Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KEGIATAN

KUNJUNGAN FIELDTRIP
PURBAKALA SANGIRAN

o AL’AZZAHRA A.A ( 05 )
o LYDIA PRAHESTI .P. ( 22 )
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas limpahan rahmat serta
hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan Penyusunan Laporan Kegiatan
Field Trip ke Museum Purbakala Sangiran

KATA PENGANTAR
LATAR BELAKANG
 Museum Sangiran berada didalam Situs Sangiran
 Museum Sangiran terletak di Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah
 Luas wilayah kurang lebih 56 km
 Mencakup 2 Kabupaten, 4 Kecamatan, 22 desa dan 151dusun
 Dilokasi Situs Sangiran pertama kali ditemukan fosil rahang bawah Pithecanthropus Erectus oleh arkeolog Jerman yaitu Prof.
Von Koenigswald
 Di area Situs Sangiran ini pula jejak berumur 2 juta tahun hingga 200.000 tahun masih dapat ditemukan hingga sekarang
 Koleksi yang tersimpan dimuseum ini mencapai 13.806 buah yang tersimpan menjadi 2 yaitu 2.931 tersimpan di ruang
pameran dan 10.975 diruang penyimpanan
 Kawasan Sangiran ditetapkan sebagai cagar budaya pada tahun 1997 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk
melestarikan dan melindungi Situs Sangiran
 Situs Sangiran telah dinominasikan ke UNESCO sebagai warisan budaya dunia dan citat dalam “ World Heritage List “ nomor
593 dengan nama “ Sangiran Early Man Site “
 Keberadaan Situs Sangiran menjadi sebuah poin positif yang membanggakan nama Indonesia dimata Dunia
1. Untuk mengetahui wilayah
2. Untuk mengetahui sejarah Situs Sangiran
3. Untuk mengetahui proses terbentunya Situs Sangiran
4. Untuk mengetahui koleksi – koleksi Museum Sangiran
5. Untuk mengetahui pengungkap situs sejarah Sangiran

TUJUAN
 Sejarah Museum Sangiran bermula dari penelitian dilakukan
oleh Von Koeningswald pada tahun 1930 an dibantu oleh Toto
Marsono
 Setiap hari Toto diperintah Von Koeningswald mengerahkan
penduduk untuk mencari “ Balung Buto “ ( sisa organisme /
jasad hidup purba yang terawetkan di dalam bumi )
 Fosil tersebut kemudian dikumpulkan di Pendopo Kelurahan
Krikilan untuk bahan penelitian Von Koeningswald
 Pada tahun 1974 Gubernur Jateng melalui Bupati Sragen
membangun museumyang diberi nama “ Museum Pestosen “

SEJARAH SITUS SANGIRAN


• EVOLUSI MANUSIA PURBA
Karena para ilmuwan mengembangkan kemampuan untuk
memecahkan kode genom dan membandingkan susunan genetika
spesies, beberapa orang terpana mengetahui bahwa sekitar 98,5%
gen pada manusia dan simpanse identik
Meganthropus (Manusia
Besar)
Ciri ciri tubuhnya kekar, rahang dan
gerahamnya besar, serta tidak
berdagu sehingga menyerupai kera.
Meganthropus diperkirakan hidup 2
juta sampai 1 juta tahun yang lalu,
pada masa Paleolithikum atau
Zaman Batu Tua. Meganthropus
memiliki kelebihan pada bentuk
tubuhnya yang lebih besar
dibandingkan manusia purba lainnya.
PITHECANTHROPUS
Phitekanthropus hidup diperkirakan 1-25
juta tahun lalu. Dari seluruh jenis
Pithecanthropus, yang tertua adalah
Pithecanthropus Mojokertensis yang
ditemukan pada tahun 1936 oleh
Tjokrohandoyo yang bekerja di bawah
pimpinan ahli purbakala Duyfjes
menemukan fosil tengkorak anak-anak di
Kepuhklagen sebelah utara Perning
(Mojokerto). Pithecantropus menggunakan
alat dari batu atau kayu yang dipungutnya
serta memakan apa saja yang tedapat di
alam (tumbuhan dan hewan)
Homo erectus
Homo Erectus adalah jenis manusia yang
telah punah dari genus Homo. H. erectus
dipercaya berasal dari Afrika dan bermigrasi
selama masa Pleistocene awal sekitar 2 juta
tahun yang lalu dan terus menyebar ke
seluruh dunia hingga mencapai Asia
Tenggara. Jenis Homo Erectus yaitu, Homo
(2,8 Juta tahun yang lalu), Homo antecessor
(1,2 Juta tahun yang lalu), Homo
heidelbergensis (600 000 Tahun yang lalu),
Divergensi keturunan Neanderthal (500 000
Tahun yang lalu) dan Homo sapiens (200
000 Tahun lalu).

Anda mungkin juga menyukai