Anda di halaman 1dari 2

Makna dan Implikasi Pendidikan Multikultural

Makna Pendidikan multikultural berbeda-beda. Beberapa menekankan pada karakteristik


kelompok yang berbeda, sementara yang lain menekankan isu-isu sosial (terutama
penindasan), kekuasaan politik, dan distribusi sumber daya ekonomi. Beberapa fokus pada
keragaman etnis yang berbeda, sementara yang lain fokus pada kelompok dominan dalam
masyarakat.
a. Makna dan implikasi pendidikan multikultural sebagai ide
Pendidikan multikultural sebagai gagasan atau ide merupakan sebuah filosofi
yang menekankan pada legitimasi, vitalitas, dan pentingnya keberagaman dalam
persoalan kelas sosial, suku, gender, agama, bahasa, dan usia untuk membentuk
kehidupan individu, kelompok dan bangsa. Sebagai sebuah gagasan atau ide,
pendidikan multikultural harus memperkenalkan pengetahuan berbagai kelompok dan
organisasi yang menentang penindasan dan ekploitasi dengan mempelajari karya dan
ide-ide dibalik karya mereka (Sizemore, 1981).
Arti penting dari pengembangan Pendidikan multikultural adalah
dimasukannya bahan ajar yang memuat gagasan-gagasan dari kelompok budaya yang
berbeda. Ada kebutuhan untuk memberikan Pendidikan gratis untuk mengeksplorasi
perspektif dan budaya orang lain. Dengan bereksplorasi, inspirasi akan terkumpul,
menjadikan anak peka terhadap berbagai cara hidup, berbagai cara menganalisis
pengalaman dan gagasan, serta berbagai cara memandang berbagai penemuan Sejarah
yang ada di seluruh dunia (Parekh, 1986).
Pendidikan tentunya mengajarkan tentang nilai-nilai budaya diri sendiri serta
cara pandang dan budaya orang lain di belahan dunia lain. Hal ini dapat menjadikan
siswa “melek budaya”, mampu melihat beragam perspektif budaya Masyarakat yang
tinggal diberbagai belahan dunia. Perlunya melembagakan filosofi pluralisme budaya
dalam system Pendidikan berdasarkan prinsip kesetaraan, saling menghormati,
penerimaan dan pemahaman, serta komitmen etis atas nama keadilan sosial (Baptise,
1979). Pendidikan multikultural selalu didasarkan pada prinsip kesetaraan dan
keadilan sosial. Artinya, kurikulum harus direformasikan agar benar-benar
mencerminkan penghormatan atas pluralitas budaya.
b. Makna dan implikasi pendidikan multikultural sebagai reformasi Pendidikan
Pendidikan multikultural dapat dianggap sebagai gerakan reformasi yang
merevisi setiap komponen kegiatan pendidikan. Komponen tersebut antara lain:
1. Nilai-nilai fundamental yaitu nilai-nilai kemajemukan yang harus menjadi
landasan seluruh komponen Pendidikan. Keanekaragaman budaya menjadi dasar
penentuan filosofi dasar.
2. Aturan prosedur yaitu aturan prosedur yang berlaku harus didasarkan dan
bermanfaat bagi semua kelompok yang berbeda.
3. Kurikulum, artinya diperlukan kurikulum baru yang mencerminkan nilai-nilai
multikultural. Program ini merupakan sarana pengembangan kebudayaan daerah
dan nasional. Keberagaman budaya menjadi dasar pengembangan berbagai
komponen program seperti tujuan, materi, proses, dan penilaian.
4. Bahan ajar yaitu materi multikultural harus tercermin dalam materi pembelajaran,
dalam semua bidang pembelajaran. Multikulturalisme tidak hanya diajarkan pada
satu bidang studi saja, namun merupakan mata pelajaran yang tepat.
5. Struktur organisasi yaitu struktur organisasi sekolah harus mencerminkan kondisi
nyata dan majemuk. Kebudayaan dalam lingkungan satuan pendidikan yang
majemuk merupakan sumber belajar dan objek penelitiannya harus menjadi
bagian dari kegiatan belajar siswa. Model politik berarti model politik yang
diadopsi oleh pengambil keputusan yang mencerminkan pluralisme budaya.
Bannett (1990) berpendapat bahwa pendidikan multikultural dikaitkan dengan
komitmen untuk mencapai pendidikan berkualitas, mengembangkan kurikulum yang
mendorong pemahaman kelompok etnis, dan memerangi praktik penindasan. Harus
ada komitmen bersama di kalangan pendidik untuk meningkatkan mutu pendidikan
bagi seluruh warga negara dari berbagai latar belakang. Untuk meningkatkan kualitas
pendidikan, perlu dikembangkan kurikulum (baru) yang meningkatkan pemahaman
Masyarakat dan memerangi semua tindakan penindasan.
c. Makna dan implikasi pendidikan multikultural sebagai proses
Pendidikan multikultural merupakan proses berkelanjutan yang memerlukan
investasi waktu jangka Panjang selain kegiatan yang direncanakan dan dipantau
secara cermat (Banks & Banks, 1993). Pendidikan multikultural bertujuan untuk
mengubah struktur lembaga pendidikan sehingga semua siswa mempunyai
kesempatan yang sama untuk sukses di bidang akademis. Selain melalui lembaga
pendidikan, peserta didik juga dapat merasakan pembelajaran yang dicapai melalui
perilaku yang terencana dan sistematis.
Mengingatnya pentingnya pemahaman multikulturalisme dalam membangun
kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya bagi negara yang beragam budaya
seperti Indonesia, maka Pendidikan multicultural yang sesungguhnya perlu
dikembangkan. Melalui Pendidikan multicultural, kita berharap kehidupan
Masyarakat akan damai, harmonis, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
sesuai ketentuan undang-undang dasar.

Referensi:
Marlina, M. E. (2014). Makna Pendidikan Multikultural bagi Siswa. Jupiis: Jurnal
Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 6(1), 13. https://doi.org/10.24114/jupiis.v6i1.1479
Guntur, Diniyah. 2015. “Pendidikan Multikultural (Makna dan Implikasi Pendidikan
Multikultural)”. http://diniyahamaliaguntur.blogspot.com/2015/06/pendidikan-multikultural-
makna-dan.html. Diakses pada 14 September 2023
E, Rombel. 2020. “Implikasi Pendidikan Multikultural dalam Seluruh Aspek Kehidupan”.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-semarang/pendidikan-
multikultural/makalah-kelompok-9-implikasi-pendidikan-multikultural-di-seluruh-aspek-
kehidupan/46139185. Diakses pada tanggal 14 September 2023

Anda mungkin juga menyukai