Anda di halaman 1dari 4

Media pembelajaran

Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan
pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan
minat siswa untuk belajar. Media berfungsi untuk menghubungkan informasi dari satu pihak ke
pihak lain. Sedangkan dalam dunia pendidikan kata media disebut media pembelajaran.
Gagne dan Briggs (1975) dalam Arsyad (2013:4) secara eksplisit mengatakan bahwa
media pembelajaran mencakup alat-alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi
bahan ajar. Dari kedua pengertian tersebut, media merupakan alat yang digunakan untuk
menyampaikan materi pembelajaran. Alat ini dapat berupa alat grafik, visual, elektronik dan
audio yang digunakan untuk mempermudah informasi yang disampaikan kepada siswa.
Berdasarkan definisi atau pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah alat yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk menyampaikan
pesan, ide atau gagasan berupa bahan ajar kepada siswa oleh guru.
1. Dasar Penggunaan Media
Menurut Piaget dalam Slameto (2010:13) mengatakan bahwa ada tiga tahap
perkembangan mental anak, yaitu:
a. berpikir secara intuitif + 4 tahun,
b. beroperasi secara konkrit + 7 tahun,
c. beroperasi secara mandiri resmi + 11 tahun.
Proses belajar di lingkungan belajar siswa harus disesuaikan dengan tahap
perkembangan siswa. Anak usia sekolah dasar pada umumnya berada pada tahap
perkembangan mental operasional konkret. Karena itu dalam pembelajaran di sekolah
dasar, guru harus menyediakan kondisi belajar nyata. Media pembelajaran dapat
digunakan untuk menciptakan kondisi belajar yang nyata. Dengan menggunakan media
pembelajaran, pesan yang abstrak dapat diubah menjadi pesan yang beton. Misalnya,
guru menyampaikan pesan tentang teknik membaca scanning, ketika guru hanya
menjelaskan maka siswa akan kesulitan memahami teknik membaca scan. Tetapi ketika
guru menggunakan majalah, buku atau koran sebagai media dan menunjukkan secara
langsung bagaimana teknik membaca dan memindai, kemudian siswa dengan mudah
menerima pesan yang disampaikan oleh guru.
Selain itu, landasan teori penggunaan media dalam proses pembelajaran juga
disampaikan dalam Kerucut Pengalaman (Cone of Experience) yang diperkenalkan oleh
Edgar Dale pada tahun 1946. Kerucut ini merupakan elaborasi rinci dari konsep tiga
tingkat pengalaman yang dikeluarkan oleh Burner.
Dalam kerucut dijelaskan bahwa pengalaman secara langsung (konkret) memberikan
hasil belajar yang setinggi-tingginya. Lanjut dengan peniruan, dramatisasi, karyawisata,
televisi, pameran gambar langsung, gambar diam, simbol visual dan simbol kata (abstrak)
yang memberikan porsi paling sedikit. Meski begitu urutan ini tidak berarti proses
pembelajaran dan interaksi belajar-mengajar harus selalu menjadi pengalaman langsung,
tetapi dimulai dengan pengalaman yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.
2. Manfaat Media Pembelajaran
Disampaikan oleh Daryanto (2013:5) bahwa proses belajar mengajar pada
hakikatnya adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari siswa kepada penerima.
Dalam proses pembelajaran ada pesan yang ingin kamu sampaikan dan disampaikan.
Pesan tersebut dapat berupa informasi yang mudah diserap oleh penerima, tetapi
juga dapat berupa informasi yang abstrak atau sulit untuk dipahami. Saat pesan yang
disampaikan tidak dapat diterima oleh penerima, media menjadi solusi yang dapat
menyampaikan pesan.
Media adalah sarana atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari
pengirim kepada penerima pesan, dengan tujuan meningkatkan pemahaman penerima
pesan. Sudjana dan Rivai (2013:2) mengatakan bahwa media pembelajaran dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, yaitu:
1. Mengajar akan menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi
belajar.
2. Makna materi pelajaran akan lebih jelas sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa
siswa, dan memungkinkan siswa untuk lebih menguasai tujuan pembelajaran.
3. Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak hanya narasi verbal melalui kata-kata
guru. Agar siswa tidak bosan, dan guru jangan sampai kehabisan tenaga apalagi saat
guru mengajar setiap pelajaran.
4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, karena tidak hanya mendengarkan
deskripsi guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan, dan lain-lain.
Media pembelajaran dapat meningkatkan proses dan hasil pengajaran adalah tentang
taraf berfikir siswa. Hal tersebut juga sejalan dengan teori perkembangan mental Piaget,
yang menambahkan bahwa terdapat tahap perkembangan mental seorang individu. Tahap
manusia berfikir mengikuti tahap perkembangan berfikir dari kongkrit menuju abstrak.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan dan
bahkan pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
a. Fungsi kognitif dapat memperoleh temuan-temuan informasi dari media tersebut.
b. Fungsi kompensatoris memberikan konteks untuk membantu siswa memahami bahan.
3. Memilih Media Pembelajaran
Dalam memilih media pembelajaran yang tepat bagi siswa, ada beberapa kriteria yang
perlu diperhatikan. Adapun beberapa kriteria tersebut seperti poin-poin berikut ini.
a. Sesuai dengan materi pembelajaran.
b. Praktis, luwes, dan bertahan.
c. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
d. Karakteristik siswa.
e. Kemampuan dan keterampilan guru dalam menggunakan.
f. Fasilitas pendukung.
g. Biaya.
4. Manfaat Memilih Media Pembelajaran
Media adalah perantara atau penghubung. Media pembelajaran memberikan manfaat
dalam pembelajaran di kelas, diantaranya meningkatkan perhatian siswa, motivasi siswa,
meningkatkan efektifitas pembelajaran dan penyesuaian dengan tingkat perkembangan
siswa.
Selanjutnya pada tingkat yang menyeluruh dan umum media dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
a. Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor-faktor dana,
fasilitas dan peralatan yang tersedia, waktu yang tersedia (waktu mengajar dan
pembangunan materi dan media), sumber-sumber yang tersedia (manusia dan materi).
b. Persyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran.
c. Hambatan dari sisi siswa dengan mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan
awal, seperti membaca, mengetik, dan menggunakan komputer, dan karakteristik
siswa lainnya.
d. Pertimbangan lainnya adalah kesenangan (preferensi) lembaga, guru dan pelajar dan
keefektifan biaya.
Lebih lanjut untuk menjelaskan tentang Kriteria dalam pemilihan media, menambahkan
beberapa Kriteria pemilihan media yaitu:
a. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
b. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau
generalisasi
c. Praktis, luwes dan bertahan
d. Guru terampil menggunakannya
e. Pengelompokan sasaran
f. Mutu teknis.
5. Prinsip-Prinsip Pengembangan Media
Media pembelajaran yang baik harus memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan
media yang sesuai dengan teori-teori belajar. Prinsip-prinsip psikologis yang perlu
mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah:
a. Memotivasi siswa dalam belajar
b. Memahami perbedaan individu
c. Sesuai dengan tujuan pelajaran
d. Isi yang terorganisasi
e. Ketersediaan siswa dalam belajar
f. Menumbuhkan emosi siswa
g. Menumbuhkan partisipasi siswa
h. Memberikan Umpan balik
i. Penguatan
j. Latihan dan Latihan
k. Penerapan.
Sedangkan media khusus pembelajaran berbasis visual, perlu memperhatikan
beberapa aspek. Dalam proses penaatan itu harus memperhatikan prinsip-prinsip desain
tertentu, antara lain prinsip kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, dan penekanan.
Unsur-unsur visual yang selanjutnya perlu dipertimbangkan adalah bentuk, garis,
ruang, tekstur, dan warna. Pendapat ahli diatas dalam proses pengembangan media
berbasis visual, perlu diperhatikan prinsip-prinsip penataan gambarnya, yaitu
pengembangannya.
1. Jumlah kesederhanaan, prinsip-prinsip kesederhanaan mengacu pada jumlah elemen-
elemen yang terdapat pada gambar visual. Semakin sedikit atau sederhana akan lebih
mudah dijangkau oleh siswa.
2. Prinsip keterpaduan mengacu pada hubungan antar aspek dalam gambar visual,
apakah elemen-elemen dalam gambar saling terkait. Prinsip selanjutnya adalah
penekanan, diperlukan penekanan dalam gambar, untuk menonjolkan salah satu
elemen dibandingkan elemen lainnya.
3. Prinsip keseimbangan, artinya gambar visual harus menempati ruang yang
memberikan keseimbangan, meskipun tidak sepenuhnya simetris. Prinsip selanjutnya
adalah pemilihan bentuk, pemilihan bentuk berkaitan dengan elemen gambar apa
yang terdapat dalam media visual, bentuk yang menarik dapat menggugah minat dari
anak.
4. Prinsip garis, digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur sehingga dapat
memperjelas gambar visualisasi med ia tersebut. Prinsip selanjutnya adalah tekstur,
tekstur dalam media visual diartikan sebagai visualisasi media yang menunjukan
suatu bentuk yang kasar atau halus.
5. Prinsip warna yang digunakan untuk memberikan kesan, penekanan, keterpaduan.
Penggunaan warna harus diperhatikan sehingga mampu menambah daya tarik dari
visualisasi media tersebut.
Dari pembahasan di atas, kita bisa mengetahui betapa pentingnya kehadiran media
pembelajaran dalam membantu mempermudah penyampaian materi belajar kepada siswa.

Anda mungkin juga menyukai