Anda di halaman 1dari 17

APRESIASI SENI MUSIK

Disusun Oleh :

1. Ananda Syarla Martiza (04)


2. Avrillia Maharani AP (07)
3. Ulin Nihayah (32)

SMA NEGERI 1 WELAHAN


Jl. Raya Welahan KM 04 Welahan Jepara
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
A. Pengertian Seni Musik

Musik adalah bunyi yang mengandung unsur-unsur tertentu, yang diterima


oleh individu, kelompok, maupun golongan masyarakat yang berbeda-beda
berdasarkan sejarah, lokasi, budaya, dan selera seseorang.
Berikut Beberapa pengertian Musik menurut beberapa tokoh dari berbagai
bidang ilmu:
1. R. G. Escher, Erikson, dan mantle Hood (ilmuwan)
musik adalah sebuah gerakan yang dalam totalitasnya memiliki sifat-sifat ritmis,
melodis, dan harmonis.
2. Aaron Copland (komposer)
musik adalah bunyi yang terdiri dari 4 unsur pokok, yakni ritme, melodi, harmoni,
dan tone color (warna nada).
3. Eduard Hanslick (komposer)
musik adalah gerakan bunyi (the essence of music is sound in motion).
4. K.S. Laurila (penulis)
musik adalah deretan nada yang secara objektif tidak lebih dari geteran-geteran
udara , dan secara objektif hanya merupakan kesan-kesan pendengaran saja.
5. Aristoteles (filsuf)
musik adalah curahan kekuatan tenaga batin dan kekuatan tenaga penggambaran
yang berasal dari gerak rasa dalam suatu rentetan suara (melodi) yang berirama.

Jika ditinjau dari segi bentuknya, musik adalah sekumpulan nada yang
mengandung ritme, melodi, dan harmoni, yang menjadi suatu kesatuan (unity), serta
merupakan pernyataan ide musikal tertentu.
B. Apresiasi Seni Musik
Apresiasi berasal dari bahasa Inggris, appreciation yang berarti penghargaan
yang positif. Sedangkan pengertian apresiasi adalah kegiatan mengenali, menilai, dan
menghargai bobot seni atau nilai seni. Biasanya apresiasi berupa hal yang positif
tetapi juga bisa yang negatif. Sasaran utama dalam kegiatan apresiasi adalah nilai
suatu karya seni. Secara umum kritik berarti mengamati, membandingkan, dan
mempertimbangkan. Tetapi dalam memberikan apresiasi, tidak boleh mendasarkan
pada suatu ikatan teman atau pemaksaan. Pemberian apresiasi harus dengan setulus
hati dan menurut penilaian aspek umum. jenis musik berdasarkan jenis materinya
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu musik tradisional, musik klasik, dan musik
modern.
Pengertian apresiasi secara umum adalah suatu penghargaan atau penilaian
terhadap suatu karya tertentu. Biasanya apresiasi berupa hal yang positif tetapi juga
bisa yang negatif. Apresiasi dibagi menjadi tiga, yakni kritik, pujian, dan saran.
Sementara itu, orang yang ahli dalam bidang apresiasi secara umum adalah seorang
kolektor atau pencinta suatu seni pada umumnya. Tetapi dalam memberikan
apresiasi, tidak boleh mendasarkan pada suatu ikatan teman atau pemaksaan.
Pemberian apresiasi harus dengan setulus hati dan menurut penilaian aspek umum.
Setiap manusia diciptakan atau di anugerahi tuhan yang namanya rasa
keindahan atau "sense of beauty". Penilaian seni bermacam-macam bergantung dari
individu yang menilai suatu karya seni tersebut, ada yang menilai bahwa karya seni
tersebut bernilai positif adapula beraggapan negatif. Tujuan pokok dari
mengapresiasi seni adalah menjadikan masyarakat agar tahu apa, bagaimana, dan
apa maksud dan tujuan dari karya seni itu. Dengan kata lain masyarakat dapat
menanggapi, menghayati serta menilai suatu karya seni.
Adapun tujuan akhir karya seni yaitu :
o Untuk mengembangkan nilai estetika karya seni
o Untuk mengembangkan kreasi
o Untuk penyempurnaan

Untuk mengapresiasi suatu karya seni rupa, perlu di perhatikan unsur-unsur


sebagai berikut meliputi tema, gaya ,tekhnik dan komposisi. Mengapresiasi seni
tidaklah dengan menilai suatu karya seni saja, mengapresiasi dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Dalam mengapresiasi suatu karya seni, adapaun sikap atau kegiatan yang
digolongkan sebagai berikut :
1. Apresiasi empatik, yaitu sikap apresiasi yang menilai suatu karya seni sebatas
tangkapan indrawi.
2. Apresiasi estetis, yaitu apresiasi menilai karya seni dengan melibatkan
pengamatan dan penghayatan yang mendalam.
3. Apresiasi kritik, yaitu apresiasi karya seni dengan mengklasifikasi,
mendeskripsi, menjelaskan, menganalisis, menafsirkan dan mengevaluasi
serta menyimpulkan hasil pengamatannya. Sikap apresiasi ini dapat dilakukan
secara langsung dengan mengamati suatu benda.

Sikap apresiasi ini terbentuk atas kesadaran akan kontribusi para seniman bagi
bangsa dan negara atau bagi nilai-nilai kemanusiaan pada umumnya. Dalam
berapresiasi dalam seni, dapat mengembangkan rasa empati kepada profesi seniman
dan budayawan. Pengenalan akan tokoh-tokoh seni budaya kepada masyarakat
sekitar termasuk hal yang dapat menumbuhkan perasaan simpati, dan jika dilakukan
secara berulang-ulang akan meningkat menjadi perasaan yang lebih dalam yaitu rasa
empati.
Kegiatan berapresiasi meliputi :
1. Persepsi
Kegiatan persepsi yaitu memberikan gambaran-gambaran tentang bentuk-
bentuk karya seni di Indonesia, contohnya memperkenalkan tarian-tarian,
musik, dan lain-lain
2. Pengetahuan
Pengetahuan yaitu pada tahap ini, kita mempresentasekan pengetahuan-
pengetahuan yang telah di miliki baik sejarah ataupun yang lainnya.
3. Pengertian
Pengertian pada tingkat ini, harapan dapat membantu menerjemahkan
tema ke dalam berbagai wujud seni, berdasarkan pengalaman, dalam
kemampuannya dalam merasakan musik.
4. Analisis
Analisis pada tahap ini mendeskripsikan seni yang telah di pelajari.
Penilaian yaitu memberikan sebuah saran ataupun kritkan terhadap suatu
karya seni.

Manfaat Musik Dalam Kehidupan Sehari-Hari


1. Musik dan Pendidikan
Musik tidak hanya berfungsi mengasah kemampuan bermusik seseorang ,
tetapi juga berperan dalam bidang pendidikan atau bidang ilmu lain, misalnya
meningkatkan kecerdasan di bidang matematika, sosial, dan bahasa.
2. Musik dan Kecerdasan Emosional
Musik merupakan perwujudan fisik dari ekspresi emosi melalui media suara
yang, dengan segala kekuatannya, dapat memengaruhi suasana hati, perilaku dan
sikap seseorang.
3. Musik dan Kesehatan
Terapi musik adalah kegiatan terapi kesehatan manusia dengan menggunakan
musik. Jenis terapi yang di maksud antara lain pemulihan, penyembuhan, dan
peringanan, terutama untuk tujuan kesehatan mental-psikologis.

C.KRITIK MUSIK
1. Pengertian Kritik Musik
Kritik musik adalah penganalisaan dan pengevaluasian suatu karya musik
dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau
membantu memperbaiki karya tersebut. Kritik berasal berasal dari kata Yunani
“Krinein” yang artinya memisahkan, merinci. Dalam melakukan kritik musik ada
obyek yang dikritik dan ada orang yang mengkritik, yang disebut kritikus. Obyek yang
dikritik dalam musik adalah karya musik yang sedang dicermati. Karya musik itu
umumnya memiliki gagasan (keindahan) bunyi atau pesan yang ingin disampaikan
oleh penciptanya.

2. Fungsi Kritik Musik


Kritik menjadi jembatan komunikasi antara seniman yang selalu dituntut
kreativitasnya dan pengamat yang sering mengalami hambatan dalam mengapresiasi
karya seniman. Kritik musik itu dapat menambah pemahaman bagi pencipta, pelaku
atau penyaji musik dan bagi masyarakat musik itu sendiri. Secara umum fungsi kritik
musik adalah sebagai berikut :
 Pengenalan karya musik dan memperluas wawasan masyarakat.
 Jembatan antara pencipta, penyaji, dan pendengar.
 Eevaluasi diri bagi pencipta dan penyaji musik.
 Pengembangan mutu karya musik.
3. Tujan Kritik Musik
Menurut Sem C. Bangun tujuan kritik seni adalah evaluasi seni, apresiasi seni, dan
pengembangan seni ke taraf yang lebih kreatif dan inovatif. Artinya, dengan adanya
koreksi yang bersifat evaluasi atas karya dan penyajiannya oleh kritikus, masyarakat
dan pelaku seni memiliki apresiasi terhadap karya musik. Dengan demikian
diharapkan akan ada inovasi dan peningkatan mutu karya musik di masa yang akan
datang.

4. Jenis dan Pendekatan Kritik


Berdasarkan prosedur atau landasan kerja, jenis atau tipe kritik seni terdiri dari:

 Kritik Jurnalistik. Kritik ini isinya mengandung aspek pemberitaan. Tujuannya


memberikan informasi tentang berbagai peristiwa musik, baik pertunjukan
maupun rekaman. Biasanya ditulis dengan ringkas karena untuk keperluan
surat kabar atau majalah. Sem C. Bangun menyatakan, bahwa “kewajiban
seorang kirtikus jurnalistik adalah memuaskan rasa ingin tahu para pembaca
yang beragam dan untuk menyenangkan perasaan mereka (2011:8).
 Kritik Pedagogik. Kritik ini diterapkan oleh pengajar kesenian dalam lembaga
pendidikan. Tujuan kritik ini adalah untuk mengembangkan bakat dan dan
potensi peserta didik. Ini dilakukan dalam proses belajar mengajar dengan
obyek kajian adalah karya peserta didiknya sendiri.
 Kritik Ilmiah. Kritik ini berkembang dikalangan akademisi dengan metodologi
penelitian ilmiah, dilakukan dengan pengkajian secara luas, mendalam dan
sistematis, baik dalam menganalisis maupunmembandingkan dapat
dipertanggung-jawabkan secara akademis dan estetis. (Bangun, 2011: 11).
 Kritik Populer. Kritik yang dilakukan secara terus menerus secara langsung
atau tidak langsung dikerjakan oleh penulis yang tidak menuntut keahlian
kritis (Bangun, 2011: 12). Ini berarti kritik yang disampaikan bukan pada tepat
tidaknya analisis dan evaluasi yang disajikan tetapipada kesetiaan atas suatu
gaya atau jenis musik yang mereka tekuni.

Pendekatan yang umum digunakan dalam kritik seni terdiri dari pendekatan
formalistik, instrumentalistik, dan ekspresivistik. Pendekatan dapat diartikan dasar
pijakan kritikus dalam menyusun kerangka berpikirnya atau caranya menyajikan
kritik.

 Formalistik. Pendekatan kritik ini berasumsi bahwa kehidupan seni memiliki


kehidupanya sendiri, lepas dari kehidupan nyata sehari-hari. Kritik jenis ini
cenderung menuntut kesempurnaan karya seni yang dibahas. Kriteria yang
digunakan adalah tatanan yang terpadu (integratif) antar unsur formal atau
unsur dasar pembangun karya seni (bunyi) dengan menghindari unsur estetis
yang tidak relevan, seperti deskripsi sosial, kesejarahan dan lain-lain. (Bangun,
2011: 56-57).
 Instrumentalistik. Pendekatan kritik yang menganggap seni sebagai sarana
atau instrumen untuk mengembangkan tujuan tertentu seperti moral, politik,
atau psikologi. Pada pendekatan ini, karya seni dianggap sebagai sarana untuk
mencapai tujuan. Karya seni bukan terletak pada bagaimana penyajiannya
tetapi apa dampak dari karya tersebut bagi kehidupan masyarakat. Di sini,
nilai seni ini terletak pada kegunaanya.
 Ekspresivistik. Pendekatan kritik ini menganggap karya seni sebagai rekaman
perasaan yang diekspresikan penggubahnya. Jadi, karya seni ditempatkan sebagai
sarana komunikasi. Kritikus yang menggunakan pendekatan ini melakukan aktivitas
kritik berdasakan pengalaman pencipta suatu karya seni dengan tetap
memperhatikan aspek teknis dalam penyajian gagasan sebagai pendukung emosi
penciptanya.

5. Penyajian Kritik Musik


Setelah mengetahui beberapa konsep kritik seni seperti diutarakan di atas. Ada 4 hal
pokok dalam kegiatan penyajian yang sudah umum digunakan pada kritik seni yaitu:
deskripsi, analisis, interpretasi, dan evaluasi.

 Pada bagian deskripsi, hal yang paling mendasar adalah penyajian fakta yang
bersumber langsung dari karya musik yang dianalisis. Penyajian fakta ini
berupa pernyataan elemen dan warna bunyi yang digunakan. Faktor-faktor
pendukung penyajian juga termasuk bagian deskripsi. Pada tahap ini
dinyatakan secara lengkap bagaimana elemen atau unsur-unsur tersebut
diperlakukan dalam penyajian musik.
 Analisis adalah uraian berupa penjelasan hal-hal yang penting dari unsur nada,
melodi, harmoni, ritme, dan dinamika musik. Unsur-unsur tersebut dinyatakan
pada bagian mana pentingnya dalam mendukung penuangan atau penyajian
gagasan. Inilah tahap menyatakan mutu suatu karya musik berdasarkan
analisis unsur-unsur penyajiannya. Pengetahuan teknis dan pengalaman
musikal kritikus sangat diperlukan pada tahap ini.
 Interpretasi. Dalam interpretasi dinyatakan pula bagaimana tingkat
ketercapaian nilai artisitik suatu penyajian musik dengan gagasan serta
maksud dari pertunjukan tersebut. Membandingkan dengan karya sejenis
dapat menjadi faktor pertimbangan dalam tahap Kesemuanya itu dijabarkan
dalam interpretasi. Tahap ini dapat dikatakan sebagai pendekatan induktif
karena dimulai dari hal-hal yang ada dalam suatu karya musik, bukan dari
hukum-hukum yang bersifat umum (deduktif).
 Evaluasi. Bagian akhir penyajian kritik adalah evaluasi. Inilah tahap yang cukup
penting dalam kritik musik karena kritikus akan menyatakan pendapatnya atas
penyajian suatu musik. Pendapat yang dimaksud bukan pendapat pribadi
tanpa dasar. Dasar pernyataan dalam evaluasi adalah hasil dari deskripsi dan
analisis yang ditunjang interpretasi. Pernyataan yang pokok dalam tahap
evaluasi adalah kebaikan atau kegagalan suatu penyajian musik. Kebaikan
atau kekurangan merupakan pertimbangan atas gagasan dengan ketercapaian
dalam penyajian musik. Pernyataan kebaikan, berupa kelebihan-kelebihan
yang ditemukan atau sebaliknya akan membangun pemahaman peningkatan
penyajian karya musik.

Penyajian kritik musik dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan. Penyajian secara
tulisan disusun seperti urutan penyaian di atas. Pada awal tulisan perlu kiranya
ditambahkan bagian pendahuluan. Dengan demikian penyajian kritik dalam bentuk
tulisan meliputi:

 Pendahuluan
 Deskripsi
 Analsis
 Interpretasi
 Evaluasi

Bagian pendahuluan berisi tentang identitas musik yang akan dikritisi, seperti nama
penulis atau pencipta musiknya, judul karya, nama penyajinya dan lain-lain yang
dianggap perlu untuk diketahui oleh pembaca. Dalam hal musik vokal, lirik lagu
termasuk bagian yang tidak terpisahkan dalam analisis kritik musik. Lirik lagu karena
berbasis bahasa maka dapat dianalsisis makna yang terkandung di dalamnya. Makna
lirik lagu mencakup makna denotatif dan konotatif.
ALAT MUSIK

1. Drum
Drum sebenarnya bermacam-macam. Ada snare, tom-tom, bass, conga, tymbal,
mondo, bedug, tabla dan lain-lai., mereka sebenarnya adalah drum, karena
memainkannya dengan cara dipukul. Drumset itu sendiri sebenarnya terdiri atas 3
drum, yaitu Snare, tom-tom dan bass drum. Untuk tom-tom masih dapat dibagi dua
lagi, yaitu: Mounted tom dan floor tom-tom (tergantung dari peletakan dan diameter
saja). Dari ketiga unsur tersebut masih ada beberapa unsur penting lagi, yaitu
cymbal, hardware (pedal, hihat stand, cymbal stand, snare stand, tom holder/tom
stand) dan drumhead.

Tom-tom terdiri atas berbagai macam ukuran baik dalam kedalamannya dan
diameternya. Ukuran suatu drum biasnya ditulis 12×10 yang maksudnya adalah
kedalamannya 12 inchi dan diameternya 10 inchi. Diameter tom-tom bervariasi,
biasanya tom-tom paling kecil berdiameter 6″, dan berlanjut ke 8″, 10″, 12″, 13″, 14″,
15″, 16″, 18″ dan 20″. Ukuran tom-tom 14″ keatas dapat digolongkan sebagai floor
tom-tom, tetapi tergantung dari peletakannya juga. Tom-tom menggunakan 2
drumhead, atas dan bawah, kecuali pada tahun 70-an dimana tom-dan bass drum
hanya menggunakan 1 drumhead saja, dan suaranya jelek sekali. Badan tom-tom
atau yang biasa disebut dengan shell terbuat dari kayu. Untuk drum kelas pemula
biasanya menggunakan kayu Mahogany dan untuk kelas professional biasanya
menggunakan kayu Birch dan Maple. Kayu Birch dan Maple lebih mahal karena
menghasilkan suara atau tone yang bulat dan jernih. Kayu pada tom-tom biasanya
mempunyai ketebalan dari 4 sampai 10 mm. Semakin tipis kayu maka suara yang
dihasilkan semakin kaya dan sensitive. Sedangkan semakin tebal kayu suara yang
dihasilkan semakin keras, tetapi suaranya tidak terlalu kaya dan kurang sensitive.

Bass drum tidak terlalu berbeda dengan tom-tom, hanya bass drum mempunyai
diameter yang lebih besar, 16″, 18″, 20″, 22″, 24″ dan bahkan 26″ atau lebih. Dan
bass drum dipukul dengan menggunakan pedal dan ditaruh dibawah. Tetapi suara
bass drum tidak seperti tom-tom yang bersuara “Dung…” tetapi cenderung bersuara
“Dug…” (lebih mati suaranya). Kayu bass drum cenderung lebih tebal untuk
menghasilkan suara yang lebih keras dan untuk ketahanan drum itu sendiri.

Snare Dumb

Snare drum adalah drum yang paling berbeda diantara lainnya (dari bentuk dan
suaranya). Dan snare drum merupakan unsur utama dari drumset (yang paling sering
dipukul). Drum ini biasanya berukuran 10″ sampai 15″, tetapi yang paling biasa
digunakan adalah ukuran 14″. Yang membuat perbedaan pada snare drum yaitu
pada bagian bawah drum tersebut. Di bawahnya menggunakan kawat-kawat yang
berbentuk spiral atau yang sebenarnya dinamakan Snare Wire /Strainer. Benda itulah
yang membuat perbedaan pada snare drum. Jika anda memukul head atasnya maka
snare wire dibawah segera merespon, dengan cara ‘memukul’ kembali head bawah
dan menghasilkan suara yang tajam. Maka dari itu, sebenarnya ‘nyawa’ dari snare
drum terletak pada snare wirenya. Jika snare wirenya dilepas maka suara yang
dihasilkan hampir sama dengan tom-tom.

Cymbal, merupakan ‘nyawa’ bagi drumset, karena hampir tidak mungkin bermain
drum tanpa cymbal. Cymbal terdiri atas 4 jenis mereka yaitu:

1. Hi-hat cymbal:
‘Jantungnya’ cymbal dan drum. Berguna untuk menjaga waktu/tempo. Terdiri atas
sepasang cymbal. Berukuran 8″ sampai 15″. Ukuran standart 14″

2. Ride cymbal:
Sama fungsinya dengan hihat tetapi dengan bentuk dan suara yang berbeda. Hanya
terdiri dari satu cymbal tetapi berukuran besar 18″ sampai 22″. Ukuran standar 20″

3. Crash cymbal:
Berguna untuk memberi phrase/nada pada suatu lagu. Berukuran 13″ sampai 22″
tergantung dari selera pemain.

4. Efek cymbal:
Efek cymbal terdiri atas Splash, bell, china dan swiss. Berguna untuk memberi
‘warna’ khusus pada suatu lagu. Splash dan bell biasanya berukuran 6″ sampai 12″
dan untuk china dan swiss biasanya berukuran 16″ sampai 22″.

Hardware terdiri atas berbagai macam bentuk dan fungsi:

1. Pedal:
Berguna untuk memukul bass drum, juga tersedia double pedal, yaitu pedal yang
menggunakan 2 pedal dan 2 pemukul atau beater untuk mendapatkan suara yang
lebih pada bass drum.

2. Hi-hat stand:
Untuk menempatkan hihat cymbal yang terdiri atas 2 buah cymbal sehingga anda
dapat membuka dan menutup kedua cymbal itu dengan kaki kiri anda.

3. Cymbal stand:
Untuk menempatkan segala macam jenis cymbal kecuali hihat.

4. Snare stand:
Untuk menempatkan Snare drum dan anda dapat merubah posisinya sesuka anda.

5. Tom holder/tom stand:


Berguna untuk memasang tom-tom.

Drumhead mempunyai ukuran, type, fungsi dan ketebalan yang berbeda. Drumhead
terdiri atas 3 bagian; Pertama Batter head, yaitu drumhead yang dirancang khusus
untuk dipukul. Kedua, Resonant hanya ditaruh pada bagian bawah tom-tom dan
bagian depan bass drum. Head ini tidak untuk dipukul, head ini berguna untuk
memberi ‘hidup’ pada tom-tom dan bass drum. Dan terakhir adalah snare side,
khusus hanya untuk ditaruh dibagian bawah snare untuk mendapatkan suara snare
wirenya. Snare side merupakan head yang paling tipis. Ingat, tidak untuk dipukul.
2. Keyboard
Keyboard berasal dari kata key yang berarti kunci. Sedangkan board berarti
papan. Keyboard artinya alat musik yang terdiri dari sekumpulan tuts pada
sebuah bidang yang mirip papan (board).

Ciri-ciri alat musik keyboard :

 Umumnya memiliki tuts 5 oktaf., pada beberapa tipe dan merek tertentu ada
yang lebih dari 5 oktaf.

 Pengoperasiannya harus menggunakan listrik.

 Memiliki berbagai macam suara mulai dari suara piano, flute, gitar, drum dan
lain-lain.

 Dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan fitur-fitur seperti style (musik


iringan), karaoke, fitur untuk merekam dan lain-lain.

Keyboard dimainkan dengan menggunakan sepuluh jari yang dimainkan pada


tuts sesuai nada-nada di dalam lagu yang dimainkannya. Melodi lagu
dimainkan dengan jari tangan kanan sementara chord untuk mengiringi lagu
dimainkan dengan jari-jari tangan kiri.

Organ tunggal atau keyboard pada masa sekarang ini sudah menjadi alat
musik yang banyak digunakan orang dan sudah memasyarakat. Banyak
tempat hiburan atau pada acara perayaan tertentu yang menggunakan
keyboard sebagai alat musik utama untuk mengiringi penyanyi.

Keyboard digemari banyak orang karena memliki keistimewaan salah satunya


dapat menghasilkan berbagai jenis suara alat musik. Dengan bermain
keyboard, dapat menghasilkan musik yang menyerupai grup band. Di

Indonesia sering masyarakat menyebutnya sebagai organ tunggal. Sementara


di Luar negeri alat musik keyboard disebut sebagai oneman band.
Jenis-jenis keyboard

1.Accompaniment Keyboard

Juga disebut “electone keyboard” juga populer dengan sebutan “organ


tunggal” atau “keyboard tunggal”. Dari namanya , “accompaniment”, dari asal
kata “company” yang berarti “teman” atau “rombongan”, yang maksudnya
keyboard ini memiliki kemampuan untuk menjadi “teman” bagi penggunanya
atau bahkan menyediakan “rombongan bala bantuan” berupa pemain drum,
pemain bass, pemain gitar bahkan serombongan pemain string section dan
brass section virtual dalam paket fasilitas yang disebut “style”.

Style adalah sebuah fasilitas yang menjadi ciri khas dari accompaniment
keyboard, dimana style menyediakan iringan band lengkap (biasanya terdiri
dari drum, bass, piano, gitar, strings, brass, percussion, dll) sesuai dengan
genre musik yang dipilih oleh penggunanya. Kord pada style dapat
dikendalikan dengan bebas dengan menekan kord pada area kiri keyboard
(biasanya pada setting default berkisar pada oktaf 1 sampai nada F# (yamaha)
atau sampai nada B oktaf ke 2(korg/roland)), selain itu fasilitas style juga
dilengkapi dengan berbagai tombol yang dapat mengatur tingkat kompleksitas
bebunyian pada style, juga mengatur berbagai macam fill in drum pada lagu
secara live/real.

Bagian-bagian keyboard

1.Tombol On/ Off


Tombol ini merupakan tombol pertama yang kita gunakan,yakni untuk
menyalakan keyboard setelah dihubungkan dengan listrik. Pertama kali
keyboard dinyalakan biasanya suara yang muncul apabila tuts ditekan adalah
suara piano.

2.Volume
Tombol ini digunakan untuk memperbesar dan memperkecil suara keyboard
secara keseluruhan setelah tombol power dinyalakan.

3.Tombol Timbre/ Voice


Tombol ini digunakan untuk memilih berbagai jenis suara alat music, misalnya
flute, gitar, piano, organ, dan lain sebagainya.
4.Tombol Rhythm

Tombol ini digunakan untuk memilih jenis irama music yang akan dimainkan,
misalnya waltz, bossanova, rhumba, dan lain sebagainya.

5.Tombol Start/ stop

Tombol ini digunakan untuk memulai salah satu irama music/ rhythm. Begitu
tombol star dipencet, keyboard akan menghasilkan irama pertama dalam
bentuk bunyi drum. Jika tombol ini dipencet untuk yang kedua kalinya, bunyi
drum akan berhenti, yakni sebagai tombol stop.

6.Tombol Tempo

Tombol ini digunakan untuk mengatur cepat lambatnya tempo dari irama yang
telah dibunyikan setelah tombol strat dipencet.

7.Tombol Transpose

Tombol ini digunakan untuk menghasilkan chord dan music pada irama drum
yang telah berbunyi setelah tombol start dipencet. Setelah tombol rhythm dan
chord dipencet, tuts bagian kiri keyboard akan berfungsi sebagai pengiring

8.Tombol Intro/ Ending

Tombol ini digunakan dengan cara mempencet tombol tersebut untuk


mengawali permainan keyboard dengan aransemen intro yang sudah ada dari
masing-masing irama pada keyboard. Sedangkan untuk menutup lagu bias
dilakukan dengan mempencet tombol ini juga, yang berarti sebagai tombol
ending. Pada jenis keyboard tertentu intro dan ending diwadahi pada tombol
yang berbeda/ terpisah, namun tetap pada fungsi yang sama.

9.Tombol Fill in

Tombol ini digunakan untuk membuat variasi ketukan dan irama music dalam
bentuk variasi bunyi drum. Biasanya tombol ini digunakan untuk menghasilkan
variasi ketukan sebelum kebagian reffren lagu, biasanya tombol bertuliskan fill
in to variation. Sedangkan variasi ketukan sesudah reffren lagu, biasanya
tombol bertuliskan fill in to original.
3.Gitar

1. Kepala (Headstock)
Kepala gitar akustik terdapat di bagian gitar paling atas. Kepala gitar ini berbahan
baku kayu yang pada bagianya terdapat Tunner dan Nut. Di kepala gitar juga
biasanya terdapat brand atau merek.
2. Nut
Nut adalah sebuah bantalan kecil yang digunakan untuk menyangga ke-6 senar gitar
agar bunyi yang keluar terdengar nyaring. Selain itu nut biasanya berwarna putih.
3. Tunner
Tunner berfungsi untuk menyetem gitar.
4. Fret
Umumnya, pada gitar akustik fret berjumlah 19 buah. Fungsi fret untuk menentukan
nada pada senar.
5. Leher (Neck)
Leher gitar adalah tempat tangan kiri kita memegang gitar. Jangan membeli gitar
yang leher nya melengkung karena leher gitar yang bagus adalah yang lurus
sempurna.
6. Penghubung
Penghubung adalah kayu solid yang digunakan untuk menghubungkan antara leher
(neck) dengan badan gitar (body).
7. Badan (Body)
Bentuk badan gitar sangatlah beragam, dan tergantung dari selera pembuat gitar.
8. Bridge
Fungsi bridge untuk mengaitkan senar gitar pada body gitar.
9. Soundboard
Soundboard adalah kotak resonansi suara pada gitar. Soundboard ini berbentuk
seperti tabung yang di dalamnya terdapat ruangan yang berfungsi untuk
meresonansikan suara dari senar gitar, sehingga suara dari senar akan lebih nyaring
dan lebih keras.
10. Lubang Suara
Lubang suara adalah bagian yang digunakan sebagai akses dari soundboard. Getaran
dari senar gitar yang muncul akan melewati lubang ini sebelum bunyi diresonansikan
oleh soundboard gitar.
11. Senar (String)
Jenis senar gitar sangatlah beragam karena setiap senar mempunyai karakteristik
suara yang berbeda-beda. Jumlah senar gitar akustik ada 6 buah, dan masing -
masing senar juga memiliki nada yang berbeda-beda yaitu E, A, D, G, B, E' (Standard
Tuning).
12. Saddle
Saddle adalah bantalah yang terdapat pada bridge gitar. Fungsi saddle sama dengan
fungsi nut yaitu agar suara senar gitar terdengan nyaring.
13. Fingerboard/Fretboard
Fingerboard adalah bagian dimana kita menempatkan jari-jari kita untuk menekan
senar pada fret tertentu. Fingerboard terdapat pada bagian depan dari leher gitar
(Neck).

Anda mungkin juga menyukai