Pertunjukan musik adalah suatu upaya untuk mengungkapkan perasaan melalui komposisi
keindahan suara manusia dan harmonisasi alat musik yang diciptakan oleh para pencipta lagu
untuk memuaskan selera masyarakat. Pagelaran disebut juga pertunjukan, yaitu suatu kegiatan
yang mendapatkan tanggapan dan penilaian.
Pagelaran musik dapat disajikan dalam bentuk seperti paduan suara atau kor, ansambel musik
gitar, ansambel musik tiup, ansambel musik perkusi, atau organ tunggal. Agar suasana tidak
monoton dan penonton tidak merasa bosan dapat ditampilkan berbagai lagu yang dibawakan
secara berselang-seling.
Berdasarkan subjek pengisi dan penonton kegiatan, ada dua tujuan yang terkandung dalam
kegiatan pagelaran tersebut, yaitu sebagai hiburan bagi masyarakat umum atau khalayak ramai,
dan tujuan mikro yaitu sebagai sarana evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran seni musik
(kesenian) di sekolah.
Dalam kegiatan pertunjukan atau pagelaran musik, dapat ditempilkan berbagai jenis musik, baik
jenis musik tradisional maupun nontradisional.
1. Musik Tradisional
Musik tradisonal adalah jenis musik yang lahir dari budaya suatu daerah. Contoh musik daerah
yaitu degung (Sunda), gambang kromong (Betawi), dan gamelan sunda (Jawa Barat).
Musik non tradisional disebut juga dengan musik modern, yaitu jenis musik yang digarap secara
modern, baik dari segi elemen musikal, peralatan musik yang digunakan, fungsi, maupun bentuk
penyajiannya.
pertunjukan musik meliputi konsep audio visual performance, dimana visual yang menjadi
backdrop akan disinkronisasikan dengan tempo, buat dan juga melodi.
1. Musik Orkestra.
2. Musik pentas.
3. Musik EDM.
4. Musik Keroncong.
5. Musik Dangdut.
Pengertian Kritik Musik
Kritik musik adalah penganalisisan atau pengevaluasian suatu karya musik yang bertujuan
meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki karya tersebut.
Biasanya, seni musik diciptakan memiliki kandungan beruba ide, gagagasan, keindahan, atau
pesan yang ingin disampaikan oleh pencipta lagu kepada para pendengarnya.
Dalam sebuah kritik seni terdapat objek yang dikritik dan orang yang mengkritik atau dikenal
dengan istilah kritikus. Adapun objek yang dikritik merupakan karya musik yang sedang
dicermati. Kritik musik dalam pertunjukan seni memperlihatkan objek dan kritik yang
berhubungan dengan nada, ritme, harmoni, intensitas, warna suara, interpretasi, dan ekspresi.
Tanggapan dan penilaian seorang kritikus terhadap baik buruknya suatu hasil karya dapat
memengaruhi kualitas sebuah karya musik dan harga jual suatu karya.
Adapun pengertian kritik musik lainnya menurut para ahli yaitu sebagai berikut.
Menurut Sudarmaji (1979: 2), kritik adalah komentar atau ulasan yang bersifat
normatif terhadap sesuatu prestasi dan hal ikhwal dengan tujuan apresiasi.
Stolnitz (1966), kritik seharusnya berupa aktivitas evaluasi yang memandang seni
sebagai objek bagi pengalaman estetik.
Flaccus (1981), memandang kritik seni sebagai studi rinci dan apresiasi dengan analisis
cendekia atas karya seni yang disertai tafsir beserta alasan dari informasinya.
Kritik bukan saja sebagai penilaian bagus atau tidak bagus, tetapi kritik dapat dikategorikan ke
dalam beberapa fungsi. Berikut adalah beberapa fungsi kritik seni.
Melalui adanya kritik musik bersifat evaluasi atas karya dan penyajian oleh Kritikus, maka
diharapkan masyarakat dan pelaku seni memiliki apresiasi terhadap karya musik sehingga
diharapkan akan ada inovasi dan peningkatan mutu karya musik di masa yang akan datang.
Menurut Sem C. Bangun, kritik seni bertujuan mengevaluasi seni, apresiasi seni, dan
pengembangan seni ke taraf yang lebih kreatif dan inovatif.
Landasan yang harus ada sebelum menyampaikan kritik antara lain pengalaman yang cukup
dalam materi kritik keilmuan dan pengetahuan yang relavan, menguasai penerapan metode kritik
secara tepat, serta menguasasi media kritik (kebahasaan yang efektif dan komunikatif).
Seorang kritikus harus memiliki beberapa kemampuan dan pengalaman dasar sebagai berikut.
Jenis kritik musik di bagi ke dalam empat jenis, yaitu kritik jurnalistik, kritik pedagogis,
kritik ilmiah, dan kritik populer. Diantara keempat jenis kritik tersebut, dalam pembelajaran
kritik musik yang digunakan adalah kritik pedagogis. Objek kritik ini adalah karya musik para
siswa, baik yang dimainkan atau dinyanyikan secara solo maupun kelompok. Tujuan dari kritik
pedagogis adalah memotivasi bakat dan potensi siswa di sekolah.
Kritik pedagogis penting untuk dipahami siswa karena materi tersebut merupakan bagian dari
proses pembelajaran musik di sekolah, seperti halnya Anda mempelajari konsep-konsep musik,
permainan musik, dan pertunjukan musik. Sebagai bagian dari proses pembelajaran, di satu sisi
kritik pedagogis bertujuan membuat siswa yang dikritik mengetahui kekurangannya dalam
bermain musik dan memahami penyebab kekurangan itu terjadi.
Selain itu, kritik pedagogis bertujuan memberi pengalaman pada siswa yang dikritik ataupun
siswa yang mengkirtik untuk belajar beragumentasi atau berani mengemukakan pandangannya
tentang musik atau lagu.
Melalui pemahaman tentang kritik pedagogis, seorang siswa tidak hanya dapat menilai hasil
karya musik siswa lain dengan mengatakan benar atau sala, bagus atau tidak bagus saja, tetapi
siswa tersebut dapat memberi penjelasan atas penilaiannya tersebut sebagai upaya untuk
memotivasi bakat dan potensi siswa lain. Upaya itu akan menjadi lebih baik apabila siswa yang
memberi kritik juga dapat memberi masukan atau input kepada siswa yang dikritik.
3 Tari Tradisional dan Ragam Geraknya
1. Tari Topeng
Ini adalah sebuah tarian asli Indonesia yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat.
Namun di daerah lainnya juga terdapat tari Topeng diantaranya Topeng Dayak, Topeng Bali,
Topeng Malang, Topeng Reog hingga Topeng Ireng.
Tari ini menggunakan ragam gerak tari klasik yaitu gerak tari yang banyak menggunakan gerak
murni dan gerak ekspresif serta imitatif yang telah distilir atau diperhalus.
Tema gerakannya juga menirukan kegiatan manusia dan perangai hewan tetapi gerakannya
sudah terpilih dan mempunyai nilai simbolik dengan patokan atau pola-pola gerak yang sudah
ditentukan.
2. Tari Reog
Ini merupakan salah satu kesenian yang berasal dari Jawa Timur bagian barat laut dan Ponorogo.
Tari ini menggunakan ragam gerak tari kerakyatan, yaitu gerak tari yang banyak menggunakan
imitatif dan ekspresif.
Gerakannya menirukan kegiatan dan emosi manusia sampai menirukan perangai binatang.
3. Tari Saman
Tari Saman adalah sebuah tarian Suku Gayo Aceh yang biasa ditampilkan untuk merayakan
peristiwa-peristiwa penting dalam adat.
Tari ini menggunakan ragam gerak tari kreasi baru, yaitu gerak tari yang dibentuk dari paduan
beberapa ragam gerak tari tradisional sehingga menjadi bentuk baru.
Bentuk baru ini terasa lebih dinamis dan energik karena didukung oleh generasi muda dan ditata
oleh koreografer yang kreatif.
1. Ngrayung
Ngrayung atau ngruji adalah gerak tangan yang berupa keepat jari berdiri. Kemudian ibu jari
menempel masuk ke dalam.
2. Ngithing
Ngithing atau nyekithing adalah gerak tangan saat jari tengan menempel dengan ibu jari
membentuk lingkaran.
3. Nyempurit
Gerak ini adalah saat jari telunjuk menyatu dengan ibu jari membentuk lingkaran dan jari lain
membentuk setengah lingkaran.
4. Boyo Mangap
Gerakan ini adalah saat posisi ibu jari ditekuk dan membentuk seperti mulut buaya yang terbuka.
5. Ngepel
Gerak ini dilakukan dengan cara mengepal jari-jari, tapi jari kelingking dan ibu jari agak naik
sedikit seperti terbuka.
6. Ukel
7. Ulap-Ulap