Disusun oleh :
NIM : 234110408063
2023
1
LEMBAR PENGESAHAN
Telah diperiksa dan diterima guna meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada Mata
Di susun oleh :
Mengetahui
2
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau Sebagian laporan Penilaian Tindakan
Kelas (PTK) ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu
3
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
PERSEMBAHAN
cukup panjang telah aku lalui untuk mendapatkan gelar ini. Rasa yukur dan bahagia ini akan
2. Suami dan kedua anakku yang selalu menanti kedatanganku pulang dan menemani hari-
hariku
3. Diri sendiri yang selalu mampu menguatkan dan meyakinkan tanpa jeda bahwa semuanya
4. Kepala sekolah dan guru SD Negeri Sidakaya 13 yang selalu mensupport saat PPG
berlangsung.
4
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan Rahmat
dan karunianya sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. Adapaun judul dari
penelitian Tindakan kelas ini adalah “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Dididk
Pada Materi Hidup Tenang Dengan Berbagi Melalui Metode Make a Match Pada Siswa
Cilacap”. Tujuan dari penulisan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk memenuhi
persyaratan Program Profesi Guru PAI dalam jabatan sebagai bentuk profesionalitas guru.
5. Guru-guru SDN Sidakaya 13 Cilacap dan Semua pihak yang sudah membantu sehingga
Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih banyak kekurangan, oleh sebab
itu penulis mengharapkan kritik dan sarannya sehingga laporan ini menjadi lebih berkualitas.
Akhir kata semoga laporan penelitian ini dapat memberikan makna dan manfaat khususnya
Fatmi Nurrohmah
5
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Strategi··················································································· 10
B. pengertian Zakat, Infak, Sedekah dan Hadiah····································· 10
C. Metode Penelitian······································································ 20
D. Kajian Pustaka·········································································· 22
E. Hipotesis················································································· 24
A. Jenis Penelitian·········································································· 26
B. Subjek Penelitian······································································· 26
C. Instrumen Penelitian···································································· 26
D. Tekhnik Pengumpulan Data··························································· 28
E. Uji Keabsahan Data····································································· 29
F. Teknik Analisis Data··································································· 29
G. Rancangan Penelitian·································································· 31
6
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Kesimpulan··········································································· 45
B. Saran··················································································· 45
C. Kata penutup········································································· 57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
7
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasan belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Dimana, pendidikan dan pelatihan (di sekolah dan diluar) sebagai perantara utama dalam
pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), harus secara jelas berperan untuk
membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi aset bangsa yang memiliki
Pendidikan merupakan pintu peradaban suatu bangsa dalam era globalisasi yang semakin
komplek, semakin memacu kompetensi seseorang, pendidikan agar kreatif dan inovatif,
serat mamiliki ketrampilan untuk memberikan motivasi bagi peserta didik dalam rangka
mewujudkan proses pembelajaran yang kondusif dan lebih bermutu dengan suasana yang
maupun psikomotorik peserta didik dari pada penekanan pada aspek isi dan informasi,
pendekatan yang lebih mengutamakan perkembangan pribadi peserta didik secara umum.
Tujuan pendidikan agama yaitu bertujuan agar sesorang menjadi manusia yang
ideal antara lain adalah manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha
Esa, bermoral dan berakhlak mulia, cerdas, berkemauan, maupun berkarya. Manusia
8
memiliki berbagai potensi yaitu potensi untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang
Maha Esa, bermoral atau berakhlak mulia, cerdas, berkemauan, maupun berkarya.
Manusia memiliki berbagai potensi yaitu potensi untuk beriman dan bertakwa kepada
Allah Swt, potensi untuk mampu berbuat baik, potensi cipta, rasa, karsa dan potensi karya.
Pendidikan yang baik dapat merubah pemikiran dan perasaan yang baik menjadi
pemikiran dan perasaan yang baik. Dengan pemikiran dan perasaan yang baik masyarakat
akan meminta penerapan sistem kehidupan yang baik, yang sesuai dengan fitrahnya
sebagai manusia. Dengan demikian untuk menjadikan sengara sebagai negara yang kuat
yang harus diperhatikan adalah pendidikannya.
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu sebagai hasil dari
pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungan. Belajar bukan hanya sekedar
menghafal, melainkan suatu prosesmental yang terjadi dalam diri seseorang.
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses unteraksi antara guru dan siswa,
baik interaksi secara langsung seperti tatap muka maupun secara tidak langsung yaitu
dengan menggunakan berbagai media pembelajaran dan disari oleh adanya perbedaan
9
interaksi tersebut, maka kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan
model pembelajaran.
Hasil proses belajar mengajar dapat diketahui dari prestasi belajar siswa. Tinggi
rendahnya prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal
maupun faktor eksternal. Faktor internal meliputi kesiapan, motivasi, sikap, konsep diri
ataupun segala sesuatu yang bersumber dari dalam diri siswa. Sedangkan faktor eksternal
meliputi lingkungan, fasilitas, perhatian orang tua, iklimatau suasana belajar dan segala
sesuatu yang berasal dari luar siswa.
Kemampuan awal berasal dari kata kata mampu yang berarti kuasa (bisa, sanggup)
melakukan sesuatu. Kemampuan juga dapat diartikan sebagai kesanggupan atau
kecakapan awal atau mula-mula. Jadi kemampuan awal adalah mula-mula seorang untuk
mencapai kemampuan dalam mengikuti proses belajar mengajar yang lebih tinggi.
Faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan seorang siswa dalam belajar adalah
konsep diri pribadi akan membuat seseorang selalu bersikap terbuka dan peka terhadap
diri pribadi akan membuat seseorang selalu bersikap terbuka dan peka terhadap
kebutuhan orang lain. Sehingga apabila konsep diri seseorang itu baik maka diharapkan
bisa meraih prestasi belajar yang optimal.
Salah ssatu cara yang dilakukan untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah
melalui pembelajaran di sekolah. Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya
pendidikan, guru merupakan sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan.
Usaha meningkatkan kemampuan guru dalam belajar mengajar, perlu pemahaman
bersama. Mengajar tidak sekedar mengkomunikasikan pengetahuan agar dapat belajar
tetapi mengajar berarti usaha menolong si pelajar dalam hal ini ada siswa agar mampu
memahami konsep-konsep dan dapat menerapkan konsep yang dipahaminya tersebut
kehidupan-kehidupan sehari-hari dan dapat menerapkan konsep yang diapahaminya
tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan disetiap situasi dan kondisi. Oleh karenanya
seorang guru yang kompeten lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif
dan akan lebih mampu mengelola kelas sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat
yang optimal.
10
Di SD Negeri Sidakaya 13 Cilacap ada beberapa siswa yang sudah dapat
mengikuti pembelajaran secara aktif dan sebagian juga masih enggan mengemukakan
pendapat maupun pertanyaan kepada guru terlebih kepada teman-temannnya. Hal ini
kemungkinan metode yang digunakan masih memakai metode konvensional yakni
ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. Siswa diberikan tugas akan tetapi guru
mengarahkan siswa untuk mendiskusikannya dengan teman sebangku sehingga siswa
yang belum paham terhadap materi mengerjakannya pun masih salah dikarenakan mereka
ingin bertanya pada guru juga tidak berani.
Faktor yang melatar belakangi penelitian ini karena hasil belajar siswa untuk mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas V maish dibawah KKM yang ditentukan.
Karena KKM mata pelajaran yang sudah ditentukan sekolah adalah 70,00 dari 27 siswa
masih ada 12 siswa yang masih dibawah KKM. Banyak permasalahn yang dihadapi siswa
dalam menyelesaikan soal-soal yang diperhatikan guru diantaranya kurang cermat dan
pemahaman yang lemah terhadap suatu materi.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, proses pembelajaran mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam kurang berjalan secara maksimal karena guru menggunakna metode yang
sama cenderung monoton dan membosankan disetiap pertemuan alhasil, siswa kurang
menunjukkan antusiasme dalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas dan hal itu
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Identifikasi masalah dalam hal ini adalah
sebagai berikut :
11
1. Kurangnya kreatifitas guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
(PAIBP) dalam mengembangkan pembelajaran secara efektif
2. Kurangnya ketrampilan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti (PAIBP) dalam mengajar siswa di kelas
3. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran kurang menyenangkan
4. Kurangnya antusiasme belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas
5. Guru cenderung mendominasi kelas sehinigga kurang memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk aktif dan mengeksplor kemampuannya dalam
pembelajaran
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, untuk menghindari adanya penyimpangan dan
kesalahpahaman dalam penelitian ini, peneliti memberikan batasan masalah sebagai
berikut :
1. Nilai rata-rata Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP) masih rendah dan
ditandai adanya nilai yang belum mencapai KKM
2. Siswa kurang cermat dan pemahaman yang lemah terhadap suatu materi
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan metode make a match untuk siswa kelas V pada pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP)
2. Apakah metode Make a Match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V
pada maa pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP) di SD Negeri
Sidakaya 13 Cilacap?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Mendeskripsikan penerapan metode Make a Match dalam meningkatkan hasil
belajar siswa
b. Untuk mengetahui apakah melalui metode Make a Match dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Sidakaya 13 pada Tahun Pelajaran
2023/2024?
12
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :
a. Memberi wawasan kepada guru tentang penerapan metode Make a Macth
b. Menambah khasanah ilmu pengetahuan terutama pada pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP) Kelas V
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Strategi Pembelajaran
Metode pembelajaran terdiri dari dua kata “medote” dan kata “pembelajaran”.
Ismail SM dalam Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM menyebutkan
metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu Methods. Kata tersebut terdiri dari suku kata
metha yang berarti melalui atau melewati dan hodos yang berarti jalan atau cara.
B. Pengertian Belajar
14
dengan hukum yang terkenal dari teori Gesalt yaitu hukum pragnazz. Pragnazz ini lebih
kurang berarti teratur, seimbang dan harmonis.
Menurut Ernest Hilgard, ada enam ciri dari belajar pemahaman (insight), yaitu (1)
pemahaman dipengaruhi oleh kemampuan dasar, (2) pemahaman dipengaruhi oleh
pengalaman belajar yang lalu, (3) pemahaman tergantung kepada pengaturan situasi, (4)
pemahaman didahului oleh usaha coba-coba (5) belajar strategi disusun untuk mencapai
tujuan tertentu artinya arah dari semua keputusan strategi adalah pencapaian tujuan
dengan demikia, penyusunan langkah-langkah pembelajaran.
Hasil belajar merupakan suatu hasil atau kemampuan yang menjadi tujuan akhir
dari proses belajar. Hasil belajar dapat dihasilkan dari langkah-langkah proses belajar
dengan berbagai evaluasi-evaluasi pembelajaran yang di dapatakan peserta didik dalam
proses pembelajaran yang telah dilakukan. Susanto (2013:5), mengemukakan bahwa
hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri peserta didik, baik yang
menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.
Pendapat lain dari Suprijono (2015:5), menyatakan bahwa hasil belajar adalah pola-pola
perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.
Kemampuan hasil belajar peserta didik dapat diketahui dari pengalaman peserta
didik yang telah dilakukan selama proses pembelajaran, hal ini sejalan dengan
pengertian hasil belajar menurut Sudjana (2015:22), mengemukakan bahwa hasil belajar
adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah peserta didik
menerima pengalaman-pengalaman belajarnya. Pendapat dari para ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan suatu tingkatan pola-pola kemampuan yang
dihasilkan peserta didik dalam perbuatannya yang mengarah pada perubahan
kemampuan yang dimiliki peserta didik baik secara kognitif, afektif, dan psikomotor
yang didapat setelah peserta didik mendapat pengalaman belajar dalam proses
pembelajaran.
15
belajar siswa. Semua hasil belajar tersebut merupakan hasil dari suatu interaksi tindak
belajar dan tindak mengajar.
1. Zakat
Zakat artinya tumbuh, berkembang, suci dan berkah. Sebagaimana firman Allah,
“ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka… (at
Taubah/9/103)”. Sedangkan secara istilah zakat adalah harta milik seseorang muslim
atau badan milik usaha yang wajib dikeluarkan menurut ketentuan syariat Islam.
Zakat ada dua macam yaitu zakat fitrah dan zakat mal. Zakat fitrah dikenal sebagai
zakat jiwa sedangkan zakat mal dikenal dengan istilah zakat harta.
a. Zakat fitrah
Pada bulan Ramadhan umat Islam wajib mengeluarkan zakat fitrah. Fitrah
menurut Bahasa artinya bersih atau suci. Sedangkan menurut istilah adalah
pemberian bahan pokok menjelang hari raya idul fitri dengan syarat dan
ketentuan yang telah ditetapkan. Zakat fitrah hukumnya wajib.
16
setengah (3,5 l) beras. Tentunya dengan kualitas beras yang bagus yang
dimakan sehari-hari. Waktu mengeluarkan zakat fitrah. Zakat fitrah wajib
dikeluarkan saat matahari terbenam di akhir Ramadhan atau pada malam hari
raya hingga sebelum salat idul fitri. Namun zakat fitrah boleh dikeluarkan
selama bulan Ramadhan. Orang yang berhak menerima zakat. Penerima zakat
fitrah ditentukan dalam Al Qur’an. Yaitu delapan golongan sebagaimana
penerima zakat mal. Tetapi golongan yang paling utama penerima zakat fitrah
adalah fakir miskin. Karena merekalah yang paling membutuhkan sehingga saat
menerima zakat mereka sangat berbahagia.
Zakat mal disebut juga zakat harta. Zakat mal disebut juga harta yang
dikeluarkan oleh seseorang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku
menurut syari’at Islam. Adapun yang termasuk zakat mal adalah hasil
perdagangan (perniagaan), hasil pertanian, perkebunan, penangkapan ikan,
peternakan, barang temuan, emas dan perak. Penghasilan juga harus dizakati,
yang dikenal dengan zakat profesi. Masing-masing harta memiliki perhitungan
dan ketentuan sendiri-sendiri. Ketentuan bagi orang yang wajib berzakat bahwa
orang yang wajib berzakat antara lain beragama Islam, baligh dan berakal,
bebas dari hutang dan Merdeka (bukan budak/hamba sahaya).
Ketentuan harta yang wajib dizakatkan. Harta yang Allah berikan kepada kita
merupakan Amanah Allah. Allah menitipkan kepada kita agar disalurkan
secara baik salah satunya dengan berzakat. Harta yang akan dikeluarkan
zakatnya memiliki ketentuan antara lain : cara memperolehnya dengan halal
dan baik, hartanya berkembang (memberi keuntungan bagi pemilik), hartanya
milik sendiri dan memiliki kekuasaan untuk menggunakannnya, mencapai satu
tahun (haul) dan mencapai nisabnya. Ketentuan penerima zakat. Penerima
zakat dinamakan mustahik. Mustahik telah ditetapkan Allah dalam Al Qur’an
Surah at-Taubah/9:60
16
Terjemahnya : Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orangfakir,
orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk
hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk
jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu
ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana.
1. Fakir. Pada kelompok fakir yaitu seseorang yang tidak memiliki sumber
penghasilan apapun yang disebabkan oleh masalah berat, seperti sakit.
2. Miskin. Sementara, definisi miskin yaitu seseorang yang memiliki sumber
penghasilan, namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3. Riqab atau biasa disebut sebagai hamba sahaya.
4. Gharim atau gharimin, yaitu orang yang memiliki utang dan kesulitan
melunasinya.
5. Mualaf, yaitu orang yang baru memeluk agama Islam untuk merasakan
solidaritas.
6. Fiisabilillah, yaitu pejuang agama Islam.
7. Ibnu sabil, yaitu orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan jauh.
8. Amil, yaitu orang yang menyalurkan zakat atau panitia zakat.
2. Infak
Infaq berasal dari kata nafaqa yang artinya nafkah. Infak dalam arti luas,
mencakup zakat, sedekah dan pemberian sukarela yang dianjurkan. Infak dalam
arti khusus adalah sebagian harta seorang muslim yang dikeluarkan atau dari bdan
usaha untuk kepentingan dan kemaslahatan umum.
17
kepada penerima tertentu melainkan kepada siapa saja yang membutuhkan.
Misalnya keluarga terdekat (orang tua dan saudaranya), anak yatim, dan orang
dalam perjalanan.
Infak merupakan perbuatan baik yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya
untuk selalu dilaksanakan oleh hamba-Nya. Banyak keutamaan yang didapatkan
oleh orang yang gemar berinfak.
Terjemahnya :
Ayat tersebut memberikan penjelasan bahwa berinfak adalah amalan yang snagat
istimewa. Berinfak sebaiknya menggunakan sesuatu yang dicintai dan yang
bagus dari apa yang kalian miliki. Jangan memberikan infak sesuatu yang kita
sudah tidak mengharapkannya.
Orang yang gemar berinfak juga akan memperoleh doa dari makhluk Allah yang
paling taat yaitu malaiktat. Sebagaimana Rasulullah menyampaikan dalam
hadisnya, “Tiada suatu hari pun dimana umat manusia bangun dari waktu pagi
hari melainkan dua malaikat yang turun lalu salah satu dari mereka
mengucapkan (doa), ya Allah berilah ganti (harta) bagi orang yang berinfak,
18
sementara yang lain mengucapkan, ya Allah, kebinasaan bagi mereka yang
menahan hartanya”. (HR. Muslim)
3. Sedekah
Sedekah berasal dari kata “sadaqa” artinya “benar”. dengan demikian orang yang
bersedekah merupakan orang yang imannya benar. Secara istilah sedekah adalah
penyerahan suatu benda dari seorang muslim tanpa dibatasi waktu dan jumlah
tertentu untuk kebaikan dan semata mengharap rida Allah Swt.
Terjemahnya :
Bersedekah memiliki nilai yang mulia, sedekah juga dapat meredam saat terjadi
kebencian, permusuhan, ataupun pertikaian. Karena bersedekahlah dengan cara
yang kalian mampu terutama kepada kerabat dekat. Dengan sering bersedekah
akan merekatkan keluarga sehingga terhindar dari permusuhan.
Pada dasarnya hukum sedekah adalah sunah, artinya sangat baik untuk kalian
lakukan. Tetapi sedekah dapat menjadi haram bila kalian mengetahui orang yang
kalian kasih, ternyata menggunakan hartanya untuk berbuat maksiat. Sedekah
dapat menjadi wajib bila ada seseorang yang sangat membutuhkan seperti
19
kelaparan dan terancam jiwanya karena lapar. Karena janganlah kalian berpangku
tangan, berbuatlah yang terbaik untuk orang lain.
Sedekah merupakan bagian dari tolong menolong dan saling bahu membahu antara
yang satu dengan lainnya. Jika ada tetangga atau orang lain yang minta tolong
segeralah kalian bantu. Kalian juga harus membantu orang-orang yang tidak mau
meminta-minta tetapi dia membutuhkan.
Terjemahnya :
“dan orang-orang yang dalam hartanya disiapkan begian tertentu, bagi orang
(miskin) yang meminta dan yang tidak meminta,” (Q.S al Ma’arij/70:24)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Islam adalah agama yang memberi manfaat
untuk umat manusia lainnya dan agama islam yang menebar kasih sayang
(rahmatan lil ‘alamin). agama yang selalu menebar kedamaian kepada seluruh
umat manusia. Oleh karena itu jika memiliki kesempatan untuk bersedekah maka
segeralah kerjakan. Janganlah menunda-nunda kebaikan karena dapat
menghambat keberkahan.
Sedekah harus dikerjakan penuh dengan ketulusan atau keikhlasan yaitu semata-
mata karena Allah. Yakinlah bahwa apa yang kalian berikan adalah investasi
untuk akhirat nanti. Kalian bisa melakukan dengan cara memberikan uang,
makanan dan minuman, pakaian, pikiran bahkan senyuman. Sungguh indah hidup
saling berbagi karena dapat menentramkan hati.
20
4. Hadiah
Saling memberi hadiah merupaakan perilaku yang terpuji. Hadiah tidak harus
dalam bentuk barang, bisa juga membuat ucapan yang indah sehingga membuat
mereka bahagia serta termotivasi melakukan yang lebih baik. Rasulullah saw
menyampaikan, “Berjabat tanganlah maka akan hilang rasa dendam dan dengki
dan saling memberi hadiahlah maka kalian akan menjadi saling mencintai.” (H.R
Malik)
Memberi hadiah dengan niat yang tulus hukumnya mubah atau boleh. Dengan
tujuan memberikan rasa hormat dan penghargaan, tentu ini sangat baik. Tetapi
sebaliknya jika memberikan hadiah dengan mengharap memperoleh kedudukan
atau jabatan tentu sangat dilarang. Misalnya ada pemilihan team sepak bola
kemudian salah satu peserta yang memberi hadiah kepada panitia pemilihan
dengan harapan terpilih menjadi anggota team. Pemberian hadiah seperti ini
dilarang.
Begitu juga pada saat nanti kalian menjadi seorang pejabat atau pengusaha, maka
sebaiknya hati-hati dalam menerima hadiah dari orang lain. Hadiah yang akan
diterima akan menjadi petaka jika ada perilaku yang tidak jujur.
5. Hikmah Berbagi
Adapun hikmah yangh dapat dipetik dari zakat, infak, sedekah dan hadiah adalah
sebagai berikut .
Berbagi harta dengan orang lain tidak akan mengurangi harta, tetapi sebaliknya
Allah Swt, akan melipatgandakan rezeki orang yang berinfak dan bersedekah
hingga 10kali lipat. Pernyataan ini sesuai dengan firman Allah Swt dalam surah
21
al-An’am ayat/6:160 sebagai berikut. “barang siapa membawa amal yang baik,
maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya, ”
c. Membersihkan harta
Harta uang diperoleh tidak selalu murni baik. Mungkin ada kesalahan yang tak
sengaja dalam bertransaksi sehingga harta menjadi kurang baik. Dengan
bersedekah atau berinfak akan membersihkan harta sehingga menjadi suci dan
bersih. Sehingga mekapangkan hati dan Allah maafkan.
d. Menolak musibah
Musibah dan bencana merupakan kehendak Allah Swt. Dialah yang mengetahui
dna mengatur segalanya. Namun sebagai manusia berupaya agar Allah tidak
memberikan musibah di antaranya dengan bersedekah sebagaimana Rasulullah
menyampaikan “segeralah bersedekah, musibah tidak akan mendahului
sedekah,” (H.R Baihaqi)
22
D. Metode Make a Match
Make a Match (membuat pasangan) merupakan salah satu jenis dari metode
dalam pembelajaran kooperatif. Metode ini dikembangkan oleh Lorna Curran (1994).
Salah satu keunggulan tekni ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar
mengenai suatu konsep atau topik, dalam suasana yang menyenangkan.
1. Guru menyampaikan materi atau memberi tugas kepada siswa untuk mempelajari
materi di rumah.
2. Siswa dibagi kedalam 2 kelompok, misalnya kelompok A dan kelompok B. kedua
kelompok diminta untuk berhadap-hadapan.
3. Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan kartu jawaban
kepada kelompok B.
4. Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus mencari / mencocokkan
kartu yang dipegang dengn kartu kelompok lain. Guru juga perlu menyampaikan
batasan maksimum waktu yang ia berikan kepada mereka.
5. Guru meminta semua anggota kelompok A untuk mencari pasangan di kelompok
B. jika mereka sudah menemukan pasangannya masing- masing, guru minta
mereka melaporkan diri kepadanya. Guru mencatat mereka pada kertas yang
23
sudah dipersiapkan.
6. Jika waktu sudah habis, mereka harus mereka diberitahu bahwa waktu sudah
habis. Siswa yang belum menemukan pasangan diminta untuk berkumpul
tersendiri.
7. Guru memanggil satu pasangan untuk presentasi. Pasangan lain dan siswa yang
tidak mendapat pasangan memperhatikan dan memberikan tanggapan apakah
pasangan itu cocok atau tidak.
8. Terakhir, guru memberikan konfirmasi tentang kebenaran dan kecocokan
pertanyaan dan jawaban dari pasangan yang memberikan presentasi.
9. Guru memanggil pasangan berikutnya, begitu seterusnya sampai seluruh
pasangan melakukan presentasi.
24
Tipe Make a Match atau mencari pasangan ini dapat menjadi salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan guru dalam mengembangkan
kemampuan siswa. Pembelajaran di kelas dengan menggunakan Make a Match ini
dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkat usia anak didik.
Namun demikian ada beberapa hal perlu diperhatikan guru ketika memilih
mengaplikasikan model pembelajaran Make a Match. Berikut beberapa kelemahannya.
Penelitian yang dilakukan oleh Baiq Nurjihatun Apriana, 2020. Mengenai Upaya
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS dengan model Make a Match pada materi
Perubahan Sosial Budaya Dan Globalisasi Siswa Kelas IX-D Di SMP N 1 Batang Tahun
Pelajaran 2018-2019. Dengan hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas
belajar dan hasil belajar siswa melalui penerapan model Make a Match. Aktivitas belajar
siswa mengalami epeningkatan yang semula siklus I nilai rata-rata 2,58 dengan tingkat
kemampuan siswa baik pada siklus II. Sedangkan untuk hasil belajar siswa dari data
25
penelitian juga menunjukkan peningkatan dengan tingkat ketuntasan klasikal pada siklus I
sebesar 47% dengan rata-rata nilai 60 pada siklus II dengan ketuntasan klasikal sebesar
94% dengan rata-rata nilai 81,6.
26
belajar. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match
dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas III SDN 20 Baraka. Hal tersebut
terbukti dengan adanya peningkatan nilai rata-rata minat belajar dan hasil evaluasi.
Pencapaian nilai rata-rata minat belajar yang diukur menggunakan skala minat mengalami
peningkatan dari 3,3 menjadi 3,87 dan telah mencapai kategori baik. Sedangkan pada
hasil belajar juga terjadi peningkatan persentase siswa tuntas dari 57,89% menjadi
84,21%.
F. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan kajian teori yang dipaparkan diatas,
dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di sekolah dasar
khususnya di kelas V SDN Sidakaya 13 Cilacap masih terdapat banyak permasalahan
pembelajaran yang perlu dicarikan jalan keluarnya sehingga usaha perbaikan hasil belajar
dapat mencapai hasil yang diharapkan (mencapai ketuntasan yang di tetapkan). Salah
satunya adalah dengan penerapan metode Make a Match. Metode make a amatch
diprediksi akan meningkatkan hasil belajar peserta didik. kelebihan dari Metode make a
amatch diprediksi dapat meningkatkan pembelajaranHidup Lapang dengan Berbagi pada
mapel PABP yang nantinya akan berpengaruh pula pada hasil pembelajaran peserta didik
yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Karena pada Metode make a
amatch, menekankan agar peserta didik terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga
peserta didik dapat mengalami dan menemukan sendiri konsep-konsep yang harus ia
kuasai. Dengan demikian materi pembelajaran yang disampaikan dapat diproses dengan
baik oleh peserta didik.
Keberhasilan penggunaan Metode make a amatch dalam pembelajaranHidup
Lapang dengan Berbagi dengan sendirinya akan dapat meningkatkan hasil belajar
(kognitif, psikomotor), terutama pada pemahaman konsep. Untuk dapat mencapai tujuan
perbaikan kualitas pembelajaran Hidup Lapang dengan Berbagi pada kelas V pada SD
Negeri Sidakaya 13 Cilacap, peneliti menyusun pembelajaran dengan penerapan Metode
Make a Match melalui pelaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang akan
dilakukan dengan 2 siklus. Siklus I menekankan kompetensi memahami Makna Hidup
Berkah dengan Berbagi menurut ilmu fikih, siklus II menekankan pemahaman tentang
mustahik
27
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V sejumlah 27 siswa SD Negeri
Sidakaya 13 Cilacap.
2. Sedangkan obyek dalam penelitian ini adalah cara penerapan metode Make a Match
Sidakaya 13 Cilacap.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang
ini adalah :
1. Peneliti
Peneliti merupakan instrumen yang sangat penting dalam kualitatif, karena peneliti
28
dan akhirnya melaporkan hasil penelitiannya.
2. Lembar Observasi
di dalam kelas. Dari lembar observasi inilah peneliti bisa mengetahui gambaran
3. Wawancara
4. Catatan Lapangan
Yang dinamakan catatan lapangan disini adalah catatan rinci tentang keadaan
5. Dokumentasi
siswa seperti nilai belajar siswa dan foto yang menggambarkan situasi saat
29
D.Tekhnik Pengumpulan Data
Tekhnik atau metode penelitian adalah langkah-langkah yang ditempuh dalam riset
Catatan lapangan digunakan untuk mencatat hal-hal yang terjadi selama proses
2. Dokumen digunakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa (nilai) dan
make a match
Tes adalah untuk mengukur yang diberikan kepada siswa untuk mendapatkan
jawaban-jawaban yang diharapkan baik secara tertulis maupun secara lisan atau
secara perbuatan. Tes hasil belajar adalah mengukur penugasan tertentu sebagai
hasil belajar. Dalam penelitian ini tes diberikan berupa kelompok yang harus
dikerjakan setiap pertemuan dan dikerjakan kelompok dan soal kuis yang mana
diberikan satu kali dalam satu siklus (satu kali dua pertemuan)
30
E.Uji Keabsahan Data
Untuk menjaga keabsahan data dalam penelitian ini peneliti berpern sebagai pengamat
sekaligus sebagai penyampai materi atau kolaborasi. Uji keabsahan data menggunakan
memanfaatkan sesuatu yang lain. Adapun teknik triagulasi yangdigunakan adalah triagulasi
sumber, berarti membandingkan data dan mengecek baik derajat kepercayaan yang
seseorang dengan berbagai pendapat dalam pandangan orang yang tidak terlibat
dalam penelitian.
Data observasi yang telah diperoleh kemudian dilakukan analisis secara deskriptif,
sehingga mampu memberi gambaran yang jelas tentang pembelajaran yang dilakukan
pada saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan Make a Match.
31
Perhitungan Prosentase skor sebagai berikut
Skor maksimum
NO Prosentase Kualifikasi
1 75 % - 100 % Sangat Baik ( SB )
2 50 % - 74,99 % Baik ( B )
3 25 % - 49,99 % Kurang ( K )
4 0 % - 24,99 % Sangat Kurang ( SK )
Dengan demikian dapat diketahui sejauh mana peningkatan partisipasi siswa dalam
pembelajaran Fiqih dengan metode Pembelajaran Make a Match.
Diberikan pada setiap satu siklus sekali yaitu berupa kuis. Hasil belajar akhir tes
belajar siswa dihitung rata-ratanya yaitu antara siklus yang satu dan siklus dua.
Hasil tes pada akhir siklus 1 dibandingkan dengan hasil tes siklus 2, jika hasil tes
mengalami peningkatan maka diasumsikan model pembelajaran yang digunakan
yaitu model pembelajaran Make a Match dalam pembelajaran dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa
c. Penarikan kesimpulan
Data yang telah dianalisis selanjutnya diambil kesimpulan. Data yang telah
dianalisis selanjutnya diambil kesimpulan. Dari kesimpulan tersebut dapat
diketahui apakah tujuan dari penelitian dapat dicapai atau tidak.
32
G. Rancangan Penelitian
Model atau desain yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah
Kemmis dan Taangart, dimana dalam satu siklus terdiri dari 4 komponen yaitu planing
(perencanaan), acting (tindakan), observing (observasi), dan reflecting (refleksi) .
1. Siklus 1
a. Perencanaan (Planing)
33
2) Mempersiapkan sarana dan media pemeblajaran yang akan digunakan dalam
pembelajaran
3) Mempersiapkan ,lembar observasi dan catatan lapangan yang akan digunakan
setiap pembelajaran
4) Mempersiapkan soal tes yang akan diberikan pada akhir siklus I
5) Pembentukan kelompok
Pada setiap siklus, siswa dibagi menjadi dalam kelompok-kelompok kecil, setiap
kelopok terdiri dari 2 siswa, pembagian kelompok sesuai dnegan nomor urut absen
atau daftar hadir.
b. Tindakan (Action)
Pada tahap ini peneliti mendesain pembelajaran model Make a Match yang telah
dirancang. Selama pembelajaran berlangsung peneliti dalam mengajar
menggunakan modul ajar atau RPP
c. Observasi (Observing)
d. Refleksi (Reflecting)
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan dan mengidentifikasi data yang telah
diperoleh, yaitu meliputi lembar observasi dan wawancara, kemudian peneliti
dilakukan refleksi tentang masalah-masalah yang muncul berkaitan dengan hal-
hal yang dilakukan, setelah melakukan tahap refleksi kemudian peneliti
meneruskan perencanaan untuk siklus selanjutnya.
2. Siklus 2
Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran sesuai
dengan materi yang dilaksanakan. Peneliti membuat strategi dan skenario
pembelajaran dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yang
kemudian guru mempraktekkan pembelajaran tersebut seseuai dengan RPP yang
34
telah dibuat oleh peneliti.
Tahap ini, peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang
diperlukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Peneliti melakukan
observasi terhadap tindakan yang dilakukan oleh guru, seperti mengobservasi
aktivitas guru dan peserta didik ketika mengajar selama proses pembelajaran.
Observasi yang dilakukan oleh peneliti, dibantu oleh observer dalam mengamati
proses pembelajaran, maupun mengambil dokumentasi proses pembelajaran
sebagai bukti penelitian.
4. Refleksi
Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah
dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi
guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Langkah refleksi ini merupakan
langkah untuk mengumpulkan data yang diperoleh dari proses pembelajaran yang
telah dilakukan dalam mengetahui kekurangan dan kelemahan ketika proses
pembelajaran, sehingga faktor-faktor yang menghambat pembelajaran tersebut dapat
dijadikan sebagai evaluasi dan dasar penyempurnaan peneliti dalam memperbaiki
proses pembelajaran selanjutnya.
5. Siklus 2
Pada tahapan siklus kedua ini pada tanggal mengikuti tahapan pada siklus pertama
artinya rencana tindakan siklus kedua disusun berdasarkan hasil refleksi pada siklus
pertama. Kegiatan pada siklus kedua dilakukan sebagai penyempurnaan atau
perbaikan pada siklus pertama terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan pembelajaran model Make a Match.
Pada siklus kedua ini terdiri dari empat tahap yaitu : perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi hasil yang telah dilakukan.
35
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Pra Siklus
36
Tabel 1
37
Tabel 2
2. Siklus I
Pada siklus I hari Senin, 29 Oktober 2023 Materi diajarkan adalah Hidup Lapang
dengan Berbagi. Dalam siklus I ini dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu :
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan Tindakan
38
disiapkan. Peneliti memberikan tes kepada siswa diakhir siklus untuk
mengetahui penguasaan materi pelajaran yang baru dibahas di dalam
kelompok. Pelaksanaan tes di akhir siklus I ini berjalan dengan tertib.
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I belum optimal. Hal ini ditunjukkan
dengan beberapa peserta didik yang belum tertib dalam pembelajaran. Di
samping itu, masih adanya siswa yang mengobrol dan bersendagurau
dengan temannya pada saat pembelajaran, serta ada beberapa siswa yang
tidak mendengarkan pada saat guru menerangkan materi pelajaran. Hal ini
disebabkan karena guru masih kurang bisa mengontrol siswa dan mengelola
kelas. Selain itu, ada beberapa siswa yang tidak mau berusaha mencari
jawaban karena tidak mau mendengarkan pengarahan dari guru.
c. Observasi
Tabel 3
Nilai Siklus I
39
12 FENI VIRDA SARI 85 Tuntas
13 HABIBIE BRAHMA LOUI A 90 Tuntas
14 HERFIZA A 86 Tuntas
15 KINARA RAKHMADANTI 90 Tuntas
16 KRISMALA R 85 Tuntas
17 LUKY DWI ANANDA 85 Tuntas
18 MALIDA ALYA PUTRI 90 Tuntas
19 MIRZA ZULFA N 90 Tuntas
20 OKTIAN REZKY A 80 Tuntas
21 OMAR RAUSAN FIKRI 90 Tuntas
22 RADINKA HASTUNGKORO 80 Tuntas
23 RAISSA NAILA SAKHI 90 Tuntas
24 RAMANDHIKA MAULANA 85 Tuntas
25 TRISTAN WARADAN 67 Tidak Tuntas
26 WULAN ZHALIFA 90 Tuntas
27 ZAHRINA F KHUMAIRA 90 Tuntas
Adapun hasil analisis nilai tes yang dilakukan siswa adalah sebagai
berikut :
Tabel 4
40
membangkitkan semangat peserta didik dalam pelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti (PAIBP), khususnya pada materi Hidup Lapang
dengan Berbagi.
d. Refleksi
41
ini, kemudian dilakukan refleksi terhadap langkah – langkah yang telah
dilaksanakan. Hasil refleksi tersebut adalah sebagai berikut:
3. Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada hari selasa, 7 November 2023 dengan tema
Hidup Lapang dengan Berbagi. Kegiatan ini dilakukan pada siklus II sebagai
berikut :
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi siklus II, dilakukan beberapa perbaikan secara
teknis. Peneliti meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran. Selain dengan cara meningkatkan keaktifan siswa, juga
menciptakan pembelajaran Make a Match yang menyenangkan. Di
samping itu peneliti juga menyusun perangkat pembelajaran berupa:
Modul Ajar, Origami yang berisi pertanyaan, lembar penilaian, dan
LKPD kelompok.
b. Pelaksanaan
Tindakan Pelaksanaan berdasarkan skenario pembelajaran yang sudah
disiapkan pada tahap perencanaan. Peneliti memberikan arahan agar siswa
dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, termasuk memaparkan secara
singkat tentang tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan langkah –
42
langkah yang harus dilakukan siswa. Penyampaian tujuan dimaksudkan
agar siswa lebih terarah dalam membahas materi pelajaran. Sedangkan
langkah kerja dimaksudkan agar siswa mengetahui apa yang harus
dilaksanakan sehingga kerja menjadi lebih efektif. Pelaksanaan siklus II
ini sudah lebih baik. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil catatan
lapangan yang menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar dan
keaktifan siswa. Siswa lebih antusias dan lebih tertib dalam kegiatan
pembelajaran.
c. Observasi
Tiap observasi dilakukan tes hasil belajar setiap siklus. Adapun hasil
pengamatan penelitian tindakan kelas pada siklus II dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 5
Nilai Siklus II
43
16 KRISMALA R 80 Tuntas
17 LUKY DWI ANANDA 80 Tuntas
18 MALIDA ALYA PUTRI 90 Tuntas
19 MIRZA ZULFA N 90 Tuntas
20 OKTIAN REZKY A 80 Tuntas
21 OMAR RAUSAN FIKRI 90 Tuntas
22 RADINKA HASTUNGKORO 80 Tuntas
23 RAISSA NAILA SAKHI 90 Tuntas
24 RAMANDHIKA MAULANA 85 Tuntas
25 TRISTAN WARADAN 90 Tuntas
26 WULAN ZHALIFA 85 Tuntas
27 ZAHRINA F KHUMAIRA 90 Tuntas
44
seksama dan tidak melakukan aktivitas yang mengganggu pelajaran. Hasil
catatan lapangan menunjukkan bahwa suasana kegiatan pembelajaran sudah
lebih baik dari pada siklus I dan peserta didik terlihat sangat antusias dalam
pembelajaran dengan menggunakan metode Make a Match. Peserta didik
dengan semangat kemudian maju untuk menjawab pertanyaan yang ada di
origami pertanyaan dengan benar dan lantang. Sedangkan peserta didik
yang lain mendengarkan dengan penuh perhatian. Peran aktif peserta didik
selama pembelajaran semakin optimal. Sedangkan indikator negatif seperti
mengobrol sama teman saat pelajaran dan aktivitas lain diluar pelajaran
cenderung menurun
d. Refleksi
45
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian hasil tindakan kelas yang terdiri dari 3 tahap,
yaitu pra siklus, siklus I, dan siklus II, tampak bahwa setelah melakukan metode
pembelajaran Make a Match ini, terjadi ketuntasan belajar dari prasiklus, siklus I dan
kemudian siklus II. Dari perolehan hasil belajar siswa pada pra siklus, nilai rata-rata
tes siswa adalah sebesar 75, Prosentase Tuntas mencapai 55% dan prosentase Tidak
Tuntas mencapai 44%. Sedangkan hasil belajar siswapada siklus I, diperoleh nilai
rata-rata tes siswa adalah sebesar 81 Prosentase Tuntas mencapai 81,48% dan
prosentase Tidak Tuntas mencapai 18,51%. Hasil belajar siswapada siklus II,
diperoleh nilai rata-rata tes siswa adalah sebesar 82. Prosentase Tuntas mencapai 96%
dan prosentase Tidak Tuntas mencapai 3%. Untuk mempermudah terjadinya kenaikan
dari mulai pra siklus, Siklus I dan Siklus II peneliti sajikan pada tabel berikut ini:
Perbandingan Nilai Tes Hasil Belajar Siswa pada Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
Hasil Penelitian
Hasil Tes Peserta Didik Pra Siklus Siklus I Siklus II
No
1 Nilai Tertinggi 90 90 90
2 Nilai Terendah 60 60 60
3 Nilai Rata-rata 75 81,92 85
4 Prosentase Tuntas 55,19% 82% 96,80
5 Prosentase Tidak Tuntas 44,81% 18% 3,20%
46
kurang serius dalam pembelajaran. Hal ini dikarenakan pengelolaan waktu serta
pengelolaan kelas oleh guru masih kurang baik. Selain itu juga dalam memberikan
motivasi dan bimbingan terhadap peserta didik kurang jelas dan merata sehingga
peseta didik merasa sedikit kesulitan. Adanya peningkatan rata-rata nilai tes maupun
ketuntasan belajar secara klasikal menunjukkan bahwa tingkat pemahaman siswa
terhadap materi Hidup Lapang dengan Berbagi mengalami peningkatan. Peningkatan
hasil belajar pada siklus II dikarenakan adanya keterlibatan dan keaktifan siswa yang
sudah optimal pada saat pembelajaran berlangsung. Hal ini ditunjukkan oleh hasil
observasi yang mengalami peningkatan pada indikator sikap positif siswa dan
cenderung menurun pada indikator sikap negatif siswa. diperoleh temuan antara lain
masih banyak siswa yang terlihat pasif dan kurang serius dalam pembelajaran. Hal ini
dikarenakan pengelolaan waktu serta pengelolaan kelas oleh guru masih kurang baik.
Selain itu juga dalam memberikan motivasi dan bimbingan terhadap peserta didik
kurang jelas dan merata sehingga peseta didik merasa sedikit kesulitan. Berdasarkan
refleksi pada siklus I, pelaksanaan siklus II oleh guru sudah cukup baik dengan bukti
pengelolaan waktu dan pengelolaan kelas yang sudah sesuai dengan modul ajar. Di
samping itu, peserta didik sudah bisa mengikuti pembelajaran dengan metode Make a
Match.
1) Siswa lebih aktif dan tertib dalam pembelajaran. Hal tersebut menjadikan
pemahaman siswa pada materi pelajaran meningkat, sehingga ketuntasan belajar
dapat tercapai.
2) Siswa merasa lebih termotivasi dan antusias dalam belajar karena mendapat
suasana baru dalam proses pembelajaran. Pembelajaran menjadi semakin
menyenangkan dengan adanya kartu yang berwarna-warni dan gambar yang
bervariasi.
48
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Bagi guru metode pembelajaran Make a Match dapat dijadikan sebagai salah satu
media pembelajaran yang bukan hanya berpusat kepada guru, tetapi lebih banyak
berpusat kepada siswa. Oleh karena itu penggunaan metode ini sangat bagus diterapkan
dalam proses pendidikan sebab memadukan unsur belajar dan bermain sehingga peserta
didik tidak merasakan kebosanan selama proses belajar.
C. Kata Penutup
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan
limpahan rahmat, nikmat, taufik serta hidayah-Nya berupa kesehatan lahir maupun batin
sehingga kita bisa melaksanakan aktifitas dengan baik dan lancar, sehingga penulis dapat
menyelesaikan membuat Penelitian Tindakan Kelas pada kesempatan ini. Penulis
menayadari dengan sepenuh hati bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini masih jauh dari
49
harapan karena keterbatasan kemampuan peneliti, untuk itu peneliti mengharapkan saran
kritik yang konstruktif dari semua pihak demi perbaikan karya mendatang.
Akhirnya harapan besar penulis atas terwujudnya PTK ini semoga dapat
membawa manfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
50
DAFTAR PUSTAKA
Gurning, Busmin & Effi Aswita. 2017. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: K
media.
HASBULLAH.1997.Dasar-dasar Ilmu Pendidikan.Jakarta:Kharisma Putra Utama
Offset
Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :Kencana
Hamzah. 2009. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang
Kreatif dan Efektif. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Rochiati Wiriatmaja, Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan
Kinerja Guru dan Dosen, (Bandung: Remaja Rosadakarya, 2006), hal.12
Lexy J, Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009) hlm. 330
Sanjaya, Pengertian Belajar, tahun 2006, halaman: 118
51
LAMPIRAN-LAMPIRAN
52
LAMPIRAN
Pada elemen fikih, peserta didik mampu memahami zakat, infak, sedekah dan hadiah, memahami ketentuan haji, halal
dan haram serta mempraktikkan puasa sunnah.
Sarana prasana :
1. Ruang Kelas
2. Alat dan Bahan
a. Kartu
b. Spidol
c. Lem
d. Lakban/selotip
e. Laptop
f. Video Pembelajaran
g. LCD Proyektor/Smart Board
h. Buku Pelajaran
i. Lembar Kerja Peserta Didik
3. Materi dan sumber Bahan Ajar :
- buku pegangan Guru Pendidikan Agama Islam kelas IV Kemendikbud RI Tahun 2021
- buku Pendamping siswa Pendidikan Agama Islam Kelas IV Kemendikbud RI tahun 2021
- buku Pendamping Siswa (LKS) Muarif PAI Kelas IV
- Canva Presentation
4. Target Peserta Didik :
Peserta didik reguler kelas V yang berjumlah 27 anak dan bukan merupakan anak berkebutuhan khusus
53
Model pembelajaran : PbL
1. Pemahaman Bermakna:
a. Untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahi tentang makna zakat maal dengan baik
b. Dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
2. Pertanyaan Pemantik:
Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik.
“Sudahkah kalian memahami zakat maal?”
Siapa saja yang berhak menerima zakat?
3. Kegiatan Pembelajaran:
Guru menyiapkan kebutuhan pembelajaran seperti Media Ajar guru agama,
menyiapkan lembar kerja peserta didik, dsb.
Guru mengingatkan peserta didik untuk mempersiapkan buku teks, laptop, alat
dan bahan yang dibutuhkan.
Pertemuan ke- 2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, 10 Menit
menyapa peserta didik (menanyakan kabar, serta
menyemangati peserta didik dengan tepukan, atau bernyanyi.
2. Salah satu peserta didik memimpin pembacaan doa
dilanjutkan dengan penegasan oleh guru tentang pentingnya
berdoa sebelum memulai suatu kegiatan dalam rangka
menanamkan keyakinan yang kuat terhadap kuasa Tuhan
Yang Maha Esa dalam memahami ilmu yang dipelajari.
(Religius).
3. Siswa menyanyikan lagu Garuda Pncasila (Nasionalisme)
4. Guru mengecek kehadiran dan kesiapan peserta didik,
5. Guru bertanya kepada peserta didik tentang kondisi siswa
pada pagi hari ini.
6. Guru melakukan apersepsi (Comunikations)
7. Guru menyampaikan tujuan kegiatan pembelajaran kali ini
dan menjelaskan kegiatan apa saja yang akan dilakukan serta
hal-hal apa saja yang akan dinilai dari peserta didik selama
proses pembelajaran (Comunikations)
54
Kegiatan Inti Langkah 1: Mengorganisasi siswa untuk belajar 75 Menit
11. Siswa berdiskusi tentang zakat maal dan dalil perintah zakat
maal (Comunications, Colaborations, Critical Thinking)
12. Guru mempersilahkan siswa untuk bertanya bila mengalami
kesulitan
13. Siswa bersama guru melakukan ice breaking
Refleksi Guru
Pertanyaan refleksi
Apa yang bisa diperbaiki dari seluruh kegiatan ini?
Apabila bisa diulang apa yang akan dilakukan untuk membuat pembelajaran
lebih baik?
Bagaimana keterlibatan peserta didik?
Glosarium
56
Zakat : secara bahasa penyuci, perbaikan, berkembang.
a. Zakat fitrah : beriupa makanan pokok
b. Zakat maal : berupa harta yang dimiliki
c. Infak : berasal dari kata nafaqa yang artinya nafkah. Infak dalam arti luas bisa berupa zakat,
sedekah dan pemberian sukarela yang dianjurkan.
d. Fakir. Pada kelompok fakir yaitu seseorang yang tidak memiliki sumber penghasilan
apapun yang disebabkan oleh masalah berat, seperti sakit.
e. Miskin. Sementara, definisi miskin yaitu seseorang yang memiliki sumber penghasilan,
namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
f. Riqab atau biasa disebut sebagai hamba sahaya.
g. Gharim atau gharimin, yaitu orang yang memiliki utang dan kesulitan melunasinya.
h. Mualaf, yaitu orang yang baru memeluk agama Islam untuk merasakan solidaritas.
i. Fiisabilillah, yaitu pejuang agama Islam.
j. Ibnu sabil, yaitu orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan jauh.
k. Amil, yaitu orang yang menyalurkan zakat.
Dalil al Qur’an tentang zakat maal surah at Taubah : 103
Daftar Pustaka
Moh. Masrun Supardi. 2019. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk siswa SD Kelas
v. Jakarta: Erlangga
Moh. Masrun Supardi. 2019. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk guru SD Kelas
v. Jakarta: Erlangga
57
Lampiran 1 LKPD
Nama : ……………..
Kelas : ……………..
Nomor Absen : ……………..
Asal Sekolah : SDN Sidakaya 13
No Uraian Jawaban
Zakat artinya ….……………………………………….
1 ….……………………………………….
….……………………………………….
Zakat terbagi menjadi ….……………………………………….
2 ….……………………………………….
….……………………………………….
Sebutkan 4 golongan mustahik ! ….……………………………………….
3 ….……………………………………….
….……………………………………….
Sebutkan macam-macam zakat harta yang wajib ….……………………………………….
4 dikeluarkan zakatnya ! ….……………………………………….
….……………………………………….
58
Kegiatan 2
Nama : …………………….
Kelas : …………………….
Nomor absen : …………………….
Asal Sekolah : SDN SIDAKAYA 13
soal : 1. Jelaskan apa itu zakat maal?
2. sebutkan 4 macam harta yang wajib dikeluarkan zakatnya !
Tulislah jawabnmu pada kolom yang sudah di sediakan
JAWABAN
1. ….…………………………………………………………………………………………………
2. ….……………………………………………………………………………………………….…
59
Rubrik Penilaian makna Zakat
Kurang Cukup Baik
Makna zakat maal Memahami makna Memahami makna Memahami makna
zakat maal sebagian zakat maal sebagian zakat maal secara
kecil besar sesuai dan tepat benar dan jelas
Syarat wajib Zakat Memahami sebagian Memahami makna Memahami syarat
kecil sesuai syarat wajib zakat wajib zakat secara
penjelasan tentang sebagian besar agak benar dan jelas
syarat wajib zakat sesuai
Harta yang wajib Memahami sebagian Memahami syarat Memahami harta
dikeluarkan zakatnya kecil harta yang wajib wajib zakat sebagian yang wajib
dikelaurkan zakatnya besar dan sesuai dikelaurkan zakatnya
secara benar dan jelas
Muztahik Zakat Memahami makna Memahami makna Memahami makna
infak sebagian kecil infak secara benar infak sudah sesuai
sesuai lancar dan jelas dan jelas benar dan jelas
Kesimpulan : peserta didik dianggap sudah mencapai tujuan pembelajaran jika keempat kriteria
di atas mencapai minimal tahap baik
Rubrik penilaian menempel
No Skor Predikat Kriteria
1 4 Sangat baik Semua bacaan benar dan rapi
2 3 Baik Sebagian besar bacaan benar dan rapi
3 2 Cukup Separuh bacaan benar dan kurang rapi
4 1 Kurang Sebagian kecil bacaan benar dan kurang rapi
Skor
No. Aspek
SB B C K
1. Keterbacaan
2. Kerapihan dan kebersihan
3. Ketuntasan tulisan
4. Menunjukkan sikap teladan mulia Asmaulhusna
Ket :
Kurang : tulisan tidak bias dibaca dan tidak jelas
Cukup : tulisan huruf jelas dan tanda baca tidak lengkap
Baik : tulisan huruf jelas dan sebagian besar tanda baca tidak lengkap
Sangat Baik : tulisan huruf jelas dan tanda baca lengkap
60
Lampiran 5 Rubrik Penilaian Sikap
Sikap Spiritual
Teknik Penilaian : Penilaian diri
Instrumen Penilaian : Rubrik
Nama Peserta didik : ....................
No. Indikator SL SR KD TP
Sikap Sosial
Teknik Penilaian : Penilaian diri
Instrumen Penilaian : Rubrik
Nama Peserta didik : ....................
No. Indikator SL SR KD TP
Aku membiasakan perilaku berbagi
1. sebagai bukti menerapkan makna zakat,
infak, sedekah dan hadiah dengan benar
61
sebagai bukti menerapkan makna zakat,
infak sedekah dan hadiah dengan benar
Keterangan
SL = Selalu : sangat baik
SR = Sering : baik
KD = Kadang-kadang : cukup TP = Tidak Pernah : perlu bimbingan
Capaian Pembelajaran : Peserta didik mampu memahami zakat, infak, sedekah dan hadiah
Nama : Kelas :
Pilih salah satu huruf a, b, c, atau d dari jawaban yang benar!
1. zakat artinya……..
2. Zakat maal secara bahasa adalah……….
3. Dalil yang menjelaskan perintah zakat maal adalah…
4. Orang yang berinfak akan mendapatkan…dari Allah swt
Rubrik Penilaian Soal Evaluasi
Petunjuk Penilaian Soal Pilihan Ganda
Nomor Soal Bobot Soal Skor Maksimal
1-4 25 100
Program Remidial ini diberikan kepada peserta didik yang belum memenuhi
ketercapaian KKM dengan cara mengulang materi yang menjadi kesulitan terlebih
dahulu, lalu mencoba menagih kembali dengan penilaian. Program remedial dapat
dilakukan secara individu dan kelompok. Adapun materi remedial mengacu pada
Kompetensi Dasar yang belum tercapai Program Pengayaan dilaksanakan untuk
peserta didik yang telah tuntas dalam mencapai indicator pembelajaran dengan
cara memberi materi atau tugas tambahan. Materi dikembangkan dandiperluas dari
Kompetensi Dasar dalam pembelajaran. Guru dapat memberikan pangayaan sesuai
dengan kebutuhan.
Materi pengayaan dengan membaca buku tentang makna zakat, infak, sedekah dan hadiah
62
Hasil Pra Siklus
63
Hasil Siklus I
64
Hasil Siklus 2
65
PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI SIDAKAYA 13
KECAMATAN CILACAP SELATAN
Jalan Jenderal Sudirman 09 Telepon (0282) 531056, 533061
CILACAP SELATAN
Kode Pos 53212
Cilacap, 20 Agustus 2023
Kepada
Yth. Kepala SD N Sidakaya 13
Di tempat
SURAT PERMOHONAN IJIN PENELITIAN
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : FATMI NURROHMAH, S.Pd.I
NIP : 199110012023212014
Jabatan : Guru Mapel PAIBP SD Negeri Sidakaya 13
Satuan Kerja : Koordinator Wilayah Kec. Cilacap Selatan
Unit Kerja : SD Negeri Sidakaya 13
Mengajukan permohonan ijin untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan pada siswa kelas V SD N Sidakaya 13 Cilacap.
Adapun judul penelitian sebagai berikut :
Judul : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Hidup Lapang dengan
Berbagi Melalui Metode Make a Match pada siswa Kelas V SDN Sidakaya 13 Tahun 2023
Kecamatan Cilacap Selatan Kabupaten Cilacap.
Waktu : Semester I Bulan Agustus-November 2023
Demikian surat Permohonan ini kami buat. Atas perhatian dan izin dari Bapak/Ibu kami
ucapkan terimakasih.
Hormat kami,
Peneliti
66
PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI SIDAKAYA 13
KECAMATAN CILACAP SELATAN
Jalan Jenderal Sudirman 09 Telepon (0282) 531056, 533061
CILACAP SELATAN
Kode Pos 53212
Untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di SD Negeri Sidakaya 13 Cilacap yang
dilaksanakan pada bulan Agustus - November 2023 dengan Judul : “ Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Peserta Didik pada Materi Hidup Lapang dengan Berbagi Melalui Metode Make a Match
pada siswa Kelas V SDN Sidakaya 13 Tahun 2023 Kecamatan Cilacap Selatan Kabupaten
Cilacap”
Demikian surat ijin penelitian ini dikeluarkan dan dapat dilaksanakan dengan baik, dan segera
memberikan laporan setelah penelitian selesai. .
67
PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI SIDAKAYA 13
KECAMATAN CILACAP SELATAN
Jalan Jenderal Sudirman 09 Telepon (0282) 531056, 533061
CILACAP SELATAN
Kode Pos 53212
BERITA ACARA PELAKSANAAN SEMINAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Pada hari ini Sabtu tanggal Dua puluh Lima November Dua Ribu Dua Pulu Tiga bertempat di SD
Negeri Sidakaya 13 Kecamatan Cilacap Kabupaten Cilacap Selatan, kami yang bertanda tangan di
bawah ini :
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Hidup Lapang dengan Berbagi Melalui
Metode Make a Match pada siswa Kelas V SDN Sidakaya 13 Tahun 2023 Kecamatan Cilacap
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dapat dijadikan sebagai pertimbangan ususlan
Dengan Judul
“ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Hidup Lapang dengan Berbagi
Melalui Metode Make a Match pada siswa Kelas V SDN Sidakaya 13 Tahun 2023 Kecamatan
DAFTAR HADIR
1.
69
8.
8 Mareta Septi Ningrum, S.Pd Guru Kelas II
-
9 Retnani Esti Rahayu, S.Pd - Guru Kelas VI
Kepala Sekolah
70
FOTO KEGIATAN SEMINAR PTK
71
Membagi LKPD Siklus 1
72
73
Lampiran kegiatan siklus 2
74
75
76