Manusia purba mengalami serangkaian proses dan perjalanan untuk menemukan penemuan-
penemuan baru yang menunjang terciptanya peradaban modern. Zaman dimana tulisan belum
ditemukan atau zaman praaksara sendiri memiliki berbagai corak sebagai laku perjalanan
kehidupan tersebut. Berikut di artikel kali ini kita akan membahas 4 corak kehidupan
masyarakat praaksara beserta ciri cirinya baik dilihat dari sisi budaya, teknologi, maupun dari
sisi sosial.
Pola kehidupan nomaden manusia purba dilakukan karena alasan berkurangnya binatang
buruan dan umbi-umbian di daerah yang ditinggali, musim kemarau membuat binatang
buruan berpindah tempat, serta karena mereka ingin menemukan daerah yang bisa mencukupi
kebutuhan hidupnya kembali.
Manusia pada masa berburu dan meramu hidup mengembara dengan menjadikan goa goa
sebagai hunian keluarganya. Sebagian lain ada pula yang tinggal di daerah pantai. Hal ini
didasari oleh penemuan beberapa artefak seperti kapak genggam, kapak perimbas, kapak
penetak, pahat genggam, alat serpih, dan alat-alat dari tulang lainnya pada daerah-daerah
tersebut. Kendati demikian alat-alat tersebut terbilang masih sangat sederhana dan kasar.
Karena kelompok yang mulai besar dan pola kehidupan nomaden mulai ditinggalkan, maka
kehidupan perkampungan mulai dikenal corak kehidupan masyarakat praaksara pada masa
ini. Adanya aturan, sikap gotong royong, kebersamaan, dan pemimpin diperkirakan mulai ada
dan semakin membuat kehidupan mereka lebih tertata.
Pada masa bercocok tanam, manusia purba sudah mengenal beberapa alat dengan teknologi
sederhana seperti mata panah, gerabah, beliung persegi, kapak lonjong, perhiasan, serta
bangunan megalitikum keagamaan seperti menhir, dolmen, punden berundak, sarkofagus,
kubur batu, waruga, arca.
3. Masa Pertanian
Corak kehidupan masyarakat praaksara mulai berubah kembali setelah ditemukannya
tanaman padi. Setelah penemuan tersebut, sistem pertanian semakin tertata dan berkembang.
Mereka pun mulai memelihara binatang ternak untuk memenuhi kebutuhannya akan daging.
Pada masa pertanian, manusia purba mulai mengenal beragam ilmu pengetahuan. Sistem
sosial kemasyarakatan juga berkembang dengan baik dengan didirikannya hunian bagi rumah
mereka sendiri. Bahasa mulai dikenal dan digunakan sebagai alat komunikasi. Selain itu,
mereka juga mengenal adanya kepercayaan dan ilmu perbintangan.
Hasil budaya masyarakat praaksara pada masa pertanian sudah cukup halus dan modern
dengan ditemukannya berbagai perkakas seperti kapak persegi, kapak lonjong, nekara,
gerabah, kapak perunggu, serta benda-benda megalitik lainnya.
4. Masa Perundagian
Masa perundagian atau masa pertukangan adalah masa dimana corak kehidupan masyarakat
praaksara ditandai dengan adanya teknologi pembuatan berbagai perkakas untuk menunjang
kehidupan. Masa perundagian dilatarbelakangi oleh jumlah penduduk yang semakin
bertambah, pengalaman dari kegiatan pertanian, serta perkembangan kemampuan akal.
Pada masa ini, manusia purba mulai mengenal dan dapat memperkirakan gejala alam, sistem
sosial yang tertata, cara melebur bijih logam. Oleh karena itu, pada masa ini kita dapat
menemukan berbagai peninggalan perkakas yang terbuat dari besi, perunggu, dan logam jenis
lainnya.
5. Sistem Kepercayaan
a. Sistem Kepercayaan Mulai mengenal sistem kepercayaan yaitu ditandai dengan
penguburan mayat. Sebelum meninggal manusia menyiapkan dirinya dengan membuat
berbagai bekal kubur, dan tempat penguburan yang menghasilkan karya seni cukup bagus
seperti dolmen, sarkofagus, menhir dan lain sebagainya Periode zaman Neolitikum sudah
mulai mengenal sistem kepercayaan. Meyakini adanya kehidupan setelah mati dan yakin
bahwa roh seseorang yang telah meninggal akan ada kehidupan di alam lain serta akan
dihormati oleh sanak saudara. Mengadakan kegiatan ritual berupa upacara penguburan di
mana mayat dibekali dengan peralatan sehari-hari, barang, harta dll. Selain itu, juga ada
upacara pesta untuk mendirikan bangunan suci bagi si mayat. Upacara kematian merupakan
manifestasi dari rasa bakti dan hormat seseorang terhadap leluhurnya yang telah meninggal.
c. Sistem Kepercayaan Di samping itu, juga ada kepercayaan dinamisme (benda-benda yang
diyakini memiliki kekuatan gaib, sehingga sangat dihormati dan dikeramatkan). Seiring
dengan perkembangan pelayaran, masyarakat zaman pra-aksara akhir mulai mengenal
sedekah laut. Kegiatan upacara ini lebih banyak dikembangkan di kalangan para nelayan.
Bentuknya semacam selamatan (tasyakuran) apabila ingin berlayar jauh, atau mungkin saat
memulai pembuatan perahu. Sistem kepercayaan nenek moyang kita ini sampai sekarang
masih dapat kita temui dibeberapa daerah.
A.Nomaden
B.Semi Nomaden
C.Menetap
1.Nomaden ; cara hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Karena pada
dasarnya manusia sangatlah bergantung pada alam.
2.Semi Nomaden ; cara hidup berpindah –pindah dari satu tempat ke tempat lainnya dan
membuat tempat tinggal. a. Mulai mengenal cara mengolah makanan b.Membuat tempat
tinggal sementara
3.Menetap ; pada zaman ini manusia sudah mulai membuat tempat tinggal permanen karena
sudah mengerti cara mengolah bahan makanan sehingga tidak perlu lagi berburu setiap
harinya dan juga perpindah dari satu tempat ke tempat lain.
EVALUASI