Anda di halaman 1dari 13

RANGKUMAN MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN SENI DI SD

MODUL 1 WAWASAN SENI


Kegiatan Belajar 2
 HAKIKAT SENI
Istilah seni bersumber dari beberapa pendapat di antaranya bahwa kata seni berasal dari “sani” dalam
bahasa Sansekerta yang berarti pemujaan, pelayanan, donasi, permintaan atau pencarian dengan hormat dan jujur.
Ada yang mengatakan seni berasal dari bahasa Belanda “genie” atau jenius. Atau versi yang lain, seni disebut cilpa
yang berarti berwarna (kata sifat) atau pewarna (kata benda), kemudian berkembang menjadi cilpacastra yang
berarti segala macam kekriyaan (hasil keterampilan tangan) yang artistic. Dalam perkembangan selanjutnya dari asal
kata seni muncul berbagai pengertian seni, yaitu (a) seni sebagai karya seni (work of art), (b) seni sebagai kemahiran
(skill), (c) seni sebagai kegiatan manusia (human activity).

Ki Hajar Dewantara, seni yaitu segala perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat
indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia. Akhdiat K. Miharja yang menyebutkan bahwa seni
adalah kegiatan rohani manusia yang merefleksi realitas (kenyataan) dalam suatu karya yang berkat bentuk dan
isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani si penerimanya Dalam
kehidupan sehari-hari sebenarnya aktivitas berkesenian selalu dialami manusia. Hanya saja terkadang kita tidak
menyadari atau merasakannya bahwa aktivitasnya merupakan bagian dari ekspresi seni yang alami.

Seni secara teori dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu seni murni dan seni terapan. Seni murni
adalah penciptaan seni yang hanya mempertimbangkan fungsi atau bentuknya, sedangkan seni terapan adalah
penciptaan seni yang dirancang untuk kepentingan tertentu di luar fungsi sebenarnya.

Kegiatan Belajar 2
 Fungsi dan Kedudukan Seni dalam Kehidupan Masyarakat.
A. FUNGSI SENI DALAM MASYARAKAT TRADISIONAL
Seni dalam pemahaman yang lebih kompleks dapat merupakan sarana legitimasi, ketika seni itu berada di
dalam istana (kraton). Soedarsono mengemukakan bahwa fungsi utama pertunjukan ada tiga yaitu: 1) untuk
kepentingan upacara ritual, 2) sebagai hiburan pribadi, dan 3) sebagai penyajian estetis atau tontonan.
Perkembangan selanjutnya seni dapat pula berfungsi sebagai sarana pendidikan, media terapi, atau sebagai sarana
komunikasi. Masing-masing fun gsi tersebut dapat berkembang secara terpisah tanpa mengurangi makna dan tujuan
penciptaannya. Secara umum fungsi kesenian di dunia ini ada delapan yaitu:
1. Pemujaan/Ritual Fungsi seni untuk pemujaan berlangsung pada masa ketika peradaban manusia masih
sangat terbelakang.
2. Tuntunan Fungsi tuntunan lebih menyentuh pada misi yang secara verbal diungkapkan. Pelaku seni dalam
hal ini lebih dituntut untuk menyampaikan pesan moral yang akan dicapai.
3. Tontonan/hiburan Fungsi seni sebagai tontonan atau hiburan tidak banyak membutuhkan persyaratan. Seni
untuk hiburan tidak terikat pada misi tertentu. Seni yang menghibur adalah seni yang mampu memberi
kesenangan pada seseorang atau kelompok orang yang berada di sekitar pertunjukan.
B. FUNGSI SENI DALAM MASYARAKAT MODERN
Fungsi seni dalam masyarakat modern berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat modern yang
sangat beragam dan kompleks. Seni secara jelas dapat dijumpai di setiap elemen dan situasi kehidupan. Mungkin di
masa lalu seni juga sudah mengusung fungsi berikut ini namun tidak tampil secara jelas. Bagaimana fungsinya dalam
masyarakat modern silakan simak paparan berikut.
1.Ekspresi/Aktualisasi Diri
Kecenderungan fungsi pertunjukan untuk ekspresi atau aktualisasi diri ini merupakan perwujudan dari semboyan
seni untuk seni atau l’art pour l’art. Tidak ada orang yang dapat mengganggu gugat ekspresi seni dalam
penampilannya. Contoh seni instalasi, happening art, dan sejenisnya.
2. Pendidikan Seni
sebagai media pendidikan merupakan elemen mendasar yang perlu dipahami. Hal ini karena esensi seni sebenarnya
tidak dapat lepas dari muatan edukatif. Dengan lain perkataan apa yang dituangkan ke dalam berbagai cabang seni
merupakan sarana untuk mewujudkan tujuan untuk membentuk budi pekerti seseorang.

3.indrustri
Fungsi seni sebagai industri lebih mengarah pada tujuan atau kepentingan tertentu untuk mendukung satu produk
tertentu. Seni untuk industri adalah sesuatu yang mampu memberi daya tarik pada produk yang ditawarkan.
4.Seni Terapi
Seni untuk terapi digunakan secara khusus untuk memberi ketenangan batin seseorang yang sedang menderita
secara psikis.
5.Komersial/Instant
Seni untuk kategori sebagai alat mendatangkan keuntungan (entertainment) ini bisa dibuat menurut keperluan dan
keinginan sipenanggap.

Kegiatan Belajar 3
 Jenis-jenis Seni
Kesenian memiliki media yang beragam mulai dari media audio/suara hingga visual. Berdasarkan variasi
medianya tersebut seni kemudian dibeda-bedakan jenisnya. Saat ini seni dapat dibedakan ke dalam tiga kelompok
yaitu seni pertunjukan, seni rupa, dan seni seni sastra.
Secara garis besar seni rupa memiliki 3 (tiga) cabang yakni seni lukis, seni patung, dan seni kriya yang berada
kelompok seni murni; sedangkan seni terapan meliputi semua desain. Gambar termasuk seni lukis. Cabang seni ini
merupakan seni dua dimensi atau sering disebut dwimatra. Sedangkan seni patung yang memiliki dimensi ketiga
yakni kedalaman atau ketebalan atau ketinggian disebut dengan trimatra.
1. Jenis dan Ruang Lingkup Seni
Secara garis besar wawasan seni berhubungan dengan tiga hal:
a. Seni dengan Alam
Seni berhubungan dengan alam mengisyaratkan manusia untuk selalu ingat pada alam sebagai sumber penciptaan
seni.
b. Seni dengan Ekspresi
Seni dengan ekspresi memang tidak bisa dipisahkan. Keduanya akan saling mendukung. Seni di dalamnya ada
ekspresi. Sebaliknya dalam membicarakan ekspresi tidak akan lepas dari cabang seni tertentu. Berikut contoh seni
Tenun Ikat dari Sumba Timur yang memiliki ekspresi khas.
c. Seni dengan Lingkungan
Seni berhubungan dengan lingkungan memberi pesan kepada anak untuk selalu dekat dengan lingkungan
sekitarnya.
Berikut akan dijelaskan tentang keempat jenis seni, yakni tari, drama, dan musik.
A. TARI
Secara koreografi bentuk tari dapat dikategorikan menjadi tiga bagian. Pertama tarian tunggal, kedua tari
pasangan, dan ketiga tari kelompok (massal).
1. Tari Tunggal Adalah koreografi yang dibuat atau dirancang untuk dibawakan oleh satu orang penari. Namun
demikian dapat juga tarian ini dipentaskan untuk lebih dari satu penari. Contoh tarian tersebut Golek (Yogyakarta),
Ponggawa (Sunda), Ngremo (Jatim), Baris (Bali) dan sebagainya.
2. Tari Pasangan (Beksan) Adalah tarian berpasangan (berdua) dalam bentuk tari ini bisa memiliki tema
bermacammacam. Ada yang bertema cinta (love dance) atau perangan (wireng). Koreografi dini telah dirancang
untuk sebuah penampilan yang memerlukan kerja sama dalam membawakan tarian sesuai karakter yang dibawakan
penari. Contoh tarian berpasangan adalah tari Srikandi Mustokoweni (Surakarta), Umarmaya-Umarmadi
(Yogyakarta),Oleg Tampulilingan (Bali), Karonsih, Bambangan Cakil (Surakarta) dan sejenisnya.
3. Tari Kelompok Jenis koreografi kelompok ini dirancang secara khusus memang untuk dibawakan oleh lebih dari 2
orang penari. Pertimbangan koreografis tarian kelompok ini telah mempertimbangkan estetika sesuai ruang yang
digunakan dan fungsi dari penyajiannya. Contoh-contoh tari kelompok Bedaya (Surakarta Yogyakarta, 7 dan atau 9
penari, seperti tampak pada gambar di samping), Srimpi (Yogyakarta, 4 orang penari), Lawung Ageng (Yogyakarta, 16
orang)
B. SENI DRAMA
1. Pengertian Dramaturgi
Dramaturgi adalah ajaran tentang masalah, hukum dan konvensi drama. Kata drama berasal dari kata Yunani
draomai yang berarti berbuat, berlaku, bertindak dan sebagainya. Drama berarti perbuatan atau tindakan.
Ada sementara orang menganggap bahwa drama adalah sebagai lakon yang menyedihkan, mengerikan,
sehingga dapat diartikan sebagai sandiwara tragedi. Formula dramaturi menganut prinsip 4 M yaitu:
a. Mengkhayalkan Mengkhayalkan, di sini untuk pertama kali manusia atau pengarang mengkhayalkan kisah yang
bersumber dari inspirasi (ideal)
b. Menuliskan Pengarang menyusun kisah yang sama dengan ide yang sama ke dalam tulisan
c. Memainkan Pelaku memainkan kisah yang sama untuk ketiga kalinya. Di sini aktor dan aktris yang berperan di atas
pentas
d. Menyaksikan Penonton menyaksikan kisah di atas panggung
2. Sejarah Teater di Indonesia
Sebelum abad 20 tak ada naskah dan pentas. Yang ada ketika itu adalah naskah-naskah cerita rakyat dan kisah-
kisah yang turun-temurun disampaikan secara lisan oleh ayah kepada anak. Permulaan abad 20, karena pengaruh
drama barat dan cara pemanggungannya, tidak menggunakan naskah (improvisaoris), tetapi menggunakan pentas
panggungnya berbingkai.
Perkembangan berikut pada masa pujangga baru muncul naskah drama asli yang digunakan oleh pementasan
amatir. Pada masa Jepang, sensor sendenbu sangat keras sekali, karena mengharuskan penampilan drama
menggunakan naskah.
Rombongan profesional terpaksa belajar membaca naskah, sebaliknya kaum amatir tidak kaget karena terdiri
dari orang-orang terpelajar yang sudah terbiasa membaca naskah. Perkembangan masa kini yang terjadi rombongan
profesional membuang kembali naskah. Organisasi amatir tetap setia dengan naskah , hanya sayang sering
mengubahkan pengarang, penyadur atau penyalinnya.
Istilah Drama Untuk lebih mengetahui perbedaan istilah berikut akan dipaparkan pengertian dari drama, komedi,
teater dan sandiwara.
a.Teater
Ada sementara orang mengartikan bahwa teater sebagai gedung pertunjukan ada pula yang mengartikan sebagai
panggung.
Secara etimologis teater adalah gedung pertunjukan. Dalam arti yang lebih luas, teater adalah segala tontonan
yang dipertunjukkan di depan orang banyak.
b. Drama/Sandiwara/Toneel
Pertunjukan yang pada dewasa ini sangat laku dalam bahasa internasional disebut dengan drama atau dalam
bahasa kita disebut dengan sandiwara. Kata sandiwara itu sendiri belum lama adanya. Istilah sandiwara diketemukan
oleh KGPA Mangkunegoro VII (lihat RMA Harymawan, hal 2) sebagai pengganti istilah toneel istilah yang dipakai
orang-orang Belanda ketika itu. Secara khusus drama adalah kualitas komunikasi, situasi dan akting (duka cerita).
Kenyataan yang terjadi drama dapat berupa komedi (suka cerita) dan atau Tragedi (duka cerita).
c.MUSIK
Apresiasi musik dapat didefinisikan sebagai dicapainya kemampuan untuk mendengarkan musik dengan penuh
pengertian.
1. Unsur-unsur Seni Musik
Untuk memahami ini perlu kita uraikan dulu unsur-unsur manusia yang memiliki tiga kategori partisipan yang
penting bagi keberadaan musik, yakni: a) Komposer ; b) Pemain ; c) Pendengar.
i. Komposer Menggunakan sebuah analogi, kita boleh menyamakan komposer sebagai pabrikan. Dari
materi-materi dasar musik unsur-unsur tersebut akan kita letakkan dalam bagian utama dari buku ini.
Komposer menghasilkan, melalui dorongan kreatifnya. Nada-nada yang dibayangkannya, serta
pengetahuan kerajinan tangannya, sejumlah komposisi yang kemudian kita dengar.
ii. Pemain Memperluas analogi, pemain adalah para pekerja. Gagasan-gagasan musikal yang ditulis oleh
komposer semata-mata hanyalah rekaman dari citaannya saja. Musik menjadi hidup hanya tatkala ia
diterjemahkan dari simbol-simbol musikal di atas kertas kepada bunyi yang sesungguhnya melalui
sesenimanan pemain.
iii. Pendengar Tentu saja, pendengar adalah konsumer. Konon keduanya, komposer dan pemain tak dapat
tanpa pendengar. Karya seni komposer dan pemain tak akan 1
2. Unsur-Unsur Mekanis
Dalam menambahkan peranan manusia seperti disebutkan di atas, adalah sejumlah unsur-unsur lain yang
dibutuhkan bagi produksi musik. Meskipun manusia juga dilibatkan di sini, tetapi dalam hal ini mereka memainkan
peranan kedua.
Medium
Segala musik dipergelarkan melalui unsur mekanik atau unsur fisik yang disebut medium. Yakni, ia dimainkan pada
sebuah instrumen atau ia dinyanyikan oleh suara manusia.
Publikasi
Memublikasikan musik adalah langkah penting dalam seluruh kegiatan produksi musik. Termasuk dalam hal ini
adalah penerbitan dan pemasaran karya komposer.

MODUL 2 PENGETAHUAN DASAR SENI



Kegiatan Belajar 1

 Unsur-Unsur Musik

A. Bunyi Dan Elemen-Elemennya


Bunyi dapat diterima sebagai sesuatu yang menyenangkan maupun tidak
menyenangkan.
Musik merupakan bagian dari dunia bunyi,suatu seni yang didasarkan pada
pengorganisasian bunyi menurut waktu.kita membedakan music dari bunyi-bunyi
lain dengan mengenali empat komponen bunyi yang musikal :
1. Pitch adalah tinggi rendah relatif yang terdengar dari suatu bunyi.pitch suatu bunyi
ditentukan oleh frekuensi dari getarannya.semkin cepat frekuensinya,semakin tinggi
pitch.sebaliknya semakin lambat frekuensi,semakin rendah pitch.
Interval oktaf adalah jarak Antara nada pertama dan terakhir dalam suatu tangga
nada.
Jarak Antara nada tertinggi dan terendah yang dapat dihasilkan oleh vocal dan
instrument dinamakan pitch range.
2. Dinamik adalah tingkat kekerasan atau kelembutan pada musik salah satu aspek
bunyi.kekerasan berhubungan dengan amplitude getaran yang dihasilkan bunyi.
3. Warna suara,kita dapat membedakan suara alat musik terompet dari suara flute
walaupun ketika keduanya memainkan nada yang sama dengan tingkat dinamik
yang relatif sama pula.kualitas yang membedakannya disebut warna suara atau
timbre.
4. Ritme merupakan unsur dasar dalam kehidupan.kita melihat perputaran siang dan
malam,pergantian musim datang dan pergi silih berganti.didalam tubuh, kita
merasakan ritme selagi kita bernafas, detak jantung, dan bunyi hak sepatu ketika
sedang berjalan.
Ritme pada dasarnya adalah suatu pola pengulangan tekanan dan
pelepasan.adanya ritme dalam music akan menyangkut segala elemen-elemen
lainnya,baik pitch, warna suara, dan dinamik.Aspek-aspek yang membangun
ritme adalah :
a. Ketukan (beat) merupakan denyutan (pulsa) rata dan berulang yang
membagi musik dalam unit waktu yang sama.Dalam musik, ketukan
muncul Antara tiap ¼ detik sampai 11/2 detik.
b. Birama,ketika kita menyanyikan suatu lagu,beberapa beat terasa lebih kuat
tekanannya dibanding yang lainnya.Tekanan tersebut secara teratur
muncul setiap 2,3 atau 4 hitungan.
c. Aksen dan sinkop (syncope) adalah sebuah nada yang bertekanan,pada
umumnya dimainkan lebih keras daripada nada-nada lainnya,yaitu dengan
mendapatkan aksen yang dinamis.jika sebuah nada yang bertekanan
muncul di mana secara normal sebenarnya aksen itu tidak diharapkan,
maka efek tersebut dinamakan sinkop (syncopation).
5. Melodi adalah serangkaian nada-nada tunggal yang dikenali sebagai suatu
kesatuan dan menyeluruh.Sebuah melodi mempunyai bagian awal, pergerakan
nada-nada, dan bagian akhir.Melodi mempunyai arah, bentuk dan
kesinambungan.Gerakan naik dan turun nada-nada melodi menimbulkan kesan
ketergantungan dan penyelesaian, harapan dan kenyataan.ini disebut kurva melodi
atau garis melodi.
a. Kunci Nada,pada dasarnya melodi disusun berdasarkan suatu nada
dasar.Nada-nada lain pada melodi tersebut berpatokan pada dasar nada
tersebut.
b. Tanda Kunci,pada notasi balok, rangkaian nada (melodi) ditulis dalam
sangkar nada dan untuk menentukan letak nada-nada tersebut diperlukan
tanda kunci yang letak awal sangkar nada.
c. Tangga Nada,berbicara tentang melodi tidak dapat dipisahkan dengan nada
dasar,kunci, dan tangga nada.dalam notasi balok,tangga nada dikelompokkan
menjadi dua, yaitu: tangga nada natural,dan tangga nada kromatik.
c1. Tangga Nada Mayor,tangga nada mayor tersusun atas tujuh nada berbeda
do-re-mi-fa-sol-la-ti dan diakhiri dengan nada kedelapan yang merupakan
pengulanagn nada pertama dalam oktaf yang lebih tinggi, do’.Oktaf adalah jarak
antara nada kesatu dan nada kedelapan dalam tangga mayor.
c2.Tangga Nada Minor,tangga nada minor tersusun atas tujuh nada berbeda dan
diakhiri nada kedelapan yang merupakan pengulangan nada pertama dalam
oktaf yang lebih tinggi.
d. Nada Kromatik,yaitu untuk memberi warna atau hiasan, terhadap kunci
tertentu.Nada-nada dalam kromatik memberi kesan gerakan dan
ketegangan.
e. Modulasi: Perubahan Nada Dasar,kebanyakan melodi pendek yang kita
tahu umumnya tetap berdasar pada sebuah kunci tunggal dari awal hingga
akhir. Akan tetapi dalam lagu yang panjang, keberagaman dan
kekontrasannya dapat dibuat dengan menggunakan lebih dari satu nada
dasar.
6. Harmoni,ketika seorang penyanyi mengiringi lagunya dengan sebuah gitar, berarti
dia mendukung, mengiringi, dan memperkaya melodinya, kita menyebut hal ini
sebagai harmonisasi. Harmoni menunjuk pada bagaimana cara akor (chord) disusun
dan bagaimana akor tersebut mengikuti akor yang lain dalam sebuah lagu. Akor
merupakan gabungan tiga atau lebih nada yang dibunyikan serempak.
a. Konsonan dan Disonan
Ada beberapa akor yang mempunhyai kesan stabil dan tenang,akor lainnya
memiliki kesan tidak stabil dan tegang.Kombinasi nada-nada yang berkesan
stabil dinamakan konsonan.konsonan memberikan kesan suatu titik
kehadiran,diam,dan penyelesaian.kombinasi nada yang berkesan tidak stabil
dinamakan disonan. Ketegangan disonan membutuhkan gerakan maju kea
rah akor yang stabil.
b. Triad/Trinada
Biasanya akor-akor terdiri atas tiga nada yang berbeda,ada pula yang
tersusun atas empat atau lima nada, atau bahkan lebih.bergantung pada
susunannya, akor-akor dapat terdengar sederhana atau kompleks, tenang
atau tegang, terang atau gelap.
c. Akor urai (Arpeggio)
Nada-nada suatu akor dapat dibunyikan dalam cara yang berbeda.jika
nadapnada tunggal suatu akor dibunyikan berurutan satu sama lainnya, hal
ini dinamakan akor urai (arpeggio).arpeggio dapat muncul dalam melodi
maupun iringan.
7. Notasi Musik,Dengan notasi musik,kita dapat menunjukkan dengan tepat tinggi
nada dengan symbol-simbol yang ditempatkan ke atas atau ke bawah pada staff
(para nada). Simbol itu dinamkan not.
a. Notasi Ritme seperti dikemukakan di depan tidak menunjukkan nada-nada
secara eksak, hanya menunjukkan seberapa panjang nada-nada tersebut
dalam hubungannya dengan nada lain dalam satu lagu.
b. Notasi Tanda Diam ( Istirahat),durasi nada diam atau istirahat atau tanpa
suara dituliskan dengan tanda yang disebut tanda istirahat(rest).
c. Tanda Birama, (time signature atau meter signature) menunjukkan birama
suatu lagu. Tanda ini terdapat pada awal sebuah paranada pada permulaan
suatu lagu (dan ditulis lagi jika birama berubah). Tanda birama terdiri atas 2
angka, dibagian atas dan bawah.
d. Skor (score),adalah keseluruhan notasi musik untuk setiap instrument music
atau kelompok vokal dalam suatu penampilan berkelompok.

Kegiatan Belajar 2
 Unsur Dasar dan Elemen Komposisi Tari
A. Unsur-Unsur Dasar Tari
1. Gerak
Gerak tari adalah grerak yang telah mengalami perubahan atau proses stilasidari
gerak wantah (asli) ke gerak murni dan gerak maknawi. Gerak wantah yang telah
mengalami stilasi itu akhirnya dapat dilihat dan dinikmati karena menjadi gerakan yang
memiliki nilai estetik (gerak murni dan gerak maknawi).
2. Unsur Tenaga
Dalam melakukan gerak dibutuhkan tenaga. Gerak akan hidup dan bermakna
jika mendapatkan tenaga atau energi dalam tubuh. Komponen tenaga dalam
mewujudkan sebuah gerak tari menjadi sangat penting artinya untuk memunculkan
karakter atau penjiwaan seseorag yang sedang menari.
Penggunaan tenaga dalam gerak tari meliputi:
Intensitas berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkat
ketegangan gerak
Aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras, kualitas
berkaitan dengan cara penggunaan atau penyaluran tenaga.
3. Unsur Ruang
Unsur ruang yang dimaksud sebagai unsur tari terbagi dua yakni ruang yang
diciptakan oleh penari,dan ruang pentas atau ruang tempat penari melakukan gerak.
Ruang pentas adalah arena yang biasa digunakan oleh penari yang disebut dengan
panggung,lapangan, atau halaman terbuka.
4. Unsur Waktu
Selain ruang dan tenaga, unsur waktu juga menentukan dalam membangun gerak
tari.dalam unsur waktu ada 2 (dua) faktor yang sangat penting yaitu ritme dan
tempo.ritme dalam gerak tari menunjukkan ukuran waktu disetiap perubahan detail
gerak.
B. Elemen Komposisi Tari
1. Gerak merupakan komponen utama,karena gerak adalah medium untuk
mengekpresikan sebuah tarian.
2. Tema adalah inti sebuah cerita yang akan diungkapkan dalam tari.
3. Desain Atas adalah desain yang berada di dalam bidang atau ruang diatas lantai
pentas yang dapat dilihat oleh penonton yang berlatarkan back drop. Ada beberapa desai
atas diantaranya:
- Desain Datar adalah tampak depan posisi tubuh penari yang tidak berspektif dilihat
dari posisi duduk penonton.
- Desain Dalam adalah tubuh penari bila dilihat dari arah penonton tampak memiliki
kedalaman (perspektif) atau ruang. Gerak tangan, kaki yang diarahkan ke semua
arah akan membentuk atau membangun kedalaman.
- Desain Vertikal, ditampilkan melalui tubuh penari di mana anggota tubuh pokoknya
(lengan tangan dan tungkai kaki ) bergerak ke atas dan ke bawah.
- Desain Horizontal adalah posisi tubuh penari dengan anggota tubuh (tangan dan
kaki) yang bergerak dengan arah menyerupai garis horizontal.
- Desain Kontras adalah desain yang dibangun dengan garis-garis silang atau garis
yang akan bertemu pada satu titik bila dilanjutkan gerak anggota badan sang
penari.
- Desain Statis, yang dibangun dengan pose-pose anggota badan yang sama
walaupun anggota badan lainnya bergerak
- Desain Lengkung adalah desain yang dibangun oleh badan dan anggota –
anggotanya dengan gerak atau garis-garis lengkung.
- Desain Bersudut, dibangun dengan sudut-sudut ruang yang dibangun dari tekukan-
tekukan dari sendi-sendi tangan dan kaki penari.
- Desain Spiral,dibangun dengan gerakan yang melingkar yang lebih dari satu
lingkaran dan searah
- Desain Tinggi adalah desain yang dibangun dengan gerak bagian atas badan mulai
dari bagian dada ke atas. Bagian atas tubuh ini mengandung unsur intelektual
sekaligus spiritual yang kuat
- Desain Rendah adalah desain yang dibangun dengan gerakan-gerakan tubuh
penari dari pinggang hingga telapak kaki. Area gerakan berkisar Antara pinggang
hingga lantai pentas.
- Desain Terlukis adalah desain yang dibangun dari gerakan tangan atau anggota
badan atau property yang digunakan penari untuk melukiskan sesuatu.
- Desain Simetris adalah desain yang dibangun dengan menempatkan garis-garis
anggota badan kanan dan kiri berlawanan arah tetapi sama.
4. Desain Lantai
5. Desain Musik
Tari dapat lebih hidup bila ada iringan music, kerenanya music berfungsi untuk
menghidupkan tari. Musik sebagai pengiring tari membantu menghidupkan tari dalam
hal irama, tema, dan penjiwaannya. Musik untuk iringan tari dapat dikreasikan dari
berbagai jenis musik yang disesuaikan dengan bentuk, gerak, dan tema tari. Musik
yang digunakan bias musik gramatika barat (diatonis) atau tradisional (pentatonis).
Fungsi musik dalam tari di antaranya adalah:
a. Membantu mempertegas irama tari
b. Memberi ilustrasi
c. Membantu/mempertegas ekspresi gerak
d. Merangsang penari

Musik sebagai iringan tari dapat dibedakan menjadi 2 :


a. Musik internal adalah music yang dibangun atau dihasilkan dari diri penari itu
sendiiri.
b. Musik eksternal, iringan tari secara eksternal memang diciptakan khusus
dengan alat tertentu (instrument).

Berdasarkan jenis instrumennya,music eksternal dapat dikategorikan menjadi


1. Instrument gerak
2. Instrument petik
3. Instrument tiup
4. Instrument perkusi
6. Desain Dramatik
A. Desain kerucut ganda
B. Desain Kerucut Tunggal
7. Desain Kelompok
Ada beberapa desain kelompok yang dapat digunakan khususnya dalam
menyusun tari kelompok, yaitu tari yang dilakukan oleh lebih dari 2 penari.desain
tersebut adalah unison (kompak), balance (seimbang), broken (terpecah/terpisah),
alternate (selang-seling), cannon (berurutan), dan proportion (proporsi).
8. Desain Dinamika
9. Desain Kostum
10. Tata Rias
11. Tata Panggung/Tata pentas
12. Tata Cahaya
Tata cahaya dalam tari memiliki beberapa fungsi:
1. Menciptakan ruang
2. Menciptakan jarak Antara penonton dan pentas
3. Menciptakan efek tertentu
4. Menciptakan ruang yang berbeda dalam waktu yang sama
5. Menciptakan waktu yang berbeda secara bersamaan dan
6. Menciptakan fokus.
C. Jenis Tari
a. Tari Upacara
b. Tari Sosial/pergaulan
c. Tari Pertunjukan
d. Tari Romantik
e. Tari Perang
f. Tari Komedi
g. Tari Tunggal
h. Tari Pasangan
i. Tari Kelompok
j. Tari Massal
k. Tari Tradisional
l. Tari Primitif
m.Tari kerakyatan
n. Tari kreasi
o. Tari modern/Nontradisi

Kegiatan Belajar 3
 Unsur dan Prinsip Seni Rupa
A. Unsur-Unsur Seni Rupa
1. Garis
Garis dalam seni rupa merupakan perpanjangan dari susunan titik-titik
yang memiliki panjang namun relative tidak memiliki lebar.garis memiliki
posisi atau menunjukkan arah.garis dapat berperan sebagai penghubung
dua titik menjadi sumbu penyilang atau pembatas bidang.
2. Warna
Warna merupakan unsur seni rupa yang secara langsung dapat
menyentuh perasaan.
Menurut teori Brewster, warna terdiri dari 3 kelompok :
a. Warna primier
b. Warna skunder
c. Warna tersier

3. Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau


permukaan benda.
4. Ruang
5. Bidang

B. Prinsip Seni Rupa

1. Kesatuan
Kesatuan dalam seni rupa adalah terbentuknya berbagai unsur yang
saling menunjang satu sama lain dalam membentuk komposisi yang baik
dan serasi.
2. Keseimbangan
Adalah upaya untuk menyeimbangkan proporsi kiri kanan, atau atas
bawah sehingga terlihat simetris.
3. Irama
Irama dalam seni rupa dapat tercipta atas dasar perbedaan. Namun
dapat juga atas dasar peletakan.
4. Penekanan
Unsur penekanan dalam objek tertentu dalam seni rupa merupakan
bentuk penekanan.
5. Proporsi
Ada dua jenis proporsi.pertama serasi dan kedua tidak serasi.
6. Keselarasan/Keserasian
Keselarasan merupakan prinsip yang digunakan untuk menyatukan
beberapa unsur rupa walaupun berasal dari berbagai bentuk yang
berbeda.

C. Karakteristik Estetik Anak Sekolah Dasar


Perasaan estetik adalah suatu perasaan yamg berhubungan dengan
keindahan,baik yang berupa keindahan alam maupun keindahan karya
seni.perasaan estetik merupakan suatu hal yag sifatnya alamiah dibawa sejak
lahir.artinya, secara alamiah sesungguhnya sesorang itu sudah mampu
menangkap,mengalami,atau merasakan keindahan yang ada disekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai