Anda di halaman 1dari 77

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI


HIDUP LAPANG DENGAN BERBAGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN
MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS V SDN SIDAKAYA 13 TAHUN 2023
KECAMATAN CILACAP SELATAN KABUPATEN CILACAP

Disusun oleh :

FATMI NURROHMAH, S.Pd.I

NIM : 234110408063

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI PROF. KH SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO

2023

1
LEMBAR PENGESAHAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI

HIDUP LAPANG DENGAN BERBAGI MELALUI METODE MAKE A MATCH

PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDAKAYA 13 KECAMATAN CILACAP

SELATAN KABUPATEN CILACAP

Telah diperiksa dan diterima guna meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada Mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP)

Di susun oleh :

FATMI NURROHMAH, S.Pd.I

Mengetahui

Kepala SD Negeri Sidakaya 13 Penulis

(Dra. Bening Siwi Prabaningsih) Fatmi Nurrohmah, S.Pd.I

2
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

saya susun seluruhnya karya dari saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan

norma, kaidah dan etika penulisan karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau Sebagian laporan Penilaian Tindakan

Kelas (PTK) ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu

saya bersedia menerima sanksi, sesuai perundang-undangan yang berlaku.

Cilacap, 20 November 2023

Yang membuat Pernyataan

FATMI NURROHMAH, S.Pd.I

3
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“KERJAKAN, TAWAKAL, IKHLAS ”

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillahirobbil alamiin, sungguh sebuah perjuangan yang

cukup panjang telah aku lalui untuk mendapatkan gelar ini. Rasa yukur dan bahagia ini akan

aku persembahkan kepada orang-orang yang saya sayangi dalam kehidupanku :

1. Orang tuaku tercinta, Bapak Marfungi dan Almh. Ibu Ngaisah

2. Suami dan kedua anakku yang selalu menanti kedatanganku pulang dan menemani hari-

hariku

3. Diri sendiri yang selalu mampu menguatkan dan meyakinkan tanpa jeda bahwa semuanya

akan selesai tepat waktunya

4. Kepala sekolah dan guru SD Negeri Sidakaya 13 yang selalu mensupport saat PPG

berlangsung.

4
KATA PENGANTAR

Puji Syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan Rahmat

dan karunianya sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. Adapaun judul dari

penelitian Tindakan kelas ini adalah “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Dididk

Pada Materi Hidup Tenang Dengan Berbagi Melalui Metode Make a Match Pada Siswa

Kelas V SDN Sidakaya 13 Tahun 2023 Kecamatan Cilacap Selatan Kabupaten

Cilacap”. Tujuan dari penulisan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk memenuhi

persyaratan Program Profesi Guru PAI dalam jabatan sebagai bentuk profesionalitas guru.

Penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Rektor Universitas Islam Negeri Professor K.H Saifuddin Zuhri Purwokerto

2. Dr. H. M. Slamet Yahya, M.A.g. selaku Dosen Pembinmbing Lapangan

3. Ida Farida Isnaeni, M.Pd.I selaku Guru Pamong

4. Kepala SDN Sidakaya 13 Cilacap Dra. Bening Siwi Prabaningsih

5. Guru-guru SDN Sidakaya 13 Cilacap dan Semua pihak yang sudah membantu sehingga

laporan ini terselesaikan dengan baik

Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih banyak kekurangan, oleh sebab

itu penulis mengharapkan kritik dan sarannya sehingga laporan ini menjadi lebih berkualitas.

Akhir kata semoga laporan penelitian ini dapat memberikan makna dan manfaat khususnya

dalam Upaya meningkatkan mutu kualitas Pendidikan.

Cilacap, 22 November 2023

Fatmi Nurrohmah

5
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah····························································· 4


B. Pembatasan dan Rumusan Masalah················································ 8
C. Tujuan Penelitian······································································ 8
D. Manfaat Penelitian···································································· 9

BAB II KERANGKA TEORI

A. Strategi··················································································· 10
B. pengertian Zakat, Infak, Sedekah dan Hadiah····································· 10
C. Metode Penelitian······································································ 20
D. Kajian Pustaka·········································································· 22
E. Hipotesis················································································· 24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian·········································································· 26
B. Subjek Penelitian······································································· 26
C. Instrumen Penelitian···································································· 26
D. Tekhnik Pengumpulan Data··························································· 28
E. Uji Keabsahan Data····································································· 29
F. Teknik Analisis Data··································································· 29
G. Rancangan Penelitian·································································· 31

6
BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Kesimpulan··········································································· 45
B. Saran··················································································· 45
C. Kata penutup········································································· 57
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasan belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Dimana, pendidikan dan pelatihan (di sekolah dan diluar) sebagai perantara utama dalam

pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), harus secara jelas berperan untuk

membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi aset bangsa yang memiliki

keahlian profesional, produktif dan mandiri dalam menghadapi persaingan bebas.

Pendidikan merupakan pintu peradaban suatu bangsa dalam era globalisasi yang semakin

komplek, semakin memacu kompetensi seseorang, pendidikan agar kreatif dan inovatif,

serat mamiliki ketrampilan untuk memberikan motivasi bagi peserta didik dalam rangka

mewujudkan proses pembelajaran yang kondusif dan lebih bermutu dengan suasana yang

meneynangkan dan menarik.

Proses pembelajaran lebih diarahkan kepada perkembangan kognitif, efektif

maupun psikomotorik peserta didik dari pada penekanan pada aspek isi dan informasi,

peserta didik harus diberikan kesempatan yang seluas-luasnnya untuk melakukan

eksplorasi dan mengembangkan dirinya, pendekatan yang paling bermakna yaitu

pendekatan yang lebih mengutamakan perkembangan pribadi peserta didik secara umum.

Tujuan pendidikan agama yaitu bertujuan agar sesorang menjadi manusia yang
ideal antara lain adalah manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha
Esa, bermoral dan berakhlak mulia, cerdas, berkemauan, maupun berkarya. Manusia

8
memiliki berbagai potensi yaitu potensi untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang
Maha Esa, bermoral atau berakhlak mulia, cerdas, berkemauan, maupun berkarya.
Manusia memiliki berbagai potensi yaitu potensi untuk beriman dan bertakwa kepada
Allah Swt, potensi untuk mampu berbuat baik, potensi cipta, rasa, karsa dan potensi karya.

Sekolah adalah lembaga pendidikan yang membantu mengembangkan potensi


yang dimiliki peserta didik melalui proses belajar mengajar, fasilitas, sarana dan
prasarana, media, sumber dan tenaga kependidikan merupakan fasilitator yang membantu
mendorong dan membimbing peserta didik dalam pembelajaran guna memperoleh
keberhasilan dalam mengajar. Pendidikan yang baik dapat merubah pemikiran dan
perasaan yang baik menjadi pemikiran dan perasaan yang baik. Dengan pemikiran dan
perasaan yang baik masyarakat akan meminta penerapan sistem kehidupan yang baik,
yang sesuai dengan fitrahnya sebagai manusia. Dengan demikian untuk menjadikan
negara sebagai negara yang kuat harus diperhatikan adalah pendidikannya.

Pendidikan yang baik dapat merubah pemikiran dan perasaan yang baik menjadi
pemikiran dan perasaan yang baik. Dengan pemikiran dan perasaan yang baik masyarakat
akan meminta penerapan sistem kehidupan yang baik, yang sesuai dengan fitrahnya
sebagai manusia. Dengan demikian untuk menjadikan sengara sebagai negara yang kuat
yang harus diperhatikan adalah pendidikannya.

Dalam UU No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)


pasal 3 dirumuskan tentang tujuan pendidikan yaitu pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan untuk membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, ebrilmu, cakap kreatif dan
menjadi warga negara yang demokratis serta beratnggung jawab.

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu sebagai hasil dari
pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungan. Belajar bukan hanya sekedar
menghafal, melainkan suatu prosesmental yang terjadi dalam diri seseorang.
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses unteraksi antara guru dan siswa,
baik interaksi secara langsung seperti tatap muka maupun secara tidak langsung yaitu
dengan menggunakan berbagai media pembelajaran dan disari oleh adanya perbedaan

9
interaksi tersebut, maka kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan
model pembelajaran.

Hasil proses belajar mengajar dapat diketahui dari prestasi belajar siswa. Tinggi
rendahnya prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal
maupun faktor eksternal. Faktor internal meliputi kesiapan, motivasi, sikap, konsep diri
ataupun segala sesuatu yang bersumber dari dalam diri siswa. Sedangkan faktor eksternal
meliputi lingkungan, fasilitas, perhatian orang tua, iklimatau suasana belajar dan segala
sesuatu yang berasal dari luar siswa.

Kemampuan awal berasal dari kata kata mampu yang berarti kuasa (bisa, sanggup)
melakukan sesuatu. Kemampuan juga dapat diartikan sebagai kesanggupan atau
kecakapan awal atau mula-mula. Jadi kemampuan awal adalah mula-mula seorang untuk
mencapai kemampuan dalam mengikuti proses belajar mengajar yang lebih tinggi.

Faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan seorang siswa dalam belajar adalah
konsep diri pribadi akan membuat seseorang selalu bersikap terbuka dan peka terhadap
diri pribadi akan membuat seseorang selalu bersikap terbuka dan peka terhadap
kebutuhan orang lain. Sehingga apabila konsep diri seseorang itu baik maka diharapkan
bisa meraih prestasi belajar yang optimal.

Salah ssatu cara yang dilakukan untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah
melalui pembelajaran di sekolah. Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya
pendidikan, guru merupakan sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan.
Usaha meningkatkan kemampuan guru dalam belajar mengajar, perlu pemahaman
bersama. Mengajar tidak sekedar mengkomunikasikan pengetahuan agar dapat belajar
tetapi mengajar berarti usaha menolong si pelajar dalam hal ini ada siswa agar mampu
memahami konsep-konsep dan dapat menerapkan konsep yang dipahaminya tersebut
kehidupan-kehidupan sehari-hari dan dapat menerapkan konsep yang diapahaminya
tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan disetiap situasi dan kondisi. Oleh karenanya
seorang guru yang kompeten lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif
dan akan lebih mampu mengelola kelas sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat
yang optimal.

10
Di SD Negeri Sidakaya 13 Cilacap ada beberapa siswa yang sudah dapat
mengikuti pembelajaran secara aktif dan sebagian juga masih enggan mengemukakan
pendapat maupun pertanyaan kepada guru terlebih kepada teman-temannnya. Hal ini
kemungkinan metode yang digunakan masih memakai metode konvensional yakni
ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. Siswa diberikan tugas akan tetapi guru
mengarahkan siswa untuk mendiskusikannya dengan teman sebangku sehingga siswa
yang belum paham terhadap materi mengerjakannya pun masih salah dikarenakan mereka
ingin bertanya pada guru juga tidak berani.

Faktor yang melatar belakangi penelitian ini karena hasil belajar siswa untuk mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas V maish dibawah KKM yang ditentukan.
Karena KKM mata pelajaran yang sudah ditentukan sekolah adalah 70,00 dari 27 siswa
masih ada 12 siswa yang masih dibawah KKM. Banyak permasalahn yang dihadapi siswa
dalam menyelesaikan soal-soal yang diperhatikan guru diantaranya kurang cermat dan
pemahaman yang lemah terhadap suatu materi.

Permasalahan itu muncul karena metode yang digunakan dalam proses


pembelajaran kurang efektif. Untuk upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PABP) peneliti memiliki inisiatif
menggunakan metode pembelajaran yang menyenangkan yang membentuk siswa untuk
aktif, berani mencoba dan bekerjasama dalam kelompok.

Dengan dasar inilah peneliti mengadakan penelitian dalam upaya meningkatkan


hasil belajar materi Hidup Lapang dengan Berbagi dengan metode Make a Match siswa
kelas V SD Negeri Sidakaya 13 Kecamatan Cilacap Selatan Kabupaten Cilacap Tahun
2023.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, proses pembelajaran mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam kurang berjalan secara maksimal karena guru menggunakna metode yang
sama cenderung monoton dan membosankan disetiap pertemuan alhasil, siswa kurang
menunjukkan antusiasme dalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas dan hal itu
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Identifikasi masalah dalam hal ini adalah
sebagai berikut :

11
1. Kurangnya kreatifitas guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
(PAIBP) dalam mengembangkan pembelajaran secara efektif
2. Kurangnya ketrampilan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti (PAIBP) dalam mengajar siswa di kelas
3. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran kurang menyenangkan
4. Kurangnya antusiasme belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas
5. Guru cenderung mendominasi kelas sehinigga kurang memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk aktif dan mengeksplor kemampuannya dalam
pembelajaran

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, untuk menghindari adanya penyimpangan dan
kesalahpahaman dalam penelitian ini, peneliti memberikan batasan masalah sebagai
berikut :
1. Nilai rata-rata Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP) masih rendah dan
ditandai adanya nilai yang belum mencapai KKM
2. Siswa kurang cermat dan pemahaman yang lemah terhadap suatu materi
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan metode make a match untuk siswa kelas V pada pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP)
2. Apakah metode Make a Match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V
pada maa pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP) di SD Negeri
Sidakaya 13 Cilacap?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Mendeskripsikan penerapan metode Make a Match dalam meningkatkan hasil
belajar siswa
b. Untuk mengetahui apakah melalui metode Make a Match dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Sidakaya 13 pada Tahun Pelajaran
2023/2024?

12
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :
a. Memberi wawasan kepada guru tentang penerapan metode Make a Macth
b. Menambah khasanah ilmu pengetahuan terutama pada pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP) Kelas V

13
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Strategi Pembelajaran

Pembelajaran berasal dari bahasa Inggris “instruction” yang berarti “pengajaran”.


menurut Oemar Hamalik pembelajaran adalah suatu kondisi yang tersusun meliputi
unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling
mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Metode pembelajaran terdiri dari dua kata “medote” dan kata “pembelajaran”.
Ismail SM dalam Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM menyebutkan
metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu Methods. Kata tersebut terdiri dari suku kata
metha yang berarti melalui atau melewati dan hodos yang berarti jalan atau cara.

Strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan


prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang digunakan guru dalam rangka peserta didik
mencapai tujuan tertentu. Menurut mereka strategi pembelajaran bukan hanya terbatas
pada prosedur atau tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan
materi atau paket program pembelajaran yang disampaikan peserta didik. Ada dua hal
yang patut dicermati dari pengertian-pengertian antara lain, strategi pembelajaran
merupakan secara tindakan (rangkaian tindakan) termasuk penggunaan metode dan
pemanfaatan berbagai sumber daya pada proses penyusunan rencana kerja sampai
tindakan. Dan strategi disusun untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, penyusunan
langkah-langkah pembelajaran.

B. Pengertian Belajar

Menurut teori Gesalt, belajar merupakan proses mengembangkan insight


(wawasan, pengertian/pengetahuan). insight ini merupakan pemahaman terhadap
hubungan antar bagian di dalam suatu situasi permaslahan. Berbeda dengan teori
behavioristik yang menganggap belajar atau tingkah laku itu bersifat mekanistik
sehingga mengabaikan atau mengingkari peranan insight. Teori Gesalt justru
menganggap bahwa insight adalah inti dari pembentukan tingkah laku. Hal ini sesuai

14
dengan hukum yang terkenal dari teori Gesalt yaitu hukum pragnazz. Pragnazz ini lebih
kurang berarti teratur, seimbang dan harmonis.

Menurut Ernest Hilgard, ada enam ciri dari belajar pemahaman (insight), yaitu (1)
pemahaman dipengaruhi oleh kemampuan dasar, (2) pemahaman dipengaruhi oleh
pengalaman belajar yang lalu, (3) pemahaman tergantung kepada pengaturan situasi, (4)
pemahaman didahului oleh usaha coba-coba (5) belajar strategi disusun untuk mencapai
tujuan tertentu artinya arah dari semua keputusan strategi adalah pencapaian tujuan
dengan demikia, penyusunan langkah-langkah pembelajaran.

Hasil belajar merupakan suatu hasil atau kemampuan yang menjadi tujuan akhir
dari proses belajar. Hasil belajar dapat dihasilkan dari langkah-langkah proses belajar
dengan berbagai evaluasi-evaluasi pembelajaran yang di dapatakan peserta didik dalam
proses pembelajaran yang telah dilakukan. Susanto (2013:5), mengemukakan bahwa
hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri peserta didik, baik yang
menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.
Pendapat lain dari Suprijono (2015:5), menyatakan bahwa hasil belajar adalah pola-pola
perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.

Kemampuan hasil belajar peserta didik dapat diketahui dari pengalaman peserta
didik yang telah dilakukan selama proses pembelajaran, hal ini sejalan dengan
pengertian hasil belajar menurut Sudjana (2015:22), mengemukakan bahwa hasil belajar
adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah peserta didik
menerima pengalaman-pengalaman belajarnya. Pendapat dari para ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan suatu tingkatan pola-pola kemampuan yang
dihasilkan peserta didik dalam perbuatannya yang mengarah pada perubahan
kemampuan yang dimiliki peserta didik baik secara kognitif, afektif, dan psikomotor
yang didapat setelah peserta didik mendapat pengalaman belajar dalam proses
pembelajaran.

Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya


kegiatan pembelajaran sekolah. hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha sadar
yang dilakukan secara sistematis mengarah kepada perubahan yang positif yang
kemudian disebut dengan proses belajar. Akhir dari proses belajar adalah perolehan
suatu hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa di kelas terkumpul dalam himpunan hasil

15
belajar siswa. Semua hasil belajar tersebut merupakan hasil dari suatu interaksi tindak
belajar dan tindak mengajar.

C. Hidup Lapang dengan Berbagi

1. Zakat

Zakat artinya tumbuh, berkembang, suci dan berkah. Sebagaimana firman Allah,
“ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka… (at
Taubah/9/103)”. Sedangkan secara istilah zakat adalah harta milik seseorang muslim
atau badan milik usaha yang wajib dikeluarkan menurut ketentuan syariat Islam.

Zakat ada dua macam yaitu zakat fitrah dan zakat mal. Zakat fitrah dikenal sebagai
zakat jiwa sedangkan zakat mal dikenal dengan istilah zakat harta.

a. Zakat fitrah

Pada bulan Ramadhan umat Islam wajib mengeluarkan zakat fitrah. Fitrah
menurut Bahasa artinya bersih atau suci. Sedangkan menurut istilah adalah
pemberian bahan pokok menjelang hari raya idul fitri dengan syarat dan
ketentuan yang telah ditetapkan. Zakat fitrah hukumnya wajib.

Adapun yang berkewajiban menunaikan zakat fitrah apabila dia memiliki


kelebihan harta untuk makan sehari semalam keluarganya dan masih diberikan
umur dari akhir Ramadhan hingga terbenam matahari.

Tata cara menunaikan zakat fitrah

Allah menetapkan ketentuan-ketentuan dalam beribadah. Jika ketentuan


tersebut dipenuhi dengan sungguh-sungguh, maka akan bernilai mulia dan
mendapatkan hikmah. Diantara ketentuan tersebut adalah sebagai berikut .
Zakat fitrah berupa bahan makanan pokok. Bahan makanan pokok negara kita
pada umumnya adalah beras maka zakat fitrah menggunakan beras. Jika daerah
tertentu yang menggunakan bahan makanan pokok selain beras, maka zakat
fitrahnya menggunuakan makanan pokok di daerah tersebut. Banyaknya zakat
fitrah yang dikeluarkan adalah dua setengah kilogram (2,5 Kg) beras atau tiga

16
setengah (3,5 l) beras. Tentunya dengan kualitas beras yang bagus yang
dimakan sehari-hari. Waktu mengeluarkan zakat fitrah. Zakat fitrah wajib
dikeluarkan saat matahari terbenam di akhir Ramadhan atau pada malam hari
raya hingga sebelum salat idul fitri. Namun zakat fitrah boleh dikeluarkan
selama bulan Ramadhan. Orang yang berhak menerima zakat. Penerima zakat
fitrah ditentukan dalam Al Qur’an. Yaitu delapan golongan sebagaimana
penerima zakat mal. Tetapi golongan yang paling utama penerima zakat fitrah
adalah fakir miskin. Karena merekalah yang paling membutuhkan sehingga saat
menerima zakat mereka sangat berbahagia.

b. Zakat Mal (Harta)

Zakat mal disebut juga zakat harta. Zakat mal disebut juga harta yang
dikeluarkan oleh seseorang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku
menurut syari’at Islam. Adapun yang termasuk zakat mal adalah hasil
perdagangan (perniagaan), hasil pertanian, perkebunan, penangkapan ikan,
peternakan, barang temuan, emas dan perak. Penghasilan juga harus dizakati,
yang dikenal dengan zakat profesi. Masing-masing harta memiliki perhitungan
dan ketentuan sendiri-sendiri. Ketentuan bagi orang yang wajib berzakat bahwa
orang yang wajib berzakat antara lain beragama Islam, baligh dan berakal,
bebas dari hutang dan Merdeka (bukan budak/hamba sahaya).

Ketentuan harta yang wajib dizakatkan. Harta yang Allah berikan kepada kita
merupakan Amanah Allah. Allah menitipkan kepada kita agar disalurkan
secara baik salah satunya dengan berzakat. Harta yang akan dikeluarkan
zakatnya memiliki ketentuan antara lain : cara memperolehnya dengan halal
dan baik, hartanya berkembang (memberi keuntungan bagi pemilik), hartanya
milik sendiri dan memiliki kekuasaan untuk menggunakannnya, mencapai satu
tahun (haul) dan mencapai nisabnya. Ketentuan penerima zakat. Penerima
zakat dinamakan mustahik. Mustahik telah ditetapkan Allah dalam Al Qur’an
Surah at-Taubah/9:60

16
Terjemahnya : Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orangfakir,
orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk
hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk
jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu
ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana.

Berdasakan ayat tersebut penerima zakat adalah sebagai berikut :

1. Fakir. Pada kelompok fakir yaitu seseorang yang tidak memiliki sumber
penghasilan apapun yang disebabkan oleh masalah berat, seperti sakit.
2. Miskin. Sementara, definisi miskin yaitu seseorang yang memiliki sumber
penghasilan, namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3. Riqab atau biasa disebut sebagai hamba sahaya.
4. Gharim atau gharimin, yaitu orang yang memiliki utang dan kesulitan
melunasinya.
5. Mualaf, yaitu orang yang baru memeluk agama Islam untuk merasakan
solidaritas.
6. Fiisabilillah, yaitu pejuang agama Islam.
7. Ibnu sabil, yaitu orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan jauh.
8. Amil, yaitu orang yang menyalurkan zakat atau panitia zakat.

2. Infak

Infaq berasal dari kata nafaqa yang artinya nafkah. Infak dalam arti luas,
mencakup zakat, sedekah dan pemberian sukarela yang dianjurkan. Infak dalam
arti khusus adalah sebagian harta seorang muslim yang dikeluarkan atau dari bdan
usaha untuk kepentingan dan kemaslahatan umum.

Perintah infak diulang-ulang dalam Al Qur’an dalam Al Qur’an. Ini menunjukkan


betapa infak sangat dianjurkan oleh Allah. Infak tidak memiliki ketentuan-
ketentuan sebagaimana ketentuan zakat. Tidak ada nisab ataupun haul, juga tidak
ada ketentuan waktu kapan dikeluarkannya. Infak juga tidak harus diberikan

17
kepada penerima tertentu melainkan kepada siapa saja yang membutuhkan.
Misalnya keluarga terdekat (orang tua dan saudaranya), anak yatim, dan orang
dalam perjalanan.

Infak sangat diperintahkan Allah. Infak tidak memiliki ketentuan-ketentuan


sebagaiman zakat. Infak juga tidak mengenal hisab atau jumlah harta yang
ditentukan secara hukum. Infak tidak harus diberikan kepada mustahik tertentu,
melainkan kepada siapapun misalnya orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin,
orang-orang yang sedang dalam perjalanan atau siapa saja yang membutuhkan.

Infak merupakan perbuatan baik yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya
untuk selalu dilaksanakan oleh hamba-Nya. Banyak keutamaan yang didapatkan
oleh orang yang gemar berinfak.

Allah Swt berfirman dalam Al Qur’an surah ali-Imran/3:92 yang berbunyi

Terjemahnya :

Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian


harta yang kamu cintai. Dan apapun yang kamu infakkan, tentang hal itu
sungguh, Allah Maha Mengetahui. (Q.S ali -Imran/3:92)

Ayat tersebut memberikan penjelasan bahwa berinfak adalah amalan yang snagat
istimewa. Berinfak sebaiknya menggunakan sesuatu yang dicintai dan yang
bagus dari apa yang kalian miliki. Jangan memberikan infak sesuatu yang kita
sudah tidak mengharapkannya.

Orang yang gemar berinfak juga akan memperoleh doa dari makhluk Allah yang
paling taat yaitu malaiktat. Sebagaimana Rasulullah menyampaikan dalam
hadisnya, “Tiada suatu hari pun dimana umat manusia bangun dari waktu pagi
hari melainkan dua malaikat yang turun lalu salah satu dari mereka
mengucapkan (doa), ya Allah berilah ganti (harta) bagi orang yang berinfak,

18
sementara yang lain mengucapkan, ya Allah, kebinasaan bagi mereka yang
menahan hartanya”. (HR. Muslim)

3. Sedekah

Sedekah berasal dari kata “sadaqa” artinya “benar”. dengan demikian orang yang
bersedekah merupakan orang yang imannya benar. Secara istilah sedekah adalah
penyerahan suatu benda dari seorang muslim tanpa dibatasi waktu dan jumlah
tertentu untuk kebaikan dan semata mengharap rida Allah Swt.

Bersedekah merupakan amalan yang sangat dianjurkan Allah, salah satunya


firman Allah dalam surah al-Baqarah/2:177

Terjemahnya :

“.…memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang


miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk
memerdekakan hamba sahaya,” (Q.S al Baqarah/2:177).

Bersedekah memiliki nilai yang mulia, sedekah juga dapat meredam saat terjadi
kebencian, permusuhan, ataupun pertikaian. Karena bersedekahlah dengan cara
yang kalian mampu terutama kepada kerabat dekat. Dengan sering bersedekah
akan merekatkan keluarga sehingga terhindar dari permusuhan.

Dalam bergaul dengan masyarakat kalian pasti ada kesalahfahaman. Ini


menyebabkan terjadinya pertengkaran ataupun permusuhan sesama teman. Maka
segeralah berdamai dengan slaing memberi atau bersedekah. Dengan demikian
seseorang yang gemar berbagi maka akan terhindar dari permusuhan.

Pada dasarnya hukum sedekah adalah sunah, artinya sangat baik untuk kalian
lakukan. Tetapi sedekah dapat menjadi haram bila kalian mengetahui orang yang
kalian kasih, ternyata menggunakan hartanya untuk berbuat maksiat. Sedekah
dapat menjadi wajib bila ada seseorang yang sangat membutuhkan seperti

19
kelaparan dan terancam jiwanya karena lapar. Karena janganlah kalian berpangku
tangan, berbuatlah yang terbaik untuk orang lain.

Sedekah merupakan bagian dari tolong menolong dan saling bahu membahu antara
yang satu dengan lainnya. Jika ada tetangga atau orang lain yang minta tolong
segeralah kalian bantu. Kalian juga harus membantu orang-orang yang tidak mau
meminta-minta tetapi dia membutuhkan.

Sebagaimana firman Allah,

Terjemahnya :

“dan orang-orang yang dalam hartanya disiapkan begian tertentu, bagi orang
(miskin) yang meminta dan yang tidak meminta,” (Q.S al Ma’arij/70:24)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Islam adalah agama yang memberi manfaat
untuk umat manusia lainnya dan agama islam yang menebar kasih sayang
(rahmatan lil ‘alamin). agama yang selalu menebar kedamaian kepada seluruh
umat manusia. Oleh karena itu jika memiliki kesempatan untuk bersedekah maka
segeralah kerjakan. Janganlah menunda-nunda kebaikan karena dapat
menghambat keberkahan.

Sedekah harus dikerjakan penuh dengan ketulusan atau keikhlasan yaitu semata-
mata karena Allah. Yakinlah bahwa apa yang kalian berikan adalah investasi
untuk akhirat nanti. Kalian bisa melakukan dengan cara memberikan uang,
makanan dan minuman, pakaian, pikiran bahkan senyuman. Sungguh indah hidup
saling berbagi karena dapat menentramkan hati.

20
4. Hadiah

Hadiah merupakan pemberian kepada seseorang dengan maksud memberikan rasa


hormat, memuliakan ataupun memberikan penghargaan. Misalnya pada saat
kenaikan kelas, memenangkan lomba mennulis, lomba pidato dan lain sebagainya.

Saling memberi hadiah merupaakan perilaku yang terpuji. Hadiah tidak harus
dalam bentuk barang, bisa juga membuat ucapan yang indah sehingga membuat
mereka bahagia serta termotivasi melakukan yang lebih baik. Rasulullah saw
menyampaikan, “Berjabat tanganlah maka akan hilang rasa dendam dan dengki
dan saling memberi hadiahlah maka kalian akan menjadi saling mencintai.” (H.R
Malik)

Memberi hadiah dengan niat yang tulus hukumnya mubah atau boleh. Dengan
tujuan memberikan rasa hormat dan penghargaan, tentu ini sangat baik. Tetapi
sebaliknya jika memberikan hadiah dengan mengharap memperoleh kedudukan
atau jabatan tentu sangat dilarang. Misalnya ada pemilihan team sepak bola
kemudian salah satu peserta yang memberi hadiah kepada panitia pemilihan
dengan harapan terpilih menjadi anggota team. Pemberian hadiah seperti ini
dilarang.

Begitu juga pada saat nanti kalian menjadi seorang pejabat atau pengusaha, maka
sebaiknya hati-hati dalam menerima hadiah dari orang lain. Hadiah yang akan
diterima akan menjadi petaka jika ada perilaku yang tidak jujur.

5. Hikmah Berbagi

Adapun hikmah yangh dapat dipetik dari zakat, infak, sedekah dan hadiah adalah
sebagai berikut .

a. Melipat gandakan rezaki

Berbagi harta dengan orang lain tidak akan mengurangi harta, tetapi sebaliknya
Allah Swt, akan melipatgandakan rezeki orang yang berinfak dan bersedekah
hingga 10kali lipat. Pernyataan ini sesuai dengan firman Allah Swt dalam surah

21
al-An’am ayat/6:160 sebagai berikut. “barang siapa membawa amal yang baik,
maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya, ”

b. Menghapus sifat kikir (pelit)

Agama Islam memberikan pesan kepada pemeluknya agar memiliki perilaku


peka dan peduli terhadap orang lain. Jadilah manusia yang ringan tangan untuk
membantu kesusahan orang lain. Jika sudah terbiasa maka sifat kikir akan
terhapus.

c. Membersihkan harta

Harta uang diperoleh tidak selalu murni baik. Mungkin ada kesalahan yang tak
sengaja dalam bertransaksi sehingga harta menjadi kurang baik. Dengan
bersedekah atau berinfak akan membersihkan harta sehingga menjadi suci dan
bersih. Sehingga mekapangkan hati dan Allah maafkan.

d. Menolak musibah

Musibah dan bencana merupakan kehendak Allah Swt. Dialah yang mengetahui
dna mengatur segalanya. Namun sebagai manusia berupaya agar Allah tidak
memberikan musibah di antaranya dengan bersedekah sebagaimana Rasulullah
menyampaikan “segeralah bersedekah, musibah tidak akan mendahului
sedekah,” (H.R Baihaqi)

e. Membantu orang lemah

Islam mengajarkan kepada kita tolong menolong. Infak dan sedekah


merupakan salah satu cara untuk menolong orang-orang yang lemah. Inilah
saatnya memberikan kebahagiaan bagi orang yang lemah. Sehingga mereka
menjadi kuat dan termotivasi untuk beramal saleh.

22
D. Metode Make a Match

1. Pengertian Model Pembelajaran Make a Match

Make a Match (membuat pasangan) merupakan salah satu jenis dari metode
dalam pembelajaran kooperatif. Metode ini dikembangkan oleh Lorna Curran (1994).
Salah satu keunggulan tekni ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar
mengenai suatu konsep atau topik, dalam suasana yang menyenangkan.

Suatu metode pembelajaran yang dilaksanakan dengan membagi siswa


menjadi berpasangan untuk mengerjakan suatu tugas dari guru kemudian salah satu
pasangan dari kelompok tersebut bergabung dengan pasangan lain untuk saling
menanyakan dan mengukuhkan jawaban masing-masing

Menurut Sugiyanto (2010) menyebutkan bahwa metode Make a Match


merupakan bagian dari metode struktural yang menekankan pada struktur-struktur
khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa. Struktur-
struktur tersebut memiliki tujuan umum diantaranya untuk meningkatkan penguasaan
isi akademik dan mengajarkan keterampilan sosial.

Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan


metode Make a Match adalah sebagai berikut :

1. Guru menyampaikan materi atau memberi tugas kepada siswa untuk mempelajari
materi di rumah.
2. Siswa dibagi kedalam 2 kelompok, misalnya kelompok A dan kelompok B. kedua
kelompok diminta untuk berhadap-hadapan.
3. Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan kartu jawaban
kepada kelompok B.
4. Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus mencari / mencocokkan
kartu yang dipegang dengn kartu kelompok lain. Guru juga perlu menyampaikan
batasan maksimum waktu yang ia berikan kepada mereka.
5. Guru meminta semua anggota kelompok A untuk mencari pasangan di kelompok
B. jika mereka sudah menemukan pasangannya masing- masing, guru minta
mereka melaporkan diri kepadanya. Guru mencatat mereka pada kertas yang

23
sudah dipersiapkan.
6. Jika waktu sudah habis, mereka harus mereka diberitahu bahwa waktu sudah
habis. Siswa yang belum menemukan pasangan diminta untuk berkumpul
tersendiri.
7. Guru memanggil satu pasangan untuk presentasi. Pasangan lain dan siswa yang
tidak mendapat pasangan memperhatikan dan memberikan tanggapan apakah
pasangan itu cocok atau tidak.
8. Terakhir, guru memberikan konfirmasi tentang kebenaran dan kecocokan
pertanyaan dan jawaban dari pasangan yang memberikan presentasi.
9. Guru memanggil pasangan berikutnya, begitu seterusnya sampai seluruh
pasangan melakukan presentasi.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Make a


Match adalah salah satu dari model pembelajaran kooperatif, yakni bentuk
pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil
secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan
struktur kelompok yang bersifat heterogen dan tentunya mengacu pada latar belakang
siswa yang beragam, baik etnis jawa maupun kulit hitam.

Sementara menurut Komalasari (2017, hlm.85) model pembelajaran Make a


Match merupakan model pembelajaran yang mengajak murid mencari jawaban
terhadap suatu pertanyaan konsep melalui suatu permainan kartu pasangan. Pendapat
ini tentunya masih senada pendapat Rusman namun langsung mengerucut pada teknis
pelaksanaannya.

Selanjutnya, menurut Tarmizi dalam Novia (2015, hlm.12) model


pembelajaran yang melibatkan proses belajar setiap siswa mendapat sebuah kartu
(bisa soal atau jawaban) lalu secepatnya mencari pasangan yang sesuai dengan kartu
yang ia pegang.

Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Make a Match adalah salah


satu model pembelajaran kooperatif yang menuntut siswa untuk mencari pasangan
kartu soal dan jawaban yang telah dibuat oleh pendidik sebelumnya, dengan batas
waktu yang telah ditentukan agar tercipta kerjasama antarsiswa untuk
menyelesaikannya secara kooperatif.

24
Tipe Make a Match atau mencari pasangan ini dapat menjadi salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan guru dalam mengembangkan
kemampuan siswa. Pembelajaran di kelas dengan menggunakan Make a Match ini
dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkat usia anak didik.

Kelebihan model pembelajaran Make a Match

1. Materi pembelajaran yang disampaikan mampu menarik perhatian lebih para


siswa
2. Proses belajar mengajar menjadi lebih gembira, aktif dan menyenangkan
3. Model pembelajaran ini dinilai mampu meningkatkan hasil belajar siswa
sehingga mencapai taraf ketuntasan belajar
4. Mampu membangun dinamika gotong royong sehingga terciptanya kerja sama
antar siswa secara merata.

Namun demikian ada beberapa hal perlu diperhatikan guru ketika memilih
mengaplikasikan model pembelajaran Make a Match. Berikut beberapa kelemahannya.

1. Membutuhkan persiapan bahan dan alat yang memadai


2. Guru perlu membatasi durasi siswa bermain, agar tidak mengganggu proses
belajar siswa
3. Peran guru snagat penting pada model pembelajaran ini, karena siswa
membutuhkan bimbingan guru dalam melakukan kegiatan
4. Model pembelajaran Make a Match rentan membuat kegaduhan yang
memungkinkan mengganggu proses belajar kelas lain.

E. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Baiq Nurjihatun Apriana, 2020. Mengenai Upaya
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS dengan model Make a Match pada materi
Perubahan Sosial Budaya Dan Globalisasi Siswa Kelas IX-D Di SMP N 1 Batang Tahun
Pelajaran 2018-2019. Dengan hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas
belajar dan hasil belajar siswa melalui penerapan model Make a Match. Aktivitas belajar
siswa mengalami epeningkatan yang semula siklus I nilai rata-rata 2,58 dengan tingkat
kemampuan siswa baik pada siklus II. Sedangkan untuk hasil belajar siswa dari data

25
penelitian juga menunjukkan peningkatan dengan tingkat ketuntasan klasikal pada siklus I
sebesar 47% dengan rata-rata nilai 60 pada siklus II dengan ketuntasan klasikal sebesar
94% dengan rata-rata nilai 81,6.

Ni Komang Ida Riana, dengan judulnya Pengaruh Model Pembelajaran Make a


Match dengan Berbantuan Media Kartu Berpasangan terhadap Hasil Belajar Matematika.
hasil penelitian yang relevan dengan model pembelajaran yang dilakukan dalam
penelitianini adalah penelitian yang dilakukan oleh Dari (2016) dengan skripsi berjudul
Pengaruh PendekatanKonvensional Berbasis Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make
a Match. Terhadap KompetensiPengetahuan PKn Siswa Kelas V SD Gugus Letkol Wisnu
Tahun Pelajaran 2015/2016. Hasil dari penelitiantersebut adalah terdapat perbedaan yang
signifikan kompetensi pengetahuan PKn antara siswa yangdibelajarkan dengan
pendekatan konvensional berbasis model pembelajaran kooperatif tipe Make a
Match dan siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan konvensional pada siswa kelas V
SD Gugus LetkolWisnu Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian yang dilakukan oleh
Dewi (2017) dengan skripsi berjudulPengaruh Model Pembelajaran Make a Match.
Berbatuan Media Konkrit Terhadap Hasil Belajar IPA SiswaKelas V SD Gugus III
Kecamatan Jembrana Kabupaten Jembrana Tahun Pelajaran 2016/2017. Hasil
daripenelitian tersebut adalah pembelajaran dengan model pembelajaran Make a
Match berbantuan mediakonkrit berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPA siswa SD
Kelas V di Gugus III Kecamatan JembranaKabupaten Jembrana Tahun Pelajaran
2016/2017. Penelitian yang dilakukan oleh Tiballa (2017) denganskripsi berjudul
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Berbatuan Peta
PikiranTerhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Sekolah Dasar Gugus X Kecamatan
Buleleng Kabupaten BulelengTahun Pelajaran 2016/2017. Hasil dari penelitian tersebut
adalah terdapat perbedaan hasil belajar IPAantara siswa kelas V yang mendapat
perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match
Arinal Maghfirah 2020, Dalam penelitian Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif tipe Make a Match dalam meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Matematika
berguna untuk peningkatan minat dan hasil belajar matematika siswa kelas III SDN 20
Baraka setelah dilaksanakannya model kooperatif tipe Make a Match. Jenis penelitian ini
adalah penelitian tindakan kelas atau Classroom Actions Research (CAR). Penelitian
dilakukan di SDN 20 Baraka pada bulan November sampai Desember 2020. Metode
pengumpulan data penelitian ini menggunakan lembar observasi, tes, dan skala minat

26
belajar. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match
dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas III SDN 20 Baraka. Hal tersebut
terbukti dengan adanya peningkatan nilai rata-rata minat belajar dan hasil evaluasi.
Pencapaian nilai rata-rata minat belajar yang diukur menggunakan skala minat mengalami
peningkatan dari 3,3 menjadi 3,87 dan telah mencapai kategori baik. Sedangkan pada
hasil belajar juga terjadi peningkatan persentase siswa tuntas dari 57,89% menjadi
84,21%.

F. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan kajian teori yang dipaparkan diatas,
dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di sekolah dasar
khususnya di kelas V SDN Sidakaya 13 Cilacap masih terdapat banyak permasalahan
pembelajaran yang perlu dicarikan jalan keluarnya sehingga usaha perbaikan hasil belajar
dapat mencapai hasil yang diharapkan (mencapai ketuntasan yang di tetapkan). Salah
satunya adalah dengan penerapan metode Make a Match. Metode make a amatch
diprediksi akan meningkatkan hasil belajar peserta didik. kelebihan dari Metode make a
amatch diprediksi dapat meningkatkan pembelajaranHidup Lapang dengan Berbagi pada
mapel PABP yang nantinya akan berpengaruh pula pada hasil pembelajaran peserta didik
yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Karena pada Metode make a
amatch, menekankan agar peserta didik terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga
peserta didik dapat mengalami dan menemukan sendiri konsep-konsep yang harus ia
kuasai. Dengan demikian materi pembelajaran yang disampaikan dapat diproses dengan
baik oleh peserta didik.
Keberhasilan penggunaan Metode make a amatch dalam pembelajaranHidup
Lapang dengan Berbagi dengan sendirinya akan dapat meningkatkan hasil belajar
(kognitif, psikomotor), terutama pada pemahaman konsep. Untuk dapat mencapai tujuan
perbaikan kualitas pembelajaran Hidup Lapang dengan Berbagi pada kelas V pada SD
Negeri Sidakaya 13 Cilacap, peneliti menyusun pembelajaran dengan penerapan Metode
Make a Match melalui pelaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang akan
dilakukan dengan 2 siklus. Siklus I menekankan kompetensi memahami Makna Hidup
Berkah dengan Berbagi menurut ilmu fikih, siklus II menekankan pemahaman tentang
mustahik

27
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Research). penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan sebuah kegiatan penelitian

yang bertujuan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam

pembelajaran di kelas, yaitu dengan cara melakukan tindakan-tindakan tertenty agar

dapat memperbaiki serta meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga tujuan

pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai.

B. Subjek Penelitian dan Obyek Penelitian

1. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V sejumlah 27 siswa SD Negeri

Sidakaya 13 Cilacap.

2. Sedangkan obyek dalam penelitian ini adalah cara penerapan metode Make a Match

dalam rangka upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas V di SD Negeri

Sidakaya 13 Cilacap.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang

karakteristik data secara obyektif. Instrumen yang digunakan penelitidalam penelitian

ini adalah :

1. Peneliti

Peneliti merupakan instrumen yang sangat penting dalam kualitatif, karena peneliti

sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, menganalisis data, penafsiran data

28
dan akhirnya melaporkan hasil penelitiannya.

2. Lembar Observasi

Lembar observasi ini digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan pengamatan

di dalam kelas. Dari lembar observasi inilah peneliti bisa mengetahui gambaran

aktivitas yang dilakukan guru dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam

dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match. Lembar observasi disini

berupa obseravasi aktivitas pembelajaran guru (peneliti langsung praktik mengajar).

3. Wawancara

Wawancara merupakan sejumlah pertanyaan yang diajukan kepada orang-orang

yang dianggap mampu memberikan informasi. Wawancara dilakukan terhadap

beberapa siswa kelas V mengenai pembelajaran make a match.

4. Catatan Lapangan

Yang dinamakan catatan lapangan disini adalah catatan rinci tentang keadaan

selama proses pembelajaran berlangsungnya penelitian. Catatan ini diperoleh dari

apa yang di dengar, dilihat, diamati dan dipikirkan oleh peneliti.

5. Dokumentasi

Melalui dokumenntasi ini peneliti bisa mengetahui berita-berita terkait dengan

siswa seperti nilai belajar siswa dan foto yang menggambarkan situasi saat

pembelajaran sedang berlangsung.

29
D.Tekhnik Pengumpulan Data
Tekhnik atau metode penelitian adalah langkah-langkah yang ditempuh dalam riset

yang diatur secara baik. Adapun metode yang dipakai adalah :

1. Observasi dilakukan peneliti dengan melakukan pengamatan dan pencatatan

mengenai pelaksanaan pembelajaran di kelas. Observasi dilakukan dengan

menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan serta catatan lapangan.

Catatan lapangan digunakan untuk mencatat hal-hal yang terjadi selama proses

pembelajaran di kelas ketika melakukan observasi. Catatan diperoleh dari apa

yang peneliti lihat, alami, dengar dan dipikirkan.

2. Dokumen digunakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa (nilai) dan

foto pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode

make a match

3. Tes Hasil Belajar

Tes adalah untuk mengukur yang diberikan kepada siswa untuk mendapatkan

jawaban-jawaban yang diharapkan baik secara tertulis maupun secara lisan atau

secara perbuatan. Tes hasil belajar adalah mengukur penugasan tertentu sebagai

hasil belajar. Dalam penelitian ini tes diberikan berupa kelompok yang harus

dikerjakan setiap pertemuan dan dikerjakan kelompok dan soal kuis yang mana

diberikan satu kali dalam satu siklus (satu kali dua pertemuan)

30
E.Uji Keabsahan Data

Untuk menjaga keabsahan data dalam penelitian ini peneliti berpern sebagai pengamat

sekaligus sebagai penyampai materi atau kolaborasi. Uji keabsahan data menggunakan

teknik triagulasi. Teknik Triagulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data

memanfaatkan sesuatu yang lain. Adapun teknik triagulasi yangdigunakan adalah triagulasi

sumber, berarti membandingkan data dan mengecek baik derajat kepercayaan yang

diperoleh melalui waktu dan nilai berbeda dalam metode kualitatif.

Hal ini dapat dicapai dengan cara :

1. Membandingkan hasil pengamatan dengan hasil wawancara

2. Membandingkan apa yang dikaorang-orang tentang situasi penelitian dengan apa

yang dikatakannya sepanjang waktu. Membandingkan keadaan perspektif

seseorang dengan berbagai pendapat dalam pandangan orang yang tidak terlibat

dalam penelitian.

3. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan

F.Teknik Analisis Data

1. Analisis data hasil observasi

Data observasi yang telah diperoleh kemudian dilakukan analisis secara deskriptif,
sehingga mampu memberi gambaran yang jelas tentang pembelajaran yang dilakukan
pada saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan Make a Match.

31
Perhitungan Prosentase skor sebagai berikut

Prosentase aspek (x) = Jumlah skor X 100 %

Skor maksimum

Hasil perhitungan prosentase kemudian diklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel I Kriteria Partisipasi Siswa

NO Prosentase Kualifikasi
1 75 % - 100 % Sangat Baik ( SB )
2 50 % - 74,99 % Baik ( B )
3 25 % - 49,99 % Kurang ( K )
4 0 % - 24,99 % Sangat Kurang ( SK )

Dengan demikian dapat diketahui sejauh mana peningkatan partisipasi siswa dalam
pembelajaran Fiqih dengan metode Pembelajaran Make a Match.

a. Analisis hasil Belajar Tes

Diberikan pada setiap satu siklus sekali yaitu berupa kuis. Hasil belajar akhir tes
belajar siswa dihitung rata-ratanya yaitu antara siklus yang satu dan siklus dua.
Hasil tes pada akhir siklus 1 dibandingkan dengan hasil tes siklus 2, jika hasil tes
mengalami peningkatan maka diasumsikan model pembelajaran yang digunakan
yaitu model pembelajaran Make a Match dalam pembelajaran dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa

b. Analisis data lapangan

Data dari catatan lapangan dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk


melengkapi data selama proses pembelajaran.

c. Penarikan kesimpulan

Data yang telah dianalisis selanjutnya diambil kesimpulan. Data yang telah
dianalisis selanjutnya diambil kesimpulan. Dari kesimpulan tersebut dapat
diketahui apakah tujuan dari penelitian dapat dicapai atau tidak.

32
G. Rancangan Penelitian

Model atau desain yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah
Kemmis dan Taangart, dimana dalam satu siklus terdiri dari 4 komponen yaitu planing
(perencanaan), acting (tindakan), observing (observasi), dan reflecting (refleksi) .

Gambar 1 model Penelitian Tindakan Kelas oleh Kemmus dan Taggart.


Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiridari dua siklus. Kegiatan awal dilakukan
untuk mengetahui permasalahan yang ada yaitu dengan melakukan observasi di kelas
saat pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP) berlangsung.
Dari hasil kegiatan tersebut kemudian peneliti menetapkan pembelajaran dengan
model Make a Match. Adapun rincian penelitian kelas tersebut akan dijabarkan sebagai
berikut

1. Siklus 1

a. Perencanaan (Planing)

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah :

1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan


model pembelajaran Make a Match

33
2) Mempersiapkan sarana dan media pemeblajaran yang akan digunakan dalam
pembelajaran
3) Mempersiapkan ,lembar observasi dan catatan lapangan yang akan digunakan
setiap pembelajaran
4) Mempersiapkan soal tes yang akan diberikan pada akhir siklus I
5) Pembentukan kelompok

Pada setiap siklus, siswa dibagi menjadi dalam kelompok-kelompok kecil, setiap
kelopok terdiri dari 2 siswa, pembagian kelompok sesuai dnegan nomor urut absen
atau daftar hadir.

b. Tindakan (Action)

Pada tahap ini peneliti mendesain pembelajaran model Make a Match yang telah
dirancang. Selama pembelajaran berlangsung peneliti dalam mengajar
menggunakan modul ajar atau RPP

c. Observasi (Observing)

Observasi dilakukan peneliti sekaligus sebagai guru. Observasi dilakukan selama


kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang
sudah disiapkan oleh peneliti. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui
jalannya pembelajaran model Make a Match

d. Refleksi (Reflecting)

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan dan mengidentifikasi data yang telah
diperoleh, yaitu meliputi lembar observasi dan wawancara, kemudian peneliti
dilakukan refleksi tentang masalah-masalah yang muncul berkaitan dengan hal-
hal yang dilakukan, setelah melakukan tahap refleksi kemudian peneliti
meneruskan perencanaan untuk siklus selanjutnya.

2. Siklus 2

Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran sesuai
dengan materi yang dilaksanakan. Peneliti membuat strategi dan skenario
pembelajaran dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yang
kemudian guru mempraktekkan pembelajaran tersebut seseuai dengan RPP yang

34
telah dibuat oleh peneliti.

3. Pengamatan atau observasi

Tahap ini, peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang
diperlukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Peneliti melakukan
observasi terhadap tindakan yang dilakukan oleh guru, seperti mengobservasi
aktivitas guru dan peserta didik ketika mengajar selama proses pembelajaran.
Observasi yang dilakukan oleh peneliti, dibantu oleh observer dalam mengamati
proses pembelajaran, maupun mengambil dokumentasi proses pembelajaran
sebagai bukti penelitian.
4. Refleksi

Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah
dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi
guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Langkah refleksi ini merupakan
langkah untuk mengumpulkan data yang diperoleh dari proses pembelajaran yang
telah dilakukan dalam mengetahui kekurangan dan kelemahan ketika proses
pembelajaran, sehingga faktor-faktor yang menghambat pembelajaran tersebut dapat
dijadikan sebagai evaluasi dan dasar penyempurnaan peneliti dalam memperbaiki
proses pembelajaran selanjutnya.

5. Siklus 2

Pada tahapan siklus kedua ini pada tanggal mengikuti tahapan pada siklus pertama
artinya rencana tindakan siklus kedua disusun berdasarkan hasil refleksi pada siklus
pertama. Kegiatan pada siklus kedua dilakukan sebagai penyempurnaan atau
perbaikan pada siklus pertama terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan pembelajaran model Make a Match.

Pada siklus kedua ini terdiri dari empat tahap yaitu : perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi hasil yang telah dilakukan.

35
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SD Negeri Sidakaya 13 Kecamatan


Cilacap Selatan Kabupaten Cilacap, pada tahun 2023. Penelitian ini dilaksanakan II
siklus yang setiap siklusnya terdiri dari 2 kali pertemuan, apabila pada siklus I peserta
didik belum mencapai rata-rata nilai hasil belajar yang di inginkan maka dilanjut pada
siklus ke II. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode pembelajaran Make a
Match pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi Hidup
Lapang dengan Berbagi. Pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari
Senin, tanggal 29 Oktober 2023 dengan jumlah peserta didik, selanjutnya pada siklus
II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 07 November 2023
dengan jumlah peserta didik 27 anak, 1 anak tidak masuk karena sakit. Jumlah peserta
didik kelas V SD Negeri Sidakaya 13 berjumlah 27 peserta didik, dengan jumlah 13
peserta didik laki-laki dan 13 jumlah peserta didik perempuan.

Hasil penelitian yang diperoleh pada siklus I dapat digambarkan pada


penjelasan berikut :

1. Pra Siklus

Sebelum melakukan siklus I, penelitian melakukan diagnosa awal tentang kondisi


siswa sebelum penelitian, yang disebut dengan pra siklus. Adapaun pra siklus
dilaksanakan melalui analisa data nilai siswa pada materi Hidup Lapang dengan
Berbagi. Dalam pra siklus ini, siswa yang belum tuntas dalam belajar sebanyak 12
siswa. Adapun daftar nilai tes Pra siklus siswa sebagai berikut :

36
Tabel 1

Nilai Kondisi Awal (Pra Siklus) Siswa

NO NAMA PESERTA DIDIK NILAI KRITERIA


1 ADAM DWI SAPUTRA 64 Tidak Tuntas
2 ALFIAN VICKY R 60 Tidak Tuntas
3 ALISHA RAFA KHAIRANI 90 Tuntas
4 ANANDA RISKI 60 Tidak Tuntas
5 ANN MATUR ROJABIYAH 60 Tidak Tuntas
6 ARDIAN WAHYU S 85 Tuntas
7 AULIA IZATUNNISA 60 Tidak Tuntas
8 AZRA ALIFA RAHMA 60 Tidak Tuntas
9 DANISWARA 85 Tuntas
10 DIMAS FAQIH ARSENA 65 Tidak Tuntas
11 FADHIL BANU A 60 Tidak Tuntas
12 FENI VIRDA SARI 85 Tuntas
13 HABIBIE BRAHMA LOUI A 90 Tuntas
14 HERFIZA A 86 Tuntas
15 KINARA RAKHMADANTI 60 Tidak Tuntas
16 KRISMALA R 60 Tidak Tuntas
17 LUKY DWI ANANDA 85 Tuntas
18 MALIDA ALYA PUTRI 85 Tuntas
19 MIRZA ZULFA N 85 Tuntas
20 OKTIAN REZKY A 80 Tuntas
21 OMAR RAUSAN FIKRI 90 Tuntas
22 RADINKA HASTUNGKORO 80 Tuntas
23 RAISSA NAILA SAKHI 90 Tuntas
24 RAMANDHIKA MAULANA 60 Tidak Tuntas
25 TRISTAN WARADAN 60 Tidak Tuntas
26 WULAN ZHALIFA 90 Tuntas
27 ZAHRINA F KHUMAIRA 90 Tuntas

37
Tabel 2

Hasil Analisis Nilai Kondisi Awal (PraSiklus) Siswa

No. HasilTesPesertaDidik PraSiklus


1. Nilai Tertinggi 90
2. Nilai Terendah 60
3. Rata-rata Nilai PraSiklus 75
4. Prosentase Tuntas 55,5%
5. Prosentase Tidak Tuntas 44,44%

2. Siklus I

Pada siklus I hari Senin, 29 Oktober 2023 Materi diajarkan adalah Hidup Lapang
dengan Berbagi. Dalam siklus I ini dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu :

a. Perencanaan

Untuk mengatasi permasalahan yang teridentifikasi maka disusun rencana


tindakan berupa penerapan strategi pembelajaran Make a Match.
Selanjutnya guru menyusun perangkat pembelajaran berupa : Modul Ajar,
Origami pertanyaan.

b. Pelaksanaan Tindakan

Peneliti melakukan kegiatan pembelajaran yang sudah disusun dalam


Modul Ajar. Guru menjelaskan permainan Make a Match yaitu
dilaksanakan dengan membagi siswa menjadi berpasangan untuk
mengerjakan suatu tugas dari guru kemudian salah satu pasangan dari
kelompok tersebut bergabung dengan pasangan lain untuk saling
menanyakan dan mengukuhkan jawaban masing-masing. Pelaksanaan
siklus I ini sudah berjalan baik tapi masih belum optimal. Peserta didik
terlihat kurang antusias dalam pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan
masih adanya siswa yang belum bisa menjawab pertanyaan. Sehingga hanya
duduk diam di bangku saja. Peneliti melakukan pengamatan secara cermat
terhadap aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi yang telah

38
disiapkan. Peneliti memberikan tes kepada siswa diakhir siklus untuk
mengetahui penguasaan materi pelajaran yang baru dibahas di dalam
kelompok. Pelaksanaan tes di akhir siklus I ini berjalan dengan tertib.
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I belum optimal. Hal ini ditunjukkan
dengan beberapa peserta didik yang belum tertib dalam pembelajaran. Di
samping itu, masih adanya siswa yang mengobrol dan bersendagurau
dengan temannya pada saat pembelajaran, serta ada beberapa siswa yang
tidak mendengarkan pada saat guru menerangkan materi pelajaran. Hal ini
disebabkan karena guru masih kurang bisa mengontrol siswa dan mengelola
kelas. Selain itu, ada beberapa siswa yang tidak mau berusaha mencari
jawaban karena tidak mau mendengarkan pengarahan dari guru.

c. Observasi

Observasi ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa dan


digunakan untuk mengamati proses pembelajaran berlangsung. Pada siklus I
ini, hasil belajar siswa yang diperoleh sudah mengalami peningkatan bila
dibandingkan dengan kondisi awal sebelum sebagaimana tabel dibawah ini:

Tabel 3

Nilai Siklus I

NO NAMA PESERTA DIDIK NILAI KRITERIA


1 ADAM DWI SAPUTRA 70 Tuntas
2 ALFIAN VICKY R 65 Tidak Tuntas
3 ALISHA RAFA KHAIRANI 90 Tuntas
4 ANANDA RISKI 60 Tidak Tuntas
5 ANN MATUR ROJABIYAH 85 Tuntas
6 ARDIAN WAHYU S 85 Tuntas
7 AULIA IZATUNNISA 85 Tuntas
8 AZRA ALIFA RAHMA 67 Tidak Tuntas
9 DANISWARA 85 Tuntas
10 DIMAS FAQIH ARSENA 75 Tuntas
11 FADHIL BANU A 60 Tidak Tuntas

39
12 FENI VIRDA SARI 85 Tuntas
13 HABIBIE BRAHMA LOUI A 90 Tuntas
14 HERFIZA A 86 Tuntas
15 KINARA RAKHMADANTI 90 Tuntas
16 KRISMALA R 85 Tuntas
17 LUKY DWI ANANDA 85 Tuntas
18 MALIDA ALYA PUTRI 90 Tuntas
19 MIRZA ZULFA N 90 Tuntas
20 OKTIAN REZKY A 80 Tuntas
21 OMAR RAUSAN FIKRI 90 Tuntas
22 RADINKA HASTUNGKORO 80 Tuntas
23 RAISSA NAILA SAKHI 90 Tuntas
24 RAMANDHIKA MAULANA 85 Tuntas
25 TRISTAN WARADAN 67 Tidak Tuntas
26 WULAN ZHALIFA 90 Tuntas
27 ZAHRINA F KHUMAIRA 90 Tuntas

Adapun hasil analisis nilai tes yang dilakukan siswa adalah sebagai
berikut :

Tabel 4

Hasil Analisis Nilai Kondisi Siklus I

No. Hasil Tes Peserta Didik Siklus I


1 Nilai Tertinggi 90
2 Nilai Terendah 60
3 Rata-rata Nilai Siklus I 81,92
4 Prosentase Tuntas 81,48%
5 Prosentase Tidak Tuntas 18,51%

Hasil tes yang diperoleh tersebut digunakan untuk mengetahui


peningkatan hasil belajar peserta didik sebelum dan setelah penerapan
metode pembelajaran Make a Match pada materi pokok Hidup Lapang
dengan Berbagi. Selain itu, metode Make a Match juga digunakan untuk

40
membangkitkan semangat peserta didik dalam pelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti (PAIBP), khususnya pada materi Hidup Lapang
dengan Berbagi.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada siklus I, diketahui


prosentase siswa yang tuntas mengalami kenaikan yakni mencapai 81%
sementara siswa yang “tidak tuntas” mencapai 18%. Meskipun demikian,
Hasil belajar pada siklus I ini belum sesuai harapan karena ketuntasan
siswa berada di bawah 85 % sebagaimana yang telah penulis tetapkan.
Selama proses pembelajaran, siswa terlihat antusias. Meskipun demikian,
masih terlihat beberapa peserta didik yang pasif dalam permainan untuk
maju kedepan menjawab pertanyaan atau mengganggu temannya,
mengobrol sendiri, dan kurang memperhatikan temannya yang sedang
maju kedepan kelas.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa masih banyak


adanya siswa yang pasif dan kurang serius dalam pembelajaran, ada juga
peserta didik yang masih belum paham dengan metode ini. Metode
pembelajaran Make a Match juga digunakan untuk membangkitkan
semangat peserta didik dalam mempelajari Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti (PAIBP), khususnya pada materi Menyambut Usia Balig.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada siklus I, diketahui bahwa
prosentase siswa yang tuntas mengalami kenaikan yakni mencapai 81,48%
sementara siswa yang “tidak tuntas” mencapai 18,51%. Meskipun
demikian, Hasil belajar pada siklus I ini belum sesuai harapan karena
ketuntasan siswa berada di bawah 85 % sebagaimana yang telah penulis
tetapkan. Selama proses pembelajaran, siswa terlihat antusias. . Selama
proses pembelajaran, siswa terlihat antusias. Meskipun demikian, masih
terlihat beberapa peserta didik yang pasif dalam permainan untuk maju
kedepan menjawab pertanyaan atau mengganggu temannya, mengobrol
sendiri, dan kurang memperhatikan temannya yang sedang maju kedepan
kelas. Hasil belajar peserta didik pada siklus I, diperoleh ketuntasan hasil
belajar klasikal sebesar 81%. Berdasarkan analisis hasil penelitian siklus I

41
ini, kemudian dilakukan refleksi terhadap langkah – langkah yang telah
dilaksanakan. Hasil refleksi tersebut adalah sebagai berikut:

1) Guru diharapkan mampu meningkatkan pengelolaan waktu dalam


kegiatan pembelajaran.
2) Guru harus lebih aktif memotivasi dan membimbing peserta didik
untuk melakukan interaksi dengan siswa dalam pembelajaran agar
pembelajaran menjadi menyenangkan.
3) Guru harus memberi pengarahan yang jelas tentang metode
pembelajaran Make a Match
4) Untuk mengatasi siswa yang ribut dan kurang memperhatikan
pelajaran bisa dilakukan dengan cara perubahan posisi guru yang
tidak hanya berdiri di satu tempat saja.
5) Hasil belajar siswa belum mencapai indikator yang ditentukan
sehingga perlu dilakukan peningkatan hasil belajar disiklus II.

3. Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada hari selasa, 7 November 2023 dengan tema
Hidup Lapang dengan Berbagi. Kegiatan ini dilakukan pada siklus II sebagai
berikut :
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi siklus II, dilakukan beberapa perbaikan secara
teknis. Peneliti meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran. Selain dengan cara meningkatkan keaktifan siswa, juga
menciptakan pembelajaran Make a Match yang menyenangkan. Di
samping itu peneliti juga menyusun perangkat pembelajaran berupa:
Modul Ajar, Origami yang berisi pertanyaan, lembar penilaian, dan
LKPD kelompok.
b. Pelaksanaan
Tindakan Pelaksanaan berdasarkan skenario pembelajaran yang sudah
disiapkan pada tahap perencanaan. Peneliti memberikan arahan agar siswa
dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, termasuk memaparkan secara
singkat tentang tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan langkah –

42
langkah yang harus dilakukan siswa. Penyampaian tujuan dimaksudkan
agar siswa lebih terarah dalam membahas materi pelajaran. Sedangkan
langkah kerja dimaksudkan agar siswa mengetahui apa yang harus
dilaksanakan sehingga kerja menjadi lebih efektif. Pelaksanaan siklus II
ini sudah lebih baik. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil catatan
lapangan yang menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar dan
keaktifan siswa. Siswa lebih antusias dan lebih tertib dalam kegiatan
pembelajaran.
c. Observasi

Tiap observasi dilakukan tes hasil belajar setiap siklus. Adapun hasil
pengamatan penelitian tindakan kelas pada siklus II dapat dilihat pada
tabel berikut ini:

Tabel 5

Nilai Siklus II

NO NAMA PESERTA DIDIK NILAI KRITERIA


1 ADAM DWI SAPUTRA 80 Tuntas
2 ALFIAN VICKY R 90 Tuntas
3 ALISHA RAFA KHAIRANI 90 Tuntas
4 ANANDA RISKI 90 Tuntas
5 ANN MATUR ROJABIYAH 80 Tuntas
6 ARDIAN WAHYU S 80 Tuntas
7 AULIA IZATUNNISA 80 Tuntas
8 AZRA ALIFA RAHMA 90 Tuntas
9 DANISWARA 90 Tuntas
10 DIMAS FAQIH ARSENA 85 Tuntas
11 FADHIL BANU A 65 Tidak Tuntas
12 FENI VIRDA SARI 90 Tuntas
13 HABIBIE BRAHMA LOUI A 90 Tuntas
14 HERFIZA A 85 Tuntas
15 KINARA RAKHMADANTI 80 Tuntas

43
16 KRISMALA R 80 Tuntas
17 LUKY DWI ANANDA 80 Tuntas
18 MALIDA ALYA PUTRI 90 Tuntas
19 MIRZA ZULFA N 90 Tuntas
20 OKTIAN REZKY A 80 Tuntas
21 OMAR RAUSAN FIKRI 90 Tuntas
22 RADINKA HASTUNGKORO 80 Tuntas
23 RAISSA NAILA SAKHI 90 Tuntas
24 RAMANDHIKA MAULANA 85 Tuntas
25 TRISTAN WARADAN 90 Tuntas
26 WULAN ZHALIFA 85 Tuntas
27 ZAHRINA F KHUMAIRA 90 Tuntas

Adapun hasil analisis tes yang dilakukan


seswa adalah sebagai berikut :
Tabel 6
Hasil Analisis Nilai Kondisi Siklus II

NO Hasil Tes Peserta Didik Siklus II


1 Nilai Tertinggi 90
2 Nilai Terendah 65
3 Rata-rata Nilai Siklus II 85
4 Prosentase Tuntas 96%
5 Prosentase Tidak Tuntas 3,70%

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada siklus II, diketahui


bahwa prosentase siswa yang tuntas mengalami kenaikan yakni mencapai
96% sementara siswa yang “tidak tuntas” mencapai 3%. Degan demikian,
Hasil belajar pada siklus II ini telah sesuai harapan karena ketuntasan siswa
mencapai 85% sebagaimana yang telah peneliti tetapkan. Hasil observasi
menunjukkan bahwa peserta didik sudah lebih tertib dan lebih aktif dalam
pembelajaran. Peserta didik memperhatikan penjelasan dari guru dengan

44
seksama dan tidak melakukan aktivitas yang mengganggu pelajaran. Hasil
catatan lapangan menunjukkan bahwa suasana kegiatan pembelajaran sudah
lebih baik dari pada siklus I dan peserta didik terlihat sangat antusias dalam
pembelajaran dengan menggunakan metode Make a Match. Peserta didik
dengan semangat kemudian maju untuk menjawab pertanyaan yang ada di
origami pertanyaan dengan benar dan lantang. Sedangkan peserta didik
yang lain mendengarkan dengan penuh perhatian. Peran aktif peserta didik
selama pembelajaran semakin optimal. Sedangkan indikator negatif seperti
mengobrol sama teman saat pelajaran dan aktivitas lain diluar pelajaran
cenderung menurun

d. Refleksi

Berdasarkan hasil penelitian siklus I, kemudian dilakukan refleksi


terhadap langkah-langkah yang telah dilaksanakan. Hasil refleksi tersebut
adalah pelaksanaan siklus II yang dipandang sudah cukup dalam
meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi pokok Hidup Lapang
dengan Berbagi. Hal ini dibuktikan dengan data hasil tes siklus II,
menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar dari siklus I. Hal ini
ditunjukkan dari nilai rata-rata kelas pada siklus I sebesar 75. Sedangkan
pada siklus II meningkat menjadi 85. Ketuntasan belajar klasikal pada
siklus II sudah tercapai yaitu 89%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
pada siklus II sudah memenuhi batas ketuntasan belajar secara klasikal
yaitu 96%. Kenyataan ini menunjukkan bahwa siswa sudah bisa
memahami materi tentang Hidup Lapang dengan Berbagi. Peningkatan
tersebut terjadi karena beberapa hal diantaranya keaktifan siswa yang
sudah maksimal pada proses pembelajaran, sudah terjalin kerjasama yang
baik dengan kelompok pada pelaksanaan metode pembelajran Make a
Match, dan perhatian siswa yang sudah sepenuhnya terhadap pelajaran.

45
B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian hasil tindakan kelas yang terdiri dari 3 tahap,
yaitu pra siklus, siklus I, dan siklus II, tampak bahwa setelah melakukan metode
pembelajaran Make a Match ini, terjadi ketuntasan belajar dari prasiklus, siklus I dan
kemudian siklus II. Dari perolehan hasil belajar siswa pada pra siklus, nilai rata-rata
tes siswa adalah sebesar 75, Prosentase Tuntas mencapai 55% dan prosentase Tidak
Tuntas mencapai 44%. Sedangkan hasil belajar siswapada siklus I, diperoleh nilai
rata-rata tes siswa adalah sebesar 81 Prosentase Tuntas mencapai 81,48% dan
prosentase Tidak Tuntas mencapai 18,51%. Hasil belajar siswapada siklus II,
diperoleh nilai rata-rata tes siswa adalah sebesar 82. Prosentase Tuntas mencapai 96%
dan prosentase Tidak Tuntas mencapai 3%. Untuk mempermudah terjadinya kenaikan
dari mulai pra siklus, Siklus I dan Siklus II peneliti sajikan pada tabel berikut ini:
Perbandingan Nilai Tes Hasil Belajar Siswa pada Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

Hasil Penelitian
Hasil Tes Peserta Didik Pra Siklus Siklus I Siklus II
No
1 Nilai Tertinggi 90 90 90
2 Nilai Terendah 60 60 60
3 Nilai Rata-rata 75 81,92 85
4 Prosentase Tuntas 55,19% 82% 96,80
5 Prosentase Tidak Tuntas 44,81% 18% 3,20%

Adanya peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa maupun ketuntasan


belajar secara klasikal menunjukkan bahwa tingkat pemahaman siswa terhadap materi
yang diberikan mengalami peningkatan. Peningkatan yang terjadi karena adanya
proses belajar yang membuat suatu usaha yang sungguh – sungguh dengan
menggunakan semua potensi siswa, baik fisik maupun non fisik. Adanya peningkatan
nilai rata-rata hasil belajar siswa maupun ketuntasan belajar secara klasikal
menunjukkan bahwa tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan
mengalami peningkatan. Permasalahan yang menyebabkan hasil belajar siswa belum
memenuhi harapan di latar belakangi oleh beberapa hal diantaranya adalah ketertiban
dan keaktifan siswa yang belum optimal pada saat pembelajaran. Dari pengamatan
siklus I diperoleh temuan antara lain masih banyak siswa yang terlihat pasif dan

46
kurang serius dalam pembelajaran. Hal ini dikarenakan pengelolaan waktu serta
pengelolaan kelas oleh guru masih kurang baik. Selain itu juga dalam memberikan
motivasi dan bimbingan terhadap peserta didik kurang jelas dan merata sehingga
peseta didik merasa sedikit kesulitan. Adanya peningkatan rata-rata nilai tes maupun
ketuntasan belajar secara klasikal menunjukkan bahwa tingkat pemahaman siswa
terhadap materi Hidup Lapang dengan Berbagi mengalami peningkatan. Peningkatan
hasil belajar pada siklus II dikarenakan adanya keterlibatan dan keaktifan siswa yang
sudah optimal pada saat pembelajaran berlangsung. Hal ini ditunjukkan oleh hasil
observasi yang mengalami peningkatan pada indikator sikap positif siswa dan
cenderung menurun pada indikator sikap negatif siswa. diperoleh temuan antara lain
masih banyak siswa yang terlihat pasif dan kurang serius dalam pembelajaran. Hal ini
dikarenakan pengelolaan waktu serta pengelolaan kelas oleh guru masih kurang baik.
Selain itu juga dalam memberikan motivasi dan bimbingan terhadap peserta didik
kurang jelas dan merata sehingga peseta didik merasa sedikit kesulitan. Berdasarkan
refleksi pada siklus I, pelaksanaan siklus II oleh guru sudah cukup baik dengan bukti
pengelolaan waktu dan pengelolaan kelas yang sudah sesuai dengan modul ajar. Di
samping itu, peserta didik sudah bisa mengikuti pembelajaran dengan metode Make a
Match.

Langkah – langkah perbaikan tindakan yang dilakukan pada pembelajaran


siklus II memberi dampak positif yaitu dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa.
Keberhasilan pencapaian ketuntasan belajar pada akhir pembelajaran siklus II
disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:

1) Siswa lebih aktif dan tertib dalam pembelajaran. Hal tersebut menjadikan
pemahaman siswa pada materi pelajaran meningkat, sehingga ketuntasan belajar
dapat tercapai.
2) Siswa merasa lebih termotivasi dan antusias dalam belajar karena mendapat
suasana baru dalam proses pembelajaran. Pembelajaran menjadi semakin
menyenangkan dengan adanya kartu yang berwarna-warni dan gambar yang
bervariasi.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran Make a


Match ini menjadikan siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Dengan terlibat secara
langsung dan aktif dalam pembelajaran, siswa akan lebih cermat dan lebih kuat
47
pemahamannnya, serta menguatkan daya ingatnya, sehingga secara otomatis dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Melalui metode pembelajaran Make a Match ini
suasana yang ada di kelas akan menjadi semakin menarik serta menyenangkan dan ini
merupakan salah satu bentuk motivator bagi siswa sehingga menjadikannya lebih
antusias dan bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Dengan demikian, metode
pembelajaran Make a Match ini dapat digunakan sebagai metode pembelajaran
alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa serta ketuntasan belajar siswa secara
klasikal pada materi Hidup Lapang Dengan Berbagi.

48
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tindakan kelas yang diselenggarakan di SD Negeri Sidakaya


13 Kabupaten Cilacap pada tahun pelajaran 2023/2024 didapatkan kesimpulan
sebagaimana berikut:

1. Melalui penerapan metode pembelajaran Make a Match dapat meningkatkan


prestasi belajar siswa pada tahap pra siklus nilai rata-rata kelas sebesar 75, Siklus I
sebesar 81 dan siklus II sebesar 85. Sedangkan prosentase tuntas mengalami
kenaikan yakni pada pra siklus baru mencapai 55%, siklus I mencapai 81% dan
Siklus II mencapai 96%.
2. Melalui metode pembelajaran Make a Match suasana yang ada di kelas akan
menjadi semakin menarik serta menyenangkan dan ini merupakan salah satu
bentuk motivator bagi siswa sehingga menjadikannya lebih antusias dan
bersemangat dalam mengikuti pelajaran.

B. Saran

Bagi guru metode pembelajaran Make a Match dapat dijadikan sebagai salah satu
media pembelajaran yang bukan hanya berpusat kepada guru, tetapi lebih banyak
berpusat kepada siswa. Oleh karena itu penggunaan metode ini sangat bagus diterapkan
dalam proses pendidikan sebab memadukan unsur belajar dan bermain sehingga peserta
didik tidak merasakan kebosanan selama proses belajar.

C. Kata Penutup

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan
limpahan rahmat, nikmat, taufik serta hidayah-Nya berupa kesehatan lahir maupun batin
sehingga kita bisa melaksanakan aktifitas dengan baik dan lancar, sehingga penulis dapat
menyelesaikan membuat Penelitian Tindakan Kelas pada kesempatan ini. Penulis
menayadari dengan sepenuh hati bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini masih jauh dari

49
harapan karena keterbatasan kemampuan peneliti, untuk itu peneliti mengharapkan saran
kritik yang konstruktif dari semua pihak demi perbaikan karya mendatang.

Akhirnya harapan besar penulis atas terwujudnya PTK ini semoga dapat
membawa manfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

50
DAFTAR PUSTAKA

Gurning, Busmin & Effi Aswita. 2017. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: K
media.
HASBULLAH.1997.Dasar-dasar Ilmu Pendidikan.Jakarta:Kharisma Putra Utama
Offset
Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :Kencana
Hamzah. 2009. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang
Kreatif dan Efektif. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Rochiati Wiriatmaja, Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan
Kinerja Guru dan Dosen, (Bandung: Remaja Rosadakarya, 2006), hal.12
Lexy J, Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009) hlm. 330
Sanjaya, Pengertian Belajar, tahun 2006, halaman: 118

51
LAMPIRAN-LAMPIRAN

52
LAMPIRAN

Modul Ajar Kurikulum Merdeka


Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Fase C SD kelas 5

Penyusun : Fatmi Nurrohmah, S.Pd.I


Instansi : SDN Sidakaya 13 Cilacap
Tahun Pengususnan : Tahun 2023/2024
Jenjang : SD
Mata Pelajaran : PAI BP (Zakat Maal)
Fase/Kelas : C/5
Alokasi Waktu : Pertemuan 2 (3X35Menit)
Tahun Pelajaran : 2023/2024

Kompetensi Awal : Peserta didik dapat mengenal zakat maal


Capaian Pembelajaran :

Pada elemen fikih, peserta didik mampu memahami zakat, infak, sedekah dan hadiah, memahami ketentuan haji, halal
dan haram serta mempraktikkan puasa sunnah.

Profil Pelajar Pancasila :


1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia dengan cara melatih peserta didik
berdoa sebelum dan sesudah belajar.
2. Berkebinekaan global dengan cara melatih peserta didik tidak membeda-bedakan teman ketika
pembentukan kelompok diskusi atau praktikum.
3. Mandiri dengan cara sadar diri dan tidak ketergantungan pada teman saat melaksanakan kegiatan
pembelajaran
4. Kreatif
5. Gotong Royong
6. Bernalar kritis

Profil Pelajar Lil Alamin :


1. Berkeadaban (ta’addub), yaitu menjunjung tinggi akhlak mulia, karakter, identitas, dan integritas.
2. Kesetaraan (musāwah), yaitu persamaan, tidak diskriminatif kepada yang lain disebabkan perbedaan
keyakinan, tradisi dan asal usul seseorang.
3. Musyawarah (syūra), yaitu setiap persoalan diselesaikan dengan jalan musyawarah dengan prinsip
menempatkan kemaslahatan di atas segalanya;

Sarana prasana :
1. Ruang Kelas
2. Alat dan Bahan
a. Kartu
b. Spidol
c. Lem
d. Lakban/selotip
e. Laptop
f. Video Pembelajaran
g. LCD Proyektor/Smart Board
h. Buku Pelajaran
i. Lembar Kerja Peserta Didik
3. Materi dan sumber Bahan Ajar :
- buku pegangan Guru Pendidikan Agama Islam kelas IV Kemendikbud RI Tahun 2021
- buku Pendamping siswa Pendidikan Agama Islam Kelas IV Kemendikbud RI tahun 2021
- buku Pendamping Siswa (LKS) Muarif PAI Kelas IV
- Canva Presentation
4. Target Peserta Didik :
Peserta didik reguler kelas V yang berjumlah 27 anak dan bukan merupakan anak berkebutuhan khusus

53
Model pembelajaran : PbL

Tujuan Pembelajaran Kriteria Ketercapaian Tujuan


Pembelajaran
 Peserta didik mampu meyakini makna zakat maal dengan  Menjelaskan pengertian zakat
benar maal
 Membiasakan perilaku berbagi dengan bukti menerapkan  Menjelaskan macam-macam
makna zakat maal dengan benar mustahik zakat
 Menjelaskan makna zakat maal dengan benar  Menjelaskan makna zakat maal

1. Pemahaman Bermakna:
a. Untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahi tentang makna zakat maal dengan baik
b. Dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
2. Pertanyaan Pemantik:
Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik.
“Sudahkah kalian memahami zakat maal?”
Siapa saja yang berhak menerima zakat?

3. Kegiatan Pembelajaran:
 Guru menyiapkan kebutuhan pembelajaran seperti Media Ajar guru agama,
menyiapkan lembar kerja peserta didik, dsb.
 Guru mengingatkan peserta didik untuk mempersiapkan buku teks, laptop, alat
dan bahan yang dibutuhkan.

Pertemuan ke- 2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, 10 Menit
menyapa peserta didik (menanyakan kabar, serta
menyemangati peserta didik dengan tepukan, atau bernyanyi.
2. Salah satu peserta didik memimpin pembacaan doa
dilanjutkan dengan penegasan oleh guru tentang pentingnya
berdoa sebelum memulai suatu kegiatan dalam rangka
menanamkan keyakinan yang kuat terhadap kuasa Tuhan
Yang Maha Esa dalam memahami ilmu yang dipelajari.
(Religius).
3. Siswa menyanyikan lagu Garuda Pncasila (Nasionalisme)
4. Guru mengecek kehadiran dan kesiapan peserta didik,
5. Guru bertanya kepada peserta didik tentang kondisi siswa
pada pagi hari ini.
6. Guru melakukan apersepsi (Comunikations)
7. Guru menyampaikan tujuan kegiatan pembelajaran kali ini
dan menjelaskan kegiatan apa saja yang akan dilakukan serta
hal-hal apa saja yang akan dinilai dari peserta didik selama
proses pembelajaran (Comunikations)

54
Kegiatan Inti Langkah 1: Mengorganisasi siswa untuk belajar 75 Menit

1. Siswa memperhatikan penjelasan yang ditampilkan oleh guru


(Comunicatios)
2. Siswa memahami makna zakat maal bersama-sama
(Comunications, Colaborations)
3. Siswa memperhatikan apa penjelasan makna zakat maal
4. Siswa memperhatikan video tentang zakat maal
5. Siswa bersama guru memahami zakat maal dan dalil tentang
perintah zakat maal (Comunications, Colaborations,
Creativitas)
6. Siswa bertanya jawab tentang zakat maal dan dalil perintah
zakat maal (Comunications, Colaborations, Critical Thinking)
7. Siswa bersama guru bertanya jawab tentang video
(Comunications, Colaborations, Thinking)

Langkah 2 : mengorganisasi siswa untuk belajar

8. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok


(Colaborations)
9. Guru membagikan LKPD kepada siswa
10. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang petunjuk
mengerjaan LKPD

Langkah 3 : membimbing penyelidikan individual maupun


kelompok

11. Siswa berdiskusi tentang zakat maal dan dalil perintah zakat
maal (Comunications, Colaborations, Critical Thinking)
12. Guru mempersilahkan siswa untuk bertanya bila mengalami
kesulitan
13. Siswa bersama guru melakukan ice breaking

Langkah 4 : mengembangkan dan menyajikan hasil


14. Siswa mempresentasikan hasil diskusi (Comunications,
Colaborations, Critical Thinking, creativitas)
15. Kelompok yang lain mengomentari hasil presentasi
(Comunications, Colaborations, Critical Thinking)
Langkah 5 menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah.
16. Guru memberikan penguatan hasil diskusi kelompok
(Comunications, Colaborations)
17. Siswa mengerjakan evaluasi (Critical Thinking)
Penutup 1. Siswa bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran 15 menit
(Comunications, Colaborations)
2. Siswa bersama guru melakukan refleksi terhadap
pembelajaran. (Comunications, Colaborations)
3. Guru menginformasikan pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
4. Guru mengakhiri pelajaran dan bergiliran memberikan
kesempatankepada siswa yang lain untuk berdoa bersama
setelah pelajaran
55
Pertanyaan Ya Tidak
refleksi
a. Apakah kalian bisa menjelaskan makna zakat maal?
b. Apakah kalian sudah bisa menjelaskan zakat maal dan
dalil perintah zakat maal?

Asesmen/ Penilaian Pencapaian Tujuan Pembelajaran


1. Lembar Tes Tertulis/Individu
2. Lembar Tugas Kelompok
3. Penilaian Kinerja (Menyebutkan golongan penerima zakat dan Harta yang wajib dizakati

Kegiatan Remidial dan Pengayaan


1. Kegiatan remedial:
2. Remidial dapat diberikan kepada peserta didik yang capaian pembelajaran belum tuntas
Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum tuntas
Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik yang belum tuntas dalam bentuk pembelajaran
ulang, bimbingan perorangan, belajar kelompok, pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik yang
belum mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan hasil analisis penilaian.
3. Kegiatan pengayaan:
pePeserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru memberikan
kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya terhadap materi yang
telah dipelajari.

Refleksi Guru

Pertanyaan refleksi
Apa yang bisa diperbaiki dari seluruh kegiatan ini?
Apabila bisa diulang apa yang akan dilakukan untuk membuat pembelajaran
lebih baik?
Bagaimana keterlibatan peserta didik?

Apa saja kesulitan yang dialami oleh peserta didik?

Glosarium

Dalil penerima zakat

56
Zakat : secara bahasa penyuci, perbaikan, berkembang.
a. Zakat fitrah : beriupa makanan pokok
b. Zakat maal : berupa harta yang dimiliki
c. Infak : berasal dari kata nafaqa yang artinya nafkah. Infak dalam arti luas bisa berupa zakat,
sedekah dan pemberian sukarela yang dianjurkan.
d. Fakir. Pada kelompok fakir yaitu seseorang yang tidak memiliki sumber penghasilan
apapun yang disebabkan oleh masalah berat, seperti sakit.
e. Miskin. Sementara, definisi miskin yaitu seseorang yang memiliki sumber penghasilan,
namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
f. Riqab atau biasa disebut sebagai hamba sahaya.
g. Gharim atau gharimin, yaitu orang yang memiliki utang dan kesulitan melunasinya.
h. Mualaf, yaitu orang yang baru memeluk agama Islam untuk merasakan solidaritas.
i. Fiisabilillah, yaitu pejuang agama Islam.
j. Ibnu sabil, yaitu orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan jauh.
k. Amil, yaitu orang yang menyalurkan zakat.
Dalil al Qur’an tentang zakat maal surah at Taubah : 103

Daftar Pustaka
Moh. Masrun Supardi. 2019. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk siswa SD Kelas
v. Jakarta: Erlangga
Moh. Masrun Supardi. 2019. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk guru SD Kelas
v. Jakarta: Erlangga

Cilacap, 7 November 2023


Kepala Sekolah Guru PAIBP

Dra. Bening Siwi Prabaningsih


Fatmi Nurrohmah, S.Pd.I
NIP 199110012023212014
NIP. 196405041984052004

57
Lampiran 1 LKPD

Nama : ……………..
Kelas : ……………..
Nomor Absen : ……………..
Asal Sekolah : SDN Sidakaya 13

No Uraian Jawaban
Zakat artinya ….……………………………………….
1 ….……………………………………….
….……………………………………….
Zakat terbagi menjadi ….……………………………………….
2 ….……………………………………….
….……………………………………….
Sebutkan 4 golongan mustahik ! ….……………………………………….
3 ….……………………………………….
….……………………………………….
Sebutkan macam-macam zakat harta yang wajib ….……………………………………….
4 dikeluarkan zakatnya ! ….……………………………………….
….……………………………………….

58
Kegiatan 2

Nama : …………………….
Kelas : …………………….
Nomor absen : …………………….
Asal Sekolah : SDN SIDAKAYA 13
soal : 1. Jelaskan apa itu zakat maal?
2. sebutkan 4 macam harta yang wajib dikeluarkan zakatnya !
Tulislah jawabnmu pada kolom yang sudah di sediakan

JAWABAN
1. ….…………………………………………………………………………………………………
2. ….……………………………………………………………………………………………….…

59
Rubrik Penilaian makna Zakat
Kurang Cukup Baik
Makna zakat maal Memahami makna Memahami makna Memahami makna
zakat maal sebagian zakat maal sebagian zakat maal secara
kecil besar sesuai dan tepat benar dan jelas
Syarat wajib Zakat Memahami sebagian Memahami makna Memahami syarat
kecil sesuai syarat wajib zakat wajib zakat secara
penjelasan tentang sebagian besar agak benar dan jelas
syarat wajib zakat sesuai
Harta yang wajib Memahami sebagian Memahami syarat Memahami harta
dikeluarkan zakatnya kecil harta yang wajib wajib zakat sebagian yang wajib
dikelaurkan zakatnya besar dan sesuai dikelaurkan zakatnya
secara benar dan jelas
Muztahik Zakat Memahami makna Memahami makna Memahami makna
infak sebagian kecil infak secara benar infak sudah sesuai
sesuai lancar dan jelas dan jelas benar dan jelas
Kesimpulan : peserta didik dianggap sudah mencapai tujuan pembelajaran jika keempat kriteria
di atas mencapai minimal tahap baik
Rubrik penilaian menempel
No Skor Predikat Kriteria
1 4 Sangat baik Semua bacaan benar dan rapi
2 3 Baik Sebagian besar bacaan benar dan rapi
3 2 Cukup Separuh bacaan benar dan kurang rapi
4 1 Kurang Sebagian kecil bacaan benar dan kurang rapi

Rubrik menulis golongan penerima zakat

Skor
No. Aspek
SB B C K
1. Keterbacaan
2. Kerapihan dan kebersihan
3. Ketuntasan tulisan
4. Menunjukkan sikap teladan mulia Asmaulhusna
Ket :
Kurang : tulisan tidak bias dibaca dan tidak jelas
Cukup : tulisan huruf jelas dan tanda baca tidak lengkap
Baik : tulisan huruf jelas dan sebagian besar tanda baca tidak lengkap
Sangat Baik : tulisan huruf jelas dan tanda baca lengkap

60
Lampiran 5 Rubrik Penilaian Sikap
Sikap Spiritual
Teknik Penilaian : Penilaian diri
Instrumen Penilaian : Rubrik
Nama Peserta didik : ....................
No. Indikator SL SR KD TP

1. Aku menyakini tentang makna zakat maal dengan benar

Teknik Penilaian : Penilaian Antar Teman


Instrumen Penilaian : Rubrik
Nama Peserta didik : ....................
No. Indikator SL SR KD TP
1. Temanku menyakini tentang makna zakat maal dengan benar
Keterangan
SL = Selalu : sangat baik
SR = Sering : baik
KD = Kadang-kadang : cukup

Sikap Sosial
Teknik Penilaian : Penilaian diri
Instrumen Penilaian : Rubrik
Nama Peserta didik : ....................
No. Indikator SL SR KD TP
Aku membiasakan perilaku berbagi
1. sebagai bukti menerapkan makna zakat,
infak, sedekah dan hadiah dengan benar

Teknik Penilaian : Penilaian Antar Teman


Instrumen Penilaian : Rubrik
Nama Peserta didik : ....................
No. Indikator SL SR KD TP
1. Temanku membiasakan perilaku berbagi

61
sebagai bukti menerapkan makna zakat,
infak sedekah dan hadiah dengan benar
Keterangan
SL = Selalu : sangat baik
SR = Sering : baik
KD = Kadang-kadang : cukup TP = Tidak Pernah : perlu bimbingan
Capaian Pembelajaran : Peserta didik mampu memahami zakat, infak, sedekah dan hadiah

Nama : Kelas :
Pilih salah satu huruf a, b, c, atau d dari jawaban yang benar!
1. zakat artinya……..
2. Zakat maal secara bahasa adalah……….
3. Dalil yang menjelaskan perintah zakat maal adalah…
4. Orang yang berinfak akan mendapatkan…dari Allah swt
Rubrik Penilaian Soal Evaluasi
Petunjuk Penilaian Soal Pilihan Ganda
Nomor Soal Bobot Soal Skor Maksimal
1-4 25 100

Nilai Akhir : Skor Perolehan x 100


Skor Maksimal

Program Remidial ini diberikan kepada peserta didik yang belum memenuhi
ketercapaian KKM dengan cara mengulang materi yang menjadi kesulitan terlebih
dahulu, lalu mencoba menagih kembali dengan penilaian. Program remedial dapat
dilakukan secara individu dan kelompok. Adapun materi remedial mengacu pada
Kompetensi Dasar yang belum tercapai Program Pengayaan dilaksanakan untuk
peserta didik yang telah tuntas dalam mencapai indicator pembelajaran dengan
cara memberi materi atau tugas tambahan. Materi dikembangkan dandiperluas dari
Kompetensi Dasar dalam pembelajaran. Guru dapat memberikan pangayaan sesuai
dengan kebutuhan.
Materi pengayaan dengan membaca buku tentang makna zakat, infak, sedekah dan hadiah

62
Hasil Pra Siklus

NO NAMA PESERTA DIDIK NILAI KRITERIA


1 ADAM DWI SAPUTRA 64 Tidak Tuntas
2 ALFIAN VICKY R 60 Tidak Tuntas
3 ALISHA RAFA KHAIRANI 90 Tuntas
4 ANANDA RISKI 60 Tidak Tuntas
5 ANN MATUR ROJABIYAH 60 Tidak Tuntas
6 ARDIAN WAHYU S 85 Tuntas
7 AULIA IZATUNNISA 60 Tidak Tuntas
8 AZRA ALIFA RAHMA 60 Tidak Tuntas
9 DANISWARA 85 Tuntas
10 DIMAS FAQIH ARSENA 65 Tidak Tuntas
11 FADHIL BANU A 60 Tidak Tuntas
12 FENI VIRDA SARI 85 Tuntas
13 HABIBIE BRAHMA LOUI A 90 Tuntas
14 HERFIZA A 86 Tuntas
15 KINARA RAKHMADANTI 60 Tidak Tuntas
16 KRISMALA R 60 Tidak Tuntas
17 LUKY DWI ANANDA 85 Tuntas
18 MALIDA ALYA PUTRI 85 Tuntas
19 MIRZA ZULFA N 85 Tuntas
20 OKTIAN REZKY A 80 Tuntas
21 OMAR RAUSAN FIKRI 90 Tuntas
22 RADINKA HASTUNGKORO 80 Tuntas
23 RAISSA NAILA SAKHI 90 Tuntas
24 RAMANDHIKA MAULANA 60 Tidak Tuntas
25 TRISTAN WARADAN 60 Tidak Tuntas
26 WULAN ZHALIFA 90 Tuntas
27 ZAHRINA F KHUMAIRA 90 Tuntas

63
Hasil Siklus I

NO NAMA PESERTA DIDIK NILAI KRITERIA


1 ADAM DWI SAPUTRA 70 Tuntas
2 ALFIAN VICKY R 65 Tidak Tuntas
3 ALISHA RAFA KHAIRANI 90 Tuntas
4 ANANDA RISKI 60 Tidak Tuntas
5 ANN MATUR ROJABIYAH 85 Tuntas
6 ARDIAN WAHYU S 85 Tuntas
7 AULIA IZATUNNISA 85 Tuntas
8 AZRA ALIFA RAHMA 67 Tidak Tuntas
9 DANISWARA 85 Tuntas
10 DIMAS FAQIH ARSENA 75 Tuntas
11 FADHIL BANU A 60 Tidak Tuntas
12 FENI VIRDA SARI 85 Tuntas
13 HABIBIE BRAHMA LOUI A 90 Tuntas
14 HERFIZA A 86 Tuntas
15 KINARA RAKHMADANTI 90 Tuntas
16 KRISMALA R 85 Tuntas
17 LUKY DWI ANANDA 85 Tuntas
18 MALIDA ALYA PUTRI 90 Tuntas
19 MIRZA ZULFA N 90 Tuntas
20 OKTIAN REZKY A 80 Tuntas
21 OMAR RAUSAN FIKRI 90 Tuntas
22 RADINKA HASTUNGKORO 80 Tuntas
23 RAISSA NAILA SAKHI 90 Tuntas
24 RAMANDHIKA MAULANA 85 Tuntas
25 TRISTAN WARADAN 67 Tidak Tuntas
26 WULAN ZHALIFA 90 Tuntas
27 ZAHRINA F KHUMAIRA 90 Tuntas

64
Hasil Siklus 2

NO NAMA PESERTA DIDIK NILAI KRITERIA


1 ADAM DWI SAPUTRA 80 Tuntas
2 ALFIAN VICKY R 90 Tuntas
3 ALISHA RAFA KHAIRANI 90 Tuntas
4 ANANDA RISKI 90 Tuntas
5 ANN MATUR ROJABIYAH 80 Tuntas
6 ARDIAN WAHYU S 80 Tuntas
7 AULIA IZATUNNISA 80 Tuntas
8 AZRA ALIFA RAHMA 90 Tuntas
9 DANISWARA 90 Tuntas
10 DIMAS FAQIH ARSENA 85 Tuntas
11 FADHIL BANU A 65 Tidak Tuntas
12 FENI VIRDA SARI 90 Tuntas
13 HABIBIE BRAHMA LOUI A 90 Tuntas
14 HERFIZA A 85 Tuntas
15 KINARA RAKHMADANTI 80 Tuntas
16 KRISMALA R 80 Tuntas
17 LUKY DWI ANANDA 80 Tuntas
18 MALIDA ALYA PUTRI 90 Tuntas
19 MIRZA ZULFA N 90 Tuntas
20 OKTIAN REZKY A 80 Tuntas
21 OMAR RAUSAN FIKRI 90 Tuntas
22 RADINKA HASTUNGKORO 80 Tuntas
23 RAISSA NAILA SAKHI 90 Tuntas
24 RAMANDHIKA MAULANA 85 Tuntas
25 TRISTAN WARADAN 90 Tuntas
26 WULAN ZHALIFA 85 Tuntas
27 ZAHRINA F KHUMAIRA 90 Tuntas

65
PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI SIDAKAYA 13
KECAMATAN CILACAP SELATAN
Jalan Jenderal Sudirman 09 Telepon (0282) 531056, 533061
CILACAP SELATAN
Kode Pos 53212
Cilacap, 20 Agustus 2023
Kepada
Yth. Kepala SD N Sidakaya 13
Di tempat
SURAT PERMOHONAN IJIN PENELITIAN
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : FATMI NURROHMAH, S.Pd.I
NIP : 199110012023212014
Jabatan : Guru Mapel PAIBP SD Negeri Sidakaya 13
Satuan Kerja : Koordinator Wilayah Kec. Cilacap Selatan
Unit Kerja : SD Negeri Sidakaya 13
Mengajukan permohonan ijin untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan pada siswa kelas V SD N Sidakaya 13 Cilacap.
Adapun judul penelitian sebagai berikut :
Judul : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Hidup Lapang dengan
Berbagi Melalui Metode Make a Match pada siswa Kelas V SDN Sidakaya 13 Tahun 2023
Kecamatan Cilacap Selatan Kabupaten Cilacap.
Waktu : Semester I Bulan Agustus-November 2023
Demikian surat Permohonan ini kami buat. Atas perhatian dan izin dari Bapak/Ibu kami
ucapkan terimakasih.

Hormat kami,
Peneliti

FATMI NURROHMAH, S.Pd.I


NIP 199110012023212014

66
PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI SIDAKAYA 13
KECAMATAN CILACAP SELATAN
Jalan Jenderal Sudirman 09 Telepon (0282) 531056, 533061
CILACAP SELATAN
Kode Pos 53212

SURAT IJIN PENELITIAN


No.

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Dra. BENING SIWI PRABANINGSIH


NIP : 19640504 198405 2 004
Jabatan : Kepala SD Negeri Sidakaya 13

Adalah Kepala SD Negeri Sidakaya 13, memberikan izin penelitian kepada :

Nama : FATMI NURROHMAH, S.Pd.I


NIP : 199110012023212014
Jabatan : Guru Mapel PAIBP

Untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di SD Negeri Sidakaya 13 Cilacap yang
dilaksanakan pada bulan Agustus - November 2023 dengan Judul : “ Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Peserta Didik pada Materi Hidup Lapang dengan Berbagi Melalui Metode Make a Match
pada siswa Kelas V SDN Sidakaya 13 Tahun 2023 Kecamatan Cilacap Selatan Kabupaten
Cilacap”

Demikian surat ijin penelitian ini dikeluarkan dan dapat dilaksanakan dengan baik, dan segera
memberikan laporan setelah penelitian selesai. .

Cilacap, 23 November 2023


Kepala Sekolah

Dra. BENING SIWI PRABANINGSIH


NIP 19640504 198405 2 004

67
PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI SIDAKAYA 13
KECAMATAN CILACAP SELATAN
Jalan Jenderal Sudirman 09 Telepon (0282) 531056, 533061
CILACAP SELATAN
Kode Pos 53212
BERITA ACARA PELAKSANAAN SEMINAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

DI SD NEGERI SIDAKAYA 13 CILACAP

Pada hari ini Sabtu tanggal Dua puluh Lima November Dua Ribu Dua Pulu Tiga bertempat di SD

Negeri Sidakaya 13 Kecamatan Cilacap Kabupaten Cilacap Selatan, kami yang bertanda tangan di

bawah ini :

Nama : Dra. BENING SIWI PRABANINGSIH

NIP : 19640504 198405 2 004

Pangkat /Gol : Pembina / IVA


Jabatan : Kepala Sekolah
Selaku Kepala Sekolah SD Negeri Sidakaya 13, menerangkan bahwa :
Nama : FATMI NURROHMAH, S.Pd.I
NIP : 199110012023212014
JABATAN : Guru Mapel PAIBP
Telah melaksanakan smeinar Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul : Upaya

Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Hidup Lapang dengan Berbagi Melalui

Metode Make a Match pada siswa Kelas V SDN Sidakaya 13 Tahun 2023 Kecamatan Cilacap

Selatan Kabupaten Cilacap”

Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dapat dijadikan sebagai pertimbangan ususlan

penilaian Penilaian Tindakan Kelas (PTK).

Cilacap, 23 November 2023

Kepala SD Negeri Sidakaya 13

Dra. BENING SIWI PRABANINGSIH

NIP. 19640504 198405 2 004


68
DAFTAR HADIR SEMINAR PENILAIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

Dengan Judul

“ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Hidup Lapang dengan Berbagi

Melalui Metode Make a Match pada siswa Kelas V SDN Sidakaya 13 Tahun 2023 Kecamatan

Cilacap Selatan Kabupaten Cilacap”

Tempat Seminar : SD Negeri Sidakaya 13

Hari / tanggal : 25 November 2023

DAFTAR HADIR

SEMINAR PENILAIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

No. Nama NIP Jabatan Tanda Tangan

1 Dra. BENING SIWI PRABANINGSIH 19601010 198608 2 002 Kepala Sekolah

1.

2 Idha Kurniati, S.Pd. 19791031 201406 2 003 Guru Kelas IV 2.

3 Dwi Rahma Widianti, - Guru Kelas V 3.


S.Pd.SD

4 Fatmi Nurrohmah, S.Pd.I. - Guru PAI 4.

5 Septia Widiyanti, S.Pd. - Guru PJOK 5.

6 Yunia Bekti, S.Pd - Guru Kelas III 6.

7 Aisyah, S.Pd - Guru Kelas I


7.

69
8.
8 Mareta Septi Ningrum, S.Pd Guru Kelas II
-
9 Retnani Esti Rahayu, S.Pd - Guru Kelas VI

Cilacap, 25 November 2023

Kepala Sekolah

Dra. Bening Siwi Prabaningsih


NIP.19640504 198405 2 001

70
FOTO KEGIATAN SEMINAR PTK

71
Membagi LKPD Siklus 1

Gambar 2. Pendampingan kelompok Diskusi

72
73
Lampiran kegiatan siklus 2

74
75
76

Anda mungkin juga menyukai