Anda di halaman 1dari 44

KERAJINAN

MR. WIDE
KERAJINAN DARI BAHAN KAYU, ROTAN
DAN BAMBU
Kompetensi Dasar :

3.1 Memahami pengetahuan tentang jenis, sifat, karakter dan teknik pengolahan bahan
kayu, bambu dan rotan

3.2 Menganalisa prinsip perancangan, pembuatan dan penyajian produk kerajinan dari
bahan kayu, bambu dan rotan yang kreatif dan inovatif

4.1 Memilih jenis bahan dan teknik pengolahan bahan kayu, bambu atau rotan yang sesuai
dengan potensi daerah setempat

4.2 Merancang, membuat dan menyajikan produk kerajinan dari bahan kayu, bambu dan
rotan
SUB BAB – KERAJINAN DARI KAYU, ROTAN
DAN BAMBU
MENGENAL SIFAT,
01 AKTIVITAS 02 KARAKTER, JENIS
MENGAMATI, DISKUSI,
SERTA CARA
MENANYAKAN DAN
MENGASOSIASIKAN
PENGOLAHAN

BENTUK KERAJINAN DARI KAYU,


03
ROTAN DAN BAMBU
01

AKTIVITAS

1. Aktivitas mengamati
2. Aktivitas diskusi
3. Aktivitas menanyakan
4. Aktivitas mengasosiasikan
Aktivitas mengamati

Coba amati kerajinan di samping ini.


1. Jelaskan kerajinan yang disajikan
dalam gambar!
2. Sebutkan bahan yang digunakan
untuk membuat kerajinan tersebut!
3. Jelaskan kegunaan kerajinan pada
gambar!
4. Berikan pendapatmu mengenai
keunikan yang ada dalam kerajinan
pada gambar!
Aktivitas diskusi

Mari diskusikan hal di bawah ini :


1. Jenis bahan keras apa yang digunakan
sebagai bahan kerajinan?
2. Apa sajakah fungsi produk kerajinan yang
dihasilkan?
3. Bagaimana kemasan yang digunakan?
4. Bagaimana proses pembuatan produk
kerajinan tersebut?
5. Seberapa besar minat masyarakat terhadap
produk tersebut?
Aktivitas menanyakan

1. Apa yang dimaksud dengan kerajinan fungsional?


2. Dimana bahan baku pembuatan industri kerajinan diperoleh?
3. Apakah proses pembuatan setiap kerajinan sama?
4. Apakah kerajinan yang dihasilkan di sekitarmu sudah dapat
diproduksi dalam sekala besar?
Aktivitas Mengasosiasikan

Setelah mengamati kerajinan yang terdapat di


daerah tempat tinggal kalian, coba bandingkan
hasil kerajinan sejenis yang sudah terdapat di
pasaran!
Bandingkan kemasan, segi fungsional, variasi
produk dan nilai estetis yang terkandung di
dalamnya!
02
MENGENAL SIFAT,
KARAKTER, JENIS,
SERTA CARA
PENGOLAHAN
1. KAYU
2. ROTAN
3. BAMBU
1. KAYU
Kayu merupakan hasil hutan yang
mudah diproses untuk dijadikan barang
sesuai dengan kemajuan teknologi.

SIFAT KAYU :
1. Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan
susunan dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan
hemiselulosa (karbohidrat) serta lignin (nonkarbohidrat).
2. Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang
berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, radial
dan tangensial).
3. Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat
menyerap atau melepaskan kadar air (kelembapan) sebagai akibat
perubahan kelembapan dan suhu udara di sekelilingnya.
4. Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit serta dapat terbakar
terutama dalam keadaan kering.
Karakter Kayu

1. Berat dan Berat Jenis

Berat kayu berbanding lurus


dengan berat jenisnya dan
kayu memiliki berat jenis yang
berbeda- beda.

Ukuran berat jenis kayu :


kg/cm3
Karakter Kayu

2. Keawetan

Keawetan adalah ketahanan kayu


terhadap serangan dari unsur-
unsur perusak kayu dari luar,
seperti jamur, rayap dan bubuk.

Keawetan kayu tersebut


disebabkan adanya zat ekstraktif
di dalam kayu yang merupakan
unsur racun bagi perusak kayu.
Karakter Kayu

3. Warna

Kayu yang beraneka warna disebabkan oleh zat pengisi


warna dalam kayu yang berbeda-beda.

4. Tekstur

Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu. Berdasarkan


teksturnya, kayu digolongkan ke dalam kayu bertekstur
halus, kayu bertekstur sedang dan kayu bertekstur kasar.
Karakter Kayu

5. Arah Serat

Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap


sumbu batang pohon. Arah serat dapat dibedakan
menjadi serat lurus, serat berpadu, serat berombak, serat
terpilin dan serat diagonal.
Karakter Kayu

6. Kesan Raba

Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan kayu (kasar, halus,
licin, dingin dan berminyak). Kesana raba tiap jenis kayu berbeda-beda bergantung pada
tekstur kayu, kadar air dan kadar zat ekstraktif dalam kayu.

7. Bau dan Rasa

Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara terbuka. Beberapa jenis
kayu mempunyai bau yang merangsang. Untuk menyatakan bau kayu tersebut, sering
digunakan bau suatu benda yang umum dikenal, misalnya bau bawang (kayu kulim), bau
zat penyamak (kayu jati) dan bau kamper / kapur.
Karakter Kayu

8. Nilai Dekoratif

gambar kayu bergantung pada pola penyebaran warna, arah serat, tekstur dan pemunculan
riap-riap tumbuh dalam pola tertentu. Pola gambar ini yang membuat suatu jenis kayu
memiliki nilai dekoratif.

9. Higroskopis

Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan kadar air. Semakin lembap udara
di sekitarnya semakin tinggi pula kelembapan kayu sampai tercapai keseimbangan dengan
lingkungannya.
Karakter Kayu

10. Sifat Kayu terhadap Suara

a. Sifat akustik, yaitu kemampuan untuk meneruskan suara berkaitan erat dengan elastisitas
kayu.
b. Sifat resonansi, yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya gelombang suara.

11. Daya Hantar Panas

Sifat daya hantar panas kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan untuk membuat
barang-barang yang berhubungan langsung dengan sumber panas.
Karakter Kayu

12. Daya Hantar Listrik

Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran listrik. Daya hantar
listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu.

Kelebihan kayu :
a. Berkekuatan tinggi dengan berat jenis rendah
b. Tahan terhadap pengaruh kimia dan listrik
c. Relatif mudah dikerjakan dan diganti
d. Mudah didapatkan dan relatif murah
e. Pengaruh temperatur terhadap perubahan bentuk dapat diabaikan
f. Pada kayu kering memiliki daya hantar panas dan listrik yang rendah sehingga baik untuk
partisi
g. Memiliki sisi keindahan yang khas.
Karakter Kayu

Kekurangan kayu antara lain sebagai berikut :

a. Adanya sifat-sifat kayu yang kurang homogen (ketidakseragaman) dan cacat kayu (mata
kayu dan retak)
b. Beberapa jenis kayu kurang awet
c. Kekuatannya sangat dipengaruhi oleh jenis kayu, mutu. Kelembapan dan pengaruh waktu
pembebanan
d. Keterbatasan ukuran, khususnya untuk memenuhi kebutuhan struktur bangunan yang
makin berskala besar dan tinggi
e. Untuk beberapa jenis kayu tertentu harganya relatif mahal dan ketersediaan terbatas
(langka).
Jenis Kayu di Indonesia

1. Kayu Jati

Kelebihan : memiliki daya tahan yang kuat terhadap


jamur dan busuk karena udara lembap atau serangan
serangga, memiliki warna serat serta tekstur yang unik
dan bagus sehingga tampak menarik pada
pengaplikasiannya.

Kekurangan : kecepatan tumbuh yang relatif lambat


sehingga jumlah yang dihasilkan tidak banyak dan sulit
didapat, harga lebih mahal dibanding jenis kayu lainnya.
Jenis Kayu di Indonesia

2. Kayu Bangkirai

Kegunaan : sebagai bahan pembuat produk decking,


outdoor furniture, konstruksi jembatan.

Kelebihan : kekerasan kayu cukup tinggi sehingga cocok


diletakkan di luar ruangan, tahan terhadap perubahan
cuaca.

Kekurangan : sifat kerasnya disertai dengan tingkat


kegetasan yang tinggi sehingga mudah retak, harga kayu
relatif mahal.
Jenis Kayu di Indonesia

3. Kayu Meranti Merah

Kegunaan : kayu ini lazim dipakai sebagai konstruksi, panil


kayu untuk dinding serta baik pula untuk membuat kayu
olahan seperti papan partikel, harbor, venir untuk kayu lapis.

Kelebihan : harganya relatif tidak begitu mahal sehingga


menjadi pilihan pembuatan kusen pintu dan jendela, cukup
mudah diawetkan menggunakan campuran minyak diesel dan
kreosol.

Kekurangan : kayu ini tidak begitu tahan terhadap pengaruh


cuaca sehingga tidak dianjurkan untuk penggunaan di luar
ruangan, tekstur kayunya tidak terlalu halus, tingkat
keawetan rendah.
2. ROTAN
Pohon rotan tidak seperti bambu yang pada bagian
tengahnya terdapat rongga antar buku-bukunya.
Batang pohon rotan padat tidak memiliki rongga serta
merupakan spesies tanaman yang sangat membutuhkan
dukungan struktural dan tidak bisa berdiri sendiri.

SIFAT ROTAN :
1. Sifat anatomi
Struktur anatomi batang rotan yang berhubungan dengan keawetan dan
kekuatan antara lain besarnya ukuran pori dan tebalnya dinding sel
serabut.
2. Sifat kimia
Secara umum, komposisi kimia rotan terdiri dari holoselulosa (71-
76%), selulosa (39-56%), lignin (18-27%) dan silika (0.54-8%).
Karakter Rotan

1. Warna
Warna batang rotan selalu bervariasi, rotan yang baik dan berkualitas adalah batang rotan yang
berwarna hijau daun pada saat masih hidup

2. Kilap
Kilap dan suram dapat memberikan ciri yang khusus dari suatu jenis rotan serta dapat
menambah keindahan dari rotan tersebut.

3. Bau dan Rasa


Menggambarkan kesegaran dari rotan tersebut. Pada rotan segar, bau dan rasa tidak mencolok.
Karakter Rotan

4. Berat
Berat rotan bergantung pada kandungan air, zat ekstraktif dan zat infiltrasi dalam rotan. Kadar
air dapat dikurangi dengan proses pengeringan.

5. Kekerasan
Menunjukkan bahwa batang rotan mampu menahan tekanan/gaya tertentu. Sifat ini
dipengaruhi oleh kadar air, umur saat dipungut, serta posisi batang yang digunakan.

6. Diameter
Diameter rotan dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut :
a. Diameter kecil yaitu rotan yang berdiameter kurang dari 18 mm

b. Diameter besar yaitu rotan yang berdiameter 18 mm atau lebih


Proses Pengolahan Rotan
Proses pengolahan rotan batang setengah jadi adalah pengerjaan lanjutan dari rotan asalan
menjadi barang setengah jadi yang siap digunakan untuk keperluan pembuatan barang dan
furnitur atau perabot.

Tahapan pengolahan rotan sering juga disebut


merunti yang prosesnya adalah sebagai
berikut :

1. Penggorengan
Bertujuan menurunkan kadar air dan mencegah
terjadinya serangan jamur.
Proses Pengolahan Rotan
2. Penggosokan
Bertujuan untuk membersihkan kulit rotan yang sudah
digoreng dan menghasilkan warna yang cerah.

3. Pengeringan
Pengeringan dilakukan dengan menjemur rotan pada
panas matahari sampai kering dengan kadar air berkisar
15-19%.

4. Pengupasan dan Pemolesan


Kegiatan ini umumnya dilakukan pada rotan batang
dalam keadaan kering menggunakan alat poles berupa
kain ampelas, untuk menghilangkan kulit rotan dan
warna menjadi lebih seragam.
Proses Pengolahan Rotan
5. Pengawetan
Proses perlakuan kimia atau fisis terhadap rotan yang
bertujuan meningkatkan masa pakai rotan merupakan
hal yang terjadi saat pengawetan rotan.

6. Pelurusan
Dilakukan dengan menekuk rotan pada dua buah
tonggak agar batang rotan menjadi lurus dan mudah
untuk disusun dan siap untuk didistribusikan.
Proses Pengolahan Rotan
7. Proses Pelengkungan Rotan
Pada tahap ini rotan mengalami proses pelengkungan
sesuai dengan yang diinginkan.
Pelengkungan dilakukan menggunakan bantuan panas
dengan disteam, menggunakan kompor semprot atau
yang saat digunakan dengan bantuan gelombang
mikro.

Dengan gelombang mikro dilakukan untuk


menghindari terjadinya retak atau cacat pada potongan
rotan.

Rotan yang mengalami proses pemanasan


menggunakan gelombang mikro dimasukkan pada
wadah berupa oven dengan frekuensi 300 MHz sampai
300 GHz.
3. BAMBU

SIFAT BAMBU :

1. Titik jenuh serat bambu 20-30%. Bagian dalam bambu lebih banyak
mengandung lengas (air bebas) daripada bagian luar.
2. Bagian buku-buku mengandung kadar air ± 10% lebih sedikit daripada
bagian ruasnya.
3. Bambu kurang tahan jika digunakan sebagai tulangan beton karena
daya serap air bisa mencapai 300%.
4. Bambu perlu diawetkan agar dapat mencapai mutu dan umur yang
diharapkan.
5. Penggunaan pada konstruksi bangunan harus dihindarkan dari hujan
dan panas matahari langsung agar tidak mudah rapuh dan membusuk.
Jenis Bambu
a. Bambu monopodial dengan batang yang panjang dan lurus serta tumbuhnya sendiri-sendiri. Bambu
ini tumbuh di daerah yang mempunyai empat musim seperti Jepang, Cina dan Amerika.

b. Bambu simpodial dengan batang yang lebih pendek serta bambu rambat yang tumbuhnya tidak
beraturan. Bambu ini tumbuh di daerah tropis, seperti Indonesia, Filipina, Thailand, India dan Afrika.
Karakter Bambu
1. Mudah ditanam
2. Mempunyai kualitas yang baik dan dapat bertahan 3-5 tahun
3. Memiliki ketahanan yang baik
4. Mempunyai kekuatan cukup tinggi
5. Cukup lentur
6. Memiliki durabilitas rendah.
03
BENTUK KERAJINAN
DARI KAYU, ROTAN &
BAMBU

1. KERAJINAN DARI KAYU


2. KERAJINAN DARI ROTAN
3. KERAJINAN DARI BAMBU
1. KERAJINAN KAYU

Kerajinan kayu atau sering disebut woodcraft merupakan produk yang


sudah lama ditekuni dan menjadi salah satu kekayaan seni kriya yang
terkenal.

Kayu-kayu yang tergolong keras dapat dibuat karya kerajinan dengan


teknik ukir atau pahat. Selain itu, juga dapat dibuat dengan teknik bubut,
scroll, tempel atau sambung, baik dengan konstruksi, perekat, maupun
dengan paku.

Proses mengukir dan memahat diawali dengan membuat sketsa di atas


kayu, lalu dipahat atau diukir menggunakan alat pahat dan pemukul.
1. KERAJINAN KAYU
TEKNIK MEMAHAT/MENGUKIR
1. KERAJINAN KAYU
TEKNIK BUBUT
1. KERAJINAN KAYU
TEKNIK SCROLL
1. KERAJINAN KAYU
TEKNIK TEMPEL & SAMBUNG
2. KERAJINAN ROTAN
Rotan berasal dari hutan di Indonesia lebih tepatnya di
daerah Sumatera, Jawa, Borneo, Sulawesi dan Nusa
Tenggara.
Jenis rotan yang umum digunakan yaitu jenis manau, tohiti,
blubuk, jawa, dll.

Cara mengolah rotan agar bisa menjadi kerajinan tangan


salah satunya dengan menganyam. Beberapa kerajinan
rotan yang memakai cara anyaman adalah bakul, bilik dan
kipas.

Teknik menganyam banyak macamnya, sebagai berikut :


a. Anyaman Tunggal
b. Anyaman Bilik
c. Anyaman Teratai
2. KERAJINAN ROTAN
Anyaman Tunggal

Merupakan teknik menganyam yang dilakukan secara satu


persatu. Teknik ini biasanya digunakan untuk membuat
saringan dan talam.
2. KERAJINAN ROTAN
Anyaman Bilik

Merupakan teknik menganyam secara silang dan berurutan.


Teknik anyaman ini digunakan ketika perajin ingin
membuat bilik.
2. KERAJINAN ROTAN
Anyaman Teratai

Merupakan teknik anyaman yang hasil akhirnya menjadi


kerajinan itu bersifat artistik dan indah dipandang mata.
3. KERAJINAN BAMBU
Melimpahnya persediaan pohon bambu di Indonesia
ternyata bisa dijadikan sebagai peluang usaha baru yang
cukup menjanjikan. Contoh kerajinan berbahan bambu
sebagai berikut, tambir, tempat tisu, lampu hias, pigura
serta hiasan ruangan lainnya.
THANKS !
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai