Kelas : XMIPA-5
Absen 20
Seorang kritikus musik harus memiliki beberapa kemampuan dan pengalaman dasar sebagai berikut :
2. Punya pengetahuan tentang beragam jenis genre musik dan gaya lagu tiap genre.
Contoh genre musik : jazz, pop, klasik Barat, keroncong, dangdut, tradisi, dan lain-lain. Gaya lagu itu
dapat dilihat dari nilai-nilai estetika dalam musik.
3. Punya wawasan untuk memahami bagaimana suatu lagu sebaiknya dihasilkan oleh musisi sehingga
terdengar lebih menarik bagi pendengar. Hal itu dapat dilihat dari tingkat kesulitan lagu yang dimainkan.
1. Kritik Jurnalistik
Kritik ini isinya mengandung aspek pemberitaan. Tujuannya memberikan informasi tentang berbagai
peristiwa musik, baik pertunjukan maupun rekaman. Biasanya ditulis dengan ringkas karena untuk
keperluan surat kabar atau majalah. Sem C. Bangun menyatakan, bahwa “kewajiban seorang kirtikus
jurnalistik adalah memuaskan rasa ingin tahu para pembaca yang beragam dan untuk menyenangkan
perasaan mereka (2011:8).
2. Kritik Pedagodik
Kritik ini biasanya diajarkan di sekolah. Tujuan dari kritik ini adalah untuk mengembangkan bakat dan
dan potensi peserta didik. Ini dilakukan dalam proses belajar mengajar dengan obyek kajian adalah
karya peserta didiknya sendiri. Melalui pemahaman tentang kritik ini, seorang siswa tidak hanya dapat
menilai hasil karya dengan mengatakan : “benar” atau “salah”, “bagus” atau “tidak bagus” saja, tetapi
harus disertai penjelasan atas penilaiannya tersebut untuk memotivasi bakat dan potensi siswa lain.
3. Kritik Ilmiah
Kritik ini berkembang dikalangan akademisi dengan metodologi penelitian ilmiah, dilakukan dengan
pengkajian secara luas, mendalam dan sistematis, baik dalam menganalisis maupun membandingkan
dapat dipertanggung-jawabkan secara akademis dan estetis. (Bangun, 2011: 11).
4. Kritik Populer
Kritik yang dilakukan secara terus menerus secara langsung atau tidak langsung dikerjakan oleh penulis
yang tidak menuntut keahlian kritis (Bangun, 2011: 12). Ini berarti kritik yang disampaikan bukan pada
tepat tidaknya analisis dan evaluasi yang disajikan tetapi pada kesetiaan atas suatu gaya atau jenis musik
yang mereka tekuni. Atau dengan kata lain, jenis kritik seni yang ditujukan untuk konsumsi
massa/umum. Tanggapan yang disampaikan melalui kritik jenis ini biasanya bersifat umum saja lebih
kepada pengenalan atau publikasi sebuah karya.
Langkah-Langkah dan Penulisan Kritik Musik
Kritik musik adalah ulasan mengenai penilaian dari aspek nilai keindahan (estetis) terhadap penyajian
musik tersebut. Hal yang mewujudkan kaidah keindahan musikal dalam karya musik yaitu sebagai
berikut.
· Aspek harmonisasi.
· Kedinamisan karya.
Selain nilai keindahan, juga dapat dinilai dengan mengamati keunikan penyajian musik tersebut. Hal -hal
yang harus diperhatikan untuk mengamati keunikan sebuah karya seni, yaitu sebagai berikut.
1. Apakah ide karya seni asli dari komponis dan belum pernah ada yang serupa.
2. Penggunaan alat musik memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan kelaziman cara permainan.
4. Apakah karya yang dibuat mampu membuat bahan apresiasi yang menarik bagi penonton.
Nilai yang berkaitan dengan segi nonteknis dalam penyajian musik adalah nilai kaitannya dengan fungsi
penyajian musik tersebut, seperti nilai ritual, nilai ekonomi, nilai sosial, dan lain-lain. Berdasarkan teori
kritik yang dikemukakan oleh Feldman (1967) yang dikutip oleh bangun (2001), dalam teori kritik seni
dikenal empat tahapan :
1. Tahap Deskripsi
Mengacu pada proses pengumpulan data yang secara langsung diperoleh oleh kritikus. Di dalam
tahapan ini, kritikus hanya mengemukakan hasil pengamatannya terhadap suatu objek, yaitu musik atau
pertunjukkan musik.
Mengacu pada suatu proses analisis yang dilakukan kritikus terhadap musik yang dimainkan. Di tahap
ini, kritikus mengemukakan hasil analisisnya tentang bunti yang dihasilkan, baik nada, ritme,
harmonisasi akor, dinamika, atau warna suara dari musik tersebut. Jadi, tahap ini lebih menekan pada
elemen-elemen musik yang dimainkan.
3. Tahap Interpretasi
Mengacu pada suatu proses ketika kritikus memaknai musik berdasarkan pemahaman dan analisis yang
telah dilakukannya dengan teliti.Menurut Bangun (2001), tahap ini bukan untuk menilai musik yang
diamati.
4. Tahap Evaluasi
Mengacu pada suatu proses ketika kritikus menyatakan pandangan atau kritiknya terhadap musik yang
dimainkan. Pada tahap ini lah kritikus memberikan penilaian subjektif yang dilatarbelakangi oleh
pemahaman mendalam terhadap musik, kemampuan menganalisis musik, dan kemampuan memaknai
musik yang dimainkan. Inti dari tahap ini adalah “baik” atau “buruk”, “benar” atau “salah”, atau
“berhasil” atau “gagal.”
1. Pendahuluan
Kemukakan latar belakang hubungan dengan pengalamanmu dalam konser musik sebagai pendengar.
2. Deskripsi
3. Analisis
Fokuslah pada musik yang dimainkan, kemudian amati bagaimana cara pemain memainkan karya musik
atau lagu mereka.
4. Interpretasi
Memaknai musik dengan pemahaman yang cukup tentang musik, pencipta, nilai estetika, dan
pemahaman budaya.
5. Evaluasi
Memberi penilaian terhadap pertunjukkan atau konser musik yang kamu saksikan yang dilandaskan
pada analisis dan interpretasi yang dilakukan pada tahap selanjutnya.