Yupa 1. Kudungga, 1. Kerajaan
dianggap sebagai Hindu tertua di
pendiri kerajaan Indonesia.
2. Aswawarman, 2. Agama yang
dianggap sebagai dianut adalah
Wangsakerta/pendiri Hindu Siwa.
keluarga kerajaan Corak
Mulawarman, Ekonomi
puncak kejayaan kerajaan
agraris.
b. 1. Sumber Purnawarman 1. Kerajaan Hindu
Luar tertua di Jawa.
Tarumanegara
Negeri 2. Menganut
Catatan Hindu Wisnu.
Fa Hien 3. Corak Ekonomi
Catatan kerajaan agraris.
Dinasti
Tang
2. Prasasti
Ciareuteun
Cidanghiang
Pasir Awi
Kebon Kopi
Tugu
Jambu
Muara
Cianten
c. Sriwijaya 1. Sumber 1. Dapunta 1. Kerajaan Budha
Luar Hyang, pendiri pertama di
Negeri kerajaan Indonesia.
Catatan 2. Balaputra Dewa, 2. Pusat
Fa Hien Puncak kejayaan Agama
Catatan 3. Sanggramawijayt Budha.
Dinasti a 3. Corak
Tang Tunggawarman, Ekonomi
2. Prasasti Keurntuhan kerajaan
Kalasan 4. Sakyakirti, maritim.
Talang Tuo pendeta yang
Ligor menerjemahkan
Nalanda
5. kitab Budha ke
Palas
dalam bahasa
Pasemah
Kedukan Melayu.
Bukit
Kota Kapur
Telaga Batu
Karang Brahi
d. Mataram 1. Cerita 1. Dinasti Sanjaya 1. Dinasti
Kuno Parahyangan Sri Maharaja Sanjaya
2. Prasasti Rakai Sanjaya menganut
Canggal Rakai Pikatan agama Hindu.
Mantiyasih Dyah Balitung 2. Dinasti
Balitung Dyah Wawa Syailendra
2. Dinasti Syailendra menganut
Samaratungga agama Budha.
Pramodawardhani 3. Gelar penguasa
Balaputra Dewa dinasti Sanjaya
menggunakan
Rakai (raja pria)
dan Dyah (raja
wanita).
4. Dua dinasti
bersatu pada
saat pernikahan
antara Rakai
Pikatan dengan
Praamodawar-
dhani.
5. Runtuh karena
Gunung
Merapi
Meletus.
6. Corak
Ekonomi
kerajaan agraris.
e. Majapahit 1. Kitab: 1. Raden Wijaya, 1. Pada masa
Pararaton, pendiri kerajaan Jayanegara
Negarakertaga- 2. Jayanegara terjadi banyak
ma, Kidung, 3. Tribhuwana pemberontakan
dan Tunggadewi seperti yang
Harsawijaya 4. Hayam Wuruk dilakukan oleh
Prasasti Gajah Mada Kuti, Nambi,
Butak Ranggalawe,
Lembu Sora,
Juru Demung.
2. Pada
pemerintahan
Tribhuwana
Tunggadewi,
terjadi
pemberontakan
Sadeng yang
berhasil
ditumpas oleh
Gajah Mada dan
Adityawarman.
3. Gajah Mada
mencetuskan ide
untuk
menyatukan
Nusantara yang
dikenal dengan
Sumpah Palapa.
4. Terjadi
Perang Bubat
antara
Majapahit
dengan
Padjajaran.
5. Terjadi Perang
Paregreg antara
Wikrama
Wardhana
dengan Bhre
Wirabumi
karena
perebutan tahta.
41. Diberikan narasi tentang politik etis, peserta dapat menganalisis pengaruhnya bagi bangsa
Indonesia
Pengaruh Politik Etis Bagi Bangsa Indonesia
Politik Etis adalah kebijakan Belanda yang dilakukan sebagai dampak dari Sistem Tanam Paksa.
Penduduk asli Indonesia harus menderita karena harus bekerja dengan gaji kecil dan kondisi
berat dalam Sistem Tanam Paksa, sementara belanda memperoleh keuntungan
Politik Etis juga didorong desakan kelompok Liberal di Belanda pada akhir abad ke 19 M,
seperti Conrad Theodore van Deventer. Pemerintah Belanda menjalankan Politik Etis atau
Politik Balas Budi ini dalam tiga kebijakan yang disebut dengan “Trias van Deventer”,
yaitu Irigasi, Edukasi dan Imigrasi.
Apa saja pengaruh politik etis bagi Indonesia? Istilah politik etis lebih dikenal dengan sebutan
politik balas budi yang dilakukan oleh Pemerintah Belanda kepada Indonesia. Kemunculan awal
dari politik etis ini sekitar tahun 1890 yang diawali oleh desakan dari kaum liberal Belanda. Di
dalam desakannya, mereka mentuntut agar supaya pemerintah Belanda lebih memperhatikan
kondisi masyarakat Indonesia yang telah memberikan sumbangan besar terhadap keuangan
Belanda.
Selain itu, politik etis juga merupakan sebuah imbalan atas diberlakukannya sistem tanam paksa
yang sudah ditetapkan oleh Belanda. Keberadaan politik etis ini tentunya memberikan berbagai
pengaruh kepada bangsa Indonesia. Adapun beberapa pengaruh tersebut antara lain sebagai
berikut:
1. Memberikan kesejahteraan untuk semua orang
Pengaruh adanya politik etis bagi Indonesia adalah memberikan banyak kesejahteraan terhadap
seluruh masyarakat Indonesia. Dari Trilogi Van Deventer yang mana masyarakat Indonesia
memiliki hak untuk mengikuti berbagai hal, misalnya saluran irigasi yang sudah dibangun oleh
Belanda.
Setidaknya masyarakat Indonesia di kala itu benar-benar bisa menikmati pengaruh positif dari
politik etis. Pemerintah Belanda sudah berhasil membangun berbagai saluran irigasi di tahun
1885. Salah satu yang terkenal adalah bangunan irigasi di Demak dan Berantas yang memiliki
luas 90.000 bau. Kemudian pada tahun 1902 meningkat menjadi 173.000 bau. Inilah yang nanti
secara tidak langsung juga merupakan dampak politik etis di bidang ekonomi.
2. Menyempurnakan fasilitas yang sebelumnya sudah ada
Sebagai bentuk balas budi yang dilakukan oleh Pemerintah Belanda, maka mereka melakukan
berbagai perbaikan lainnya selain yang berkaitan dengan sektor pertanian. Pemerintah Belanda
kemudian mulai menyisir sektor kependudukan dan juga pendidikan. Terobosan ini tentu
merupakan hal yang sangat mulia. Akan banyak masyarakat Indonesia yang bisa menerima dan
merasakan manfaat ini demi membuatnya menjadi masyarakat yang cerdas dan maju.
Namun memang politik etis yang satu ini kerap terbentur oleh pro dan kontra. Meksipun begitu,
kita harus tetap memberikan apresiasi terhadap keputusan dari Pemerintah Belanda karena
mampu membantu masyarakat Indonesai untuk berkembang dan terus melangkah maju sampai
sekarang.
3. Meningkatnya SDM
Tidak bisa kita pungkiri bahwa kehadiran politik etis membantu meningkatkan SDM masyarakat
Indonsia. Sebenarya hal ini merupakan salah satu jasa Pemerintah Belanda meskipun memang
lebih banyak hal-hal negatif yang mereka berikan. Namun tetap saja kita tidak bisa memungkiri
bahwa Belanda sudah membantu masyarakat Indonesia menjadi bangsa yang pemikir.
Belanda memang serius meningkatkan SDM masyarakat Indonesia. Ini dibuktikan dengan
banyaknya pembangunan sekolah. Meskipun memang di dalam sekolah tersebut masih akan
dibagi menjadi beberapa bagian dengan menyesuiakan siapa dan dari kalangan mana saja yang
harus menuntut ilmu atau masuk ke kelas tersebut.
Beberapa sekolah yang sudah dibangun oleh Belanda antara lain:
42. Diberikan narasi tentang perjuangan organisasi pergerakan nasional, peserta dapat
menilai organisasi perjuangan pergerakan kebangsaan Indonesia
a. Faktor Intern
1) Adanya penjajahan yang mengakibatkan penderitaan dan kesengsaraan
sehingga menimbulkan tekad untuk menentangnya.
2) Adanya kenangan akan kejayaan masa lampau, seperti zaman Sriwijaya dan
Majapahit.
3) Munculnya kaum intelektual yang kemudian menjadi pemimpin pergerakan
nasional.
b. Faktor ekstern
1) Adanya All Indian National Congress 1885 dan Gandhiisme di India
2) Adanya Gerakan Turki Muda 1908 diTurki.
3) Adanya kemenangan Jepang atas Rusia (1905) menyadarkandan
membangkitkanbangsa-bangsa Asia untuk melawan bangsa- bangsaBarat.
4) Munculnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika yang masuk ke Indonesia,
seperti liberalisme, demokrasi, dan nasionalisme mempercepat timbulnya
nasionalisme Indonesia.
Ciri-ciri Organisasi Pergerakan Nasional
1. Keanggotannya tidak didasarkan atas kelompok etnis (suku) tertentu, melainkan beberapa
kelompok etnis
2. Sebagian besar pemimpin pergerakan nasional berasal dari kalangan terdidik.
3. Organisasi-organisasi pergerakan nasional tersebut memiliki tujuan yang jelas
4. Organisasi-organisasi pergerakan nasional memiliki paham kebangsaan atau
nasionalisme.
69. Disajikan narasi kondisi politik pada masa orde lama, peserta dapat menghubungkan
kehidupan politik pada masa orde lama
a. Situasi Politik pada Masa Demokrasi Liberal
Masa Demokrasi Liberal adalah masa ketika pemerintah Indonesia menggunakan
UUDS 1950 (Undang-Undang Dasar Sementara) sebagai undang- undang negara. Masa
Demokrasi Liberal disebut pula masa Demokrasi Parlementer, karena sistem politik dan
ekonomi yang berlaku menggunakan prinsip-prinsip parlemen. Masa ini berlangsung
mulai 17 Agustus 1950 sampai 6 Juli 1959.Pada masa berlakunya UUDS 1950 terjadi
instabilas pemerintahan.Hal ni dibuktikan dengan munculnya gerakan separatis
pemberontakan di berbagai daerah dan jatuh bangunnya kabinet. Hanya dalam rentang
waktu 10 tahun terdapat 8 kali pergantian kabinet yaitu:
KABI PARTA KURUN PRESTASI DAN MASALAH SEBAB MUNDUR
NET I WAKTU
Natsir PNI dan 6 September Prestasi: Perundingan antara
Masyum 1950-21 Berlangsung perundingan Indonesia dan
i Maret 1951 antara Indonesia-Belanda Belanda mengenai
untuk pertama kalinya upaya
mengenai masalah Irian pengembalian Irian
Barat ke tangan Indonesia
Masalah: mengalami
Upaya memperjuangkan kegagalan
masalah Irian Barat Adanya mosi tidak
dengan Belanda percaya dari PNI
mengalami jalan buntu sekitar pencabutan
(kegagalan) PP No. 39/1950
Timbul masalah tentang DPRS dan
keamanan dalam negeri DPRDS yang
yaitu terjadi disetujui oleh
pemberontakan hampir di parlemen
seluruh wilayah
Indonesia, seperti
Gerakan DI/TII, Gerakan
Andi Azis, Gerakan
APRA, Gerakan RMS
Terbinanya hubungan
antara Angkatan Darat
dengan Kabinet
Burhanuddin.
Menyelesaikan masalah
peristiwa 27 Juni 1955
dengan mengangkat
Kolonel AH Nasution
sebagai Staf Angkatan
Darat pada 28 Oktober
1955.
Masalah:
Banyaknya mutasi dalam
lingkungan pemerintah
dianggap menimbulkan
ketidaktenangan
Diadakan Musyawarah
Nasional Pembangunan
Masalah:
Pergolakan di daerah-
daeerah semakin
meningkat sehingga
menghambat
hubungan antara
daerah dengan pusat
yang berakibat buruk
terhadap
pertumbuhan
ekonomi sehinga
program pemerintah
sulit dilaksanakan
Percobaan
pembunuhan Priseden
Soekarno pada
tanggal 30 November
1957 di depan
perguruan Cikini
Pemberontakan
PRRI/Permesta
75. Disajikan kasus tentang kehidupan sosial, peserta dapat menganalisis kehidupan
sosial masa orde lama
a. Gunting Syafruddin
Dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar dan mengatasi defisit anggaran, pada
tanggal 20 Maret 1950, Menteri Keuangan, Syafrudin Prawiranegara, mengambil kebijakan
memotong semua uang yang bernilai Rp2,50 ke atas hingga nilainya tinggal setengahnya.
b. Sistem Ekonomi Gerakan Benteng
Sistem Ekonomi Gerakan Benteng merupakan usaha pemerintah untuk mengubah struktur
ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional.
Tujuan :
1) Menumbuhkan kelas pengusaha di kalangan bangsa Indonesia. Para pengusaha Indonesia
yang bermodal lemah diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi
nasional.
2) Para pengusaha Indonesia yang bermodal lemah perlu dibimbing dan diberikan bantuan
kredit.
3) Para pengusaha pribumi diharapkan secara bertahap akan berkembang menjadi maju.
Penyebab dapat tercapainya tujuan Gerakan Banteng :
1) Para pengusaha pribumi tidak dapat bersaing dengan pengusaha nonpribumi dalam kerangka
sistem ekonomi liberal.
2) Para pengusaha pribumi memiliki mental yang cenderung konsumtif.
3) Para pengusaha pribumi sangat bergantung pada pemerintah.
4) Para pengusaha kurang mandiri untuk mengembangkan usahanya.
5) Para pengusaha ingin cepat mendapatkan keuntungan besar dan menikmati cara hidup
mewah.
6) Para pengusaha menyalahgunakan kebijakan dengan mencari keuntungan secara cepat dari
kredit yang mereka peroleh.
c. Nasionalisasi Perusahaan Asing
Nasionalisasi perusahaan asing dilakukan dengan pencabutan hak milik Belanda atau asing
yang kemudian diambil alih atau ditetapkan statusnya sebagai milik pemerintah Republik
Indonesia.
d. Finansial Ekonomi (Finek)
Pada masa Kabinet Burhanuddin Harahap, Indonesia mengirim delegasi ke Belanda untuk
merundingkan masalah Finansial Ekonomi (Finek). Finek yang diajukan Indonesia terhadap
pemerintah Belanda adalah sebagai berikut:
1) Pembatalan Persetujuan Finek hasil KMB
2) Hubungan Finek Indonesia-Belanda didasarkan atas hubungan bilateral
3) Hubungan finek didasarkan atas undang-undang Nasional, tidak boleh diikat oleh perjanjian
lain.
e. Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT)
Rencana ini tidak berjalan dengan baik disebabkan oleh hal-hal berikut:
1) Depresi ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa Barat pada akhir tahun 1957 dan awal 1958
mengakibatkan ekspor dan pendapatan negara merosot.
2) Perjuangan pembebasan Irian Barat dengan melakukan nasionalisasi perusahaan-perusahaan
Belanda di Indonesia menimbulkan gejolak ekonomi.
3) Adanya ketegangan antara pusat dan daerah sehingga banyak daerah yang melaksanakan
kebijakan ekonominya masing-masing.
71. Disajikan gambar peristiwa pergerakan mahasiswa pada tahun 1998, Peserta dapat
menganalisis penyebab lahirnya reformasi
Pemerintahan masa orde baru berlangsung hingga 32 tahun, tepatnya dari tahun 1966 hingga
1998. Ada berbagai kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah masa orde baru. Meski ada
sebagian yang baik untuk kelangsungan Bangsa Indonesia, ada juga kebijakan yang dianggap
tidak memihak pada rakyat.
TUNTUTAN REFORMASI
Rekayasa-rekayasa politik terus dibangun oleh pemerintah Orde Baru sehingga pasal 2 UUD
1945 tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Pasal 2 UUD 1945 berbunyi bahwa:
‘Kedaulatan ada di tangan rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan
Rakyat’. Namun dalam kenyataannya, kedaulatan ada di tangan sekelompok orang tertentu.
Anggota MPR sudah diatur dan direkayasa sehingga sebagian besar anggota MPR itu diangkat
berdasarkan ikatan kekeluargaan (nepotisme). Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila
anggota MPR/DPR terdiri dari para istri, anak, dan kerabat dekat para pejabat negara.
Di samping itu, gerakan reformasi juga menuntut agar dilakukan pembaruan terhadap lima
paket Undang-Undang Politik yang dianggap sebagai sumber ketidakadilan (lihat dalam bok di
bawah ini). Keadaan partaipartai politik dan Golkar dianggap tidak mampu menampung dan
memperjuangkan aspirasi masyarakat Indonesia.
Keadaan itu mengakibatkan munculnya rasa tidak percaya masyarakat terhadap institusi
pemerintah, MPR, dan DPR. Ketidakpercayaan itulah yang
menyebabkan lahirnya gerakan reformasi Indonesia yang dipelopori para mahasiswa dan
didukung oleh para dosen maupun kaum cendekiawan. Agenda reformasi yang disuarakan para
mahasiswa mencakup beberapa tuntutan, seperti:
1. Adili Suharto dan kroni-kroninya,
2. Laksanakan amandemen UUD 1945,
3. Penghapusan Dwi Fungsi ABRI,
4. Pelaksanaan otonomi daerah yang seluasluasnya,
5. Tegakkan supremasi hukum,
6. Ciptakan pemerintahan yang bersih dari KKN.
b. Krisis hukum
Rekayasa-rekayasa yang dibangun pemerintahan Orde Baru tidak terbatas pada bidang politik.
Dalam bidang hukumpun, pemerintah melakukan intervensi. Artinya, kekuasaan peradilan harus
dilaksanakan untuk melayani kepentingan para penguasa dan bukan untuk melayani masyarakat
dengan penuh keadilan. Bahkan, hukum sering dijadikan alat pembenaran para penguasa.
Kenyataan itu bertentangan dengan ketentuan pasa 24 UUD 1945 yang menyatakan bahwa
‘kehakiman memiliki kekuasaan yang merdeka dan terlepas dari kekuasaan pemerintah
(eksekutif)’. Terjadinya ketidakadilan dalam kehidupan masyarakat, salah satunya disebabkan
oleh sistem hukum atau peradilan yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Oleh karena itu,
para mahasiswa menuntut agar reformasi di bidang hukum dipercepat pelaksanaannya.
c. Krisis ekonomi
Krisis ekonomi Indonesia diawali dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar
Amerika Serikat. Pada tanggal 1 Agustus 1997, nilai tukar rupiah turun dari Rp 2,575.oo menjadi
Rp 2,603.oo per dollar Amerika Serikat. Pada bulan Desember 1997, nilai tukar rupiah terhadap
dollar Amerika Serikat turun menjadi Rp 5,000.oo per dollar. Bahkan, pada bulan Maret 1998,
nilai tukar rupiah terus melemah dan mencapai titik terendah, yaitu Rp 16,000.oo per dollar.
Melemahnya nilai tukar rupaih mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 0% dan
iklim bisnis semakin bertambah lesu. Keadaan di atas mengakibatkan pemerintah harus
menanggung beban hutang yang sangat besar dan kepercayaan dunia internasional terhadap
Indonesia semakin menurun dan gairah investasi pun semakin melemah. Akibatnya, pemutusan
hubungan kerja (PHK) terjadi di mana-mana. Angka penganggguran pun terus meningkat dan
daya beli masyarakat terus melemah. Kesenjangan ekonomi yang telah terjadi sebelumnya
semakin melebar seiring dengan terjadinya krisis ekonomi.
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia tidak dapat dipisahkan dari berbagai kondisi, seperti:
1) Hutang Luar Negeri Indonesia. Hutang luar negeri Indonesia yang sangat besar menjadi
penyebab terjadinya krisis ekonomi.
2) Pelaksanaan Pasal 33 UUD 1945. Pemerintah Orde Baru ingin menjadikan negara RI
sebagai negara industri. Keinginan itu tidak sesuai dengan kondisi nyata masyarakat
Indonesia. Masyarakat Indonesia merupakan sebuah masyarakat agraris dengan tingkat
pendidikan yang sangat rendah (rata-rata). Oleh karena itu, mengubah Indonesia menjadi
negara industri merupakan tugas yang sangat sulit karena masyarakat Indonesia belum siap
untuk bekerja di sektor industri.
3) Pemerintahan Sentralistik. Pemerintahan Orde Baru sangat sentralistik sifatnya sehingga
semua kebijakan ditentukan dari Jakarta. Oleh karena itu, peranan pemerintah pusat sangat
menentukan dan pemerintah daerah hanya sebagai kepanjangan tangan pemerintah pusat.
Misalnya, dalam bidang ekonomi, di mana semua kekayaan diangkut ke Jakarta sehingga
pemerintah daerah tidak dapat mengembangkan daerahnya. Akibatnya, terjadilah
ketimpangan ekonomi antara pusat dan daerah.
d. Krisis social.
Krisis politik, hukum, dan ekonomi merupakan penyebab terjadinya krisis sosial. Pelaksanaan
politik yang represif dan tidak demokratis menyebabkan terjadinya konflik politik maupun
konflik antar etnis dan agama. Semua itu berakhir pada meletusnya berbagai kerusuhan di
beberapa daerah. Krisis sosial dapat terjadi di mana-mana tanpa mengenal waktu dan tempat.
Tingkat pendidikan masyarakat yang rendah dapat menjadi faktor penentu karena sebagian besar
warga masyarakat tidak mampu mengendalikan dirinya. Sementara, para mahasiswa dan para
cendekiawandengan kemampuannya dapat mengkritisi berbagai kebijakan pemerintah. Untuk
itu, salah satu jalan yang sering ditempuh adalah melakukan demonstrasi secara besar-besaran.
e. Krisis kepercayaan
Sebab terakhir lahirnya reformasi Indonesia adalah adanya krisis kepercayaan. Krisis
multidimensional yang melanda bangsa Indonesia telah mengurangi kepercayaan masyarakat
terhadap kepemimpinan Presiden Suharto. Pada tanggal 18 Mei 1998, pimpinan DPR/MPR
mengeluarkan pernyataan agar Presiden Suharto mengundurkan diri. Namun, himbauan
pimpinan DPR/MPR agar Presiden Suharto mengundurkan diri dianggap sebagai pendapat
pribadi oleh pimpinan ABRI. Oleh karena itu, ketidakjelasan sikap elite politik nasional telah
mengundang banyak mahasiswa untuk berdatangan ke gedung DPR/MPR. Keadaan itu
merupakan bukti bahwa Presiden Suharto telah menghadapi krisis kepercayaan, baik dari para
mahasiswa, aktivis LSM, pihak
oposisi, para cendekiawan, tokoh agama dan masyarakat, maupun dari kawankawan terdekatnya.
Akhirnya, pada tanggal 21 Mei 1998, Presiden Suharto menyatakan mengundurkan diri
(berhenti) sebagai Presiden RI dan menyerahkan kekuasaan kepada Wakil Presiden.
86. Disajikan narasi perkembangan ekonomi pada masa reformasi, peserta dapat
menjelaskan keberhasilan ekonomi masa reformasi
Presiden ketiga Republik Indonesia ini hanya menjabat sebentar lho, Ia menjabat selama 1 tahun
5 bulan. Kok sebentar banget? Soalnya nih, bapak presiden kita yang terkenal dengan
kejeniusannya ini, pada saat itu dianggap sebagai perpanjangan tangan rezim orde baru. Jadi,
rakyat menuntut Habibie untuk segera melakukan pemilihan umum Squad.
Meskipun sebentar, kepemimpinan Pak Habibie keren banget lho. Bayangin deh, dalam waktu
singkat pemerintahannya berhasil menyelamatkan krisis moneter yang terjadi pada masa orde
baru. Dan pemerintahannya membentuk kabinet reformasi pembangunan. Kemudian
menelurkan beberapa kebijakan di bidang politik dan ekonomi.
PEMERINTAHAN Presiden Baharuddin Jusuf Habibie dikenal sebagai rezim transisi. Salah
satu tantangan sekaligus capaiannya adalah pemulihan kondisi ekonomi, dari posisi pertumbuhan
minus 13,13 persen pada 1998 menjadi 0,79 persen pada 1999.
Habibie menerbitkan berbagai kebijakan keuangan dan moneter dan membawa perekonomian
Indonesia ke masa kebangkitan. Kurs rupiah juga menguat dari sebelumnya Rp 16.650 per dollar
AS pada Juni 1998 menjadi Rp 7.000 per dollar AS pada November 1998.
Pada masa Habibie, Bank Indonesia mendapat status independen dan keluar dari jajaran
eksekutif.
Selain upaya dalam bidang politik, ada juga upaya yang dilakukan dalam bidang ekonomi, di
antarnya:
Kamu tahu kan kalau Gus Dur itu adalah presiden RI ke-4? Tahu dong harusnya. Nah Gus Dur
menjabat mulai dari tahun 1999 sampai 2001. Terpilihnya Gus Dur sebagai presiden tidak
terlepas lho dari peran MPR yang pada saat itu menolak laporan pertanggungjawaban Presiden
Habibie. Akhirnya, Gus Dur terpilih deh jadi presiden melalui dukungan partai-partai islam yang
menjadi poros tengah. Sedangkan wakilnya, dimenangkan oleh Megawati Soekarnoputri yang
berhasil mengalahkan Hamzah Haz. Kemudian dilantik pada 21 Oktober 1999.
ABDURRAHMAN Wahid alias Gus Dur meneruskan perjuangan Habibie mendongkrak
pertumbuhan ekonomi pasca krisis 1998. Secara perlahan, ekonomi Indonesia tumbuh 4,92
persen pada 2000.
Gus Dur menerapkan kebijakan desentralisasi fiskal dan otonomi daerah. Pemerintah membagi
dana secara berimbang antara pusat dan daerah. Kemudian, pemerintah juga menerapkan pajak
dan retribusi daerah. Meski demikian, ekonomi Indonesia pada 2001 tumbuh melambat menjadi
3,64 persen.
Setelah menjabat, pemerintahan Presiden Gus Dur mengelurkan beberapa kebijakan politik,
beberapa di antarnya adalah:
Pada masa pemerintahan Gus Dur, kondisi perekonomian Indonesia mulai membaik nih
dibandingkan era sebelumnya. Misalnya nih, laju pertumbuhan PDB (nilai pasar semua barang
dan jasa yang diproduksi negara) mulai positif, laju pertumbuhan ekonomi yang hampir
mencapai 5% membuat Indonesia menuju pemulihan perekonomiannya.
Tapi Squad, ternyata banyak lho pihak yang tidak senang dengan beberapa kebijakan yang
dikeluarkan oleh Gus Dur. Banyak yang menganggap kebijakan Gus Dur terlalu sering menuai
kontroversi. Hingga mengakibatkan kredibilitas Gus Dur perlahan-lahan menurun.
Nah oleh sebab itu, kepemimpinan Gus Dur tidak berlangsung lama. Ia harus mundur dari
jabatannya pada 23 Juli 2001. Puncak jatuhnya itu ketika MPR yang saat itu dipimpin oleh Amin
Rais, atas usulan DPR mempercepat sidang istimewa MPR. MPR menilai Presiden Gus Dur
melanggar Tap. No. VII/MPR/2000 dan atas kebijakan-kebijakannya yang kontroversial. Setelah
Gus Dur lengser, kemudian jabatan presiden digantikan oleh wakilnya, yaitu Megawati
Soekarnoputri.
Sejak saat itu, pemilihan presiden kemudian dilakukan setiap 5 tahun sekali Squad. Setelah
Megawati selesai menjabat, terpilihlah Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan menjabat
selama 2 periode. Setelah SBY selesai menjabat, selanjutnya adalah Joko Widodo (Jokowi) yang
sampai hari ini masih menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.
Megawati Soekarnoputri
(2001-2004)
92. Disajikan narasi kondisi politik pada masa orde baru, peserta dapat membandingkan
dengan kondisi politik pada masa reformasi
Perbandingan Orde Baru dengan Reformasi
Politik
Di masa orde baru, jumlah partai politik yang banyak ditata menjadi 3 partai besar (PPP, PDI,
dan Golkar). Tetapi, penataan ini tidak membuat peran partai politik sebagai wadah penyalur
aspirasi politik rakyat terjadi. Bahkan, peran partai politik sebagai wadah penyalur benar-benar
nyaris mandul dan hampir tidak berfungsi.
Kehidupan politik pada masa reformasi sudah cukup baik. Di masa reformasi, pemilu sudah
dilaksanakan dengan memilih MPR, DPR, dan DPRD. Dilanjutkan, pemilu satu hari terbesar
yang dimenagkan Susilo Bambang Yudhoyono.
Budaya
Di masa orde baru, pemerintah membuat kebijakan yang mengharuskan masyarakat keturunan
Cina harus mengubah nama Cina nya, melarang adat istiadat orang Cina dipertontonkan dan
melarang semua kegiatan yang dianggap termasuk paham komunis.
Pada masa reformasi, Gus Dur menghapuskan diskrimasi mengenai diskrimasi adat istiadat dan
kebudayaan Cina. Tahun Baru Cina pun dijadikan hari libur nasional untuk menghormati warga
keturunan Cina. Sikap pemerintah RRC yang dengan tegas menyatakan orang Tionghoa adalah
warga Indonesia harus loyal kepada Indonesia, mengartikan bahwa mereka sangat senang dan
merasa diskrimasi yang terjadi sudah hilang.
Ciri - ciri pemerintahan orde baru apa saja ?
1. Masih banyak praktek KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).
2. Dibatasinya bersuara, berpendapat dan mengeluarkan ide untuk pemerintahan.
3. Pemerintahan lebih condong pada sentralisasi, yaitu condong ke pusat. (Bukan ke daerah)
4. Pemilu dengan masa jabatan yang panjang.
5. Dwifungsi ABRI masih diterapkan.
6. Partai politik didominasi oleh Partai Golkar.
Ciri - ciri pemerintahan reformasi apa saja ?
1. Ditindak tegas pada semua khasus KKN dari pemerintahan, walaupun sebenarnya masih ada
praktik korupsi dewasa ini.
2. Kebebasan berpendapat untuk pemerintahan.
3. Pemerintahan model desentralisasi, yaitu lebih berpusat ke daerah - dearah (otonomi).
4. Pemilu lebih terkendali, dengan periode masa jabatan yang dibatasi. (Agar tidak terjadi
penyalahgunaan kekuasaan).
5. Dihapusnya Dwifungsi ABRI.
6. Partai politik terdominasi secara merata.
orde baru:
Terjadi pengelompokan danpenyederhanaan partai politikdengan pelaksanaan kepartaian
didasarkan pada persamaan program.
Pemilu diikuti oleh 3 partai politik dengan asas Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia
reformasi:
Bermunculannya berbagai partai politik dengan latarbelakang yang berbeda baik dari segi
golongan maupun ideology.
Pemilu diikuti oleh 48 partai politik tiga partai politik dengan asas Langsung, Umum, Bebas,
Rahasia, Jujur dan Adil.
Perbedaan orde baru dan era reformasi yang dapat kita lihat antara lain:
1. Penyampaian Pendapat
Kebebasan untuk menyampaikan pendapat pada masa orde baru terbatas dan ruang gerak pers
juga dibatasi. Sedangkan pers pada masa reformasi, masyarakat dan pers memiliki kebebasan
untuk menyampaikan pendapat termasuk sampai memberikan saran serta kritik kepada
pemerintah secara terbuka tanpa perlu ada yang ditakutkan. Pada masa orde baru semua
penerbitan seperti koran dan majalah harus memiliki SIUP (Surat Ijin Usaha Penerbitan) lebih
dulu. Jika ada pers yang menuliskan artikel menyinggung kebijakan pemerintah maka mereka
akan dibredel dan penerbitan serta SIUP dicabut, seperti majalah Gatra dan Tempo.
2. Perbedaan Aturan Hukum
Pada masa orde lama banyak terjadi ketidak adilan dan rekayasa pada proses peradilan.
Pembagian kekuasaan dalam hukum juga tidak sesuai dengan amanah UUD 1945. Sementara
pada masa reformasi, penyimpangan telah diperbaiki secara menyeluruh dengan batasan
wewenang kekuasaan yang jelas antara lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif yang diatur
dengan tegas dalam undang – undang.
3. Perbedaan Kebijakan Ekonomi
Perbedaan orde baru dan era reformasi juga terlihat dalam bidang ekonomi. Perkembangan
ekonomi bangsa pada masa orde baru dan pembangunan nasional serta kerjasama dengan negara
lain berjalan lancar. Banyak prestasi yang dicapai pemerintah khususnya dalam bidang pertanian,
namun praktik korupsi, kolusi dan nepotisme merajalela, dan masih terdapat kesenjangan
ekonomi yang lebar. Pada era reformasi, pemerintah membuat berbagai kebijakan untuk keluar
dari krisis namun ketimpangan pada sektor ekonomi justru jauh lebih tinggi.
4. Perbedaan Politik
Kebijakan politik pada masa orde baru yang mendasari adanya perbedaan orde baru dan era
reformasi juga terjadi pengelompokan dan penyusutan partai politik yang didasarkan pada
kesamaan program yang dimiliki, sehingga pemilu diikuti oleh hanya tiga partai politik pada
masa orde baru yang berasas Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia sebagai bagian dari sejarah
partai politik di Indonesia. Pada masa reformasi bermunculan banyak partai sebagai akibat dari
sistem multi partai yang diaktifkan kembali. Partai – partai ini sangat beragam perbedaannya dari
mulai golongan maupun ideologi yang diusung. Peserta pemilu pada era reformasi mencapai 48
partai politik.
5. Bidang Pendidikan
Di masa orde baru pemerintah banyak menorehkan prestasi dengan program – program yang
berperan besar pada perkembangan pendidikan di Indonesia dan juga membangun lembaga –
lembaga pendidikan terbatas untuk kalangan tertentu. Sedangkan pada masa reformasi, fasilitas
pendidikan dibuka untuk semua kalangan termasuk untuk kalangan etnis Cina.
6. Pemilihan Umum
Pemilihan umum pada masa Orde Baru tidak berlangsung dengan bebas, jujur dan adil terlepas
dari slogan yang diusungnya. Terjadi pemaksaan untuk memenangkan satu peserta pemilu
tertentu. Sedangkan pada masa reformasi, pemilu bisa berlangsung dengan lebih bebas, jujur dan
adil sehingga rakyat bebas memberikan suaranya.
7. Pengambilan Keputusan
Perbedaan orde baru dan era reformasi juga terlihat dari pihak pengambil keputusan, dimana
kebijakan ditentukan oleh pemerintah pusat yang mengakibatkan kesenjangan pembangunan
antara pusat dan daerah. Sedangkan di era reformasi dibentuk otonomi daerah untuk memberi
pemerintah daerah wewenang untuk mengambil kebijakan pada bidang tertentu. Sumber otonomi
daerah ini adalah UU no.22 tahun 1999 mengenai Pemerintahan Daerah yang memberikan
wewenang besar bagi daerah dengan otonomi pada Daerah Tingkat II atau Kabupaten dan Kota.
Sejak saat itu Pemerintah Daerah berwenang untuk:
Mengatur dan mengurus pemerintahannya sendiri
Mengelola aparatur daerah
Mengelola kekayaan daerah
Memungut pajak dan retribusi daerah
Mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam serta lainnya di daerah
Mendapatkan sumber pendapatan yang sah lainnya dan juga mendapatkan hak yang
diatur dalam peraturan perundang – undangan.
8. Peran Militer
Perbedaan orde baru dan era reformasi juga terlihat dari peran penting militer yang menjadi salah
satu ciri pokok orde baru dalam politik, sosial dan budaya dalam wujud dwifungsi ABRI. Pada
masa reformasi, dwifungsi ABRI dihapuskan dan TNI tidak lagi memiliki peran yang dominan
dalam penyelenggaraan negara. Setelah dwifungsi ABRI dihapuskan pada masa reformasi, ABRI
kembali berfokus pada fungsi pertahanan dan keamanan.
9. Pemberantasan Korupsi
Pada masa Orde Baru terjadi korupsi secara terstruktur, masif dan sistematis. Salah satu sarana
korupsi adalah melalui yayasan – yayasan yang dikelola oleh Soeharto dan keluarga serta anak –
anaknya. Di masa reformasi dilakukan pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
pada tahun 2002, untuk membersihkan lembaga – lembaga pemerintahan dari korupsi. Ketidak
puasan rakyat terhadap korupsi inilah yang menjadikan salah satu faktor penyebab runtuhnya
orde baru.
10. Bidang Ekonomi
Di masa reformasi kebijakan ekonomi tidak mengalami perubahan yang lebih signifikan karena
pemerintah tidak melakukan perubahan terutama pada anggaran negara. Pada masa Orde Baru
kebijakan ekonomi termasuk dalam Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN)
yang selalu mendapat persetujuan dari DPR untuk menjadi APBN. Pemerintah juga
menderegulasi perbankan dan perpajakan agar dapat mempermudah investasi dalam
pembangunan nasional. Namun langkah ini tidak dapat terlaksana sepenuhnya karena
ketergantungan pemerintah pada pinjaman luar negeri.
11. Perubahan Bidang Budaya
Perbedaan orde baru dan era reformasi berikutnya terletak pada bidang budaya dengan membuat
kebijakan yang mengharuskan masyarakat keturunan Cina mengubah nama Cinanya, melarang
pertunjukan adat istiadat orang Cina dan semua kegiatan yang dianggap masuk paham komunis.
Pada masa reformasi semua diskriminasi yang berkaitan dengan Cina dihapuskan oleh Gus Dur.
Tahun baru Cina dijadikan hari libur nasional sebagai penghormatan kepada para keturunan
Cina.
93. Disajikan narasi tentang Supersemar, peserta dapat menemukan hubungannya dengan
orde baru
Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Suharto diIndonesia. Lahirnya
Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya Surat Perintah Sebelas Maret 1966. Masa orde
baru berlangsung dari tahun 1966 sampai tahun 1998. Dalam jangka waktu tersebut,
pembangunan nasional berkembang pesat.
Pasca penumpasan G 30 S/PKI, pemerintah ternyata belum sepenuhnya berhasil
melakukan penyelesaian politik terhadap peristiwa tersebut. Hal inimembuat situasi
politik tidak stabil. Kepercayaan masyarakat terhadap Presiden Soekarno semakin
menurun. Pada saat bersamaan, Indonesia menghadapi situasi ekonomi yang terus
memburuk mengakibatkan harga-harga barang kebutuhan pokok melambung tinggi.
Kondisi ini mendorong para pemudadan mahasiswa melakukan aksi-aksi demonstrasi
menuntut penyelesaian yangseadil-adilnya terhadap pelaku G 30 S/PKI dan perbaikan
ekonomi.
Pada tanggal 12 Januari 1966 pelajar, mahasiswa, dan masyarakan mengajukan Tiga
Tuntutan Rakyat (Tritura) Isi Tritura tersebut, yaitu:
1) Bubarkan PKI.
2) Bersihkan Kabinet Dwikora dari unsur-unsur Gerakan 30 September.
3) Turunkan harga.
Tuntutan rakyat agar membubarkan PKI ternyata tidak dipenuhi. Untuk menenangkan
rakyat Presiden Soekarno mengadakan perubahan Kabinet Dwikora menjadi Kabinet
100 Menteri. Perubahan ini belum dapat memuaskan hati rakyat karena di dalamnya
masih terdapat tokoh-tokoh yang terlibat dalamperistiwa G 30 S/PKI. Pada saat
pelantikan Kabinet 100 Menteri pada tgl 24Februari 1966, para mahasiswa, pelajar dan
pemuda memenuhi jalan- jalanmenuju Istana Merdeka. Aksi itu dihadang oleh pasukan
Cakrabirawa sehingga menyebabkan bentrok antara pasukan Cakrabirawa dengan para
demonstranyang menyebabkan gugurnya mahasiswa Universitas Indonesia bernama
Arief Rachman Hakim. Insiden berdarah yang terjadi ternyata menyebabkan krisis
politik semakin memuncak.
Guna memulihkan keamanan negara, pada tanggal 11 Maret 1966 PresidenSoekarno
mengeluarkan surat perintah kepada Letjen Soeharto untuk mengambil segala tindakan
yang dianggap perlu dalam rangka memulihkan keamanan dan kewibawaan
pemerintah. Surat itu dikenal sebagai Surat Perintah
11 Maret, atau SP 11 Maret, atau Supersemar. Isi Supersemar adalah pemberian mandat kepada
Letjen. Soeharto selaku Panglima Angkatan Darat dan Pangkopkamtib untuk memulihkan
keadaan dan kewibawaan pemerintah.Keluarnya Supersemar dianggap sebagai tonggak
lahirnya Orde Baru.Dalam rangka memulihkankeamanan, ketenangan, dan stabilitas
pemerintahan, keesokan harinya setelahmenerima Supersemar Letjen Soeharto membubarkan
dan melarang PKI beserta ormas-ormas yang bernaung atausenada dengannya di seluruh
Indonesia,terhitung sejak tanggal 12 Maret 1966.Letjen. Soeharto juga menyerukankepada
pelajar dan mahasiswa untukkembali ke sekolah. Selanjutnya padatanggal 18 Maret 1966,
Letjen. Soehartomenahan 15 orang menteri yang dinilaiterlibat dalam G 30 S/PKI. Setelahitu,
Letjen Soeharto memperbaharui kabinet dan membersihkan lembaglegislatif, termasuk MPRS
dan DPR-Gotong Royong dari orang-orang yangdianggap terlibat G30S/PKI.
Pada tanggal 12 Maret 1967 Sidang Istimewa MPRS menetapkan Letjen Soeharto sebagai
pejabat presiden. Kemudian pada tanggal 27 Maret 1968,MPRS mengukuhkannya sebagai
presiden penuh. Dengan dikukuhkannya Letjen Soeharto sebagai presiden, Indonesia
memasuki masa kepemimpinan yang baru, yaitu masa Orde Baru. Setelah memperoleh
kekuasaan sepenuhnya,pemerintah Orde Baru melaksanakan penataan stabilitas politik.
Setiap negara memiliki keadaan geografis yang berbeda dengan negara lain yang
menyebabkan perbedaan pada sumber daya yang dihasilkan. Sebagai contoh dahulunya
rempah-rempah hanya didapatkan di wilayah tropis seperti Indonesia, sehingga Indonesia
menjadi pemasok rempah- rempah terbesar di beberapa negara barat. Setiap negara tidak
dapat memenuhi semua sumber daya yang dibutuhkan sehingga perlu melakukan pertukaran
dengan negara lain.
c. Adanya Perbedaan Teknologi
Tidak hanya perbedaan sumber daya alamnya saja, namun perbedaan sumber daya
manusiannya juga dapat menyebabkan perbedaan kemampuan dalam hal teknologi.
Perbedaan teknologi ini menyebabkan suatu negara yang hanya bisa menghasilkan barang
mentah harus mengekspor ke negara lain untuk diolah dan diimpor kembali ke negaranya
dengan harga lebih mahal. Begitu juga sebaliknya, jika suatu negara hanya maju dalam
teknologi saja tanpa adanya pasokan sumber daya alam maka ia membutuhkan bantuan dari
negara lain. Inilah peran suatu bentuk perdangan internasional yang saling menguntungkan.
d. Menghemat Biaya
Perdagangan internasional dinilai dapat menghasilkan pasar yang lebih luas dan
pendapatan lebih banyak daripada jika hanya diproduksi dalam negeri saja. Sehingga
produksi dalam skala besar tentunya dapat menghemat biaya yang harus dikeluarkan untuk
produksi.
i. Perbedaan Selera
Setiap negara dalam memproduksi barang-barang, kemungkinan mempunyai
kesamaan. Kendati demikian, setiap negara terkadang mempunyai selera yang berbeda-beda.
Hal inilah yang mendorong kegiatan perdagangan antarnegara.
j. Keinginan Meningkatkan Pendapatan Negara
Dengan adanya perdagangan internasional, sebuah negara akan terus bertambah
pendapatannya. Hal itu dikarenakan setiap transaksi ekspor impor, negara akan menerima
pendapatan berupa pajak barang.
Tak hanya itu, negara juga bisa mengekspor barang-barang hasil dari perusahaan BUMN.
k. Kondisi Iklim Berbeda-beda
Iklim akan memengaruhi kekayaan SDA sebuah negara. Perbedaan ini membuat
sebuah negara tidak bisa memproduksi semua kebutuhan mereka sendiri yang mengharuskan
untuk mempersiapkan laporan perubahan modal.
Maka dari itu, impor barang merupakan solusi cepat dalam menyelesaikan masalah
keterbatasan kebutuhan.
l. Meningkatkan Kualitas SDM (Sumber Daya Manusia)
Saat persaingan kualitas di pasar bersaing, SDM (Sumber Daya Manusia) juga harus
ikut ditingkatkan agar tidak kalah dari negara lain.
Jadi, upaya meningkatkan kualitas SDM bisa menjadi sebuah faktor pendorong
adanya perdagangan internasional sehingga penduduk lokal bisa berkompetisi dengan layak.
m. Keinginan Memperluas Pasar
Perdagangan internasional dilakukan untuk memperluas pasar. Hal ini didasarkan
pada teori bahwa memproduksi produk dalam skala besar dan dipasarkan di seluruh dunia
bisa mendatangkan keuntungan yang juga besar.
n. Adanya Kelebihan Produk
Faktor yang mendorong terjadinya perdagangan internasional selanjutnya adalah
adanya kelebihan produk yang ada di dalam suatu negara.
Saat pemenuhan kebutuhan akan suatu barang atau produk dirasa sudah cukup, suatu
negara bisa mengekspor barang tersebut ke negara lain.
o. Keinginan Menjalin Kerja Sama yang Lebih
Melalui hubungan perdagangan pada akhirnya akan tercipta berbagai hubungan baru.
Keinginan seperti inilah yang juga menjadi dasar suatu negara mau melakukan perdagangan
internasional dengan negara lainnya.
Hal ini sangat menguntungkan apabila bekerja sama dengan negara yang lebih maju
dari berbagai sisi.
p. Era Globalisasi atau Pasar Global
Era globalisasi atau pasar global membuat setiap negara tidak bisa memenuhi
kebutuhan hidup sendiri, sebab setiap produsen bisa dengan bebas mengeluarkan atau
memasukkan barang ke negara.
Kondisi pasar global memaksa setiap negara harus ikut serta di dalamnya, sebab
setiap negara pasti membutuhkan negara lain untuk memenuhi kebutuhannya. Atas
pemenuhan kebutuhan tersebut membuat beberapa tahapan siklus akuntansi menjadi
terlaksana.
q. Perbedaan Kondisi Geografis
Setiap negara memiliki keadaan geografis yang berbeda dengan negara lain yang
menyebabkan perbedaan pada sumber daya yang dihasilkan.
Misalnya, dahulu rempah-rempah hanya didapatkan di wilayah tropis, seperti
Indonesia, sehingga Indonesia menjadi satu-satunya pemasok rempah-rempah terbesar di
beberapa negara barat.
r. Ingin Memeroleh Dukungan dari Negara Lain
Satu di antara faktor yang mendorong suatu negara mau melakukan hubungan dagang
dengan negara lain adalah agar kelak mendapatkan dukungan dari negara lain, khususnya
negara mitra dagang dalam berbagai urusan.
8. Diberikan data mengenai jumlah devisa Indonesia dan nilai tukar valuta asing, peserta
dapat menganalisis besarnya jumlah cadangan devisa dilihat dari nilai tukar rupiah
Devisa adalah semua alat pembayaran yang diterima di dunia Internasional. Valuta asing
merupakan mata uang yang dapat digunakan atau mudah diterima oleh banyak negara dalam
perdagangan Internasional. Mata uang asing yang diterima dalam perdagangan internasional
adalah Dollar Amerika (USD)
Nilai tukar atau kurs mata uang asing adalah “harga atau nilai mata uang sesuatu negara
dinyatakan dalam nilai mata uang negara lain”. nilai tukar mata uang asing selalu mengalami
fluktuasi dari waktu ke waktu akibat perubahan permintaan dan penawaran atas mata uang
tersebut. Selain itu nilai tukar mata uang sebuah negara sifatnya adalah relatif terhadap suatu
negara lain (keterkaitan antar dua negara).
Mudahnya, Anda bisa mengartikannya sebagai berikut.
1. Kurs jual (rupiah --> uang asing) merupakan kurs yang dipakai apabila bank/money
changer ingin menjual uang asing (valuta asing/valas) kepada kita atau jika Anda ingin
menukarkan rupiah dengan uang asing. Atau bisa diartikan kurs jual merupakan harga jual mata
uang/valas oleh bank/money changer.
2. Kurs beli (rupiah <-- uang asing) merupakan kurs yang dipakai apabila bank/money
changer ingin membeli uang asing dari kita atau jika kita ingin menukarkan uang asing dengan
rupiah. Atau bisa diartikan sebagai kurs yang telah diberlakukan bank apabila melakukan
pembelian mata uang asing atau valas.
10. Mr wong akan berlibur ke paris perancis dengan keluarga nya. Dia mempunyai dana 45.000
Yen . Harga tiket pesawat 800 GBP. Biaya makan dan Hotel selama 3 hari 5.000 EUR. Berapa
USD kah sisa uang Mr wong ?
Jawab :
JPY = 9.500 x 10,769.04 (kurs beli) = Rp. 102.305.880
GBP = 800 x 20,027.71 (kurs jual) = 16.022.168
EUR= 5.000 x 14,582.42 (kurs jual) = 72.912.100
Sisa uang = Rp. 102.305.880 – 88.934.268 = Rp. 13.371.612
USD =Rp, 13.371.612 / 13,027.00 (kurs jual) = $ 1.026 USD
8. Mira ingin berlibur ke Raja ampat di papua, ia mempunyai uang sebanyak $ 5000 USD. Dia
menginginkan agar uangnya sisa sebesar $ 1800 USD. Berapa Rupiah kah sisa uang Ny. Mira
dan berapa pengeluaran selama berlibur di raja ampat ?
Jawab :
USD = $ 15000 x 12,897.00 (kurs beli)
= Rp.64.485.000
USD = $ 1800 x 12,897.00 (kurs beli)
= Rp. 23.214.600
Rp. 64,485.000 - Rp. 23.214.600 = Rp. 41.270.000
Sisa Uang = 23.214.600
Pengeluaran = . 41.270.000
39. Diberikan narasi tentang MEA, peserta dapat mengidentifikasi MEA sebagai
organisasi perdagangan dengan kategori Internasional
Globalisasi sudah tak mungkin dihindari saat ini. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi,
terutama penggunaan internet yang kian meluas, membawa dampak nyata terbukanya ruang dan
kesempatan baru dalam transakasi perdagangan antarnegara.
Latar Belakang dan Sejarah Lahirnya MEA
Sejarah MEA diawali dari perjanjian bersama pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang
digelar di Kuala Lumpur, Malaysia yang menghasilkan satu visi bersama negara-negara Asia
Tenggara (ASEAN Vision 2020). Tujuannya menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai
kawasan yang makmur dengan pembangunan serta pengembangan ekonomi yang merata di tiap-
tiap negara yang menjadi anggotanya.
KTT di Bali, Indonesia pada Oktober 2003 menelurkan hasil yang hampir sama dengan KTT
1997. Pada KTT di Bali tersebut, para pemimpin negara-negara ASEAN menyatakan pentingnya
mengintegrasikan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sebagai satu tujuan utama dalam
integrasi perilaku ekonomi di kawasan regional yang akan diterapkan tahun 2020.
KTT selanjutnya pada 2006 di Kuala Lumpur, Malaysia melahirkan konsensus baru. Isinya
menyatakan bahwa tahun diberlakukannya MEA dimajukan. Yang awalnya tahun 2020 menjadi
tahun 2015. Konsensus tersebut melahirkan deklarasi yang disebut dengan Deklarasi Cebu.
Dengan ditandatanganinya Deklarasi Cebu maka keputusan konsensus dari tahun ke tahun
menjadi satu langkah nyata untuk menjadikan ASEAN sebagai daerah perdagangan bebas yang
meliputi seluruh komponen aktivitas ekonomi. Mulai dari barang, tenaga kerja (terampil),
investasi, modal, sampai jasa.
Tujuan dari Dibentuknya MEA
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pembentukan MEA memiliki tujuan utama menghadirkan
pemerataan ekonomi bagi seluruh warga masyarakat kawasan ASEAN. Jika diuraikan dengan
lebih mendalam berdasarkan Deklarasi Cebu, tujuan utama dari dibentuknya Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA), yaitu:
a. Menciptakan pasar tunggal yang mencakup negara-negara ASEAN sekaligus pusat
produksi (production base) dengan kaitannya pada elemen produk aktivitas ekonomi
bebas, seperti tenaga kerja (terdidik/terampil), bebas bea untuk aliran barang dan jasa dari
kawasan regional ASEAN, serta keluar masuknya investasi dan aliran modal untuk
negara-negara sekawasan.
b. Menjadikan ASEAN sebagai kawasan berdaya saing ekonomi tinggi yang ditandai
dengan dikuatkannya peraturan dalam kompetisi ekonomi, meliputi perlindungan
konsumen, Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), perpajakan, kelancaran aktivitas e-
Commerce, dan pengembangan infrastruktur.
c. Meratakan pemberdayaan ekonomi kawasan ASEAN dengan sasaran utama revitalisasi
Usaha Kecil dan Menengah (UKM), terutama bagi negara Kamboja, Myanmar, Laos, dan
Vietnam (CMLV). Sebagaimana diketahui bersama negara CMLV telah lama dan
berulang kali didera dengan beragam masalah politik, sosial, dan kebudayaan yang
berpengaruh terhadap keamanan negara tersebut. Dengan demikian, sebagaimana
terangkum dalam ASEAN Vision 2020 serta Pakta ASEAN Concord II, MEA dibuat
dengan maksud untuk memeratakan ekonomi hingga ke seluruh penjuru kawasan.
d. Mengintegrasikan ekonomi kawasan dengan ekonomi global dengan tujuan dasar untuk
meningkatkan peran serta ASEAN dalam percaturan kebijakan global. Semua dilakukan
dengan proses pendekatan yang koheren antara ekonomi regional dan global. Hal ini
tentu adalah salah satu sisi positif sebab nantinya masukan negara-negara ASEAN
dianggap penting.
Tujuan dari pembentukan MEA sesuai dengan pakta dalam Deklarasi Cebu tersebut tentu
memberikan corak baru bagi ciri ekonomi di kawasan MEA. Ciri tersebut bisa dijabarkan
sebagai berikut:
a. Iklim ekonomi kawasan menjadi lebih kompetitif.
b. Usaha untuk pemerataan ekonomi dalam ruang lingkup negara-negara yang tergabung
dalam ASEAN.
c. Integrasi ekonomi global dan pelosok untuk menjadi basis produksi serta pasar tunggal.
d. Mengingat betapa besar tujuan serta ketatnya corak ekonomi global kawasan MEA, tentu
dirasa perlu bagi masyarakat Indonesia untuk tahu lebih mendalam seluk-beluk di balik
MEA serta manfaatnya.
Lima Hal Ini Membantu untuk Mempersiapkan Diri Menghadapi MEA
Indonesia Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
Informasi-informasi yang beredar tentang globalisasi yang menampilkan sisi negatif terkadang
menjadikan orang takut untuk berhadapan atau menimbulkan rasa tidak percaya diri. Terlebih
mengenai isu ketatnya persaingan dalam bidang ketenagakerjaan. Namun, sebenarnya tak perlu
bersikap demikian apalagi termakan isu yang ada. Ada lima hal yang perlu diketahui agar lebih
mantap dalam mempersiapkan diri dan berani menghadapi persaingan secara global. Berikut ini
tersaji untuk Anda.
Permintaan dan penawaran dalam ilmu ekonomi merupakan suatu penggambaran atas hubungan-
hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual terhadap suatu barang. Permintaan
adalah jumlah barang dan jasa tertentu yang diminta (dibeli) pada berbagai kemungkinan tingkat
harga dan dalam waktu tertentu. Permintaan tercipta apabila pembeli memiliki keinginan untuk
membeli barang dan jasa yang disertai oleh kemampuan untuk membayarnya.
Keterangan:
Ed = Elastisitas permintaan.
Q = Kuantitas sebelum perubahan harga.P = Harga awal.
'Q = Perubahan jumlah yang diminta.
'P = Perubahan harga.
Angka ini disebut koefisien elastisitas. Koefisien elastisitas yang diperoleh adalah negatif
sebagai akibat dari korelasi negatif antara perubahan harga dengan perubahan jumlah barang
yang diminta. Akan tetapi, tanda negatif ini umumnya dapat diabaikan, dan kita cukup
menyebutkan besarnya koefisien elastisitasnya saja (tanpa menyatakan minus).
Dari hasil perhitungan tersebut didapat angka -1⁷/₈, dan karena tanda minus diabaikan maka
menjadi 1⁷/₈. Angka ini lebih besar daripada 1 atau Ep > 1, artinya permintaan terhadap barang
tersebut elastis.
2. Harga kaus di suatu toko turun dari Rp20.000,00 menjadi Rp19.000,00 dan jumlah yang
diminta meningkat dari 200 buah menjadi 300 buah. Maka koefisien elastisitasnya:
Harga beras turun dari Rp4.000,00 menjadi Rp3.750,00 dan jumlah yang diminta naik dari 5.000
kg menjadi 5.100 kg. Maka koefisien elastisitasnya adalah:
Maka Ed < 1 (inelastis).
3. Kegiatan distribusi
Selain kegiatan konsumsi dan produksi, pemerintah juga melakukan kegiatan distribusi.
Kegiatan distribusi yang dilakukan pemerintah dalam rangka menyalurkan barang- barang yang
telah diproduksi oleh perusahaanperusahaan negara kepada masyarakat. Misalnya pemerintah
menyalurkan sembilan bahan pokok kepada masyarakat-masyarakat miskin melalui BULOG.
Penyaluran sembako kepada masyarakat dimaksudkan untuk membantu masyarakat miskin
memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatan distribusi yang dilakukan oleh pemerintah harus
lancar. Apabila kegiatan distribusi tidak lancar akan memengaruhi banyak faktor seperti
terjadinya kelangkaan
barang, harga barang-barang tinggi, dan pemerataan pembangunan kurang berhasil. Oleh karena
itu, peran kegiatan distribusi sangat penting.
B. Swasta
BUMS adalah salah satu kekuatan ekonomi di Indonesia. BUMS merupakan badan usaha
yang didirikan dan dimiliki oleh pihak swasta. Tujuan BUMS adalah untuk memperoleh laba
sebesar-besarnya. BUMS didirikan dalam rangka ikut mengelola sumber daya alam Indonesia,
namun dalam pelaksanaannya tidak boleh bertentangan dengan peraturan pemerintah dan UUD
1945. BUMS dalam melakukan perannya mengandalkan kekuatan pemilikan modal.
Perkembangan usaha BUMS terus didorong pemerintah dengan berbagai kebijaksanaan.
Kebijaksanaan pemerintah ditempuh dengan beberapa pertimbangan berikut ini.
a. Menumbuhkan daya kreasi dan partisipasi masyarakat dalam usaha mencapai kemakmuran
sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia.
b. Terbatasnya modal yang dimiliki pemerintah untuk menggali dan mengolah sumber daya alam
Indonesia sehingga memerlukan kegairahan usaha swasta.
c. Memberi kesempatan agar perusahaan-perusahaan swasta dapat memperluas kesempatan kerja.
d. Mencukupi kebutuhan akan tenaga ahli dalam menggali dan mengolah sumber daya alam.
Perusahaan-perusahaan swasta sekarang ini telah memasuki berbagai sektor kehidupan
antara lain di bidang perkebunan, pertambangan, industri, tekstil, perakitan kendaraan,
dan lain-lain. Perusahaan swasta terdiri atas dua bentuk yaitu perusahaan swasta nasional dan
perusahaan asing. Contoh perusahaan swasta nasional antara lain PT Astra Internasional
(mengelola industri mobil dan motor), PT Ghobel Dharma Nusantara (mengelola industri alat-
alat elektronika), PT Indomobil (mengelola industri mobil), dan sebagainya. Adapun contoh
perusahaan asing antara lain PT Freeport Indonesia Company (perusahaan Amerika Serikat yang
mengelola pertambangan tembaga di Papua, Irian Jaya), PT Exxon Company (perusahaan
Amerika Serikat yang mengelola pengeboran minyak bumi), PT Caltex Indonesia (perusahaan
Belanda yang mengelola pertambangan minyak bumi di beberapa tempat di Indonesia), dan
sebagainya.
Perusahaan-perusahaan swasta tersebut sangat memberikan peran penting bagi
perekonomian di Indonesia. Peran yang diberikan BUMS dalam perekonomian Indonesia seperti
berikut ini.
a. Membantu meningkatkan produksi nasional.
b. Menciptakan kesempatan dan lapangan kerja baru.
c. Membantu pemerintah dalam usaha pemerataan pendapatan.
d. Membantu pemerintah mengurangi pengangguran.
e. Menambah sumber devisa bagi pemerintah.
f. Meningkatkan sumber pendapatan negara melalui pajak.
g. Membantu pemerintah memakmurkan bangsa.
2. Barang dan Jasa
Menurut kegunaannya, sesuatu barang dapat dirinci sebagai berikut.
1. Form Utility (berguna karena bentuknya)
bahwa suatu barang itu menjadi berguna bagi manusia sebab bentuknya memenuhi persyaratan
atau sesuatu benda menjadi berguna bagi manusia setelah bentuknya diubah untuk disesuaikan
dengan keadaan.
2. Time Utility (berguna karna waktu)
Bahwa suatu barang bermanfaatkan jika tepat pada waktunya
3. Place Utility (berguna karena tempatnya)
artinya suatu barang menjadi bermanfaat bagi manusia karena tempatnya atau sudah dipindahkan
tempatnya.
4. Own Utility (berguna karena kepemilikan)
maksudnya bahwa suatu barang itu menjadi berguna bagi manusia karena barang tersebut
dimiliki, dan tidak lagi berguna jika tidak dimiliki.
5. Element Utility (berguna karena unsurnya) berguna karena unsur didalamnya.
3. Kebutuhan Manusia
Kebutuhan manusia sangat banyak ragamnya dan tidak terbatas jumlahnya dan akan terus
bertambah seuai dengan peradaban atau kebudayaan. Keanekaragaman kebutuhan manusia itu
disebabkan oleh faktor usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan. Sehingga
perbedaan tingkat kebutuhan dapat disebabkan oleh
a. Status Sosial
b. Tingkat Pendidikan
c. Kemajuan Kebudayaan
Dapat disimpulkan bahwa kebutuhan manusia merupakan segala sesuatu keinginan yang
dirasa perlu untuk dipenuhi manusia, dan tindakan ekonomi merupakan tindakan untuk
memenuhi kebutuhan- kebutuhan hidupnya dengan jalan bekerja.
4. Masalah Ekonomi
Masalah ekonomi mengalami perkembangan. Masalah ekonomi dizaman terdahulu lebih sempit
daripada masalah-masalah ekonomi pada zaman- zaman sesudahnya. Sebab kebutuhan
manusiapun bergerak dengan pola.
Perkembangan masalah ekonomi dari masa kemasa menyertai perkembangan peradaban
manusia. Untuk memecahkan masalah- masalah ekonomi yang dihadapinya sehari-hari, menusia
haruslah bertindak, harus berbuat. Perbuatan manusia dengan tujuan memecahkan masalah-
masalah ekonomi, apapun perbuatan itu, baik untuk untuk mencukupi kebutuhan pribadinya
maupun untuk meraih keuntungan dalam usahanya disebut sebagai perbuatan ekonomi.
Sementara itu, motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan ekonominya
disebut motif ekonomi. Didalam melakukan perbuatan ekonominya, orang berpegang teguh pada
prinsip ekonomi, yaitu bahwa perbuatannya itu harus dilakukan dengan cara sedemikian rupa
sehinggadengan peralatan bekal yang tersedia dapat dicapai hasil yang sebesar-besarnya.
Sosiologi
5. Diberikan contoh kasus tentang globalisasi, peserta dapat menilai makna globalisasi bagi
arah perkembangan manusia di masa depan
17. Diberikan gambar perbandingan lembaga dan pranata sosial, peserta dapat
membedakan lembaga dan pranata sosial
1. Lembaga Sosial
Paul Horton dan Chester L. Hunt: sistem norma-norma sosial dan hubungan-hubungan yang
menyatukan nilai-nilai dan prosedur-prosedur tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar
masyarakat.
Peter L. Berger: suatu prosedur yang menyebabkan perbuatan manusia ditekan oleh pola tertentu
dan dipaksa bergerak melalui jalan yang dianggap sesuai dengan keinginan masyarakat.
Mayor Polak: suatu kompleks atau sistem peraturan-peraturan dan adat istiadat yang
mempertahankan nilai-nilai yang penting.
W. Hamilton: tata cara kehidupan kelompok, yang apabila dilanggar akan dijatuhi pelbagai
derajat sanksi.
Robert MacIver dan C.H. Page: prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur
hubungan antarmanusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat.
Leopold Von Wiese dan Becker: jaringan proses hubungan antarmanusia dan antarkelompok
yang berfungsi memelihara hubungan itu serta pola-polanya sesuai dengan minat dan
kepentingan individu dan kelompoknya.
Koentjaraningrat: suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas
untuk memenuhi kompleksitas kebutuhan khusus dalam kehidupan manusia.
Soerjono Soekanto: himpunan norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan
pokok dalam kehidupan masyarakat.
A. Ciri-Ciri Lembaga Sosial
a) Lembaga sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
b) Memiliki fungsi dan tujuan jelas.
c) Memiliki simbol atau lambang tertentu.
d) Mencerminkan nilai dan norma sosial dalam masyarakat.
e) Memiliki tata tertib tertulis dan tidak tertulis.
f) Memiliki tradisi atau aturan mengikat.
g) Memiliki kekekalan tertentu.
h) Memiliki sarana, prasarana, atau kelengkapan.
i) Memiliki alat kelengkapan.
j) Memiliki ideologi.
k) Memiliki tingkat kekebalan/daya tahan.
B. Tipe-Tipe Lembaga Sosial
Lembaga sosial dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
1. Berdasarkan Sistem Nilainya
a) Lembaga sosial primer (basic institutions), yaitu lembaga yang bersifat pokok, penting,
dan wajib ada dalam masyarakat.
b) Lembaga sosial sekunder (subsidiary institutions), yaitu lembaga yang bersifat
pelengkap, kurang penting, dan tidak wajib ada dalam masyarakat.
2. Berdasarkan Penerimaan Masyarakat
a) Approved social institutions atau social sanctioned institutions, yaitu lembaga yang
dapat diterima masyarakat karena dianggap penting, bermanfaat, atau berharga.
b) Unsanctioned institutions, yaitu lembaga yang tidak diterima masyarakat karena bersifat
merugikan.
3. Berdasarkan Pengembangannya
a) Crescive social institutions, yaitu lembaga yang terbentuk secara tidak sengaja dan
tumbuh dalam kehidupan masyarakat.
b) Enacted social institutions, yaitu lembaga yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan
tertentu dan bersifat lebih resmi dibandingkan crescive social institutions.
4. Berdasarkan Fungsinya
a) Operative social institutions, yaitu lembaga yang dibentuk untuk meng- himpun pola-
pola atau tata cara yang diperlukan dalam mencapai tujuan tertentu.
b) Regulative social institutions, yaitu lembaga yang berperan mengawasi jalannya adat
istiadat atau tata kelakuan bagi lembaga lain dalam masyarakat.
5. Berdasarkan Penyebarannya
a) Lembaga sosial iuas (general institutions), yaitu lembaga yang tersebar dan diketahui
sebagian besar masyarakat. Lembaga ini dapat di- temukan di mana saja.
b) Lembaga sosial terbatas (restricted institutions), yaitu lembaga yang bersifat tertutup
dan khusus sehingga belum dikenal banyak orang. Lembaga ini hanya terdapat pada
golongan tertentu.
Karakteristik lembaga sosial di antaranya adalah:
a) merupakan suatu tertib perilaku yang bersifat baku, yakni berupa sistem nilai dan
sistem norma baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis,
b) di dalamnya terdapat sekelompok manusia yang berinteraksi dan saling menjalankan
kegiatan bersama sesuai dengan sistem nilai dan sistem norma yang berlaku untuk
mencapai tujuan bersama, dan
c) di dalamnya terdapat pusat kegiatan bersama yang bertujuan untuk mencapai tujuan
tertentu.
Unsur-unsur dari lembaga sosial: kode perilaku, simbol kebudayaan, dan ideologi.
Fungsi Lembaga Keluarga:
1. Fungsi pengaturan hubungan biologis dan reproduksi
2. Fungsi ekonomi
3. Fungsi edukatif dan pengawasan sosial
4. Fungsi sosialisasi
5. Fungsi religius
6. Fungsi afeksi
7. Fungsi perlindungan
Fungsi Lembaga Ekonomi:
1. Fungsi pengaturan produksi barang dan jasa
2. Fungsi distribusi barang dan jasa
3. Fungsi konsumsi barang dan jasa
Fungsi Lembaga Politik
1. Menginstruksikan norma lewat peraturan perundang-undangan
2. Melaksanakan Undang-Undang yang telah disetujui
3. Menyelesaikan konflik yang terjadi
4. Menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat
5. Melindungi warga negara dan seluruh tumpah darah indonesia
Fungsi Lembaga Agama
1. Sebagai dorongan untuk merumuskan identitas moral
2. Menafsirkan tentang eksistensi manusia
3. Meningkatkan kehidupan sosial dan mempercepat kohesi sosial
Fungsi Lembaga Pendidikan
1. Perantara dalam proses pewarisan kebudayaan
2. Tempat melakukan penelitian
3. Menyiapkan seseorang dalam peranan sosial yang dikehendaki
4. Menyiapkan seseorang kepada fungsi/peranan pekerjaan di masyarakat
5. Membantu penyesuaian diri dan mengembangkan hubungan sosial
6. Menyajikan lsaudarasan penilaian dan pemahaman status
fungsi dan peran kelembagaan sosial (pranata social) dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara yang terdapat di tengah-tengah masyarakat kita sendiri.
Fungsi dan peran ini berbeda-beda sesuai dengan maksud dan tujuan didirikanya lembaga sosial
itu sendiri. Ini artinya setiap lembaga sosial mempunyai aturan-aturan, alat dan tanggungjawab
sendiri-sendiri untuk mencapai tujuannya.
Inti dari tujuan yang dimaksud adalah ditujukan untuk mewujudkan hidup yang tertib dan
aman.Fungsi secara umum dari kelembagaan sosial ini, dapat kita kemukakan seperti berikut:
1. Sebagai pedoman bertingkah laku dan bersikap di dalam masyarakat.
2. Alat untuk keutuhan dan kesatuan masyarakat.
3. Sebagai pengawas dan pengendali tingkah laku setiap anggota (manusia) dalam
bermasyarakat.
Lembaga sosial sering disebut pula pranata sosial. Lembaga sosial terbentuk karena proses-
proses sosial yang berlangsung lama di dalam interaksi kemasyarakatan sehingga melembaga
menjadi sebuah pranata sosial
Interaksi sosial yang dilakukan manusia mengarah ke dua kutub yang berlawanan.
Adakalanya mengarah pada suatu kerja sama, namun pada saat lain dapat mengarah ke
bentuk perlawanan. Interaksi sosial yang mengarah ke bentuk kerja sama disebut interaksi
asosiatif, sedangkan interaksi sosial yang mengarah ke bentuk perlawanan disebut interaksi
disosiatif. Kedua kutub itu memiliki variasi bentuk yang bermacam-macam.
A. Interaksi Sosial yang Bersifat Asosiatif
Interaksi sosial asosiatif dapat berupa kerja sama, akomodasi, asimilasi, akulturasi,
dekulturasi, dominasi, paternalisme, diskriminasi, integrasi, dan pluralisme.
1) Akulturasi
Akulturasi merupakan proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan asing menjadi
bagian kebudayaan suatu kelompok tanpa menghilangkan kepribadian ataupun ciri
khas kebudayaan asli.
2) Asimilasi
Asimilasi merupakan proses peleburan dua kebudayaan atau lebih yang berbeda
menjadi satu kebudayaan baru. Proses asimilasi mengarah pada hilangnya perbedaan
di antara kebudayaan yang berbeda.
3) Amalgamasi
Amalgamasi yaitu meleburnya dua kelompok budaya menjadi satu sehingga
melahirkan kelompok budaya baru. Amalgamasi mempertegas hilangnya perbedaan-
perbedaan. Proses amalgamasi biasanya dilakukan melalui pernikahan campuran.
4) Kerja Sama (Cooperation)
a) Kerja sama yaitu suatu usaha ber- sama antara perorangan atau kelompok
untuk mencapai tujuan bersama. Bentuk- bentuk kerja sama sebagai berikut
(Soekanto, 2002: 60).
b) Koalisi (coalition) yaitu kerja sama dua organisasi politik atau lebih untuk
mencapai tujuan yang sama dengan bergabung menjadi satu. Jika kerja sama
dilakukan atas dasar bagi hasil disebut patungan (joint venture).
c) Tawar-menawar (bargaining) yaitu bentuk perjanjian mengenai per-
tukaran barang dan jasa antara dua pihak atau lebih.
d) Kooptasi (cooptation) yaitu bentuk kerja sama yang dilakukan dengan cara
menyepakati pimpinan yang ditunjuk mengendalikan jalannya
organisasi/kelompok.
5) Akomodasi
Akomodasi yaitu interaksi sosial antara individu dan kelompok dalam upaya
menyelesaikan suatu konflik/ pertentangan. Bentuk-bentuk akomodasi sebagai
berikut.
a) Toleransi yaitu suatu sikap menghargai perbedaan dalam masyarakat.
b) Arbitrase (arbitration) yaitu upaya penyelesaian sengketa dengan bantuan
pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak yang bersengketa. Pihak
ketiga dalam arbitrase adalah majelis arbitrase.
c) Mediasi (mediation) yaitu proses pengikutsertaan pihak ketiga sebagai
penasihat bersifat netral dalam penyelesaian suatu perselisihan.
d) Ajudikasi (adjudication) yaitu suatu usaha penyelesaian konflik/perselisihan
melalui pengadilan (meja hijau).
e) Stalemate yaitu keadaan yang ditandai adanya kekuatan seimbang dari kedua
pihak yang bertikai sehingga pertikaian terhenti pada titik tertentu.
f) Koersi (coercion) yaitu bentuk akomodasi yang dilaksanakan menggunakan
tekanan (pemaksaan) sehingga salah satu pihak berada dalam keadaan lebih
lemah dibandingkan pihak lawan.
g) Kompromi (compromise) yaitu perundingan secara damai antara kedua belah
pihak yang bertikai untuk saling mengurangi tuntutan.
h) Konsiliasi (conciliation) yaitu usaha mempertemukan pihak-pihak yang
berselisih untuk mencapai persetujuan melalui lembaga sosial sebagai usaha
menyelesaikan perselisihan tersebut.
53. Disajikan contoh kasus mengenai penyimpangan sosial, peserta dapat membedakan
jenis-jenis penyimpangan sosial
1. Penyimpangan Sosial
Menurut Elly M. Setiadi dan Usman Kolip (2011), penyimpangan sosial merupakan
semua perilaku manusia, baiksecara individual maupun kelompok yang tidak sesuai nilai
dan norma yang berkembang dalam kelompok tersebut. Penyimpangan sosial sering
disebut deviasi sosial. Adapun pelaku penyimpangan sosial disebut devian (deviant).
2. Klasifikasi Penyimpangan Sosial dalam Masyarakat
Penyimpangan sosial dalam masyarakat dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
a) Berdasarkan Sifatnya
1) Penyimpangan positif yaitu perilaku yang bertentangan dengan norma
kebiasaan dalam masyarakat, tetapi berdampak positif bagi pelaku
penyimpangan atau orang lain di sekitarnya. Sebagai contoh, perempuan
bekerja pada pekerjaan yang mayoritas dikerjakan oleh laki- laki atau
sebaliknya.
2) Penyimpangan negatif yaitu seluruh perilaku bertentangan dengan nilai
dan norma dominan dalam masyarakat. Penyimpangan ini menimbul- kan
keresahan dan berdampak negatif bagi pelaku atau masyarakat.
Masyarakat biasanya tidak mentoleransi tindak penyimpangan negatif.
b) Berdasarkan Jumlah Pelakunya
1) Penyimpangan individual yaitu penyimpangan yang dilakukan oleh
seseorang yang melanggar tatanan nilai dan norma di lingkungan
masyarakat.
2) Penyimpangan koiektif yaitu bentuk pelanggaran terhadap nilai dan
norma oleh sekelompok orang secara terkoordinasi. Penyimpangan ini
terjadi karena adanya pengaruh subkebudayaan menyimpang.
c) Berdasarkan Jenisnya
1) Penyimpangan primer yaitu penyimpangan yang dilakukan dalam kondisi
terdesak atau ketidaksengajaan. Ciri penyimpangan ini bersifat temporer,
tidak dilakukan secara berulang-ulang, dan masih dapat ditoleransi oleh
masyarakat.
2) Penyimpangan sekunder yaitu penyimpangan sosial yang dilakukan secara
berulang-ulang dan sudah mengarah pada pelanggaran hukum.
58. Disajikan contoh kasus tentang mobilitas sosial, peserta dapat menilai berdasarkan
pengertian mobilitas sosial menurut salah satu ahli.
Mobilitas Sosial adalah perpindahan orang atau kelompok orang dari strata sosial yang satu ke
strata sosial yang lain. Mobilitas sosial lebih mudah terjadi pada masyarakat terbuka karena lebih
memungkinkan untuk berpindah strata.
Selain dari pengertian mobilitas sosial diatas, terdapat beberapa pendapat para ahli mengenai
pengertian mobilitas sosial antara lain sebagai berikut :
a. Menurut Soerjono Soekanto.
Pengertian mobilitas sosial menurut Soerjono Soekanto ialah suatu gerak dalam struktur sosial
yaitu pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial.
b. Menurut Robert M.Z. Lawang
Pengertian mobilitas sosial ialah perpindahan posisi dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain
atau dari satu dimensi ke dimensi yang lainnya.
c. Menurut H. Edward Ransford
Pengertian mobilitas sosial menurut H. Edward Ransford ialah perpindahan ke atas atau
kebawah dalam lingkungan sosial secara hirarki.
d. Menurut Kimball Young Dan Raymond W. Mack
Pengertian mobilitas sosial ialah suatu mobilitas dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu
yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial.
e. Menurut Horton Dan Hunt
Pengertian mobilitas sosial ialah suatu gerak perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial
lainnya.
f. Menurut Wiliam Kornblum
Pengertian mobilitas sosial menurut William Kornblum ialah perpindahan individu-individu,
keluarga-keluarga dan kelompok sosialnya dan satu lapisan ke lapisan sosial lainnya.
85. Disajikan narasi mengeni dampak mobilitas sosial , peserta dapat menentukan dampak
dari struktur mobilitas social
Ada dua prinsip bentuk gerak sosial meliputi gerak sosial horisontal dan gerak sosial vertikal.
Gerak sosial horisontal merupakan peralihan individu atau obyek- obyek sosial lainnya dari
suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat, dan dengan gerak sosial yang
horizontal tidak terjadi perubahan derajat kedudukan seseorang ataupun suatu obyek sosial.
Contoh: Seorang cleaning service beralih profesi menjadi office boy.
Gerak sosial vertikal dimaksudkan sebagai perpindahan individu atau obyek sosial dari suatu
kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat. Ada dua jenis gerak sosial
vertikal, meliputi:
(a) Gerak sosial vertikal naik (social climbing) yaitu masuknya individu yang mempunyai
kedudukan rendah ke dalam kedudukan yang lebih tinggi. Contoh: Anak seorang tukang bubur
yang karena ketekunannya menjadi sarjana, yang menjadikan kedudukan keluarganya menjadi
terpandang dan naik karena menjadi keluarga “sarjana”;
(b) Gerak sosial menurun (social sinking) mempunyai dua bentuk utama yaitu:
a) Turunnya kedudukan individu ke kedudukan yang lebih rendah derajatnya. Contoh:
Seseorang pejabat sebuah instansi yang kaya dan terhormat, tiba-tiba diketahui telah
menyelewengkan uang perusahaan, akhirnya ia dipecat, harta kekayaannya disita dan ia
menjadi orang miskin dan pengangguran.
b) Turunnya derajat kelompok individu yang dapat berupa disintegrasi kelompok sebagai
kesatuan. Contoh: Sekelompok buruh yang berdemo menuntut kesejahteraan dan jaminan
kerja dapat mengalami disintegrasi dengan seluruh buruh yang ada.
Henslin (2006: 221-222) menyebut ada tiga tipe dasar mobilitas yaitu mobilitas antargenerasi,
mobilitas struktural dan mobilitas pertukaran.
Mobilitas antargenerasi (intergenerational mobility)
merujuk pada suatu perubahan yang terjadi di antara generasi-generasi. Jika generasi sekarang
(anak) berada pada tingkat kelas sosial lebih tinggi dari generasi sebelumnya (orang tua), maka
keadaan ini dinamakan mobilitas sosial ke atas (upward social mobility). Sebaliknya, apabila
seorang anak dalam bisnisnya mengalami kebangkrutan, lantas kemudian meminta bantuan
orang tuanya, maka kondisi ini dinamakan mobilitas sosial ke bawah (downward social
mobility).
Mobilitas struktural (structural mobility)
merujuk pada perubahan dalam masyarakat yang menyebabkan sejumlah besar orang naik atau
turun tangga kelas sosial. Pesatnya perkembangan teknologi dan globalisasi telah membuka
banyak peluang untuk bermobilitas dengan menghadirkan beragam jenis pekerjaan baru.
Sejumlah besar orang mengikuti pendidikan, pelatihan, kursus, pindah pekerjaan dari kerah biru
ke kerah putih. Meskipun hal ini melibatkan upaya individu, namun yang melandasi mobilitas ini
adalah perubahan pada struktur pekerjaan. Dengan kata lain, perubahan status seseorang bukan
karena perilaku individu melainkan karena perubahan struktural dalam masyarakat.
Mobilitas pertukaran (exchange mobility)
terjadi ketika sejumlah besar besar masyarakat naik dan turun tangga kelas sosial secara
seimbang, proporsi kelas-kelas sosial tetap sama. Diandaikan bahwa sebanyak satu juta orang
dilatih dengan teknologi baru lalu mereka naik tingkat kelas sosial. Di sisi lain ada sekitar satu
juta orang yang tergeser kelas sosialnya akibat kegagalan pengembangan perusahaan atau
terkena pemutusan hubungan kerja. Diasumsikan hasil akhirnya adalah keseimbangan, dan
sistem kelas pada dasarnya tetap tak tersentuh.
Dampak Positif dan Negatif Mobilitas Sosial
Pada mobilitas sosial yang terjadi di masyarakat, ada dampak positif dan negatif yang bisa
terjadi, teman-teman.
Dampak mobilitas sosial ini terjadi karena adanya berbagai perubahan di sistem sosial maupun
individu yang ada di masyarakat.
Dampak Positif Mobilitas Sosial
1. Masyarakat Berusaha untuk Maju dan Berkembang
Dampak positif mobilitas sosial yang pertama adalah adanya usaha dari masyarakat untuk maju
dan berkembang.
Hal ini berkaitan dengan keinginan seseorang dalam masyarakat untuk bergerak dari satu kelas
sosial ke kelas sosial lainnya.
Maka dari itu, seseorang harus berusaha maju dan berkembang, agar bisa mencapai suatu kelas
sosial tertentu yang diinginkannya.
2. Percepatan Tingkat Perubahan Sosial dalam Masyarakat
Dengan adanya mobilitas sosial, juga akan menyebabkan adanya tingkat perubahan sosial dalam
masyarakat yang terjadi dengan cepat.
Perubahan ini terutama terjadi ke arah yang lebih baik.
Misalnya saja dari masyarakat yang tadinya tidak memiliki pekerjaan tetap, kemudian bisa
memiliki pekerjaan tetap.
Mobilitas sosial lebih mudah terjadi pada masyarakat terbuka karena lebih memungkinkan untuk
berpindah strata. Sebaliknya, pada masyarakat yang sifatnya tertutup kemungkinan untuk pindah
strata lebih sulit. Contohnya, masyarakat feodal atau pada masyarakat yang menganut sistem kasta.
Pada masyarakat yang menganut sistem kasta, bila seseorang lahir dari kasta yang paling rendah
untuk selamanya ia tetap berada pada kasta yang rendah. Dia tidak mungkin dapat pindah ke kasta
yang lebih tinggi, meskipun ia memiliki kemampuan atau keahlian. Karena yang menjadi kriteria
stratifikasi adalah keturunan. Dengan demikian, tidak terjadi gerak sosial dari strata satu ke strata
lain yang lebih tinggi.
Secara umum, cara orang untuk dapat melakukan mobilitas sosial ke atas adalah sebagai berikut:
Kenaikan penghasilan
Kenaikan penghasilan tidak menaikan status secara otomatis, melainkan akan mereflesikan suatu
standar hidup yang lebih tinggi. Ini akan memengaruhi peningkatan status.
Contoh: Seorang pegawai rendahan, karena keberhasilan dan prestasinya diberikan kenaikan
pangkat menjadi Menejer, sehingga tingkat pendapatannya naik. Status sosialnya di masyarakat
tidak dapat dikatakan naik apabila ia tidak mengubah standar hidupnya, misalnya jika dia
memutuskan untuk tetap hidup sederhana seperti ketika ia menjadi pegawai rendahan.
Perkawinan
Untuk meningkatkan status sosial yang lebih tinggi dapat dilakukan melalui perkawinan.
Contoh: Seseorang wanita yang berasal dari keluarga sangat sederhana menikah dengan laki-laki
dari keluarga kaya dan terpandang di masyarakatnya. Perkawinan ini dapat menaikan status
seorang wanita tersebut.
Perubahan tempat tinggal
Untuk meningkatkan status sosial, seseorang dapat berpindah tempat tinggal dari tempat tinggal
yang lama ke tempat tinggal yang baru. Atau dengan cara merekonstruksi tempat tinggalnya
yang lama menjadi lebih megah, indah, dan mewah. Secara otomatis, seseorang yang memiliki
tempat tinggal mewah akan disebut sebagai orang kaya oleh masyarakat, hal ini menunjukkan
terjadinya gerak sosial ke atas.
Perubahan tingkah laku
Untuk mendapatkan status sosial yang tinggi, orang berusaha menaikkan status sosialnya dan
mempraktikkan bentuk-bentuk tingkah laku kelas yang lebih tinggi yang diaspirasikan sebagai
kelasnya. Bukan hanya tingkah laku, tetapi juga pakaian, ucapan, minat, dan sebagainya. Dia
merasa dituntut untuk mengkaitkan diri dengan kelas yang diinginkannya.
Contoh: agar penampilannya meyakinkan dan dianggap sebagai orang dari golongan lapisan
kelas atas, ia selalu mengenakan pakaian yang bagus-bagus. Jika bertemu dengan kelompoknya,
dia berbicara dengan menyelipkan istilah-istilah asing.
Perubahan nama
Dalam suatu masyarakat, sebuah nama diidentifikasikan pada posisi sosial tertentu. Gerak ke atas
dapat dilaksanakan dengan mengubah nama yang menunjukkan posisi sosial yang lebih tinggi.
Contoh: Di kalangan masyarakat feodal Jawa, seseorang yang memiliki status sebagai orang
kebanyakan mendapat sebutan “kang” di depan nama aslinya. Setelah diangkat sebagai
pengawas pamong praja sebutan dan namanya berubah sesuai dengan kedudukannya yang baru
seperti “Raden”
50. Disajikan contoh kasus interaksi keruangan antar wilayah di Indonesia, peserta dapat
menjelaskan contoh bentuk interaksi antar wilayah di Indonesia
Syarat-syarat interaksi antarruang Ada beberapa kondisi saling bergantung yang diperlukan
untuk terjadinya interaksi antarruang atau interaksi keruangan, yaitu:
Saling melengkapi (complementarity)
Antara suatu ruang dengan ruang lain saling membutuhkan sehingga saling melengkapi. Kondisi
saling melengkapi dapat terjadi bila antara satu daerah dengan daerah lain menghasilkan
komoditas yang berbeda.
Kesempatan antara (intervening opportunity)
Kesempatan antara maksudnya adalah penawaran alternatif, di mana sebuah ruang menawarkan
pilihan yang lebih baik dari ruang asal atau ruang tujuannya.
Kemudahan tranfer (transferability).
Tranfserability juga dapat diartikan sebagai keadaan yang dapat diserahkan atau dipindahkan.
Syarat interaksi antarruang ini sangat penting dalam menciptakan interaksi antarruang. Banyak
cara untuk berpindah atau bergeser ke suatu ruang. Syarat ini juga memerlukan biaya.
Bentuk-bentuk interaksi antarruang Terdapat tiga bentuk interaksi antarruang, yaitu :
1. Mobilitas penduduk
Mobilitas penduduk adalah bentuk interaksi antarruang dalam bentuk pergerakan dan
perpindahan manusia dari satu ruang ke ruang lainnya. Contoh: urbanisasi, imigrasi,
transmigrasi, perjalanan ke tempat kerja, perjalanan ke tempat wisata, dan lainnya.
2. Komunikasi
Komunikasi adalah bentuk interaksi antarruang melalui perpindahan ide, gagasan,
informasi,visi misi, cita-cita dan sejenisnya baik secara langsung maupun tidak langsung.
Contoh: melihat tayangan berita, melihat tayangan televisi, membaca buku dan lainnya.
3. Transportasi
Transportasi adalah bentuk interaksi antarruang melalui perpindahan barang dari suatu
tempat ke tempat lain. Contoh: pengangkutan barang, perdagangan, dan lainnya.
1. Penempatan ruang publik atau fasilitas penting yang dapat menjangkau wilayah- wilayah
sekitarnya dengan mudah
Salah satu contoh interaksi keruangan antara wilayah di Indonesia yang pertama yaitu
penempatan ruang publik atau fasilitas penting yang dapat menjangkau wilayah- wilayah
sekitarnya dengan mudah atau di tempat yang strategis. Sebagai contoh adalah pembangunan
rumah sakit di tempat yang strategis (misalnya pusat kota) sehingga dapat dijangkau oleh
penduduk yang berada di kota tersebut secara merata.
Dalam contoh ini terlihat jelas ada keterkaitan antara unsur sosial dan transportasi. Fasilitas
penting yang dibutuhkan orang banyak memang seharusnya berada di tempat strategis yang
mudah dijangkau dari daerah mana saja, jadi tidak hanya menitikberatkan satu titik saja. selain
rumah sakit, fasilitas publik lainnya seperti stasiun, kator polisi atau pemadam kebakaran.
3. Pengiriman media komunikasi secara langsung maupun tidak langsung yang dapat
menjangkau daerah yang lebih jauh
Selain transportasi, yang tidak kalah penting adalah keterjangkauan informasi melalui media
komunikasi bagi daerah- daerah yang dianggap terpencil. Hal ini bisa dilakukan dengan
pembangunan tower sinyal operator seluker atau parabola. Hal ini jelas akan sangat membantu
penduduk daerah tersebut untuk berkomunikasi dengan orang- orang di daerah lain.
57. Disajikan contoh kasus tentang hubungan bilateral dan multilateral, peserta dapat
menelaah kaitan antara kasus dengan jenis hubungan bilateral atau multilateral
Bentuk Kerja Sama Internasional: Bilateral, Regional, Multilateral
Kerja sama ekonomi bilateral, regional, multilateral, dan antarreginoal yang diikuti Indonesia
antara lain:
1. Bilateral
Bilateral adalah hubungan antara dua negara yang tujuannya saling menguntungkan
kedua belah pihak.
Contoh: kerja sama Indonesia dengan Jepang, kerja sama Indonesia dengan Cina,
kerja sama Indonesia dengan Amerika dan lainnya.
2. Regional
Kerja sama regional adalah kerja sama yang dilakukan oleh negara-negara yang berada di
suatu kawasan tertentu yang biasanya berdekatan.
Contoh kerja sama regional: Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), Asia-
Pasific Economic Cooperation (APEC), dan European Union (EU) atau Uni Eropa.
3. Multilateral
Kerja sama multilateral adalah kerja sama yang diselenggarakan oleh bangsa-bangsa di
dunia tanpa memandang wilayah atau perkembangan perekonomian suatu negara.
Contoh kerja sama multilateral: United Nations (UN) atau Persatuan Bangsa-bangsa
(UN), World Trade Center Organization (WTO), International Monetary Fund
(IMF) World Bank atau Bank Dunia Economic and Social Council (ECOSOC),
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Gerakan Non Blok (GNB).
4. Antaregional
Kerja sama antar regional adalah suatu kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa
negara dalam suatu wilayah atau kawasan tertentu dengan negara-negara di kawasan
lainnya untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Contoh kerjasama antar regional: ASEAN Plus Three (APT), ASEAN Plus Six
(APS), European Economic Community (EEC), Asia Pacific Economic Community
(APEC).
77. Disajikan kondisi di wilayah Nusa Tenggara Timur, peserta dapat mengidentifikasi
kondisi fisik, iklim dan musim dominan di NTT
Kondisi Iklim Nusa Tenggara.
Kondisi iklim di Nusa tenggara barat maupun timur tidak mempunyai berbedaan yang mencolok,
hal ini terlihat dengan adanya kondisi alam yang hampir sama di wilayah tersebut, misalnya
terdapatnya padang rumput yang luas sehingga mempengaruhi iklim yang ada. Selain itu juga
karena wilayah nusa tenggara yang berbentuk pulau-pulau sempit juga mempengaruhi iklim
yang ada disana. Nusa tenggara tergolong beriklim kering, yang antara lain ditandai dengan
jumlah curah hujan yang sedikit, dan tidak terbagi merata. Selain itu pada daerah dengan iklim
kering ditandai dengan luasnya padang rumput.
a. Nusa Tenggara Bagian Barat (NTB).
Propinsi Nusa Tenggara Barat mempunyai iklim kering dan siklus periode hujan yang singkat.
Sebagian wilayahnya merupakan wilayah bayangan hujan. Dari catatan stasiun Badan
Meteorologi di Ampean dan Mataram, suhu terendah adalah 20,8˚C pada bulan Januari dan suhu
tertinggi 32,1˚C pada bulan Oktober.
Curah hujan rata-rata per bulan pada musim penghujan paling tinggi hanya 421 sampai 526 mm
(bulan Januari dan Desember). Pada bulan lain, jarang turun hujan. Kalaupun turun hujan, curah
hujannya umumnya tidak lebih dari 290-an mm dan lebih sering di bawah 100 mm.
Keadaan iklim di kota Mataram dipengaruhi oleh dua kali perubahan arah angin, sehingga
menghasilkan dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Pada bulan April-Oktober
bertiup angin kering dari Tenggara yang mengakibatkan musim kemarau, sedangkan pada bulan
Nopember-Maret bertiup angin yang mengandung uap air dari Barat sehingga mengakibatkan
musim hujan. Kecepatan angin pada musim hujan ini cukup kencang bahkan sering
menimbulkan kerusakan pada beberapa bagian kota seperti tumbangnya pohon besar di pinggir
jalan, sedang kecepatan angin pada musim kemarau rendah.
b. Nusa Tenggara Bagian Timur (NTT).
Wilayah Nusa Tenggara Timur memiliki alam yang berbukit-bukit dengan iklim yang kering.
Iklim kering tersebut dipengaruhi oleh angin muson dan memiliki periode hujan yang singkat
juga. Musim kemarau lebih panjang, yaitu ± 8 bulan (April sampai dengan Nopember),
sedangkan musim hujan hanya 4 bulan (Desember sampai dengan Maret). Suhu udara rata-rata
27,60ºC.. Suhu terendah adalah 29,7˚C pada bulan Januari dan suhu tertinggi 33,5˚C pada bulan
November. Curah hujan rata-rata per bulan paling tingginya hanya mencapai 386,3 mm
(Februari). Musim kemaraunya sangat kering, bahkan selama empat bulan tidak pernah terjadi
hujan dan walaupun terjadi hujan, jumlahnya tidak lebih dari 290 mm, bahkan lebih sering di
bawah 100 mm.
Tipe iklim di daerah ini adalah tipe B sampai F (pembagian menurut Smidt dan Ferguson ) dan C
(1,05%). Curah hujan berkisar antara 697-2.737 mm/tahun dengan jumlah hari hujan rata-rata
tiap tahun antara 44 sampai 61 hari. Suhu maksimum rata-rata 33,2˚C dan suhu minimum rata-
rata 21,7˚C. Kelembaban nisbi terendah terjadi pada Musim Timur Tenggara (63-76%) yaitu
bulan Juni sampai November dan kelembaban tertinggi pada Musim Barat Daya (82-88%) yaitu
bulan Desember sampai bulan Mei. Curah hujan tertinggi di wilayah Flores bagian barat, Sumba
bagian barat dan Timor bagian tengah (2000-3000 mm/thn).
Kecepatan angin rata-rata pada Bulan November sampai April 03-05 Knot dan angin Musim
Timur Tenggara terjadi pada bulan Mei sampai dengan Oktober dengan kecepatan dapat
mencapai 06-10 Knot (apabila ditunjang angin permukaan).
Nusa Tenggara bagian timur daerah dengan iklim kering ditandai dengan luasnya padang
rumput. Pada Bulan Juni – September arus angin yang berasal dari Australia dan tidak banyak
mengandung uap air sehingga mengakibatkan musim kemarau. Sebaliknya pada Bulan
Desember–Maret arus angin banyak mengandung uap iar yang berasal dari Asia dan Samudera
Pasifik sehingga terjadi musim hujan. Minimnya curah hujan di NTT dipengaruhi oleh posisi
NTT yang dekat dengan Australia, dimana arus angin yang banyak mengandung uap air dari
Asia dan Samudera Pasifik ketika sampai di wilayah NTT kandungan uap airnya sudah
berkurang, akibatnya hari hujan di NTT berkurang. Keadaan ini menjadikan NTT sebagai
wilayah kering dimana hanya 4 bulan (Januari s/d Maret dan Desember) yang keadaannya relatif
basah dan 8 bulan lainnya relatif kering.
Jenis tumbuhan (flora) yang telah dibudidayakan oleh penduduk, seperti tanaman padi,
jagung, ubi-ubian, kacang-kacangan, sayur-mayur, buah-buahan, kelapa, cengkeh , vanili,
jambu mente, kapas, kapuk, kemiri, asam, dll juga terdapat jenis tumbuhan di kawasan
hutan seperti kayu akasia, kayu putih, kayu cendana, kayu lontar, kayu gaharu, dll. Dari
sekian banyak jenis tumbuhan kayu ini yang paling terkenal adalah kayu cendana yang
memiliki kualitas yang lebih baik dibanding kayu cendana yang ada di wilayah lainnya di
Indonesia.
Jenis fauna yang ada di wilayah ini dan sudah diternakkan, antara lain kuda, sapi, kerbau,
kambing, berbagai jenis unggas, disamping itu terdapat binatang liar yang hidup di
kawasan hutan seperti rusa, babi hutan, kerbau liar, kuda liar. Satu jenis binatang purba
yang hanya ada di wilayah ini dan tidak terdapat di daerah lain di dunia adalah Komodo.
Bioma Sabana
Sabana adalah padang rumput dengan diselingi oleh pohon-pohon kayu di sekitarnya. Sabana
menutupi hampir setengah permukaan Afrika dan sebagian besar Australia, Amerika Selatan dan
India.
Iklim adalah faktor utama yang menciptakan sabana. Sabana selalu ditemukan di wilayah iklim
hangat atau panas dimana curah hujannya 20-51 inci per tahun. Jika curah hujan didistribusikan
dengan baik sepanjang tahun maka yang terbentuk adalah hutan basah tropis.
Sabana diklasifikasikan sebagai hutan. Vegetasi yang mendominasi sabana diantarnya rumput
dan akasia. Di Afrika, sabana menyediakan tempat untuk persaingan tingkat tinggi diantara
berbagai spesies di sana.
Sabana mengalami musim kering maupun hujan. Kebakaran musiman memainkan perana
penting dalam keanekaragaman hayati sabana. Di Indonesia lingkungan sabana terkenal ada di
Taman Nasional Baluran dan di Nusa Tenggara.
Bioma Stepa
Stepa merupakan daerah kering padang rumput dengan musim panas yang panas dan musim
dingin yang dingin. Curah hujan di stepa berkisar dari 10-21 inci dalam setahun. Stepa terjadi di
Amerika Utara dan Eropa. Tanaman yang tumbuh di padang rumput biasanya lebih dari 1 kaki
tingginya.
Contohnya rumput kerbau, kaktus, ilalang dan kerabat bunga matahari. Stepa banyak digunakan
untuk gembala ternak pertanian gandum dan tanaman lainnya. Hewan khas stepa diantaranya
luak, kelinci, elang, burung hantu dan ular.
pendek (Steppa). Padang rumput banyak ditemukan di Afrika Selatan, Hungaria, Argentina dan
Uruguay (pampa) dan sebagian Rusia.
Jumlah curah hujan tahunan memengaruhi ketinggian padang rumput. Seperti di sabana,
kekeringan dan kebakaran musiman kadang sangat penting dan memengaruhi keanekaragaman
hayati yang ada di sana. Tanah di daerah stepa punya lapisan atas yang subur sehingga
memungkinkan untuk adanya zona perakaran bagi rumput.
68. Disajikan gambar dan wilayah flora dan fauna di Indonesia, Peserta dapat
menjelaskan keuntungan memiliki flora dan fauna yang ada di wilayah timur Indonesia
Flora & Fauna di Indonesia - Lokasi Indonesia yang sangat strategis yakni diapit oleh dua
benua dan dua samudera menjadikan kondisi geologis Indonesia sangatlah unik, termasuk flora
dan fauna yang ada di Indonesia. Tak hanya kaya akan spesies flora dan fauna, Indonesia juga
merupakan rumah dari berbagai flora dan fauna eksotis dan juga langka.
Flora dan fauna di Indonesia sendiri diklasifikasikan berdasarkan tiga zona, yakni zona asiatis,
peralihan, dan australis yang dipisahkan oleh garis wallace dan garis weber.
74. Disajikan infografik mengenai kondisi geografis Indonesia, Peserta dapat menjelaskan
kondisi geografis Indonesia
Indonesia sendiri termasuk dari negara kepulauan yang memiliki pulau dan wilayah yang amat
strategis. Perihal tersebut dikarenakan Indonesia ada di posisi geografis yang benar benar
menguntungkan baik pada aspek ekonomi, komunikasi, sosial budaya, transportasi, ataupun
pariwisata. Menurut posisi geografisnya, maka Indonesia ada di antara 2 benua di dunia yakni
benua Asia dan Benua Australia.
Posisi tersebut tentunya menguntungkan Indonesia sebab dapat terbentuknya lalu lintas
perdagangan dunia. Tidak sekedar pada segi perdagangan saja, situasi tersebut pula dapat
mempengaruhi kondisi iklim serta cuaca di Indonesia. Dengan terapit antara 2 benua tersebut
faktanya dapat terjadi pengaruh kepada kondisi alam sekeliling yakni menyebabkan wilayah
Indonesia kebanyakan beriklim laut.
Disamping terapit dua benua, indonesia juga terapit oleh 2 samudera yang paling luas di Asia
yakni Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Yang mana kondisi tersebut menyebabkan adanya
2 macam musim di Indonesia yakni musim penghujan dan musim kemarau.
Pada biasanya terjadinya musim penghujan di Indonesia berlangsung antara bulan Oktober
sampai April dengan ditandainya berhembusnya Angin Musim Barat Daya, sementara musim
kemarau terjadi dalam kurun antara April sampai Oktober dengan adanya indikasi munculnya
Angin Musim Timur Laut.
Secara geografis atau letaknya di permukaan bumi, negara Indonesia memiliki batas-batas
wilayah yang menjadi patokan seberapa luas wilayah negara kita. Adapun batas-batas wilayah
secara geografis tersebut adalah sebagai berikut.
• Bagian Barat Indonesia berbatasan dengan Samudera Hindia.
• Bagian Timur Indonesia berbatasan dengan Samudera Pasifik dan Irian Jaya (Papua).
• Bagian Utara Indonesia berbatasan dengan Samudera Pasifik, Selat Malaka, Laut Andaman,
Laut Cina Selatan dan Malaysia Timur.
• Bagian Selatan Indonesia berbatasan dengan Benua Australia, Laut Timor Timur, Samudera
Hindia dan Laut Arafura.
79. Disajikan narasi mengenai dampak kondisi geografis di Indonesia, Peserta dapat
memperjelas dampaknya terhadap kehidupan manusia
b. Dampak Letak Geografis Indonesia
1) Indonesia Mempunyai 2 Musim
Secara fisik, letak geografis Indonesia dilalui oleh angin muson. Angin ini berganti arah
sebanyak dua kali dalam satu tahun. Kehadiran angin muson membuat negara Indonesia hanya
mempunyai dua musim yaitu musin hujan dan musim kemarau.
2) Wilayah Indonesia Sangat Strategis
Indonesia diapit antara dua benua dan dua samudera. Keadaan ini membuat wilayah Indonesia
sangat strategis sebab dilalui oleh jalur perdagangan Internasional baik itu dari laut maupun dari
udara. Hal ini membuat Indonesia menjadi negara yang berpotensi perekonomiannya baik.
3) Indonesia Kaya Akan Budaya
Pengaruh letak geografis Indonesia yang lainnya adalah berkaitan dengan budaya. Kekayaan
budaya di Indonesia tidal lepas dari kebudayaan Negara yang terletak di sekitarnya. Budaya luar
yang masuk di Indonesia lambat laun terasimilasi dan hasilnya Indonesia mempunyai
kebudayaan yang beraneka ragam dan khas.
Lokasi Indonesia dapat dilihat dari segi letak absolut (site) dan letak relatif (situation). Lokasi
absolut Indonesia, yaitu letaknya di muka bumi, sedangkan lokasi relatifnya adalah letak
Indonesia dengan kondisi wilayah di sekitar Indonesia. Letak Indonesia dapat ditinjau dari segi
letak astronomis, letak geologis, dan letak geografis.
1. Sub Materi 3: Pengaruh Letak Wilayah Indonesia Terhadap Kehidupan Bangsa Dalam Bidang
Politik, Ekonomi, Sosial Dan Budaya
a. Keuntungan Letak Indonesia
Sebelum membahas materi tentang keuntungan letak Indonesia, terlebih dahulu dapat melihat
video 6 berikut ini!
1) Bidang Politik
Letak Kepulauan Indonesia sangat strategis. Indonesia terletak pada jalur lalu lintas Internasional
dan merupakan daerah persilangan antar Negara dan antar bangsa yang berbeda-beda pandangan
politik dan kepentingannya. Indonesia juga berperan penting dalam hubungan antar bangsa dan
antar Negara.
2) Bidang Ekonomi
Ditinjau dari segi ekonomi, Indonesia berperan besar bagi lalu lintas perdagangan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor berikut.
a) Letak Indonesia pada jalur lalu lintas Internasional menyebabkan perdagangan Indonesia
dengan dunia Internasional berjalan lancer dan saling menguntungkan.
b) Indonesia mempunyai sumber-sumber kekayaan alam yang sangat banyak dan penting, seperti
dari hasil pertanian antara lain : kopi, lada, cengkeh, the, karet, kopra, dan lain-lain. Dari hasil
barang galian: emas, perak, besi, bauksit, timah, dan belerang. Dari minyak bumi dan gas alam.
Dari kekayaan alam yang berasal dari laut : ikan, rumput laut, udang, mutiara dan garam. Dari
kekayaan alam yang berasal dari hutan : rotan, dammar, getah, dan kayu.
c) Letak Indonesia yang berdekatan dengan beberapa Negara berkembang dan Negara maju
menguntungkan dalam bidang perdagangan.
d) Banyak Negara industry menanamkan modalnya di Indonesia melalui kerja sama atau
patungan.
3) Bidang Sosial Budaya
Indonesia terletak di persimpangan jalur yang ramai sejak zaman dulu. Hal ini membawa
berbagai pengaruh bagi bangsa kita dalam bidang sosial budaya hingga sekarang ini. Bangsa
Spanyol, Portugis, Inggris, Belanda, Timur Tengah, Cina dan India masing-masing membawa
adat, kebiasaan, agama, dan bahasanya masing-masing. Akibat pergaulan bangsa Indonesia
dengan bangsa-bangsa tersebut, terjadilah proses akulturasi. Datangnya bangsa-bangsa tersebut
membuat bangsa Indonesia menganut agama Hindu, Buddha, Islam, dan Kristen. Percampuran
bangsa dan kebudayaan Indonesia dari barat membentuk kebudayaan Indonesia yang beraneka
ragam (Bhinneka Tunggal Ika).
Gambar 5. Peta Perdagangan Dunia
Sumber: http://pusatinformasi212.blogspot.co.id/2017/05/keuntungan-letak-geostrategis-
indonesia-di-bidang-ekonomi-transportasi-dan-komunikasi.html diunduh tanggal 16 April 2018
pukul 10.43 WIB
b. Kerugian Letak Indonesia
1) Kerugian Letak Indonesia di Bidang Ekonomi
a) Adanya pasar gelap (pasar ilegal)
b) Eksplorasi besar-besaran
c) Persaingan global
2) Kerugian Letak Indonesia di Bidang Komunikasi
a) Menguasai bahasa Asing dapat mengakibatkan budaya lokal tergerus atau tidak lagi menjadi
prioritas
b) Sulitnya menggunakan bahasa Inggris (Bahasa Asing)
3) Kerugian Letak Geografis Indonesia di Bidang Transportasi
a) Tersingkirnya moda transportasi tradisional
b) Semakin bersifat konsumtif terhadap kendaraan luar negeri
c) Semakin padatnya lalu lintas karena jumlah imigran
4) Kerugian Letak Geografis Indonesia di Bidang Sosial Budaya
a) Banyak budaya yang masuk membuat budaya lokal dapat tersingkirkan
b) Maraknya perilaku dari turis asing yang membawa pengaruh negatif bagi bangsa Indonesia
c) Maraknya perilaku yang tidak sesuai dengan adat istiadat Indonesia / norma-norma di
Indonesia karena mengikuti perilaku negara luar
99. Disajikan tabel potensi sumber daya alam, peserta dapat menentukan keuntungan Indonesia
berdasarkan letak geografis
Pengertian Geografis
Geografis adalah sebuah letak pada suatu wilayah yang sesuai pada suatu kondisi wilayah yang
sebenarnya yang ada pada permukaan bumi ini. Biasanya untuk letak geografis ini dilihat dilihat
pada permukaan bumi yang memang ada pada sekitarnya.
Jika dilihat secara geografis, maka Indonesia sendiri diapit oleh dua benua yaitu seperti Benua
Asia yang ada di sebelah Barat Laut dan Benua Australia yang memang berada di sebelah
Tenggara. Tak hanya itu saja, Indonesia juga diapit dengan dua Samudra yaitu seperti Samudra
Hindia yang berada di sebelah Barat dan juga Samudra Pasifik yang berada di sebelah Timur.
Letak Geografis Indonesia dan Pengaruhnya
Seperti yang telah Anda lihat sebelumnya dimana letak geografis Indonesia ini diapit oleh dua
benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia serta diapit juga dengan dua samudra yaitu
Samudra Hindia dan juga Samudra Pasifik.
Jika berbicara masalah total wilayah Indonesia, Indonesia memiliki hampir mencapai 2 juta km.
Tak hanya itu saja, sebagian besar wilayah Indonesia didominasi sebagai wilayah perairan
sehingga Indonesia dapat dikategorikan sebagai negara Maritim.
Selain itu, jika dilihat dari pengaruhnya tentu memiliki beberapa pengaruh yang dapat Anda lihat
seperti berikut ini:
1. Pembagian Musim di Indonesia
Pengaruh yang terjadi jika dilihat dari letaknya secara geografis adalah mengenai pembagian
musim yang ada di wilayah Indonesia. Dimana Indonesia hanya memiliki dua musim yaitu
musim hujan dan musim kemarau.
2. Kondisi Iklim di Wilayah Indonesia
Letaknya yang berada di antara dua Samudra membuat Indonesia memiliki iklim laut. Oleh
karena itu, wilayah Indonesia yang berbentuk sebagai kepulauan juga akan dapat menyebabkan
terjadinya curah hujan yang tinggi.
3. Aspek Sosial dan Budaya Indonesia
Letak geografis wilayah Indonesia yang diapit oleh dua benua tentu dapat mempengaruhi pada
bidang budaya dan juga sosial. Untuk itu banyak kebudayaan asing yang ikut melebur serta
tumbuh dan berkembang di negara Indonesia. Hal seperti ini dapat Anda lihat dari berbagai
macam jenis baik itu mengenai cara berpakaian, film, alat musik, tarian, budaya hingga yang
lainnya.
4. Kekayaan Sumber Daya Tambang
Letak geografis juga menjadikan negara Indonesia memiliki kekayaan sumber daya tambang
yang banyak. Kekayaan tambang ini bisa seperti minyak bumi dan juga gas.
5. Pariwisata di Indonesia
Sektor bagian pariwisata di Indonesia ini juga merupakan salah satu pengaruh serta keuntungan
yang baik untuk negara Indonesia. Hal ini dapat disebabkan oleh letak wilayah Indonesia yang
sangat strategis sehingga dapat didukung dengan iklim yang tropis serta cuaca yang cerah
sehingga posisinya juga sangat dekat dengan lautan.