Anda di halaman 1dari 21

MODUL 9 DAN 10

APRESIASI MUSIK DAN TARI


APESIASI SENI RUPA ANAK
Kelompok V

MUHAMAD YAYA 857198357


RAMLI 857198221
SITI QIBTIYAH 857198253
SITI AISAH 858649759
YULIANTI
 A.          KARYA MUSIK INDONESIA
 1.            Musik Tradisional
 Lagu-lagu tradisional di Indonesia umumnya tidak
menggunakan tangganada diatonis tetapi tangganada
penatonis. Di daerah jawa lagu jenis ini banyak ditemukan,
contohnya :
 Gundul Pacul, Manuk dalali

 2.            Musik Mancanegara
 Contoh
 “Happy birthday” ( satu bagian )
 “Twinkle-twinkle little star” ( satu bagian)
 “Dohremi” ( dua bagian )
KB.1
APRESIASI MUSIK ANAK
 Apresiasi terhadap karya musik dapat dilakukan melalui
proses berikut ini :
 1.mendengarkan musik
 2.mendengarkan sambil membaca notasi musik
 3.membaca latar belakang penciptaan karya seni
 4.Membaca biografi pencipta
 B.           KOMPONIS LAGU ANAK
  
1.            Komponis lagu Indonesia
a.       Ibu Sud
lagu ciptaan beliau yang terkenal, diantaranya :
-          Burung Kutilang-          Kereta Apiku-          Kampung Halamanku-          Menanam Jagung-          

b.      A.T Mahmud
Adapun lagu ciptaan beliau yang terkenal, diantaranya :
-          Pelangi-          Ombak-          Kupu-kupu          Larilah Kudaku-          Awan Putih

c.       Pak Dal
Adapun lagu ciptaan beliau yang terkenal, diantaranya :
-          Tahun Baru-          Berlabuh-          Teka-teki

d.      WR Supratman
Adapun lagu ciptaan beliau yang terkenal, diantaranya :
-          Ibu Kita Kartini-         Di Timur Matahari-          Parindra-          Mars Kepanduan Bangsa Indonesia

e.       C. Simanjutak
Adapun lagu ciptaan beliau yang terkenal, diantaranya :
-          Tanah Tumpah Darahku-          Indonesia Merdeka-          Maju Tak Gentar-          O, Angin

f.       Ismail Marzuki
Adapun lagu ciptaan beliau yang terkenal, diantaranya :
-          Rayuan Pulau Kelapa-          Selendang Sutra-          Sepasang Mata Bola-          Melati di Tapal Batas-          Gugur Bunga
 
 2.            Komponis Lagu Tradisional

Komponis lagu tradisional Indonesia jarang dikenal karena lagu


tradisional umumnya berkembang dengan sendirinya secara
lisan dan turun temurun di lingkungan daerah tertentu.
3.            Komponis Lagu Asing

a.       Zoltan Kodaly
Menurut Kodaly, latihan-latihan musik dapat menjadi dorongan
yang besar terhadap kecerdasan dan perkembangan emosi anak.
b.      John Spencer Curwen
Menurut Cowen. Dalam pelajaran musik sebaiknya yang
dibayangkan oleh anak-anak ialah bunyinya bukan notasinya.
 
KEGIATAN BELAJAR 2
APRESIASI TARI ANAK
A.TARI TRADISIOMAL INDONESIA

Tari tradisional kerayatan


• yaitu tari tradisional yang berkembang di lingkungan
pedesaan atau di luar tembok istana.

• yaitu tari tradisional yang berkembang di lingkungan


Tari tradisional klasik
istana atau keratin.

Sedangkan perbedaan karakteristik kedua jenis tari tersebut di atas dapat dilihat dalam
kolom di bawah ini:
N Aspek Tari Tari Kerakyatan Tari Kalsik
O
1 Gerak Sederhana Rumit
2 Iringan Monoton ;ajeg Variatif
3 Kostum Sederhana Rumit
4 Rias Alami Karaketer; wayang
5 Cerita Legenda.mitos, Ramayana, mahabirata
sejarah
6 Koreografi sederhana Variatif
7 Penyajian welcome Sangat formal
b. APRESIASI TARI KREASI BARU

2. Materi
1. Materi
Apresisasi Tari
Apresisasi Tari
Modern/ Aplikasi
Anak
Baru untuk Anak
C. MANFAAT KEGIATAN
MENGAPRESIASI TARI BAGI ANAK

a. Apresiasi Sebagai Media Komunikasi


b. Apresiasi Sebagai Media Pendidikan
c. Apresiasi Sebagai MediaBermain
d. Mengapresiasi Karya dan Koreografer Tari
e. Mengenal Tari dari Sumber Tema
KB. 1 Manfaat Belajar Seni Bagi
Anak Usia SD

Seni Rupa Sebagai Bahasa Visual

Proses komunikasi yang terjadi ketika anak menggambar


sebenarnya adalah komunikasi intrapersonal dimana semua
kejadian ingin disatukan dalam gambar anak.
Berseni merupakan kebutuhan anak dalam:  Mengutarakan
pendapat, Berkhayal-berimajinasi, Bermain, Belajar,
Memahami bentuk yang ada disekitar anak, Merasakan:
Kegembiraan, Kesedihan, dan Rasa Keagamaan.
 Seni Membantu Pertumbuhan Mental
Dari hasil karya seni seorang anak kita mampu
melihat pertumbuhan mentalnya secara abstrak. Anak
usia 7 sd 8 tahun merupakan usia perkembangan
penalaran anak, maka pikiran dan perasaan anak pun
mulai berkembang memisah. Hasilnya, terdapat anak
yang kuat penalarannya atau kuat perasaannya. Anak
yang kuat penalarannya cenderung menggambar
dengan nuansa garis lebih dominan, maka figur atau
obyek lukisan ditampilkan lebih relaistik. Sedangkan,
anak bertipe perasaan (emosional), ditunjukkan
dalam gambar berupa blok-blok warna yang kuat,
dimana terdapat satu figur yang diberi warna lebih
menyolok dari pada yang lain.
• Seni Rupa Membantu Belajar Bidang Yang Lain

Dalam mendidik dan membimbing anak diperlukan


pengembangan kecerdasan, yang berupa: lingusitik
(bahasa), matematika, visual/spasial, kinestetik/perasa,
musikal, interpersonal, intrapersonal maupun intuisi.

Misalnya lingusitik mengembangkan keberanian tampil


mengemukakan pendapat. Jika seorang anak tidak
berani tampil maka pengetahuannya pun relatif tidak
berkembang, maka kesemuanya harus dilatih agar
berjalan beriringan.
• Seni Sebagai Media Bermain

Artinya mengembangkan belajar melalui


permainan seni anak akan mempunyai
kesenangan bermain yang positif. Dalam
dunia anak bermain merupakan modal yang
kuat untuk melatih pikiran, perasaan dan
imajinasi. Jadi seni yang dikemas dalam
bentuk permainan akan menarik siswa.
KB. 2 Karakteristik Seni Rupa Anak
I. Istilah Menggambar dan Melukis
 Melukis ialah kegiatan menggambar dengan lebih
mengutamakan pengungkapan kesan batin dari pribadi seorang
pelukis dengan daya kreasinya sendiri atau tidak memiliki media
yang sudah ada.
 Menggambar ialah meniru suatu benda di dalam bentuk dua
dimensi tanpa banyak melibatkan emosi atau ekspresi dari
penciptanya secara berlebihan.
2.    Tema Karya Seni Rupa Anak

Tema – tema yang sering dijadikan dorongan


berkarya bagi anak yaitu:
a. Lingkungan
b. Keikutsertaan dalam peristiwa
c. Kejadian yang menimpa anak
d. Keinginan anak
e. Pikiran masa depan (cita-cita)
f. Apa yang pernah dilihat
g. Imajinasi
h. Cerita kepahlawanan
3.    Ciri Umum Lukisan Anak
 Gaya wiracerita (heroisme)
Lukisan yang menggambarkan cerita kepahlawanan, kepatriotan.
 Gaya dekoratif

Ditandai dengan munculnya bentuk konturistik (garis) dan warna


blok.
 Gaya komik

Lukisan yang memanfaatkan cerita


 Gaya potret

Gambar wajah seseorang (idola)


4. Komposisi Karya Seni Rupa Anak
 Posisi tumpang tindih
 Bertumpu pada garis dasar
 Rebahan
 Stereo type
 X-Ray atau transparent
5. Tipe Gambar Anak
 Haptic

Gambar  anak  yang memiliki  tipe haptik


menunjukkan kecenderungan  ke arah 
kebentukan  yang  lebih  visual-emosional  atau 
upaya  penggambaran  secara subyektif  yang 
berisi  tentang  ekspresi  pribadidalam 
merespon  lingkungannya
Contoh :
 Non-haptic

Gambar  yang  mudah diidentifikasi oleh orang lain dan


bentuk disusun  sesuai  dengan  cerita/ hanya sekedar 
menyusun  bentuk  sederhana.
Contoh :
KB. 3 Periodisasi Gambar Anak
a.    Masa coreng menyoreng (usia 1-4 tahun)
 1) Corengan Tak Beraturan,
 2) Corengan Terkendali
 3) Corengan Bernama

b.    Masa prabagan (preschematik) usia 4-7 tahun.


c.    Masa bagan (schematic) usia 7-9 tahun
d.    Masa realisme awal (drawing realism)
e.    Masa realisme semu (pseudo Realism) usia 11-14 tahun
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai