Anda di halaman 1dari 27

BAB 4

KEHIDUPAN AWAL
MASYARAKAT
INDONESIA
Peta Konsep
A. Perkembangan Kehidupan Masyarakat
di Indonesia

1. Hidup Berburu dan Mengumpulkan Makanan


• Makanan diperoleh dengan cara berburu,
mengumpulkan buah-buahan, ubi-ubian, dan
menangkap ikan.
• Masyarakat hidup dalam kelompok-kelompok kecil
(bergerombol) agar mampu menghadapi segala macam
tantangan atau ancaman.
• Manusia purba secara sederhana juga telah
menghasilkan kebudayaan, sebab budaya adalah hasil
cipta, rasa dan karsa manusia.
• Mereka berhasil menciptakan alat- alat untuk
menangkap binatang buruan, menguliti binatang buruan,
mengorek ubi-ubian, mengail ikan dan sebagainya.
2. Hidup Menetap dan Bercocok Tanam
• Hidup menetap dan bercocok tanam ada pada
Zaman Neolitikum.
• Hasil budayanya berupa alat-alat kehidupan
sehari-hari seperti kapak persegi, beliung persegi,
tarah, dan anak panah serta perhiasan telah
dibuat dandiasah dengan halus dan bentuknya
seperti yang ada sekarang.
• Manusia purba dapat dipastikan mereka sudah
hidup menetap.
Revolusi kehidupan manusia dari food gathering ke
food producing dapat dibuktikan dengan adanya
beberapa hal berikut:
a. Kemampuan berlayar
b. Mengenal astronomi
c. Kepandaian bersawah
d. Mengatur masyarakat
e. Kesenian wayang
f. Seni gamelan
g. Seni batik
h. Aktivitas perdagangan
i. Sistem macapat
j. Membuat kerajinan
3. Ciri-ciri dan Perkembangan Kehidupan
Masyarakat
a. Masa berburu dan berpindah-pindah
Ciri-ciri kehidupan masa berburu dan berpindah-
pindah, antara lain:
1) Manusia hidup berkelompok dan tempat
tinggal mereka berpindah-pindah dari tempat
yang satu ke tempat yang lain (nomaden)
seiring dengan usaha memenuhi kebutuhan
hidupnya.
2) Mereka belum mengenal bercocok tanam.
3) Kebutuhan makan mereka tergantung pada
alam.
4) Alat-alat kebutuhan mereka dibuat dari batu
yang belum dihaluskan (masih sangat kasar).
b. Masa bercocok tanam dan menetap
Ciri-ciri kehidupan masa bercocok tanam dan
menetap, antara lain:
1) Kehidupan mereka sudah mempunyai tempat
tinggal yang menetap.
2) Mereka sudah mengenal bercocok tanam secara
baik.
3) Mereka sudah mampu mengolah bahan makanan
sendiri sesuai dengan kebutuhan atau disebut
dengan menghasilkan makanan (food producing).
4) Alat-alat yang dibuat dari batu lebih halus dan
macamnya lebih banyak
5) Peradaban mereka sudah lebih maju dan
membuat alat-alat rumah tangga yang lebih baik
serta telah mengenal seni.
B. Hasil Budaya Manusia Purba

1. Zaman Batu
a. Zaman batu tua (Paleolitikum)
1) Kebudayaan Pacitan
• Alat-alat kebudayaan Pacitan ditemukan oleh
Von Koenigswald pada tahun 1935.
• Di daerah Pacitan banyak ditemukan alat-alat
dari batu yang masih sangat kasar, yang
disebut dengan kapak perimbas
Kapak perimbas dan penetak
(kapak genggam)
Sumber: Atlas Sejarah, PT Pembina, hlm. 60
2) Kebudayaan Ngandong
• Kebudayaan Ngandong ditemukan di sekitar
daerah Ngandong dan Sidorejo (dekat Ngawi,
Madiun, Jawa Timur)
• Ditemukan oleh Von Koenigswald pada tahun
1941.
• Alat-alat yang ditemukan adalah alat-alat dari
tulang (semacam alat penusuk = belati) dan
tanduk rusa terutama di Gua Sampung.
• Alat-alat ini digunakan untuk mengambil ubi dan
keladi dari dalam tanah.
Alat-alat Tulang dan tanduk Flakes dari Sangiran
Rusa dari Ngandong Sumber: 4.bp.blogspot.com
Sumber : arifinhistory.blogspot.com
b. Zaman batu madya (Mesolitikum)
1) Kyokkenmoddinger
Disebut dalam bahasa Denmark “kyokken-
moddinger” (kyokken = dapur, modding = sampah,
jadi kyokkenmoddinger artinya sampah dapur).

Pebble dari Kyokkenmoddinger dilihat dari


berbagai segi
Sumber: Atlas Sejarah, PT Pembina, hlm. 60
2) Abris sous roche
Hasil penemuan kedua dari kebudayaan Mesolitikum
adalah abris sous roche, yaitu gua yang dipakai
sebagai tempat tingggal manusia pra sejarah.

Sebuah abris sous roche di Sulawesi Selatan


Sumber: anharifin.blog.stisitelkom.ac.id
c. Zaman batu muda (Neolitikum)
1) Kapak Persegi
Nama kapak persegi itu berasal dari von Heine
Geldern.

Kapak persegi yang belum dihaluskan


Sumber: 1juta-tips.blogspot.com
Berbagai jenis kapak persegi
Sumber: paiwasuruna.blogspot.com
2) Kapak Lonjong
• Ada dua macam kapak lonjong, yaitu Walzenbeil
(yang besar) yang banyak ditemukan di Irian,
maka kebudayan kapak lonjong ini sering
dinamakan Neolitikum Papua dan Kleinbeil (yang
kecil) banyak ditemukan di kepulauan Tanimbar
dan Seram.

Kapak lonjong yang


ditemukan di Irian Jaya
Sumber: ummuhindun.blog.
stisitelkom.ac.id
3) Alat serpih
• Alat serpih dibuat dengan cara memukul
bongkahan batu menjadi pecahan-pecahan kecil
yang berbentuk segi tiga, trapesium, atau
setengah bulat.
• Alat ini digunakan untuk memotong, gurdi, atau
menusuk.
4) Gerabah
Jenis benda yang dibuat dari tanah liat antara lain
kendi, mangkuk, periuk belanga, dan manik-manik.

Berbagai barang tembikar


Sumber:
psvspm.blogspot.com
5) Perhiasan
Perhiasan di zaman bercocok tanam umumnya
terbuat dari batu, tembikar, dan kulit kerang.

Berbagai perhiasan dari batu


Sumber: budisma.web.id
2. Zaman Logam
Disebut zaman logam karena alat-alat penunjang
kehidupan manusia sebagian besar terbuat dari
logam.
C. Perkembangan Teknologi dan Sistem
Kepercayaan

1. Perkembangan Teknologi
Hasil-hasil budaya Megalitikum sebagai berikut.
a. Menhir
b. Dolmen
c. Sarkofagus atau keranda
d. Kubur batu
e. Punden berundak
f. Arca
Adapun cara pengolahan logam ada dua teknik,
yaitu:
a. Teknik bivolve
b. Teknik a cire perdue (membuat model benda dari
lilin)

Zaman logam dibagi menjadi tiga zaman, yakni:


c. Zaman Tembaga
d. Zaman Perunggu
e. Zaman Besi
Hasil-hasil kebudayaan perunggu di antaranya
sebagai berikut.
a. Nekara perunggu
b. Kapak corong
c. Bejana perunggu
d. Arca-arca perunggu
e. Perhiasan perunggu
2. Sistem Kepercayaan
a. Animisme
Kepercayaan ini mempercayai bahwa setiap benda
baik hidup maupun mati mempunyai roh atau jiwa.
b. Dinamisme
Dinamisme adalah paham atau kepercayaan
bahwa pada benda-benda tertentu baik benda
hidup atau mati, bahkan juga bendabenda ciptaan
(seperti tombak dan keris) mempunyai kekuatan
gaib dan dianggap bersifat suci.
c. Totemisme
Adanya anggapan bahwa binatang-binatang juga
mempunyai roh, itu disebabkan di antara binatang-
binatang itu ada yang lebih kuat dari manusia,
misalnya gajah, harimau, buaya, dan ada pula yang
larinya lebih cepat dari manusia.
D. Hubungan Kebudayaan Bacson, Hoa-Binh,
Dongson, dan India dengan Perkembangan
Masyarakat Awal di Kepulauan Indonesia

1. Budaya Bacson, hoa-Binh, dan Dongson


• Kebudayaan ini ditemukan oleh Madame Madelene
Colani, seorang ahli pra sejarah Perancis kemudian
dinamakan kebudayaan Bacson HoaBinh.
• Penyelidikan menunjukkan bahwa di daerah
tersebut diduga merupakan pusat kebudayaan
hidup menetap (Mesolitikum) Asia Tenggara, dan
dari situ tersebar ke berbagai jurusan.
Di Jawa dan Sulawesi bertemulah dua macam aliran
kebudayaan Mesolitikum itu, yakni:
a. Kebudayaan Bacson Hoabinh dengan pebble dan
alat alatnya dari tulang yang datang melalui jalan
Barat.
b. Kebudayaan flakes yang datangnya melalui jalan
Timur.
2. Budaya India
• Budaya India masuk ke Indonesia pada awal
tarikh Masehi lewat hubungan perdagangan.
• Unsur-unsur budaya India mempunyai pengaruh
mudah dalam berbagai bidang, terutama bidang
politik (pemerintahan), sosial, seni, dan budaya.

Anda mungkin juga menyukai