Anda di halaman 1dari 28

Sejarah Kelas X

Masa Praaksara Di Indonesia


Dan
Peradaban Awal Di Indonesia

X IPA
Masa Praaksara Di Indonesia

Zaman yang kita tinggali pada saat ini


tentunya sangat berbeda sekali daripada
zaman dahulu saat belum di temukan tulisan.
Nah pada kali ini kita akan membahas
mengenai zaman yang ditempati oleh
manusia sebelum ditemukan nya tulisan.
Masa Praaksara
Masa Pra Aksara atau Nirleka berasal dari kata nir : tidak ada,
leka : tulisan. Masa Pra Aksara adalah sebutan terhadap suatu
masa ketika manusia belum mengenal aksara atau tulisan. Disebut
juga Masa Pra Sejarah. Meski belum mengenal tulisan,
masyarakatnya telah memiliki kemampuan berbahasa dan
berkomunikasi lisan serta mampu merekam pengalaman masa
lalunya sedemikian rupa sehingga kita sekarang dapat
memperoleh gambaran tentang kehidupan masyarakat di masa
lalu.
Kurun waktu Masa Pra Aksara diawali sejak manusia ada
pada kala Pleistosen, yaitu sekitar 3.000.000 sampai 10.000 tahun
yang lalu, dan berakhir ketika manusia mengenal tulisan (masa
sejarah). Dengan demikian, batas antara masa Pra Aksara dengan
masa Sejarah adalah mulai dikenalnya tulisan.
Pembabakan Masa Praaksara
Menurut Para ahli Arkeologi
A. Zaman Batu
1. Jaman Batu Tua ( paleolithikum ) disebut demikian sebab alat-alat
batu buatan manusia masih dikerjakan secara kasar, tidak diasah
atau dipolis. Terdapat dua kebudayaan yang merupakan patokan
zaman ini, yaitu: Kebudayaan Pacitan (Pithecanthropus) Kebudayaan
Ngandong, Blora (Homo Wajakinensis dan Homo Soloensis )
2. Jaman Batu Madya ( Mesolithikum ) secara bahasa dapat diartikan
sebagai batu tengah, merupakan tahapan perkembangan masyarakat
masa pra sejarah antara batu tua dan batu muda. Tidak jauh berbeda
dengan peride sebelumnya, kehidupan berburu atau mengumpulkan
makanan. Namun manusia pada masa itu juga mulai mempunyai
tempat tinggal agak tetap dan bercocok tanam secara sederhana.
Tempat tinggal yang mereka pilih umumnya berlokasi di tepi pantai
(kjokkenmoddinger) dan goa-goa (abris sous roche) sehingga di
lokasi-lokasi tersebut banyak ditemukan berkas-berkas kebudayaan
manusia pada zaman itu
3. Jaman Batu Baru ( Neolithikum ) artinya zaman batu muda. Di
Indonesia, zaman Neolitikum dimulai sekitar 1.500 SM. Cara hidup
untuk memenuhi kebutuhannya telah mengalami perubahan pesat,
dari cara food gathering menjadi food producting, yaitu dengan cara
bercocok tanam dan memelihara ternak. Pada masa itu manusia
sudah mulai menetap di rumah panggung untuk menghindari bahaya
binatang buas. Manusia pada masa Neolitikum ini pun telah mulai
membuat lumbung-lumbung guna menyimpan persediaan padi dan
gabah

4. Jaman Batu Besar ( Megalithikum )


berasal dari kata mega yang berarti besar, dan lithos yangberarti
batu. Zaman Megalitikum biasa disebut dengan zaman batu
besar,karena pada zaman ini manusia sudah dapat membuat dan
meningkatkankebudayaan yang terbuat dan batu-batu besar.
kebudayaan ini berkembang dari zaman Neolitikum sampai
zamanPerunggu. Pada zaman ini manusia sudah mengenal
kepercayaan. Walaupunkepercayaan mereka masih dalam tingkat
awal, yaitu kepercayaanterhadap roh nenek moyang, Kepercayaan
ini muncul karena pengetahuanmanusia sudah mulai meningkat.
B. Zaman Logam
Zaman logam dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Zaman Tembaga
Zaman tembaga merupakan sebuah awal manusia purba dalam mengenal
peralatan yang terbuat dari logam. Bangsa Indonesia tak mengalami zaman
termbaga tersebut. Bangsa Indonesia langsung masuk dalam zaman perunggu
dan zaman besi. Zaman tembaga mulai berkembang di Vietnam, Thailand,
Kamboja dan Semenanjung Malaka.
2. Zaman perunggu
Di zaman perunggu, manusia telah menemukan logam campuran yang ternyata
lebih keras dibanding dengan tembaga, yaitu perunggu. Perunggu adalah suatu
logam yang hasil campuran timah dan tembaga. KEbudayaan perunggu yang
telah berkembang di Indonesia seringkali disebut kebudayaan Dongson. Hal
tersebut sesuai dengan adanya pendapat para pakar mengenai kebudayaan
perunggu yang ada di Indonesia itu berasal dari Dongson (Vietnam)
3. Zaman besi
Di zaman besi manusia sudah dapat meleburkan besi dari bijihnya untuk dapat
dituangkan menjadi sebuah peralatan yang dapat digunakan dalam sehari-hari.
Zaman besi adalah zaman yang terakhir dari zaman praaksara. Akan tetapi, mesti
kita mengingat bahwa pada sampai zaman modern pun masih digunakan logam
besi maupun masih digunakan alat dari batu untuk dijadikan sebagai bahan
pembuat segala macam alat untuk menopang kebutuhan hidup manusia. Istilah
zaman besi dan zaman batu hanya sekedar digunakan untuk bisa menunjukkan
adanya suatu bahan yang diperlakukan sebagai bahan utama untuk pembuatan
segala peralatan pada suatu zaman dengan tidak mengacuhkan keberadaan
bahan-bahan yang lainnya.
Pembabakan Masa Praaksara
Menurut Ahli Geologi
1. Jaman Arkeozoikum ( 2500 juta tahun yang lalu)
yaitu zaman sebelum adanya kehidupan
2. Jaman Paleozoikum ( 340 juta tahun ) yaitu
zaman purba tertua
3. Jaman Mesozoikum ( 251 65 juta tahun ) yaitu
zaman purba tengah,pada masa ini hewan
mamalia,burung,amfibi dan tumbuhan mulai ada
4. Jaman Neozoikum ( 60 juta tahun ) yaitu zaman
purba baru,zaman ini dapat di bagi lagi menjadi 2
tahap yaitu tersier& quarter,zaman es mulai
menyusut dan makhluk2 dan manusia mulai
hidup
Arti Penting Masa Praaksara
1. Agar manusia memiliki kesadaran akan asal
usul kehidupannya. Hal ini akan menunjukkan
seorang manusia yang berbudaya karena tak
lupa akan asal usul serta menghargai tradisi
masa lalu. Ini bisa menjadi identitas diri
sekaligus dasar bagi manusia agar tidak mudah
terpengaruh oleh budaya asing yang negatif.
2. Sebagai inspirasi untuk pengembangan nalar
kehidupan sekaligus sebagai peringatan, sebab
kita bisa belajar banyak dari keberhasilan serta
kegagalan mereka.
Bukti Peninggalan Masa Praaksara
Fosil, merupakan sisa sisa makhluk
hidup yang telah membatu karena
tertimbun dalam tanah selama
berjuta tahun. Fosil bisa berupa
kerangka manusia, hewan ataupun
tumbuh tumbuhan. Berikut saya
cantumkan contoh gambar fosil :
Artefak, merupakan benda benda
perlengkapan hidup manusia
purba yang masih tersisa, seperti :
dolmen, kjoken modinger, kapak
perunggu, kapak batu dll
Ciri-Ciri Manusia Pada Masa
Praaksara
Meganthropus Palaeo Pithecanthropus Erectus Homo Sapiens
Javanicus
Berbadan tegap dengan Tinggi tubuhnya 165 Tinggi tubuh sekitar 130
tonjolan di belakang 180 cm 210 cm
kepala
Bertulang pipi tebal Berbadan tegap Otot kenyal, gigi dan
rahang sudah menyusut

Tidak berdagu Hidung lebar tidak sudah merdagu


berdagu

Gigi dan rahang besar Volume otak antara 750 Volume otak 1000
dan kuat cc 1300 cc 1300 cc
Berakhirnya Masa Praaksara di
Indonesia
Berakhirnya zaman Praaksara atau
dimulainya zaman sejarah untuk setiap
bangsa di dunia tidak sama tergantung dari
peradaban bangsa tersebut. Salah satu
contoh yaitu bangsa Mesir + tahun 4000 SM
masyarakatnya sudah mengenal tulisan,
sehingga + tahun 4000 bangsa Mesir sudah
memasuki zaman sejarah.
Peradaban Awal Di Indonesia
Perkembangan corak kehidupan dan
peralatan yang digunakan manusia
Perkembangan corak kehidupan dan peralatan
yang digunakan manusia purba dibagi menjadi 4
tahap yaitu:
1. Masa berburu dan mengumpulkan makanan
tingkat sederhana
2. Masa Berburu dan mengumpulkan makanan
tingkat lanjutan
3. Masa bercocok tanam
4. Masa Perundagian
1. Masa berburu dan mengumpulkan
makanan tingkat sederhana
Kehidupan masyarakat masa berburu dan mengumpulkan makanan
tingkat sederhana (zaman paleolitikum) masih sangat sederhana.
Mereka hidup sangat tergantung dengan alam dengan cara
menumpulkan makanan dan berburu hewan. Kegiatan tersebut dikenal
dengan food gathering.
Perkakas yang dihasilkan pada masa ini adalah:
> Chopper ( kapak penetak / kapak genggam / kapak seterika,
dinamakan demikian sesuai dengan bentuk dan cara penggunaannya.
> Flakes (serpih bilah) yaitu pecahan batu kecil dan pipih serta tajam
yang digunakan sebagai pisau.
> Tulang dan Tanduk Hewan, alat ni digunakan sebagai mata panah,
pengorek ubi dan ujung tombak.
Perkakas-perkakas tersebut ditemukan di Pacitan Jawa Timur, Ngandong
dan Sangiran (Jawa Tengah)
Kebudayaan rohani yang ditemukan pada masa ini adalah penguburan
orang yang telah meninggal, berbeda dengan binatang.
2. Masa Berburu dan mengumpulkan
makanan tingkat lanjutan
Masa ini disebut juga masa Mesolitikum. Berkembangnya
pemikiran manusia menyebabkan peningkatan penggunaan pikiran dab
meningkatnya kebutuhan manusia dalam mempertahankan hidupnya.
Peningkatan jumlah anggota kelompok dan perpindahan tempat akan
menyebabkan permasalahan baru. Perpindahan tempat ( nomaden)
dalam rangka berburu dan mengumpulkan makanan (food gathering)
dianggap sudah tidak memadai lagi maka manusia purba mulai
membuat tempat tinggal tetap untuk sementara (semi sedenter).
Kegiatan berburu dan mengumpulkan makanan tetap berlangsung,
namun kegiatan mengolah lahan tingkat sederhana dan berternak
tingkat awal sudah dimulai.
Peninggalan budaya dari masa ini adalah budaya kjokkenmodding yang
ditemukan di pantai timur Sumatra dari Langsa (NAD) sampai Medan
berupa bukit kerang setinggi 7 meter, dan abris sous roche yang
ditemukan di gua di darah Sampung Ponorogo Jawa Timur dan
Lamoncong Sulawesi Selatan
Hasil kebudayaan:
Peable (Kapak Sumatra), hachecourte, pipisan batu, flakes, tulang dan
tanduk
3. Masa Bercocok Tanam
Masa bercocok tanam juga ada di zaman neolitikum.
Pada masa ini terjadi perubahan besar dalam kehidupan
manusia atau revolusi dari food gathering menjadi food
producing, dari nomaden menjadi menetap. Dengan
perubahan tersebut, semua kebutuhan dan perkakas
untuk memenuhi kebutuhan juga berubah. Perkakas
menjadi lebih halus, manusia sudah mulai memasak,
mulai mempercantik diri dengan ditemukan berbagai
perhiasan.
Perkakas yang dihasilkan: kapak persegi; kapak lonjong;
gerabah/tembikar; barang-barang perhiasan dari batu.
4. Masa Perundagian
Zaman perundagian disebut juga dengan zaman logam.
Zaman ini merupakan salah satu tahapan dalam perkembangan
kehidupan manusia. Pada zaman ini manusia sudah mampu
membuat atau mengolah logam menjadi benda benda yang
digunakan dalam kehidupan sehari hari. Kebudayaan ini
terpengaruh dari kebudayaan Dongson yang berasal dari Vietnam
yang masuk ke Indonesia sekitar tahun 500 SM.
Pada zaman ini, manusia purba sudah memiliki kehidupan
sosial yang rapih. Mereka sudah memiliki pembagian kerja yang
jelas. Mereka juga memiliki sistem pemerintahan, yaitu dengan
menggunakan sistem Primus Interperes.
Kehidupan ekonomi mereka juga sudah sedikit lebih maju.
Pada zaman ini mereka sudah memiliki lahan yan tetap sebagai
pertanian dan perkebunan. Sistem pengelolaan pertanian mereka
pun dikerjakan dengan lebih baik dibandingkan zaman zaman
sebelumnya, meskipun masih menggunakan alata alat dari
bahan dasar batu batuan.
Sistem Kepercayaan dan
PeninggalanPeninggalan
kebudayaan pada masa perundagian
1. Sistem Kepercayaan
1. Anismisme
Yaitu kepercayaan kepada nenek moyang
terhadap roh ( jiwa ) nenek moyang yaang
telah meninggal dan masih berpengaruh
terhadap kehidupan di dunia.
2. Dinamisme
Yaitu paham kepercayaan terhadap benda
benda yang dianggap memiliki kekuatan gaib
3. Totemisme
Yaitu paham kepercayaaan yang
menganggap suci / memiliki kekuatan
supranatural roh binatang tertentu seperti
harimau, sapi, ular, dan kucing.
4. Shamamisme
Yaitu paham pemujaan terhadap pelaksana
upacara ritual, misal dukun / kepala suku
Bentuk bangunan masa perundagian
1. Menhir
Yaitu tiang batu sebagai tugu peringatan kepada arwah
nenek moyang

Gambar x.y Situs Menhir di Batu Tumonga, Toraja


2. Dolmen
Yaitu meja
batu tempat
meletakkan
sesaji

Gambarx.y Situs dolmen di Watu Laba, Sumbawa


3. Peti Kubur Batu
Yaitu Lempengan
batu besar
berbentuk kotak
persegi panjang
sebagai peti
jenasah

Gambar x.y Peti Kubur Batu di situs taman


purbakala Cipari, Kuningan,
Jawa Barat
4. Sarkofagus
Yaitu Bangunan
batu besar
berbentuk
seperti
mangkuk
sepasang
sebagai peti
jenazah
Gambar x.y Sarkofagus marga Situngkir,
Sumatra Utara
5. Patung Nenek Moyang
yaitu bangunan berbentuk arca bagian
kepala sebagai lambang nenek moyang

Gambar x.y Mbitoro, Patung leluhur suku kamoro, Papua


6. Punden Berundak
Yaitu Susunan batu bertingkat menyerupai
candi sebagai upacara pemujaan

Gambar x.y Punden Berundak di Pugung


Raharjo, Lampung
7. Waruga
yaitu Peti kubur batu berukuran kecil berbentuk kubus
dan memiliki tutup dari lempengan batu lebar

Gambar x.y Waruga di Taman Purbakala Sawangan, Sulawesi


Utara
Persebaran Nenek Moyang Bangsa
Indonesia
Penduduk yang berasal dari daratan Asia
terutama dari Yunan atau lembah sungai Nekong (
cina ) dan lembah sungai Salwen ( India ) inilah yang
di sebut sebagai asal mula nenek moyang Bangsa
Indonesia.
Nenek moyang bangsa Indonesia yang menetap
di Nusantara disebut suku bangsa Melayu Indonesia
dari rumpun bagsa Indonesia, kemudian berdasarkan
proses menetapnya dibedakan menjadi dua yaitu
bangsa melayu Tua ( proto melayu ) dan bangsa
melayu muda ( deutro melayu ).

Anda mungkin juga menyukai