Anda di halaman 1dari 23

Kehidupan Manusia pada Masa Praaksara (1)

Masa praaksara (pra=sebelum, aksara=tulisan) adalah masa sebelum manusia mengenal tulisan.
Masa praaksara disebut juga dengan masa nirleka (nir artinya tidak ada, dan leka artinya tulisan),
yaitu masa tidak ada tulisan. Masa praaksara dikenal pula dengan masa prasejarah. Aksara
merupakan hasil karya manusia (hasil budaya) yang dapat digunakan sebagai media komunikasi.
Hasil budaya ini akan menjadi sumber informasi bagi generasi sesudahnya. Masa praaksara
dimulai sejak manusia lahir dan berakhir setelah manusia mengenal tulisan. Berakhirnya masa
praaksara tiap negara tidak sama. Hal ini dapat dilihat dari peninggalan manusia praaksara
berupa artefak dan fosil. Artefak merupakan benda arkeologi atau peningalan benda-benda
bersejarah seperti batu, logam dan tulang, gerabah, prasasti lempeng dan kertas, senjata-senjata
logam, terracotta dan tanduk binatang. Fosil adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup
yang menjadi batu atau mineral.

Periodisasi Masa Praaksara

1. Periodisasi secara Geologis


2. Periodisasi secara Arkeologis
3. Periodisasi secara Perkembangan Kehidupan

Periodisasi secara Geologis

1. Zaman Arkaikum
2. Zaman Palaeozoikum
3. Zaman Mesozoikum
4. Zaman Neozoikum atau Kenozoikum

Zaman Arkaikum

1. zaman tertua
2. 2.500 juta tahun yang lalu
3. kulit bumi masih panas
4. belum ada kehidupan 

Zaman Palaeozoikum

1. Zaman kehidupan tua


2. berlangsung kira-kira sejak 340 juta tahun yang lalu
3. muncul tanda-tanda kehidupan dengan munculnya binatang-binatang kecil yang tidak
bertulang punggung, berbagai jenis ikan, amfibi dan reptil

Zaman Mesozoikum
1. Zaman kehidupan pertengahan
2. berlangsung sejak kira-kira 140 juta tahun lalu
3. kehidupan di bumi makin berkembang
4. Binatang-binatang mencapai bentuk tubuh yang besar sekali seperti Dinosaurus
5. mulai muncul berbagai jenis burung
6. disebut pula dengan zaman reptil karena muncul banyak jenis binatang reptil

Zaman Neozoikum atau Kenozoikum 

1.  Zaman kehidupan baru


2. berlangsung sejak kira- kira 60 juta tahun yang lalu.
3. Zaman ini dibagi menjadi dua, yaitu zaman tertier dan zaman kuartier.

Zaman Tertier

1. Jenis-jenis reptil besar mulai punah


2. Bumi umumnya dikuasai oleh hewan-hewan besar yang menyusui, seperti jenis gajah
purba (mammuthus) yang pernah hidup di Amerika Utara dan Eropa Utara.

 Zaman Kuartier

1. Berlangsung sejak kira-kira 3.000.000 tahun yang lalu


2. Zaman ini sangat penting bagi kita, karena merupakan awal kehidupan manusia pertama
kali di muka bumi

Periodisasi secara Arkeologis

1. Didasarkan atas hasil-hasil temuan benda-benda peninggalan manusia masa praaksara.


2. Berdasarkan penelitian terhadap benda-benda tersebut, masa praaksara dibedakan
menjadi dua, yaitu zaman batu dan zaman logam

Zaman Batu

1. Zaman ketika sebagian besar perkakas penunjang kehidupan manusia terbuat dari batu.
2. Ada 3 zaman batu yaitu Palaeolithikum, Mesolithikum, dan Neolithikum.

Paleolithikum

1. Berasal dari kata Palaeo artinya tua, dan Lithos yang artinya batu sehingga zaman ini
disebut zaman batu tua.
2. Hasil kebudayaan banyak ditemukan di daerah Pacitan dan Ngandong Jawa Timur.
3. Untuk membedakan temuan keduanya, para arkeolog sepakat menyebutnya sebagai
kebudayaan Pacitan dan kebudayaan Ngandong.
4. Berlangsung kurang lebih 600.000 tahun silam.
5. Kehidupan manusia masih sangat sederhana.
6. Hidup berpindahpindah (nomaden).
7. Memperoleh makanan dengan berburu, mengumpulkan buah-buahan, umbi-umbian, serta
menangkap ikan.
8. Alat-alat yang digunakan pada zaman ini terbuat dari batu yang masih kasar dan belum
diasah, seperti kapak perimbas atau alat serpih yang digunakan untuk menguliti hewan
buruan, mengiris daging, atau memotong umbi-umbian.

Mesolithikum

1. Berasal dari kata Meso yang artinya tengah dan Lithos yang artinya batu sehingga zaman
ini dapat disebut zaman batu tengah.
2. Hasil kebudayaan sudah lebih maju dibandingkan zaman batu tua.
3. Manusia sudah ada yang hidup menetap sehingga kebudayaan yang menjadi ciri dari
zaman ini adalah kebudayaan Kjokkenmoddinger dan kebudayaan Abris sous Roche.

Kjokkenmoddinger

1. Istilah dari bahasa Denmark, yaitu kjokken (dapur) dan modding (sampah)
2. Kjokkenmoddinger arti sebenarnyaa adalah sampah dapur.
3. Kjokkenmoddinger adalah timbunan kulit kerang dan siput yang menggunung dan sudah
menjadi fosil.
4. Kjokkenmoddinger ditemukan di sepanjang pantai timur Sumatra, yakni antara Langsa
dan Medan.
5. Di dalam tumpukan Kjokkenmoddinger ditemukan Pebble (Kapak Sumatera)
dan sejenis kapak pendek serta sejenis batu pipisan (batu-batu alat penggiling).

Pebble/Kapak Sumatera

1. Ditemukan dalam tumpukan Kjokkenmoddinger


2. Pebble/Kapak Sumatera berbeda dengan kapak genggam Palaeolithikum.
3. Pebble/Kapak Sumatra bentuknya sudah lebih baik dan mulai halus.

Abris Sous Roche


1. Abris = tinggal, sous = dalam, roche = gua, maksudnya adalah gua-gua yang dijadikan
tempat tinggal manusia purba yang berfungsi sebagai tempat perlindungan dari cuaca dan
binatang buas.
2. Alat-alat yang ditemukan pada gua tersebut antara lain alat-alat dari batu seperti ujung
panah, flakes, batu pipisan, serta alat-alat dari tulang dan tanduk rusa.
3. Kebudayaan abris sous roche banyak ditemukan di Besuki, Bojonegoro, Sulawesi
Selatan.

Neolithikum

1. Berasal dari kata Neo= baru dan Lithos= batu, Neolithikum berarti zaman batu baru.
2. Telah terjadi perubahan mendasar pada kehidupan masyarakat praaksara.
3. Mereka mulai hidup menetap dan mampu menghasilkan bahan makanan sendiri melalui
kegiatan bercocok tanam.
4. Hasil kebudayaan yang terkenal dari zaman ini adalah kapak persegi dan kapak
lonjong.

Kapak persegi

1. Bentuknya persegi panjang dan trapesium.


2. Berukuran besar dan ada yang kecil.
3. Kapak berukuran besar disebut dengan beliung dan fungsinya sebagai cangkul.
4. Kapak berukuran kecil disebut dengan Tarah atau Tatah dan fungsinya sebagai alat pahat.

Kapak Lonjong

1. Bentuknya lonjong
2. Pada ujung yang lancip ditempatkan tangkai dan pada bagian ujung yang lain diasah
sehingga tajam.
3. Berukuran besar dan ada juga yang kecil.
4. Kapak lonjong berukuran besar disebut dengan Walzenbeil dan yang kecil disebut
Kleinbeil.
5. Fungsi kapak lonjong sama dengan kapak persegi.Selain kapak persegi dan kapak
lonjong, pada zaman Neolithikum juga terdapat barang-barang yang lain seperti
perhiasan, gerabah, dan pakaian. Perhiasan yang banyak ditemukan umumnya terbuat
dari batu dan kulit kerang.

Tradisi Megalithik

1. Berasal dari kata Mega yang artinya besar dan Lithos yang artinya batu.
2. Megalithik berarti batu besar. Jadi yang dimaksud dengan tradisi megalithik adalah
pendirian bangunan dari batu yang berukuran besar.
3. Tradisi ini muncul pada zaman batu dan erat kaitannya dengan kepercayaan yang
berkembang pada saat itu, yaitu pemujaan tehadap roh nenek moyang.
4. Jenis-jenis bangunan megalithik antara lain menhir, dolmen, kubur peti batu, waruga,
sarkofagus, punden berundak, patung.

Zaman Logam

1. Sebagai perkembangan dari zaman batu, manusia masuk ke zaman logam.


2. Manusia menggunakan bahan-bahan dari batu dan dari logam perunggu dan besi.
3. Menurut perkembangannya, zaman logam dibedakan menjadi tiga, yaitu zaman
perunggu, zaman tembaga dan zaman besi.
4. Indonesia hanya mengalami zaman perunggu dan zaman besi.
5. Benda-benda yang dihasilkan antara lain kapak corong (kapak yang menyerupai
corong), nekara, moko, bejana perunggu, manik-manik, cendrasa (kapak sepatu).

Periodisasi Berdasarkan Perkembangan Kehidupan

1. didasarkan atas perkembangan kehidupan manusia praaksara.


2. Dibagi menjadi: a. masa berburu dan mengumpulkan makanan, b. masa bercocok
tanam, serta c. masa perundagian.

Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan

1. Masa berburu makanan dibagi menjadi: masa berburu dan mengumpulkan makanan
tingkat sederhana, dan 2. masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat
lanjut

Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Sederhana

1. Diperkirakan semasa dengan zaman paleolithikum.


2. Manusia masih rendah tingkat peradabannya, hidup mengembara, pindah dari tempat
yang satu ke tempat yang lain sebagai pemburu binatang dan penangkap ikan, meramu
(mencari dan mengumpulkan makanan)
3. Jenis makanan yang dikumpulkan misalnya ubi-ubian, buah-buahan dan daun-daunan.

Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut

1. Diperkirakan semasa zaman mesolithikum.


2. Kehidupan manusia sudah mengalami perkembangan
3. Mulai hidup menetap untuk sementara waktu
4. Mulai cara bercocok tanam sederhana.
5. Kegiatan manusia mulai menghasilkan lukisan di dinding gua atau dinding karang.

Masa Bercocok Tanam

1. Diperkirakan semasa dengan zaman Neolithikum.


2. Peradaban manusia sudah mencapai tingkatan yang cukup tinggi.
3. Mengolah alam untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan bercocok tanam dan
mengembangbiakan binatang ternak.
4. Hidup menetap dan tidak lagi berpindah-pindah.

Masa Perundagian

1. Merupakan akhir masa praaksara di Indonesia.


2. Perundagian berasal dari bahasa Bali: undagi, artinya seseorang atau sekelompok orang
atau segolongan orang yang mempunyai kepandaian atau keterampilan jenis usaha
tertentu, misalnya pembuatan gerabah, pembuatan perhiasan, atau pembuatan sampan.
3. Diperkirakan semasa dengan zaman perunggu.
4. Peradaban manusia sudah maju tingkatannya.
5. Teknologi pembuatan alat-alat atau perkakas jauh lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.

Nilai-Nilai Budaya Masa Praaksara di Indonesia

1. Nilai Religius (Kepercayaan)


2. Nilai Gotong Royong
3. Nilai Musyawarah
4. Nilai Keadilan
5. Tradisi Bercocok Tanam
6. Tradisi Bahari (Pelayaran)

Nilai Religius (Kepercayaan)

1. Masyarakat praaksara memiliki kepercayaan terhadap kekuatan ghaib.


2. Percaya pohon rimbun tinggi besar, hutan lebat, gua gelap, pantai, laut ditempati roh
halus atau makhluk ghaib.
3. Meyakini kejadian alam seperti hujan, petir, banjir, gunung meletus, atau gempa bumi
adalah akibat perbuatan roh halus atau makhluk ghaib.
4. Untuk menghindari malapetaka maka roh halus atau makhluk ghaib harus selalu dipuja.
5. Percaya bahwa kapak, mata tombak atau benda lainnya memiliki kekuatan ghaib,
sehingga harus dikeramatkan.
6. Kepercayaan bahwa roh memiliki kekuatan ghaib disebut animisme.
7. Kepercayaan bahwa benda memiliki kekuatan ghaib disebut dinamisme.

Nilai Gotong Royong

1. Masyarakat praaksara hidup berkelompok, bergotong royong untuk kepentingan bersama,


contohnya membangun rumah yang dilakukan secara bersama-sama.
2. Bukti lain terlihat dari peninggalan bangunan batu besar yang dibangun bergoton
groyong.

Nilai Musyawarah

1. Dalam kehidupan berkelompok telah mengembangkan nilai musyawarah, misal


pemilihan pemimpin yang dianggap paling tua (sesepuh) yang mengatur masyarakat dan
memberikan keputusan untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bersama.

Nilai Keadilan

1. Diterapkan dalam pemmbagian tugas sesuai dengan kemampuan dan keahliannya.


2. Tugas antara kaum laki-laki berbeda dengan kaum perempuan.
3. Hal ini mencerminkan sikap yang adil karena setiap orang akan memperoleh hak dan
kewajiban sesuai kemampuannya.

Tradisi Bercocok Tanam

1. Untuk memenuhi memenuhi kebutuhan hidup dengan bercocok tanam.


2. Dibuktikan dengan ditemukan alat khas pertanian berupa beliung persegi dan alat
lainnya.

Tradisi Bahari (Pelayaran)

1. Telah mengenal ilmu astronomi yang sangat membantu saat berlayar dari pulau ke pulau
2. Perahu-perahu cadik merupakan bentuk yang paling umum dikenal pada waktu itu.
3. Perahu bercadik adalah yang kanan-kirinya ada alat bambu dan kayu agar tidak oleng.
4. Peran perahu cadik sebagai sarana lalu lintas sungai, laut dan alat penyebaran budaya.

Dari uraian ini dapat diketahui bahwa kehidupan masyarakat praaksara sudah memiliki
kebudayaan yang cukup maju. Dengan memiliki kebudayaan dan nilai-nilai tersebut, masyarakat
praaksara di Indonesia mampu mengadakan hubungan dan menerima pengaruh kebudayaan baru
yang datang dari luar tanpa mengorbankan kebudayaan sendiri.

Nenek Moyang Bangsa Indonesia

1. Penduduk Indonesia terdiri dari beragam warna kulit, roman muka, dan bentuk rambut.
2. Cara mengungkap keragaman ini dengan menelusuri asal usul nenek moyang bangsa
Indonesia.
3. Menurut Paul dan Fritz Sarasin (Sarasin bersaudara), penduduk asli Indonesia adalah
suatu ras yang berkulit gelap dan bertubuh kecil.
4. Ras tersebut awalnya mendiami Asia Bagian Tenggara yang awalnya masih bersatu
sebagai daratan pada zaman es atau periode glasial.
5. Setelah periode es berakhir, dataran tersebut terpisah oleh Laut China Selatan dan laut
Jawa menjadi daratan utama Asia dan Kepulauan Indonesia.

Suku Bangsa Vedda

1. Bangsa Vedda dianggap sebagai penduduk asli Indonesia yang tinggal di pedalaman
2. Penduduk pendatang tinggal di daerah pesisir.
3. Penduduk asli disebut sebagai suku bangsa Vedda oleh Sarasin
4. Orang Vedda menyebar ke timur dan mendiami wilayah Papua, Sulawesi Selatan, Kai,
Seram, Timor Barat, Flores Barat, hingga Kepulauan Melanesia.
5. Suku bangsa Kubu, Lubu, Talang Mamak yang tinggal di Sumatra dan Toala di Sulawesi
merupakan penduduk tertua di Kepulauan Indonesia, dan mereka diyakini mempunyai
hubungan erat dengan dan orang Vedda.

Suku Bangsa Proto Melayu

1. Ras lain yang menghuni Indonesia adalah Proto Melayu dan Deutro Melayu.
2. Ciri-ciri fisik mereka berambut lurus, kulit kuning kecoklatan-coklatan, dan bermata
sipit.
3. Proto Melayu dan Deutro Melayu tiba di Indonesia dalam dua gelombang kedatangan.
4. Gelombang pertama adalah Proto Melayu (Melayu Tua), mereka dianggap sebagai
kelompok melayu Polinesia yang bermigrasi dari wilayah Cina Selatan (sekarang
Yunnan).
5. Proto Melayu bermigrasi ke wilayah Nusantara melalui jalur barat dan timur.
6. Jalur barat dari Yunnan (Cina Bagian Selatan) masuk ke Indochina, Siam, Semenanjung
Melayu, Sumatra dan menyebar ke pulau-pulau di Indonesia.
7. Jalur timur melewati Kepulauan Ryukyu Jepang, menuju Taiwan, Filipina, Sangir, dan
Sulawesi.
8. Proto Melayu membawa perkakas dari batu berupa kapak persegi dan kapak lonjong.
9. Kapak persegi dibawa oleh Proto Melayu yang bermigasi melalui jalur barat, sedangkan
kapak lonjong dibawa oleh Proto Melayu yang bermigasi melalui jalur timur.
10. Suku bangsa Indonesia yang tergolong Proto Melayu ini, yaitu Mentawai, Dayak dan
Toraja.

Suku Bangsa Deutro Melayu

1. Datang setelah Proto Melayu dan berasal dari Indochina bagian utara.
2. Kedatangannya mendesak keberadaan Proto Melayu ke arah pedalaman.
3. Memperkenalkan perkakas dan senjata yang terbuat dari besi atau logam.
4. Telah melakukan kegiatan bercocok tanam.
5. Padi yang banyak ditanam di Indonesia saat ini dibawa oleh Deutero Melayu dari wilayah
Assam Utara atau Birma Utara.
6. Mengembangkan peradaban dan kebudayaan yang lebih maju.
7. Mereka berkembang menjadi sebagian besar suku-suku yang ada di Indonesia saat ini
seperti Melayu, Minang, Jawa, Bugis, dan lain-lain.
8. Selanjutnya, Proto Melayu dan Deutero Melayu berbaur, sehingga sulit dibedakan.

Melanesoid

1. Ras lain yang juga datang ke Indonesia adalah ras Melanesoid.


2. Mereka tersebar di lautan Pasifik di pulau-pulau yang letaknya sebelah Timur Irian dan
benua Australia.
3. Ras Melanesoid diperkirakan datang pada saat zaman es terakhir saat Indonesia belum
berpenghuni.
4. Ras Melanesoid pindah ke timur hingga Papua dan Benua Australia, yang dulunya
bersatu.
5. Perkembangan selanjutnya terjadi percampuran antara ras Melanesoid dan ras Melayu
yang menghasilkan keturunan Melanesoid Melayu, saat ini mereka merupakan penduduk
Nusa Tenggara Timur dan Maluku

Kuis:
1. (B-S) Periode masa Praaksara dikelompokkan menjadi tiga, yaitu secara geologis,
geografis dan perkembangan kehidupan. Alasan ….
2. (B-S) Zaman Arkaikum dianggap sebagai zaman tertua. Alasan ….   
3. (B-S) Munculnya tanda-tanda kehidupan dimulai sejak zaman Mesozoikum. Alasan ….
4. (B-S) Zaman Kuartier merupakan awal kehidupan manusia pertama kali di muka bumi.
Alasan ….
5. (B-S) Periodisasi secara Arkeologis dibedakan menjadi dua, yaitu zaman batu dan zaman
logam. Alasan ….
6. (B-S) Ada 3 zaman batu yaitu Palaeolithikum, Mesolithikum, dan Kenolithikum. Alasan
….
7. (B-S) Zaman Paleolithikum disebut zaman batu tua. Alasan ….
8. (B-S) Ciri dari zaman Mesolithikum adalah kebudayaan Kjokkenmoddinger dan
kebudayaan Abris sous Roche. Alasan ….
9. (B-S) Pebble, kapak pendek serta sejenis batu pipisan ditemukan pada kebudayaan Abris
sous Roche. Alasan ….
10. (B-S) Kapak persegi dan kapak lonjong merupakan hasil kebudayaan yang terkenal dari
zaman Mesolithikum. Alasan ….
11. (B-S) Megalithik berasal dari kata Mega yang artinya besar dan Lithos yang artinya batu.
Alasan ….
12. (B-S) Indonesia mengalami zaman perunggu, zaman tembaga dan zaman besi. Alasan ….
13. (B-S) Periodisasi Masa Praaksara berdasarkan perkembangan kehidupan terdiri dari masa
berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, serta masa perundagian.
Alasan ….
14. (B-S) Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Sederhana diperkirakan
semasa dengan zaman Neozoikum. Alasan ….
15. (B-S) Pada Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut, manusia masih
rendah tingkat peradabannya dan hidup mengembara. Alasan ….
16. (B-S) Masa Perundagian merupakan akhir masa praaksara di Indonesia. Alasan ….
17. (B-S) Kepercayaan bahwa benda memiliki kekuatan ghaib disebut animisme. Alasan ….
18. (B-S) Bangsa Vedda dianggap sebagai penduduk asli Indonesia yang tinggal di
pedalaman. Alasan ….
19. (B-S) Suku Bangsa Deutro Melayu datang setelah Proto Melayu dan berasal dari
Indochina bagian utara. Alasan ….
20. (B-S) Percampuran antara ras Melanesoid dan ras Melayu yang menghasilkan keturunan
Melanesoid Melayu. Alasan ….

Kehidupan Masyarakat pada Masa Hindu-Buddha (2)

Setelah masa praaksara, masyarakat Indonesia memasuki masa kehidupan yang baru, yaitu masa
Hindu-Buddha. Masa ini sering disebut dengan masa klasik, yaitu awal masuknya unsur-unsur
budaya India di kepulauan Indonesia. Pada masa ini, banyak kemajuan yang dicapai dalam
pemikiran dan hasil-hasil budaya.

1. Masuknya Kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia


2. Pengaruh Hindu-Buddha terhadap Masyarakat Indonesia
3. Kerajaan-Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
4. Peninggalan-Peninggalan Masa Hindu-Buddha

Masuknya kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia

1. Secara geografis, Indonesia sangat strategis dan dilalui banyak pelaut dari arah timur dan
barat.
2. Hubungan dagang India-Cina semula melalui jalur darat/jalur sutera, pindah lewat laut.
3. Jalur sutera membentang dari Cina – Asia Tengah – Eropa.
4. Komoditi utama yang diperdagangkan adalah kain sutera dari Cina (Jalur Sutera),
wawangian dan rempah.
5. Sejak awal abad Masehi jalur itu dialihkan melalui laut karena jalan darat di Asia Tengah
tidak aman.
6. Jalan laut yang terdekat dari India ke Cina adalah Selat Malaka.
7. Peralihan rute perdagangan ini membawa keuntungan bagi di Indonesia karena menjadi
daerah transit.
8. Masyarakat Indonesia juga ikut aktif dalam perdagangan sehingga terjadi kontak India-
Indonesia-Cina.
9. Kontak itu menyebabkan pengaruh Hindu-Buddha dari India berkembang di Indonesia.
10. Sampai saat ini masih ada perbedaan teori bagaimana masuknya kebudayaan Hindu-
Buddha ke Indonesia.
 

Teori Waisya (dikemukakan oleh NJ. Krom)

1. Masuknya kebudayaan Hindu-Buddha dibawa oleh para pedagang India.


2. Dalam waktu tertentu mereka menetap di Indonesia dan menikah dengan penduudk asli.
3. Kehidupan mereka memberikan pengaruh kebudayaan India terhadap Indonesia.

Teori Ksatria (dikemukakan oleh C.C. Berg, Mookerji, dan J.L. Moens)

1. Ksatria India terlibat konflik dengan perebutan kekuasaan di Indonesia.


2. Bebrapa mendapatkan hadiah pernikahan dengan putri Kepala suku yang dibantu.
3. Melalui pernikahan para ksatria menyebarkan tradisi Hindu-Buddha.
4. Pendapat lain mengatakan para ksatria membangun koloni yang berkembang menjadi
kerajaan.

Teori Brahmana (dikemukakan oleh Jc. Van Leur)

1. Para Brahmana yang yang menguasai huruf palawa dan bahasa Sansekerta mengajarkan
kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia.

Teori Arus Balik (dikemukakan oleh F.D.K. Bosch)

1. Banyak pemuda Indonesia yang belajar agama Hindu-Buddha ke India.


2. Setelah mereka kembali ke Indonesia kemudian menyebarkannya.

Pengaruh Hindu – Buddha terhadap masyarakat Indonesia

Bidang Pemerintahan

1. Semula masyarakat Indonesia dipimpin kepala suku yang dipilih anggota masyarakat.
2. Sejak kebudayaan Hindu-Buddha masuk, kepala suku diganti Raja.
3. Kedudukannya tidak berdasarkan pilihan masyarakat tetapi berdasar keturunan.

Bidang Sosial

1. Muncul pembagian yang tegas antarkelompok masyarakat menjadi beberapa kasta


(Brahmana, ksatria, waisya dan Sudra).

 
Bidang Ekonomi

1. Perdagangan di Indonesia berkembang pesat sejak terbentuk jalur perdagangan laut India-
Cina.
2. Pusat-pusat perdagangan berkembang menjadi pusat kerajaan.

Bidang Agama

1. Banyak masyarakat Hindu dan Buddha yang tetap berbaur dengan kepercayaan terhadap
roh halus.

Bidang kebudayaan

1. Seni bangunan mengenal Candi, punden berundak, patung-patung dan stupa berunsur
India
2. Seni rupa dan seni ukir pada relief candi menceritakan sang Buddha di lingkungan alam
Indonesia.
3. Sastra dan aksara mengenal bahasa sansekerta dan huruf palawa.
4. Karya sastra berkembang terutama dari Mahabarata dan Ramayana yang melahirkan
wayang kulit.
5. Cerita dalam pertunjukannya dari India tetapi wayangmya kebudayaan asli Indonesia.
6. Muncul tokoh-tokoh pewayangan khas Indonesia seperti tokoh Semar, Gareng, Petruk,
Bagong.

Kerajaan-Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia


Peninggalan-Peninggalan Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
 

KUIS

1. Di Sangiran banyak ditemukan fosil oleh para ahli geologi dan sejarah. Fosil adalah ….
2. Tulisan dijadikan oleh manusia sebagai pembatas waktu antara masa praaksara dan masa
aksara, sebab tulisan merupakan bukti ….
3. Masyarakat Indonesia mulai mengenal tulisan sekitar abad ke-….
4. Zaman kehidupan baru, berlangsung sejak kira- kira 60 juta tahun yang lalu dan dikenal
dengan masa ….
5. Ciri-ciri zaman Mesozoikum antara lain ….
6. Periodisasi secara arkeologis didasarkan atas hasil-hasil temuan benda-benda peninggalan
yang dihasilkan oleh manusia yang hidup pada masa praaksara. Berdasarkan penelitian
terhadap benda-benda tersebut, masa praaksara dibedakan menjadi dua, yaitu ….
7. Masa kehidupan berburu dan berpindah-pindah pada tingkat lanjut berlangsung
bersamaan ..
8. Peninggalan praaksara berbentuk pada ujungnya yang lancip ditempatkan tangkai dan
pada bagian ujung yang lain diasah sehingga tajam. Alat ini disebut ….
9. Paul dan Fritz Sarasin mengemukakan bahwa penduduk asli Indonesia adalah ….
10. Pada abad ke-5 telah terdapat pengaruh Hindu dalam kehidupan masyarakat di Indonesia.
Buktinya adalah….
11. Pengaruh perubahan dari Jalur Sutera menjadi Jalan Laut dalam perdagangan yang
dilakukan pedagang India dan Cina bagi Indonesia adalah ….
12. Teori yang menyebutkan peranan bangsa Indonesia dalam penyebaran agama dan
kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia adalah Teori ….
13. Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha dalam bidang pemerintahan adalah ….
14. Akulturasi kebudayaan Hindu-Buddha dan kepercayaan asli Indonesia terlihat pada ….
15. Informasi tentang awal mula Kerajaan Kutai diketahui dari Yupa. Yupa adalah ….
16. Kerajaan tertua di Pulau Jawa yang diperkirakan berdiri pada abad ke–5 Masehi adalah
….
17. Alasan Kerajaan Sriwijaya dikenal mampu mengembangkan diri sebagai negara maritim
….
18. Kehidupan politik kerajaan Mataram Kuno diwarnai dengan pemerintahan ….
19. Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaan pada masa ….
20. Peninggalan Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia yang masuk sebagai salah satu dari
tujuh keajaiban dunia adalah ….

Sumber:

1. Buku Paket IPS SMP Kelas 7 Bab 4


2. https://drive.google.com/file/d/
0ByAvsIw9HhudT2h1WGFTby1mSE9NVGdCcTdmcm5QUTVjNlRr/view

Kehidupan Masyarakat pada Masa Islam (3)

Jalur perdagangan laut para pedagang dari Arab, Persia, dan Gujarat ke Indonesia  melalui pesisir
Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan hingga Maluku. Hal ini berpengaruh
terhadap masyarakat di Indonesia. Kapal-kapal dagang dari Arab, Persia, dan Gujarat mulai
menyinggahi beberapa tempat di pesisir Sumatra sejak abad ke-7 Masehi, sekaligus
memperkenalkan ajaran dan nilai-nilai Islam kepada masyarakat di Indonesia, termasuk para
mubaligh dan ulamanya. Hasilnya, terbentuklah sejumlah pemukiman muslim di berbagai daerah
tersebut. Pada abad ke-13 Masehi, mulai berdiri kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia, yang lahir
sebagai kekuatan politik, ekonomi, dan budaya baru setelah berakhirnya masa kerajaan-kerajaan
Hindu Buddha.

1. Masuknya Islam ke Indonesia


2. Persebaran Islam di Indonesia
3. Pengaruh Islam terhadap Masyarakat di Indonesia
4. Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia
5. Peninggalan Sejarah Masa Islam di Indonesia

Masuknya Islam ke Indonesia:

Pendapat Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah)

1. Islam berasal dari tanah kelahirannya, yaitu Arab atau Mesir.


2. Proses masuknya berlangsung pada abad-abad pertama Hijriyah atau abad
ke-7 Masehi.
3. Bukti masuknya bahwa bangsa Indonesia sejak awal telah menganut mazhab Syafi’i yang
sama dengan mazhab yang dianut di Mekkah.
Pendapat Anthony H.Johns

1. Islam berasal dari Mekkah.


2. Proses Islamisasi dilakukan oleh para musafir (kaum pengembara) yang datang ke
kepulauan Indonesia.

Catatan Dinasti Tang

1. Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 Masehi.


2. Catatan yang berjudul Hsin-tangshu (Sejarah Dinasti Tang) menyebutkan bahwa
pada 674 M telah ada pemukiman pedagang Arab di Polu-shih (Barus, Pantai Barat
Sumatra).

Pendapat di atas dianggap sebagai pendapat pertama yang sama.

Menurut  Hoesein Djajadiningrat (pendapat kedua)

1. Ia mengatakan bahwa Islam yang masuk ke Indonesia berasal dari Persia.


2. dasarnya pada kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara
masyarakat Persia dan Indonesia.
3. Tradisi tersebut antara lain adalah perayaan 10 Muharram atau Asyuro sebagai hari suci
kaum Syiah atas kematian Husein bin Ali, seperti yang berkembang dalam tradisi Tabot
di Pariaman, Sumatra Barat dan Bengkulu.

Menurut Snouck Hurgronje (pendapat ketiga)

1. Islam masuk ke kepulauan Indonesia dari Gujarat sekitar abad ke-13 Masehi.
2. Pendapat senada dikemukan oleh Mouquette (Ilmuwan Belanda) yang menyatakan
bahwa Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-13-14 Masehi.
3. Penentuan waktu itu berdasarkan tulisan pada batu nisan Sultan Malik al-Saleh yang
berangka tahun 698 H atau 1297 M.
4. Mouquette melihat ada kesamaan batu nisan Malik al-Saleh dengan batu nisan yang ada
di Cambay, Gujarat.
5. Bukti lain masuknya Islam pada abad ke-13 M adalah catatan Marcopolo (pedagang
Venesia) yang singgah di Sumatera dalam perjalanan pulangnya dari Cina pada tahun
1292. Di sana disebutkan bahwa Perlak merupakan kota Islam.

Kesimpulan:

1. Islam yang datang pada abad ke-7 M berasal dariArab.


2. Islam yang datang pada abad ke-13 M berasal dari Gujarat.
3. Jadi Islam masuk ke Indonesia secara perlahan-lahan yang dimulai pada
abad ke-7 M dan mendapatkan bentuknya secara politik pada abad ke-13 M.
Persebaran Islam di Indonesia

1. Persebaran Islam di Indonesia terjadi secara bertahap.


2. Daerah pertama yang mendapat pengaruh Islam adalah bagian Barat karena merupakan
jalur perdagangan internasional.
3. Pusat kerajaan Islam di bagian barat seperti Samudera Pasai dan Aceh yang kemudian
menyebar ke kota-kota pelabuhan seperti Banten, Jepara, Gresik, Tuban, Makassar, serta
Ternate dan Tidore.
4. Persebarannya melalui jalan damai seperti perdagangan, pernikahan, pendidikan,
kesenian.

Perdagangan
Para pedagang Arab, Persia, Cina, dan India berdagang sambil menyiarkan agama Islam ketika
menetap sementara untuk menunggu datangnya angin untuk berlayar kembali ke negaranya.

Pernikahan
Para pedagang muslim yang menetap di sekitar pelabuhan melakukan perkawinan dengan
penduduk setempat baik masyaraakt biasa maupun bangsawan. Contoh yang  kita temukan
dalam Babad Tanah Jawi, tentang pernikahan puteri Campa dengan raja Brawijaya dan
melahirkan seorang putera yang kelak menjadi raja Demak bernama Raden Patah. Dalam Babad
Cirebon disebutkan seorang ulama terkenal bernama Maulana Ishak yang berhasil
menyembuhkan raja Blambangan, kemudian menikahi  puterinya dan melahirkan putra bernama
Raden Paku yang kemudian dikenal dengan sebutan Sunan Giri.

Pendidikan
Para ulama dan guru-guru agama Islam mendirikan lembaga-lembaga pendidikan Islam seperti
Surau, Dayah dan Pesantren.

Kesenian
Beberapa tokoh Islam menyebarkan agama yang diselipkan melaui pertunjukan kesenian
misalnya pertunjukan wayang kulit, misal oleh Sunan Kalijaga.

Pengaruh Islam terhadap Masyarakat di Indonesia

1. Bidang Politik

Kerajaan-kerajaan yang semula bercorak Hindu-Buddha berubah menjadi kerajaan Islam dengan
sistem kesultanan.

2. Bidang Sosial

Pembedaan yang tegas antar kelompok masyarakat yang semula menerapkan sisitem kasta
menjadi pudar. Penggolongan terhadap kelompok hanya terjadi misalnya penggolongan terhadap
penyebar agama Islam dengan status sosial yang tinggi disebut Sunan, penggolongan terhadap
ulama disebut Kyai.
3. Bidang Agama

Sebagian besar masyarakat Indonesia yang semula menganut Hindu-Buddha berubah menjadi
pemeluk agama Islam

4. Bidang Kebudayaan

Terjadi akulturasi budaya Islam dengan kebudayaan yang sudah ada di Indonesia misalnya:

 Pada bangunan Masjid masih menggunakan atap tumpang seperti kebudayan Hindu-
Buddha.
 Penempatan makam di tempat-tempat tinggi untuk orang-orang terhormat menunjukkan
kesinambungan tradisi yang mengandung unsur kepercayaan kepada roh nenek moyang
dna merupakan perwujudan punden berundak megalithikum
 Dikenal seni ukir kaligrafi berupa ragam hias dari huruf Arab.

Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia


Peninggalan Sejarah Masa Islam di Indonesia

1. Masjid, Contoh : Masjid Demak, Masjid Ampel Surabaya, Masjid Banten


2. Keraton ( tempat kediaman raja/istana)
Contoh: Keraton Surakarta, Keraton Yogyakarta, Keraton Kanoman di Cirebon, Istana Maimun
di Sumatera Utara
3. Makam
Terdiri atas:
Jirat (kijing): bangunan terbuat dari batu atau tembok berbentuk persegi panjang
Nisan: tonggak pendek dari batu yang ditanam di atas gundukan tanah
Cungkup: bangunan mirip rumah yang berada diatas jirat
Contoh makam kuno bercorak Islam: makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik, Makam Fatimah
bintiMaimun di Gresik, Makam Sultan Malik al-Saleh di Aceh, makam sultan- Mataram di
Imogiri Yogyakarta
4. Kaligrafi
Adalah seni menulis indah dan disusun dalam aneka bentuk menarik menggunakan huruf Arab.
Hiasan-hiasan ini banyak ditemukan pada dinding Masjid atau batu nisan.
5. Karya Sastra
 Babad: karya sastra berupa cerita berlatarbelakang sejarah, namun bukan sejarah yang
berdasar bukti dan fakta. Contoh: Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon
 Hikayat : karya sastra berupa cerita/dongeng yang dibuat sebagai pelipur lara/pembangkit
semangat. Contoh: Hikayat Hang Tuah, Hikayat raja-raja Pasai
 Suluk: kitab-kitab yang berisi masalah gaib, ramalan tentang hari baik atau buruk, dan makna
atau symbol tertentu yang dihadapi manusia. Contoh: Suluk Wijil, Suluk Malang Sumirang
 Syair: puisi lama yang setiap baitnya terdiri atas empat baris yang berakhir dengan bunyi yang
sama. Contoh: Syair Perahu, Syair Si Burung Pingai

6. Seni Tari, Contoh: Tari Saman dari Aceh


7. Debus: merupakan kesenian bela diri dari Banten
8. Sekaten dan Grebeg: merupakan upacara peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang
dilaksanakan di alun-alun Surakarta dan Yogyakarta. Upacara ini ditandai dengan perarakan
sebuah gunungan terbuat dari makanan, buah-buahan dan sayuran.

KUIS

1. Masuknya Islam ke Indonesia melalui beberapa tahap dan dibawa oleh beberapa
kelompok. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut telah dapat disimpulkan bahwa Islam
yang datang pada abad ke-7 M berasal dari Arab. Hal ini berdasarkan pendapat dari ….
2. Persebaran Islam di Indonesia terjadi secara bertahap.Daerah yang pertama mendapat
pengaruh Islam adalah daerah Indonesia bagian Barat. Daerah ini merupakan jalur
perdagangan internasional sehingga pengaruh Islam dapat dengan cepat tumbuh di sana.
Di daerah ini berkembang beberapa pusat kerajaan Islam seperti ….
3. Ada beberapa cara yang dilakukan dalam menyebarkan Islam ke berbagai tempat di
Kepulauan  Indonesia. Cara-cara tersebut antara lain adalah ….
4. Persebaran Islam di Indonesia dilakukan melalui jalan damai yaitu melalui kegiatan ….
5. Sebelum Islam masuk Indonesia, sudah berkembang kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha.
Kerajaan-kerajaan tersebut kemudian mengalami kemunduran dan digantikan peranannya
oleh kerajaan-kerajaan Islam. Pada masa Islam, konsep kerajaan berubah menjadi
kesultanan. Dalam sistem kesultanan nilai-nilai Islam menjadi dasar pengendalian
kekuasaan. Perubahan sistem  ini merupakan pengaruh bidang ….
6. Kesultanan Samudera Pasai berdiri antara tahun 1270 – 1275 M. Letaknya di sebelah
utara Perlak di daerah Lhokseumawe (sekarang pantai timur Aceh) dan berbatasan
langsung dengan Selat Malaka. Perekonomian Samudera Pasai cepat berkembang.
Perekonomian masyarakat Samudera Pasai tergantung dari sektor perdagangan. Majunya
perdagangan Samudera Pasai terutama didukung oleh ….
7. Kesultanan Aceh berhasil menguasai daerah-daerah di pesisir timur dan barat Sumatra,
serta pesisir barat Semenanjung Melayu, seperti Johor dan Pahang. Pada saat itu
Kesultanan Aceh mencapai puncak kejayaan yakni pada pemerintahan tahun 1607-1636
M ketika dipegang oleh ….
8. Tokoh yang membawa Makassar mencapai puncak kejayaan pada tahun 1653–1669 M.
adalah ….
9. Pada abad ke-15 M, para pedagang dan ulama dari Malaka dan Jawa menyebarkan Islam
di Maluku. Dari sini muncul empat kesultanan Islam, yaitu Ternate, Tidore, Jailolo, dan
Bacan. Di antara kesultanan yang ada yang paling maju adalah Kesultanan ….
10. Peninggalan sejarah masa Islam di Indonesia yang ada atau dibangun oleh Kesultanan
Yogyakarta adalah ….

Sumber:

1. Buku Paket IPS SMP Kelas 7 Bab 4


2. https://drive.google.com/file/d/
0ByAvsIw9HhudT2h1WGFTby1mSE9NVGdCcTdmcm5QUTVjNlRr/view

Anda mungkin juga menyukai