Disusun Oleh :
Rezky 180600
Naufal 180600
Afif 180600
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Linda Hania Fasha M.Pd selaku dosen
mata kuliah kuliah ilmu pengetahuan alam sekolah dasar yang sudah memberikan
kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini. Terimakasih tidak lupa kami
sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas ini, semoga
Allah SWT senantiasa membalas kebaikannya.
Di dalam makalah ini kami menyadari akan banyaknya kekurangan. Oleh sebab itu,
kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami buat
dimasa mendatang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun. Mudah-mudahan makalah ini dapat dipahami oleh semua orang khususnya bagi
para pembaca. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata yang kurang
berkenan.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Komik
1. Pengertian Komik
2. Keterbacaan Visual Komik
3. Contoh Media Komik
4. Kelebihan dan Kekurangan Media Komik
B. Cerita tau Dongeng
1. Pengertian Cerita atau Dongeng
2. Cara Mendongeng atau Bercerita yang Baik
3. Manfaat Cerita atau Dongeng
4. Jenis Jenis Cerita atau Dongeng
5. Kelebihan dan Kekurangan Cerita atau Dongeng
C. Media Dua Dimendi dan Tiga Dimensi
1. Pengertian Dua dan Tiga Dimensi
2. Kekurangan dan Kelebihan Media Dua Dimensi dan Tiga Dimensi
3. BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Maka dari itu di dalam makalah ini kami akan membahas mengenai media
pembelajaran ipa sekolah dasar dengan menggunakan media komik,dongeng atau
cerita, dan media dua dimensi atau tiga dimensi serta media sederhana . Dimana
seorang guru tidak harus berbica terus menerus di depan namun bisa menggunakan
media pembelajaran yang menyenangkan dan bermanfaat baik peserta didik maupun
gurunya sendiri.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan media komik
2. Apa yang dimaksud dengan media dongeng atau cerita?
3. Apa yang dimaksud dengan media dua dimensi atau tiga dimensi?
C. TUJUAN
1. Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervareasi sehingga
merangsang minat siswa untuk belajar .
2. Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang teknologi dll
3. Untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif
4. Untuk memberikan motivasi belajar kepada siswa
BAB II PEMBAHASAN
1.KOMIK
Selain itu, di samping untuk menyajikan cerita, komik juga mampu untuk
mengekspresikan berbagai gagasan, pemikiran atau maksud-maksud tertentu sebagaimana
halnya dengan karya sastra. Gagasan yang diungkapkan juga dapat bervariasi seperti cerita
fiksi, cerita binatang, cerita faktual dan historis, biografi serta ide-ide faktual untuk menyindir
atau menampilkan cerita lucu. Kesemuanya itu dikemas dalam gambar-gambar yang disertai
keterangan yang berisi cerita singkat yang dikemas dengan cara semenarik mungkin. Apabila
kita menikmati komik berarti kita menikmati gambar sekaligus cerita verbal dan keduanya
bersifat saling menguatkan dan melengkapi, komik selalu berkaitan dengan hal-hal yang tidak
serius, santai, lucu, dan sebagai hiburan ringan untuk para pembacanya.
Peranan pokok komik sebagai media pembelajaran menurut Sudjana dan Rivai (2002: 68)
adalah kemampuannya dalam menciptakan minat belajar siswa. Sebagai media audio-visual,
agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya yaitu mengoptimalkan pembelajaran, maka
dalam pengembangan komik harus berpegang pada beberapa hal sebagi berikut (Arsyad,
2006):
a. Bentuk
Pemilihan bentuk penting untuk agar dapat memangkitkan minat dan perhatian siswa.
b. Garis
Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur yang bersifat berurutan. Sehungga dapat
dikatakan bahwa unsur garis ini dapat membantu dalam kejelasan cerita.
c. Tekstur
Tekstur berfungsi untuk menimbulkan kesan halus atau kasar yang dapat menunjukkan unsur
penekanan.
d. Warna
Fungsi penggunaan warna adalah untuk memberikan kesan pemisahan atau penekanan serta
membangun keterpaduan dan mempertinggi realitas objek dan menciptakan respon
emosional.
b. Frame, adalah ruangan yang membatasi cerita yang satu dengan yang lain;
c. Balon kata, adalah ruanagan bagi percakapan yang diucapkan oleh para karakter;
e. Efek suara, adalah efek yang diberikan pada visualisasi kata atau uraian kalimat yang
diucapkan oleh karakter;
Suatu bentuk seni Menggunakan Bentuk dasar Sebuah gambar Gambar ilustrasi
yang efek suara dan gambar berupa yang dibuat yang
menggunakan dialog yang garis sebagai berdasarkan menggambarkan
gambar-gambar menguatkan alur acuan dalam bentuk asli, tetapi karakteristik
tidak bergerak cerita. menggambar lebih objek.
yang disusun (tahap awal disederhanakan
sedemikian rupa pembuatan objek lagi.
sehingga gambar/
membentuk modeling).
jalinan cerita.
Pilih Topik Dongeng yang sesuai dengan materi yang ingin disampaikan Topik atau
cerita yang dipilih untuk ditampilkan dalam pembelajaran hendaknya yang sesuai
dengan apa yang ingin disampaikan dan khususnya materi yang menitik beratkan
pada perkembangan kompetensi sosial siswa sekolah dasar. Misalkan, topik tentang
keragaman suku budaya, gotong royong, disiplin, kejujuran, kerja keras, dan
sebagainya.
Kuasailah Materi Materi dongeng yang akan kita sampaikan hendaklah terkuasai
sehingga kita dapat berimprovisasi dengan baik. Menguasai materi cerita berbeda
dengan menghafal. Kalau kita menghafal akan sangat sulit seandainya di tengah jalan
ternyata ada anak yang bertanya atau menyampaikan suatu kesan.
Hidupkan tokoh dalam dongeng tersebut. Memberi ekspresi emosi inilah yang disebut
menghidupkan tokoh apalagi disertai ekspresi mimik pendongeng yang pas. Secara
audio pun seorang anak akan dapat mengimajinasikan keadaan tokoh-tokoh dalam
cerita.
Menghidupkan Kata-kata Menghidupkan kata dapat dilakukan dengan cara memberi
sifat pada kata-kata tersebut. “tiba-tiba harimau itu menyambar Gurka dengan
kukunya yang tajam dan….. bettt, dada Gurka terobek hingga mengeluarkan darah
yang merah.” “air yang sejuk di pegunungan itu gemericik menambah sejuknya
suasana” dari dua contoh kalimat tersebut, kita akan melihat betapa sebuah kata akan
memiliki “roh” yang berbeda dengan kata yang lain. Mengucapkan kata merah, darah
akan sangat berbeda dengan air, sejuk. Coba fahami perbedaannya. Kata merah dan
darah bersifat mengerikan, menakutkan, dan lain sebagainya, sedangkan kata air dan
sejuk mempunyai sifat damai, tentram, dan lain sebagainya. Itulah yang dinamakan
menghidupkan kata kata.
Ikhlas dalam Mendongeng sedapat mungkin kita harus ikhlas ketika kita
mendongeng. Suasana hati akan sangat berpengaruh ketika kita menyampaikan
sebuah dongeng. Buatlah suasana hati yang segar dan tenang ketika hendak
mendongeng.
Libatkan Siswa dalam Aktivitas Mendongeng dalam mendongeng untuk
meningkatkan kompetensi sosial siswa, pada tahap awal siswa dapat diajak untuk ikut
serta mengambil peran secara mendadak dan tidak terorganisir sebelumnya sehingga
memungkinkan kita untuk melihat kompetensi awal siswa yang sesungguhnya.
Teknik Mengawali dan Mengakhiri Cerita Awalilah sebuah cerita dengan appersepsi
yang menarik. Banyak sekali teknik-teknik muncul yang dapat kita gunakan. Buatlah
beberapa improvisasi lewat lagu, suara yang beranekaragam, atau menggunakan alat
peraga. Dapat juga menggunakan beberapa kali pengulangan hingga anak dapat.
Akhirilah sebuah cerita dengan ending yang terbuka sehingga akan memancing anak
untuk ingin tahu cerita selanjutnya. Ini juga akan membuat anak menanti cerita kita
yang selanjutnya.
C.Manfaat Dongeng
a) Dongeng dapat mengasah imajinasi dan daya pikir anak. Ketika berhadapan dengan
dongeng, anak akan memvisualisasikan cerita tersebut sesuai dengan imajinasinya.
b) Dongeng dapat mempererat ikatan komunikasi antara pendongeng dan audiens.
c) Dongeng merupakan media efektif untuk menanamkan berbagai nilai dan etika.
d) Dongeng dapat membantu menambah perbendaharaan kata pada anak.
D.Jenis-Jenis Dongeng
Ada 3 jenis dongeng yaitu :
Dongeng binatang atau fabel yaitu sebuah dongeng yang di dalamnya menceritakan
tentang perbuatan baik atau buruknya binatang, di dalam fable tokoh binatang
berpeerilaku seperti manusia. Hal tersebut menggambarkan watak dan budi pekerti
manusia, seperti buaya dan kancil merupakan slah satu contoh dongeng binatang atau
fable dan mereka di gambarkan sebagai hewan licik, dan cerdik.
Dongeng biasa yaitu dongeng yang menceritakan tentang tokoh baik suka maupun
duka, seperti dongeng bawang merah dan bawang putih.
Dongeng lelucon yaitu dongeng yang berisikan cerita lucu tentang tokoh tertentu,
misalnya si Kabayan dari jawa barat, Lebai malang, pak Pandir, pak Belalang.
Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu sudah terakumulasi
masalah lain.
Bersifat monolong dan bisa menjenuhkan anak didik.
Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud sehingga
pencapaian tujuan sulit diwujudkan.
Media adalah sebuah alat yang digunakan oleh hampir semua orang untuk
menyampaikan atau mengantarkan sebuah pesan. Tidak terkecuali seorang guru, seorang
guru juga bisa menggunakan media dalam menerangkan atau memberikan pelajaran keapada
siswanya.
Media dua dimensi adalah sebuah alat peraga yang hanya memiliki ukuran panjang
dan lebar yang terletak pada sati bidang datar. Ciri-ciri dari media dua dimensi yaitu hanya
dapat dilihat dari bagian depannya dan tidak mengeluarkan suara atau gerakan. Kelebihan
dari media dua dimensi ini yaitu memiliki bentuk yang sederhana karena bahan-bahannya
mudah diperoleh, harganya yang ekonomis, dan bisa digunakan dimana saja dalam artian
tidak memerlukan tempat khusus. Ada berbagai macam media dua dimensi seperti media
grafis, media dalam bentuk papan, dan media cetak yang memiliki penampilan tergolong
kepada dua dimensi.
a. Media Grafis
Media grafis merupakan sebuah media yang dalam penyajiannya memiliki
berbagai macam penyajian visual seperti titik-titik-, gambar-gambar, garis-garis,
tulisan-tulisan, atau simbol visual lainnya yang digunakan untuk merangklum sebuah
ide atau data yang akan disampaikan.
Akses yang digunakan media dua dimensi dalam penyampaiannya itu bisa
melalui indra penglihatan dan pesan yang disampaikan nya dimasukan kedalam
bentuk simbol-simbol komunikasi visual. Media grafis ini memiliki fungsi sebagai
penarik perhatian, memperjelas sajian materi atau ide juga mengilustrasikan atau
menghiasi fakta yang mungkin cepat dilupakan apabila tidak dituangkan kedalam
media grafis. Selain dalam bentuk gambar, media grafis juga memiliki beberapa
macam jenis seperti :
a) Bagan (Chart)
Media bagan (chart) merupakan suatu media pengajaran yang cara
penyajiannya divisualkan secara diagramatik dengan menggunakan lambang-
lambang untuk menunjukkan perkembangan suatu ide, objek, lembaga, juga data.
Bagan juga memeiliki berbagai macam bentuk seperti : bagan pohon, bagan
organsasi, bagan arus dan bagan garis waktu.
b) Sketsa
Sketsa adalah gambaran kasar dan ringan dari suatu draft atau lukisan
yang belum selesai.
c) Diagram
Diagram adalah sebuah gambaran sederhana dari data yang dirancang
utuk memperlihatkan hubungan timbal balik menggunakan garis-garis. Pada
diagram biasanya hanya memperlihatkan bagian-bagian penting saja.
d) Grafik
Grafik adalah gambar sederhana yang dibentk menggunakan sebuah
titik-titik, garis atau gambar.
e) Gambar/foto
Gambar adalah alat visual yang penting dan mudah didapat, disebut
penting karena dapat memberi penggambaran yang jelas tentang masalah yang
digambarkan.
f) Kartun
Kartun merupakan suatu gambar interpretative yang digunakan untuk
menyampaikan suatu pesan secara ringkas mengenai suatu sikap terhadap
seseorang, situasi, juga kejadiaan-kejadian tertentu.
g) Poster
Poster yaitu gabunagan dari sebuah gambar dan tulisan yang dituangkan
kedalam satu bidang dan memeberikan informasi tentang suatu ide atau gabungan
antara gambar dan tulisan dalam satu bidang yang memberikan informasi tentang
satu atau dua ide pokok, poster biasanya dibuat dengan gambar dekoratif dan
huruf yang jelas. Poster tidak saja penting untuk menyampaikan kesan-kesan
tertentu tetapi dia mampu pula untuk memengaruhi dan memotifasi tingkah laku
orang yang melihatnya. Usaha untuk memengaruhi orang-orang membeli produk
baru dalam suatu perusahaan, dapat dituangkan dengan poster.
b. Media Papan
Media papan merupakan media 2 dimensi yang bisa kita temukan dengan
mudah, media ini juga bisa berupa papan tulis, papan flanel, juga papan buletin.
a) Papan tulis
Papan tulis merupakan sebuah alat untuk menuliskan materi inti juga
rangkuman pelajaran yang diberikan oleh guru dalam bentuk ilustrasi, bagan atau
gambar. Kelebihan dari media papantulis ini yaitu bisa dibugnakan di berbagai
macam tingkatan lembaga atau kelas, mudah mengawasi tingkat keaktifan kelas,
murah, juga mudah digunakan.
Kekurangan dari media papantulis juga ada berbagai macam diantaranya
mudah berdebu saat menghapusnya apa bila papantulis tersebut menggunakan
papantulis hitam yang media penulisannya menggunakan kapur, kurang
menguntukan bagi guru yang memiliki tulisan kurang bagus.
b) Papan Flanel
Papan flanel adalah papan yang berlapis kain flanel yang memiliki cara
penyajian yang mudah digunakan. Papan flanel ini juga mudah dilipat sehibgga
bisa dibilang praktis. Cara penggunaannya pun sangat mudah seperti menmpelkan
gambar, huruf, atau angka pada papan flanes. Media dua dimensi papan flanel ini
sering digunakan pada kelas tingkat bawah, yang materi pembelajarannya masih
dalam tahap menghejah, mengetahui nama huruf, angka juga bentuk bentuk
hewan atau tumbuhan.
c) Papan buletin
Seperti anamanya, papan buletin adalah papan yang biasa digunakan
sekolah-sekolah untuk menempelkan pengumuman atau pemberitahuan juga
kejadian-kejadian di waktu tertentu, berbeda dengan papan flanes, papan buletin
ini tidak dilapisi kain flanel.
d) Papan magnet
Papan magnet atau magnetic board adalah sebuah papan yang dibuat dari
lapisan email putih pada sebidang logam yang permukaannya bisa ditempelkan
benda-benda ringan dengan interaksi magnet. Pada media papan magnet ini kita
bisa menggunakannya untuk memberikan materi pelajaran pada anak seperti
menempelkan angka-angka, huruf-huruf, bentuk-bentuk hewan juga tumbuhan.
Untuk penggunaannya biasanya papan magnet ini digunakan pada kelas rendah.
Karena lebih menarik perhatian para siswa saat belajar.
c. Media Cetak
Media cetak yaitu suatu media visual yang cara pembuatannya melalui proses
cetak dan printing, media cetak ini memeiliki cara penyampaian pesan materi melalui
angka, huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan agar memperjelas informasi
yang diberikan. Media cetak ini pun sering digunakan oleh para guru karena dapat
digunakan untuk menyalurkan ilmu sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan minat dalam proses belajar. Media cetak ini memiliki beberapa jenis
salah satunya yaitu buku pelajaran.
Buku pelajaran yaitu buku yang digunakan untuk suatu bidang studi atau ilmu
tertentu yang disusun untuk memudahkan guru dan siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
Media tiga dimensi adalah media yang cara penyajiannya berbeda dari media 2
dimensi, media tiga dimensi ini menggunakan cara penyajian visual tiga dimensional yang
berwujud sebagai benda asli, baik itu benda hidup, benda mati maupun dalam bentuk tiruan
yang mewakili aslinya. Media tiga dimensi ini sangat membantu dalam pembelajaran karena
bisa menarik minat peserta didik dalam belajar. Media tiga dimensi ini juga bisa mewakili
benda aslinya pada saat proses pembelajaran, seperti miniatur gunung berapi, apabila
menggunakan gunung berapi asli sebagai mendia pembelajaran, tentunya akan sangat
merepotkan dalam proses KMB, maka dari itu miniatur gunung berapi bisa digunakan
sebagai media tiga dimensi dalam pembelajaran.
Media tiga dimensi yang sering digunakan pada pembelajaran biasanya menggunakan
model dan boneka karena memiliki daya tarik terhadap siswa. Model adalah bentuk yang
dapat menyerupai bentuk aslinya namun dalam skala dan ukuran yang diperbesar atau
diperkecil. Boneka memiliki daya tarik tersendiri karena boneka merupakan jenis model yang
biasa digunakan untuk memperlihadi tkan bentuk dari tubuh manusia, baik itu tubuh bagian
luar maupun tubuh bagian dalam. Cara penyajian media tiga dimensi ini bermacam macam,
bisa ditampilkan di kelas dengan menggunakan model ataupun menggunakan media aslinya
yang tentunya tidak jauh letaknya dari sekolah. Ada beberapa model yang tersedia pada
media tiga dimensi diantaranya :
5. Media Diorama
Yaitu sebuah pemandangan tiga dimensi mini dari sebuah pemandangan.
Contoh diorama pada bagian bawah Monas Jakarta.
Kesimpulan
Komik bisa diartikan sebagai bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan
menerapkan suatu cerita yang erat hubungannya dengan gambar dan dirancang untuk
memberikan hiburan kepada para pembaca. Dengan ini media komik dalam pembelajaran
bertujuan untuk menarik minat siswa untuk membaca dan mengefektifkan proses belajar
mengajar.
Media dua dimensi sendiri adalah sebutan umum untuk alat peraga yang hanya
memiliki ukuran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar. Media pembelajaran
dua dimensi meliputi grafis, media bentuk papan, dan media cetak yang penampilan isinya
tergolong dua dimensi. Sedangkan Media tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa
proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensional. Kelompok media ini dapat
berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat pula berwujud sebagai tiruan
yang mewakili aslinya.Kedua media ini dapat membantu dalam media pembelajaran dam
mempermudah seoang pengajar dalam memberikan materi kepada peserta didik.
Daftar Pustaka
http://astimutiara.blogspot.com/2014/07/komik-sebagai-media-pembelajaran.html.
http://meilisacat.blogspot.com/2014/05/makala-media-pembelajaran-2-dimensi-3.html