Anda di halaman 1dari 20

PERSPEKTIF GLOBAL DAN IPS

SERTA SEBAGAI BAGIAN IPS

Disusun Oleh

Kelompok: 13

39. Mutiara Haepvika (06131281823042)


52. Suci Amalia (06131281823081)

Dosen Pengampu : Dr. Siti Dewi Maharani, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Perspektif Global dan Ips serta Sebagai Bagian Ips ” sebagai salah satu
materi pembelajaran mata kuliah “Perspektif Global Berwawasan Ke SD an”
walaupun banyak halangan dan rintangan yang penulis hadapi, Alhamdulillah
penulis mampu melenyelesaikannya.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung pembuatan makalah ini. Penulis menyadari tanpa bantuan dari
berbagai pihak maka makalah ini tidak terselesaikan. Penulis berharap dengan
adanya makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca dan
penulis tentang Perspektif Global dan IPS beserta Perpektif Global sebagai bagian
IPS. Penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk
melengkapi segala kekurangan dan kesalahan dari makalah ini, agar kedepannya
penulis dapat membuat makalah sebaik mungkin.

Indralaya, 19 Januari 2021

Kelompok 13

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG...................................................................................1
1.2. RUMUSAN MASALAH..............................................................................2
1.3. TUJUAN.......................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1. KONSEP DASAR PERSPEKTIF GLOBAL................................................3
2.2. PENGERTIAN PERSEPEKTIF GLOBAL..................................................4
2.3. PERSPEKTIF GLOBAL DALAM DUNIA PENDIDIKAN.......................5
2.4. TUJUAN PENDIDIKAN PERSPEKTIF GLOBAL....................................6
2.5. PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)...........................8
2.6. TUJUAN PENGAJARAN IPS.....................................................................9
2.7. PERKEMBANGAN PENDIDIKAN IPS DI INDONESIA.......................10
2.8. PERSPEKTIF GLOBAL SEBAGAI BAGIAN DARI IPS........................12
BAB III..................................................................................................................15
PENUTUP..............................................................................................................15
3.1. KESIMPULAN...........................................................................................15
3.2. SARAN.......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


 Dunia sebagai ekosistem global tidak terlepas dari permasalahan-
permasalahan yang mampu mempengaruhi umat manusia melalui perubahan
ekosistem yang tidak dikehendaki dan bahkan tidak tidak disadari. Terjadinya
kemajuan teknologi informasi dan transformsi telah menyebabkan dunia ini
mengecil seperti sebuah desa dunia, sehingga batas-batas fisik negara menjadi
begitu kurang mencolok. Dilihat secara batas non-fisik , maka dunia sekarang
menjadi tanpa batas-batas (borderless) secara non-fisik. Bangsa dari berbagai
macam budaya saling mengenal pihak lain melalui nilai-nilai yang sifatnya
universal, seperti: makanan, pakaian, dan hiburan, karena ketiganya adalah hal
yang mudah diterima dalam interaksi antar bangsa dan budaya.

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat esensial dalam proses


pemanusiaan dalam masyarakat yang berbudaya (Tilaar, 2009: 3). Sumber Daya
Manusia yang berkualitas hanya dapat diperoleh melalui pendidikan yang bermutu
unggul. Dari sistem pendidikan yang unggul inilah muncul generasi dan budaya
yang unggul. Namun demikian, munculnya globalisasi juga telah menambah
masalah baru, bagi dunia pendidikan. Bagaimana tidak, disatu sisi sistem
pendidikan yang diterapkan harus berimplikasi pada pemenuhan nasionalisme
siswa. Namun di sisi lain pemenuhan kebutuhan global harus ditunaikan, agar
para lulusannya dapat berfungsi secara efektif dalam kehidupan masyarakat
global. Di sinilah guru dituntut untuk bisa mengembangkan sistem pendidikan
yang sesuai dengan tuntutan zaman.

Di era Globalisasi sekarang ini pengetahuan dan keanekaragaman


keterampilan sangat diperlukan oleh para siswa agar mereka mampu
memberdayakan dirinya untuk menemukan, menafsirkan, menilai, menggunakan

1
informasi dan melahirkan gagasan kreatif untuk menentukan sikap dalam
pengambilan keputusan serta menghadapi masa depan yang penuh tantangan.

Guru juga harus mampu membuka pandangan dan pikiran siswa terhadap
sesuatu dari banyak sisi yang ada bukan hanya dari satu sisi saja. Hal ini biasa
disebut dengan perspektif global. Untuk dapat mencapai hal itu tentu saja guru
maupun calon guru harus memiliki pengetahuan tentang perspektif global.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Konsep dasar perspektif global
2. Pengertian persepektif global
3. Perspektif global dalam dunia pendidikan
4. Tujuan pendidikan perspektif global
5. Pengertian IPS
6. Tujuan pengajaran IPS
7. Pendidikan IPS di indonesia
8. Persepektif global sebagai bagian IPS

1.3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa konsep dasar perspektif global
2. Untuk mengetahui apa pengertian persepektif global
3. Untuk mengetahui apa perspektif global dalam dunia pendidikan
4. Untuk mengetahui apa tujuan pendidikan perspektif global
5. Untuk mengetahui apa pengertian IPS
6. Untuk mengetahui apa tujuan pengajaran IPS
7. Untuk mengetahui apa pendidikan IPS di indonesia
8. Untuk mengetahui apa persepektif global sebagai bagian IPS

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. KONSEP DASAR PERSPEKTIF GLOBAL


Perspektif adalah pandang atau berpikir seseorang tentang suatu obyek.
Perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berpikir terhadap suatu
masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi
kepentingan dunia atau internasional. Oleh karena itu, sikap dan perbuatan kita
juga diarahkan untuk kepentingan global. Dengan kata lain, perspektif global
adalah suatu pandangan yang timbul akibat suatu kesadaran bahwa hidup ini
adalah untuk kepentingan global yang lebih luas.

Dalam cara berpikir, seseorang harus berpikir global, dan dalam bertindak
dapat secara lokal (think globally and act lokally). Sebagai pendidik, guru
memerlukan suatu pendekatan yang akan menolong siswa untuk mengarahkannya
kepada kehidupan yang kompleks dan menjauhi pengertian yang sempit tentang
ruang, ras, agama, suku, sejarah dan kebudayaaan. Istilah-istilah dan pemahaman
yang sempit seperti kesukuan, kedaerahan, barat timur, putih-hitam, dapat
memunculkan benih-benih konflik sehingga memuncul- kan pertentangan dunia.
Olah karena itu, guru harus menanamkan nilai-nilai yang baik kepada peserta
didik dan pemahaman bahwa kehidupan dia dan kita adalah merupakan bagian
dari kehidupan dunia.

Peran guru dalam memahamkan nilai-nilai kebaikan adalah sebagai


komunikator atau penghubung antara peserta didik dengan dunia luar. Untuk itu
seorang guru harus :

1. Tertarik dan peduli terhadap kejadian dan kegiatan pada masyarakat


(lokal, nasional, internasional).
2. Proaktif mencari informasi-informasi (nasional dan internasional).
3. Bersifat terbuka, menerima pembaharuan.
4. Mampu menyeleksi informasi sesuai dengan kebutuhan budaya Indonesia.

3
2.2. PENGERTIAN PERSEPEKTIF GLOBAL
Menurut terjemahannya perspektif adalah tetap memandang ke depan dan
global berarti sejagat, sedunia. Dengan pengertian ini dapat disimpulkan bahwa
perspektif global merupakan suatu kesadaran untuk selalu berpandangan yang luas
dan jauh ke depan terhadap perkenbangan dunia dewasa ini. Perspektif tentang
dunia menekankan kepada saling berhulungan di antara kebudayaan, spasies dan
planet dunia.

Perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berpikir terhadap
suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi
kepentingan dunia atau internasional. Oleh karena itu, sikap dan perbuatan kita
juga diarahkan untuk kepentingan global.

Perspektif global adalah suatu pandangan yang timbul akibat suatu


kesadaran bahwa hidup dan kehidupan ini untuk kepentingan global yang lebih
luas. Dalam cara berpikir seseorang harus berpikir global, dan dalam bertindak
dapat secara lokal (think globally and act locally). Oleh karena itu, harus kita
camkan betul bahwa yang kita lakukan dan perbuat akan mempengaruhi dunia
secara global. Hal ini harus ditanamkan pada diri murid bahwa kehidupan kita ini
adalah bagian dari kehidupan dunia. Kita tidak dapat berkembang tanpa adanya
hubungan dan komunikasi dengan dunia luar, kita hidup karena adanya saling
ketergantungan.

Oleh karena itu, sebagai guru seyogianya mempersiapkan diri sebagai


komunikator atau penghubung dengan dunia luar tersebut. Untuk itu maka guru
harus:

1. Tertarik dan peduli terhadap kejadian dan kegiatan pada masyarakat lokal,
nasional, dan global.
2. Secara aktif mencari dan menyimpan informasi yang bersifat dunia.
3. Mempunyai sifat terbuka, mau menerima setiap adanya pembaruan.
4. Mampu menyeleksi informasi untuk disesuaikan dengan kebutuhan dan
kondisi sosial budaya masyarakat kita.

4
Perspektif global adalah suatu pandangan, di mana guru dan murid secara
bersama-sama mengembangkan perspektif dan keterampilan untuk menyelidiki
suatu yang berkaitan dengan isu global. Yang dimaksud dengan isu global antara
lain isu lingkungan, hak asasi manusia, keadilan, studi tentang dunia, dan
pengembangan pendidikan. Peserta didik harus belajar tentang dirinya dan dunia.

2.3. PERSPEKTIF GLOBAL DALAM DUNIA PENDIDIKAN


Pendidikan global merupakan upaya sistematis untuk membentuk
wawasan dan perspektif mahasiswa dan perspektif siswa, karena melalui
pendidikan global siswa dibekali materi secara utuh dan menyeluruh berkaitan
dengan masalah global. Pendidikan global menawarkan suatu makna bahwa kita
hidup didalam masyarakat manusia, dimana perkampungan global dimana
manusia saling terhubung, baik suku, bangsa dan batas Negara tidak menjadi
penghalang dan merupakan komunitas dari perbedaan diantara orang-orang yang
berbeda bangsa.

Pendidikan global mempersiapkan siswa untuk memahami dan mengatasi


adanya ketergantungan global dan keberagaman budaya, yang mencakup
hubungan, kejadian dan kekuatan yang tidak dapat diisikan kedalam batas-batas
negara dan budaya.

Pendidikan global memiliki tiga tujuan yaitu:

1. Memberikan pengalaman yang mengurangi rasa kedaerahan dan kesukuan.


Tujuan ini dapat dicapai melalui mengajarkan bahan dan menggunakan
metode yang memberikan relatifisme budaya.
2. Memberikan pengalaman yang mempersiapkan siswa untuk mendekatkan
diri dengang keragaman global. Kegunaan dari tujuan ini adalah untuk
mendiskusikan tentang relatifisme budaya dan keutamaan etika.
3. Memberikan pengalaman tentang mengajar siswa untuk berpikir tentang
mereka sendiri sebagai individu, warga negara dan masyarakat secara
keseluruhan.

5
Pendidikan global mempersiapkan masa depan siswa dengan memberikan
keterampilan analisis dan evaluasi yang luas. Keterampilan ini akan membekali
siswa untuk memahami dan memberikan reaksi terhadap isu internasional dan
antar budaya. Pendidikan global juga mengenalkan siswa dengan berbagai strategi
untuk berperan serta lokal, nasional dan internasional. Mata pelajaran harus
menyajikan informasi yang relevan untuk meningkatkan kemampuan terlibat
dalam kebijakan publik.

Oleh karena itu, pendidikan global mengkaitkan isu global dengan


kepentingan lokal. Dengan demikian pendidikan global adalah suatu pendidikan
yang berusaha untuk meningkatkan kesadaran siswa bahwa mereka hidup pada
area global yang saling berkaitan.

2.4. TUJUAN PENDIDIKAN PERSPEKTIF GLOBAL


Pendidikan perspektif global bertujuan untuk mengembangkan persepektif
global dalam diri calon guru SD dengan mengkaji aspek global dari konsep, tema,
isu dan masalah dalam berbagai ilmu sosial yang terkait. Dengan demikian maka
pendidikan global bertujuan untuk nenanamkan pada diri peserta didik suatu
perspektif tentang kebudayaan, spesis dan planet dunia yang sekaligus dapat
mengembangkan pernngetahuan, ketrampilan dan nilai yang diperlukan secara
efektif di suatu dunla yang merniliki sumber daya alam yang terbatas dan ditandai
oleh adanya perbedaan di antara bangsa-bangsa yang plural dan interdepensi yang
semakin meningkat

Tujuan diberikannya perspektif global menurut Marryfield, adalah :

1. Mendorong mahasiswa untuk mempelajari lebih banyak tentang materi


dan masalah yang berkaitan dengan masalah global.
2. Mendorong para guru untuk mempelajari masalah yang berkaitan dengan
masalah lintas budaya.
3. Mengembangkan dan memahami makna perspektif global baik dalam
kehidupan sehari-hari maupun pengembangan profesinya.

6
Berdasarkan tujuan tersebut maka, peran guru adalah :

1. Memberikan bekal pengetahuan kepada siswa tentang pentingnya


pengetahuan global dalam memahami maslah-masalah tertentu.
2. Meningkatkan kesadaran dan wawasan anak didik sebagai landasan
dalam melakukan tindakan yang berdampak global.
3. Memberikan contoh dan teladan dalam aktivitas sehari-hari, yang
mempunyai pengaruh terhadap masalah global.

Lee Anderson dan Charlotte Anderson menyatakan bahwa untuk


mempersiapkan peserta didik agar menjadi warga negara yang baik harus dimulai
dari berbagai macam kelompok yang melibatkannya, dari yang terdekat hingga
yang terjauh, yaitu dari masyarakat lokal,nasional, hingga global. Ada 5 tujuan
pokok dari perspektif global, yaitu:

1. Mengembangkan pengertian keberadaan mereka sebagai individu-individu


yang membentuk masyarakat.
2. Mengembangkan pengertian bahwa mereka merupakan anggota dari
masyarakat dunia.
3. Mengembangkan pengertian bahwa mereka adalah penghuni planet bumi
ini dan kehidupannya bergantung pada planet bumi tersebut.
4. Peserta didik harus diberi pengertian bahwa mereka adalah partisipan atau
pelaku aktif dalam masyarakat global ini.
5. Mendidik peserta didik agar mempunyai kemampuan untuk hidup secara
bijaksana dan bertanggung jawab sebagai individu, sebagai umat manusia,
sebagai insan penghuni planet bumi ini, serta sebagai anggota masyarakat
global.

7
2.5. PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala
dan masalah social di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan
atau satu perpaduan. IPS sebagai studi yang memiliki garapan yang dipelajari
cukup luas. Bidang garapannya itu meliputi gejala-gejala dan masalah kehidupan
manusia di masyarakat. Tekanan yang dipelajari IPS berkenaan dengan gejala dan
masalah kehidupan masyarakat bukan pada teori dan keilmuannya, melaikan pada
kenyataaa kehidupan kemasyarakatan.

Dari gejala dan masalah sosial yang di telaah, dianalisis factor-faktornya


sehingga dapat dirumuskan jalan pemecahannya. IPS yang diajarkan pada
pendidikan dasar dan menengah, menjadi dasar pengantar bagi mempelajari IPS.
Bahkan dalam keranagkanya dapat saling melengkapi. Hasil penelaah IPS dapat
dimanfaatkan oleh ilmu sosial, dan sebaliknyahasil kajian ilmu sosial dapat
dimanfaatkan oleh IPS.

Beberapa pengertian tentang sosial studies yang dikembangkan di Amerika


Serikat oleh beberapa tokoh pendidikan terkenal :

1. Edgar B Wesley, yaitu : Social stuies are thr social sciences simplited for
paedagogial purposes in school. The sosial studies consist og geography
history, economic, sociology, civics and various combination of these
subjects.
2. John Jarolimek mengemukakan : The social studies as a part of elementary
school curriculum draw subjectmatter content from the social science,
history, sociology, political science, social psychology, philosophy,
anthropology, and economic. The social studies have been defined as
“those portion of the social science … selected for instructional purposes”

Pengembangan IPS di Indonesia banyak mengambil ide-ide dasar dari


pendapat-pendapat yang dikembangkan di Amerika Serikat tersebut dengan
tujuan, materi dan penanganannya dikembangkan sendiri sesuai dengan tujuan
nasional dan aspirasi masyarakat Indonesia. Hal ini dilakukan pada realitas, gejala

8
dan problem sosial yang menjadi kajian IPS yang tidak sama dengan negara-
negara lain.

Berikut ini pengertian IPS menurut ahli pendidikan dan ahli IPS di Indonesia :

Moeljono Cokrodikardjo :

IPS adalah perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu


sosial. Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi,
antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik dan
ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi
dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari.

Dengan demikian IPS bukan ilmu sosial dan pembelajaran IPS yang
dilaksanakan baik pada pendidikan dasar maupun pada pendidikan tinggi tidak
menekankan pada aspek teoritis keilmuannya, tetapi aspek praktis dalam
mempelajari, menelaah, mengkaji gejala dan masalah sosial masyarakat, yang
bobot dan keluasannya disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing.

2.6. TUJUAN PENGAJARAN IPS


Pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara
berdasarkan sosikultural, psikologis, ekonomi dan politis. Pendidikan tersebut
ditujukan untuk membentuk ciri khusus atau karakter bangsa yang berkepribadian
nasional. Seperti diuaraikan di atas untuk menyelesaikan berbagai persoalan
pendidikan seputar kehidupan sosial budaya, pendidikan IPS yang bertujuan akhir
pada pembangunan bangsa dan negara Indonesia yaitu masyarakat adil makmur
harus berlandaskan :

1. Pancasila
2. UUD 1945
3. UU Sidiknas No.2 tahun 1999 pasal 1 ayat (2).

Tujuan pengajaran IPS mendidik siswa menjadi warga negara yang baik,
berprilaku sopan, hormat pada guru, orang tua, percaya diri, kerja mandiri, tidak
nyontek, jujur, disiplin, bertanggung jawab, tidak takun UN, membernatas korupsi

9
sejak dini dari akar-akarnya, membangkitkan Indonesia dari segala keterpurukan,
menjadi generasi muda yang mampu memecahkan masalah, tidak menambah
masalah dan tidak menjadi beban masyarakat.

Tentang tujuan IPS juga disebutkan secara lebih rinci lagi sebagai berikut :

1. Menyiapkan siswa menjadii waarga Negara yang baik


2. Menyiapkan siswa memiliki kemampuan berpikir, membentuk inquiry
skills, mengembangkan sikap nilai.
3. Membantu anak dapat berpikir lois, mengembangkan rasa toleransi
4. Membantu anak agar dapat mengemukakan ide-ide secara selektif, secara
lisan dan tertulis.
5. Membantu anak mengerti dunia hidupnya tidak mengawan-awang,
mengetahui hak dan kewajibannya sebaai warga Negara.
6. Mengembangkan rasa estetika, etika, menghormati orang lain,
memanfaatkan waktu senggang dan sebagainya.

2.7. PERKEMBANGAN PENDIDIKAN IPS DI INDONESIA.


Pemikiran mengenai konsep pendidikan IPS di Indonesia banyak
dipengaruhi oleh pemikiran “sosial studies” di Amerika Serikat sebagai salah satu
Negara yang memiliki pengalaman panjang dan reputasi akademis yang signifikan
dalam bidang itu. Reputasi tersebut tampak dalam perkembangan pemikiran
mengenai bidang itu seperti dapat disimak dari berbagai karya akademis yang
antara lain dipublikasikan oleh national council for the social students (NSCC).

Keberadaan Pendidikan IPS dalam sistem pendidikan di Indonesia tidak


dapat dipisahkan dari sistem kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia. Seperti
telah dikemukakan oleh sejumlah pakar bahwa secara embrionik kurikuler,
Pendidikan IPS di lembaga pendidikan formal atau sekolah di Indonesia pernah
dimuat dalam kurikulum tahun 1947, kurikulum berpusat mata pelajaran terurai
tahun 1952, kurikulum tahuna 1964, dan kurikulum 1968, baru dalam kurikulum
tahun 1975, kurikulum 1984, dan kurikulum tahun1994, Pendidikan IPS telah
menjadi salah satu mata pelajaran yang berdiri sendiri pada jenjang Pendidikan

10
Dasar dan Menengah yang disesuaikan dengan karakteristik atau kebutuhan
peserta didik. Sejak dikeluaarkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun
2005 tentang /Standar Nasional Pendidikan, maka tidak ada lagi kurikulum yang
bersifat terpusat (kurikulum nasional). Menurut PP tersebut, penyusunan
kurikulum menjadi kewenangan satuan pendidikan.

Seperti pada kurikulum 2006,mata pelajaran IPS disebutkan sebagai salah


satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI sampai SMP/MTs. Mata
pelajaran ini mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang
berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI, mata pelajaran IPS memuat
materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS,
peserta didik disipakan dan diarahkan agar mampu menjadi warga Negara
Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab , serta warga dunia yang cinta
damai.

Sejalan dengan pengertian umum tersebut, IPS sebagai mata pelajaran


ditingkat sekolah dasar pada hakikatnya merupakan suatu integrasi yang utuh dari
disiplin ilmu-ilmu sosial dan disiplin ilmu lain yang relevan untuk merealisasikan
tujuan pendidikan ditingkat pesekolahan. Impilikasinya, berbagai tradisi dalam
ilmu sosial termasuk konsep, struktur, cara kerja ilmuwan sosial, aspek metode,
maupun aspek nilai, yang dikembangkan dalam ilmu-ilmu sosial, dikemas secara
psikologi, pedagogis, dan sosial budaya untuk kepentingan pendidikan.

Tentu dengan tidak dilupakan bahwa tujuan utama pendidikan di SD/MI


adalah sesuai dengan jenjang bentuk dan jenisnya. Secara umum adalah
memberikan bekal kepada siswa dalam mengembangkan kehidupannya sebagai
pribadi, anggota masyarakat, warga Negara, makhluk tuhan serta mempersiapkan
diri untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya yang lebih tinggi, baik
pada jenjang pendidikan menengah maupun perguruan tinggi. Dengan demikian
tugas utama pendidikan adalah meningkatkan kecerdasan agar peserta didik
mampu memecahkan berbagai masalah. Selain itu tujuan pendidikan SD/MI juga
memberikan bekal kemampuan untuk dapat bekerja.

11
Terkait denagn perkembangan social studies dan pendidikan IPS di
Indonesia, winataputra, dkk (2014: 1.38) menyusun reorientasi pendidikan IPS
sebagai berikut :

a. Menegaskan kembali visi pendidikan IPS sebagai program pendidikan


yang menitik beratkan pada pengembangan individu siswa sebagai “aktor
sosial” yang mampu mengambil keputusan yang bernalar dan sebagai
“warga Negara yang cerdas memilki komitmen, bertanggung jawab, dan
partisipatif”.
b. Menegaskan kembali misi pendidikan IPS untuk memanfaatkan konsep,
prinsip dan metode ilmu-ilmu sosial dan bidangan keilmuan lain untuk
mengembangkan karakter aktor sosial dan warga Negara Indonesia yang
cerdas dan baik.
c. Memantapkan kembali tradisi pendidikan IPS sebagai pendidikan
kewarganegaraan yang diwadahi oleh mata pelajaran kewarganegaraan
dan sebagai pendidikan sosial yang diwadahi oleh mata pelajaran IPS
terpadu dan mata pelajaran IPS terpisah.
d. Menata kembali sarana program pendidikan IPS untuk berbagai jenjang
pendidikan (kurikulum, satuan pelajaran, dan buku teks) sehingga
memungkinkan tercapainya tujuan pendidikan IPS.
e. Menata kembali sistem pengadaan dan penyegaran guru pendidikan IPS
sehingga dapat dihasilkan calon guru dan guru pendidikan IPS yang
professional.

2.8. PERSPEKTIF GLOBAL SEBAGAI BAGIAN DARI IPS


Ilmu Pengetahuan Sosial tidak bisa dipisahkan dari hakikat
manusia. Setiap manusia sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk
sosial. Sebagai makhluk individu manusia dengan kemampuan dan
pengetahuan yang dimiliki berhak memutuskan sesuatu, tanpa campur
tangan orang lain. Tetapi sebagai makhluk sosial manusia tidak bisa manusia
tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Keterlibatannya atau
interaksinya dengan orang lain ini disebut kehidupan sosial.

12
Di dalam interaksi sosial akan selalu terjadi kerjasama, saling
ketergantungan, saling pengaruh mem-pengaruhi, persaingan dan
konflik.Kehidupan sosial merupakan kumpulan dari individu-individu yang
membentuk masyarakat dari yang terkecil ataupun terdekat hingga
terbesar atau terjauh. Setiap manusia akan menjadi anggota masyarakat
yang terkecil yaitu keluarga, kemudian semakin meluas. Urutan kehidupan
sosial manusia mulai dari terkecil sampai terjauh adalah keluarga, rukun
tetangga, rukun warga, kelurahan, kecamatan, kabupaten/kotamadya, propinsi,
negara, sampai yang terjauh yaitu masyarakat dunia.

Setiap individu akan berpartisipasi baik secara langsung maupun tidak


langsung dalam setiap masyarakat tersebut.Partisipasi dilakukan jika
manusia memiliki pengetahuan dan sebaliknya. Sehingga partisipasi
dan pengetahuan saling berkaitan satu sama lain. Orang tidak mungkin
berpartisipasi tanpa mengetahui bagaimana cara berpartisipasinya. Interaksi
sosial seperti kerjasama, saling ketergantungan, saling mempengaruhi
dapat berjalan harmonis, jika orang mempunyai pengetahuan. Jika interaksi
sosial berjalan harmonis, maka tidak akan terjadi konflik atau konflik dapat
dihindari. Perspektif global menekankan setiap manusia sebagai warga dunia.
Sehingga interaksi sosial juga tidak hanya kepada warga masyarakat yang
dekat tetapi juga kepada warga dunia.Interaksi yang sifatnya global sudah
terjadi sejak lama, meskipun intensitasnya tidak sekuat seperti sekarang ini.

Contohnya adalah untuk memenuhi kebutuhan bahan mentah


(rempah-rempah) yang dibutuhkan orang Eropa, mereka berbondong-
bondong berlayar ke negara lain seperti Indonesia. Agar suplainya lancar
mereka menjadikan wilayah yang kaya akan rempah-rempah dijadikan
wilayah jajahannya, sehingga terjadilah kolonialisme. Wilayah-wilayah
tersebut akhirnya tidak hanya dijadikan sebagai sumber bahan mentah
tetapi juga sebagai pasar untuk menjual barang-barang dagangannya.Interaksi
sosial semakin meluas ketingkat global, beriringan dengan perkembangan
tehnologi transportasi dan komunikasi. Interaksi bisa terjadi secara fisik

13
maupun non fisik melalui internet. Tehnologi komputer melalui E-mail
menyebabkan dunia menjadi tanpa batas secara non fisik. Secara fisik batas-
batas wilayah setiap negara berdasarkan hukum internasional masih jelas.

14
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Perspektif global adalah pendekatan atau pandangan/ wawasan. Prespektif
global bukan termasuk kategori program karena perpektif global bukan
merupakan serangkaian tindakan dan tahap –tahap dengan perkiraan hasil secara
kuantitatif yang harus dilalui sesuai dengan yang direncanakan, mengingat bahwa
ilmu sosial lebih tepat dievaluasi keberhasilan /kemajuan secara kualitatif.
IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala
dan masalah social di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan
atau satu perpaduan. IPS sebagai studi yang memiliki garapan yang dipelajari
cukup luas. Bidang garapannya itu meliputi gejala-gejala dan masalah kehidupan
manusia di masyarakat. Tekanan yang dipelajari IPS berkenaan dengan gejala dan
masalah kehidupan masyarakat bukan pada teori dan keilmuannya, melaikan pada
kenyataaa kehidupan kemasyarakatan.

IPS sangat erat kaitannya dengan persiapan anak didik untuk berperan aktif
atau berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia dan terlibat dalam pergaulan
masyarakat dunia (global society). IPS memerankan peranan yang signifikan
dalam mengarahkan dan membimbing anak didik pada nilai-nilai dan perilaku
yang demokratis, memahami dirinya dalam konteks kehidupan masa kini,
memahami tanggung jawabnya sebagai bagian dari masyarakat global yang
interdependen.

3.2. SARAN
Demikianlah makalah ini yang dapat kami buat. Kritik dan saran yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini dan semoga makalah ini
bermanfaat. Diharapkan kepada teman-teman supaya mempelajari dan dapat
menguasai materi mengenai “Perspektif Global dan IPS serta sebagai bagian IPS “

15
karena materi ini merupakan salah satu bagian penting dalam ilmu individu,
masyarakat, global, dan internasional.

16
DAFTAR PUSTAKA
Miftahuddin.2016."Revitalisasi IPS dalam Perspektif Global",269-Article Text-
906-1-10-20170105.pdf ,diakses pada 19 januari 2020 pukul 15.00.

Sardjiyo, Didih Sugandi, dan Ischak.2008.Pendidikan IPS di


SD.Jakarta:Universitas Terbuka

Siska, Yulia.2016.Konsep Dasar IPS Untuk SD/MI.Yogyakarta:Garudhawaca

Siska, Yulia.2018.Pembelajaran IPS di SD/MI.Yogyakarta:Garudhawaca

Sumaatmadja, Nurshid dan Kuswaya Wihardit.2016.Perspektif Global.Tangerang


Selatan:Universitas Terbuka

Suwarti.2016.”Implementasi Perspektif Global dalam Pembelajaran IPS di


Sekolah Dasar.https://studylibid.com/doc/32085/implementasi-perspektif-global-
dalam-pembelajaran-ips-di-... diakses pada 19 januari 2020 pukul 15.00.

Suyahman.2020.Pendidikan dalam Perspektif Global.Klaten:Lakeisha

17

Anda mungkin juga menyukai