Anda di halaman 1dari 4

KRITIK MUSIK

Kritik musik adalah ulasan mengenai penilaian dari aspek nilai keindahan (estetis)
terhadap penyajian musik tersebut. Hal yang mewujudkan kaidah keindahan musikal dalam
karya musik yaitu sebagai berikut.
·         Pengolahan bunyi dan berbagai parameter dasar musik lainnya.
·         Pengolahan waktu dan diam di dalam musik.
·         Aspek harmonisasi.
·         Kedinamisan karya.
·         Aspek instrumentasi dan struktur komposisi.

Selain nilai keindahan, juga dapat dinilai dengan mengamati keunikan penyajian musik tersebut.
Hal -hal yang harus diperhatikan untuk mengamati keunikan sebuah karya seni, yaitu sebagai
berikut.
1.      Apakah ide karya seni asli dari komponis dan belum pernah ada yang serupa.
2.    Penggunaan alat musik memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan kelaziman cara
permainan.
3.     Apakah ditemukan perkembangan dan perluasan instrumentasinya.
4.  Apakah karya yang dibuat mampu membuat bahan apresiasi yang menarik bagi penonton.

Nilai yang berkaitan dengan segi nonteknis dalam penyajian musik adalah nilai kaitannya
dengan fungsi penyajian musik tersebut, seperti nilai ritual, nilai ekonomi, nilai sosial, dan lain-
lain. Berdasarkan teori kritik yang dikemukakan oleh Feldman (1967) yang dikutip oleh bangun
(2001), dalam teori kritik seni dikenal empat tahapan :
1.      Tahap Deskripsi
Mengacu pada proses pengumpulan data yang secara langsung diperoleh oleh kritikus. Di
dalam tahapan ini, kritikus hanya mengemukakan hasil pengamatannya terhadap suatu objek,
yaitu musik atau pertunjukkan musik.

2.      Tahap Analisis Formal


Mengacu pada suatu proses analisis yang dilakukan kritikus terhadap musik yang dimainkan. Di
tahap ini, kritikus mengemukakan hasil analisisnya tentang bunti yang dihasilkan, baik nada,
ritme, harmonisasi akor, dinamika, atau warna suara dari musik tersebut. Jadi, tahap ini lebih
menekan pada elemen-elemen musik yang dimainkan.

3.      Tahap Interpretasi
Mengacu pada suatu proses ketika kritikus memaknai musik berdasarkan pemahaman dan
analisis yang telah dilakukannya dengan teliti.Menurut Bangun (2001), tahap ini bukan untuk
menilai musik yang diamati.

4.      Tahap Evaluasi
Mengacu pada suatu proses ketika kritikus menyatakan pandangan atau kritiknya terhadap
musik yang dimainkan. Pada tahap ini lah kritikus memberikan penilaian subjektif yang
dilatarbelakangi oleh pemahaman mendalam terhadap musik, kemampuan menganalisis musik,
dan kemampuan memaknai musik yang dimainkan. Inti dari tahap ini adalah “baik” atau
“buruk”, “benar” atau “salah”, atau “berhasil” atau “gagal.”

E.    Mengkomunikasikan Kritik Musik

Kritik musik dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis. Jika secara tertulis, kritik musik
harus memiliki sistematika penulisan yang mencakup : Pendahuluan, deskripsi, analisis,
interpretasi, dan evaluasi sebagai bahan kesimpulan.
1.      Pendahuluan
Kemukakan latar belakang hubungan dengan pengalamanmu dalam konser musik sebagai
pendengar.
2.      Deskripsi
Tuliskan seluruh informasi tentang penyelenggaraan konser atau pertunjukkan musik.
3.      Analisis
Fokuslah pada musik yang dimainkan, kemudian amati bagaimana cara pemain memainkan
karya musik atau lagu mereka.
4.      Interpretasi
Memaknai musik dengan pemahaman yang cukup tentang musik, pencipta, nilai estetika, dan
pemahaman budaya.
5.      Evaluasi
Memberi penilaian terhadap pertunjukkan atau konser musik yang kamu saksikan yang
dilandaskan pada analisis dan interpretasi yang dilakukan pada tahap selanjutnya.

Sedangkan secara lisan, cara dari mengungkapkan kritik sebagai berikut :


1.      Kritik hendaknya disusun dengan kata-kata yang sopan dan terarah.
2.      Kritik hendaknya tidak disusun secara emosional.
3.      Kritik yang baik adalah memberikan jalan keluar mengatasi kekurangan dan kelemahan karya
seni menuju perbaikan dan kepuasan.
4.      Ungkapan kritik hendaknya menjadi dasar analisis suatu karya seni.
 Aspek Pengolahan Bunyi

Aspek ini berkaitan dengan bagaimana penyaji atau pencipta mengolah


bunyi pada karya musik yang mana hasil karya tersebut lebih menampilkan
segi kualitas dan karakter.

 Aspek Pengolahan Waktu

Aspek ini berkaitan dengan sajian karya seni musik yang memiliki waktu pas,
tidak membosankan untuk didengarkan dan tidak pula terlalu singkat, baik
bagian awal dan akhirnya jelas.

 Aspek Harmonisasi

Aspek ini berkaitan dengan keselarasan antara bunyi-bunyian yang ada pada
suatu karya musik apakah nyaman atau tidak didengarkan oleh telinga.

 Aspek Kedinamisan Karya

Aspek ini berkaitan dengan nada dan suara yang ada pada suatu karya seni
apakah pas atau tidak bagian nyaring maupun lembutnya.

 Aspek Instrumen dan Struktur Komposisi

Aspek ini berkaitan dengan susunan pada musik apakah sesuai dan selaras
untuk menjadi satu kesatuan bersamaan dengan instrumen pengiringnya.

Anda mungkin juga menyukai