Abstrak
1
Abstract
PENDAHULUAN
2
menyebutkan multikulturalisme adalah keberagaman budaya. Pengakuan martabat
kehidupan manusia yang hidup dalam komunitasnya dengan kebudayaan unik
masing-masing.
METODE PENELITIAN
3
salah seorang pakar dan pemerhati pendidikan multikultural yang mengembangkan
sebuah tipologi/model alternatif dengan menggabungkan pendekatan Banks dan
Sleeter-Grant. Tipologi yang diusulkannya membagi program pendidikan
multikultural ke dalam tiga kategori sesuai dengan penekanan utama mereka. Yang
pertama mencakup program berorientasi konten (content-oriented program), yang
merupakan pendekatan yang paling umum dan segera dikenal dalam pendidikan
multikultural. Dalam bentuknya yang paling sederhana, program jenis ini
menambahkan kilau multikultural ke kurikulum standar.
4
1. Dimensi integrasi isi/materi (content integration). Dimensi ini digunakan
oleh guru untuk memberikan keterangan dengan “poin kunci”
pembelajaran dengan merefleksi materi yang berbeda-beda. Secara
khusus, para guru menggabungkan kandungan materi pembelajaran ke
dalam kurikulum dengan beberapa cara pandang yang beragam. Salah satu
pendekatan umum adalah mengakui kontribusinya, yaitu guru-guru
bekerja ke dalam kurikulum mereka dengan membatasi fakta tentang
semangat kepahlawanan dari berbagai kelompok. Di samping itu,
rancangan pembelajaran dan unit pembelajarannya tidak dirubah. Dengan
beberapa pendekatan, guru menambah beberapa unit atau topik secara
khusus yang berkaitan dengan materi multikultural.
5
Penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan teksbook multikultural
atau bahan pengajaran lain dan strategi pembelajaran yang kooperatif
dapat membantu para pelajar untuk mengembangkan perilaku dan persepsi
terhadap ras yang lebih positif. Jenis strategi dan bahan dapat
menghasilkan pilihan para pelajar untuk lebih bersahabat dengan ras luar,
etnik dan kelompok budaya lain.
6
pengamatan dan bagaimana menentukan asumsi tentang suatu budaya.
Selanjutnya siswa juga diberikan kesempatan untuk mengkreasikan
pengetahuan mereka sendiri dan mengidentifikasi cara-cara dimana dengan
keterbatasan mereka mampu mengkonstruksi tentang pengalaman pribadi
mereka sendiri.
7
lebih menakankan pada pengajaran teks-teks yang sering memaparkan
kategori-kategori tradisional dalam wacana dan evaluasi. Oleh karena
itu, perlu mengganti model-model lama untu setidaknya merevisi dan
menciptakan model-model baru.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
8
Indrawan, Irjus, Hadion Wijoyo, Hermawan Winditya, I Wayan Budi Utama,
Christian Siregar, and Suherman. Filsafat Pendidikan Multikultural. Edited
by Editor: and M.Pd Prof. Dr. H. Mukhtar Latif. Pertama. Jawa Tengah: CV.
Pena Persada, 2020.