MR. WIDE
KERAJINAN DARI BAHAN KAYU, ROTAN
DAN BAMBU
Kompetensi Dasar :
3.1 Memahami pengetahuan tentang jenis, sifat, karakter dan teknik pengolahan bahan
kayu, bambu dan rotan
3.2 Menganalisa prinsip perancangan, pembuatan dan penyajian produk kerajinan dari
bahan kayu, bambu dan rotan yang kreatif dan inovatif
4.1 Memilih jenis bahan dan teknik pengolahan bahan kayu, bambu atau rotan yang sesuai
dengan potensi daerah setempat
4.2 Merancang, membuat dan menyajikan produk kerajinan dari bahan kayu, bambu dan
rotan
SUB BAB – KERAJINAN DARI KAYU, ROTAN
DAN BAMBU
MENGENAL SIFAT,
01 AKTIVITAS 02 KARAKTER, JENIS
MENGAMATI, DISKUSI,
SERTA CARA
MENANYAKAN DAN
MENGASOSIASIKAN
PENGOLAHAN
AKTIVITAS
1. Aktivitas mengamati
2. Aktivitas diskusi
3. Aktivitas menanyakan
4. Aktivitas mengasosiasikan
Aktivitas mengamati
SIFAT KAYU :
1. Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan
susunan dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan
hemiselulosa (karbohidrat) serta lignin (nonkarbohidrat).
2. Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang
berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, radial
dan tangensial).
3. Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat
menyerap atau melepaskan kadar air (kelembapan) sebagai akibat
perubahan kelembapan dan suhu udara di sekelilingnya.
4. Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit serta dapat terbakar
terutama dalam keadaan kering.
Karakter Kayu
2. Keawetan
3. Warna
4. Tekstur
5. Arah Serat
6. Kesan Raba
Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan kayu (kasar, halus,
licin, dingin dan berminyak). Kesana raba tiap jenis kayu berbeda-beda bergantung pada
tekstur kayu, kadar air dan kadar zat ekstraktif dalam kayu.
Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara terbuka. Beberapa jenis
kayu mempunyai bau yang merangsang. Untuk menyatakan bau kayu tersebut, sering
digunakan bau suatu benda yang umum dikenal, misalnya bau bawang (kayu kulim), bau
zat penyamak (kayu jati) dan bau kamper / kapur.
Karakter Kayu
8. Nilai Dekoratif
gambar kayu bergantung pada pola penyebaran warna, arah serat, tekstur dan pemunculan
riap-riap tumbuh dalam pola tertentu. Pola gambar ini yang membuat suatu jenis kayu
memiliki nilai dekoratif.
9. Higroskopis
Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan kadar air. Semakin lembap udara
di sekitarnya semakin tinggi pula kelembapan kayu sampai tercapai keseimbangan dengan
lingkungannya.
Karakter Kayu
a. Sifat akustik, yaitu kemampuan untuk meneruskan suara berkaitan erat dengan elastisitas
kayu.
b. Sifat resonansi, yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya gelombang suara.
Sifat daya hantar panas kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan untuk membuat
barang-barang yang berhubungan langsung dengan sumber panas.
Karakter Kayu
Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran listrik. Daya hantar
listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu.
Kelebihan kayu :
a. Berkekuatan tinggi dengan berat jenis rendah
b. Tahan terhadap pengaruh kimia dan listrik
c. Relatif mudah dikerjakan dan diganti
d. Mudah didapatkan dan relatif murah
e. Pengaruh temperatur terhadap perubahan bentuk dapat diabaikan
f. Pada kayu kering memiliki daya hantar panas dan listrik yang rendah sehingga baik untuk
partisi
g. Memiliki sisi keindahan yang khas.
Karakter Kayu
a. Adanya sifat-sifat kayu yang kurang homogen (ketidakseragaman) dan cacat kayu (mata
kayu dan retak)
b. Beberapa jenis kayu kurang awet
c. Kekuatannya sangat dipengaruhi oleh jenis kayu, mutu. Kelembapan dan pengaruh waktu
pembebanan
d. Keterbatasan ukuran, khususnya untuk memenuhi kebutuhan struktur bangunan yang
makin berskala besar dan tinggi
e. Untuk beberapa jenis kayu tertentu harganya relatif mahal dan ketersediaan terbatas
(langka).
Jenis Kayu di Indonesia
1. Kayu Jati
2. Kayu Bangkirai
SIFAT ROTAN :
1. Sifat anatomi
Struktur anatomi batang rotan yang berhubungan dengan keawetan dan
kekuatan antara lain besarnya ukuran pori dan tebalnya dinding sel
serabut.
2. Sifat kimia
Secara umum, komposisi kimia rotan terdiri dari holoselulosa (71-
76%), selulosa (39-56%), lignin (18-27%) dan silika (0.54-8%).
Karakter Rotan
1. Warna
Warna batang rotan selalu bervariasi, rotan yang baik dan berkualitas adalah batang rotan yang
berwarna hijau daun pada saat masih hidup
2. Kilap
Kilap dan suram dapat memberikan ciri yang khusus dari suatu jenis rotan serta dapat
menambah keindahan dari rotan tersebut.
4. Berat
Berat rotan bergantung pada kandungan air, zat ekstraktif dan zat infiltrasi dalam rotan. Kadar
air dapat dikurangi dengan proses pengeringan.
5. Kekerasan
Menunjukkan bahwa batang rotan mampu menahan tekanan/gaya tertentu. Sifat ini
dipengaruhi oleh kadar air, umur saat dipungut, serta posisi batang yang digunakan.
6. Diameter
Diameter rotan dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut :
a. Diameter kecil yaitu rotan yang berdiameter kurang dari 18 mm
1. Penggorengan
Bertujuan menurunkan kadar air dan mencegah
terjadinya serangan jamur.
Proses Pengolahan Rotan
2. Penggosokan
Bertujuan untuk membersihkan kulit rotan yang sudah
digoreng dan menghasilkan warna yang cerah.
3. Pengeringan
Pengeringan dilakukan dengan menjemur rotan pada
panas matahari sampai kering dengan kadar air berkisar
15-19%.
6. Pelurusan
Dilakukan dengan menekuk rotan pada dua buah
tonggak agar batang rotan menjadi lurus dan mudah
untuk disusun dan siap untuk didistribusikan.
Proses Pengolahan Rotan
7. Proses Pelengkungan Rotan
Pada tahap ini rotan mengalami proses pelengkungan
sesuai dengan yang diinginkan.
Pelengkungan dilakukan menggunakan bantuan panas
dengan disteam, menggunakan kompor semprot atau
yang saat digunakan dengan bantuan gelombang
mikro.
SIFAT BAMBU :
1. Titik jenuh serat bambu 20-30%. Bagian dalam bambu lebih banyak
mengandung lengas (air bebas) daripada bagian luar.
2. Bagian buku-buku mengandung kadar air ± 10% lebih sedikit daripada
bagian ruasnya.
3. Bambu kurang tahan jika digunakan sebagai tulangan beton karena
daya serap air bisa mencapai 300%.
4. Bambu perlu diawetkan agar dapat mencapai mutu dan umur yang
diharapkan.
5. Penggunaan pada konstruksi bangunan harus dihindarkan dari hujan
dan panas matahari langsung agar tidak mudah rapuh dan membusuk.
Jenis Bambu
a. Bambu monopodial dengan batang yang panjang dan lurus serta tumbuhnya sendiri-sendiri. Bambu
ini tumbuh di daerah yang mempunyai empat musim seperti Jepang, Cina dan Amerika.
b. Bambu simpodial dengan batang yang lebih pendek serta bambu rambat yang tumbuhnya tidak
beraturan. Bambu ini tumbuh di daerah tropis, seperti Indonesia, Filipina, Thailand, India dan Afrika.
Karakter Bambu
1. Mudah ditanam
2. Mempunyai kualitas yang baik dan dapat bertahan 3-5 tahun
3. Memiliki ketahanan yang baik
4. Mempunyai kekuatan cukup tinggi
5. Cukup lentur
6. Memiliki durabilitas rendah.
03
BENTUK KERAJINAN
DARI KAYU, ROTAN &
BAMBU