Anda di halaman 1dari 3

Kehidupan Manusia pada Masa Praaksara

Masa praaksara (pra=sebelum, aksara=tulisan) adalah masa sebelum manusia mengenal tulisan.

Masa praaksara disebut juga dengan masa nirleka (nir artinya tidak ada, dan leka artinya tulisan),

yaitu masa tidak ada tulisan. Masa praaksara dikenal pula dengan masa prasejarah. Aksara

merupakan hasil karya manusia (hasil budaya) yang dapat digunakan sebagai media komunikasi.

Hasil budaya ini akan menjadi sumber informasi bagi generasi sesudahnya. Masa praaksara

dimulai sejak manusia lahir dan berakhir setelah manusia mengenal tulisan. Berakhirnya masa

praaksara tiap negara tidak sama. Hal ini dapat dilihat dari peninggalan manusia praaksara berupa

artefak dan fosil. Artefak merupakan benda arkeologi atau peningalan benda-benda bersejarah

seperti batu, logam dan tulang, gerabah, prasasti lempeng dan kertas, senjata-senjata logam,

terracotta dan tanduk binatang. Fosil adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang

menjadi batu atau mineral.

Periodisasi Masa Praaksara


1. Periodisasi secara Geologis
2. Periodisasi secara Arkeologis
3. Periodisasi secara Perkembangan Kehidupan

Periodisasi secara Geologis


1. Zaman Arkaikum
2. Zaman Palaeozoikum
3. Zaman Mesozoikum
4. Zaman Neozoikum atau Kenozoikum

Zaman Arkaikum
1. zaman tertua
2. 2.500 juta tahun yang lalu
3. kulit bumi masih panas
4. belum ada kehidupan 

Zaman Palaeozoikum
1. Zaman kehidupan tua
2. berlangsung kira-kira sejak 340 juta tahun yang lalu
3. muncul tanda-tanda kehidupan dengan munculnya binatang-binatang kecil yang
tidak bertulang punggung, berbagai jenis ikan, amfibi dan reptil

Zaman Mesozoikum
1. Zaman kehidupan pertengahan
2. berlangsung sejak kira-kira 140 juta tahun lalu
3. kehidupan di bumi makin berkembang
4. Binatang-binatang mencapai bentuk tubuh yang besar sekali seperti Dinosaurus
5. mulai muncul berbagai jenis burung
6. disebut pula dengan zaman reptil karena muncul banyak jenis binatang reptil

Zaman Neozoikum atau Kenozoikum 


1.  Zaman kehidupan baru
2. berlangsung sejak kira- kira 60 juta tahun yang lalu.
3. Zaman ini dibagi menjadi dua, yaitu zaman tertier dan zaman kuartier.

Zaman Tertier
1. Jenis-jenis reptil besar mulai punah
2. Bumi umumnya dikuasai oleh hewan-hewan besar yang menyusui, seperti jenis
gajah purba (mammuthus) yang pernah hidup di Amerika Utara dan Eropa
Utara.
 Zaman Kuartier
1. Berlangsung sejak kira-kira 3.000.000 tahun yang lalu
2. Zaman ini sangat penting bagi kita, karena merupakan awal kehidupan manusia
pertama kali di muka bumi

Periodisasi secara Arkeologis


1. Didasarkan atas hasil-hasil temuan benda-benda peninggalan manusia masa
praaksara.
2. Berdasarkan penelitian terhadap benda-benda tersebut, masa praaksara
dibedakan menjadi dua, yaitu zaman batu dan zaman logam

Zaman Batu
1. Zaman ketika sebagian besar perkakas penunjang kehidupan manusia terbuat
dari batu.
2. Ada 3 zaman batu yaitu Palaeolithikum, Mesolithikum, dan Neolithikum.

Paleolithikum
1. Berasal dari kata Palaeo artinya tua, dan Lithos yang artinya batu sehingga
zaman ini disebut zaman batu tua.
2. Hasil kebudayaan banyak ditemukan di daerah Pacitan dan Ngandong Jawa
Timur.
3. Untuk membedakan temuan keduanya, para arkeolog sepakat menyebutnya
sebagai kebudayaan Pacitan dan kebudayaan Ngandong.
4. Berlangsung kurang lebih 600.000 tahun silam.
5. Kehidupan manusia masih sangat sederhana.
6. Hidup berpindahpindah (nomaden).
7. Memperoleh makanan dengan berburu, mengumpulkan buah-buahan, umbi-
umbian, serta menangkap ikan.
8. Alat-alat yang digunakan pada zaman ini terbuat dari batu yang masih kasar
dan belum diasah, seperti kapak perimbas atau alat serpih yang digunakan
untuk menguliti hewan buruan, mengiris daging, atau memotong umbi-umbian.

Mesolithikum
1. Berasal dari kata Meso yang artinya tengah dan Lithos yang artinya batu
sehingga zaman ini dapat disebut zaman batu tengah.
2. Hasil kebudayaan sudah lebih maju dibandingkan zaman batu tua.
3. Manusia sudah ada yang hidup menetap sehingga kebudayaan yang menjadi ciri
dari zaman ini adalah kebudayaan Kjokkenmoddinger dan kebudayaan Abris
sous Roche.

Kjokkenmoddinger
1. Istilah dari bahasa Denmark, yaitu kjokken (dapur) dan modding (sampah)
2. Kjokkenmoddinger arti sebenarnyaa adalah sampah dapur.
3. Kjokkenmoddinger adalah timbunan kulit kerang dan siput yang menggunung
dan sudah menjadi fosil.
4. Kjokkenmoddinger ditemukan di sepanjang pantai timur Sumatra, yakni antara
Langsa dan Medan.
5. Di dalam tumpukan Kjokkenmoddinger ditemukan Pebble (Kapak Sumatera)
dan sejenis kapak pendek serta sejenis batu pipisan (batu-batu alat
penggiling).

Pebble/Kapak Sumatera
1. Ditemukan dalam tumpukan Kjokkenmoddinger
2. Pebble/Kapak Sumatera berbeda dengan kapak genggam Palaeolithikum.
3. Pebble/Kapak Sumatra bentuknya sudah lebih baik dan mulai halus.

Abris Sous Roche


1. Abris = tinggal, sous = dalam, roche = gua, maksudnya adalah gua-gua yang
dijadikan tempat tinggal manusia purba yang berfungsi sebagai tempat
perlindungan dari cuaca dan binatang buas.
2. Alat-alat yang ditemukan pada gua tersebut antara lain alat-alat dari batu
seperti ujung panah, flakes, batu pipisan, serta alat-alat dari tulang dan tanduk
rusa.
3. Kebudayaan abris sous roche banyak ditemukan di Besuki, Bojonegoro,
Sulawesi Selatan.

Neolithikum
1. Berasal dari kata Neo= baru dan Lithos= batu, Neolithikum berarti zaman batu
baru.
2. Telah terjadi perubahan mendasar pada kehidupan masyarakat praaksara.
3. Mereka mulai hidup menetap dan mampu menghasilkan bahan makanan sendiri
melalui kegiatan bercocok tanam.
4. Hasil kebudayaan yang terkenal dari zaman ini adalah kapak persegi dan
kapak lonjong.

Kapak persegi
1. Bentuknya persegi panjang dan trapesium.
2. Berukuran besar dan ada yang kecil.
3. Kapak berukuran besar disebut dengan beliung dan fungsinya sebagai cangkul.
4. Kapak berukuran kecil disebut dengan Tarah atau Tatah dan fungsinya sebagai
alat pahat.

Kapak Lonjong
1. Bentuknya lonjong
2. Pada ujung yang lancip ditempatkan tangkai dan pada bagian ujung yang lain
diasah sehingga tajam.
3. Berukuran besar dan ada juga yang kecil.
4. Kapak lonjong berukuran besar disebut dengan Walzenbeil dan yang kecil
disebut Kleinbeil.
5. Fungsi kapak lonjong sama dengan kapak persegi.Selain kapak persegi dan
kapak lonjong, pada zaman Neolithikum juga terdapat barang-barang yang lain
seperti perhiasan, gerabah, dan pakaian. Perhiasan yang banyak ditemukan
umumnya terbuat dari batu dan kulit kerang.

Tradisi Megalithik
1. Berasal dari kata Mega yang artinya besar dan Lithos yang artinya batu.
2. Megalithik berarti batu besar. Jadi yang dimaksud dengan tradisi megalithik
adalah pendirian bangunan dari batu yang berukuran besar.
3. Tradisi ini muncul pada zaman batu dan erat kaitannya dengan kepercayaan
yang berkembang pada saat itu, yaitu pemujaan tehadap roh nenek moyang.
4. Jenis-jenis bangunan megalithik antara lain menhir, dolmen, kubur peti
batu, waruga, sarkofagus, punden berundak, patung.

Zaman Logam
1. Sebagai perkembangan dari zaman batu, manusia masuk ke zaman logam.
2. Manusia menggunakan bahan-bahan dari batu dan dari logam perunggu dan
besi.
3. Menurut perkembangannya, zaman logam dibedakan menjadi tiga, yaitu zaman
perunggu, zaman tembaga dan zaman besi.
4. Indonesia hanya mengalami zaman perunggu dan zaman besi.
5. Benda-benda yang dihasilkan antara lain kapak corong (kapak yang
menyerupai corong), nekara, moko, bejana perunggu, manik-manik,
cendrasa (kapak sepatu).

Anda mungkin juga menyukai