Anda di halaman 1dari 13

Pengembangan Perangkat

Pembelajaran SD
Dosen Pengampu:
Nurhaswinda, M.Pd
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
SEBAGAI PENDIDIKAN BHINEKA (MULTIKULTURAL DAN
INTRAKULTURAL)

DI SUSUN OLEH: Kelompok 4

Alta Feros (2086206001)


Adilla Diandri (2086206006)
Fitri Zuliana (2086206054)
Hanisah Nur Dinei (2086206037)
Valerisa Febyola (2086206096)
Yessy Oktaviani (2086206102)
A. Pengertian Pendidikan Bhinneka Sebagai
Pendidikan Multikultural
Pendidikan kebhinekaan adalah sebuah Pendidikan yang mengembangkan
kepada penghormatan dan penghargaan terhadap kemajemukan. pendidikan
multikultural adalah pendidikan yang menghargai perbedaan. Pembelajaran
berbasis multikultural di era globalisasi ini merupakan dasar pokok yang harus
dimiliki oleh para pendidik, karena dalam pembelajaran ini pendidik harus
merubah cara pandang mereka terhadap obyek pembelajaran (anak didik) tidak
hanya dianggap sebagai individu tetapi harus ditempatkan sebagai warga lokal
dan global.
Tujuan pendidikan dengan berbasis multikultural dapat diidentifikasi:

a. Untuk memfungsikan peranan sekolah dalam memandang keberadaan siswa


yang beraneka ragam;
b. Untuk membantu siswa dalam membangun perlakuan yang positif terhadap
perbedaan kultural, ras, etnik, dan kelompok keagamaan;

Pembelajaran berbasis multikultural dibangun atas dasar konsep pendidikan untuk


kebebasan yang bertujuan untuk:

a. Membantu siswa atau mahasiswa mengembangkan pengetahuan, sikap dan


keterampilan untuk berpartisipasi di dalam demokrasi dan kebebasan
masyarakat;
b. Memajukan kebebasan, kecakapan, keterampilan terhadap lintas batas-batas
etnik dan budaya untuk berpartisipasi dalam beberapa kelompok dan budaya
orang lain.
B. Alasan Perlunya Pembelajaran Berbasis Multikultural
1. Memberikan terobosan baru pembelajaran yang mampu meningkatkan empati dan
mengurangi prasangka siswa atau mahasiswa sehingga tercipta manusia (warga
negara) antar budaya yang mampu menyelesaikan konflik dengan tanpa kekerasan
(nonviolent)

2. Menerapkan pendekatan dan strategi pembelajaran yang potensial dalam


mengedepankan proses interaksi sosial dan memiliki kandungan afeksi yang kuat

3. Model pembelajaran multikultural membantu guru dalam mengelola proses


pembelajaran menjadi lebih efisien dan efektif

4. Memberikan kontribusi bagi bangsa Indonesia dalam penyelesaian dan mengelola


konflik yang bernuansa SARA yang timbul di masyarakat dengan cara meningkatkan
empati dan mengurangi prasangka.
C. Desain Pendidikan Multikultural di
Sekolah Dasar
Pendidikan multikultural idealnya
direncanakan dengan sebuah desain
pengembangan kurikulum yang integratif,
sequentif dan didukung dengan
lingkungan serta struktur dan budaya
yang bisa memberikan kontribusi positif
terhadap pembinaan sikap dan perilaku
multikultur.

3 tahap pengembangan desain


pendidikan multikultural di Sekolah Dasar,
yaitu:
1. Menganalisis Faktor-faktor Potensial
bernuansa Multikultural
2. Menetapkan Pendekatan, Metode, dan
Media Pembelajaran Berbasis Multikultural
3. Menyusunan Rancangan Pembelajaran
berbasis Multikultural
D. Dimensi dan Pendekatan Pembelajaran Berbasis
Multikultural
ada 4 dimensi pendidikan multikultural yang diperkirakan dapat membantu guru dalam
mengimplementasikan beberapa program yang mampu merespon terhadap perbedaan pelajar (siswa),
yaitu:
1. Dimensi integrasi isi/materi (content integration). Dimensi ini digunakan oleh guru untuk memberikan
keterangan dengan ‘poin kunci’ pembelajaran dengan merefleksi materi yang berbeda-beda.
2. Dimensi konstruksi pengetahuan (knowledge construction). Suatu dimensi dimana para guru membantu
siswa untuk memahami beberapa perspektif dan merumuskan kesimpulan yang dipengaruhi oleh disiplin
pengetahuan yang mereka miliki.
3. Dimensi pendidikan yang sama/adil (equitable pedagogy). Dimensi ini memperhatikan cara-cara dalam
mengubah fasilitas pembelajaran sehingga mempermudah pencapaian hasil belajar pada sejumlah siswa
dari berbagai kelompok.
4. Dimensi pemberdayaan budaya sekolah dan struktur sosial (empowering school culture and social
structure). Dimensi ini penting dalam memperdayakan budaya siswa yang dibawa ke sekolah yang berasal
dari kelompok yang berbeda.
E. Langkah Mengembangkan Pembelajaran Berbasis Multikultural
1. Melakukan Analisis Faktor Potensial Bernuansa Multikultural
Analisis faktor yang dipandang penting meliputi:
a. Tuntutan kompetensi mata pelajaran yang harus dibekalkan kepada peserta didik
berupa pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), dan etika atau karakter
(ethic atau disposition);
b. Tuntutan belajar dan pembelajaran, terutama terfokus membuat orang untuk belajar
dan menjadikan kegiatan belajar adalah proses kehidupan;
c. Kompetensi guru dalam menerapkan pendekatan multikultural. Guru sebaiknya
menggunakan metode mengajar yang efektif, dengan memperhatikan referensi
latar budaya siswanya
d. Analisis terhadap latar kondisi siswa. Secara alamiah siswa sudah menggambarkan
masyarakat belajar yang multikultural. Latar belakang kultur siswa akan
mempengaruhi gaya belajarnya.

2. Menetapkan Strategi Pembelajaran Berkadar Multikultural


Pilihan strategi yang digunakan dalam mengembangkan pembelajaran berbasis
multikultural, antara lain: strategi kegiatan belajar bersama-sama (Cooperative
Learning), yang dipadukan dengan strategi pencapaian konsep (Concept Attainment)
dan strategi analisis nilai (Value Analysis), strategi analisis sosial (Social
Investigation).
F. Pengertian Pembelajaran Berbasis Intrakultural

Pembelajaran intrakultural merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang


melibatkan unsur budaya asing maupun budaya lokal. Pembelajaran
interkultural mengintegrasikan nilai/norma, sikap, tingkah laku, kebiasaan, dan
adat istiadat dari dua kutub budaya yang berbeda. Pembelajaran interkultural
sangat kental dalam proses pembelajaran bahasa asing. Belajar bahasa asing,
dalam hal ini, misalnya, belajar Bahasa Inggris secara tidak langsung
memberikan kesempatandan pengalaman kepada siswa untuk mempelajari
budaya penutur asli Bahasa Inggris tersebut.
G. Tujuan Penerapan Pendidikan Intrakultural
Untuk Peserta Didik
1. Memaksimalkan fungsi sekolah dalam menghadapi keberagaman bagi para peserta
didik.
2. Mengasah peserta didik untuk bersikap positif terhadap keberagaman dan
perbedaan etnis, budaya, suku dan kelompok.
3. Melatih keterampilan sosial dalam berinteraksi di lingkungan yang beragam bagi
peserta didik.
4. Mengajarkan akan pentingnya keberagaman dan cara menghargai perbedaan
kepada peserta didik.
5. Melatih untuk menerapkan hidup damai dalam keberagaman bagi peserta didik.
H. Fungsi Pendidikan Intrakultural
pada peserta didik
1. Memberikan karakter peserta didik yang kuat.
2. Membantu memahami pengalaman kelompok multikultural dilihat dari sejarahnya.
3. Mengupayakan dengan mengajarkan bahwa konflik itu ada di setiap masyarakat,
sehingga dapat memberikan perilaku positif di tengah keberagaman.
4. Membantu membuat pengambilan keputusan, partisipasi sosial, dan keterampilan
kewarganegaraan.
I. Manfaat Pendidikan Intrakultural pada
Peserta didik
1. Dapat dengan leluasa mengeksplorasi kreativitas
tanpa khawatir mendapatkan perlakuan diskriminasi.
2. Terlatih untuk menghadapi keragaman di
lingkungan sekitar.
3. Termotivasi untuk menjadi agen perubahan sosial
yang nantinya dapat menghapuskan tindakan rasisme
maupun etnosentrisme.
4. Dapat mempelajari budaya lain.
5. Beradaptasi dengan perbedaan yang akan
mendewasakan dan memperluas pola pikir kita.
6. Membangun jembatan antarbudaya yang dapat
menghindari konflik antarbudaya.
7. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan
orang yang berbeda budaya.
Thanks!
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik.
Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai