Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Darren Husaini

Kelas : XMIPA-5

Absen 20

Mapel : SENI BUDAYA

Mengkomunikasikan Kritik Musik


Pengertian Kritik Musik
Kritik musik adalah penganalisaan dan pengevaluasian suatu karya musik dengan tujuan untuk
meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki karya tersebut. Kritik
musik dapat juga diartikan sebagai pertimbangan baik buruk terhadap kemampuan seseorang atau
kelompok dalam memproduksi musik/lagu atau karya musik dalam pertunjukan seni. Dengan kata lain,
kritik musik dalam pertunjukan seni memperlihatkan objek dari kritik, yaitu musik yang berhubungan
dengan nada, ritme, harmoni, intensitas, warna suara, interpretasi, dan ekspresi.

Seorang kritikus musik harus memiliki beberapa kemampuan dan pengalaman dasar sebagai berikut :

1.      Mengobservasi atau mengamati suatu lagu dengan teliti.

2.      Punya pengetahuan tentang beragam jenis genre musik dan gaya lagu tiap genre.

Contoh genre musik : jazz, pop, klasik Barat, keroncong, dangdut, tradisi, dan lain-lain. Gaya lagu itu
dapat dilihat dari nilai-nilai estetika dalam musik.

3.      Punya wawasan untuk memahami bagaimana suatu lagu sebaiknya dihasilkan oleh musisi sehingga
terdengar lebih menarik bagi pendengar. Hal itu dapat dilihat dari tingkat kesulitan lagu yang dimainkan.

Fungsi Kritik Musik


Kritik menjadi jembatan komunikasi antara seniman yang selalu dituntut kreativitasnya dan pengamat
yang sering mengalami hambatan dalam mengapresiasi karya seniman. Kritik musik itu dapat
menambah pemahaman bagi pencipta, pelaku atau penyaji musik dan bagi masyarakat musik itu sendiri.
Secara umum fungsi kritik musik adalah sebagai berikut :

·        Pengenalan karya musik dan memperluas wawasan masyarakat.

·        Jembatan antara pencipta, penyaji, dan pendengar.

·        Evaluasi diri bagi pencipta dan penyaji musik.

·        Pengembangan mutu karya musik.


Tujuan Kritik Musik
Menurut Sem C. Bangun, tujuan kritik seni adalah evaluasi seni, apresiasi seni, dan pengembangan seni
ke taraf yang lebih kreatif dan inovatif. Artinya, dengan adanya koreksi yang bersifat evaluasi atas karya
dan penyajiannya oleh kritikus, masyarakat dan pelaku seni memiliki apresiasi terhadap karya musik.
Dengan demikian, diharapkan akan ada inovasi dan peningkatan mutu karya musik di masa yang akan
datang.

JENIS KRITIK MUSIK


Menurut Sem C Bangun (2011) dalam bukunya yang berjudul Kritik Seni Rupa, ia mengemukakan empat
jenis kritik seni, antara lain :

1.                  Kritik Jurnalistik

Kritik ini isinya mengandung aspek pemberitaan. Tujuannya memberikan informasi tentang berbagai
peristiwa musik, baik pertunjukan maupun rekaman. Biasanya ditulis dengan ringkas karena untuk
keperluan surat kabar atau majalah. Sem C. Bangun menyatakan, bahwa “kewajiban seorang kirtikus
jurnalistik adalah memuaskan rasa ingin tahu para pembaca yang beragam dan untuk menyenangkan
perasaan mereka (2011:8).

2.                  Kritik Pedagodik

Kritik ini biasanya diajarkan di sekolah. Tujuan dari kritik ini adalah untuk mengembangkan bakat dan
dan potensi peserta didik. Ini dilakukan dalam proses belajar mengajar dengan obyek kajian adalah
karya peserta didiknya sendiri. Melalui pemahaman tentang kritik ini, seorang siswa tidak hanya dapat
menilai hasil karya dengan mengatakan : “benar” atau “salah”, “bagus” atau “tidak bagus” saja, tetapi
harus disertai penjelasan atas penilaiannya tersebut untuk memotivasi bakat dan potensi siswa lain.

3.                  Kritik Ilmiah

Kritik ini berkembang dikalangan akademisi dengan metodologi penelitian ilmiah, dilakukan dengan
pengkajian secara luas, mendalam dan sistematis, baik dalam menganalisis maupun membandingkan
dapat dipertanggung-jawabkan secara akademis dan estetis. (Bangun, 2011: 11).

4.                  Kritik Populer

Kritik yang dilakukan secara terus menerus secara langsung atau tidak langsung dikerjakan oleh penulis
yang tidak menuntut keahlian kritis (Bangun, 2011: 12). Ini berarti kritik yang disampaikan bukan pada
tepat tidaknya analisis dan evaluasi yang disajikan tetapi pada kesetiaan atas suatu gaya atau jenis musik
yang mereka tekuni. Atau dengan kata lain, jenis kritik seni yang ditujukan untuk konsumsi
massa/umum. Tanggapan yang disampaikan melalui kritik jenis ini biasanya bersifat umum saja lebih
kepada pengenalan atau publikasi sebuah karya.
Langkah-Langkah dan Penulisan Kritik Musik
Kritik musik adalah ulasan mengenai penilaian dari aspek nilai keindahan (estetis) terhadap penyajian
musik tersebut. Hal yang mewujudkan kaidah keindahan musikal dalam karya musik yaitu sebagai
berikut.

· Pengolahan bunyi dan berbagai parameter dasar musik lainnya.

· Pengolahan waktu dan diam di dalam musik.

· Aspek harmonisasi.

· Kedinamisan karya.

· Aspek instrumentasi dan struktur komposisi.

Selain nilai keindahan, juga dapat dinilai dengan mengamati keunikan penyajian musik tersebut. Hal -hal
yang harus diperhatikan untuk mengamati keunikan sebuah karya seni, yaitu sebagai berikut.

1. Apakah ide karya seni asli dari komponis dan belum pernah ada yang serupa.

2. Penggunaan alat musik memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan kelaziman cara permainan.

3. Apakah ditemukan perkembangan dan perluasan instrumentasinya.

4. Apakah karya yang dibuat mampu membuat bahan apresiasi yang menarik bagi penonton.

Nilai yang berkaitan dengan segi nonteknis dalam penyajian musik adalah nilai kaitannya dengan fungsi
penyajian musik tersebut, seperti nilai ritual, nilai ekonomi, nilai sosial, dan lain-lain. Berdasarkan teori
kritik yang dikemukakan oleh Feldman (1967) yang dikutip oleh bangun (2001), dalam teori kritik seni
dikenal empat tahapan :

1. Tahap Deskripsi

Mengacu pada proses pengumpulan data yang secara langsung diperoleh oleh kritikus. Di dalam
tahapan ini, kritikus hanya mengemukakan hasil pengamatannya terhadap suatu objek, yaitu musik atau
pertunjukkan musik.

2. Tahap Analisis Formal

Mengacu pada suatu proses analisis yang dilakukan kritikus terhadap musik yang dimainkan. Di tahap
ini, kritikus mengemukakan hasil analisisnya tentang bunti yang dihasilkan, baik nada, ritme,
harmonisasi akor, dinamika, atau warna suara dari musik tersebut. Jadi, tahap ini lebih menekan pada
elemen-elemen musik yang dimainkan.

3. Tahap Interpretasi
Mengacu pada suatu proses ketika kritikus memaknai musik berdasarkan pemahaman dan analisis yang
telah dilakukannya dengan teliti.Menurut Bangun (2001), tahap ini bukan untuk menilai musik yang
diamati.

4. Tahap Evaluasi

Mengacu pada suatu proses ketika kritikus menyatakan pandangan atau kritiknya terhadap musik yang
dimainkan. Pada tahap ini lah kritikus memberikan penilaian subjektif yang dilatarbelakangi oleh
pemahaman mendalam terhadap musik, kemampuan menganalisis musik, dan kemampuan memaknai
musik yang dimainkan. Inti dari tahap ini adalah “baik” atau “buruk”, “benar” atau “salah”, atau
“berhasil” atau “gagal.”

Mengkomunikasikan Kritik Musik


Kritik musik dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis. Jika secara tertulis, kritik musik harus memiliki
sistematika penulisan yang mencakup : Pendahuluan, deskripsi, analisis, interpretasi, dan evaluasi
sebagai bahan kesimpulan.

1. Pendahuluan

Kemukakan latar belakang hubungan dengan pengalamanmu dalam konser musik sebagai pendengar.

2. Deskripsi

Tuliskan seluruh informasi tentang penyelenggaraan konser atau pertunjukkan musik.

3. Analisis

Fokuslah pada musik yang dimainkan, kemudian amati bagaimana cara pemain memainkan karya musik
atau lagu mereka.

4. Interpretasi

Memaknai musik dengan pemahaman yang cukup tentang musik, pencipta, nilai estetika, dan
pemahaman budaya.

5. Evaluasi

Memberi penilaian terhadap pertunjukkan atau konser musik yang kamu saksikan yang dilandaskan
pada analisis dan interpretasi yang dilakukan pada tahap selanjutnya.

Sedangkan secara lisan, cara dari mengungkapkan kritik sebagai berikut :

1. Kritik hendaknya disusun dengan kata-kata yang sopan dan terarah.

2. Kritik hendaknya tidak disusun secara emosional.


3. Kritik yang baik adalah memberikan jalan keluar mengatasi kekurangan dan kelemahan karya seni
menuju perbaikan dan kepuasan.

4. Ungkapan kritik hendaknya menjadi dasar analisis suatu karya seni.

Anda mungkin juga menyukai