NIM : 530047142
SESI 2
Pada pertemuan ke-2 tuton ini, Anda diminta untuk menganalisis isu sosial multikultural atau
keragaman yang menjadi penyebab terjadinya masalah dalam penerapan kebijakan pendidikan
yang terjadi di sekitar Anda. Silakan tuliskan jawaban Anda di forum diskusi.
Jawab :
Indonesia sebagai negara yang memiliki latar belakang agama, budaya, suku bangsa, dan
bahasa yang berbeda-beda membutuhkan suatu pendekatan strategik yang harus
diselenggarakan secara nasional untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa agar
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat terjaga. Melalui pendidikan multikultural
diharapkan tertanam dalam benak peserta didik rasa toleran dan tenggang rasa yang kuat
sehingga akhirnya bermuara pada kemampuan untuk bisa saling kerjasama mewujudkan
berbagai tujuan dan kepentingan bersama dalam lingkup perbedaan (unity and diversity).
Salah satu strategi yang bisa dilakukan dalam mewujudkan harmonisasi kehidupan kebangsaan
Indonesia yaitu melalui pendidikan multicultural yang dapat dilaksanakan dalam setting
pendidikan formal maupun pendidikan informal. Pendidikan multikultural memiliki prinsip-prinsip
sebagai berikut :
1. Pendidikan multikultural adalah gerakan politik yang bertujuan menjamin keadilan social
bagi seluruh warga masyarakat tanpa memandang latar belakang yang ada.
2. Pendidikan multikultural mengandung dua dimensi yaitu pembelajaran di kelas dan
kelembagaan di sekolah yang keduanya tidak bisa dipisahkan tetapi harus ditangani
lewat reformasi yang komprehensif.
3. Pendidikan multikultural menekankan pada reformasi pendidikan yang komprehensif, hal
ini dapat dicapai hanya lewat analisis kritis atas system kekuasaan dan privileges untuk
dapat dilakukan reformasi komprehensif dalam pendidikan.
4. Tujuan pendidikan multikultural adalah menyediakan bagi setiap siswa jaminan untuk
memperoleh kesempatan guna mencapai prestasi maksimal sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki.
5. Pendidikan multikultural adalah pendidikan yang baik untuk seluruh siswa tanpa
memandang latar belakangnya.
Kemudian menurut Banks (Tilaar, 2004:132), terdapat lima dimensi yang terkait dengan
pendidikan multikultural, yaitu:
Kunci utama dalam pendidikan multicultural adalah kesederajatan dan penghargaan atas
referensi keberagaman budaya baik dalam lingkup negara maupun dalam komunitas global.
Menciptakan suasana global dengan pengakuan yang sama dan sederajat terhadap siswa dari
berbagai latar belakang yang beda seperti ras, etnis, agama, budaya, dan kelas sosial serta
perbedaan lainnya. Seluruh siswa dipandang sebagai sumber potensi yang sangat berharga
dalam memperkaya hasanah budaya bangsa yang diangkat dalam proses pembelajaran di
sekolah.
Strategi yang harus dilakukan adalah perlu memuat nilai multikultural yang terintegrasi dengan
keseluruhan mata pelajaran dengan berlandaskan pada :
Sumber :
Tatang Herman , dkk.2019. Studi komparatif pendidikan Dasar di berbagai Negara. Tangerang
Selatan : Universitas Terbuka