Anda di halaman 1dari 28

MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA PRAAKSARA, HINDU BUDHA DAN

ISLAM

KEHIDUPAN MANUSIA PADA MASA PRAAKSARA

Masa praaksara adalah masa sebelum manusia mengenal tulisan.

Masa praaksara disebut juga masa nirleka (nir = tidak ada, neka = tulisan), masa tidak ada
tulisan dikenal pula dengan masa prasejarah.

Tulisan menjadi pembatas waktu masa praaksara karena tulisan adalah hasil kebudayaan
manusia.

Fungsi tulisan adalah untuk komunikasi dan membaca tentang sesuatu.

Sekelompok manusia yang telah mengenal tulisan akan meninggalkan catatan-catatan


tertulis berupa batu tertulis (prasasti) dan naskah-naskah kuno kepada generasi berikutnya
sehingga dari catatan tertulis dapat mengetahui kehidupan orang-orang jaman dahulu.

Masa praaksara dimulai sejak manusia ada dan berakhirnya setelah manusia mengenal
tuilisan. Berakhirnya masa praaksara tidak sama bagi tiap-tiap bangsa.

Berakhirnya masa praaksara tidak sama bagi tiap tiap bangsa. Bangsa mesir dan
Mesopotamia telah mengenal tulisan kira-kira 3000 tahun sebelum masehi. Sedangkan
bangsa Indonesia mulai mengenal tulisan sekitar abad ke-5 masehi diketahui dari yupa
(batu tertulis peninggalan kerajaan Kutai) yang terdapat di Muara Kaman, Kalimantan
Timur.

Bagaimana cara mengetahui kehidupan manusia pada masa praaksara adalah dengan cara
mempelajari melalui peninggalan-peninggalan yang ditinggalkan manusia yang hidup pada
waktu itu. Peninggalan dapat berupa artefak atau fosil.

Artefak membantu kita untuk memperkirakan bagaimana perkembangan kehidupan


manusia.

Fosil membantu untuk mengetahui pertumbuhan fisik mahkluk hidup pada masa
praaksara.

PERIODISASI MASA PRAAKSARA

Manusia ada dimuka bumi sejak kira-kira tiga juta tahun yang lalu. Untuk mengetahui
perkembangan manusia sejak awal kehidupannya, kita perlu mempelajari terlebih dahulu
periodisasi atau pembabakan zaman dimuka bumi. Periodisasi atau pembabakan dapat
dilakukan secara geologis, arkeologis, dan perkembangan manusia.

A. PERIODISASI SECARA GEOLOGIS


Periodisasi sejarah perkembangan manusia secara geologis yaitu :
1. ZAMAN ARKAIKUM
Zaman arkaikum merupakan zaman tertua. Kira-kira sejak 2.500 juta tahun yang
lalu. Pada waktu itu kulit bumi masih sangat panas sehingga belum ada kehidupan
diatasnya.
2. ZAMAN PALAEOZOIKOM
Zaman palaeozoikom merupakan zaman kehidupan tua. Kira-kira sejak 340 juta
tahun yang lalu.
Zaman ini ditandai dengan munculnya tanda-tanda kehidupan antara lain binatang-
binatang kecil tidak bertulang punggung, berbagai jenis ikan, amfibi, dan reptile.

3. ZAMAN MESOZOIKOM
Zaman mesozoikom merupakan zaman kehidupan pertengahan. Kira-kira sejak 140
juta tahun yang lalu.
Pada zaman ini kehidupan di bumi makin berkembang. Binatang-binatang
mencapai bentuk yang besar sekali, kita mengenalnya dinosaurus. Zaman
mesozoikom disebut pula dengan zaman reptile karena pada zaman ini jenis
binatang reptilian yang paling banyak ditemukan.

4. ZAMAN NEOZOIKOM ATAU KENOZOIKOM


Zaman Neozoikom merupakan zaman kehidupan baru. Kira-kira sejak 60 juta tahun
yang lalu. Zaman ini dibagi menjadi dua yaitu zaman tertier dan zaman kuartier.
a. Zaman tertier
Pada zaman tertier jenis reptile-reptil besar mulai punah dan bumi umumnya
dikuasai hewan-hewan besar yang menyusui contohnya jenis gajah purba yang
pernah hidup di Amerika Utara dan Eropa Utara.
b. Zaman kuartier
Zaman kuartier berlangsung kira-kira 3.000.000 tahun yang lalu.
Zaman ini sangat penting karena merupakan awal kehidupan manusia
pertamakali dimuka bumi.

B. PERIODISASI SECARA ARKEOLOGIS


Periodisasi secara arkeologis didasarkan atas hasil-hasil temuan benda-benda
peninggalan manusia yang hidup pada masa praaksara. Dibedakan menjadi dua zamn
yaitu zaman batu dan zaman logam.

1. ZAMAN BATU
Zaman batu adalah zaman ketika sebagian besar perkakas penunjang kehidupan
manusia terbuat dari batu. Berdasarkan hasil temuan alat-alat yang digunakan dan
dari cara pengerjaannya, zaman batu dibagi menjadi tiga yaitu zaman palaelithikum,
mesolithikum, dan neolithikum.

a. Palaelithikum
Palaelithikum berasal dari kata palaeo artinya tua dan lithos artinya batu
sehingga disebut zaman batu tua.
Hasil kebudayaannya banyak diketemukan di daerah pacitan dan ngandong,
Jawa Timur. Untuk membedakan temuan-temuan beda-benda praaksara
dikedua daerah tersebut disebut kebudayaan pacitan dan kebudayaan
ngandong.
Zaman batu tua berlangsung kira-kira kurang lebih 600.000 tahun yang lalu.
Kehidupan manusia masih sangat sederhana, hidup berpindah-pindah
(nomaden). Memperoleh makanan dengan cara berburu, mengumpulkan
buah-buahan, umbi-umbian serta menangkap ikan.
Alat-alat yang dipergunakan terbuat dari batu yang masih kasar dan belum
diasah seperti kapak perimbas atau alat serpih untuk menguliti hewan buruan,
mengiris daging atau memotong-umbi-umbian.

b. Mesolithikum
Mesolithikum berasal dari kata meso artinya tengah dan lithos artinya batu.
Zaman ini disebut zaman batu tengah.
Hasil kebudayaannya lebih maju daripada zaman palaelithikum.
Pada jaman ini manusia sudah ada yang menetap sehingga kebudayaan yang
menjadi cirri zaman ini adalah kebudayaan Kjokkenmoddinger dan
kebudayaan Abris sous Roche.
Kjokkenmoddinger dari bahasa Denmark dari kata kjokken artinya dapur dan
kata modding artinya sampah sehingga artinya sampah dapur.
Kjokkenmoddinger adalah timbunan kulit kerang dan siput yang menggunung
dan sudah menjadi fosil. Ditemukan di sepanjang pantai timur Sumatera yakni
antara Langsa dan Medan. Dari timbunan itu ditemukan kapak genggam yang
dinamakan pebble atau kapak Sumatera yang bentuknya sudah lebih baik dan
mulai halus. Selain itu ditemukan sejenis kapak pendek dan batu pipisan (batu-
batu alat penggiling).
Abris sous Roche (abris = tinggal, sous= dalam, roche= gua) adalah gua-gua
yang dijadikan tempat tinggal manusa purba yang berfungsi sebagai tempat
perlindungan dari cuaca dan binatang buas.
Alat-alat yang ditemukan pada gua antara lain alat-alat dari batu seperti ujung
panah, flakes, batu pipisan, alat-alat dari tulang dan tanduk rusa.
Banyak ditemukan didaerah Besuki, Bojonegoro dan daerah Sulawesi Selatan.

c. Neolithikum
Neolithilkum dari kata neo=baru dab lithos=batu artinya zaman batu baru.
Pada zaman ini telah terjadi perubahan mendasar pada kehidupan manusia
praaksara.
Manusia mulai hidup menetap dan mampu menghasilkan bahan makanan
sendiri melalui kegiatan bercocok tanam.
Hasil kebudayaan zaman ini adalah kapak persegi dan kapak lonjong.
Kapak persegi bentuknya peersegi panjang dan ada yang berbentuk trapezium.
Kapak persegi ada yang berukuran besar ada yang kecil. Kapak berukuran besar
disebut beliung fungsinya sebagai cangkul. Kapak yang berukuran kecil disebut
tarah atau tatah fungsinya sebagai alat pahat.
Kapak lonjong bentuknya lonjong pada ujung yang lancip ditempatkan tangkai
dan pada bagian yang lain diasah sehingga tajam. Ada yang berukuran besar dan
ada yang kecil. Kapak lonjong ukuran besar disebut Walzenbeil dan yang kecil
disebut Kleinbeil, fungsinya sama dengan kapak persegi yaitu untuk cangkul
dan untuk alat pahat.
Pada zaman ini juga ditemukan perhiasan, gerabah dan pakaian.
Perhiasan umumnya terbuat dari kulit kerang dan batu.

d. Megalithik
Megalithik berasal dari kata mega=besar dan lithos=batu. Megalithic artinya batu
besar.
Tradisi megalithik adalah pendirian bangunan dari batu yang berukuran besar.
Muncul pada zaman batu dan erat kaitannya dengan kepercayaan yang
berkembang pada saat itu yaitu pemujaan terhadap roh nenek moyang.
Jenis-jenis bangunan megalithic yaitu :
1. Menhir
Bangunan berupa batu tegak atau tugu yang berfungsi sebagai tempat
pemujaan roh nenek moyang atau tanda peringatan untuk orang yang
meninggal. Menhir ditemukan di Toraja, Sulawesi Selatan.
2. Dolmen
Dolmen adalah bangunan berupa meja batu, terdiri atas batu lebar yang
ditopang oleh beberapa batu yang lain. Dolmen berfungsi sebagai tempat
persembahan untuk memuja arwah leluhur dan juga berfungsi sebagai
pelinggih, tempat duduk untuk kepala suku atau raja. Dolmen ditemukan di
Sumba Timur, NTT.
3. Kubur peti batu
Kubur peti batu adalah tempat untuk menyimpan mayat. Dibentuk dari
enam buah papan batu dan sebuah penutup peti. Biasanya diletakkan
membujur kearah sungai atau gunung. Ditemukan di daerah Wonosari,
Yogyakarta.
4. Waruga
Waruga merupakan peti kubur batu dalam ukuran yang kecil. Bentuknya
kubus dan bulat. Banyak ditemukan di Sulawesi Tengah.
5. Sarkofagus
Sarkofagus adalah bangunan berupa kubur batu berbentuk seperti lesung
dan diberi tutup. Banyak ditemukan di Bali.
6. Punden berundak
Punden berundak adalah bangunan bertingkat yang dihubungkan tanjakan
kecil. Berfungsi untuk tempat pemujaan roh nenek moyang.
7. Patung
Bentuk patung masih sangat sederhana umumnya berbentuk binatang dan
manusia.

2. ZAMAN LOGAM
Pada zaman ini manusia tidak hanya menggunakan alat-alat dari batu tetapi juga
membuat alat-alat kehidupannya dengan menggunakan bahan dari logam yaitu
perunggu dan besi.
Zaman logam dibagi menjadi tiga yaitu :
- zaman perunggu
- zaman tembaga
- zaman besi

Indonesia hanya mengalami dua zaman yaitu zaman perunggu dan zaman besi.

Benda-benda yang dihasilkan zaman logam di Indonesia adalah kapak corong,


nekara, moko, bejana perunggu, manik-manik, cendrasa (kapak sepatu).

C. PERIODISASI SECARA PERKEMBANGAN MANUSIA


Periodisasi berdasarkan perkembangan kehidupan manusia praaksara dibagi menjadi
tiga tahap yaitu :
- masa berburu dan mengumpulkan makanan,
- masa bercocok tanam,
- masa perundagian.

1. MASA BERBURU DAN MENGUMPULKAN MAKANAN


a. Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana
Masa berburu dan menumpulkan makanan tingkat sederhana diperkirakan pada
masa paleolithikum. Manusia hidup mengembara, berpindah-pindah sebagai
pemburu binatang dan ikan. Jenis makanan yang dikumpulkan adalah ubi-ubian,
buah-buahan dan daun-daunan.
- Kehidupan ekonomi :
Kebutuhan makanan masih bergantung pada alam. Dengan cara berburu
hewan dan mengumpulkan umbi-umbian. Jika sumber makanan disekitar
lingkungannya habis maka manusia praaksara jaman ini akan berpindah
tempat.

- Kehidupan social
Manusia pada jaman ini tinggalnya tidak menetap, berpindah-pindah
tempat mencari daerah yang banyak makanan, binatang buruan dan yang
ada airnya. Tempat-tempat yang pilih berupa padang-padang rumput kadang
di tepi pantai.
Manusia hidup secara berkelompok yang tersusun dari keluarga-keluarga
kecil. Anggota laki-laki melakukan perburuan, anggota perempuan
mengumpulkan makanan dari tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan kecil.

- Kehidupan budaya
Pada masa ini manusia sudah mampu membuat alat-alat sederhana dari
batu dan tulang serta kayu namun masih berbentuk kasar.
Alat-alat tersebut adalah :
1. Alat-alat batu inti terdiri dari kapak perimbas, kapak penetak, pahat
genggam dan kapak genggam.
2. Alat serpih yang digunakan untuk pisau, peraut, gurdi, mata panah dan
untuk menguliti umbi-umbian.
3. Alat dari tulang dan kayu.

b. Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut


Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut diperkirakan pada
zaman mesolithikum. Manusia sudah mulai hidup menetap walau untuk
sementara waktu dan mengenal cara bercocok tanam secara sederhana.
Kegiatan manusia yang belum ada pada zaman sebelumnya yaitu lukisan
didinding gua atau dinding karang.
- Kehidupan ekonomi
Manusia pada masa ini sudah mengenal cara bercocok tanam dengan
system berladang.
Caranya dengan menebang hutan dibersihkan dan ditanami tanaman.
Setelah beberapa kali ditanami dan kesuburan tanahnya sudah berkurang
maka akan berpindah ke tempat lain. Pada masa ini manusia sudah
memelihara dan mengembangbiakkan binatang.

- Kehidupan sosial
Manusia pada jaman ini masih melakukan perburuan hewan, menangkap
ikan, mencari kerang dan mengumpulkan makanan.
Namun demikian manusia secara berkelompok mulai hidup menetap
dengan tinggal di gua-gua. Biasanya gua yang dipilih yang letaknya tinggi dan
dekat dengan mata air.

- Kehidupan budaya
Selama bertempat tinggal di gua, manusia praaksara melukiskan
pengalamannya di dinding gua dengan cara menggores pada dinding
dengan diberi warna merah, hitam dan putih.
Bentuknya ada berupa gambar tangan, binatang atau bentuk lainnya.
Alat-alat batu yang dibuat bentuknya lebih halus daripada masa
sebelumnya antara lain :
a. Kapak Sumatra
b. Alat tulang sampung sebagai alat penggali umbi-umbian.

2. MASA BERCOCOK TANAM


Masa bercocok tanam diperkirakan pada jaman neolithikum.
Manusia sudah hidup menetap, mampu mengolah alam untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya dengan bercocok tanam.

- Kehidupan ekonomi
Manusia praaksara sudah menciptakan ladang-ladang dengan cara membakar
hutan, mengembang biakkan binatang ternak seperti ayam, kerbau, dan hewan
ternak lainnya namun kegiatan berburu dan mengumpulkan makanan dari hutan
masih tetap dilakukan.

- Kehidupan sosial
Manusia praakasara hidup menetap dan membentuk masyarakat
perkampungan.
Pada masa bercocok tanam ini, terdiri tempat tinggal sederhana yang didiami
oleh beberapa keluarga dan dipimpin kepala kampung.
Kegiatan dalam kehidupan perkampungan yang bertujuan untuk mencukupi
kebutuhan bersama mulai diatur dan dibagi antar anggota masyarakat.

- Kehidupan budaya
Pada masa bercocok tanam, manusia mulai mahir membuat berbagai alat-alat
atau perkakas.
Alat-alat yan g dihasilkan sudah halus bentuknya dan fungsinya aneka ragam
ada yang untuk kegiatan sehari-hari, perhiasan, alat upacara keagamaan. Alat-
alat tersebut adalah :
a. Kapak persegi untuk mengerjakan kayu, menggarap tanah dan alat upacara
keagamaan.
b. Kapak lonjong sebagai cangkul untuk menggarap tanah dan sebagai kapak
biasa
c. Gerabah
d. Alat pemukul kulit kayu
e. Perhiasan berupa gelang dari batu dan kulit kerang.

Pada masa ini berkembang kepercayaan pada roh sehingga diadakan upacara
penguburan. Mulai berkembang pula tradisi pendirian bangunan bangunan
megalitik (bangunan besar dari batu) sebagai media penghormatan, tempat
singgah dan lambing bagi orang yang meninggal.

3. MASA PERUNDAGIAN
Masa perundagian adalah masa akhir masa praaksara di Indonesia.
Kata perundagian berasal dari bahasa bali, undagi artinya seseorang atau
sekelompok orang yang mempunyai kepandaian atau ketreampilan jenis usaha
tertentu misalhnya pembuatan gerabah, pembuatan perhiasan, atau pembuatan
perahu.
Masa perundagian diperkirakan terjadi pada jaman perunggu.
Pada jaman ini peradaban manusia sudah maju tingkatannya.
Teknologi pembuatan alat-alat atau perkakas jauh lebih tinggi dibandingkan masa
sebelumnya.

- kehidupan ekonomi
masyarakat pada jaman perundagian telah mampu mengatur kehidupannya.
Kegiatan yang dilakukan tidak sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup
tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan.
Kegiatan pertanian disawah dan ladang tetap dilakukan. Pengaturan air untuk
pertanian sudah dilakukan. Hasil pertanian ada yang disimpan ada yang
diperdagangkan ke daerah lain. Peternakan berkembang dan lebih beragam
binatang ternaknya. Masyarakat telah mampu berternak kuda dan berbagai
jenis unggas.
Teknologi berkembang pesat. Perdagangan antar pulau sudah ada, dibuktikan
dengan adanya nekara di Selayar dan kepulauan Kei yang dihiasi gambar
binatang yang ada diIndonesia bagian barat seperti gajah, merak, harimau.

- kehidupan sosial
Masyarakat jaman perundagian hidup menetap diperkampungan yang lebih
besar dan teratur.
Perkampungan terbentuk dari bersatunya beberapa kampung.
Masyarakat tersusun dalam kelompok yang beragam. Ada kelompok petani,
pedagang dan adapula kelompok undagi (pengrajin/tukang).
Perburuan binatang tetap dilakukan selain untuk menambah mata pencaharian
juga untuk menunjukkan tingkat keberanian dan kegagahan dalam suatu
lingkungan masyarakat.

- kehidupan budaya
Manusia sudah mahir membuat berbagai peralatan atau perkakas.
Alat-alat yang dihasilkan terbuat dari logam digunakan untuk bertani,
bertukang, peralatan rumah tangga, perhisan dan sebagai alat perlengkapan
upacara dan pemujaan.
Kepercayaan yang berkembang melanjutkan kepercayaan terdahulu yaitu
meyakini adanya roh nenek moyang yang harus selalu dihormati dengan cara
melakukan upacara dan diberi bekal kubur.
Pada masa perundagian berbagai bidang seni seperti seni lukis, seni ukir/pahat,
seni patung dan seni bangunan(arsitektur) mengalami kemajuan.

NILAI-NILAI BUDAYA MASA PRAAKSARA DI INDONESIA

Belajar dari kehidupan masyarakat praakasara maka terdapat nilai-nilai budaya dan tradisi
yang dapat diambil sebagai pelajaran dan suri tauladan. Nilai-nilai budaya tersebut adalah :

1. nilai religius
Masyarakat praaksara sudah memiliki kepercayaan terhadap adanya kekuatan gaib.
Mereka percaya adanya roh halus yang disebut animism (kepercayaan terhadap roh
halus) dan kepercayaan bahwa benda memiliki kekuatan gaib (dinamisme).
2. nilai gotong royong
Masyarakat praaksara hidup berkelompok bergotong royong untuk kepentingan
bersama.
3. nilai musyawarah
Dalam hidup berkelompok, masyarakat praaksara telah mengembangkan nilai
musyawarah. Hal ini ditunjukkan dengan dipilihnya pemimpin yang paling tua yang
mengatur masyarakat dan memberikan keputusan untuk memecahkan berbagai
persoalan yang dihadapi bersama.
4. Nilai keadilan
Nilai keadilan sudah diterapkan dalam masyarakat praaksara yaitu adanya
pembagian tugas sesuai kemampuan dan keahliannya.
5. tradisi bercocok tanam
salah satu cara masyarakat praaksara untuk memmenuhi kebutuhan hidup adalah
dengan bercocok tanam.
6. tradisi bahari (pelayaran)
Masyarakat praaksara telah mengenal ilmu astronomi yang sangat membantu untuk
berlayar dari pulau ke pulau. Perahu-perahu cadik adalah yang dipergunakan untuk
berlayar pada waktu itu. Perahu bercadik adalah perahu yang kanan kirinya dipasang
alat dari bambu dan kayu agar perahunya tidak mudah oleng.

Kehidupan masyarakat praaksara sudah memiliki kebudayaan yang cukup maju. Dengan
memiliki kebudayaan dan nilai-nilai tersebut, masyarakat praaksara di Indonesia mampu
mengadakan hubungan dan menerima pengaruh kebudayaan baru yang datang dari luar
tanpa mengorbankan kebudayaan sendiri.

NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA

Mengapa ada keragaman fisik dalam warna kulit, roman muka dan bentuk rambut dari
penduduk Indonesia?

Paul dan Fritz Sarasin (Sarasin bersaudara) mengemukakan bahwa penduduk asli Indonesia
adalah suatu ras yang berkulit gelap dan bertubuh kecil. Ras ini pada awalnya mendiami Asia
Bagian Tenggara yang saat itu masih bersatu sebagai daratan pada zaman es atau periode
glacial namun terpisah oleh lautan yaitu Laut Cina Selatan dan Laut Jawa. Akibatnya daratan
yang tadinya bersatu kemudian terpisah menjadi daratan utama Asia dan kepulauan
Indonesia. Penduduk asli tinggal di pedalaman dan penduduk pendatang tinggal didaerah
pesisir pantai. Penduduk asli ini oleh Sarasin disebut sebagai suku bangsa Vedda.

Orang vedda kemudian menyebar ke timur dan mendiami wilayah Papua, Sulawesi Selatan,
Kai, Seram, Timor Barat, Flores Barat dan terus ke timur sampai kepulauan Melanesia.

Beberapa suku bangsa seperti Kubu, Lubu, Talang Mamak yang tinggal di Sumatra dan Toala
di Sulawesi merupakan penduduk tertua di kepulauan Indonesia yang diyakini mempunyai
hubungan erat dengan orang Vedda.

Ras-ras lain yang mendiami Indonesia adalah Proto melayu dan Deutro Melayu. Ciri fisiknya
adalah rambut lurus, kulit kuning, kecoklat-coklatan, dan bermata sipit.

Proto melayu dan deutro melayu tiba dikepulauan Indonesia dalam dua gelombang
kedatangan. Kedatangan yang pertama ada proto melayu (melayu tua) yang dianggap
sebagai kelompok melayu polinesia yang bermigrasi daari wilayah cina Selatan (sekarang
propinsi Yunnan). Proto Melayu bermigrasi ke Indonesia melalui dua jalur yaitu jalur barat
dan timur.
Dari jalur barat bermula dari Yunnan (Cina bagian selatan) masuk ke Indochina, kemudian
masuk ke Siam/Thailand, semenanjung melayu, Sumatra dan akhirnya menyebar ke pulau-
pulau di Indonesia.

Jalur Timur melewati kepulauan Ryukyu Jepang, lalu mengarungi lautan menuju Taiwan,
Philipina, Sangir dan masuk ke Sulawesi.

Proto Melayu membawa perkakas dari batu berupa kapak persegi dan kapak lonjong. Kapak
persegi dibawa oleh proto melayu yang bermigrasi melalui jalur barat sedangkan kapak
lonjong dibawa proto melayu yang bermigrasi melalui jalur timur. Suku bangsa yang
termasuk proto melayu adalah mentawai, dayak dan toraja.

Deutro Melayu (melayu muda) berasal dari Indochina bagian utara. Kedatangan Deutro
melayu mendesak keberadaan proto melayu kearah pedalaman. Deutro melayu
memperkenalkan perkakas dan senjata yang terbuat dari besi atau logam. Mereka telah
bercocok tanam. Padi yang ditanam di Indonesia dibawa oleh deutro melayu dari wilayah
Assam Utara atau Birma UtaRA.

Bangsa Deutro melayu mengembangkan peradaban yang lebih maju karena itu mereka
berkembang menjadi sebagian besar suku-suku yang ada di Indonesia saat ini seperti
Melayu, Minang, Jawa, Bugis dan lain lain. Dalam perkembangan berikutnya proto melayu
dan deutro melayu berbaur sehingga sulit dibedakan.

Ras lain yang juga terdapat di kepulauan Indonesia adalah ras Melanesoid.

Mereka tersebar dilautan pasifik dipulau-pulau yang letaknya sebelah timur irian dan benua
Australia. Kedatangan ras melanesoid diperkirakan pada zaman es terakhir. Pada saat itu
kepulauan Indonesia belum berpenghuni. Ras melanesoid melakukan perpindahan ke timur
hingga ke papua selanjutnya ke benua Australia yang sebelumnya merupakan satu
kepulauan berhubungan dengan papua. Pada perkembangan selanjutnya terjadi
percampuran antara ras melanesoid dan ras melayu menghasilkan ras melanesoid melayu,
saat ini merupakan penduduk NTT dan Maluku.

KEHIDUPAN MASYARAKAT PADA MASA HINDU BUDHA

Setelah masa praaksara masyarakat Indonesia memasuki masa kehidupan yang baru yaitu
masa Hindu-Budha yang sering disebut dengan masa klasik yaitu awal masuknya unsure-
unsur budaya India di Kepulauan Indonesia.

MASUKNYA KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA

Hubungan dagang antara India dan Cina semula dilakukan melalui jalur darat yang dikenal
dengan jalur sutra yang membentang dari Cina melewati asia Tengah sampai ke Eropa.
Komoditi yang diperdagangkan adalah kain sutera dari cina sehingga disebut jalur sutra.
Selain itu komoditas yang lain adalah wewangian dan rempah-rempah.
Sejak awal abad masehi jalur dilaihkan melalui laut karena situasi jalan darat di asia Tengah
sudah tidak aman. Jalan laut yang terdekat dari India ke Cina yaitu melalui selat malaka.

Kepulauan Indonesia menjadi transit (pemberhentian) bagi pedagang-pedagang cina dan


pedagang-pedagang india. Masyarakat Indonesia juga ikut aktif dalam perdagangan tersebut
sehingga terjadilah kontak hubungan antara Indonesia-India dan Indonesia-Cina.

Hubungan ini menyebabkan pengaruh hindu-budha yang berasal dari india berkembang di
Indonesia. Namun tidak diketahui dengan pasti kapan dan bagaimana proses masuknya
kebudayaan hindu budha di Indonesia. Sampai saat ini terjadi perbedaan pendapat proses
masuknya kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia.

Beberapa pendapat/teori masuknya kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia yaitu :

1. TEORI WAISYA
2. TEORI KSATRIA
3. TEORI BRAHMANA
4. TEORI ARUS BALIK

1. TEORI WAISYA
Dikemukakan oleh NJ. Krom. Bahwa proses masuk kebudayaan Hindu-Budha dibawa
oleh pedagang India yang berdagang di Indonesia dengan menyesuaikan angin musim.
Sambil menunggu perubahan arah angin, mereka menetap di Indonesia yang
memungkinkan terjadinya perkawinan dengan perempuan Indonesia. Dari sinilah
pengaruh kebudayaan India menyebar ke Indonesia.
2. TEORI KSATRIA
Ada tiga pendapat yang menyatakan proses penyebaran kebudayaan Hindu Budha di
Indonesia dilakukan oleh golongan kstaria yaitu :
1). C.C. Berg menjelaskan bahwa golongan kstaria turut menyebarkan kebudayaan
Hindu Budha di Indonesia. Para kstaria terlibat konflik dalam masalah perebutan
kekuasaan di Indonesia. Bantuan dari para ksatria membantu kemenangan bagi
salah satu kelompok atau suku di Indonesia dan sebagai hadiahnya ada yang
dinikahkan dengan putrid kepala suku. Dengan perkawinan tersebut, para kstaria
menyebarkan kebudayaan hindu budha kepada keluarga yang dinikahinya.
2)Mookerji juga mengatakan bahwa para ksatria dari Indila yang membawa
pengaruh kebudayaan hindu-budha ke Indonesia. Para ksatria ini selanjutnya
membangun koloni-koloni yang berkembang menjadi suatu kerajaan.
3)J.L. Moens menghubungkan prose sterbentuknya kerajaan-kerajaan di Indonesia
pada awal abad ke 5 dengan situasi yang terjadi di India yang sama. Pada abad ke 5
ada diantara para keluarga kerajaan di India Selatan melarikan diri ke Indonesia
sewaktu kerajaannya mengalami kehancuran. Selanjutnya mereka nantinya
mendirikan kerajaan di Indonesia.

3. TEORI BRAHMANA

Jc. Van Leur mengatakan bahwa kebudayaan Hindu Budha di India menyebar ke
Indonesia dibawa oleh golongan brahmana. Pendapatnya ini didasarkan hasil
pengamatan terhadap sisa-sisa peninggalan kerajaan-kerajaan yang bercorak hindu-
budha di Indonesia terutama pada prasasti-prasasti yang menggunakan bahasa
sansekerta dan huruf pallawa karena hanya golongan barahmanalah yang menguasai
bahasa dan huruf itu.

4. TEORI ARUS BALIK

Pendapat ini menjelaskan peran aktif orang-orang Indonesia yan g mengembangkan


kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia.
Dikemukakan oleh F.D.K. Bosch dikenal dengan teori arus balik.
Teori ini menyebutkan bahwa banyak pemuda Indonesia yang belajar agama Hindu-
Budha ke India kemudian menyebarkannya di Indonesia.

PENGARUH HINDU – BUDHA TERHADAP MASYARAKAT DI INDONESIA

Masuknya pengaruh hindu-budha di Indonesia emmbawa perubahan antara lain dalam


bidang pemerintahan, social, ekonomi, agama, dan kebudayaan :

1. Bidang pemerintahan
Sebelum kebudayaan dan agama Hindu-Budha masuk ke Indonesia, Kepala suku dipilih
oleh anggota masyarakatnya. Setelah masuknya unsur kebudayaan dan agama Hindu-
budha kedudukan kepala suku digantikan oleh raja seperti halnya di india. Kedudukan
raja tidak dipilih oleh rakyatnya akan tetapi diturunkan secara turun temurun. Raja
dianggap sebagai keturunan dewa dan dianggap sebagai puncak dari segala hal dalam
Negara.

2. Bidang sosial
Munculnya pembedaan yang tegas antar kelompok masyarakat yang disebut system
kasta. System kasta membedakan masyarakat berdasarkan fungsinya. Golongan
brahmana (pendeta) menduduki golongan pertama, kstaria(bangsawan,prajurit)
menduduki golongan kedua, waisya(petani, pedagang) menduduki golongan ketiga dan
Sudra (rakyat biasa) menduduki golongan keempat atau terendah. Pembedaan golongan
masyarakat berdampak pada perbedaan hak-hak antara golongan-golongan kasta yang
berlainan terutama dalam hal pewarisan harta, pemberian sanksi dan kedudukan dalam
pemerintahan.

3. Bidang ekonomi
Sejak terbentuknya jalur perdagangan laut yang menghubungkan india dan cina maka
perdagangan di Indonesia berkembang dengan pesat. Daerah pantai timur Sumatra
menjadi jalur perdagangan yang ramai dikunjungi para pedagang. Kapala-kapal dagang
cina dan india banyak yang singgah untuk menambah persediaan makanan dan
minuman, menjual dan membeli barang dagangan serta menanti waktu yang baik untuk
berlayar hingga muncul pusat-pusat perdagangan yang menjadi pusat kerajaan.

4. Bidang agama
Penyebaran agama hindu budha dimulai sejak adanya hubungan dagang antara
Indonesia, india dan cina. Pusat-pusat kerajaan menjadi pusat penyebaran agama hindu
budha sehingga banyak masyarakat di Indonesia yang menganut agama hindu atau
budha meskipun demikian kepercayaan terhadap roh nenek moyang yang sudah
berkembang sejak masa praaksara tidak punah.

5. Bidang kebudayaan
Setelah masuknya kebudayaan hindu-budha terjadi proses perpaduan antara
kebudayaan asli Indonesia dengan kebudayaan hindu-budha. Perpaduan itu disebut
akulturasi. Hasilnya adalah kebudayaan baru yang memiliki cirri khas dari masing-masing
kebudayaan.
Contoh akulturasi kebudayaan hindu-budha dengan kebudayaan asli Indonesia yaitu:
a. Seni bangunan
Bentuk bangunan candi di Indonesia merupakan bentuk akulturasi antara unsure
budaya hindu budha dengan unsure asli budaya Indonesia. Bangunan yang megah,
patung-patung perwujudan dewa atau budha, bagian-bagian candid an stupa adalah
unsure dari India. Bentuk candi yang pada hakekatnya punden berundak yang
merupakan unsure asli budaya Indonesia.
b. Seni rupa dan seni ukir
Masuknya pengaruh hindu budha membawa perkembangan dalam bidang seni rupa,
seni pahat dan seni ukir. Relief atau seni ukir yang dipahatkan pada bagian dinding
candi-candi di Indonesia merupakan perpaduan unsur budaya hindu-budha dan
indonesia. Seperti di candi Borobudur terdapat pahatan riwayat sang budha dan
disekitar sang budha terdapat lingkungan alam di Indonesia seperti rumah panggung
dan burung merpati.
c. Sastra dan aksara
Berkembangnya karya sastra yang bersumber dari mahabrata Ramayana melahirkan
seni pertunjukan wayang kulit. Cerita dalam pertunjukan wayang berasal dati India
tetapi wayangnya asli dari Indonesia. Selain itu ada tokoh-tokoh pewayangan khas
Indoneisa seperti tokoh punakawan yaitu semar, gareng, petruk, bagong yang tidak
ada di india. Perkembangan sastra didukung penggunaan bahasa sansekerta dan
huruf-huruf india seperti pallawa, prenagari, dan dewanagari.

KERAJAAN-KERAJAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA

Lahirnya kerajaan-kerajaan bercorak hindu-budha di Indonesia menunjukkan adanya


pengaruh kebudayaan hindu budha di Indonesia.

1. KERAJAAN KUTAI
Merupakan kerajaan tertua di Indonesia, berdiri pada abad ke 5 Masehi. Terletak di
muara Kaman, Kalimantan Timur tepatnya dihulu sungai Mahakam. Awal mula kerajaan
kutai diketahui dari yupa. Ada 7 yupa yang menjadi sumber utama para ahli untuk
mengetahui sejarah kerajaan Kutai. Yupa adalah tugu batu yang berfungsi sebagai tugu
peringatan.
Prasasti Yupa dibuat pada masa raja mulawarman dengan menggunakan bahasa
sansekerta dan huruf pallawa. Salah satu isi prasasti yupa menyebutkan nama-nama raja
kutai yaitu Kundungga, Aswawarman dan Mulawarman. Diantara prasasti yupa juga
berisi keterangan bahwa raja mulawarman member sedekah 20.000 ekor sapi kepada
para brahmana. Hal ini menjelaskan jika kegiatan masyarakat kutai adalah peternakan
dismaping itu juga pertanian karena terletak ditepi sungai Mahakam. Masyarakat kutai
juga melakukan perdagangan . jalur perdagangan dari india melewati selat makasar
terus ke pilipina sampai ke cina. Dalam pelayarannya dimungkinkan para pedagang
singgah terlebih dahulu di kutai.

2. KERAJAAN TARUMANEGARA
Merupakan kerajaan tertua di pulau jawa. Diperkirakan berdiri pada abad ke-5 Masehi.
Kerajaan tarumanegara adalah kerajaan hindu beraliran wisnu. Prasasti yang ditemukan
ada 7 prasasti berbahasa sansekerta berhuruf pallawa yaitu prasasti kebon kopi, prasasti
ciaruteun, prasasti pasir awi, prasasti jambu, prasasti muara cianten dan prasasti tugu.
Sumber lain tentang kerajaan tarumanegara diperoleh dari catatan seorang musafir cina
yang bernama Fa-Hien. Dalam perjalanan ke india singgah di ye-po-ti (pulau jawa).
Dari sumber-sumber tersebut diperoleh gambaran kehidupan masyarakat kerajaan
tarumanegara yang hidup bertani dan berdagang. Menurut tulisan Fa-Hien barang yang
diperdagangkan adalah cula badak, kulit pengyu dan perak. Di Tarumanegara ada 3
agama yaitu hindu, budha dan kepercayaan animism. Raja memeluk agama hindu.
Raja yang terkenal adalah raja purnawarman dikenal raja yang berani dan tegas, dekat
dengan brahmana, jujur dan adil. Untuk memajukan pertanian, raja purnawarman
memerintahkan pembangunan irigasi dengan menggali saluran sepanjang 6112 tumbak
(11 km) yang sekarang disebut sungai gomati. Selain untuk irigasi juga mencegah banjir.

3. KERAJAAN SRIWIJAYA
Berdiri pada abad ke-7 masehi. Terletak di Palembang. Merupakan salah satu kerajaan
besar di Indonesia. Kerajaan sriwijaya mampu mengambangkan diri sebagai Negara
maritime dengan menguasai lalu lintas pelayaran dan perdagangan dari selat malaka,
selat sunda hingga lau jawa.
Sumber sejarah kerajaan sriwijaya diperoleh dari prasasti dalam negeri dan prasasti luar
negeri. Prasasti yang berasal dalam negeri adalah prasasti kedukan bukit, prasasti
talang tuwo, prasasti telaga batu, prasasti kota kapur, parasasti karang berahi, prasasti
palas pasemah dan prasasti amoghapasa. Adapun prasasti yang berasal darim luar
negeri adalah prasasti ligor, [prasasti nalanda, prasasti canton, prasasti grahi dan
prasasti chaiya. Sumber sejarah lain tentang kerajaan sriwijaya diperoleh dari pendeta
cina yang bernama I-tsing.
Berdasarkan sumber-sumber tersebut diperoleh keterangan mengenai kerajaan
sriwijaya sebagai berikut :
a. Kerajaan sriwijaya pernah menjadi pusat kegiatan ilmu agama budha di asia
tenggara
b. Pula Bangka dan jambi hulu ditaklukan oleh kerajaan sriwijaya pada tahun 686
masehi.
c. Pada awal abad ke-11 raja Rajendracola dari kerajaan colamandala (India)
melakukan penyerbuan besar-besaran ke sriwijaya dan berhasil dipukul mundur
tetapi melemahkan kerajaan sriwijaya.

Masyarakat kerajaan sriwijaya hidup bertani dan berdagang. Sriwijaya terletak


dipersimpangan jalur perdagangan internasional. Para pedagang dari india ke cina atau
dari cina ke india singgah dulu di sriwijaya. Untuk memperkuat kedudukannya, kerajaan
sriwijaya membentuk armada angkatan laut yang kuat. Dengan armada laut yang kuat,
kerajaan sriwijaya menguasai kawasan perairan asia tenggara, laut natuna, selat malaka,
selat sunda dan laut jawa.

Selain menjadi pusat perdagangan, kerajaan sriwijaya menjadi pusat agama budha
Mahayana di asia tenggara. Menurut catatan I-tsing. Ribuan pendeta dan pelajar agama
budha tinggal di sriwijaya. Pada tahun 671 masehi I-sting pernah berdiam di sriwijaya
untuk belajar bahasa sansekrta sebagai persiapan kunjungannya ke India.

Pendeta yang belajar agama budha di sriwijaya dibimbing oleh seorang guru yang
bernama Sakyakirti. Raja sriwijaya yang terkenal adalah Balaputradewa yang
memerintah pada abad ke 9 masehi. Pada masa pemerintahannya srwiwijaya
mengalami kejayaan. Wilayahnya mencapai Sumatra dan pulau-pulau sekitar jawa
bagian barat, sebagian jawa tengah, sebagian Kalimantan dan semenanjung melayu.

Pada abd ke 11 masehi. Kerajaan sriwijaya mulai mundur. Salah satu penyebabnya
adalah penyerbuan besar-besaran dari raja Rajendracola dari kerajaan colamandala
(India) melakukan penyerbuan besar-besaran ke sriwijaya dan berhasil dipukul mundur
tetapi melemahkan kerajaan sriwijaya karena banyak kapal sriwijaya yang hancur dan
tenggelam. Hal ini menyebabkan banyak daerha kekuasaan ssriwijaya yang melepaskan
diri. Pada tahun 1377 armada laut kerajaan majapahit menyerang sriwijaya dan
mengakibatkan runtuhnya kerajaan sriwijaya.

4. KERAJAAN MATARAM KUNO


Berdiri pada abad ke 8 masehi diperintah oleh dua dinasti yaitu dinasti sanjaya yang
beragama hindu dan dinasti syailendra yang beragama budha. Kedua dinasti saling
mengisi dan kadang-kadang memerintah bersam-sama.
Sumber sejarah kerajaan mataram kuno diperoleh dari prasasti canggal, prasasti
kalasan. Prasasti ligor, prasasti nalanda, prasasti klurak dan prasasti mantyasih.
Berdasarkan prasasti canggal diketahui bahwa kerajaan mataram kuno awalnya
dipimpin oleh raja sanna kemudian digantikan keponakannya yaitu raja sanjaya. Pada
saat raja sanjaya memerintah rakyat hidup makmur. Setelah raja sanjaya diganti oleh
raja rakai panangkaran.
Berdasarkan prasasti kalasan menyebutkan bahwa rakai panangkaran memberikan
hadiah tanah dan memerintahkan membangun sebuah candi untuk dewi tara dan
sebuah biara untuk para pendeta agama budha. Tanah dan bangunan terletak didaerah
kalasan.
Setelah rakai panangkaran maka kerajaan mataram kuno terpecah menjadi dua. Satu
pemerintahan dipimpin oleh keluarga sanjaya yang menganut agama hindu berkuasa di
jawa bagian selatan dan satunya dibawah pemerintahan keluarga syailendra yang
menganut agama budha berkuasa didaerah jawa bagian utara.
Raja –raja yang berkuasa dari keluarga sanjaya tercantum dalam prasasti canggal dan
prasasti mantyasih.
Raja-raja yang berkuasa dari keluarga syailendra tertera dalam prasasti ligor, prasasti
nalanda dan prasasti klurak.
Perpecahan tersebut tidak berlangsung lama karena rakai pikatan dari keluarga sanjaya
mengadakan perkawainan dengan pramodawardhani dari keluarga syailendra. Melalui
perkawinan ini mataram kuno dapat dipersatukan kembali. Pada masa pemerintahan
rakai pikatan dan pramodawardhani, silayah mataram kuno berkembang luas meliputi
jawa tengah dan jawa timur. rakai pikatan kemudian digantikan oleh dyah balitung
pada tahun 898-911 masehi. Pada masa pemerintahan dyah balitung kerajaan mataran
kuno mengalami kejayaan. Raja-raja setelah dyah balitung yaitu :
- Raja daksa memerintah tahun 910-919 M
- Raja tulodong memerintah tahun 919-924 M
- Raja rakai wawa memerintah tahun 924-929 M
Pada masa pemerintahan rakai wawa terjadi bencana alam gunung merapi
meletus sehingga kerajaan tidak aman lalu pejabat pemerintahan yaitu Mpu
Sindok memindahkan pusat kerajaan ke jawa timur. deisamping itu ada
serangan dari kerajaan srwiijaya sehingga kerajaan mataram kuno makin
terdesak ke wilayah timur.

Kehidupan masyarakat mataram kuno bertani, dibidang kebudayaan menghasilkan


banyak candid an stupa. Keluarga sanjaya yang beragama hindu meninggalkan candi-
candi seperti kompleks candi dieng, candi gedongsongo dan candi prambanan. Keluarga
syailendra yang beragama budha meninggalakan candi Borobudur, mendut dan pawon.

5. KERAJAAN MEDANG
Mpu sindok memindahkan pemerintahan mataram kuno ke Jawa Timur dan
selanjutnya mendirikan dinasti Isyana menggantikan dinasti syailendra. Pusat
kerajaan berada di tepi sungai berantas.
Sumber sejarah tentang kerajaan medang diperoleh dari parasasti pucangan, prasasti
anjukladang dan pradah, prasasti limus, prasasti sirahketing, prasasti wurara, prasasti
semangka, prasasti silet, prasasti turun hyang, prasasti gandhakuti. Sumber lain
berasal dari berita dari india dan cina.
Raja mpu sindok bergelar sri maharaja rakai hino sri isana wikrama
dharmatunggadewa. Memerintah tahun 929-948 M. digantikan anak perempuannya
yang bernama Isyanatunggawijaya yang menikah dengan sri lokapala dikarunia putra
bernama sri makutawang Swardhana yang kemudian naik tahta menggantikan
ibunya.
Sri makutawang digantikan oleh sri dharmawangsa teguh anantawikrama.
Berdasarkan berita dari cina disebutkan bahwa pada tahun 990 M dharmawangsa
mengadakan serangan ke sriwijaya tetapi mengalami kegagalan.
Pada tahun 1016 raja wurawari menyerang dharmawangsa pada saat dharmawangsa
sedang menikahkan puterinya dengan airlangga putra dari raja udayana dari bali.
Peristiwa ini menewaskan seluruh keluarga termasuk dharmawangsa kecuali
airlangga berhasil selamat bersama dengan pengikutnya yang bernama narotama.
Airlangga melarikan diri ke hutan dan hidup sebagai pertapa. Pada tahun 1019
airlangga dinobatkan sebagai raja menggantikan dharmawangsa oleh para pendeta
budha. Airlangga setelah menjadi raja segera memulihkan hubungan dengan
kerajaan sriwijaya dan membantu sriwijaya ketika diserang raja colamandala dari
india. Airlangga memindahkan bukota kerajaan dari daha ke kahuripan. Pada tahun
1402 airlangga menyerahkan kerajaan kepada putrinya yang bernama sanggrama
wijaya tunggadewi namun putrinya menolak dan memilih hidup bertapa dengan
nama ratu giriputri. Selanjutnya airlangga memerintahkan mpu barada untuk
membagi kerajaan menjadi dua yaitu Panjalu dengan ibukota Daha dan Jenggala
dengan ibu kota Kahuripan untuk mencegah dua orang putranya terjadi perang
saudara.
Kerajaan medang bergantung pada pelayaran. Pada masa pemerintahan airlangga,
pelabuhan hujung galuh dimuara sungai brantas menjadi Bandar perdagangan yang
ramai, banyak pedagang asing singgah seperti dari india, Burma, kamboja dan
champa. Selain itu juga dibangun bendungan waringin sapta untuk mengairi sawah
dan mencegah luapan sunga brantas.
Dalam bidang sastra, pada masa raja Dharmawangsa, kitab mahabrata disadur dalam
bahasa jawa kuno dan pada masa raja Airlangga, mpu kanwa menggubah kitab
arjunawiwaha.

6. KERAJAAN KEDIRI
Munculnya kerajaan Kediri berawal dari pembagian kerajaan medang menjadi dua yaitu
janggala dan panjalu (Kediri) yang dibatasi sungai brantas. Setelah raja airlangga wafat
pada tahun 1049 terjadi perang saudara antara kedua putranya dan berakhir dengan
kekalahan janggala. Kerajaan dipersatukan dibawah kekuasaan panjalu (Kediri).
Sumber sejarah kerajaan Kediri yaitu prasasti padlegan, prasasti panumbangan, prasasti
hantang atau ngantang, prasasti talan dan prasasti Desa Jepun.
Raja-raja yang memerintah kerajaan Kediri : Jayawarsa, jayabaya, sarwewara, gandara,
kameswara dan kertajaya. Pada masa raja jayabaya, kerajaan Kediri mengalami masa
kejayaan.
Kehidupan ekonomi kerajaan Kediri bergantung pada bidang pertanian, pelayaran dan
perdagangan. Perkembangan seni pada masa ini ditandai dengan ditulisnya kitab-kitab
sastra seperti kitab bratayuda, kitab kresnayana, kitab smaradahana dan kitab lubdaka.
Berakhirnya kerajaan Kediri pada masa raja kertajaya karena terjadi pertentangan
antara raja dan brahmana. Raja kertajaya berlaku sombong dan berani melanggar adat
sehingga kemudian para brahmana mencari perlindungan ken arok selaku penguasa
tumapel. Dan akhirnya kerajaan Kediri dikalahkan oleh Ken Arok.

7. KERAJAAN SINGHASARI
Seringpula disebut Singosari adalah kerajaan di jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok
pada tahun 1222 M.
Sumber sejarah kerajaan singhasari adalah prasasti balawi, maribong, kusmala dan mula
malurung dan kitab pararaton dan kitab Negara kertagama.
Menurut kitab pararaton, Tumapel semula daerah bawahan dari kerajaan Kediri
dipimpin oleh seorang akuwu bernama Tunggul Ametung. Tunggul Ametung kemudian
dikalahkan oleh ken Arok. Pada saat Ken Arok menjadi akuwu Tumapel, kerajaan Kediri
terjadi perselisihan antara raja kertajaya dan para brahmana. Atas dukungan brahmana,
Ken Arok menyerang Kediri dan berhasil mengalahkannya. Selanjutnya Ken Arok
mendirikan kerajaan singhasari dan bergelar Sri Ranggah Rajasa sang Amurwabumi.
Kerajaan Singhasari mencapai kejayaan dibawah pemerintahan raja Kertanegara yang
berhasil memperluas wilayah sampai bali, Kalimantan barat daya, Maluku, sunda dan
Pahang. Pada tahun 1275 M raja kertanegara mengirimkan tentaranya ke melayu
disebut ekspedisi pamalayu yang bertujuan selain menggoyahkan kerajaan sriwijaya
juga menahan serbuan tentara Mongol yang dipimpin kaisar kubilai khan yang sedang
melakukan perluasan wilayah di asia tenggara. Beberapa kali utusan kaisar kubilai khan
datang ke singhasari menuntut agar raja kertanegara mengakui kedaulatan kubilai khan
di cina tetapi raja kertanegara menolaknya. Raja kertanegara meninggal akibat serangan
dari jayakatwang keturunan raja Kediri.
Kehidupan ekonomi kerajaan singhasari bersumber pada pertanian dan perdagangan.
Wilayah singhasari terletak didaerah pedalaman dialiri dua sungai yaitu sungai brantas
dan sungai bengawan solo.

8. KERAJAAN MAJAPAHIT

Kerajaan majapahit terletak di jawa Timur berdiri pada tahun 1293 M. kerajaan majapahit
dianggap sebagai kerajaan hindu-budha yang terbesar di Indonesia.

Sumber sejarahn kerajaan majapahit adalah :

- kitab pararaton, kitab sutasoma, dan kita Negarakertagama


- Prasasti gunung butak, kudadu, blambangan dan langgaran.

Ketika singhasari diserang oleh jayakatwang, raden wijaya menantu dari raja
kertanegara berhasil meloloskan diri mendapat peertolongan dari bupati
sumenep bernama arya wiraraja. Raden wijaya mendapat pengampunan dari
jayakatwang dan diberi tanah dihutan tarik dekat kota mojokerto yang kemudian
diberi nama majapahit. Raden wijaya menyusun kekuatan untuk menyerang
jayakatwang pada saat yang bersamaan tentara mongol dikirim kaisar kubilai
khan untuk menaklukan kertanegara. Tentara mongol masih mengira
kertanegara masih berkuasa di singhasaari. Kedatangan tentara mongol
dimanfaatkan oleh raden wijaya yang kemudian bergabung menyerang
jayakatwang sehingga tentara mongol menang mengalahkan jayakatwang. Pada
saat tentara mongol merayakan kemenangannya dan lengah, raden wijaya
berbalik menyerang tentara mongol hingga hancur dan sisanya pulang ke
mongol.

Raden wijaya kemudian mendirikan kerajaan majapahit denga gelar kertarajasa


jayawardhana. Kerajaan majapahit mencapai kejayaan dibawah pemerintahan
raja Hayam Wuruk yang memerintah tahun 1350-1389 M. pemerintahan hayam
Wuruk dibantu patih Gajah Mada.

Menurut kitab Negarakertagama, daerah kekuasaan majapahit meliputi Sumatra,


semenanjung Malaya, tumasik (Singapura), sebagian Filipina, Kalimantan,
Sulawesi, nusa tenggara, Maluku, papua, sebagian filipnina. Majapahit juga
memiliki hubungan dengan campa, kamboja, siam, birma bagian selatan,
Vietnam bahkan mengirim duta dutanya ke cina.

Dalam bidang ekonomi, majapahit berkembang menjadi Negara agraris dan


Negara maritim.

Karya sastra yang terkenal jaman majapahit adalah kitab negarakertagama dan
kitab sutasoma yang terdapat kalimat bhineka tunggal ika. Bidang bangunan
banyak candi yang dibangun seperti candi penataran dan candi sawentar di kota
blitar, candi tigawangi dan candi surawana dikota Pare, Kediri serta candi Tikus di
Trowulan.\

Majapahit mengalami kemunduran setelah pemerintahan hayam wuruk


berakhir. Terjadi perang saudara yang disebut perang paregreg pada tahun 1401-
1406 M yang menyebabkan majaphit melemah disamping itu meluasnya
pengaruh Islam. Kerajaan majapahit runtuh setelah mendapat serangan pasukan
kerajaan demak dipimpin adipati Unus.

PENINGGALAN-PENINGGALAN MASA HINDU-BUDHA

Peninggalan hindu-budha di Indonesia antara lain :

1. Candi dan stupa


Candi agama hindu adalah candi prambanan, candi sukuh, candi canggal, candi
gedongsongo, candi dikawasan dieng.
Candi agama budha antara lain candi Borobudur, candi mendut, cndi sewu, candi
pawon dan candi kalasan.
2. Gapura
Gapura adalah bangunan berupa pintu gerbang, ada yang beratap dan berdaun pintu
dan ada yang menyerupai candi terbelah dua.
Gapura yang beratap disebut praduksa dan yang terbelah disebut bentar.
Contoh gapura yaitu gapura wringin lawang di trowulan peninggalan kerajaan
majapahit.
3. Petirtaan
Petirtaan adalah tempat pemandian suci dikalangan istana.
ontoh petirtaan tirtha empul dan jolotundo.

4. Patung / arca
Bentuk patung hindu tidak sama dengan patung budha.
Patung hindu berbentuk dewa dewi, tokoh dan mahkluk mistik misalnya patung raja
airlangga berbentuk patung dewa wisnu sedang menunggang kuda, patung ken
dedes dalam wujud dewi prajnaparamita.
Patung budha bentuknya mewujudkan sang budha Gautama sendiri. Patung budha
tampil dalam berbagai posisi misalnya sikap dhyana mudra yaitu sikap tangan sedang
bersemadi atau sikap wara mudra yaitu sikap tangan sedang meberi anugerah.
5. Relief
Relief adalah seni pahat pada dinding suatu bangunan atau candi. Relief melukiskan
sebuah cerita contohnya cerita Ramayana yang dipahat di dinding candi prambanan.
6. Prasasti
Prasasti merupakan tulisan pada batu yang memuat berbagai informasi tentang
sejarah, peringatan atau catatan suatu peristiwa.
Contohnya prasasti canggal, ciaruteun, talang tuo, kota kapur dan lain-lain.

7. Kitab
Kitab merupakan karangan berupa kisah, catatan, laporan tentang suatu peristiwa
atau sejarah. Isi kitab berupa rangkaian puisi. Ungkapan dalam bentuk puisi disebut
kakawin.
Contohnya kitab bharatayuda karya mpu sedah dan mpu panuluh, kitab
negarakertagama karya mpu prapanca, kitab sutasoma karya mpu tantular.

Bentuk lain peninggalan hindu-budha adalah pertunjukan wayang, upacara


keagamaan yaitu upacara ngaben (pembakaran jenazah di bali) dan upacara kesodo
di Jawa Timur untuk mempersembahkan sesaji ke kawah gunung bromo.

KEHIDUPAN MASYARAKAT PADA MASA ISLAM

Ketika perdagangan di selat malaka dan daerah lain di Indonesia semakin maju maka banyak
pedagang-pedanga dari arab, Persia, dan Gujarat singgah ke pesisir Sumatra sejak abdad ke
7 M. Melalui hubungan dagang para pedagang memperkenalkan ajaran dan nilai-nilai islam
kepada masyarakat di Indonesia.

Kapan pertama kali Islam masuk ke Indonesia dan darimana asalnya, terdapat beberapa
pendapat yaitu :

1. Pendapat pertama menyatakan islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 M. berasal


dari Arab.
Dikemukakan oleh Buya Hamka (Haji abdul malik karim amrulah)
2. Pendapat kedua menyatakan islam masuk ke Indonesia berasal dari Persia.
Didasarkan pada kesamaan budaya dan tradisi di Persia dan di diIndonesia.
Dikemukakan oleh Hoesein Djajadiningrat.
3. Pendapat ketiga menyatakan islam masuk ke Indonesia pada abad ke 13 M berasal
dari Gujarat.
Dikemukakan oleh Snouck hurgronje dan Mouguette.

Persebaran Islam di Indonesia secara bertahap. Daerah yang pertama mendapat pengaruh
islam adalah daerah Indonesia bagian barat. Daerah ini berkembang beberapa pusat
kerajaan islam seperti samudra pasai dan aceh. Dari sini kemudian islam menyebar ke kota-
kota pelabuhan lain di Indonesia seperti banten, jepara, gresik, tuban, makasar, ternate dan
tidore.

Kesimpulannya agama islam masuk ke Indonesia sejak abad ke 7 M sampai abad ke 13 M


melalui jalur perdagangan yang dibawa pedagang dari arab, Persia dan Gujarat/india.

Cara-cara menyebarkan islam ke daerah Indonesia yaitu melalui :

1. Perdagangan
Kondisi geografis Indonesia menjadi daerah pertemuan pedagang asli Indonesia
dengan pedagang dari arab, Persia dan Gujarat.
2. Pernikahan
Para pedagang Islam yang menetap disekitar pelabuhan banyak yang melakukan
pernikahan dengan penduduk setempat.
3. Pendidikan
Guru-guru agama islam dan ulama mendirikan lembaga-lembaga pendidikan islam.
4. Kesenian
Penyebaran islam dilakukan melalui pertunjukan seni seperti pertunjukan wayang
kulit.

PENGARUH ISLAM TERHADAP MASYARAKAT DI INDONESIA


A. BIDANG POLITIK
Kerajaan-kerajaan hindu budha mengalami kemunduran digantikan kerajaan-kerajaan
islam. Pada masa islam, konsep kerajaan berubah menjadi kesultanan. Nilai dasar islam
menjadi dasar dalam pengendalian kekuasaan.
B. BIDANG SOSIAL
Pada masa hindu-budha dikenal pembedaan masyarakat atau system kasta. Setelah
islam, kasta menjadi hilang namun ada penggolongan kelompok masyarakat. Penyebar
agama islam diberi gelar dan kedudukan yang lebih tinggi.
C. BIDANG AGAMA
Pada masa Islam, sebagian besar penduduk Indonesia memeluk agama Islam namun
masih ada yang memeluk agama hindu-budha ataun menganut kepercayaan terhadap
roh halus.
D. BIDANG KEBUDAYAAN
Berkembangnya kebudayaan islam di Indonesia tidak memusnahkan atau menggantikan
kebudayaan yang sudah ada. Kebudayaan islam mengakomodasi kebudayaan yang
sudah ada dengan modifikasi dan penyesuaian sesuai dengan ajaran islam.

Hasil akulturasi kebudayaan islam dengan kebudayaan hindu budha adalah :

1. Seni bangunan
Bentuk bangunan masjid kuno memiliki kemiripan dengan kebudayaan hindu-budha
dilihat dari atap tumpang dan menara mirip candi.
2. Seni ukir
Swei ukir yang berkembang pada masa islam merupakan modifikasi masa
sebelumnya

KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA

1. KESULTANAN SAMUDERA PASAI


Berdiri pada tahun 1270-1275 M disebelah utara Perlak daerah Lhokseumawe.
Sultan yang memerintah : sulta malik as saleh, sultan malik at thahir, sultan Mahmud
malik az Zahir.
Sumber sejarah : diperoleh dari nisan batu sultan malik al saleh, catatan marcopolo dan
catatan ibnu batutah.
Pada tahun 1951 M kesultanan samudera pasai dikuasai oleh Portugis.

2. KESULTANAN ACEH DARUSSALAM


Didirikan pada tahun 1513 M oleh sultan ali mughayat syah. Raja yang memerintah
adalah sultan ali mughayat syah, sultan iskandar muda dan sultan iskandar tani.
Mencapai kejayaan pada masa sultan iskandar muda.
3. KESULTANAN DEMAK
Merupakan kesultanan demak pertama di pulau jawa. Didirikan pada abad ke 15 M oleh
Raden patah yang merupakan keturunan raja brawijaya V (Raja terakhir majapahit).
Demak berperan sebagi pusat penyebara agama islam didukung oleh wali songo.
Mencapai kejayaan di masa sultan trenggana.

4. KESULTANAN BANTEN
Pada tahun 1526 M. fatahillah dari kesultanan demak merebut banten dari kerajaan
sunda. Fatahillah kemudian mendirikan benteng pertahanan tyang bernama surosowan
yang kelak menjadi pusat pemerintahan kesultanan banten. Kesultanan banten
mencapai kejayaan pada masa sultan ageng tirtayasa tahun 165-1682.
Kesultanan banten mulai mengalami kemudnuran sjak terjadi perselisihan antara sultan
ageng tirtayasa dengan puteranya yaitu sultan haji yang cenderung berkompromi
dengan VOC. Dengan bantuan VOC, sultan haji mengalahkan sultan ageng tirtayasa dan
sejak saat itu kesultanan banten dibawah pengaruh VOC (perkumpulan dagang belanda)

5. KESULTANAN MAKASAR (GOWA-TALLO)


Terletak di Sulawesi selatan. Semula berasal dari kerajaan gowa dan kerajaan tallo
kemudian kedua kerajaan ini bergabung menjadi sati dibawah pimpinan raja Gowa
adapun raja tallo menjadi mangkubumi. Setelah menganut islam, kerajaan menjadi
kesultanan makasar.
Kesultanan makasar berkembang menjadi pusat perdagangan Indonesia bagian timur
karena letak makasar yang strategis penghubung selat malaka, jawa dan Maluku.
Kesultanan makasar mencapai kejayaan di masa sultan hasanuddin tahun 1653-1669 M.
Pada tahun 1660 M terjadi perang makasar yang disebabkan persaiangan kesultanan
makasar dan kesultanan bone yang mendapat dukungan dari VOC Belanda. Dalam
peperangan, kesultanan makasar mengalami kekalahan dan dipaksa menandatangani
perjanjian bongaya yang sangat merugikan kesultanan makasar.

6. KESULTANAN MATARAM
Didirikan oleh sutawijaya pada tahun 1575 M bergelar panembahan senapati ing alaga
sayidin panatagama. Kemudian digantikan putranya yag bernama mas jolang, mas
jolang kemudian digantikan putranya yang bernama mas rangsang. Mas rangsang
dikenal dengan sultan agung memerintah tahun 1613-1645 M dimana kesultanan
mataram mencapai kejayaan.
Setelah sultan agung wafat digantikan putranya yaitu amangkurat I. pada masa
pemerintahan amangkurat I kesultanan mataram mengalami kemunduran dan dibawah
pengaruh VOC belanda. Belanda berhasil memecah belah kesultanan mataram dengan
dilakukan perjanjian giyanti pada tahun 1755 M yang membagi mataram menjadi dua
wilayah kerajaan yaitu daerah kesultanan Yogyakarta dan daerah kasunanan Surakarta.

7. KESULTANAN TERDATE DAN TIDORE


Pada abad ke 15 M pedagang dan ulama dari malaka dan jawa menyebarkan islam di
Maluku sehingga muncul 4 kesultanan islam yaitu : ternate, tidore, jailolo dan bacan.
Maluku terkenal penghasil rempah-rempah dan kesultanan ternate merupakan yang
paling maju dan menyebabkan persaingan antar kesultanan di Maluku. Akibatnya
muncul 2 persekutuan yaitu Uli Lima yang dipimpin Ternate dan Uli Siwa yang dipimpin
Tidore.
Uli lima terdiri 5 daerah yaitu ternate, obi, bacan, seram dan ambon.
Uli liwa terdiri dari 9 daerah yaitu tidore, jailolo, makyan, spe siu, dan pulau-pulau
antara Halmahera sampai bagian barat papua.
Pada tahun 1521 portugis datang ke Maluku dan bekerjasama dengan ternate.
Kemudian spanyol datang ke Maluku dan bekerjasama dengan Tidore sehingga semakin
memperuncing pertikaian yaitu antara ternate-portugis dengan tidore-spanyol.
Permasalahan diselesaikan dengan penandatanganan perjanjian saragosa yang isinya
spanyol harus meninggalkan Maluku.. setelah spanyol pergi, portugis berusaha
menguasai Maluku namun mendapat perlawanan dari sultan Khairun dari Ternate
namun gagal mengusir portugis. Kemudian sultan Baabullah berhasil mengusir [portugis
dari Maluku.
Pada tahun 1605 M datang belanda ke Maluku dan berusaha menguasai Maluku namun
mendapat perlawanan dari rakyat Maluku dipimpin sultan nuku dari tidore.

8. KESULTANAN BANJAR
pada abad ke 16 M di Kalimantan selatan terdapat 3 kerajaan yaitu nagara dipa, bagara
daha dan nbanjar. Pada saat kerajaan nagara dipa menyerang kerajaan banjar, raja
banjar yang bernama raden samudra meminta bantuan militer kepada kesultanan
demak dan berjanji akan masuk islam. Kesultanan demak membantu banjar hingga
banjar menang melawan nagara dipa.
Seluruh rakyat banjar masuk islam dan raden samudra menjadi sultan banjar pertama
dengan gelar sultan suryanullah yang memerintah tahun 1526-1545 M.

PENINGGALAN SEJARAH MASA ISLAM DI INDONESIA

1. MASJID
Masjid merupakan tempat ibadah orang Islam. Contoh masjid peninggalan masa
islam di Indonesia yaitu masjid demak, masjid ampel Surabaya dan masjid banten.
2. KERATON
Keratin adalah tempat kediaman raja atau istana raja. Keratin peninggalan masa
islam adalah keratin Yogyakarta, keratin kanoman di Cirebon, dan istana maimun du
Sumatra utara.
3. MAKAM
Makam kuno peninggalan masa islam di Indonesia terdiri dari atas jirat (kijing), nisan
dn cungkup.
Jirat adalah bangunan terbuat dari batu atau tembok berbentuk persegi panjang.
Nisan adalah tonggak pendek yang terbuat dari batu yang ditanam diatas gundukan
tanah sebagai tanda kuburan.
Cungkup adalah bangunan mirip rumah yang berada diatas jirat.
Contoh makam yang bercorak islam adalah makam maulana malik Ibrahim di gresik,
makam Fatimah binti maimun di leran gresik, makam sultan malik al saleh di pasai
Aceh dan makam sultan-sultan mataram di Imogiri.
4. KALIGRAFI
Kaligrafi adalah tulisanindah dan disusun dalam aneka bentuk menarik dengan
menggunakan huruf arab terdiri atas petikan ayat-ayat suci Al Qur’an. Kaligrafi
banyak ditemukan pada dinding masjid atau batu nisan.
5. KARYA SASTRA
Karya sastra peninggalan masa islam yaitu babad, hikayat, suluk dan syair.
Babad adalah adalah cerita berlatar belakang sejarah. Contoh babad Cirebon, babad
tanah jawi, babad giyanti.
Hikayat adalah cerita atau dongeng yang dibuat untuk pelipur lara atau pembangkit
semangat contoh hikayat hang tuah, hikayat raja-raja pasai.
Suluk adalah kitab berisi masalah gaib, ramalan tentang hari baik atau buruk dan
symbol tertentu yang dihadapi manusia. Contoh : suluk wijil, suluk malang sumirang,
suluk sukarsa.
Syair adalah puisi lama yang tiap bait berisi 4 baris yang berakhir dengan bunyi yang
sama. Contoh syait perahu dan syair burung pingai karya hamzah fansuri.

6. SENI TARI
Contoh tari saman dari aceh.
7. DEBUS
Debus merupakan kesenian bela diri dari banten.
8. SEKATEN DAN GREBEG
Sekaten merupakan upacara peringatan kelahiran nabi Muhammad yang diadakan di
alun alun keratin Yogyakarta dan Surakarta. Puncak perayaan sekaten ditandai
dengan grebeg mauludan dengan mengarak sebuah gunungan yang terbuat dari
beras ketan, makanan buah-buhan dan sayur-sayuran sebagai bentuk rasa syukur
kepada Tuhan.
TUGAS IPS

Nama : AQSAL PASHAREZA ALI


Kelas : VII F / 08

ZAMAN DESKRIPSI PERUBAHAN

- Kehidupan manusia masih sangat sederhana, hidup


berpindah-pindah (nomaden).
- Memperoleh makanan dengan cara berburu,
Palaeolithikum mengumpulkan buah-buahan, umbi-umbian serta
menangkap ikan.
- Alat-alat yang dipergunakan terbuat dari batu yang masih
kasar dan belum diasah seperti kapak perimbas atau alat
serpih untuk menguliti hewan buruan, mengiris daging atau
memotong-umbi-umbian.

- Hasil kebudayaannya lebih maju daripada zaman


palaelithikum.
- Manusia sudah ada yang menetap di gua.
- Kebudayaan yang menjadi ciri zaman ini adalah
kebudayaan Kjokkenmoddinger dan kebudayaan Abris sous
Batu Mesolithikum Roche.
- Kjokkenmoddinger adalah timbunan kulit kerang dan siput
yang menggunung dan sudah menjadi fosil.
Abris sous Roche adalah gua-gua yang dijadikan tempat
tinggal manusa purba yang berfungsi sebagai tempat
perlindungan dari cuaca dan binatang buas.
- Alat-alat yang dipergunakan terbuat dari batu yang
bentuknya sudah lebih baik dan mulai halus berupa kapak
genggam yang dinamakan pebble atau kapak Sumatera,
kapak pendek dan batu pipisan (batu-batu alat pengging).

- Manusia mulai hidup menetap dan mampu menghasilkan


Neolithikum bahan makanan sendiri melalui kegiatan bercocok tanam.
- Hasil kebudayaan zaman ini adalah kapak persegi dan kapak
lonjong.
- Kapak persegi berukuran besar disebut beliung fungsinya
sebagai cangkul. Kapak yang berukuran kecil disebut tarah
atau tatah fungsinya sebagai alat pahat.
- Kapak lonjong yang berukuran besar disebut Walzenbeil dan
yang kecil disebut Kleinbeil, fungsinya sama dengan kapak
persegi yaitu untuk cangkul dan untuk alat pahat.
- Pada zaman ini juga ditemukan perhiasan terbuat dari kulit
kerang dan batu, gerabah dan pakaian.

- Manusia tidak hanya menggunakan alat-alat dari batu tetapi


Logam juga membuat alat-alat kehidupannya dengan menggunakan
bahan dari logam yaitu perunggu dan besi.
- Benda-benda yang dihasilkan adalah kapak corong, nekara,
moko, bejana perunggu, manik-manik, cendrasa (kapak
sepatu).
MASA ASPEK DESKRiPSI PERKEMBANGAN

Berburu dan Ekonomi Kebutuhan makanan masih bergantung pada alam. Dengan
mengumpulkan cara berburu hewan dan mengumpulkan umbi-umbian. Jika
makanan sumber makanan disekitar lingkungannya habis maka
tingkat manusia praaksara jaman ini akan berpindah tempat.
sederhana

Sosial - Manusia praaksara tinggal tidak menetap, berpindah-


pindah tempat mencari daerah yang banyak makanan,
binatang buruan dan yang ada airnya. Tempat-tempat
yang pilih berupa padang-padang rumput kadang di tepi
pantai.
- Manusia hidup secara berkelompok yang tersusun dari
keluarga-keluarga kecil. Anggota laki-laki melakukan
perburuan, anggota perempuan mengumpulkan makanan
dari tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan kecil.

Budaya - Manusia praaksara sudah mampu membuat alat-alat


sederhana dari batu dan tulang serta kayu namun masih
berbentuk kasar.
Alat-alat tersebut adalah :
a. Alat-alat batu inti terdiri dari kapak perimbas, kapak
penetak, pahat genggam dan kapak genggam.
b. Alat serpih yang digunakan untuk pisau, peraut, gurdi,
mata panah dan untuk menguliti umbi-umbian.
c. Alat dari tulang dan kayu.

Berburu dan Ekonomi - Manusia praksara sudah mengenal cara bercocok tanam
mengumpulkan dengan system berladang.
makanan Caranya dengan menebang hutan dibersihkan dan
tingkat lanjut ditanami tanaman. Setelah beberapa kali ditanami dan
kesuburan tanahnya sudah berkurang maka akan
berpindah ke tempat lain.
- Manusia sudah memelihara dan mengembangbiakkan
binatang.

Sosial - Manusia praaksara masih melakukan perburuan hewan,


menangkap ikan, mencari kerang dan mengumpulkan
makanan.
- Manusia secara berkelompok mulai hidup menetap
dengan tinggal di gua-gua. Biasanya gua yang dipilih yang
letaknya tinggi dan dekat dengan mata air.

Budaya - Selama bertempat tinggal di gua, manusia praaksara


melukiskan pengalamannya di dinding gua dengan cara
menggores pada dinding dengan diberi warna merah,
hitam dan putih.
Bentuknya ada berupa gambar tangan, binatang atau
bentuk lainnya.
- Alat-alat batu yang dibuat bentuknya lebih halus daripada
masa sebelumnya antara lain :
a. kapak Sumatra
b. Alat sebagai alat penggali umbi-umbian.

Bercocok tanam Ekonomi - Manusia praaksara sudah menciptakan ladang-ladang


dengan cara membakar hutan, mengembang biakkan
binatang ternak seperti ayam, kerbau, dan hewan ternak
lainnya namun kegiatan berburu dan mengumpulkan
makanan dari hutan masih tetap dilakukan.

Sosial - Manusia praakasara hidup menetap dan membentuk


masyarakat perkampungan.
- terdiri tempat tinggal sederhana yang didiami oleh
beberapa keluarga dan dipimpin kepala kampung.
- Kegiatan dalam kehidupan perkampungan yang bertujuan
untuk mencukupi kebutuhan bersama mulai diatur dan
dibagi antar anggota masyarakat.

Budaya - Pada masa bercocok tanam, manusia praaksara mulai


mahir membuat berbagai alat-alat atau perkakas.
- Alat-alat yan g dihasilkan sudah halus bentuknya dan
fungsinya aneka ragam ada yang untuk kegiatan sehari-
hari, perhiasan, alat upacara keagamaan. Alat-alat
tersebut adalah :
a. Kapak persegi untuk mengerjakan kayu, menggarap
tanah dan alat upacara keagamaan.
b. Kapak lonjong sebagai cangkul untuk menggarap
tanah dan sebagai kapak biasa
c. Gerabah
d. Alat pemukul kulit kayu
e. Perhiasan berupa gelang dari batu dan kulit kerang.
- Berkembang kepercayaan pada roh sehingga diadakan
upacara penguburan.
- Mulai berkembang pula tradisi pendirian bangunan
bangunan megalitik (bangunan besar dari batu) sebagai
media penghormatan, tempat singgah dan lambing bagi
orang yang meninggal.

Perundagian Ekonomi - Masyarakat praaksara telah mampu mengatur


kehidupannya. Kegiatan yang dilakukan tidak sekedar
untuk memenuhi kebutuhan hidup tetapi juga untuk
meningkatkan kesejahteraan.
- Kegiatan pertanian disawah dan ladang tetap dilakukan.
Pengaturan air untuk pertanian sudah dilakukan. Hasil
pertanian ada yang disimpan ada yang diperdagangkan ke
daerah lain.
- Peternakan berkembang dan lebih beragam binatang
ternaknya. Masyarakat telah mampu berternak kuda dan
berbagai jenis unggas.
- Teknologi berkembang pesat. Perdagangan antar pulau
sudah ada, dibuktikan dengan adanya nekara di Selayar
dan kepulauan Kei yang dihiasi gambar binatang yang ada
diIndonesia bagian barat seperti gajah, merak, harimau.

Sosial - Masyarakat praaksara hidup menetap diperkampungan


yang lebih besar dan teratur.
- Perkampungan terbentuk dari bersatunya beberapa
kampung.
- Masyarakat tersusun dalam kelompok yang beragam. Ada
kelompok petani, pedagang dan adapula kelompok
undagi (pengrajin/tukang).
- Perburuan binatang tetap dilakukan selain untuk
menambah mata pencaharian juga untuk menunjukkan
tingkat keberanian dan kegagahan dalam suatu
lingkungan masyarakat.

Budaya - Manusia praaksara sudah mahir membuat berbagai


peralatan atau perkakas.
- Alat-alat yang dihasilkan terbuat dari logam digunakan
untuk bertani, bertukang, peralatan rumah tangga,
perhisan dan sebagai alat perlengkapan upacara dan
pemujaan.
- Kepercayaan yang berkembang melanjutkan kepercayaan
terdahulu yaitu meyakini adanya roh nenek moyang yang
harus selalu dihormati dengan cara melakukan upacara
dan diberi bekal kubur.
- Berbagai bidang seni seperti seni lukis, seni ukir/pahat,
seni patung dan seni bangunan(arsitektur) mengalami
kemajuan.

Anda mungkin juga menyukai