Anda di halaman 1dari 23

seni vocal

Vokal menurut ensiklopedi musik dapat diartikan sebagai suara manusia. Dalam ilmu bahasa, huruf
hidup disebut huruf vokal, hal tersebut karena huruf hidup merupakan unsur utama dalam
menghidupkan bunyi bahasa itu sendiri. Dapat dipastikan bahwa rangkaian huruf yang tanpa disertai
huruf hidup, tidak akan melahirkan bunyi yang berarti bagi telinga. Oleh karena itu kemudian vokal
digunakan dalam menyebut huruf hidup, sekaligus sebutan bagi suara manusia. Tetapi, untuk huruf mati
dalam menyanyi tetap memiliki makna dan diperhatikan secara khusus dalam bahasan artikulasi huruf
hidup ataupun artikulasi huruf mati.
Musik vokal, artinya karya musik yang dilantunkan dengan vokal. Musik vokal lazim disebut seni
menyanyi. Sebenarnya, seni vokal dapat berlaku bagi yang mendalami seluk beluk vokal seperti
presenter, drama dan MC (master of ceremony ). Perbedaan seni vokal dalam menyanyi dengan seni
vokal drama sangat jelas, yang satu musikal, yang satu lagi tidak musikal. Bagi yang memiliki keinginan
menjadi penyanyi amatir, apalagi profesional, tidak cukup hanya bermodalkan warna suara yang bagus,
tetapi perlu memiliki wawasan praktis tentang musik, dan pengetahuan tentang teori musik.
Jenis pembagian suara untuk vokal manusia adalah :
1. Suara Pria
a. Tenor (tinggi) : c a
b. Bariton (sedang) : A f
c. Bas (rendah) : F d
2. Suara Wanita
a. Sopran (tinggi) : c a
b. Meso Sopran (sedang) : a f
c. Alto (rendah) : f d
3. Anak-anak
a. Tinggi : c f
b. Rendah : a d
Yang diperlukan untuk dapat bernyanyi dengan baik antara lain :
1. Teknik Vokal
Adalah cara yang dilakukan untuk dapat menghasilkan suara yang baik untuk menyanyi. Yang termasuk
teknik vokal diantaranya :
a. Intonasi
Intonasi atau menyanyikan nada dengan tepat merupakan dam-
baan setiap orang yang berprofesi sebagai penyanyi. Untuk itu ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam intonasi yaitu: relaks, tidak tegang dalam menyanyi, tidak
takut dalam menca-pai nada tinggi, percaya diri; Konsentrasi, tidak ragu-ragu dalam mengambil nada
sehingga tinggi nada tidak turun; Latihan nafas dengan diafragma agar mendapatkan nafas yang
panjang; Pita suara dilaraskan kembali,
terutama pada setiap ulangan nada dan nada yang ditahan, hal ini untuk menjaga agar suara tidak cepat
lelah; Peka terhadap suara lain terutama iringan; Latihan interval untuk membidik lompatan-lompatan
nada dengan tepat; Latihan nada-nada peralihan register suara, untuk menyanyikan lagu yang berpindah
kunci; Latihan nada-nada pada batas wilayah suara, baik itu untuk suara tinggi maupun rendah;
Pengucapan huruf-huruf hidup dengan jelas agar tinggi nada tidak berubah; Tidak terpengaruh dengan
tangga nada lain, apalagi dari daerah yang sudah terbiasa dinyanyikan sehari-hari.
Penyebab intonasi yang kurang tepat adalah diakibatkan karena:
kurang latihan, sehingga kurang menguasai lagu yang dinyanyikan;
merasa takut jika tidak dapat mencapai nada tinggi; cara pernafasan
kurang sempurna; tempat pengambilan nafas tidak jelas; kurang peka
pada iringan; kesulitan membidik lompatan nada dengan tepat

b. Artikulasi
Bentuk atau sikap mulut sewaktu menyanyi sangat mempengaruhi
pembentukan nada yang dihasilkan. Kesalahan umum yang terjadi pada awal pelajaran menyanyi adalah
bahwa mereka tidak bisa membuka mulutnya, sehingga suara yang dihasilkan kurang jelas. Banyak yang
dihinggapi rasa rendah diri, malu jika ditertawakan apabila membuka mulutnya terlalu lebar. Padahal
dalam menyanyi tidak usah terlalu memikirkan bagaimana bentuk wajah atau mulut, asalkan bernyanyi
dengan sewajarnya dan tidak dibuat-buat. Diksi dan artikulasi yang baik tergantung dari cara membuka
mulut masing-masing penyanyi. Kadang-kadang sebelum belajar menyanyi terlebih dahulu harus belajar
berbicara.
c. Resonansi

Arti Resonansi

Apa yang disebut dengan resonansi adalah fenomena yang ada


sangkut pautnya dengan banyaknya rongga dalam tubuh manusia. Setiap orang yang menyanyi,
resonansi akan timbul dari suara yang dihasilkan. Oleh sebab itu resonansi membantu memperbesar
luas suara dan memperkuat daya tahan suara. Ruang resonansi utama terdapat di dalam kepala, dengan
banyak bilik udara yang besar atau kecil, dan berpengaruh terhadap pembentukan suara. Getaran-
getaran pita suara menjalar ke dalam bilik-bilik yang meresonansi suara.
Ruang Resonansi

Ruang resonansi terdiri dari semua rongga dalam tubuh manusia


terutama rongga di atas pita suara. Ruang resonansi dapat dibagi
menjadi 2 macam yaitu: (1) rongga resonansi yang bentuknya tak dapat diubah; dan (2) rongga
resonansi yang bentuknya dapat diubah. Fungsi dari semua rongga terutama rongga yang dapat berubah
adalah menimbulkan perbedaan warna suara dan huruf hidup. Semakin banyak udara terdapat dalam
rongga resonansi, maka semakin bulat suara yang ditimbulkan, karena udara turut bergetar.
d. Phrasering

Phrasering adalah pemenggalan kalimat musik menjadi bagian-bagian yang lebih pendek, tetapi tetap
mempunyai kesatuan arti. Tujuan
phrasering adalah agar dapat memenggal kalimat musik lebih tepat
sesuai dengan isi kalimat. Dengan demikian usaha untuk mengung-
kapkan suatu lagu dapat lebih mendekati kebenaran yang terkandung
didalamnya sesuai dengan pesan lagu tersebut. Phrasering ada dua
macam, yaitu:
Phrasering Kalimat Bahasa

Setelah mengucapkan masing-masing huruf dan bagaimana suku katanya yang harus disambung, pusat
perhatian berikutnya adalah pada kesatuan kata-kata. Bernyanyi berarti membawakan suatu lagu, yaitu:
dengan menghayati isi dari kata-kata, sebagai ide atau pesan. Kemudian setiap nyanyian terdiri dari:
satu atau beberapa kalimat bahasa, dan satu atau beberapa kalimat musik. Kedua-duanya meru-pakan
suatu kesatuan. Untuk mengupas suatu nyanyian, harus membaca kalimat-kalimat bahasa tanpa disertai
lagu, dan menyanyikan kalimat-kalimat lagu tanpa teks.
Phrasering Kalimat Musik

Kalimat musik terdiri dari rangkaian nada dalam bentuk motif atau tema lagu. Tema lagu
mengungkapkan suatu ide musik.

1 Kelompok nada (motif)

Motif adalah penggalan dari kalimat musik dalam dua birama, empat
birama atau paling banyak delapan birama. Sering dijumpai penggalan
kalimat musik yang muncul berulang-ulang dengan gerakan yang sama.
2 Puncak dari lagu/kalimat

Seringkali puncak dari lagu terdapat pada nada yang tertinggi dalam
sebuah kalimat atau lagu. puncak ini disiapkan misalnya dengan lagu
yang naik (arsis), dan dikembalikan misalnya dengan lagu yang turun
(tesis).

3 Tekanan nada

Dalam musik tekanan nada ditentukan oleh irama. Nada yang terdapat
pada hitungan pertama dari masing-masing birama mendapat tekanan.

4 Kalimat yang dinyanyikan

Kalimat yang dinyanyikan dalam lagu ada dua bentuk, yaitu: nyanyian
resitatif; nyanyian melismatis.
Nyanyian resitatif adalah: kata-kata lebih penting daripada lagu.
lagu mengabdi total kepada teksnya. Untuk perlu menerapkan aturan-
aturan dari kalimat bahasa.
Nyanyian melismatis adalah: satu huruf hidup dipakai untuk serangkaian nada. Teks memberi ruangan
penuh kepada lagu, untuk itu dipakai aturan-aturan dari kalimat musik.

e. Pernapasan
Organ-organ penting yang menyalurkan udara ke suara adalah paru-
paru. Akan tetapi tidak banyak orang yang menggunakan paru- dengan efisien. Dipandang dari segi
kepentingan penyaluran dan pemeliharaan udara bagi tubuh manusia, belajar menyanyi itu patut
diperhatikan dan dipraktikkan. Sebelum dapat menyanyi dengan baik, harus lebih dahulu belajar
menggunakan udara di bawah tenggorokan. Untuk itu dalam beberapa waktu yang lama harus
melakukan latihan-latihan bernafas secara khusus. Sebagai langkah awal, seseorang yang akan menyanyi
dapat berdiri dengan tegak didepan sebuah cermin, dimana ia dapat melihat seluruh tubuhnya sendiri.
Setelah itu mengeluarkan nafas sebanyak-banyaknya, kemudian menarik nafas dalam-dalam melalui
hidung sehingga terasa betul-betul penuh. Setelah itu nafas ditahan selama beberapa detik, secara
pelan-pelan semua udara dikeluarkan melalui mulut dengan meniupkan keluar. Dibawah ini akan
dijelaskan tentang beberapa cara pernafasan yang perlu diketahui dalam menyanyi.

Jenis Pernafasan

Dalam bernyanyi, pernafasan tidak hanya memegang peranan dalam


menciptakan suara, tetapi juga suara yang dikehendaki dari suatu nyanyian. Pernafasan yang teratur
akan menciptakan irama yang teratur pula, karena bernafas merupakan irama yang sangat alamiah
dalam kehidupan manusia. Jenis pernafasan yang digunakan dalam bernyanyi adalah:

Pernafasan diafragma; yaitu pernafasan yang dilakukan dengan


cara mengambil nafas kemudian dimasukkan kedalam paru-paru
sehingga terisi penuh tanpa terjepit. Ruangan akan leluasa dengan menegangnya sekat rongga badan
atau diafragma yang bergerak kebawah.

Pernafasan dada; yaitu pernafasan yang dilakukan dengan cara


mengambil nafas sepenuhnya kemudian dimasukkan kedalam
paru-paru sehingga rongga dada membusung ke depan. Kelemahan pernafasan ini adalah paru-paru
cepat lelah dalam menahan udara, maka yang dihasilkan tidak stabil karena udara yang dikeluarkan
kurang dapat diatur.

Pernafasan bahu; yaitu pernafasan yang dilakukan dengan cara


mengambil nafas dengan mengembangkan bagian atas paru-paru, sehingga mendesak bahu menjadi
terangkat keatas. Kelemahan pernafasan ini adalah tidak dapat tahan lama dan sikap tubuh kurang enak
untuk dilihat.

Dari ketiga jenis pernafasan diatas, pernafasan diafragmalah yang


paling baik digunakan pada waktu bernyanyi. Tetapi tidak semua orang dapat melakukannya dengan
mudah, harus melalui tahap-tahap latihan yang teratur. Biasanya, yang sering dilakukan dalam
bernyanyi adalah diafragma tidak bergerak, paru-paru tidak diisi sepenuhnya dan nafasnya pendek-
pendek. Oleh karena itu diafragma dan semua pergerakan otot-otot perut dan sisi badan harus dilatih
untuk mengadakan ketegangan serta pengenduran yang sengaja dan disadari. Harus diperhatikan juga
bahwa dasar untuk bernafas dengan baik adalah keseimbangan antara sikap bertegang dan sikap
kendur. Untuk itu badan bersikap relaks, agar dapat menghirup udara dengan baik, seperti proses
pernafasan diafragma di bawah ini:

Cara menghirup udara cara mengeluarkan udara


Gambar 1: cara bernafas diafragma

2. Sikap Badan

Untuk dapat tampil menyanyi dengan baik, diperlukan sikap tubuh


yang rileks namun penuh tenaga. Tubuh yang rileks adalah sikap yang
baik dan benar. Secara fisik, sikap bernyanyi adalah seluruh bagian tubuh harus selalu dalam keadaan
tidak kaku. Menggerakkan kaki, tangan, kepala dan badan seperlunya. Secara psikispun, dalam
menyanyi perlu jiwa yang lentur atau tidak tegang. Pikiran harus positif dan jiwa perlu dilarutkan pada
gerak musik. Apabila fisik dan jiwa sudah lentur, harus disiapkan mental yang akan mendukung vokal
yang enak. Cara menumbuhkan sikap mental yang relax dan powerpul, selain memperhatikan faktor di
atas juga meningkatkan jam terbang seefektif mungkin.
Sikap tubuh waktu menyanyi merupakan hal yang penting. Untuk
menjaga agar tidak menimbulkan ketegangan, maka berlatih untuk tidak selalu mengangkat bahu dan
tidak menggerakkan dada keatas harus dikuasai oleh seorang penyanyi. Biasanya, ketegangan-
ketegangan yang terjadi diakibatkan oleh keadaan jasmaniah maupun rohaniah (psikis).
Keadaan jasmaniah yang sakit atau lelah mempengaruhi pernafasan.
Nafas menjadi pendek dan gelisah. Keadaan rohaniah yang dapat me-
nimbulkan ketegangan yaitu ketakutan, cemas, demam panggung dan
sebagainya.
Dalam ketegangan yang tidak wajar, semua nyanyian yang sudah
dilatih dengan baik dapat hilang seketika atau gagal. Untuk itu sikap
menyanyi yang baik adalah dengan sikap bebas dari semua ketegangan, konsentrasi untuk menyanyi
dan harus pandai menguasai diri. Sikap tubuh yang lain adalah tidak kaku, tidak membungkuk tetapi
jangan terlalu menengadah keatas. Posisi kaki kanan agak maju, supaya berat badan dapat berpindah-
pindah dengan relaks.
3. Ekspresi

Seorang penyanyi harus dapat membawakan lagu dengan baik


dari suatu ciptaan sesuai dengan jiwa lagu tersebut, misalnya sedih,
gembira, semangat dan sebagainya. Sebuah lagu yang gembira harus
pula disertai dengan mimik atau gerakan yang gembira pula. Bernyanyi dengan perasaan berarti
bernyanyi dengan hati. Sebelum
menyanyikan lagu, alangkah baiknya jika sudah menghayati apa yang
akan dinyanyikan. Karena selama bernyanyi harus menghayati isi
nyanyian dengan pera-saan/hati. Banyak penyanyi memusatkan
perhatian pada dirinya sendiri, bukan pada nyanyian yang sedang
dibawakan. Tidak ada nyanyian ekspresif yang dilakukan sambil
mengingat-ingat lagu yang dibawakan, apalagi bila sambil membaca
syairnya. Oleh sebab itu sebe-lum tampil, hafalkan lirik lagu yang akan
dibawakan. Setelah hafal lirik lagunya, pahami betul apa makna pesan
yang ada pada lagu tersebut, kemudian pahami makna dan pesannya,
pastikan apakah jiwa dasar lagu itu sedih, marah, semangat, gembira
dansebagainya. Setelah berhasil menjiwai syair lagu, nyanyikan melodi tersebut tanpa syair dengan
tetap berin-tegrasi pada jiwa dasar penafsiran tentang syair. Setelah syair lagu dikuasai, masih ada satu
lagi yang harus dilalui yaitu factor musik pengiring yang berguna fungsinya untuk membawa pada
perasaan yang lebih mendalam. Saat menyanyi dengan iringan musik, satukan perasaan lagu dengan
suasana musik pengiring. Kiat sederhana dalam menjiwai irama musik pengiring, yaitu berinteraksilah,
terutama dengan salah satu instrument (apabila diiringi lebih dari satu instrument), karena instrument
memiliki perasaan yang lebih menonjol terhadap irama. Ekspresi adalah penguasaan syair, lagu, sambil
menjiwai atau menghayati secara keseluruhan. Untuk itu diperlukan beberapa teknik bernyanyi sebagai
berikut:
Teknik Penjiwaan

Teknik penjiwaan adalah cara untuk menguasai teknik-teknik bernyanyi, yaitu:


Merubah dinamika atau volume suara

Teknik penjiwaan yang biasa dilakukan adalah dinamika atau perubahan keras lembutnya suara sesuai
dengan tanda-tanda atau perasaan. Tanda dinamik terletak dalam struktur kalimat musik yang pada
umumnya terdiri dari dua bagian, yaitu bagian sebelum puncak yang disertai dengan crescendo dan
bagian sesudah puncak yang disertai dengan decrescendo.
Menghidupkan tempo

Memilih tempo yang tepat untuk sebuah nyanyian, penting sekali


dalam penjiwaan. Karena semua istilah seperti allegro (cepat) moderato (sedang), lambat (andante) dan
seterusnya sangat relatif, maka penyanyi harus mencoba tempo mana yang sesuai dengan nyanyian
Pengungkapan Nyanyian

Dalam mengungkapkan nyanyian terlebih dahulu mempelajari


penjiwaan. Mula mula dengan memilih nyanyian yang memancing
gerak-gerik; Kemudian menyanyikan lagu-lagu yang lebih serius. Tidak bernyanyi terlalu keras, dan
jangan bernyanyi hanya dengan suara tetapi dengan wajah. Suara selalu dijiwai oleh penghayatan akan
isi dan maksud nyanyian, dan oleh hati yang tidak pernah meninggalkan suara.
Perlu juga membaca teks tidak hanya dengan mata tetapi dengan suara seolah-olah seperti baca puisi.
Menjiwai Ornamen vokal

Ornamen artinya hiasan atau variasi. Khusus dalam vocal yang lazim dikatagorikan sebagai ornamen,
yaitu improvisasi atau hiasan yang dilakukan secara mendadak dan impromptu atau hiasan yang
direncanakan. Ornamentasi pada dasarnya bertujuan membuat lagu menjadi lebih hangat dan lebih
kaya nuansa. Ornamentasi tidak akan bermakna apapun apabila dilakukan tidak dengan sepenuh jiwa.
Mengingat menyanyi merupakan pekerjaan hati, maka prinsip dasar saat melakukan ornamen vokalpun
tetap perlu dilakukan dengan penuh perasaan. Yang termasuk dalam katagori ornamentasi vokal, selain
memproduksi soft distorsi dan distorsi, termasuk vibrato, echo, tremolo, falsetto/kopstem. Distorsi
adalah vokal suara yang dibuat dengan kesan kasar seperti penyanyi rock, sedangkan soft distorsi
merupakan vokal yang lembut dan serak. Seperti suara Krisdayanti, Stevie Wonder, Celine Dion
dansebagainya. Teknik vibrato adalah gelombang vokal lembut yang mendalam, sebagaimana yang
banyak dilakukan hampir semua penyanyi pop. Teknik tremolo adalah getaran vocal yang lebih rapat
seperti yang banyak dilakukan para penyanyi seriosa. Teknik echo adalah cara bernyanyi mendesah, hal
ini sering digunakan oleh para penyanyi yang kurang memiliki potensi mengalunkan gelombang vibrato
atau tremolo.
Kopstem /falsetto adalah suara palsu yang ditujukan bagi pria dan dapat dimanfaatkan sebagai
ornamen. Pemanfaatan kopstem untuk bagian nada yang masih bisa dijangkau dengan suara asli adalah
suara Mariah Carey dalam lagu My All, Rossa melalui lagu Perawan Cinta dan sebagainya.

Menjiwai Ornamen lagu

Bagi yang belum memahami banyak tentang harmoni, sebaiknya


tidak menyajikan ornamentasi secara revolusional. Karena dapat terjebak pada ornamen yang tidak
proporsional. Ornamentasi bukan kewajiban utama bagi seorang penyanyi, kewajiban utama adalah
menyanyi dengan penuh perasaan. Dalam dunia nyanyi populer, penjiwaan diperlukan untuk
menyajikan ornamentasi. Tidak ada ukuran yang jelas tentang ornamentasi selama dibawakan dengan
hati.
Menjiwai tentang Dinamik

Dinamik adalah bahasa musik yang mengandung makna keras


lembutnya suara. Penyanyi seperti Dorce,Titik Puspa, Celine Dion,
Barbra Streisand pandai menghanyutkan perasaan pendengarnya. Musik populer tergolong corak musik
yang menuntut permainan dinamik yang variatif. Oleh sebab itu para penyanyi musik populer
profesional pandai mengombang-ambingkan perasaan pendengarnya.

Menjiwai tentang Pengucapan

Komunikasi vokal yang tidak musikal adalah berbicara atauberkata-


kata, sedangkan menyanyi adalah komunikasi vokal secara melodis.
Seorang penyanyi dituntut selalu bisa menjiwai berbagai aspek peri-
lakunya di panggung. Gerak tangannya, langkah kakinya, termasuk saat mengucapkan kata-katapun
perlu dijiwai. Dengan menjiwai gerakan alat-alat pengucapan, berarti telah menyajikan teknik diksi atau
gaya pengucapan yang lebih menarik serta dapat bermanfaat untuk mempertegas karakter suara.

4. Penampilan

Penampilan dalam menyanyi sangat menentukan berhasil tidaknya seorang penyanyi dalam suatu
pertunjukan. Oleh karena itu sebagai vokalis harus benar-benar berusaha menampilkan dirinya sebaik
mungkin, agar memberi kesan mempesona sehingga dapat menarik penonton. Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam penampilan, diantaranya yaitu make up dan kostum. Make up atau merias diri
sangat diperlukan dalam suatu penampilan. Tujuannya adalah untuk memperindah atau mempercantik
diri, tetapi tidak berlebihan, yang wajar saja. Penataan rambut juga perlu diperhatikan, disesuaikan
dengan wajah. Untuk kostum atau busana harus memilih warna dan potongan yang serasi.
Vokal adalah bunyi huruf-huruf hidup yang terdapat dalam jajaran alphabet yang pada dasarnya berkisar
pada huruf-huruf a, i, u, e, dan o. Sedangkan konsonan adalah huruf-huruf mati dari 21 sisa
alphabet/aksara itu.

Alat-alat untuk membunyikan vocal dan konsonan tersebut berada dalam mulut, yaitu bibir,
lidah, anak lidah, rahang atas, rahang bawah, langit-langit keras, dan langit-langit lembut. Kedua unsure
tersebut yakni vocal dan konsonan, merupakan hasil dari pengucapan kata-kata. Vocal akan membentuk
bunyi dan nada, sementara konsonan berfungsi membentuk kata-kata yang diproduksi oleh bunyi vocal.

Seni Vokal adalah seni Suara yang dihasilkan oleh mulut manusia. Vocal manusia selalu terjadi karena
adanya sumber suara (pita suara) yang bergetar. Tenaga penggeraknya adalah udara dari paru-paru
yang diembuskan keluar melalui pita suara. Sebagai penguat suara (resonator) untuk rongga-rongga
suara disekitar rongga mulut (Sutardi: 2007,7).

Berdasarkan buku pendidikan seni budaya vocal berasal dari bahasa Italia Voce yang berarti suara yang
keluar dari organ tubuh manusia. Berarti, music vocal adalah music yang menggunakan suara manusia
sebagai media utamanya. Bentuk music vocal adalah nyanyian yang lebih popular dengan sebutan lagu.
Seniman seni vocal disebut sebagai Vokalis atau penyanyi. Puncak dari music vocal ini adalah opera.
Jenis seni vocal tersebut menuntut kemampuan olah vocal penyanyian yang luar biasa (Yoyok, dkk,
2006: 159).

Vokal mencakup beberapa seni lainnya misalnya Seni teater. Menurut seni teater vocal merupakan
tenaga dalam olah suara. Vokal adalah suara yang menyembunyikan katayang keluar dari mulut. Bagi
seni teater vocal inilah yang menjadi kunci dalam pergelaran karya seni teater. Dengaan vocal yang baik
akan member konstribusi yang besar untuk menunjang keberhasilan pertunjukan/ pementasan karya
seni teater. Ukuran bagus dan tidaknya suatu vocal terletak pada kuat dan tidaknya suara yang
diproduksi lewat mulut. Yang diperlukan dalam berlatih olah suara adalah tenaga suara dari perut yang
didorong keatas melalui ruang resonansi diimbangi dengan pengaturan nafas yang tepat. (Margono, dkk,
2006:84) . Suara menjadi tuntutan mutlak dalam berteater. Sebagian besar dari teknik latihan dasar
vocal terletak pada pernapasan (Karsito, 2008: 46)

Seni Vokal juga mencakup dalam bidang penyiaran. Penganekaragaman program radio layaknya hanya
bisa diatasi oleh seorang actor dengan penguasaan teknik serta segala kemampuan vocal dan
wawasannya. Sebagai seorang aktor penyiar harus mengendalikan empat senjata utamanya yaitu,
pikiran, perasaan, suara, dan raga. Vocal penyiar harus bervaritas unggul. (Masduki: 2008, 117-118).

Bentuk-bentuk seni vocal dilihat dari jumlah vokalisnya adalah sebagai berikut (Yoyok, dkk, 2006: 159):

- Solo : 1 orang

- Duet : 2 orang

- Trio : 3 orang
- Kuartet : 4orang

- Kuintet : 5 orang

- Sekstet : 6 orang

- Oktet(Kuartet ganda) : 8 orang

- Vokal Group : Sekelompok orang

- Paduan Suara : 14 orang atau lebih dalam banyak suara

Seni vocal yang dinyanyikan oleh manusia dengan baik memiliki fungsi sebagai berikut(Sutardi: 2007,7):

1. Religiusitas

Berfungsi untuk memuja kepada sang pencipta atau digunakan pada upacara-upacara keagamaan

2. Ekonomis

Berfungsi untuk mencari nafkah dengan jalan dinyanyikan dengan kemasan tertentu dan dipadu dengan
music instrumen

3. Sosial

Berfungsi dalam tradisi suatu masyarakat atau untuk menghibur dan membangkitkan semangat didalam
masyarakat.

Tubuh Sebagai Media Seni Vokal

Komponen instrument vocal terbagi dalam empat wilayah rongga. Pada rongga mulut, didalamnya
terdapat komponen instrument bibir, gigi, lekuk kaki gigi (lekung/sela antara ggi dan gusi), ujung lidah,
langit-langit keras, langit-langit lunak, dan anakk tekak. Pada rongga hidung terdapat ruang/ lubang
hidung. Begitu pula pada rongga dada terdapat paru-paru yang berfungsi sebagai tabung napas. Pada
rongga leher, tepatnya dipuncak trachea, terdapat kotak suara yang mengandung pita suara (vocal
cord/larynx), pemantul suara(pharynx) yang terletak dibelakang mulut dibawah rongga hidung dan
diatas kerongkongan serta selang napas (trachea) yang berfungsi mengalirkan udara dari paru-paru ke
rongga diatasnya((Poetra, 2006: 26).

Apabila penyanyi solo maupun anggota paduan suara ingin menguasai produk suara dari
vibrator dengan mengikuti hokum-hukum interval dengan nada-nada pitch, ia harus melatih alat untuk
menggetarkan vibrator itu dengan alat penggetar atau motornya. Motornya adalah napas. Napas adalah
udara yang dihirup melalui hidung atau mulut. Setelah melalui paru-paru, udara itu dihembuskan atau
ditiupkan melalui hidung atau mulut. Inilah yang disebut napas. Dalam hal ini alat pernapasan adalah
paru-paru. Kedua belah paru-paru kiri dan kanan diusahakan penuh untuk menghasilkan napas dan
memproduksi suara.

Secara teknis udara dihirup banyak-banyak hingga memenuhi paru-paru untuk memperoleh tenaga
napas dan mnggetarkan pita suara yang berada di celah suara dalam kerongkongan. Teknik pernapasan
inilah yang harus kita latih untuk memproduksi suara. Dalam hal ini usahakan agar paru-paru
menggembung sebesar-besarnya dengan cara menggembungkan rongga dada dan rongga perut.
Sebaiknya tiupkan napas itu dengan cara mengempiskan rongga dada dan rongga perut, lalu bentuklah
suara (vokal) melalui getaran pita suara oleh embusan napas tadi. Sebenarnya hal ini merupakan prose
salami pernapasan manusia(Simanungkalit, 2008: 41).

Seni Vokal Dalam Kebudayaan Masyarakat

Dalam masyarakat daerah tertentu juga terdapat tradisi dan budaya yang menggunakan vocal
sebagai media. Misalnya dibawah ini kebudayaan masyarakat Minahasa. Terdapat banyak paduan suara
di Minahasa. Orang Minahasa suka bernyanyi, tetapi semua nyanyian yang mereka nyanyikan berasal
dari music Barat. Tidak ada sesuatu yang spesifik yang bersifat etnis dari lagu-lagu yang ada. Pernah
terlontar pernyataan bahwa orang Minahasa memiliki budaya menyanyi, namun budaya menyanyi
Minahasa tidak lain adalah budaya menyanyi yang tidak empurna dari budaya menyanyi Barat(dalam hal
ini Belanda). Pernyataan ini tentunya sangat mengusik, sebab bagaimana mungkin suatu daerah yang
memiliki sejumlah kekhasan tradisinya mulai dari keadaan fisik, bahasa, dialek, dan berbagai kegiatan
ttradisi speti ritus-ritus yang khas, tidak memiliki nyannyian yang khas. Disisi lain menunjukan bahwa
masyarakat etnis Minahasa sendiri dapat merasakan dengan jelas, mana lagu-lagu yang menurut rasa
mereka adalah lagu ataupun cara bernyanyi khas yang merupakan ekspresi dari tradisi, karakter, sifat
dari gaya hidup, dan alam mereka. (Johanes Posumah: 191)

Sebagai bentuk kesenian tradisional masyarakat Bugis mengenal istilah elong. Nyanyian ini berisi
pujian-pujian kepada dewata agar hasil panen melimpah dan biasanya dinyanyikan pada waktu panen.
Masyarakat suku Sunda mengenal nyanyian dala bentuk tembang dan kawih. Tembang dibentuk
melalui ikatan puisi berbentuk pupuh dan guritan. Sedangkan kawih adalah nyanyian bebas diiringi alat
music sunda.

Kristiani mempunyai tradisi dzikir. (Clement,2003: 69-71).

Dalam Masyarakat Minahasa memiliki banyak paduan suara namun music yang dinyanyikan bukan
berasal dari nenek moyang melainkan berkiblat pada music Barat. Hal ini menunjukan bahwa dengan
perkembangan teknologi membuat suatu seni jauh dari aspek originalitas.

Seni Vokal Berdasarkan Konteks Seni dan Teknologi

Belakangan ini seni vocal telah melingkupi dunia remaja. Remaja pada masa kini tidak lepas dari
mendengarkan music sekaligus menyanyikan lagu-lagu yang ia dengarkan. Musik bagi remaja adalah
penghilang stress. Sehingga seolah music adalah jiwanya dan tiada hari tanpa music. Remaja seringkali
mendengarkan music yang ia suka melalui radio, handpone, gadget, laptop,dan tape.

Seni vocal pada zaman dahulu merupakan media mengekspresikan diri. Seni vocal ata lebih popular
disebut dengan bernyanyi seringkali dipadukan dengan music instrument. Menyanyi ini kini dapat
menjadi suatu profesi dan mata pencaharian. Misalnya jaman dahulu telah diketahui lagu tradisional lir-
ilir, jamuran, cublak-cublak suweng, dan lagu daerah lainnya. Lagu daerah tersebut beredar dari mulut
kemulut yang sering disebut getok tular. Sehingga lagu yang dinyanyikan tidak diketahui dan tidak dapat
lagi dilacak penciptanya dan penyanyi aslinya. Namun seiring teknologi kini setiap lagu yang dinyanyikan
oleh vokalis atau penyanyi selalu memiliki hak cipta dan bahkan orang yang menyanyikan lagu tersebut
tanpa mencantumkan nama penciptanya disebut plagiator. Pengadaan hak cipta tersebut membantu
seseorang pencipta lagu memiliki kesempatan untuk dikenal masyarakat. Namun pengadaan hak cipta
tersebut jug dapat menimbulkan perselisihan.

Dahulu seseorang yang tak dikenal menciptakan lagu untuk dolanan, menghibur atau berdakwah.
Mereka menciptakan lagu dan bernyanyi tanpa ingin dikenal. Sekarang seiring globalisasi dan kemajuan
teknologi mempermudah seseorang terkenal. Misalnya Jutin Beiber merekam aksinya menyanyi dan
menunjukan kellihaiannya dalam dunia seni vocal melalui handycam. Kemudian ia mengupload video
aksinya ke dunia maya dengan aplikasi youtube. Video aksinya tersebar kedalam dunia maya dengan
mudah karena aplikasi tersebut memberikan fitur share kebeberapa media sosial lainnya. Aksi yag
tersebar didunia maya tersebut dilihat oleh seorang produser dan member kesempatan Justin Beiber
untuk bisa mengekspresikan dirinya melalui dunia seni Vokal.

Pada zaman dahulu karya seni vocal hanya terbatas dapat didengar langsung atau diputar melalui radio.
Seiring berkembangnya teknologi masyarakat dapat dengan mudah memperoleh lagu-lagu atau karya
music terbaru yang dibuat oleh manusia. Karya music yang segar dan baru dapat dengan mudah
tersebar keseluruh pelosok dunia dengan adanya internet dan berbagai sosial media. Bahkan music yang
berasal dari Barat lebih diminati dikalangan remaja Indonesia daripada music daerah seperti Kroncong
dan gamelan.

A. Pengertian Vokal

Pengertian vokal menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah bunyi bahasa yang dihasilkan dengan getaran
pita suara dan tanpa penyempitan dalam saluran suara di atas anak tekak. Menurut penulis, pengertian
vokal adalah suara yang dihasilkan oleh manusia (getaran pita suara) dengan bantuan proses pernafasan
dan bertujuan untuk keindahan (estetis).

Tidak semua suara manusia bisa disebut vokal, contohnya mendengkur. Meskipun mendengkur
merupakan suara yang dihasilkan manusia dan berkaitan erat dengan proses pernafasan, namun
mendengkur bukan suara yang secara sadar keluar untuk tujuan keindahan. Dengan kata lain, vokal
sudah pasti menjadi bagian dari suara, namun suara belum tentu masuk kriteria vokal.

B. Jenis Suara

Setiap manusia mempunyai vokal yang berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh alat pembentuk suara manusia
yang berbeda bentuk dan kemampuannya. Batas wilayah nada yang dapat dicapai (disuarakan) oleh
seseorang disebut Ambitus suara. Menurut ambitusnya, jenis suara manusia dapat digolongkan
menjadi:

1. Suara Anak - Anak


Suara anak anak terdiri dari dua jenis:

1. jenis suara tinggi dengan wilayah nada c f

2. jenis suara rendah dengan wilayah nada a d

2. Suara Orang Dewasa

Suara Wanita Dewasa, terdiri dari tiga jenis :

1. jenis suara tinggi (Sopran) dengan wilayah nada c a


2. jenis suara sedang (Mezzo Sopran) dengan wilayah nada a f

3. jenis suara rendah (Alto) dengan wilayah nada f d

Suara Pria Dewasa, terdiri dari tiga jenis :

1. jenis suara tinggi (Tenor) dengan wilayah nada C a

2. jenis suara sedang (Baritone) dengan wilayah nada A f

3. jenis suara rendah (Bass) dengan wilayah nada F d

Pada umumnya istilah vokal digunakan untuk menyebut suara yang dihasilkan oleh penyanyi. Sedangkan
orang yang bernyanyi disebut dengan vokalis. Lagu lagu yang dinyanyikan disebut dengan vokalia.
Adapun jenis vokalia :

1. Acapela: nyanyian tanpa iringan musik

2. Unisono: nyanyian banyak orang dengan lagu bersuara satu

3. Koor: nyanyian oleh banyak orang dengan lebih dari satu suara

4. Solo: nyanyian oleh seseorang didalam paduan suara atau nyanyian Tunggal nyanyian yang
dinyanyikan dari awal sampai akhir lagu sendirian
Vokal berasal dari kata bahasa latin vocalis yang berarti berbica atau bersuara. Vokal dalam seni musik
adalah alunan nada-nada yang keluar dari suara manusia. Vokal merupakan jenis bermusik yang paling
populer, karena dapat dilakukan dimanapun meski tanpa tambahan alat apapun.

Setiap manusia mempunyai vokal yang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh perbedaan bentuk dan
kemampuan alat pembentuk suara manusia satu dengan lainnya. Batas wilayah nada yang dapat
disuarakan oleh seseorang disebut Ambitus suara. Dalam bermusik vokal akan semakin indah apabila
diiringi dengan instrumen. Instrument adalah nada-nada yang keluar dari alat musik yang digunakan.

Pengertian Teknik Vokal

Teknik Vokal adalah cara memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga suara yang keluar
terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring. Selain ditentukan oleh organ-organ tubuh, mutu, dan
pembentukannya, suara manusia juga didukung oleh beberapa unsur-unsur teknik vokal,
diantaranya sebagai berikut.

Unsur-Unsur Teknik Vokal

1. Artikulasi, merupakan cara pengucapan kata demi kata maupun huruf demi hurup dengan jelas dan
benar. Faktor yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan artikulasi yang baik, antara lain.

Sikap badan yang baik dan benar dalam menyanyikan lagu,

Posisi mulut yang baik dan benar pada waktu menyanyi,

Latihan vokalisis,

Teknik pembentukan bunyi vokal, dan

Teknik pembentukan bunyi konsonan.

2. Pernapasan, adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya yang kemudian


disimpan, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan. Udara yang digunakan saat
bernyanyi lebih banyak daripada pada saat bernafas sehari-hari. Oleh karena itu, usahakan mengisi
paru-paru sebanyak mungkin saat menyanyi. Teknik pernapasan dalam menyanyi dibagi menjadi tiga,
yaitu teknik pernapasan dada, perut, dan diafragma.

3. Phrasering, adalah aturan penggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan
sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Untuk mendapatkan phrasering yang baik, seorang penyanyi
harus memahami arti sebuah kalimat, memahami tujuan/ pesan sebuah lagu, serta memahami bahwa
susunan nada dan syair lagu adalah satu keatuan yang utuh.

Dalam menyanyikan kalimat lagu secara utuh, tidaklah sesederhana "membaca kalimat" karena
disamping harus memahami kalimat yang diucapkan dengan sejelas mungkin, seorang penyanyi juga
harus memahami tanda-tanda dinamika, tekanan nada, susunan nada, dan lain-lain yang harus
dikerjakan bersamaan dengan pemenggalan kalimat.

4. Sikap Badan, adalah posisi badan ketika seseorang sedang bernyanyi, bisa dengan duduk atau berdiri
yang terpenting saluran pernapasan tidak terganggu. Sikap badan sangat mempengaruhi produksi suara
seseorang saat menyanyi, baik penyanyi solo maupun penyanyi kelompok. Sikap tubuh pada saat
menyanyi yang benar, baik pada saat bernyanyi dengan posisi duduk maupun posisi berdiri, antara lain.

a. Bernyanyi pada sikap duduk

Posisi duduk yang tegap, rileks, dada ke depan.

Posisi kedua kaki di depan dan menempel pada lantai.

Busungkan dada agar tulang rusuk berkembang dan rongga dada bertambah besar.

b. Bernyanyi pada sikap berdiri

Posisi kedua kaki harus siap menjadi tumpuan saat berdiri, rilekskan badan dan jangan tegang
karena dapat mempengaruhi produksi suara.

Posisi kedua bahu datar dan busungkan dada agak ke depan agar suara yg keluar lebih
maksimal, dan rilekskan kedua lengan.

Renggangkan kedua kaki dengan santai, lalu salah satu kaki agak sedikit maju kedepan.

Kedua lutut harus rileks dan mudah digerakkan.

5. Resonansi, adalah usaha untuk memperindah suara dengan memfungsikan rongga-rongga udara yang
ikut bervibrasi/ bergetar di sekitar mulut dan tenggorokan. Kualitas dan kuantitas suara hasil penguatan
resonansi akan membedakan warna suara satu instrumen dengan instrumen lainnya. Sebagai contoh,
Violin menghasilkan suara tipis dan tinggi, berbeda dengan contra bass yang menghasilkan suara tebal
dan besar. Warna suara dari kedua instrumen jelas berbeda karena secara fisik keduanya memiliki ruang
resonansi yang berbeda jauh. Demikian pula pada setiap manusia pasti memiliki perbedaan, baik
bentuk, ukuran , maupun kualitasnya. Namun, pada saat bernyanyi semua memiliki fungsi yang sama
yaitu rongga resonan menguatkan dan memperbesar getaran suara dari sumbernya (pita suara).
Terdapat 3 rongga resonansi pada manusia yaitu:

Resonan atas (nasal cavities/ langit langit keras) yaitu semua rongga di atas mulut dan
tenggorokan pada kepala manusia.

Resonan tengah yakni mulut dan bagian belakang mulut (pharink).

Resonan bawah (dada).

6. Vibrato, adalah usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan cara memberi gelombang atau suara
yang bergetar teratur, biasanya diterapkan diakhir sebuah syair lagu. Tidak semua syair lagu
menggunakan vibrato, adakalanya syair lagu itu polos atau dikurangi. Vibrato yang berlebihan dapat
mengubah nada dan vocal, sedangkan vibrasi yang di buat-buat dapat memberi kesan seperti
kedinginan.

7. Improvisasi, adalah usaha memperindah lagu dengan merubah sebagian melodi lagu secara
profesional, tanpa merubah melodi pokoknya. Beberapa penyanyi sering membuat variasi pada lagu
yang dibawakan secara spontanitas tanpa persiapan terlebih dahulu, hal ini dinamakan improvisasi
vokal. Adapun syair lagu yang dibawakan tidak berubah meskipun lagu telah diimprovisasi. Yang
berubah adalah panjang pendeknya nilai not dan aksen setiap suku kata.

8. Intonasi, adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau secara tepat. Ketepatan intonasi
dalam setiap lagu merupakan dambaan setiap penyanyi. Untuk menguasai intonasi yang tepat, terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

Percaya diri, rileks, tidak tegang dan tidak takut mencapai nada-nada tinggi dalam menyanyi,

Konsentrasi dan hilangkan keraguan dalam mengambil nada sehingga tinggi nada tidak turun,

Latihan pernafasan dengan diafragma agar nafas lebih panjang,

Selaraskan pita suara, terutama pada setiap ulangan nada dan nada yang ditahan,

Peka terhadap suara lain terutama iringan,

Latihan interval untuk membidik lompatan-lompatan nada dengan tepat,

Latihan nada-nada peralihan register suara, untuk menyanyikan lagu yang berpindah kunci,

Latihan nada-nada pada batas wilayah suara, baik itu suara tinggi maupun rendah,

Pengucapan huruf-huruf hidup dengan jelas agar tinggi nada tidak berubah,
Tidak terpengaruh tangga nada lain, seperti terbawa kebiasaan menyanyikan tangga nada lagu-
lagu daerah asal.

Musik Vokal

Music vocal, artinya karya music yang dilantunkan dengan vocal. Music vocal lazim pula disebut identik
dengan menyanyi, mengingat seni vocal dapat berlaku pula bagi mereka yang mendalami seluk beluk
vocal bagi kegiatan drama, MC, dan presenter. Vocal drama sangat jelas sekali. Yang satu musical, yang
satu lagi tidak musical. Yang satu lebih bebas bereksplorasi, sedangkan yang satu lagi memiliki
keterikatan musical.
Seseorang yang memiliki keinginan menjadi penyanyi amatir, apalagi professional, tidak cukup hanya
bermodalkan warna suara yang bagus. Sekalipun memang, warna suara yang khas sangat penting
dimiliki oleh seorang penyanyi. Lebih dari itu, ia perlu memiliki wawasan praktis tentang seni music,
bahkan wawasan praktis tentang seni music, bahkan wawasan pengetahuan akan seni music. Tidak
sedikit kita menemukan seorang MC atau presenter yang saat berbicara atau berbincang-bincang di atas
stage suaranya sangat memikat. Namun, begitu ia menyanyi, keadaannya sangat berbeda.
Bagi MC atau presenter mana pun yang memiliki masalah seperti tadi, dianjurkan untuk banyak tahu
dan banyak belajar seni music. Sungguh amat disayangkan, apabila modal yang sudah sangat baik itu
tidak diasah secara musical. Kalaupun dari pengetahuan dan praktik musical tadi tidak akan
membuatnya menjadi penyanyi, namun paling tidak, kegiatan music vokalnya akan sangat
membantunya mampu berbicara atau berdialog secara musical.
Kelemanahan yang paling menonjol pada dunia presenter kita, termasuk kebanyakan pemain sinetron
serta dramawan kita saat dirinya tampil suaranya datar-datar saja, atau kurang memiliki kehangatan
intinasi karena kurang terbekali jiwa musiknya.
TEKNIK VOCAL adalah : Cara memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga suara yang keluar
terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring.

UNSUR-UNSUR TEKNIK VOCAL :

Artikulasi, adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.
Pernafasan adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian disimpan, dan
dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan.
Pernafasan di bagi tiga jenis, yaitu :

Pernafasan Dada: cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah lelah.

Pernafasan Perut: udara cepat habis, kurang cocok digunakan dalam menyanyi, karena akan cepat lelah.

Pernafasan Diafragma: adalah pernafasan yang paling cocok digunakan untuk menyanyi, karena udara
yang digunakan akan mudah diatur pemakaiannya, mempunyai power dan stabilitas vocal yang baik.

Phrasering adalah : aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan
sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
Sikap Badan : adalah posisi badan ketika seseorang sedang nyanyi, bisa sambil duduk, atau berdiri, yang
penting saluran pernafasan jangan sampai terganggu.
Resonansi adalah : usaha untuk memperindah suara dengan mefungsikan rongga-rongga udara yang
turut bervibrasi/ bergetar disekitar mulut dan tenggorokan.
Vibrato adalah : Usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan cara memberigelombang/ suara yang
bergetar teratur, biasanya di terapkan di setiap akhir sebuah kalimat lagu.
Improvisasi adalah usaha memperindah lagu dengan merubah/menambah sebagian melodi lagu dengan
profesional, tanpa merubah melodi pokoknya.
Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat.
Syarat-syarat terbentuknya Intonasi yang baik :

Pendengaran yang baik

Kontrol pernafasan

Rasa musical.
NADA adalah bunyi yang memiliki getaran teratur tiap detiknya.

SIFAT NADA ADA 4 (EMPAT) :

FITCH yaitu ketepatan jangkauan nada.


DURASI yaitu lamanya sebuah nada harus dibunyikan
INTENSITAS NADA yaitu keras,lembutnya nada yang harus dibunyikan.
TIMBRE yaitu warna suara yang berbeda tiap-tiap orang.
AMBITUS SUARA adalah luas wilayah nada yang mampu dijangkau oleh seseorang.

Seorang penyanyi professional harus mampu menjangkau nada-nada dari yang paling rendah sampai
yang paling tinggi sesuai dengan kemampuannya.

CRESCENDO adalah suara pelan berangsur-angsur keras.

DESCRESCENDO adalah suara keras berangsur-angsur pelan.

STACATO adalah suara dalam bernyanyi yang terpatah-patah.

SUARA MANUSIA DIBAGI 3 (TIGA) :

Suara Wanita Dewasa ;


Sopran (suara tinggi wanita)

Messo Sopran (suara sedang wanita)

Alto (suara rendah wanita)

Suara Pria Dewasa :


Tenor (suara tinggi pria)

Bariton (suara sedang pria)

Bas (suara rendah pria)

Suara Anak-anak :
Tinggi

Rendah.

TANGGA NADA DIATONIS adalah rangkaian 7 (tujuh) buah nada dalam satu oktaf yang mempunyai
susunan tinggi nada yang teratur.

Tangga Nada Diatonis Mayor adalah Tangga Nada yang mempunyai jarak antar nadanya 1 (satu) dan
(setengah).

Ciri-ciri tangga nada Diatonis Mayor :


Bersifat riang gembira
Bersemangat
Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do = C
Mempunyai pola interval : 1 , 1 ,. , 1 , 1 , 1,
Ciri-ciri Tangga nada Diatonis Minor :

Kurang bersemangat.
Bersifat sedih
Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La = A
Mempunyai pola interval : 1 , , 1 , 1 , , 1 , 1 .
Catatan : Teori ini kurang sesuai dengan musik Dangdut yang banyak berkembang di Indonesia.

Contoh Lagu yang bertangga nada Mayor : Maju Tak Gentar, Indinesia Raya, Hari merdeka, Halo-halo
Bandung, Indonesia Jaya, Garuda Pancasila, Mars Pelajar.

Contoh Lagu yang bertangga nada Minor : Syukur, Tuhan, Gugur Bunga.

TANGGA NADA KROMATIS adalah tangga nada yang mempunyai jarak antar nadanya hanya . Contoh :
C Cis D Dis- E F Fis G Gis A Ais B

TANGGA NADA ENHARMNONIS adalah rangkaian tangga nada yang mempunyai nama dan letak yang
berbeda, tetapi mempunyai tinggi nada yang sama.

Contoh : Nada Ais-Bes, Cis-Des, Gis-As, Dis-Es, Fis-Ges.

APRESIASI yaitu Totalitas kegiatan yang meliputi penglihatan, pengamatan, penilaian, dan penghargaan
terhadap suatu karya seni.

BIRAMA adalah ketukan tetap yang berulang-ulang pada sebuah lagu. Contoh birama :

2/4 , 3/4 , 4/4 , 6/8

PADUAN SUARA adalah Penyajian musik vocal yang terdiri dri 15 orang atau lebih yang memadukan
berbagai warna suara menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat menampakan jiwa lagu yang
dibawakan.

JENIS-JENIS PADUAN SUARA :

Paduan Suara UNISONO yaitu Paduan suara dengan menggunakan satu suara.
Paduan Suara 2 suara sejenis, yaitu paduan suara yang menggunakan 2 suara manusia yang sejenis,
contoh : Suara sejenis Wanita, Suara sejenis Pria, Suara sejenis anak-anak.
Paduan Suara 3 sejenis S S A, yaitu paduan suara sejenis dengan menggunakan suara Sopran 1,
Sopran 2, dan Alto.
Paduan Suara 3 suara Campuran S A B, yaitu paduan suara yang menggiunakan 3 suara campuran ,
contoh : Sopran, Alto Bass.
Paduan suara 3 sejenis T- T B, yaitu paduan suara 3 suara sejenis pria dengan suara Tenor 1, Tenor 2,
Bass.
Paduan Suara 4 suara Campuran, yaitu paduan suara yang mengguanakan suara campuran pria dan
wanita, dengan suara S A T B. Sopran, Alto, Tenor, Bass.
DIRIGEN / CONDUCTOR adalah orang yang memimpin Paduan Suara.

Syarat-syarat seorang Dirigen/ Conductor yang baik :

memiliki sifat kepemimpinan


memiliki ketahanan jasmani yang tangguh
sebaiknya sehat jasmani dan rohani
simpatik
menguasai cara latihan yang efektif
memiliki daya imajinasi yang baik
memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan bermain musik.

TANDA DINAMIK adalah tanda utuk menyatakan keras, lembutnya sebuah lagu yang dinyanyikan.
Contoh-contoh Tanda Dinamik :

1. f : forte = keras

2. ff : fortissimo = sangat keras

3. fff : fortissimo assai = sekeras mungkin

4. mf : mezzo forte = setemgah keras

5. fp : forte piano = mulai dengan keras dan diikuti lembut

6. p : piano = lembut

7. pp : pianissimo = sangat lembut

8. ppp : pianissimo possibile = selembut mungkin

9. mp : mezzo piano = setengah lembut

PERUBAHAN TANDA DINAMIKA :

Diminuendo (dim) : melembut

Perdendosi : melembut sampai hilang

Smorzzande : sedikit demi sedikit hilang

Calando : mengurangi keras

Poco a poco : sedikit demi sedikit / lambat laun


Cresscendo : berangsur-angsur keras

Decrsescendo : berangsur-angsur lembut

TANDA TEMPO adalah tanda yang diguakan untuk menunjukan cepat atau lambatnya sebuah lagu yang
harus dinyanyikan. A.TANDA TEMPO CEPAT :

1. Allegro : cepat

2. Allegratto : agak cepat

3. Allegrissimo : lebih cepat

4. Presto : cepat sekali

5. Presstissimo : secepat-cepatnya

6. Vivase : cepat dan girang

B. TANDA TEMPO SEDANG :

1. Moderato : sedang

2. Allegro moderato : cepatnya sedang

3. Andante : perlahan-lahan

4. Andantino : kurang cepat

C. TANDA TEMPO LAMBAT :

1. Largo : lambat

2. Largissimo : lebih lambat

3. Largeto : agak lambat

4. Adagio : sangat lambat penuh perasaan

5. Grave : sangat lambat sedih

6. Lento : sangat lambat berhubung-hubungan.

PERMATA / CORONA adalah tanda untuk menambah hitungan menurut selera.


ada 3 jenis musik vokal :

Solo /tunggal
Paduan Suara Keci : Duet, Trio, Kwartet, Kwintet, Sextet, dan Septet.
Opera : perpaduan musik vokal dengan drama
Paduan suara : Nyanyian yang dibawakan secara bersama-sama/berkelompok
NADA : suara yang beraturan
TANGGA NADA : nada yang telah diatur secara urut berdasarkan tinggi rendahya suara (c-d-e-f-g-a-b-c)
JENIS ALAT MUSIK :

Melodis
Harmonis
Ritmis
jenis suara manusia

Penyajian musik vocal

Musik Vokal adalah musik yang dalam penyajiannya mengandalkan vokal atau suara manusia. Bentuk
musik vokal bermacam macam, diantaranya adalah bentuk vocal tunggal atau solo vokal , duet vokal,
trio vokal, kwartet vokal, Vokal grup, hingga dalam bentuk paduan suara.
1. Solo vokal
Adalah bentuk penyajian musik vokal yang dilakukan hanya oleh satu orang penyanyi.
2. Duet
Adalah bentuk penyajian musik vokal yang dilakukan oleh dua orang penyanyi yang biasanya
menggunakan dua melodi suara yang berbeda.
3. Trio
Adalah bentuk penyajian musik vokal yang dilakukan oleh tiga orang penyanyi yang masing-masing sura
/ melodinya berbeda satu dengan lainnya.
4. Kwartet
Adalah bentuk penyajian musik vokal yang dilakukan oleh empat orang penyayi yang melodinya
berbeda.
5. Vokal grup
Adalah bentuk penyajian musik vokal yang dilakukan paling sedikit empat orang yang dengan harmoni
empat suara dengan diiringi oleh alat musik pengiring. Alat musik pengiring tersebut dapat berupa piano
maupun gitar.
6.Paduan Suara
Adalah bentuk terbesar dari penyajian musik vokal karena dapat dilakukan oleh minimal 15 orang yang
biasanya dibagi menjadi empat suara.

Anda mungkin juga menyukai