Anda di halaman 1dari 12

MUSIK TRADISIONAL

JAWA BARAT
Kelompok 1
• 1. Aznatyfa Zetta S. (09) 3. Nurul Hidayah (29) 5. Risnaldi B.D (30)
• 2. Cinta Mirta (10) 4. Muhammad Dika A. (25)
PENGERTIAN & CIRI MUSIK
TRADISIONAL SECARA UMUM

• Pengertian
Musik tradisional merupakan musik yang hidup di masyarakat yang diqariskan
secara turun temurun dan dipertahankan sebagai sarana hiburan yang
berkembang di daerah tertentu dan menggunakan bahasa, gaya, serta tradiai khas
daerah setempat.
• Ciri-ciri
1. Tidak memiliki notasi 6. Budaya masyarakat
2. Dipelajari secara lisan 7. Melibatkan alat musik daerah
3. Bersifat informal
4. Syair lagu berbahasa daerah
5. Pemainnya tidak terspesialisasi
LATAR BELAKANG MUSIK
TRADISIONAL JAWA BARAT

Seiring dengan kemajuan jaman, tradisi dan kebudayaan daerah yang pada awalnya
dipegang teguh, dipelihara dan dijaga keberadaannya oleh setiap suku, kini sudah
hampir punah. Pada umumnya masyarakat merasa gengsi dan malu apabila masih
mempertahankan dan menggunakan budaya lokal atau budaya daerah. Kebanyakan
masyarakat memilih untuk menampilkan dan menggunakan kesenian dan budaya
modern daripada budaya yang berasal dari daerahnya sendiri yang sesungguhnya
justru budaya daerah atau budaya lokallah yang sangat sesuai dengan kepribadian
bangsanya. Mereka lebih memilih dan berpindah ke budaya asing yang belum tentu
sesuai dengan keperibadian bangsa bahkan masyarakat lebih merasa bangga
terhadap budaya asing daripada budaya yang berasal dari daerahnya sendiri.
ALAT MUSIK JAWA BARAT

• REBAB

sudah dikenal sejak abad ke-9 masehi. Menurut sejarah, rebab dibawa oleh para
pedagang Timur Tengah yang berlayar ke Indonesia.
Pada awal kemunculannya, rebab adalah alat musik tradisional berbahan dasar
tembaga dan memiliki tiga buah senar atau dawai. Namun, lama kelamaan Rebab
berubah dengan menggunakan bahan dasar kayu dan berbentuk seperti busur panah.
Rebab termasuk alat musik tradisional yang digesek. Memainkannya seperti
memainkan biola
• Suling

Suling merupakan alat musik tradisional yang ditiup, terbuat dari bahan dasar kayu atau bambu. Suling
memiliki lubang untuk mengatur nada. Jumlah lubangnya juga bervariasi, dari empat sampai delapan lubang,
tergantung dengan kebutuhan lagu.
Dalam musik daerah Jawa Barat, suling yang biasanya digunakan adalah suling yang memiliki empat buah
lubang. Peran yang dimainkan suling adalah memberikan melodi pada lantunan lagu tradisional.
• Karinding

Cara memainkan karinding adalah dengan meletakannya di bibir, kemudian tepuk


bagian pemukulnya supaya tercipta resonansi suara. Suara karinding muncul dari
pergesekan pegangan dan ujung jari yang ditepuk-tepuk.
Biasanya karinding terbuat dari bambu, namun ada juga karinding yang dibuat dari
pelepah pohon aren. Karinding yang dibuat dari bambu dipakai oleh perempuan,
sedangkan yang terbuat pohon aren digunakan oleh pemain laki-laki.
Karinding biasanya digunakan sebagai alat pengusir hama di sawah.
• Calung

bentuknya tidak berbeda jauh dengan alat musik tradisional Jawa Barat lainnya, angklung. Biasanya bahan yang digunakan
untuk membuat calung adalah bambu jenis awi wulung, atau lebih dikenal dengan nama bambu hitam. Namun tidak sedikit
juga yang menggunakan bambu ater sebagai bahan dasar pembuatan alat musik daerah Jawa Barat ini.
Calung tergolong ke dalam alat musik tradisional yang dipukul. Cara memainkannya bergantung pada jenis calungnya, yaitu
calung rantay dan calung jinjing. Untuk calung rantay, kamu harus memukulnya dengan dua tangan dengan posisi duduk
bersila. Sedangkan untuk calung jinjing, kamu bisa memainkannya dengan menggunakan tangan kanan saja, dan tangan kiri
untuk memegang alat musik tradisional tersebut.
LAGU DAERAH JAWA BARAT

• Lirik Manuk Dadali


Mesat ngapung luhur jauh di awang-awang
Meberkeun jangjangna bangun taya karingrang
Kukuna ranggoas reujeung pamatukna ngeluk
Ngapak mega bari hiberna tarik nyuruwuk
Saha anu bisa nyusul kana tandangna
Tandang jeung pertentang taya bandinganana
Dipikagimir dipikaserab ku sasama
Taya karempan kasieun leber wawanenna
Menahan diri :
Manuk dadali manuk panggagahna
Perlambang sakti Indonesia JayaManuk dadali pangkakoncaranaResep ngahiji rukun sakabehnaHirup sauyunan tara pahiri-hiriSilih
pikanyaah teu inggis bela patiManuk dadali ngandung siloka sinatriaKeur sakumna Bangsa di Nagara Indonesia
TOKOH MUSIK TRADISIONAL JAWA
BARAT

Raden Machjar Angga Koesoemadinata (sering ditulis Kusumadinata,


Kusumahdinata, kusumah dinata, Anggakusumadinata; lebih dikenal dengan
Pak Machjar atau Pak Mahyar; lahir di Sumedang, Jawa Barat, 7 Desember
1902 – meninggal di Bandung, Jawa Barat, 9 April 1979 pada umur 76
tahun) adalah seorang seniman dan musikolog Sunda. Ia dikenal sebagai
pengarang lagu-lagu Sunda, pendidik yang mengkhususkan diri dalam
memajukan pendidikan seni-suara Sunda, peneliti serta ahli teori musik
Sunda, pecipta sistem notasi nada Sunda da mi na ti la dan penemu sistem
17 tangga nada Sunda.
FUNGSI MUSIK TRADISIONAL JAWA
BARAT

Secara fungsi, seni musik traditional diciptakan untuk beberapa kondisi dan fungsi dan
tujuan tertentu yang diulas pada bagian di bawah ini.

1.Sebagai Alat Komunikasi

2.Sebagai Sarana Hiburan


3.Sebagai Musik Pengiring Tarian
4.Sebagai sarana adat budaya (ritual)
5.Sebagai sarana ekonomi
6.Sarana pengembangan Diri
JENIS PENGELOMPOKAN MUSIK

AEROFONE CHORDOFONE
• Kordofon (Chordophone) adalah Sebuah alat
• Aerofon (Aerophone) adalah Sebuah alat musik
musik berdasarkan Instrument yang sumber
berdasarkan Instrument yang sumber bunyinya
berasal dari hembusan udara yang terdapat pada bunyinya berasal dari dawai atau senar yang
terdapat pada bagian alat musik itu sendiri.
rongga-rongga alat musik itu sendiri.
• Kecapi
• Contoh:
• Rebab
• Suling
• Karinding • Tarawangsa
JENIS PENGELOMPOKAN MUSIK

IDIOFONE MEMBRANOFONE
• Idiofon (Idiophone) adalah Sebuah alat musik • Membranofon (Membranophone) adalah Sebuah
bedasarkan Instrument yang sumber bunyinya alat musik berdasarkan Insturment yang sumber
berasal dari bahan dasar alat musik itu sendiri. bunyinya berasal dari selaput atau membran yang
terdapat pada bagian alat musik itu sendiri.
• Angklung
• Jenglong
• Arumba
• Calung
• Celempung

Anda mungkin juga menyukai