X IPA
Masa Praaksara Di Indonesia
Gigi dan rahang besar Volume otak antara 750 Volume otak 1000
dan kuat cc 1300 cc 1300 cc
Berakhirnya Masa Praaksara di
Indonesia
Berakhirnya zaman Praaksara atau
dimulainya zaman sejarah untuk setiap
bangsa di dunia tidak sama tergantung dari
peradaban bangsa tersebut. Salah satu
contoh yaitu bangsa Mesir + tahun 4000 SM
masyarakatnya sudah mengenal tulisan,
sehingga + tahun 4000 bangsa Mesir sudah
memasuki zaman sejarah.
Peradaban Awal Di Indonesia
Perkembangan corak kehidupan dan
peralatan yang digunakan manusia
Perkembangan corak kehidupan dan peralatan
yang digunakan manusia purba dibagi menjadi 4
tahap yaitu:
1. Masa berburu dan mengumpulkan makanan
tingkat sederhana
2. Masa Berburu dan mengumpulkan makanan
tingkat lanjutan
3. Masa bercocok tanam
4. Masa Perundagian
1. Masa berburu dan mengumpulkan
makanan tingkat sederhana
Kehidupan masyarakat masa berburu dan mengumpulkan makanan
tingkat sederhana (zaman paleolitikum) masih sangat sederhana.
Mereka hidup sangat tergantung dengan alam dengan cara
menumpulkan makanan dan berburu hewan. Kegiatan tersebut dikenal
dengan food gathering.
Perkakas yang dihasilkan pada masa ini adalah:
> Chopper ( kapak penetak / kapak genggam / kapak seterika,
dinamakan demikian sesuai dengan bentuk dan cara penggunaannya.
> Flakes (serpih bilah) yaitu pecahan batu kecil dan pipih serta tajam
yang digunakan sebagai pisau.
> Tulang dan Tanduk Hewan, alat ni digunakan sebagai mata panah,
pengorek ubi dan ujung tombak.
Perkakas-perkakas tersebut ditemukan di Pacitan Jawa Timur, Ngandong
dan Sangiran (Jawa Tengah)
Kebudayaan rohani yang ditemukan pada masa ini adalah penguburan
orang yang telah meninggal, berbeda dengan binatang.
2. Masa Berburu dan mengumpulkan
makanan tingkat lanjutan
Masa ini disebut juga masa Mesolitikum. Berkembangnya
pemikiran manusia menyebabkan peningkatan penggunaan pikiran dab
meningkatnya kebutuhan manusia dalam mempertahankan hidupnya.
Peningkatan jumlah anggota kelompok dan perpindahan tempat akan
menyebabkan permasalahan baru. Perpindahan tempat ( nomaden)
dalam rangka berburu dan mengumpulkan makanan (food gathering)
dianggap sudah tidak memadai lagi maka manusia purba mulai
membuat tempat tinggal tetap untuk sementara (semi sedenter).
Kegiatan berburu dan mengumpulkan makanan tetap berlangsung,
namun kegiatan mengolah lahan tingkat sederhana dan berternak
tingkat awal sudah dimulai.
Peninggalan budaya dari masa ini adalah budaya kjokkenmodding yang
ditemukan di pantai timur Sumatra dari Langsa (NAD) sampai Medan
berupa bukit kerang setinggi 7 meter, dan abris sous roche yang
ditemukan di gua di darah Sampung Ponorogo Jawa Timur dan
Lamoncong Sulawesi Selatan
Hasil kebudayaan:
Peable (Kapak Sumatra), hachecourte, pipisan batu, flakes, tulang dan
tanduk
3. Masa Bercocok Tanam
Masa bercocok tanam juga ada di zaman neolitikum.
Pada masa ini terjadi perubahan besar dalam kehidupan
manusia atau revolusi dari food gathering menjadi food
producing, dari nomaden menjadi menetap. Dengan
perubahan tersebut, semua kebutuhan dan perkakas
untuk memenuhi kebutuhan juga berubah. Perkakas
menjadi lebih halus, manusia sudah mulai memasak,
mulai mempercantik diri dengan ditemukan berbagai
perhiasan.
Perkakas yang dihasilkan: kapak persegi; kapak lonjong;
gerabah/tembikar; barang-barang perhiasan dari batu.
4. Masa Perundagian
Zaman perundagian disebut juga dengan zaman logam.
Zaman ini merupakan salah satu tahapan dalam perkembangan
kehidupan manusia. Pada zaman ini manusia sudah mampu
membuat atau mengolah logam menjadi benda benda yang
digunakan dalam kehidupan sehari hari. Kebudayaan ini
terpengaruh dari kebudayaan Dongson yang berasal dari Vietnam
yang masuk ke Indonesia sekitar tahun 500 SM.
Pada zaman ini, manusia purba sudah memiliki kehidupan
sosial yang rapih. Mereka sudah memiliki pembagian kerja yang
jelas. Mereka juga memiliki sistem pemerintahan, yaitu dengan
menggunakan sistem Primus Interperes.
Kehidupan ekonomi mereka juga sudah sedikit lebih maju.
Pada zaman ini mereka sudah memiliki lahan yan tetap sebagai
pertanian dan perkebunan. Sistem pengelolaan pertanian mereka
pun dikerjakan dengan lebih baik dibandingkan zaman zaman
sebelumnya, meskipun masih menggunakan alata alat dari
bahan dasar batu batuan.
Sistem Kepercayaan dan
PeninggalanPeninggalan
kebudayaan pada masa perundagian
1. Sistem Kepercayaan
1. Anismisme
Yaitu kepercayaan kepada nenek moyang
terhadap roh ( jiwa ) nenek moyang yaang
telah meninggal dan masih berpengaruh
terhadap kehidupan di dunia.
2. Dinamisme
Yaitu paham kepercayaan terhadap benda
benda yang dianggap memiliki kekuatan gaib
3. Totemisme
Yaitu paham kepercayaaan yang
menganggap suci / memiliki kekuatan
supranatural roh binatang tertentu seperti
harimau, sapi, ular, dan kucing.
4. Shamamisme
Yaitu paham pemujaan terhadap pelaksana
upacara ritual, misal dukun / kepala suku
Bentuk bangunan masa perundagian
1. Menhir
Yaitu tiang batu sebagai tugu peringatan kepada arwah
nenek moyang