TENTANG
MODUL 1 PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DI
SMA NEGERI 4 MANDAU
Kepala SMA Negeri 4 Mandau;
Menimbang : Perlu adanya perangkat guru berupa modul ajar yang akan digunakan dalam pembelajaran siswa
dalam rangka penerapan kurikulum merdeka di sekolah.
Mengingat : 1. PP Nomor 4 tahun 2022_tentang Standar Nasional Pendidikan sebagai perubahan atas
permendikbud no.57 tahun 2021
Memutuskan:
KESATU : Mensahkan setelah melalui telaah dan koreksi penggunaan modul 1 projek penguatan profil pelajar
Pancasila, tema Kewirausahaan, topik “Pemanfaatan Limbah Pelepah Kelapa Sawit Menjadi Produk Olahan
Yang Estetis” yang disusun tim untuk digunakan di SMAN 4 Mandau.
KEDUA : Penggunaan modul hanya sebagai salah satu bahan ajar dan referensi belajar bagi siswa kelas X SMA 4
Mandau dan panduan bagi fasilitator dan pembimbing projek.
KETIGA : Modul 1 projek penguatan profil pelajar Pancasila ini terbuka untuk koreksi dan perbaikan.
H. YULIHARYOTO, S.Pd
NIP. 19660727 199512 1 001
3
KATA PENGANTAR
Pertama-tama tim penyusun memanjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan hidayatNya sehingga Modul 1 projek penguatan profil pelajar Pancasila ini dapat selesai dan siap digunakan.
Secara umum modul ini berisi pendahuluan, pembelajaran dan assesment. Pada bagian pembelajaran dijelaskan tentang
pemetaan kompetensi, tujuan pembelajaran, aktivitas pembelajaran, lembar kerja peserta didik, rangkuman, refleksi serta
penilaian pembelajaran beserta pedoman penskorannya.
Modul ini disusun untuk menjadi bahan ajar dan/atau panduan bagi siswa di SMA Negeri 4 Mandau di dalam pelaksanaan
pembelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila elemen Akhlak pribadi, Pemahaman diri, menghasilkan gagasan dan
karya serta tindakan orisinal, dan keluwesan berpikir dalam mencari alternatif.pada dimensi profil pelajar pancasila. Adapun
projek di Kelas X mengambil tema kewirausahaan, dengan topik Pemanfaatan Limbah Pelepah Kelapa Sawit Menjadi Produk
Olahan Yang Estetis”. Siswa diberikan kebebasan di dalam mengembangkan projek dan berkolaborasi dengan pihak/sumber
lain yang diketahuinya, strategi pembelajaran maupun alokasi waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembelajaran
modul 1 projek penguatan profil pelajar Pancasila ini disesuaikan dengan kondisi sekolah, sarana dan prasarana, minat serta
karakteristik peserta didiknya.
Tim penyusun menyadari sepenuhnya bahwa modul 1 projek penguatan profil pelajar Pancasila ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, segala kritik dan saran/masukan yang konstruktif dari para pembaca dan siswa sebagai pengguna
maupun dari pihak-pihak lain yang terkait dengan kurikulum merdeka sangat kami harapkan demi kesempurnaan isi modul ini.
Dengan adanya kritik dan saran tersebut penyusun berharap modul ini ke depan akan semakin bermanfaat keberadaannya
baik bagi guru dan peserta didik maupun rekan-rekan komunitas.
Dengan segala kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan modul ini, tim penyusun tetap berharap modul ini dapat
membantu siswa dan guru SMP Negeri 250 Jakarta di dalam melaksanakan pembelajran projek penguatan profil pelajar
pancasila.
Penyusun
4
DAFTAR ISI
Kegiatan 1 ................................................................................................................................................................................... 7
Kegiatan 2 ...................................................................................................................................................................................
Kegiatan 3 ...................................................................................................................................................................................
Kegiatan 4 ...................................................................................................................................................................................
Kegiatan 5 ...................................................................................................................................................................................
Kegiatan 6 ...................................................................................................................................................................................
Kegiatan 7 ...................................................................................................................................................................................
Kegiatan 8 ...................................................................................................................................................................................
Kegiatan 9 ...................................................................................................................................................................................
Kegiatan 10 .................................................................................................................................................................................
Kegiatan 11 .................................................................................................................................................................................
Kegiatan 12..................................................................................................................................................................................
Kegiatan 13..................................................................................................................................................................................
Kegiatan 14..................................................................................................................................................................................
Kegiatan 15..................................................................................................................................................................................
Kegiatan 16..................................................................................................................................................................................
5
Tujuan, Alur, dan Target Pencapaian Projek
Setiap tahunnya produksi kelapa sawit makin meningkat, sehingga akan terjadi peningkatan pada limbah kelapa sawit. Limbah kelapa sawit
adalah sisa-sisa hasil tanaman kelapa sawit yang tidak termasuk dalam produk utama atau merupakan hasil ikutan dari proses pengolahan
kelapa sawit
Perkebunan kelapa sawit di provinsi Riau memiliki wilayah yang sangat luas di indonesia. Hal ini membuat orang sangat bergantung pada
penjualan buah sawit mereka yang diolah oleh pabrik menjadi crude palm oil (CPO), sehingga, ketika harga minyak sawit domestik dan
internasional turun, ini tentunya akan berdampak pada pengurangan kerugian produsen terhadap petani. Oleh karena itu petani
membutuhkan sumber pendapatan lain sebagai alternatif lain untuk mempertahankan kehidupan mereka. Selama buah sawit dipanen,
batang kelapa sawit dibuang atau dibakar. Kondisi ini tentu sangat disayangkan, karena batang kelapa sawit dapat diolah menjadi produk
bernilai ekonomi.
Tema Kewirausahaan SMA yang mengacu kepada dimensi Profil Pelajar Pancasila, dengan Projek “Pemanfaatan Limbah Pelepah Kelapa
Sawit Menjadi Produk Olahan yang Estetis” ini diharapkan dapat menghasilkan produk anyaman yang memiliki nilai ekonomi, kreatif dan
inovatif, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat.
Projek ini terdiri dari 4 tahap: pengenalan, kontekstualisasi, aksi, dan refleksi. Tahap pengenalan dan kontekstualisasi adalah bagian dari
penyadaran kewirausahaan untuk menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang. Tahap
pengenalan dan kontekstualisasi “dimaksudkan untuk memberikan dorongan (encourage), motivasi, dan kesadaran (awareness) akan
potensi yang dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkannya.
Tahap berikutnya adakah aksi, dan refleksi yang merupakan dari pemberdayaan: “dilaksanakan untuk memberikan bekal pengetahuan dan
keterampilan kepada pemuda dalam mengembangkan ketrampilan. Pengetahuan dan keterampilan yang diberikan akan melatih
kemampuan dalam pemecahan masalah dan Memperlihatkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap isu di sekitar mereka, sehingga
memiliki motivasi dan sikap mental untuk berwirausaha dengan mengembangkan ide-ide usaha yang ada. Pemberdayaan ini dilaksanakan
melalui penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan tentang kewirausahaan. Pelatihan, pendidikan dan penyuluhan yang
diberikan harus melalui tahap anisis kebutuhan sehingga pelatihan dan pendidikan yang diberikan tepat sasaran.”
Diharapkan, melalui pengalaman belajar pada Program Kewirausahaan SMA dengan Projek “Pemanfaatan Limbah Pelepah Kelapa Sawit
Menjadi Produk Olahan yang Estetis”, dapat melahirkan generasi yang memiliki daya kreasi dan inovasi yang tinggi, visioner, berjiwa
pemimpin, mandiri, berkomitmen, pantang menyerah, dan mampu mengambil bagian masa depan bangsa yang berdaya dalam memperkuat
ekonomi nasional.
6
Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memulai Projek
● Pemahaman bahwa program kewirausahaan adalah program yang membangun kesadaran, menggali potensi diri dan daerah,
serta memberdayakan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dalam mengembangkan wirausaha.
● Pengetahuan dan keterampilan yang dilatih adalah hal penting yang dibutuhkan di dunia nyata apapun peran yang nantinya dipilih
siswa saat dewasa.
● Komitmen seluruh warga sekolah untuk menerapkan nilai-nilai penting kewirausahaan: kreativitas, inovasi, kepemimpinan,
komitmen, pantang menyerah, berintegritas, berjiwa pemimpin, mandiri, berkomitmen, pantang menyerah. Hal ini tidak terbatas
diterapkan pada jam mata pelajaran Kewirausahaan saja, tapi dilaksanakan pada bidang lainnya.
● Pemahaman bahwa meskipun ada tahap di mana siswa akan diminta untuk membuat sebuah rancangan usaha dan
menjalankannya, keberhasilan dari projek kewirausahaan ini ditentukan pada perubahan perilaku dan cara pandang siswa tentang
kewirausahaan dan bagaimana mereka menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan (tidak ditentukan dari seberapa banyak
laba penjualan yang dapat dihasilkan siswa).
● Memberikan bimbingan bagi siswa sekaligus memberikan ruang bagi siswa untuk menuangkan kreativitas mereka. Hal ini
termasuk bersikap terbuka dalam menerima masukan program dari siswa yang berhubungan dengan kewirausahaan.
● Membina hubungan dengan pemerintah dan wirausahawan daerah agar dapat menjadi partner dalam pelaksanaan program
kewirausahaan. Hal ini penting karena para siswa perlu mendapat ragam pengalaman dan informasi dari dunia nyata. Bentuk
kerjasama yang dapat dilakukan adalah: temu ahli, wawancara, diskusi, kunjungan, workshop atau magang, pendampingan, dan
kegiatan lainnya yang mendukung.
● Menyiapkan waktu khusus yang dikoordinasikan dengan seluruh guru mata pelajaran, jika akan ada hari yang dipakai untuk
kunjungan, observasi, unjuk karya atau lainnya agar seluruh kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan baik.
7
Tahapan Dalam Projek
“ Pemanfaatan Limbah Pelepah Kelapa Sawit Menjadi Produk Olahan yang Estetis”
I. Tahap Pengenalan. Mengenali dan membangun kesadaran terhadap pengelolaan limbah kelapa sawit
1. Mengenal Kewirausahaan 2. Menggali Potensi Diri 3. Menumbuhkan Sikap Wirausaha
4 JP 4 JP 4 JP
II. Tahap Kontekstualisasi. Menggali permasalahan di lingkungan sekitar yang terkait dengan topik pembahasan
4. Mengenal Potensi Daerah 5. Analisis Sumberdaya Daerah 6. Kearifan Lokal dan Etika Berwirausaha
8 JP 4 JP 4 JP
III. Tahap Aksi. Mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang didapat melalui aksi nyata yang bermakna
10. Strategi dan Inovasi dalam Berwirausaha 11. Penyempurnaan Karya dan Strategi 12. Wirausaha Mandiri dan Berkelanjutan
8 JP 12 JP 12 JP
IV. Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut. Menggenapi proses dengan unjuk karya, evaluasi dan refleksi
13. Refleksi
4 JP
Total: 132 JP
1 JP = 45 menit.
Dimensi, elemen, dan sub elemen Profil Pelajar Pancasila
Aktivitas
Dimensi Sub-elemen Target Pencapaian di akhir Fase E (SMA, 15-18 tahun)
Terkait
Mandiri Pemahaman diri dan Mengenali kualitas dan minat diri serta tantangan yang dihadapi 1,2,3,4,5,13
situasi yang dihadapi
Kreatif menghasilkan gagasan Menghasilkan gagasan yang beragam untuk mengekspresikan pikiran 7,8,9
yang orisinal dan atau perasaannya, menilai gagasannya, serta memikirkan segala
resikonya dengan mempertimbangkan banyak perspektif seperti etika
dan nilai kemanusiaan ketika gagasannya direalisasikan
menghasilkan karya dan Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya 7,8,9
tindakan yang orisinal dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta mengevaluasinya dan
mempertimbangkan dampak dan resikonya
memiliki keluwesan Bereksperimen dengan berbagai pilihan secara kreatif untuk 10,11,12
berpikir dalam mencari memodifikasi gagasan sesuai dengan perubahan situasi
alternatif solusi
permasalahan
Gotong royong kolaborasi - kerja sama Membangun tim dan mengelola kerjasama untuk mencapai tujuan 9,12
bersama sesuai dengan target yang sudah ditentukan
Beriman, bertakwa akhlak pribadi - integritas Menyadari bahwa aturan agama dan sosial merupakan aturan yang 6,13
kepada Tuhan Yang baik dan menjadi bagian dari diri sehingga bisa menerapkannya
Maha Esa, dan secara bijak dan kontekstual.
Berakhlak Mulia
Berkembang sesuai
Sub-elemen Belum berkembang Mulai berkembang Sangat Berkembang
harapan
menghasilkan Mengembangkan Menghubungkan gagasan Menghasilkan gagasan Menghasilkan gagasan yang
gagasan yang gagasan yang ia miliki yang ia miliki dengan yang beragam untuk beragam untuk mengekspresikan
orisinal untuk membuat informasi atau gagasan mengekspresikan pikiran pikiran dan/atau perasaannya,
kombinasi hal yang baru untuk menghasilkan dan/atau perasaannya, menilai gagasannya, serta
baru dan imajinatif kombinasi gagasan baru menilai gagasannya, memikirkan segala risikonya
untuk mengekspresikan dan imajinatif untuk serta memikirkan segala dengan mempertimbangkan
pikiran dan/atau mengekspresikan pikiran risikonya dengan banyak perspektif seperti etika
perasaannya. dan/atau perasaannya. mempertimbangkan dan nilai kemanusiaan ketika
banyak perspektif seperti gagasannya direalisasikan dalam
etika dan nilai bentuk aksi nyata program
8
Berkembang sesuai
Sub-elemen Belum berkembang Mulai berkembang Sangat Berkembang
harapan
kemanusiaan ketika kewirausahaan.
gagasannya
direalisasikan.
menghasilkan Mengeksplorasi dan Mengeksplorasi dan Mengeksplorasi dan Mengeksplorasi dan
karya dan mengekspresikan mengekspresikan pikiran mengekspresikan pikiran mengekspresikan pikiran
tindakan yang pikiran dan/atau dan/atau perasaannya dan/atau perasaannya dan/atau perasaannya dalam
orisinal perasaannya sesuai dalam bentuk karya dalam bentuk karya bentuk karya dan/atau tindakan,
dengan minat dan dan/atau tindakan, serta dan/atau tindakan, serta serta mengevaluasinya dan
kesukaannya dalam mengevaluasinya dan mengevaluasinya dan mempertimbangkan dampak dan
bentuk karya dan/atau mempertimbang kan mempertimbangkan risikonya bagi diri dan
tindakan serta dampaknya bagi orang dampak dan risikonya lingkungannya dengan
mengapresiasi dan lain bagi diri dan menggunakan berbagai
mengkritik karya dan lingkungannya dengan perspektif dalam bentuk proposal
tindakan yang menggunakan berbagai rancang karya kewirausahaan.
dihasilkan perspektif.
memiliki berupaya mencari Menghasilkan solusi Bereksperimen dengan Bereksperimen dengan berbagai
keluwesan solusi alternatif saat alternatif dengan berbagai pilihan secara pilihan secara kreatif untuk
berpikir dalam pendekatan yang mengadaptasi berbagai kreatif untuk memodifikasi memodifikasi gagasan sesuai
mencari diambil tidak berhasil gagasan dan umpan balik gagasan sesuai dengan dengan perubahan situasi dalam
alternatif solusi berdasarkan identifikasi untuk menghadapi situasi perubahan situasi. aksi nyata pelaksanaan program
permasalahan terhadap situasi dan permasalahan kewirausahaan.
Berkembang sesuai
Sub-elemen Belum berkembang Mulai berkembang Sangat Berkembang
harapan
kolaborasi - Menunjukkan Menyelaraskan tindakan sendiri dengan Membangun tim Membangun tim dan
kerja sama ekspektasi (harapan) tindakan orang lain untuk dan mengelola mengelola kerjasama
positif kepada orang melaksanakan kegiatan dan mencapai kerjasama untuk untuk mencapai tujuan
lain dalam rangka tujuan kelompok di lingkungan sekitar, mencapai tujuan bersama secara mandiri
mencapai tujuan serta memberi semangat kepada orang bersama sesuai sesuai dengan target
kelompok di lingkungan lain untuk bekerja efektif dan mencapai dengan target yang yang sudah ditentukan.
sekitar (sekolah dan tujuan bersama. sudah ditentukan.
rumah).
(Referensi) Perkembangan Sub-elemen Antarfase - Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia
Berkembang sesuai
Sub-elemen Belum berkembang Mulai berkembang Sangat Berkembang
harapan
akhlak Membiasakan melakukan Berani dan konsisten Menyadari bahwa aturan Menyadari bahwa aturan
pribadi - refleksi tentang menyampaikan agama dan sosial agama dan sosial merupakan
integritas pentingnya bersikap jujur kebenaran atau fakta merupakan aturan yang aturan yang baik dan menjadi
dan berani serta memahami baik dan menjadi bagian bagian dari diri sehingga bisa
menyampaikan konsekuensinya untuk diri dari diri sehingga bisa menerapkannya secara bijak
kebenaran atau fakta sendiri dan orang lain menerapkannya secara dan kontekstual dalam aksi
bijak dan kontekstual nyata program kewirausahaan
9
Relevansi projek ini bagi sekolah dan semua guru mata pelajaran
Riau merupakan provinsi penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia dan menjadi sentra industri sawit utama saat ini. Bagi masyarakat
Riau kelapa sawit merupakan tanaman primadona karena merupakan salah satu penggerak ekonomi rakyat. Dengan luas lahan
perkebunan kelapa sawit yang mencapai 4,172 juta hektar terbentang di Bumi Lancang Kuning, membuat komoditi sawit menjadi salah satu
faktor yang mempengaruhi percepatan ekonomi di Wilayah Riau. Hingga saat ini hampir 24 jam hidup masyarakat tak terlepas dari sawit
Penyadaran dan pengembangan sikap wirausaha kepada para siswa SMA usia pemuda 16-18 tahun merupakan bagian dari kewajiban
sekolah dalam menyiapkan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dibutuhkan untuk bekal kehidupan di dunia nyata. Sekolah
memberikan pengenalan, bimbingan, dan pendampingan bagi siswa dalam mengenal, memahami, dan menumbuhkan nilai-nilai luhur dalam
tema kewirausahaan. Sekolah dapat menjadi ekosistem bagi siswa untuk belajar dan menggali pengalaman. Siswa yang memiliki daya
kreasi dan inovasi yang tinggi, visioner, berjiwa pemimpin, mandiri, berkomitmen, pantang menyerah adalah siswa yang akan memberikan
kontribusi positif dalam perannya di kelas, sekolah, dan masyarakat baik secara akademik maupun non-akademik.
Rangkaian kegiatan pada Tema Kewirausahaan dengan Projek “Pemanfaatan Limbah Pelepah Kelapa Sawit Menjadi Produk Olahan yang
Estetis” melibatkan berbagai disiplin ilmu dalam pelaksanaannya. Pengenalan etika dan integritas lewat pelajaran agama dan budi pekerti
serta budaya lokal; pembuatan berbagai macam teks seperti proposal, iklan, surat yang melibatkan pelajaran bahasa dan Informatika;
penghitungan dasar hasil survey, harga, dan biaya dari pelajaran Matematika; pengenalan potensi daerah lewat pelajaran IPS dan IPA,
menumbuhkan sikap kerjasama lewat kerja kelompok berbagai bidang ilmu dan juga pelajaran Olahraga, dan lainnya.
Pelaksanaan projek ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat: siswa, orangtua, guru, sekolah, masyarakat
sekitar, pemerintah daerah, dan pihak lainnya.
10
Cara Penggunaan Perangkat Ajar Projek ini
Perangkat ajar (toolkit) ini dirancang untuk membantu guru SMA (Fase E) yang berada di sekolah penggerak untuk melaksanakan kegiatan
ko-kurikuler yang mengusung tema Kewirausahaan. Di dalam perangkat ajar untuk projek “Pemanfaat Limbah Lidi Sawit Menjadi Piring
yang Estetis” ini, ada 13 (tiga belas) aktivitas yang saling berkaitan.
Tim Penyusun menyarankan agar projek ini dilakukan pada semester pertama kelas X dikarenakan aktivitas yang ditawarkan disusun
dengan sedemikian rupa agar siswa dapat memiliki kesempatan untuk melakukan rangkaian pembelajaran secara penuh, dari mengenal,
membangun sikap, hingga membuat aksi nyata dan refleksi.
Waktu yang direkomendasikan untuk pelaksanaan projek ini adalah 3 (tiga) bulan, dengan total kurang lebih 132 Jam Pelajaran. Projek ini
membuat gambaran sederhana dari pelaksanaan yang terdiri dari 60 Jam Pelajaran. Setiap tahap memiliki JP yang berbeda terkait dengan
karakteristik dari kegiatan pada tahap tersebut. Sisa JP yang ada dapat dimanfaatkan guru untuk meramu kembali kegiatan dan JP yang
dibutuhkan pada setiap tahap dengan mempertimbangkan persiapan materi untuk memantik diskusi dan refleksi siswa. Siswa juga
mempunyai waktu untuk berpikir, berefleksi, dan menjalankan masing-masing aktivitas dengan baik.
Guru dan kepala sekolah mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk menyesuaikan jumlah aktivitas, alokasi waktu per aktivitas, dan
apakah semua aktivitas diselesaikan dalam waktu singkat atau disebar selama satu semester/satu tahun ajar. Materi ataupun rancangan
aktivitas juga bisa disesuaikan agar projek bisa berjalan efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah juga kondisi
daerah tempat sekolah berdiri.
11
Kegiatan 1 : Mengenal Kewirausahaan
Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat mendalami makna Profil Pelajar Pancasila
Siswa dapat mengenal alasan mendasar perlunya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Siswa dapat mengenal manfaat Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila bagi Peserta Didik
Waktu : 4 JP
Bahan : jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual
Peran Guru : Fasilitator
Persiapan:
- Sebagai kegiatan awal dari tema, guru akan memperkenalkan tema kewirausahaan dengan projek “Pemanfaatan Limbah
Pelepah Kelapa Sawit Menjadi Produk Olahan yang Estetis”
- Diskusi tentang harapan siswa akan pelaksanaan program ini
- Pembuatan perjanjian kelas tentang sikap belajar
Pelaksanaan:
- Diskusi tentang apa yang siswa ketahui tentang kewirausahaan
- Diskusi tentang petunjuk visual (gambar: hasil limbah sawit). Terbuat dari limbah sawit apakah pada gambar tersebut?
- Guru membuka diskusi dan menjelaskan kembali tentang definisi kewirausahaan: sebuah proses menciptakan sesuatu agar
bisa bernilai tambah dalam ekonomi.
- Mejelaskan tujuan dan manfaat kewirausahaan
Tugas:
- Mengerjakan jurnal
- Membaca artikel/menonton dokumentasi tentang tokoh wirausahawan sukses
- Mengidentifikasi sikap-sikap yang dimiliki tokoh wirausahawan dalam bacaan/tontonan: Apa yang menjadi alasan sang tokoh
mulai menjadi wirausahawan? Apa produk/jasa yang dihasilkan? dll
Lampiran: Kegiatan 1
Apa yang kalian harapkan dari Projek Pemanfaatan Limbah Pelepah Kelapa Sawit Menjadi Produk Olahan yang Estetis pada P5 Tema
Kewirausahaan ini?
Apa kekhawatiran yang kalian miliki dari Projek Pemanfaatan Limbah Pelepah Kelapa Sawit Menjadi Produk Olahan yang Estetis pada
P5 Tema Kewirausahaan ini?
Apa tantangan yang kalian perkirakan akan kalian hadapi dari Projek Pemanfaatan Limbah Pelepah Kelapa Sawit Menjadi Produk
Olahan yang Estetis pada P5 Tema Kewirausahaan ini?
Agar projek Pemanfaatan Limbah Pelepah Kelapa Sawit Menjadi Produk Olahan yang Estetis dapat terlaksana dengan baik, maka kita
wajib:
- Mengikuti kegiatan dengan teratur
- Bersikap terbuka
- Menaruh hormat pada diri sendiri dan orang lain
- Bekerja sama
12
Lampiran: Tentang Kewirausahaan
Gambar A Gambar B
Gambar C Gambar D
Gambar E Gambar F
13
Lampiran Modul Ajar
Kewirausahaan
A. Defenisi Kewirausahaan dan Wirausaha
Kewirausahaan adalah sebuah proses menciptakan sesuatu agar bisa bernilai tambah dalam ekonomi.
Kewirausahaan adalah serapan dari dua frasa, wira yang artinya laki-laki atau mandiri dan usaha yang berarti sebuah kegiatan dengan
mengerahkan tenaga dan pikiran untuk mencapai suatu maksud.
Wirausaha yakni individu yang bisa menciptakan bisnis sendiri, menanggung sebagian besar risiko dan juga menikmati keuntungan
dari usaha yang dirintisnya (Dikutip dari Investopedia).
Di Indonesia sendiri, sektor kewirausahaan adalah banyak digeluti oleh para pelaku usaha kecil alias UMKM. Wirausahawan juga
membantu pemerintah mengurangi jumlah pengangguran. Seorang pedagang kaki lima pun bisa disebut sebagai pelaku wirausaha.
Merujuk pada Kementerian Industri, Indonesia membutuhkan sedikitnya 4 juta wirausaha baru untuk turut mendorong penguatan
struktur ekonomi. Sebab, saat ini rasio wirausaha di dalam negeri masih sekitar 3,1 persen dari total populasi penduduk. Meskipun
rasio arti kewirausahaan di Indonesia sudah melampaui standar internasional, yakni sebesar 2 persen, Indonesa perlu menggenjot lagi
untuk mengejar capaian negara tetangga. Misalnya, Singapura saat ini sudah mencapai angka 7 persen, sedangkan Malaysia berada
di level 5 persen. Apabila dihitung dengan populasi penduduk Indonesia sekitar 260 juta jiwa, jumlah wirausaha nasional mencapai
8,06 juta jiwa.
B. Tujuan Kewirausahaan
1. Mendukung Munculnya Usaha-usaha Kecil
2. Kesejahteraan Masyarakat Terangkat
3. Menumbuhkan Semangat Berinovasi
14
Kegiatan 2 : Menggali Potensi Diri
Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat mengenal karakter dan kualitas diri yang berhubungan dengan karakteristik kewirausahaan
Siswa dapat mengenal dan menggali minat dan bakat
Waktu : 4 JP
Bahan : jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, narasumber
Pelaksanaan :
- Presentasi individu. Apakah hal yang menarik minatmu? . Siswa secara bergantian masing-masing 1 menit tentang satu hal
yang menarik minatnya.
- Diskusi kelompok. Bagaimana kalian dapat melihat bidang minat kalian sebagai sebuah bisnis, produk, atau layanan sosial
(kewirausahaan sosial?)
- Usaha impian. Siswa menuliskan dan mengilustrasikan tentang usaha impiannya pada lembar kerja.
- Presentasi individu usaha impian.
- Guru mengajukan pertanyaan: Apa yang harus dilakukan agar impianmu berhasil? Siswa mendeskripsikan jawaban
mereka pada tabel.
- Diskusi kelompok. Siswa berbagi dengan teman-temannya tentang isi tabel mereka.
- Diskusi kelas. Menjadi Wirausahawan:
Tugas :
- Mengisi jurnal
- Membaca artikel/menonton topik terkait kegiatan di atas
- Membuat daftar potensi pribadi dan impian/cita cita masa depan (dream book)
Lampiran Kegiatan 2
Usaha Impian
Andai ini adalah tokomu. Tulislah dan hiaslah toko ini dengan usaha impianmu.
Tulis nama toko, harga barang/jasa, gambar produk, keterangan lain.
15
Saya saat ini Impian saya di masa depan Yang saya usahakan agar impian saya
menjadi kenyataan
Karena…….
Saya berbakat dalam bidang: Saya memiliki sikap berikut….. (lingkari 3 sikap yang sangat
1. …………………… menggambarkan dirimu saat ini.)
2. ……………………
3. …………………...
16
Kegiatan 3 : Menumbuhkan Sikap Wirausaha
Tujuan Pembelajaran:
- Membangun sikap wirausaha (berani mencoba, membuat keputusan
- Siswa dapat memahami dasar-dasar kewirausahaan dan pengambilan keputusan
- Memahami persepsi dan definisi kewirausahaan dan bisnis kecil
- Memahami peran kewirausahaan bagi komunitas
Waktu : 4JP
Bahan : jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Persiapan: Guru menyiapkan lembar kuis atau file kuis secara online. Guru dapat membuat kotak tabulasi di papan untuk pengisian
hasil survey.
Pelaksanaan:
- Mengisi kuis: Cocok jadi wirausahawan.
- Diskusi kelompok. Siswa dalam kelompok nilai yang sama berkumpul. Mereka saling berbagi tentang persamaan dari sifat
yang mereka miliki. Perwakilan dari tiap kelompok akan berbagi hasil diskusi pada presentasi kelas.
- Survey pendapat siswa. Menjadi wirausahawan sukses itu: bakat, pilihan, atau keduanya?
- Membahas hasil survey. Siswa memberikan alasan atas jawaban yang mereka pilih.
- Permainan. Arkade Bola Kertas. Siswa mendapat 3x kesempatan melempar bola kertas ke dalam keranjang yang ditaruh di
depan kelas. Terdapat 3 titik untuk melempar. Setiap titik mempunyai poin. Titik terjauh memiliki poin terbesar, titik terdekat
memiliki poin terkecil. Jika berhasil masuk, siswa mendapat poin, jika tidak 0. Siswa yang memiliki poin tertinggi menjadi
pemenangnya.
- Diskusi. Wirausahawan adalah individu yang menggunakan sumber daya ekonomi dan menciptakan produk baru atau bisnis
baru. Mereka menanggung risiko dan menerima imbalan/keuntungan dari usaha mereka. Pertanyaan: Apa saja kerugian
yang bisa dialami oleh seorang wirausahawan? Mengapa mereka berani untuk mengambil resiko dalam berusaha?
Tugas:
- Mengisi jurnal
- Membuat satu komitmen untuk mencoba atau melakukan hal baru minggu ini.
Lampiran Kegiatan 3.
Berilah bobot pada 10 pertanyaan kuesioner di bawah ini sesuai dengan apa yang kamu rasakan.
1-------------------2----------------------3--------------------4----------------------5
Sangat tidak cukup setuju sangat
tidak setuju setuju setuju
setuju
1. ….. Saya menyukai tantangan untuk mencoba melakukan sesuatu yang baru
2. ….. Saya rela bekerja keras asal dapat mewujudkan mimpi saya
3. ….. Saya adalah orang yang jujur, dapat dipercaya dan diandalkan oleh teman, guru, dan keluarga.
4. ….. Saya merasa sangat puas saat dapat menyelesaikan tugas dengan baik
5. ….. Saya selalu menyelesaikan tugas yang saya miliki meskipun banyak tantangan yang dihadapi
6. ….. Saya dapat membuat keputusan secara mandiri
7. ….. Saya berani mengambil resiko dan belajar dari kesalahan
8. ….. Saya dapat bekerja dengan baik pada situasi yang beragam
9. ….. Saya memiliki kepribadian/keahlian/keterampilan yang unik yang tidak dimiliki semua orang.
10. ….. Ayah/Ibu saya adalah seorang pengusaha
17
Diskusi. Menjadi pengusaha sukses: bakat atau pilihan?
Menjadi Seorang
Pengusaha Sukses
bakat ? ⇦ ⇨ pilihan ?
Karena …...
Minggu ini, cobalah melakukan sesuatu hal baru yang selalu kamu inginkan, dan tuliskan perasaanmu atas pengalaman
tersebut. Berikut beberapa ide baik yang dapat kamu lakukan minggu ini.
- Menelepon kerabat jauh atau sahabat lama menanyakan kabar mereka
- Memasak menu baru dari inspirasi
- Melukis dengan
- Mendaftar seminar atau pelatihan keterampilan
- Dan sebagainya
18
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa mengenal tanaman kelapa sawit
Waktu : 8 JP
Bahan : jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Pelaksanaan:
- Guru meminta siswa menjelaskan apa yang mereka ketahui tentang kelapa sawit
- Guru memberikan 2 gambar pohon, yaitu kelapa sawit dan pinang lalu meminta mereka menebak mana yang
lebih menguntungkan menanam kelapa sawit atau pohon pinang dan menyebutkan alasannya
- Guru menjelaskan tentang botani, morfologi dan type kelapa sawit
- Guru meminta siswa mengamati contoh negara pada kegiatan sebelumnya. Guru meminta siswa menyimpulkan
tentang kesamaan yangyagn dimiliki oleh kedua tanaman tersebut (lewat hasil diskusi juga dari kegiatan
membaca artikel).
Tugas:
- Mengerjakan jurnal
Guru meminta siswa melakukan riset dan observasi (lewat kunjungan, wawancara, atau pengamatan langsung)
tentang perbedaan kelapa sawit atau pohon pinang.
- Panduan riset dan observasi ada pada jurnal.
Lampiran Kegiatan 4
Kegiatan
Kegiatan mengamati dan menilai persamaan yang dimiliki kedua pohon.
Pertanyaan:
- Di mana letak kesamaan kedua pohon tersebut?
Jawaban :
Persamaan :
Suku (famili) Arecaceae atau suku pinang-pinangan (palem) adalah kelompok tumbuhan yang biasa disebut palma atau palem
Batangnya tumbuh tegak ke atas dan jarang bercabang
Batangnya beruas-ruas dan tidak memiliki kambium sejati
Akarnya tumbuh dari pangkal batang dan berbentuk akar serabut
Berdaun majemuk
Tangkai daun memiliki pelepah daun yang membungkus batang.
Bunga tersusun dalam karangan bunga (mayang)
Buahnya ditutupi lapisan luar yang relatif tebal (biasa disebut sabut)
19
Biji buah relatif cair pada saat masih muda dan semakin mengeras ketika tua.
20
2. Batang.
- Pertambahan tinggi batang bisa mencapai 35 – 75 cm per tahun,
- Panjang buku batang (internode) berkisar 14 -33 mm.
- Batang diselimuti oleh pangkal pelepah daun tua sampai umur 11 – 15 tahun,
- Bekas pangkal pelepah mulai rontok, biasanya mulai dari bagian tengah pokok meluas keatas dan kebawah.
- Batang kelapa sawit memiliki ciri yaitu tidak memiliki kambium dan umumnya tidak bercabang.
- Kelapa sawit merupakan tanaman yang berbatang 7 lurus dan tidak bercabang.
- Pembengkakan pangkal batang (bole) terjadi karena internodia (ruas batang) dalam masa pertumbuhan awal tidak memanjang,
sehingga pangkal-pangkal pelepah daun yang tebal berdesakan.
- Dalam satu sampai dua tahun pertama perkembangan batang lebih mengarah ke samping, diameter batang dapat mencapai 60
cm.
- Setelah itu perkembangan mengarah ke atas, sehingga diameter batang hanya sekitar 40 cm.
Batang
3. Daun
- Titik tumbuh aktif menghasilkan bakal daun setiap 2 minggu, memerlukan waktu 2 tahun untuk berkembang dari proses inisiasi
menjadi daun dewasa pada pusat tajuk dan dapat berfotosintesis sampai 2 tahun lagi.
- Proses inisiasi daun sampai layu (senescence) kira-kira 4 tahun.
- Pada daun tanaman kelapa sawit memiliki ciri yaitu membentuk susunan daun majemuk, bersirip genap, dan bertulang sejajar.
- Daun-daun kelapa sawit disanggah oleh pelepah yang panjangnya kurang lebih 9 meter.
- Jumlah anak daun di setiap pelepah sekitar 250-300 helai sesuai dengan jenis tanaman kelapa sawit.
- Daun muda yang masih kuncup berwarna kuning pucat.
- Duduk pelepah daun pada batang tersusun dalam satu susunan yang melingkari batang dan membentuk spiral.
- Pohon kelapa sawit yang normal biasanya memiliki sekitar 40- 50 pelepah daun.
- Pertumbuhan pelepah daun pada tanaman muda yang berumur 5-6 tahun mencapai 30-40 helai,
- Pertumbuhan pelepah daun pada tanaman lebih tua antara 20-25 helai.
4. Bunga.
- Tanaman kelapa sawit mulai berbunga pada umur 12-14 bulan, sebagian dari tandan bunga akan gugur (aborsi) sebelum atau
sesudah antesis.
- Pada saat tanaman mulai berbunga sering dijumpai bunga banci atau bunga hermaprodit dan bunga andromorphic
(androgynous) yaitu bunga yang secara morfologi adalah bunga jantan tapi pada sebagian spikeletnya dijumpai bunga betina
yang dapat membentuk buah sawit kecil.
- Penyerbukan dilakukan oleh serangga (enthomophilous) dan juga angin (anemophilous).
- Kelapa sawit adalah tumbuhan berumah satu (monoecious), artinya karangan bunga (inflorescence) jantan dan betina berada
pada satu pohon, tetapi tempatnya berbeda. Karangan bunga tumbuh dari ketiak daun (axil). Semua ketiak daun menghasilkan
bakal bunga, tetapi sebagian diantaranya mengalami aborsi pada masa stadium dini, sehingga tidak semua ketiak daun
menghasilkan tandan buah.
- Sejak terbentuknya bakal bunga (primordial), sampai terlihatnya bunga pada pohon, dibutuhkan waktu sekitar 20 bulan, sampai
antesis (bunga berada pada stadium matang untuk penyerbukan) sekitar 33-34 bulan
-
21
5. Buah.
- Buah kelapa sawit termasuk buah batu dengan ciri yang terdiri atas tiga bagian, yaitu
bagian luar (epicarpium) disebut kulit luar,
lapisan tengah (mesocarpium) atau disebut daging buah, mengandung minyak kelapa sawit yang disebut Crude Palm Oil
(CPO), dan
lapisan dalam (endocarpium) disebut inti, mengandung minyak inti yang disebut PKO atau Palm Kernel Oil
- Proses pembentukan buah sejak pada saat penyerbukan sampai buah matang kurang lebih 6 bulan.
- Dalam 1 tandan terdapat lebih dari 2000 buah
- Kematangan buah, khususnya yang digunakan sebagai kriteria matang panen diperkebunan adalah lepasnya buah secara alami
ataui biasa disebut telah ”membrondol”. Buah- buah yang terlepas disebut ”brondolan”.
22
Lembar Kerja: Perbedaan kelapa sawit dan pinang
Sumber:
Jawaban
Perbedaan :
Harga Pasaran Saat ini
Harga sawit 4 x lebih rendah dari pinang per kg. Biji pinang kering mencapai 15.000/kg dan pinang segar 2000/kg
Jumlah pohon per hektar.
Satu hektar tanah dapat ditanami dengan 1.300 pohon pinang dengan jarak tanam tiap sisinya 2,7 meter. Kelapa sawit, karena
pohonnya berdiameter lebih besar, satu hektar tanah hanya cukup untuk ditanami 138 batang.
Ketahanan terhadap hama
Hama kelapa sawit antara lain babi hutan monyet, tikus, tupai, dan landak. Hama pengganggu pohon pinang adalah ulat kantung (0),
rayap, belalang, tempayak akar, beberapa jenis kumbang, ngengat, dan tupai
Luas lahan per pohon
Tiap batang pohon pinang hanya membutuhkan ruang kurang lebih 9 meter persegi. Kelapa sawit membutuhkan 72 meter persegi
untuk dapat tumbuh dengan baik
Ketahanan buah
Pinang juga bisa dikeringkan dengan cara dijemur, dikupas lalu dapat disimpan untuk waktu yang cukup lama. Hal ini dilakukan orang
ketika harga jualnya cenderung menurun. Saat harga sudah naik kembali, barulah stok dilepas. Sedangkan tandan buah segar dari
sawit tidak bisa disimpan dalam waktu lama dan harus segera dijual
Kesediaan Air
Pohon pinang juga tidak banyak menghabiskan sediaan air tanah, seperti kelapa sawit
Biaya pengolahan
Pinang jauh murah dengan hanya membeli alat pengupas pinang seharga 14 juta yang berkapasitas satu ton per hari. Sedangkan
sawit harus diolah dipabrik
23
Kegiatan 5 : Analisis Perkembangan Kelapa Sawit
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa menganalisis perkembagnan Kelapa Sawit
Waktu : 4 JP
Bahan : jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Persiapan: Guru menyiapkan artikel tentang negara dan daerah penghasil kelapa sawit terbesar (bisa dengan gambarnya), lembar
pernyataan fakta/opini baik dalam bentuk cetak atau digital. Guru meminta siswa menyiapkan hasil wawancara/diskusi/survey/
kunjungan luar sekolah guna mencari tahu seputar kelapa sawit.
Pelaksanaan:
- Guru membuka pertemuan dengan menuliskan di papan tulis nama-nama negara penghasil sawit terbesar di dunia dan
bertanya: b siapakah yang menempati urutan No.1 sebagai penghasil kelapa sawit? Negara manakah yang selanjutnya
menempati urutan No.2 dst ?
- Guru meminta siswa duduk berkelompok untuk membaca artikel 1 “kelapa sawit sebagai penopang perekonomian nasional”
dan bertanya tentang isi artikel (faktor apa yang mempengaruhi produktivitas kelapa sawit? Dari mana sajakah sumber
informasi yang diperoleh dalam artikel tersebut? Fakta apa sajakah yang kamu dapatkan dari artikel 1?
- Guru menjelaskan kembali tentang negara dan daerah penghasil sawit terbesar, Pusat Penelitian Kelapa Sawit dan Faktor-
faktor yang mempengaruhi perkembangan kelapa sawit
- Setelah selesai mendengar jawaban dari siswa, guru meminta siswa duduk berkelompok untuk membaca artikel 2. Siswa
diminta untuk menjelaskan maksud dari “Keberadaan perkebunan sawit di Indonesia dinyatakan turut menjaga
keseimbangan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan” .
Tugas: Secara berkelompok, siswa membaca kembali hasil telaah pada artikel yang dibacanya. Lalu secara bersama berdiskusi dan
menuliskan hasil diskusi dalam lembar jurnal
Lampiran Kegiatan 5
Lampiran: Artikel 1
Kelapa Sawit Sebagai Penopang Perekonomian Nasional Minyak kelapa sawit masih menjadi salah satu komoditas andalan Indonesia
dan penyumbang devisa terbesar. Meningkatnya kebutuhan minyak nabati domestik serta besarnya potensi ekspor minyak kelapa sawit
(crude palm oil/cpo) telah memicu pesatnya pertumbuhan luas kebun sawit di tanah air. Pada 1980, luas lahan kebun sawit hanya 295
ribu hektare, tapi 30 tahun kemudian bertambah berlipat-lipat.
Menurut data Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, pada 2019, luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia
diperkirakan telah menjadi 14,68 juta hektare, atau bertambah hampir 50 kali lipat. Bahkan bila mengacu pada data hasil rekonsiliasi
perhitungan luas tutupan kelapa sawit nasional pada 2019, angkanya lebih besar lagi yakni 16,38 juta hektare.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian, produksi kelapa sawit (minyak sawit dan inti sawit) 2018 adalah 48,68 juta ton, terdiri dari
40,57 juta ton minyak kelapa sawit (crude palm oil-CPO) dan 8,11 juta ton minyak inti sawit (palm kernel oil/PKO). Jumlah produksi
tersebut berasal dari perkebunan sawit rakyat sebesar 16,8 juta ton (35%), perkebunan besar negara 2,49 juta ton (5%), dan perkebunan
besar swasta 29,39 juta ton (60%).
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat, 70 persen dari produksi sawit 2018 dialokasikan untuk memenuhi
kebutuhan ekspor dan 30 persen sisanya untuk konsumsi dalam negeri. Nilai sumbangan devisa minyak kelapa sawit Indonesia
sepanjang 2018 mencapai US$20,54 miliar atau setara Rp289 triliun.
Sampai hari ini, minyak kelapa sawit masih menjadi salah satu komoditas andalan Indonesia dan penyumbang devisa terbesar.
Kontribusi devisa minyak sawit tak kalah dari batu bara (US$ 18,9 miliar atau setara Rp 265 triliun pada 2018– data BPS). Tiga terbesar
negara tujuan ekspor minyak sawit Indonesia adalah India (6,71 juta ton), Uni Eropa (4,78 juta ton), dan Tiongkok (4,41 juta ton).
Tapi GAPKI punya ‘pekerjaan rumah’ besar yakni memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM), terutama kemampuan petani
kelapa sawit, dalam mengelola kebun. Dalam hal produktivitas, petani sawit Indonesia memang masih kalah dari petani sawit Malaysia.
24
Salah satu pengetahuan petani yang perlu digenjot antara lain kemampuan memilih bibit unggul, bukan bibit jatuhan seperti selama ini,
agar produktivitas pohon kelapa sawit meningkat.
Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Pusat Mukti Sardjono menyebut petani juga perlu
memperbaiki tata kelola kebun (good agricultural practices) sebab sawit sangat repsonsif terhadap input, dalam hal ini pupuk yang tepat.
Pendampingan dan peningkatan kesejahteraan petani sudah dilakukan GAPKI, termasuk membina petani plasma dan petani swadaya
agar dapat meningkatkan kemampuan berkebun. Kebun-kebun plasma di bawah GAPKI juga dibina agar bisa segera mendapat sertifikat
Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) sebagai bukti bahwa petani juga bisa mendapatkan sertifikat sustainable.
Lembar Jurnal
Kelompok
Pertanyaan Diskusi Jawaban
(Nama Anggota)
1. Dari mana sajakah sumber informasi yang
diperoleh dalam artikel 1
Jawaban
PPKS adalah lembaga penelitian dan pengembangan perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Lembaga ini berpusat
di Medan, Sumatra Utara dan bercabang di Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
PPKS merupakan gabungan dari 3 lembaga penelitian, yaitu Pusat Penelitian Perkebunan Medan, Puslitbun Marihat, dan Puslitbun
Bandar Kuala.
Peran PPKS adalah memajukan industri kelapa sawit di Indonesia.
PPKS menjadi satu-satunya lembaga riset unggulan menurut Kemenristek Indonesia
26
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kelapa sawit
Pupuk
Tenaga kerja (manusia, ternak, dan mekanik)
Alam atau lingkungan
(lama penyinaran matahari, suhu, curah hujand an kelembaban, jenis tanah, sifat kimia tanah, sifat fisik tanah)
Modal
Benih atau bibit unggul
Luas lahan
Obat hama (peptisida)
Teknis budidaya
pengolahan lahan, perawatan tanaman, panen, dan pasca panen
Lampiran: Artikel 2
LAPORAN : RMOLNETWORK
JUMAT, 23 APRIL 2021 | 09:56
RMOLBENGKULU kelapa Sawit di Indonesia dibangun dengan pendekatan yang memprioritaskan keseimbangan antara aspek sosial,
ekonomi dan lingkungan. Dengan pendekatan itu, pembangunan kelapa sawit berkelanjutan berkontribusi signifikan terhadap
pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Demikian dikemukakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam webinar "Menuju Perkebunan Indonesia
Berkelanjutan" di Jakarta, Kamis (2/4).
“Upaya mengakselerasi pembangunan kelapa sawit berkelanjutan, sesuai Peraturan Presiden (Perpres) No. 44 Tahun 2020 tentang
Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia, yang biasa dikenal dengan Indonesian Sustainable Palm Oil atau
ISPO," jelas Airlangga.
Aturan itu mewajibkan seluruh tipe usaha kelapa sawit untuk mendapatkan sertifikasi ISPO, sebagai jaminan bahwa praktik produksi
yang dilakukan telah mengikuti prinsip dan kaidah keberlanjutan.
Pemerintah, tambah Airlangga, juga berkomitmen untuk melakukan peremajaan atau replanting 180 ribu hektar kebun kelapa sawit
milik pekebun pada 2021 ini. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit khususnya ditingkat pekebun
rakyat.
Kelapa sawit punya peran strategis dalam pembangunan ekonomi. Indonesia adalah penghasil sawit terbesar di dunia. Industri sawit
telah menyediakan lapangan pekerjaan bagi 16 juta tenaga kerja baik secara langsung maupun tidak langsung.
Ketua Umum Partai Golkar itu mengatakan produksi minyak sawit dan inti sawit pada tahun 2018 mencapai 48,68 juta ton, yang terdiri
dari 40,57 juta ton crude palm oil (CPO) dan 8,11 juta ton palm kernel oil (PKO).
Produksi itu berasal dari Perkebunan Rakyat sebesar 16,8 juta ton (3596), Perkebunan Besar Negara sebesar 2,49 juta ton (590) dan
Perkebunan Besar Swasta sebesar 29,39 juta ton (60M). Dengan total ekspor pada 2018 mencapai 28,1 miliar dolar AS atau setara
dengan Rp393,4 triliun.
“Kerja sama dan kolaborasi dalam pembangunan kelapa sawit berkelanjutan antar seluruh cakupan industri kelapa sawit, mulai dari
perkebunan hingga pemanfaatan produk kelapa sawit dan turunannya di berbagai sektor industri, merupakan sebuah keniscayaan,"
tandas Airlangga.
27
Lembar jurnal
Jawaban
Keberadaan perkebunan sawit di Indonesia dinyatakan turut menjaga keseimbangan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Hal ini dapat
dijealskan sebagai berikut :
Aspek sosial, industri minyak berperan dalam
- pembangunan pedesaan,
- pengurangan kemiskinan,
- pemerataan pembangunan ekonomi,
- memperbaiki ketimpangan pendapatan dan pembangunan.
Aspek ekonomi, industri minyak sawit berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan, seperti:
- sumber devisa dan pendapatan negara
- pembangunan ekonomi daerah,
- peningkatan berpendapatan petani.
- menarik perkembangan sektor-sektor lain.
- memberi manfaat besar terhadap GDP,
- kesempatan kerja Uni Eropa
Aspek ekologi (lingkungan), perkebunan sawit menyumbang pada pembangunan berkelanjutan melalui
- menyerap CO2 dan menghasilkan O2
- meningkatkan biomassa lahan.
- mengurangi emisi gas rumah kaca
28
Kegiatan 6 : Menjelaskan Pengolahan Hasil Panen Kalapa Sawit
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa menjelaskan manfaat kelapa sawit
- Siswa mengenal hasil olahan kelapa sawit
Waktu: 4 JP
Bahan: jurnal siswa, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber, kunjungan
Persiapan: Guru menyiapkan gambar/tulisan negara baik yang dibuat sendiri ataupun mencontoh dari panduan dan memuat pada
format digital.
Pelaksanaan:
- Guru menyebutkan kata-kata bijak yang bertema kebijakan hidup, integritas, dan kerja keras. Bertanya apakah pernah
mendengar hal tersebut? Guru meminta siswa menyebutkan kata-kata bijak yang mereka ketahui
- Guru meminta siswa membaca artikel “Kearifan Lokal Dalam Praktik Bisnis di Indonesia” lalu secara mandiri atau
berpasangan mengerjakan kegiatan lanjutan: mendata kearifan lokal dari berbagai daerah pada tabel dan menjawab
pertanyaan diskusi terkait tema kegiatan.
- Guru menjelaskan tentang formatif 1 yang dilakukan oleh guru dengan menilai partisipasi siswa dan refleksi yang
dituliskan pada jurnal. Formatif 2 yang dilakukan di akhir kegiatan 6 yaitu Esai singkat (150 - 400 kata) tentang topik
pilihan:
● Membangun Sikap Kewirausahaan yang berwawasan Pancasila
● Analisis sumberdaya daerahku
● Kearifan lokal untuk kemajuan ekonomi daerah
Tugas:
- Melengkapi jurnal
- Membuat kerangka penulisan topik pilihan
29
Dilansir dari beberapa sumber, ini 15 manfaat praktis kelapa sawit bagi kehidupan manusia :
1. Sebagai Minyak Goreng
2. Sebagai Campuran Bahan Bakar Biodiesel
3. Sebagai Pelumas
4. Bahan Pembuatan Mentega
5. Bahan Pembuatan Pomade
6. Bahan Pembuatan Lotion dan Juga Cream Kulit
7. Membantu Mendinginkan Kulit Yang Terkena Luka Bakar
8. Dapat Menetralisir Rasa Pedas
9. Bahan Baku Pembuatan Cat
10. Bahan Baku Pembuatan Pasta Gigi
11. Sebagai Dempul
12. Dapat Membantu Proses Penyamakan Kulit
13. Sebagai Makanan Hewan
14. Sebagai Bahan Baku Industri Baja
15. Dapat Menjadi Kompos
30
ASSESMENT
Nama assessment Bentuk Waktu pelaksanaan
Assesment diagnostik Rubrik Diawal pertemuan ke-1
Assesment Sikap Rubrik Setelah pertemuan ke-3 dan 7
Assesment formatif Rubrik Setelah pertemuan ke-5 dan 6
Assesment sumatif Tertulis (Refleksi) Setelah pertemuan ke-ke-7
Assesment sumatif laporan Projek Unjuk Kerja-Penugasan Setelah pertemuan ke-ke-9
1. Isilah identitas kalian dengan lengkap, isilah pernyataan ini dengan jujur!
2. Berilah tanda contreng (√ ) pada kolom “YA” jika sikap yang ada dalam pernyataan
sesuai dengan sikap kalian, dan “TIDAK” jika belum sesuai.
3. Hitunglah jumlah jawaban “YA”
4. Lingkari kriteria “sangat baik”, “Baik” atau “kurang baik” sesuai jumlah jawaban “YA” yang kalian isi.
31
Lembar Refleksi
Peryataan Ya Tidak
Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang kamu anggap sesuai dengan perasaan mu
Sangat Tidak Setuju Sangat
Pernyataan Setuju Setuju tidak
setuju
Aku ingin terlibat aktif dalam projek ini
32
Aku nyaman untuk mengungkapkan pendapat ku
pada projek ini
Tanggung jawab sebagai manusia dan ciptaan Tuhan
harus kita lakukan dengan sebaik-baiknya
Peduli pada lingkungan sekitar wajib kita tingkatkan
Lembar Refleksi
Peer assesment
Umpan Balik
Teman
Nama Saya
Nama Teman saya
Hari/Tanggal
Diskusi Tentang
Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang kamu anggap sesuai dengan kenyataan dan perasaan mu
Pernyataan SB B C K
1. Teman saya mampu menyebutkan
2. Teman saya mampu menyebutkan
3. Teman saya mampu menyebutkan sifat-sifat baik
4. Teman saya mampu menyebutkan sifat-sifat poster/media.
5. Teman saya mampu menyebutkan sifat-sifat buruk poster/media.
6. Teman saya mampu membandingkan sifat-sifat baik
7. Teman saya percaya diri dalam menyajikan hasil kerjanya.
8. Teman saya lancar menyajikan hasil kerjanya.
9. Teman saya menggunakan ekspresi wajah yang tepat dalam menyajikan hasil kerjanya.
10. Teman saya runtun dalam menyajikan hasil kerjanya.
(…………………………………………………)
33
Lembar Refleksi
Apa yang kamu suka dari kegiatan belajar projek yang sudah kamu lakukan?
Apa yang tidak kamu suka dari kegiatan belajar yang telah kamu lakukan?
Pertanyaan apa saja yang kamu punya setelah mempelajari projek ini?
34
Lembar Refleksi
Peer assesment
Umpan Balik Teman
Nama Saya
Nama Teman saya
Hari/Tanggal
Diskusi Tentang
Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang kamu anggap sesuai dengan kenyataan dan perasaan mu
Pernyataan SB B C K
1. Teman saya mampu menyebutkan
2. Teman saya mampu menyebutkan
3. Teman saya mampu menyebutkan sifat-sifat baik
4. Teman saya mampu menyebutkan sifat-sifat poster/media.
5. Teman saya mampu menyebutkan sifat-sifat buruk poster/media.
6. Teman saya mampu membandingkan sifat-sifat baik
7. Teman saya percaya diri dalam menyajikan hasil kerjanya.
8. Teman saya lancar menyajikan hasil kerjanya.
9. Teman saya menggunakan ekspresi wajah yang tepat dalam menyajikan hasil kerjanya.
10. Teman saya runtut dalam menyajikan hasil kerjanya.
(…………………………………………………)
35
Lembar assessment sumatif
Laporan projek peserta didik
Kumpulkan laporan projekmu dan sertakan lembar assessment sumatif ini di halaman ke-2 laporanmu
Berilah skor pada laporan projekmu dan kegiatan selama melaksanakan projek (menurut penilaian kamu)
Isilah dengan lengkap, dan ditanda tangani orang tuamu
Usahakan tepat waktu saat pengumpulan laporanmu.
Jakarta, ……………………
Guru Mata Pelajaran Mengetahui Orang tua/wali Pembuat Laporan
36
Penulisan Deskripsi pada RAPORT PROFIL PROJEK
Kewirausahaan
“Membangun jiwa Enterpreneur sejak dini”
DIMENSI ELEMEN
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha esa (1.2) Akhlak pribadi (integritas)
(2.3) Mengenal dan menghargai budaya
Berkebhinekaan global (3.2) Kolaborasi
Gotong royong (5.1) Memperoleh dan memproses informasi dan
Berpikir kritis gagasan (Mengajukan pertanyaan)
37
SMPN 250_Jakarta
Modul 1 Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
30
mencapai tujuan untuk bekerja efektif dan memberi semangat
kelompok di mencapai tujuan bersama. kepada orang lain untuk
lingkungan sekitar. bekerja efektif dan
mencapai tujuan
bersama.
Membagi peran dan menyelaraskan Peserta didik belum dapat Peserta didik mulai dapat Peserta didik telah dapat Peserta didik telah sepenuhnya dapat
tindakan dalam kelompok serta membagi peran dan membagi peran dan membagi peran dan membagi peran dan menyelaraskan
menjaga tindakan agar selaras menyelaraskan tindakan menyelaraskan tindakan menyelaraskan tindakan tindakan dalam kelompok serta telah
untuk mencapai tujuan bersama. dalam kelompok. dalam kelompok serta mulai dalam kelompok serta dapat menjaga tindakan agar selaras
dapat menjaga tindakan agar mulai dapat menjaga untuk mencapai tujuan bersama.
selaras untuk mencapai tindakan agar selaras
tujuan bersama. untuk mencapai tujuan
bersama.
Mengajukan pertanyaan untuk Peserta didik belum Peserta didik mulai mampu Peserta didik telah Peserta didik telah sepenuhnya mampu
klarifikasi dan interpretasi informasi, mampu mengajukan mengajukan pertanyaan untuk mampu mengajukan mengajukan pertanyaan untuk
serta mencari tahu penyebab dan pertanyaan untuk klarifikasi dan interpretasi pertanyaan untuk klarifikasi dan interpretasi informasi,
konsekuensi dari informasi tersebut. klarifikasi dan informasi, sedikit mulai dapat klarifikasi dan interpretasi dan telah dapat mencari tahu
Bernalar kritis interpretasi informasi. mencari tahu penyebab dan informasi, serta mulai penyebab dan konsekuensi dari
konsekuensi dari informasi dapat mencari tahu informasi tersebut.
tersebut. penyebab dan
konsekuensi dari
informasi
tersebut.
Mengidentifikasi, mengklarifikasi, Peserta didik belum dapat Peserta didik mulai dapat Peserta didik telah dapat Peserta didik telah sepenuhnya dapat
dan menganalisis informasi yang mengidentifikasi, mengidentifikasi, mengidentifikasi, mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan
relevan serta memprioritaskan mengklarifikasi, dan mengklarifikasi, dan mengklarifikasi, dan menganalisis informasi yang relevan
beberapa gagasan tertentu. menganalisis informasi menganalisis informasi yang menganalisis informasi serta telah dapat memprioritaskan
yang relevan. relevan. yang relevan serta mulai beberapa gagasan tertentu.
dapat memprioritaskan
beberapa gagasan tertentu.
30
Pengayaan dan remedial
Pengayaan diberikan kepada siswa yang telah melampaui kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran (KKTP) berupa menam lebih
komplek untuk memperkaya pengetahuan, dapat juga menjadi mentor bagi temanya yang kurang sebagai bentuk berb
Remedial diberikan kepada siswa yang belum berhasil melampaui kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran (KKTP) berupa
pembelajaran ulang dan atau assessment ulang.
Daftar Pustaka
Susanti Sufyadi , dkk, Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Jenjang Pendidikan Dasar dan Memengah
(SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA), Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Jakarta 2021
SK_bskap Nomor 09 tahun 2022 tentang Dimensi, Elemen dan Sub elemen Profil Pelajar Pancasila PPP
https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-10590-Lampiran.Image.Marked.pdf
https://adoc.pub/lampiran-1-kuisioner-uji-organoleptik-uji-skoring-produk-yan.html
https://www.traveloka.com/id-id/explore/destination/mengenal-kebudayaan-betawi-acc/84105
https://titanbaking.com/articles/7-kue-tradisional-betawi-wajib-dicoba https://youtu.be/x7LZ6RIuVm4
Profil Pancasila
“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai
Pancasila.”
- Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami pengetahuan”
sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.
- Peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari tema-tema atau isu penting seperti perubahan iklim, antiradikalisme,
kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi sehingga peserta didik bisa melakukan aksi
nyata dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya.
- Peserta didik dapat menumbuhkan inspirasi untuk memberikan kontribusi dan dampak bagi lingkungan sekitarnya
2
Lampiran tentang gambar
Gambar A Gambar B
https://youtu.be/yn5B1e4bSXw
https://youtu.be/vQ6KePM8CSw
https://youtu.be/yNZYBPgp9ys
Gambar C Gambar D
https://youtu.be/RI21IqW7FCk https://youtu.be/qFYfy1XRxjw
https://youtu.be/Q3fZaq6XltE
Gambar E Gambar F
https://youtu.be/inErwCKT5no https://youtu.be/prsZAVVqVbY
Kelapa sawit adalah salah satu tanaman yang memiliki manfaat yang berkelanjutan karena tidak menyisakan limbah. Selain buahnya dapat
diolah menjadi minyak kelapa sawit, hampir semua bagian dari kelapa sawit dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi barang bernilai
ekonomi, salah satunya yakni limbah lidi sawit. Untuk membuat limbah lidi sawit ini menjadi sebuah kerajinan tangan yang menarik,
dibutuhkan ketekunan dan sentuhan kreativitas serta kesabaran. Memang tidak mudah untuk setiap orang melakukannya apalagi orang
awam seperti kita yang tidak menekuni dan tidak terbiasa.
Limbah lidi sawit ini bisa dibuat menjadi aneka bentuk suvenir, seperti piring tempat buah, parcel, mangkok nasi, bahkan lampu-lampu hias
yang sangat unik, sehingga tidak hanya monoton dijadikan sebagai bahan untuk membuat sapu lidi saja. Lidi sawit ini dihasilkan dari tulang
daun tanaman sawit yang diraut, dibersihkan, kemudian dikeringkan. Dalam proses budidayanya, kelapa sawit harus dipangkas pelepah
daunnya secara berkala untuk menjaga sanitasi dan kelembaban di sekitar daerah pertumbuhan buah agar buah/tandan sawit dapat
berkembang dengan baik dan tidak busuk.
Proses mengolah kerajinan piring lidi sawit dimulai setelah mendapat bahan baku dari kebun sawit, berupa pelepah yang kemudian
dibersihkan dan lalu diserut terlebih dulu menggunakan alat penyerut lidi sederhana . Setelah itu, lidi sawit dapat dianyam menjadi berbagai
macam kerajinan, baru kemudian divernis untuk mengubah warnanya dan membuat anyaman menjadi lebih awet dan mengkilat, yang
kemudian dapat dipasarkan. Untuk menghasilkan sebuah piring cantik yang berawal dari lidi yang telah diserut,
3
SMP Negeri 3 saketi Pandeglang merupakan salah satu sekolah penggerak dari sepuluh sekolah penggerak yang ada di kabupaten
Pandeglang. Sebagai sekolah penggerak kami turut mendukung pengembangan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila, melalui
pembelajaran proyek kewirausahaan. Mengingat Karakteristik Kurikulum sekolah penggerak adalah menerapkan pembelajaran berbasis
proyek (project based learning). Dalam implementasi Kurikulum sekolah penggerak diberikan keleluasaan dan kemerdekaan untuk
memberikan proyek-proyek pembelajaran yang relevan dan dekat dengan lingkungan sekolah.
Pembelajaran berbasis proyek dianggap penting untuk pengembangan karakter siswa karena memberikan kesempatan kepada siswa untuk
belajar melalui pengalaman (experiental learning). “Mereka mengalami sendiri bagaimana bertoleransi, bekerja sama, saling menjaga, dan
lain-lain, juga mengintegrasikan kompetensi esensial dari berbagai disiplin ilmu.
Pembelajaran berbasis projek di sekolah kami dengan cara pemanfatan limbah sawit menjadi piring yang estetis. Mengapa proyek tersebut
dilaksanakan di sekolah kami, Alasan pertama mengingat lokasi SMP Negeri 3 Saketi berdekatan dengan perkebunan kelapa sawit yang
begitu luas. Alasan yang kedua asas pemanfaatan limbah lidi sawit yang begitu banyak bisa digunakan aneka bentuk suverner yang
menarik salah satunya piring lidi sawit. Alasan yang ketiga agar parasiswa bisa mengimplementasikan di masyarakat sekitarnya untuk
meningkatkan ekonomi ataupun lapangan kerja karena bahan bakunya mudah diperoleh. Oleh karena itu penulis mencoba memanfaatkan
lidi kelapa sawit ini menjadi suatu produk kerajinan piring yang memiliki nilai fungsi dan estetis. Selain mudah didapatkan lidi kelapa sawit ini
juga memiliki nilai lebih.
Proses pemilihan bahan baku lidi sawit
4
Defenisi
Mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam pengembangan potensi tersebut, serta kaitannya
dengan aspek lingkungan, sosial, dan kesejahteraan masyarakat.
1. Peserta didik kemudian merancang strategi untuk meningkatkan potensi ekonomi lokal dalam kerangka pembangunan
berkelanjutan.
2. Melalui kegiatan dalam projek ini seperti terlibat dalam kegiatan ekonomi rumah tangga, berkreasi untuk menghasilkan karya
bernilai jual, dan kegiatan lainnya, yang kemudian diikuti dengan proses analisis dan refleksi hasil kegiatan mereka.
3. Melalui kegiatan ini, kreatifitas dan budaya kewirausahaan akan ditumbuhkembangkan. Peserta didik juga membuka
wawasan tentang peluang masa depan, peka akan kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta siap
untuk menjadi tenaga kerja profesional penuh integritas.
Contoh muatan lokal:
Membuat produk dengan konten lokal yang memiliki daya jual