Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH METODE PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR

Dosen : Linda Hania Fasha M.Pd

Disusun Oleh :

Nabila Pratiwi 18060001

Tiska Nur Habibah 18060037

Rezky 180600

Naufal 180600

Afif 180600

Alifa Mita Silviana 18060045


KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dari mata kuliah ilmu pengetahuan
alam sekolah dasar yang membahas mengenai pembelajaran ipa sekolah dasar dengan
menggunakan media komik,dongeng atau cerita, dan media dua dimensi atau tiga dimensi
serta media sederhana .

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Linda Hania Fasha M.Pd selaku dosen
mata kuliah kuliah ilmu pengetahuan alam sekolah dasar yang sudah memberikan
kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini. Terimakasih tidak lupa kami
sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas ini, semoga
Allah SWT senantiasa membalas kebaikannya.

Di dalam makalah ini kami menyadari akan banyaknya kekurangan. Oleh sebab itu,
kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami buat
dimasa mendatang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun. Mudah-mudahan makalah ini dapat dipahami oleh semua orang khususnya bagi
para pembaca. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata yang kurang
berkenan.

Cimahi, Juni 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Komik
1. Pengertian Komik
2. Keterbacaan Visual Komik
3. Contoh Media Komik
4. Kelebihan dan Kekurangan Media Komik
B. Cerita tau Dongeng
1. Pengertian Cerita atau Dongeng
2. Cara Mendongeng atau Bercerita yang Baik
3. Manfaat Cerita atau Dongeng
4. Jenis Jenis Cerita atau Dongeng
5. Kelebihan dan Kekurangan Cerita atau Dongeng
C. Media Dua Dimendi dan Tiga Dimensi
1. Pengertian Dua dan Tiga Dimensi
2. Kekurangan dan Kelebihan Media Dua Dimensi dan Tiga Dimensi
3. BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan suatu proses generasi muda untuk dapat menjalankan


kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien.
Pendididkan lebih dari pengajaran, karena pengajaran sebagai transfer ilmu belaka
sedangkan pendidikan merupakan transformasi nilai dan pembentukan kepribadian
dengan segala aspek yang dicangkupnya. Tidak hanya itu dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, maka peningkatan mutu pendidikan suatu hal yang
sangat penting bagi pembangunan berkelanjutan di segala aspek kehidupan manusia.

Maka dari itu di dalam makalah ini kami akan membahas mengenai media
pembelajaran ipa sekolah dasar dengan menggunakan media komik,dongeng atau
cerita, dan media dua dimensi atau tiga dimensi serta media sederhana . Dimana
seorang guru tidak harus berbica terus menerus di depan namun bisa menggunakan
media pembelajaran yang menyenangkan dan bermanfaat baik peserta didik maupun
gurunya sendiri.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan media komik
2. Apa yang dimaksud dengan media dongeng atau cerita?
3. Apa yang dimaksud dengan media dua dimensi atau tiga dimensi?

C. TUJUAN
1. Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervareasi sehingga
merangsang minat siswa untuk belajar .
2. Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang teknologi dll
3. Untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif
4. Untuk memberikan motivasi belajar kepada siswa
BAB II PEMBAHASAN

1.KOMIK

A.Pengertian Media Komik


Komik adalah bacaan yang sangat popular, sekarang ini komik merupakan salah satu
bacaan yang paling di gemari di kalangan anak-anak, namun bukan hanya anak-anak yang
menjadi penggemar komik, orang dewasa juga menggemari bacaan tersebut. Komik memang
bacaan yang dibutuhkan pada usia anak-anak dan usia remaja, selain ceritanya yang asik
untuk dibaca di dalam komik juga terdapat gambar-gambar yang menarik sebagai penunjang
untuk memikat hati si pembaca khususnya anak-anak. Seperti yang kita tahu, komik memang
mudah ditemukan bahkan di toko-toko buku banyak terdapat berbagai macam komik dengan
berbagai macam cerita, di tempat penyewaan bacaan komik juga mudah ditemukan dan di
tempat tersebut komik sangat banyak peminatnya. Di dalam komik didominasi oleh gambar-
gambar yang seolah-olah berbicara dan gambar tersebut membentuk sebuah narasi dalam
cerita dalam komik, komik termasuk dalam kategori sastra anak karena ceritanya amat
dikagumi oleh anak-anak.

Selain itu, di samping untuk menyajikan cerita, komik juga mampu untuk
mengekspresikan berbagai gagasan, pemikiran atau maksud-maksud tertentu sebagaimana
halnya dengan karya sastra. Gagasan yang diungkapkan juga dapat bervariasi seperti cerita
fiksi, cerita binatang, cerita faktual dan historis, biografi serta ide-ide faktual untuk menyindir
atau menampilkan cerita lucu. Kesemuanya itu dikemas dalam gambar-gambar yang disertai
keterangan yang berisi cerita singkat yang dikemas dengan cara semenarik mungkin. Apabila
kita menikmati komik berarti kita menikmati gambar sekaligus cerita verbal dan keduanya
bersifat saling menguatkan dan melengkapi, komik selalu berkaitan dengan hal-hal yang tidak
serius, santai, lucu, dan sebagai hiburan ringan untuk para pembacanya.

 B.Keterbacaan Visual Komik

Peranan pokok komik sebagai media pembelajaran menurut Sudjana dan Rivai (2002: 68)
adalah kemampuannya dalam menciptakan minat belajar siswa. Sebagai media audio-visual,
agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya yaitu mengoptimalkan pembelajaran, maka
dalam pengembangan komik harus berpegang pada beberapa hal sebagi berikut (Arsyad,
2006):

a.       Bentuk

Pemilihan bentuk penting untuk agar dapat memangkitkan minat dan perhatian siswa.

b.      Garis
Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur yang bersifat berurutan. Sehungga dapat
dikatakan bahwa unsur garis ini dapat membantu dalam kejelasan cerita.

c.       Tekstur

Tekstur berfungsi untuk menimbulkan kesan halus atau kasar yang dapat menunjukkan unsur
penekanan.

d.      Warna

Fungsi penggunaan warna adalah untuk memberikan kesan pemisahan atau penekanan serta
membangun keterpaduan dan mempertinggi realitas objek dan menciptakan respon
emosional.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan warna adalah:

1.      Pemilihan warna khusus;

2.      Nilai warna, yakini tingkat ketebalan dan ketipisan;

3.      Intensitas atau kekuatan warna.

Mengembangkan media menggunakan ilustrasi komik penting diperhatikan juga bagian-


bagian dari komik itu sendiri. Menurut Susiani (2006:5) komik mempunyai bagian-bagian
sebagai berikut:

a.       Karakter, adalah sebuah tokoh yang ada dalam komik;

b.      Frame, adalah ruangan yang membatasi cerita yang satu dengan yang lain;

c.       Balon kata, adalah ruanagan bagi percakapan yang diucapkan oleh para karakter;

d.      Narasi, adalah merupakan kalimat penjelas yang dikemukakan oleh komikus;

e.       Efek suara, adalah efek yang diberikan pada visualisasi kata atau uraian kalimat yang
diucapkan oleh karakter;

f.       Latar belakang, adalah penggambaran suasana tempat karakter yang dibicarakan


komikus.

Perbedaan antara komik, animasi, sket, kartun dan karikatur


Komik Animasi Sket Kartun Karikatur

Suatu bentuk seni Menggunakan Bentuk dasar Sebuah gambar Gambar ilustrasi
yang efek suara dan gambar berupa yang dibuat yang
menggunakan dialog yang garis sebagai berdasarkan menggambarkan
gambar-gambar menguatkan alur acuan dalam bentuk asli, tetapi karakteristik
tidak bergerak cerita. menggambar lebih objek.
yang disusun (tahap awal disederhanakan
sedemikian rupa pembuatan objek lagi.
sehingga gambar/
membentuk modeling).
jalinan cerita.

C.Contoh Media Komik diantaranya :

Contoh media pembelajaran komik kelas satu SD

Contoh media komik kelas lima SD


D.Kelebihan dan Kekurangan Komik dalam Media Pembelajaran
Kelebihan dari media komik diantanya:

1. komik dapat memotivasi siswa selama proses belajar mengajar;


2. komik terdiri dari gambar-gambar yang merupakan media yang dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran;
a) komik bersifat permanen;
b) komik bisa membangkitkan minat membaca dan mengarahkan siswa untuk
disiplin membaca khususnya mereka yang tidak suka membaca

Kelemahan dari media komik diantaranya:


1. komik membatasi bahkan memungkinkan membunuh imajinasi;
2. penyampaian materi pelajaran melalui media komik terlalu sederhana;
3. penggunaan media komik hanya efektif diberikan pada peserta didik yang
bergaya visual
2.Dongeng atau cerita sebagai media pembelajaran

A.Pengertian Media Dongeng atau Cerita


Dongeng merupakan media yang sangat efektif untuk menanamkan berbagai nilai dan
etika terhadap anak. Termasuk menimbulkan rasa empati dan simpati anak. Nilai-nilai yang
bisa dipetik dari dongeng adalah nilai kejujuran, kerendahhatian, kesetiakawanan, kerja keras,
dan lain sebagainya. Dalam usia anak sekolah dasar, dongeng merupakan suatu yang
dinantikan. Cerita atau dongeng adalah salah satu media komunikasi guna menyampaikan
beberapa pelajaran atau pesan moral kepada anak. Dongeng menurut Poerwadarminto (dalam
Handajani, 2008: 13) menyatakan bahwa dongeng merupakan cerita tentang kejadian zaman
dahulu yang aneh-aneh atau cerita yang tak terjadi. Dongeng diceritakan terutama untuk
hiburan walaupun banyak juga melukiskan tentang kebenaran, berisikan pelajaran (moral),
bahkan sindiran. Pengisahan dongeng mengandung harapan-harapan, keinginan-keinginan,
dan nasihat baik yang tersirat maupun tersurat.

Mendongeng atau bercerita merupakan aktivitas berkomunikasi yang mudah dan


murah. Dengan mendongeng atau bercerita anak tidak akan bosan dan tidak merasa di gurui
atau di ceramahi karena sifat mendongeng atau bercerita yang menyenangkan. Mendongeng
atau bercerita bisa meningkatkan kecerdasan kognitif lewat berimajinasi dan keterlibatan
secara aktif dalam aktivitas dongeng akan memberikan pengalaman konkret pada anak
sehingga akan tertanam kuat dalam struktur kognitif anak.

B.Cara mendongeng yang baik

 Pilih Topik Dongeng yang sesuai dengan materi yang ingin disampaikan Topik atau
cerita yang dipilih untuk ditampilkan dalam pembelajaran hendaknya yang sesuai
dengan apa yang ingin disampaikan dan khususnya materi yang menitik beratkan
pada perkembangan kompetensi sosial siswa sekolah dasar. Misalkan, topik tentang
keragaman suku budaya, gotong royong, disiplin, kejujuran, kerja keras, dan
sebagainya.
 Kuasailah Materi Materi dongeng yang akan kita sampaikan hendaklah terkuasai
sehingga kita dapat berimprovisasi dengan baik. Menguasai materi cerita berbeda
dengan menghafal. Kalau kita menghafal akan sangat sulit seandainya di tengah jalan
ternyata ada anak yang bertanya atau menyampaikan suatu kesan.
 Hidupkan tokoh dalam dongeng tersebut. Memberi ekspresi emosi inilah yang disebut
menghidupkan tokoh apalagi disertai ekspresi mimik pendongeng yang pas. Secara
audio pun seorang anak akan dapat mengimajinasikan keadaan tokoh-tokoh dalam
cerita.
 Menghidupkan Kata-kata Menghidupkan kata dapat dilakukan dengan cara memberi
sifat pada kata-kata tersebut. “tiba-tiba harimau itu menyambar Gurka dengan
kukunya yang tajam dan….. bettt, dada Gurka terobek hingga mengeluarkan darah
yang merah.” “air yang sejuk di pegunungan itu gemericik menambah sejuknya
suasana” dari dua contoh kalimat tersebut, kita akan melihat betapa sebuah kata akan
memiliki “roh” yang berbeda dengan kata yang lain. Mengucapkan kata merah, darah
akan sangat berbeda dengan air, sejuk. Coba fahami perbedaannya. Kata merah dan
darah bersifat mengerikan, menakutkan, dan lain sebagainya, sedangkan kata air dan
sejuk mempunyai sifat damai, tentram, dan lain sebagainya. Itulah yang dinamakan
menghidupkan kata kata.

 Ikhlas dalam Mendongeng sedapat mungkin kita harus ikhlas ketika kita
mendongeng. Suasana hati akan sangat berpengaruh ketika kita menyampaikan
sebuah dongeng. Buatlah suasana hati yang segar dan tenang ketika hendak
mendongeng.
 Libatkan Siswa dalam Aktivitas Mendongeng dalam mendongeng untuk
meningkatkan kompetensi sosial siswa, pada tahap awal siswa dapat diajak untuk ikut
serta mengambil peran secara mendadak dan tidak terorganisir sebelumnya sehingga
memungkinkan kita untuk melihat kompetensi awal siswa yang sesungguhnya.
 Teknik Mengawali dan Mengakhiri Cerita Awalilah sebuah cerita dengan appersepsi
yang menarik. Banyak sekali teknik-teknik muncul yang dapat kita gunakan. Buatlah
beberapa improvisasi lewat lagu, suara yang beranekaragam, atau menggunakan alat
peraga. Dapat juga menggunakan beberapa kali pengulangan hingga anak dapat.
Akhirilah sebuah cerita dengan ending yang terbuka sehingga akan memancing anak
untuk ingin tahu cerita selanjutnya. Ini juga akan membuat anak menanti cerita kita
yang selanjutnya.

C.Manfaat Dongeng

 Media Menanamkan Nilai dan Etika


Dongeng merupakan media yang sangat efektif untuk menanamkan berbagai nilai dan etika
kepada anak, termasuk menimbulkan rasa empati dan simpati anak. Nilai-nilai yang bisa
dipetik dari dongeng adalah nilai kejujuran, rendah hati, kesetiakawanan, kerja keras, dan lain
sebagainya.

 Memperkenalkan Bentuk Emosi


Dari dongeng yang diberika, pastinya memiliki karakter dan tokoh yang berbeda-beda.
Sebagai orang tua, Anda harus memahami makna daro dingeng tersebut, sehingga Anda bisa
memberikan penekanan tertentu  pada dialog dan ekspresi. Selain itu, Anda juga bisa
menceritakan emosi para tokoh seperti emosi negatif dan positif. Hal ini akan membantu anak
dengan masalah agresifitas dan mengajarkan untuk berempati pada sesama temannya.

 Mempererat Ikatan Batin


Bagi orang tua yang memiliki kesibukan yang padat, mendongeng adalah salah satu trik
untuk mendekatkan diri pada anak Anda. Kesibukan Anda membuat Anda tidak dapat
bermain dengan si kecil setiap saat. Oleh karena itu, pergunakan waktu senggang Anda
dirumah untuk memberikan cerita atau dongeng pada anak Anda.

 Memperluas Kosa Kata


Semakin banyak membaca, semakin banyak tahu. Orang tua bisa menggunakan dongeng
sebagai media untuk memperkenalkan kosa kata asing pada anak yang pastinya akan berguna
disekolahan nantinya.

 Merangsang Daya Imaginasi


Selain membacakan cerita atau dongeng dari buku, Anda bisa membuat cerita singkat tanpa
panduan buku. Kemudian, pandulah anak Anda untuk melanjutkan cerita tersebut 
berdasarkan imaginasi mereka sendiri. Ajukan juga beberapa pertanyaan untuk memancing
daya imaginasinya.

Puspita (2009) menyatakan terdapat empat manfaat dari dongeng, yaitu:

a) Dongeng dapat mengasah imajinasi dan daya pikir anak. Ketika berhadapan dengan
dongeng, anak akan memvisualisasikan cerita tersebut sesuai dengan imajinasinya.
b) Dongeng dapat mempererat ikatan komunikasi antara pendongeng dan audiens.
c) Dongeng merupakan media efektif untuk menanamkan berbagai nilai dan etika.
d) Dongeng dapat membantu menambah perbendaharaan kata pada anak.

D.Jenis-Jenis Dongeng
Ada 3 jenis dongeng yaitu :

 Dongeng binatang atau fabel yaitu sebuah dongeng yang di dalamnya menceritakan
tentang perbuatan baik atau buruknya binatang, di dalam fable tokoh binatang
berpeerilaku seperti manusia. Hal tersebut menggambarkan watak dan budi pekerti
manusia, seperti buaya dan kancil merupakan slah satu contoh dongeng binatang atau
fable dan mereka di gambarkan sebagai hewan licik, dan cerdik.
 Dongeng biasa yaitu dongeng yang menceritakan tentang tokoh baik suka maupun
duka, seperti dongeng bawang merah dan bawang putih.
 Dongeng lelucon yaitu dongeng yang berisikan cerita lucu tentang tokoh tertentu,
misalnya si Kabayan dari jawa barat, Lebai malang, pak Pandir, pak Belalang.

E.Kelebihan dan Kekurangan Media Dongeng atau Cerita


Kelebihan metode pembelajaran bercerita, diantaranya yaitu

 Kisah bisa mengaktifkan dan membangkitkan semangat anak didik.


 Mengarahkan semua emosi sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang terjadi pada
akhir cerita.
 Kisah selalu memikat, karena mengundang untuk mengikuti peristiwanya dan
merenungkan maknanya.
 Dapat mempengaruhi emosi.

Kekurangan metode pembelajaran bercerita, diantaranya yaitu:

 Pemahaman anak didik akan menjadi sulit ketika kisah itu sudah terakumulasi
masalah lain.
 Bersifat monolong dan bisa menjenuhkan anak didik.
 Sering terjadi ketidakselarasan isi cerita dengan konteks yang dimaksud sehingga
pencapaian tujuan sulit diwujudkan.

3.Media Dua Atau Tiga Dimensi Serta Media Sederhan


Ada berbagai macam cara memberikan materi ilmu kepada peserta didik salah
satunya yaitu dengan media pembelajaran, pada era perkembangan zaman ini, tentunya sudah
banyak sekali media pembelajaran yang bisa kita pakai sebagai guru untuk menyampaikan
materi ilmu pembelajaran kepada peserta didik, beberapa diantaranya yaitu sebagai berikut :

Media dua atau tiga dimensi

Media adalah sebuah alat yang digunakan oleh hampir semua orang untuk
menyampaikan atau mengantarkan sebuah pesan. Tidak terkecuali seorang guru, seorang
guru juga bisa menggunakan media dalam menerangkan atau memberikan pelajaran keapada
siswanya.

Media dua dimensi

Media dua dimensi adalah sebuah alat peraga yang hanya memiliki ukuran panjang
dan lebar yang terletak pada sati bidang datar. Ciri-ciri dari media dua dimensi yaitu hanya
dapat dilihat dari bagian depannya dan tidak mengeluarkan suara atau gerakan. Kelebihan
dari media dua dimensi ini yaitu memiliki bentuk yang sederhana karena bahan-bahannya
mudah diperoleh, harganya yang ekonomis, dan bisa digunakan dimana saja dalam artian
tidak memerlukan tempat khusus. Ada berbagai macam media dua dimensi seperti media
grafis, media dalam bentuk papan, dan media cetak yang memiliki penampilan tergolong
kepada dua dimensi.
a. Media Grafis
Media grafis merupakan sebuah media yang dalam penyajiannya memiliki
berbagai macam penyajian visual seperti titik-titik-, gambar-gambar, garis-garis,
tulisan-tulisan, atau simbol visual lainnya yang digunakan untuk merangklum sebuah
ide atau data yang akan disampaikan.
Akses yang digunakan media dua dimensi dalam penyampaiannya itu bisa
melalui indra penglihatan dan pesan yang disampaikan nya dimasukan kedalam
bentuk simbol-simbol komunikasi visual. Media grafis ini memiliki fungsi sebagai
penarik perhatian, memperjelas sajian materi atau ide juga mengilustrasikan atau
menghiasi fakta yang mungkin cepat dilupakan apabila tidak dituangkan kedalam
media grafis. Selain dalam bentuk gambar, media grafis juga memiliki beberapa
macam jenis seperti :
a) Bagan (Chart)
Media bagan (chart) merupakan suatu media pengajaran yang cara
penyajiannya divisualkan secara diagramatik dengan menggunakan lambang-
lambang untuk menunjukkan perkembangan suatu ide, objek, lembaga, juga data.
Bagan juga memeiliki berbagai macam bentuk seperti : bagan pohon, bagan
organsasi, bagan arus dan bagan garis waktu.
b) Sketsa
Sketsa adalah gambaran kasar dan ringan dari suatu draft atau lukisan
yang belum selesai.
c) Diagram
Diagram adalah sebuah gambaran sederhana dari data yang dirancang
utuk memperlihatkan hubungan timbal balik menggunakan garis-garis. Pada
diagram biasanya hanya memperlihatkan bagian-bagian penting saja.
d) Grafik
Grafik adalah gambar sederhana yang dibentk menggunakan sebuah
titik-titik, garis atau gambar.
e) Gambar/foto
Gambar adalah alat visual yang penting dan mudah didapat, disebut
penting karena dapat memberi penggambaran yang jelas tentang masalah yang
digambarkan.
f) Kartun
Kartun merupakan suatu gambar interpretative yang digunakan untuk
menyampaikan suatu pesan secara ringkas mengenai suatu sikap terhadap
seseorang, situasi, juga kejadiaan-kejadian tertentu.
g) Poster

Poster yaitu gabunagan dari sebuah gambar dan tulisan yang dituangkan
kedalam satu bidang dan memeberikan informasi tentang suatu ide atau gabungan
antara gambar dan tulisan dalam satu bidang yang memberikan informasi tentang
satu atau dua ide pokok, poster biasanya dibuat dengan gambar dekoratif dan
huruf yang jelas. Poster tidak saja penting untuk menyampaikan kesan-kesan
tertentu tetapi dia mampu pula untuk memengaruhi dan memotifasi tingkah laku
orang yang melihatnya. Usaha untuk memengaruhi orang-orang membeli produk
baru dalam suatu perusahaan, dapat dituangkan dengan poster.

Kelebihan Media Grafis :

1. Mempermudah juga mempercepat pemahaman pesan yang di sampaikan


kepada siswa.
2. Bisa lebih menarik perhatian siswa apabila dilengkapi dengan warna-warna.
3. Pembuatan yang mudah dan harga yang relatif terjangkau.
Kelemaham Media Grafis :
1. Membutuhkan keterampilan khusus untuk pembuatan grafis yang lebih
kompleks.
2. Penyajian materi hanya berupa unsur visual.

b. Media Papan
Media papan merupakan media 2 dimensi yang bisa kita temukan dengan
mudah, media ini juga bisa berupa papan tulis, papan flanel, juga papan buletin.
a) Papan tulis
Papan tulis merupakan sebuah alat untuk menuliskan materi inti juga
rangkuman pelajaran yang diberikan oleh guru dalam bentuk ilustrasi, bagan atau
gambar. Kelebihan dari media papantulis ini yaitu bisa dibugnakan di berbagai
macam tingkatan lembaga atau kelas, mudah mengawasi tingkat keaktifan kelas,
murah, juga mudah digunakan.
Kekurangan dari media papantulis juga ada berbagai macam diantaranya
mudah berdebu saat menghapusnya apa bila papantulis tersebut menggunakan
papantulis hitam yang media penulisannya menggunakan kapur, kurang
menguntukan bagi guru yang memiliki tulisan kurang bagus.
b) Papan Flanel
Papan flanel adalah papan yang berlapis kain flanel yang memiliki cara
penyajian yang mudah digunakan. Papan flanel ini juga mudah dilipat sehibgga
bisa dibilang praktis. Cara penggunaannya pun sangat mudah seperti menmpelkan
gambar, huruf, atau angka pada papan flanes. Media dua dimensi papan flanel ini
sering digunakan pada kelas tingkat bawah, yang materi pembelajarannya masih
dalam tahap menghejah, mengetahui nama huruf, angka juga bentuk bentuk
hewan atau tumbuhan.
c) Papan buletin
Seperti anamanya, papan buletin adalah papan yang biasa digunakan
sekolah-sekolah untuk menempelkan pengumuman atau pemberitahuan juga
kejadian-kejadian di waktu tertentu, berbeda dengan papan flanes, papan buletin
ini tidak dilapisi kain flanel.
d) Papan magnet
Papan magnet atau magnetic board adalah sebuah papan yang dibuat dari
lapisan email putih pada sebidang logam yang permukaannya bisa ditempelkan
benda-benda ringan dengan interaksi magnet. Pada media papan magnet ini kita
bisa menggunakannya untuk memberikan materi pelajaran pada anak seperti
menempelkan angka-angka, huruf-huruf, bentuk-bentuk hewan juga tumbuhan.
Untuk penggunaannya biasanya papan magnet ini digunakan pada kelas rendah.
Karena lebih menarik perhatian para siswa saat belajar.

Kelebihan Media Papan :

1. Bisa digunakan diruangan manapun tanpa harus adanya penyesuaian khusus.


2. Pemakaiannya yang fleksibel dan bisa membuat perubahan sementara
penyajian sedang berlangsung.
3. Mudah digunakan.
4. Selalu tersedia di ruangan-ruangan kelas.
Kekurangan Media Papan :

1. Keterbatasan penggunaan pada kelompok yang kecil.


2. Harus memiliki keahlian khusus dari cara penyajiannya.
3. Tidak terlalu dianggap penting apabila dibandingkan dengan media yang
diproyeksikan.
4. Pada saat guru menulis di papan board kelas, guru akan membelakangi siswa
dan apabila terjadi terlalu lama, maka akan mengganggu proses belajar
mengajar.

c. Media Cetak
Media cetak yaitu suatu media visual yang cara pembuatannya melalui proses
cetak dan printing, media cetak ini memeiliki cara penyampaian pesan materi melalui
angka, huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan agar memperjelas informasi
yang diberikan. Media cetak ini pun sering digunakan oleh para guru karena dapat
digunakan untuk menyalurkan ilmu sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan minat dalam proses belajar. Media cetak ini memiliki beberapa jenis
salah satunya yaitu buku pelajaran.
Buku pelajaran yaitu buku yang digunakan untuk suatu bidang studi atau ilmu
tertentu yang disusun untuk memudahkan guru dan siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran.

Kelebihan media cetak :


1. Siswa bisa belajar sesuai dengan kecepatan mereka masing-masing.
2. Mudah dibawa.
3. Guru dan siswa dapat dengan mudah mengulang kembali materi yang sudah
dipelajari.
4. Siswa dapat berhenti sewaktu-waktu untuk melihat sumber lain.
Kekurangan media cetak :
1. Apabila matei yang disampaikan menggunakan foto atau gambar akan
memakan biaya yang mahal untuk pencetakannya.
2. Tidak bisa menambilkan gerakan-gerakan pada halaman yang dicetak.
3. Bahan materi yang tebal biasanya akan membuat siswa menjadi kurang
berminat saat membacanya.

Media Tiga Dimensi

Media tiga dimensi adalah media yang cara penyajiannya berbeda dari media 2
dimensi, media tiga dimensi ini menggunakan cara penyajian visual tiga dimensional yang
berwujud sebagai benda asli, baik itu benda hidup, benda mati maupun dalam bentuk tiruan
yang mewakili aslinya. Media tiga dimensi ini sangat membantu dalam pembelajaran karena
bisa menarik minat peserta didik dalam belajar. Media tiga dimensi ini juga bisa mewakili
benda aslinya pada saat proses pembelajaran, seperti miniatur gunung berapi, apabila
menggunakan gunung berapi asli sebagai mendia pembelajaran, tentunya akan sangat
merepotkan dalam proses KMB, maka dari itu miniatur gunung berapi bisa digunakan
sebagai media tiga dimensi dalam pembelajaran.

Media tiga dimensi yang sering digunakan pada pembelajaran biasanya menggunakan
model dan boneka karena memiliki daya tarik terhadap siswa. Model adalah bentuk yang
dapat menyerupai bentuk aslinya namun dalam skala dan ukuran yang diperbesar atau
diperkecil. Boneka memiliki daya tarik tersendiri karena boneka merupakan jenis model yang
biasa digunakan untuk memperlihadi tkan bentuk dari tubuh manusia, baik itu tubuh bagian
luar maupun tubuh bagian dalam. Cara penyajian media tiga dimensi ini bermacam macam,
bisa ditampilkan di kelas dengan menggunakan model ataupun menggunakan media aslinya
yang tentunya tidak jauh letaknya dari sekolah. Ada beberapa model yang tersedia pada
media tiga dimensi diantaranya :

1. Model padat (solid model)


Model padat yaitu sebuah model yang memperlihatkan bagian dari permukaan
model tersebut. Contoh model padat yaitu boneka, bola, atonomi manusia, dan lain-
lain. Manfaat model padat ini yaitu agar membantu siswa untuk cepat memahami
pelajaran.
2. Model penampang (Cutaway model)
Cara model ini bekerja yaitu dengan memperlihatkan bentuk dari sebuah objek
yang apabila permukaannya diangkat maka akan diketahu susunan dari bagian dalam
benda tersebut. Biasanya model ini digunakan pada saat mata pelajaran biologi karena
berfungsi untuk mengganti objek nyata dari sebuah model. Contoh model
penampang : atonomi manusia dan proses kehidupan tumbuh-tumbuhan.
3. Model kerja (working model)
Model kerja atau working model adalah sebuah tiruan dari objek yang
memperlihatkan bagian luar dari objek asli dan berfungsi untuk memperjelas dalam
penyampaian materi pelajaran kepada siswa. Contoh model kerja diantaranya : alat –
alat matematika seperti mistar sorong dan busur derajat.
4. Mock ups
Yaitu penyederhanaan sebuah susunan pokok dari suatu benda yang rumit,
guru biasanya menggunakan model mockups untuk memperlihatkan bentuk dari
berbagai objek nyata seperti kondensator, lampu-lampu tabung dan pengeras suara.

5. Media Diorama
Yaitu sebuah pemandangan tiga dimensi mini dari sebuah pemandangan.
Contoh diorama pada bagian bawah Monas Jakarta.

Kesimpulan
Komik bisa diartikan sebagai bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan
menerapkan suatu cerita yang erat hubungannya dengan gambar dan dirancang untuk
memberikan hiburan kepada para pembaca. Dengan ini media komik dalam pembelajaran
bertujuan untuk menarik minat siswa untuk membaca dan mengefektifkan proses belajar
mengajar.

Bercerita atau Dongeng dapat mengembangkan kreativitas siswa. Dengan bercerita


diharapkan dapat menciptakan kegiatan belajar yang menyenangkan yang sesuai dengan
pertumbuhan dan perkembangan fisiknya.

Media dua dimensi sendiri adalah sebutan umum untuk alat peraga yang hanya
memiliki ukuran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar. Media pembelajaran
dua dimensi meliputi grafis, media bentuk papan, dan media cetak yang penampilan isinya
tergolong dua dimensi. Sedangkan Media tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa
proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensional. Kelompok media ini dapat
berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat pula berwujud sebagai tiruan
yang mewakili aslinya.Kedua media ini dapat membantu dalam media pembelajaran dam
mempermudah seoang pengajar dalam memberikan materi kepada peserta didik.

Daftar Pustaka
http://astimutiara.blogspot.com/2014/07/komik-sebagai-media-pembelajaran.html.

http://meilisacat.blogspot.com/2014/05/makala-media-pembelajaran-2-dimensi-3.html

Anda mungkin juga menyukai