Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN DISKUSI

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DAN PENDIDIKAN KELOMPOK 7

Nama Anggota :
Feni Handrini (1401418420)
Dedy Ikhza Hafidz (1401418421)
Rohmatul Arifah (1401418422)

Penanya 1
SITI HIDAYAH 1401418396
Bagaimana implementasi pendekatan multikultural dalam pengembangan kurikulum
Jawaban penyaji :
Bentuk pengembangan pendidikan multikultural di setiap negara berbeda – beda sesuai dengan
permasalahan yang dihadapi masing-masing negara. Banks (1993) mengemukakan empat
pendekatan yang mengintegrasikan materi pendidikan multikultural ke dalam kurikulum ataupun
pembelajaran di sekolah yang bila dicermati relevan untuk diimplementasikan di sekolah di
Indonesia, bahkan pendekatan pertama sudah biasa dilakukan, yaitu:
1) Pendekatan kontribusi (the contributions approach). Level ini yang paling sering dilakukan dan
paling luas dipakai dalam fase pertama dari gerakan kebangkitan etnis. Ciri pendekatan kontribusi
ini adalah dengan memasukkan pahlawan - pahlawan dari suku bangsa/ etnis dan benda-benda
budaya ke dalam pelajaran yang sesuai. Hal inilah yang sampai saat ini yang dilakukan di
Indonesia.
2) Pendekatan Aditif (Aditive Approach). Pada tahap ini dilakukan penambahan materi, konsep,
tema, dan perspektif terhadap kurikulum tanpa mengubah struktur, tujuan dan karakteristik
dasarnya. Pendekatan aditif ini sering dilengkapi dengan penambahan buku, modul atau bidang
bahasan terhadap kurikulum tanpa mengubahnya secara substansif.
3) Pendekatan Transformasi (the transformation approach). Pendekatan tranformasi berbeda secara
mendasar dengan pendekatan kontribusi dan aditif. Pada pendekatan transformasi mengubah asumsi
dasar kurikulum dan menumbuhkan kompetensi siswa dalam melihat konsep, isu, tema, dan
problem dari beberapa perspektif dan sudut pandang etnis. Bank (1993) menyebut ini proses
multiple acculturation sehingga rasa saling menghargai, kebersamaan dan cinta sesama dapat
dirasakan melalui pengalaman belajar.
4) Pendekatan Aksi Sosial (the social action approach) mencakup semua elemen dari pendekatan
transformasi, namun menambah komponen yang mempersyaratkan siswa membuat aksi yang
berkaitan dengan konsep, isu atau masalah yang dipelajari dalam unit. Tujuan utama dari
pengajaran dalam pendekatan ini adalah mendidik siswa melakukan untuk kritik sosial
danmengajari mereka keterampilan pembuatan keputusan untuk memperkuat siswa dan membantu
mereka memperoleh pendidikan politis, sekolah membantu mereka menjadi kritikus sosial yang
reflektif dan partisipan yang terlatih dalam
perubahan sosial.

Penanya 2
DIAH AUFA HERAWATI 1401418436
Mengapa pendidikan multikultural menjadi urgensi dilaksanakan di Indonesia?
Jawaban penyaji :
Karena seperti yang kita ketahui Indonesia memiliki keberagaman yang bersifat plural,
Masyarakatnya yang terdiri dari berbagai macam ras, suku, budaya, agama, dan perbedaan lainnya
dirasa penting untuk menerapkan pendidikan multikultural. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa
dengan masyarakat Indonesia yang beragam ini bisa menjadikan penyebab munculnya berbagai
macam konflik. Melalui pendidikan multikultural inilah dengan cara menggunakan perbedaan-
perbedaan budaya yang ada pada para siswa seperti perbedaan etnis, agama, bahasa, gender, kelas
sosial, ras, kemampuan dan umur agar proses belajar menjadi efektif dan mudah. Pentingnya
pendidikan multikultural di Indonesia yaitu sebagai sarana alternatif pemecahan konflik, peserta
didik diharapkan tidak meninggalkan akar budayanya, pendidikan di sekolah diberikan dengan
memperhatikan pentingnya nilai-nilai kultur dan pluralism yang ada di Indonesia.
Penanya 3
Marisa ailsa rahmawati 1401418402
Bagaimana model pengembangan kurikulum yang bernuansa multikultural?
Jawaban penyaji :
1) Alasan Pendidikan Berfalsafah BTI
a. Sendi Equality. kesejajaran/perlakuan merata yg diterima setiap peserta didik
b. Sendi Pluralitas. Perlunya pemahaman yg inklusif dalam memahami perbedaan
c. Menegakkan Toleransi. Lebih dikenal dengan Tepa selira
2) Bentuk-bentuk Kreativitas
Revisi pembelajaran dianggap paling penting dalam revormasi pendidikan dan kurikulum. di
Indonesia perlu usaha yg panjang dalam merevisi buku-buku teks, materi pembelajaran yg bisa
mengatasi "dendam sejarah", serta melakukan reformasi dalam sistem pembelajaran.
3) Langkah-langkah yg perlu dilakukan
a. Multikulturalisme perlu menjadi bagian kurikulum pendidikan
b. dimensi multikultural perlu mendapat dorongan dlm bentuk politik, ekspresi, seni,
teater, musik dan film
c. perlu dikembangkan program yg memungkinkan dijaminnya representasi minoritas
dlm politik, pendidikan dan lapangan kerja
d. pemerintah perlu mendorong media massa agar memerhatikan dan memiliki
kepedulian multikultural
Penanya 4
WIPPY AGUSTIN NANDA RESTIANA 1401418415
Apakah mapel muatan lokal termasuk dalam pengimplementasian pendidikan multikulturan
sebagai pengembangan kurikulum?
Jawaban penyaji :
iya, salah satu implementasi pendidikan sebagai pengembangan kurikulum yang berbasis /
berlandaskan kebudayaan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memasukkan kearifan-kearifan
lokal dalam pembelajaran muatan lokal di sekolah. Dalam hal ini kurikulum dari pusat tidak
menjadi tumpuan bagi guru mengajar di kelas, akan tetapi dapat menyelaraskan dengan kebutuhan
daerah masing-masing. Tentu dengan tujuan mengajarkan nilai-nilai kearifan lokal dalam
pendidikan multikultural guna memberikan pemahaman bagi peserta didik agar berjiwa menerima
dalam setiap perbedaan dari berbagai aspek. Karena setiap peserta didik berasal dari latar
belakang yang berbeda-beda, sehingga menjadikan mereka memiliki pemikiran, dan tindakan
yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut jika idak dipahami dengan baik maka sangat berpotensi
menjadikan peserta didik menjadi individu-individu yang berkonflik. Itulah sebabnya dengan
diterapkannnya pendidikan multikultural berbasis kearifan lokal diharapkan memberikan cara
pandang yang luas bagi peserta didik dalam melihat perbedaan-perbedaan.

Anda mungkin juga menyukai