Anda di halaman 1dari 8

• Masa praaksara

Masa praaksara adalah sebuah masa di mana manusia belum mengenal tulisan.
Masa ini ditandai dengan manusia yang masih menggunakan batu dan logam
sebagai teknologinya kala itu. Jadi, masa praaksara terbagi menjadi ke dalam dua
zaman, yaitu zaman batu dan juga zaman logam.

pra memiliki arti sebelum dan aksara artinya tulisan. Pada zaman praaksara,
manusia hanya mengandalkan fosil seperti sisa-sisa makhluk hidup yang membatu
untuk mempelajari kehidupannya.

Zaman praaksara juga dikenal dengan nirleka. Nir artinya tidak ada dan leka artinya
tulisan. Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosialyang disusun oleh Waluyo,
M.Hum dkk, praaksara merupakan kurun waktu yang terpanjang dalam sejarah umat
manusia.

Jadi, zaman praaksara dimulai ketika manusia ada di muka bumi sampai saat
manusia mengenal tulisan. Masing-masing negara memiliki masa praaksara yang
berbeda.

Nah, pada kesempatan kali ini kita akan mengupas lebih mendalam tentang zaman
batu. Zaman batu sendiri terbagi lagi menjadi beberapa periode, seperti zaman batu
tua (paleolitikum), zaman batu tengah (mesolitikum), zaman batu muda (neolitikum),
dan juga zaman batu besar (megalitikum). Seperti apa penjelasan dari masing-
masing zaman batu tersebut?

Periodesasi Zaman Batu di Masa Praaksara

• Zaman batu tua (paleolitikum)


Zaman batu tua disebut juga dengan istilah paleolitikum. Alasan disebut dengan
zaman batu tua karena alat-alat yang digunakan manusia purba kala itu masih
berupa batu-batu besar dan juga kasar. Beberapa peralatan batu di zaman
palaeolithikum misalnya kapak perimbas dan juga alat-alat serpih.
Untuk kehidupan manusia saat itu mereka masih menerapkan gaya hidup nomaden
(berpindah-pindah tempat). Mereka memperoleh makanan dengan cara berburu
binatang dan mengumpulkan makanan berupa biji-bijian, sayuran dan buah dari
alam yang dilewatinya.

• Zaman batu tengah (mesolitikum)


Beralih ke zaman batu tengah, di sini peralatan batu yang digunakan oleh manusia
purba sudah mulai ada peningkatan. Peralatan batu yang semula masih besar dan
kasar kini mulai dimodifikasi oleh manusia purba menjadi lebih halus dan berukuran
lebih kecil. Contohnya seperti pebble (kapak Sumatra) dan juga mata panah yang
terbuat dari batu.
Di masa ini, manusia diyakini sudah mulai hidup menetap. Bukti yang mendukung
hal tersebut adalah dengan ditemukannya Kjokkenmoddinger (sampah sisa-sisa
makanan seperti kulit kerang) dan juga Abris sous Roche (cerukan atau gua yang
digunakan manusia purba sebagai tempat tinggal).

• Zaman batu baru (neolitikum)

Zaman batu selanjutnya adalah zaman batu baru atau disebut juga dengan
neolitikum. Berbagai peralatan juga semakin inovatif. Sebut saja kapak persegi dan
juga kapak lonjong. 
Untuk kehidupan masyarakat di zaman ini juga sudah mulai berada pada fase food
producing. Selain sudah menetap, mereka juga telah melakukan kegiatan bercocok
tanam untuk menghasilkan makanan sendiri.

• Zaman batu besar (megalitikum)

Zaman batu yang terakhir adalah zaman batu besar atau yang dikenal dengan
zaman megalitikum. Salah satu ciri khas pada zaman batu ini adalah sudah mulai
adanya kepercayaan dari masyarakat di masa tersebut kepada tuhan.
Disebut dengan zaman batu besar karena beberapa produk yang dihasilkan pada
zaman ini berupa kebudayaan bangunan yang menggunakan batuan-batuan besar.
Contohnya seperti menhir, dolmen, kubur peti batu, sarkofagus, waruga, punden
berundak, dan patung-patung.
Itulah tadi beberapa zaman batu yang ada di masa praaksara. 

• Zaman praaksara di Indonesia

Pembabakan zaman praaksara di Indonesia berdasarkan geologi dibagi ke dalam


empat zaman. Zaman tersebut merupakan periodisasi atau pembabakan prasejarah
terdiri dari

• Arkeozoikum
Arkeozoikum atau zaman tertua berlangsung kira-kira 2500 juta tahun. Pada saat itu
kulit bumi masih panas, sehingga tidak ada kehidupan.

• paleolitikum
Jama

Zaman batu tua disebut juga dengan istilah paleolitikum. Alasan disebut dengan
zaman batu tua karena alat-alat yang digunakan manusia purba kala itu masih
berupa batu-batu besar dan juga kasar. Beberapa peralatan batu di zaman
palaeolithikum misalnya kapak perimbas dan juga alat-alat serpih.
Untuk kehidupan manusia saat itu mereka masih menerapkan gaya hidup nomaden
(berpindah-pindah tempat). Mereka memperoleh makanan dengan cara berburu
binatang dan mengumpulkan makanan berupa biji-bijian, sayuran dan buah dari
alam yang dilewatinya.

• Mesozoikum

Zaman sekunder atau zaman hidup pertengahan yang berlangsung kira-kira 140 juta
tahun. Pada zaman pertengahan jenis reptil mencapai tingkat yang terbesar
sehingga zaman ini juga disebut zaman reptil.

Setelah berakhirnya zaman sekunder ini, maka muncul kehidupan lain yaitu jenis
burung dan binatang menyusui yang masih rendah tingkatannya. Sedangkan jenis
reptil mengalami kepunahan.

• Zaman logam

merupakan bagian dari proses perkembangan manusia dari yang menggunakan batu hingga
menemukan logam. Manusia yang pertam ada di Bumi disebut belum mengenal banyak
peralatan sehingga masih menggunakan barang sederhana.
Hingga akhirnya manusia bisa menggunakan batu dan tulang untuk berburu.
Pada masa itu dikenal dengan nama zaman batu. Lalu seiring dengan berkembangnya
pengetahuan manusia, ada bahan lain yang bisa digunakan untuk berburu atau berbagai
keperluan lain.
manusia juga mulai memanfaatkan logam sebagai bahan untuk membuat alat-alat dan
perkakas yang dibutuhkan.
Jadi, zaman logam ini merupakan masa di mana manusia mulai membuat dan menggunakan
alat-alat dari logam.
Meski sudah mengenal logam, manusia masih menggunakan batu yang dipadukan dengan
logam.
Manusia yang hidup pada zaman logam ini juga disebut telah mengembangkan teknologi
yang tinggi. Sebab, logam tidak dapat dipecah dan dipahat dengan mudah
sebagaimana halnya batu.
Pada periode ini, bahan-bahan dari logam diolah dan dibentuk menjadi beraneka
ragam peralatan.

• Bukti Masyarakat Praaksara Telah Mengenal Sistem


Kepercayaan

Pada awal kemunculannya, manusia purba hidup secara sederhana karena


keterbatasan mereka dalam memanfaatkan bahan-bahan yang disediakan oleh
alam.

Dalam perkembangannya, kemampuan manusia purba terus terasah hingga


mengenal tenologi pembuatan peralatan sehari-hari dan membentuk kebudayaan.

Di samping itu, masyarakat praaksara sudah mengenal kehidupan religi atau


kepercayaan.

Apa saja bukti-bukti yang menunjukkan bahwa masyarakat praaksara telah


mengenal sistem kepercayaan?

• Lukisan di dinding gua

Lukisan-lukisan di dinding gua atau karang dapat menggambarkan kehidupan


kepercayaan masyarakat praaksara.

Cap tangan dengan latar belakang cat merah mungkin mengandung arti kekuatan
atau lambang pelindung untuk mencegah roh jahat.

Menurut Roder dan Galis, yang menyelidiki lukisan di Papua, lukisan-lukisan yang
mereka temui bertalian dengan upacara penghormatan nenek moyang, penguburan,
dan mungkin juga untuk ilmu dukun, seperti meminta hujan atau kesuburan.

• Dolmen

Dolmen adalah meja batu yang digunakan oleh manusia praaksara untuk meletakkan
sesaji yang dipersembahkan kepada roh nenek moyang.

Dolmen umumnya berupa batu berukuran besar dengan permukaan datar yang
disangga dengan beberapa batu berukuran lebih kecil.
• Dimulainya zaman praaksara

zaman praaksara dimulai ketika manusia ada di muka bumi sampai saat manusia
mengenal tulisan. Masing-masing negara memiliki masa praaksara yang berbeda.

B. Jenis-jenis Manusia Praaksara di Indonesia


Fosil manusia pertama kali ditemukan di daerah Trinil, Ngawi, Jawa Timur pada
tahun 1890-an oleh Eugene Dubois. Fosil itu meliputi tengkorak atas, rahang bawah,
dan sebuah tulang paha.

1. Meganthropus Paleojavanicus

Mega memiliki arti besar dan Anthropus berarti manusia. Manusia praaksara yang ini
memiliki ciri rahang bawah yang melebihi rahang gorila laki-laki. Fosilnya pertama
kali ditemukan oleh Von Koenigswald di Pucangan tahun 1936-1941.

2. Pithecanthropus Erectus

Phitekos berarti kera dan Anthropus artinya manusia. Pithecanthropus Erectus


memiliki tinggi badan sekitar 165-180 cm, tubuh dan badannya tegap, gerahamnya
besar dan rahangnya sangat kuat. Selain itu, ia juga memiliki tonjolan kening yang
tebal dan hidung besar.

Fosilnya ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil, Ngawi, Jawa Timur tahun 1890-an.

3. Homo

Manusia purba ini lebih sempurna dibandingkan dengan kedua pendahulunya. 

 Homo Soloensis

Seperti kedua pendahulunya, Homo Soloensis juga berasal dari Solo. Fosilnya
ditemukan oleh Ir. Oppenorth di Ngandong. Tinggi badannya yaitu 180 cm dan
tengkoraknya lebih besar daripada Pithecanthropus Erectus. Homo Soloensis
dapat berjalan tegak.

• Homo Wajakenesis

Ditemukan oleh Van Reitschoten pada 1889 di Wajak, Jawa Timur, manusia purba ini
memiliki tinggi badan yang berkisar dari 130-210 cm dengan tengkorak yang lebih bulat.
Mereka juga dapat berjalan tegak serta memiliki keahlian untuk membuat peralatan
dari batu, kayu, dan tulang-belulang.
 Homo Sapiens

Manusia purba generasi terakhir ini memiliki ciri-ciri fisik yang menyerupai manusia
modern masa sekarang.

• Kapankah Masa Praaksara Dimulai


Pada zaman Neozoikum atau Kainozoikum yang terjadi kurang lebih 65 juta
tahun yang lalu, Bumi sudah mulai stabil, sehingga kehidupan semakin
berkembang. Neozoikum dibagi menjadi dua, yaitu zaman tersier (zaman ketiga)
serta zaman kuarter (zaman keempat).

Pada zaman tersier, binatang besar mulai berkurang, tergantikan oleh jenis-jenis
binatang menyusui, misalnya kera dan monyet. Sementara itu, pada zaman
kuarter, mulai muncul tanda-tanda adanya kehidupan manusia purba.

Zaman kuarter sendiri terbagi ke dalam dua masa, yakni masa Plaistosen yang
merupakan awal kehidupan manusia dan seringkali disebut sebagai zaman es
serta masa Halosen yang merupakan awal kemunculan Homo sapiens  yang
diyakini sebagai nenek moyang dari masa modern.

• cara hidup dimasa praaksara

Manusia purba memiliki dua karakter khas dalam pola huniannya. Pertama,


mereka memilih tinggal dekat dengan sumber air karena air merupakan
kebutuhan manusia yang amat sangat penting, mulai dari sebagai kebutuhan
jasmani hingga mobilitas dari satu tempat ke tempat lain. Kedua, mereka lebih
memilih hidup di alam terbuka. Situs-situs purba di sepanjang aliran Bengawan
Solo adalah bukti dari pola hunian ini.

Hasil penelitian berupa fosil maupun artefak lainnya menunjukkan bahwa


manusia purba masa praaksara pada awalnya hidup dengan cara berburu dan
meramu, alias masih bergantung pada alam. Karena itu, mereka juga hidup
berpindah-pindah seiring dengan ketersediaan makanan. Masa ini disebut pula
dengan masa food gathering.

Setelah masa food gathering,  mereka mulai mengenal masa food


producing.  Tidak hanya mengumpulkan makanan, manusia purba juga mulai
melakukan kegiatan bercocok tanam untuk mengusahakan makanannya. Jika
tanah sudah habis, mereka akan mencari lahan baru. Mereka mulai menebang
bahkan membakar hutan. Jadi, kalau masih ada pelaku pembakaran hutan di
tahun 2019 ini, mungkin dia hidup pada zaman yang salah, Quipperian.

Manusia purba masa praaksara juga memiliki sistem kepercayaan, Ada tiga


sistem kepercayaan yang diyakini merupakan bagian dari masa praaksara

• Pertama

animisme yang mempercayai pengaruh roh nenek moyang bagi kehidupannya.

• Kedua

dinamisme yang mempercayai kekuatan suatu benda dalam mempengaruhi


kehidupannya. 

• Ketiga

totemisme yang mempercayai kekuatan hewan yang dianggap suci.

Semua hal ini dapat ditemukan dari hasil penelitian arkeolog, baik berupa fosil
maupun artefak.
• Lampiran gambar

Anda mungkin juga menyukai