Kompetensi Dasar
3.1. Memahami teknik pengembangan ornamentasi melodis dan ritmis lagu dalam bentuk
vokal solo/tunggal
4.1. Mengembangkan ornamentasi ritmis maupun melodis lagu dalam bentuk vokal
solo/tunggal
RINGKASAN MATERI
2. Appoggiatura
Ornamen ini masih berbentuk sama seperti Acciaccatura hanya saja pada
Appoggiatura penulisannya tidak menggunakan garis miring seperti sebuah
not yang dicoret. Bentuk notnya pun sama masih menggunakan not 1/8.
Perbedaan lainnya adalah Appoggiatura dimainkan saat jatuhnya ketukan,
sehingga posisi not pokok menjadi bergeser.
3. Morden
Ornamen ini terdiri dari dua jenis yaitu upper mordent dan lower mordent.
Beda antara keduanya adalah sebagai berikut:
● Upper Mordent adalah nada pokok, nada atas, kembali lagi ke nada
pokok. Cara memainkannya adalah dengan cara secepat mungkin
tergantung pada tempo lagu yang sedang dimainkan.
● Lower Mordent adalah nada pokok, nada bawah, kembali lagi ke nada
pokok. Cara memainkannya sama seperti upper mordent yaitu dengan
cara secepat mungkin sesuai tempo yang sedang dimainkan.
4. Trill
Ornamen ini memiliki kemiripan dengan Morden hanya saja biasanya Trill
dimainkan lebih panjang daripada Morden. Not yang digunakan adalah not
pokok dan not di atasnya atau nada pokok dengan nada atas. Pada musik
klasik Trill dimulai pada not atas baru ke not pokok, namun pada musik
modern seringkali Trill dimainkan dengan memulai dari not pokok yang
memiliki tanda Trill. Tanda Trill bisa menggunakan tulisan kecil di atas not
berupa tulisan huruf “tr” kecil. Bisa juga setelah tulisan “tr” ditambahkan
dengan simbol seperti lambang Morden hanya saja lebih panjang.
Lihat dan dengarkan cara memainkan ornamen trill pada link berikut ini :
Cara memainkan ornament trill dengan gitar :
https://www.youtube.com/watch?v=6RM06HMDgko
Cara memainkan ornament trill dengan piano :
https://www.youtube.com/watch?v=rm_ZHPSx_l8
5. Turn
Ornamen ini memiliki empat jenis nada dengan urutan nada atas, nada
dasar/pokok, nada bawah, dan nada pokok. Ada beberapa jenis Turn yaitu:
● Tanda Turn yang terletak di atas not maka dimainkan langsung pada
not pokok.
● Tanda Turn setelah not pokok maka dimainkan dengan terlebih dahulu
memainkan not pokok kemudian baru memainkan Turn.
e. Tremolo, yaitu getaran vokal yang lebih rapat seperti yang banyak
dilakukan para penyanyi seriosa.
contoh:
1. PUTRI AYU - Symphoni Yang Indah : https://youtu.be/j-mtPsplmnU
2.
f. Falsetto/Kopitiam atau yang sering disebut suara palsu karena bermula
dari keinginan penyanyi pria yang bernyanyi dengan suara wanita yang
dahulu ada larangan bagi penyanyi wanita.
contoh:
1.
g. Head Voice, yaitu jenis suara register kepala.
contoh:
1. Isyana Sarasvati - Opera Arias - Frühlingsstimmen - Walzer, Op. 410 - Johann Strauss
II : https://youtu.be/wmjhbSQ8UGA
2.
3.
a. Musik Pop
Musik Pop atau yang biasa disebut dengan musik populer merupakan
jenis musik yang berkembang pesat dan memiliki banyak penggemar di
Indonesia. Istilah populer itu sendiri dapat diartikan terkenal. Dengan
demikian musik populer dapat diartikan jenis musik yang berkembang
dan terkenal atau dengan kata lain digemari masyarakat luas pada saat itu.
Musik atau lagu populer yang berkembang di Indonesia ini memiliki
ciri-ciri yaitu penggunaan ritmik yang bebas dengan menggunakan
alat-alat musik elektrik serta drum. Syair lagunya pun mudah dicerna oleh
berbagai kalangan masyarakat karena tema yang disajikan biasanya
seputar kehidupan yang terjadi sehari-hari. Contoh lagu populer tahun
90-an seperti, Bebas (Iwa K), Ada Cinta (Bening), Cerita Cinta (Kahitna
), Kasih Jangan Pergi , Untukmu (Tito Sumarsono), dan masih banyak
lagi yang lainnya. Sedangkan lagu populer pada masa kini contohnya :
Satu Dalam Jiwa (Isyana Sarasvati), Sendiri (Giring Ganesha), Merakit
(Yura Yunita), Cinta Sejati ( Bunga Citra Lestari), Cinta Terbaik
(Cassandra), Awas Jatuh Cinta (Armada), Merindukanmu (D’MASIV),
Asal Kau Bahagia (Armada), Cinta dalam Hati ( Ungu), dan yang lainnya
masih banyak lagi .
Gambar 3.1. Isyana Sarasvati, Bunga Citra Lestari, Giring Ganesha, dan
Armada Band
b. Musik Rock
Musik Rock merupakan salah satu jenis aliran musik yang memiliki
keterkaitan dengan musik pop. Ciri-ciri musik rock diantaranya selain
menggunakan irama yang keras juga menggunakan alat musik yang
didominasi oleh alat musik gitar elektrik dengan amplifier yang
menghasilkan efek suara yang variatif dan menimbulkan suara yang
keras. Contoh lagu rock antara lain: Terlalu Manis (Slank), Beraksi
(Kotak), Kangen (Ari Lasso), Panggung Sandiwara (Ahmad Albar),
Tragedi (Boomerang), Putri (Zamrud), Bintang Kehidupan (Nike Ardila),
Jarum Neraka (Nicky Astria), Mimpi (Anggun C. Sasmi), dan yang
lainnya
Gambar 3.2. Achmad Albar, Anggun C Sasmi, Kaka Slank, dan Kotak Band
c. Musik Jazz
Musik Jazz di Indonesia berkembang cukup baik dan mempunyai
penggemar tersendiri. Penyajian musik jazz masih terbilang jarang
disebabkan salah satunya adalah terbatasnya tempat-tempat yang sering
menampilkan lagu-lagu jazz. Musik jazz biasanya ditampilkan di tempat
yang sering dikunjungi oleh masyarakat menengah ke atas seperti café
atau lounge. Itupun tidak semua café menampilkan musik jazz sebagai
tambahan hiburannya. Musik jazz mempunyai ciri-ciri yang penuh
dengan improvisasi baik oleh penyanyi maupun pemain musik
iringannya. Improvisasi yang dilakukan dalam musik jazz sangat kental
dan berani mengubah progres akor yang berulang dalam sebuah lagu
yang awalnya masih datar menjadi lebih ekspresif sesuai keinginan
penyanyi maupun pemain musiknya. Contoh penyanyi jazz Indonesia
antara lain : Januari (Glenn Fredly), Sedari Dulu (Tompi), Aku Ingin
(Indra Lesmana), Could It Be (Raisa), Everybody Knew (Citra
Scholastika), Jangan Pernah Berubah (Marcell Siahaan), dan lain-lain.
Gambar 3.3. Glenn Fredly, Citra Scholastika, Marcell Siahaan, dan Indra Lesmana
d. Musik Dangdut
Musik dangdut merupakan musik kombinasi antara musik Melayu dan
musik India. Musik ini berkembang dan menghadirkan ciri khas yang
berbeda dengan musik Melayu. Ciri khas tersebut adalah penggunaan alat
musik tabla (kendang) sejenis alat musik perkusi yang menghasilkan
suara Ndut. Suara Ndut inilah yang mengakibatkan musik dangdut enak
untuk bergoyang / berjoget. Musik dangdut mempunyai penggemar yang
tidak sedikit di Indonesia. Apalagi masyarakat di daerah-daerah sangat
terbiasa mendengarkan musik dangdut sebagai salah satu kegemaran
dalam mengekspresikan perasaannya.
Gambar 3.4. Rhoma Irama, Via Vallen, Didi Kempot, dan Dewi Persik
Lengkapilah tabel di bawah ini berdasarkan pengamatan yang telah kalian saksikan!
(Lihat Modul Pendamping Belajar Siswa Kelas 9)