PKM-KEWIRAUSAHAAN
Diusulkan oleh :
Rizki Ulfiani 34116021 (2016)
Putu Fahlevi Risang Dewangkara 32116018 (2016)
Regita Antisya 44117024 (2017)
iii
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan budaya beragam, Indonesia memiliki
berbagai produk budaya yang luar biasa. Beragam Budaya Indonesia juga
didukung oleh sistem budaya yang unik, menarik, dan luar biasa ditemukan
sebagai sitem budaya etnis lokal (Sedyawati dalam Leo, 2009). Upaya untuk
menemukan kembali dan mengembangkan hasil yang ada menjadi warisan
budaya telah banyak diterapkan untuk revitalisasi identitas nasional berakar
kearifan lokal yang merupakan titik strategis dalam membentuk karakter dan
identitas nasional (Djoemena,1990)
Tanggal 2 Oktober 2009, UNESCO menetapkan batik sebagai salah satu
warisan budaya Indonesia yang layak untuk dimasukan dalam Representative
List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity, artinya bahwa batik
telah memperoleh pengakuan internasional sebagai salah satu mata budaya
Indonesia, sehingga diharapkan dapat memotivasi dan mengangkat
kesejahteraan rakyat (Syarif Nurhidayat, 2010: 15 ).
Seperti halnya batik, Aksara jawa adalah salah salah satu budaya Indonesia
yang berupa aksara tradisional yang digunakan untuk menulis bahasa jawa.
Pada era sekarang,remaja mulai terpengaruh dengan budaya luar, karena itu
lupa akan budaya asli negara sendiri, seperti malas memperlari dan mengenal
aksara jawa.
Tidak hanya budaya yang harus dilestarikan, namun Indonesia memiliki
wisata sejarah yang sangat kental akan makna yang terkandung dalam wisata
tersebut. Misal Lawang sewu, Benteng Vendenburg, dan lain sebagainya.
Sebagai generasi muda sebaiknya mengingat kembali jasa pahlawan dengan
memahami filosofi didalam wisata sejarah tersebut.
Meskipun batik telah ditatapkan menjadi warisan budaya Indonesia,
masyarakat harus tetap melestarikannya.Tidak hanya batik, aksara jawa dan
wisata sejarah juga harus dilestarikan, khususnya oleh kaum remaja. Para
remaja sangat menginginkan produk batik yang dikemas sesuai kebutuhan
mereka. Dari hasil sampel penelitian yang kami lakukan kepada para remaja
(usia 15-20 tahun) di Jawa Tengah dengan menggunakan random sampling.
Kuisioner terdiri atas 10 item pernyataan yang disebar ke 100 responden.
81,03% responden sangat setuju dengan pernyataan produk batik untuk kaum
remaja sangat kurang. Dan mereka merasa perlu inovasi –inovasi untuk
produk batik yang disesuaikan dengan usia mereka. Sehingga mereka (para
remaja) akan lebih tertarik untuk menggunakan batik.
Walaupun sudah sejak lama ada berbagai pengaruh luar yang terdapat pada
batik. Namun, akulturasi atau adaptasi budaya tersebut tidak mungkin
2
Gambar 1.
Desain Kimono batik wishanacaraka berpola traditional, detail motif
dan desain Kimono batik wishanacaraka berpola modern
b. Tenaga Kerja
Tenaga Kerja yang dibutuhan dalam memproduksi Kimono Batik
Wishanacaraka meliputi:
1. Ahli Desain
2. Tim Produksi
3. Tim Pemasaran
Potensi pasar Kimono Batik Wishanacaraka yaitu:
a. Masyarakat seluruh penjuru Pulau jawa, karena Kimono Batik
Wishanacaraka mengangkat identitas masyarakat suku jawa yaitu
aksara jawa.
b. Remaja
Menurut penelitian yang dilakukan dari 100 responden yaitu remaja di
Jawa Tengah, 93,96% remaja mengatakan produk batik harus tetap
dijaga kelestariannya. Maka dari itu, Kimono Batik Wishanacraka
akan mengawali pasar untuk internal yatu remaja yang berada di
Politeknik Negeri Semarang dan untuk eksternal marketingnya adalah
Pulau Jawa.
Produk ini rencana dipasarkan melalui 2 sumber pemasaran ( internal dan
eksternal ). Untuk internalnya berupa jaringan mahasiswa seperti
himpunan mahasiswa, unit kegiatan mahasiswa, BEM, Koperasi
mahasiswa, dan komunitas. Untuk eksternalnya berupa jaringan media
sosial pada internet, distro, dan juga bekerjasama dengan beberapa outlet
batik ataupun souvenir yang dipilih. Sehingga nantinya konsumen dapat
memiliki produk ini secara original sebagai cinderamata yang tidak boleh
terlewatkan ketika berkunjung ke Pulau Jawa.
2.3 Analisis Ekonomi
Perhitungan laba/ keuntungan digunakan untuk mencapai BEP (Break
Event Point) & ROI (Return On Investment). Setelah BEP berhasil
dicapai, keuntungan dapat ditambah sedikit demi sedikit, disesuaikan
dengan pengadaan perataan tambahan. Waktu BEP dan ROI dibawah ini
bila berdasarkan data keuntungan selama bulan pertama
BEP = INVESTASI : LABA BERSIH
= Rp. 11.800.000 : Rp. 2.450.000
= 4,82 bulan atau 145 hari
Dari perhitungan diatas dapat diketahui investasi akan kembali atau
mencapai titik impas setelah 5 bulan, apabila penjualan terus meningkat
pengembalian investasu akan semakin cepat pula.
Untuk perhitungan ROI sebagai berikut:
ROI= (LABA BERSIH : TOTAL INVESTASI) x 100%
= (Rp. 2.450.000 : Rp, 11.800.000) x 100 %
= 20,76 %
5
KETERANGAN BULAN KE
I II III
Harga Jual/Baju Rp. 225.000 Rp. 225.000 Rp. 225.000
Harga pokok produksi/baju Rp. 170.000 Rp. 170.000 Rp. 170.000
Jumlah Jual/bulan (baju) 50 65 78
Pendapatan per bulan Rp. 11.250.000 Rp.14.650.000 Rp.17.550.000
Harga Pokok Rp. 8.500.000 Rp.11.560.000 Rp.13.260.000
Produksi/bulan
Laba Kotor/bulan Rp. 2.750.000 Rp. 3.090.000 Rp. 4.290.000
Biaya produksi/bulan Rp. 275.000 Rp. 275.000 Rp. 275.000
Laba bersih per bulan Rp. 2.475.000 Rp. 2.815.000 Rp. 4.015.000
Rincian Perhitungan bulan I:
1. Harga Pokok penjualan per item = (5.500.000+3.000.000):50
= 170.000
2. Jumlah baju dijual, Bahan Baku ada 51 m2=
30 m2 : 1,5 m2 =20 baju
2 2
20 m : 1 m =20 baju
2
1 m sebagai cadangan kain
51 m2 40 baju
3. Pendapatan
Harga Jual x Jumlah Baju Dijual = Rp. 225.000 x 50
= Rp. 11.250.000
4. Harga Pokok Produksi Per Bulan
Harga Pokok Produksi/baju x Jumlah Baju Dijual = Rp. 170.000 x 50
= Rp. 8.500.000
5. Laba Kotor
Pendapatan per Bulan-Harga Pokok Produksi Per Bulan
=Rp. 11.250.000 – Rp. 8.500.000
= Rp. 2.750.00
6. Biaya Produksi per Bulan
(Investasi Awal – Harga Pokok Produksi Per Bulan) : 12
= (Rp. 11.800.000 – Rp. 8.500.000) : 12
= Rp. 275.000
7. Laba Bersih per Bulan
Laba Kotor per Bulan – Biaya Produksi Per Bulan
=Rp. 2750.000 – Rp. 275.000
= Rp. 2.475.000
8
4.2.Jadwal kegiatan
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Identitas diri
2. Jenis kelamin P
4. NIM 34116021
6. E-mail ulviakiky@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Jurusan - - Akuntansi
No. Nama pertemuan Ilmiah Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
/Seminar
1.
2.
3.
12
13
2. Biodata anggota
Anggota 1
A. Identitas diri
2. Jenis kelamin L
4. NIM 32116018
6. E-mail putufahlevi@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Jurusan - - IPA
No. Nama pertemuan Ilmiah Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
/Seminar
1.
2.
3.
14
15
Anggota 2
A. Identitas diri
4. NIM 4411724
6. E-mail antisyar@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Jurusan Akuntansi
No. Nama pertemuan Ilmiah Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
/Seminar
1.
2.
3.
16
17
3. Biodata Pembimbing
A. Identitas diri
NIP 196205261988112001
Agama Katolik
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2
C. Pengalaman Penelitian
Ketua/
Tahun Judul Sumber Dana
Anggota team
Pengukuran Kepuasan
Pelanggan Terhadap Layanan
2012 Ketua DIPA Polines
Bidang Akademik tahun 2012
Politeknik Negeri Semarang
(Kemamputerapan) SAK
ETAP dan Aturan Penyaluran
Kredit Bank Indonesia di
Kabupaten Semarang
Kajian Pengembangan
Wilayah di Kabupaten
2014 Anggota DIPA Polines
Semarang berbasis
Kompetensi inti
Pengukuran Kepuasan
Pelanggan Terhadap Layanan
2014 Ketua DIPA Polines
Bidang Akademik tahun 2014
Politeknik Negeri Semarang
Analisis Determinan
Kepemilikan Sumber Daya
Terhadap Daya Saing UMKM
2015 Anggota DIPA Polines
Dalam Menghadapi Era
Masyarakat Ekonomi ASEAN
di Kota Pekalongan
Pengukuran Kepuasan
Pelanggan Terhadap Layanan
2015 Ketua DIPA Polines
Bidang Akademik tahun 2015
Politeknik Negeri Semarang
19
20
1. Peralatan Penunjang
pakaian
Sarung Untuk melindungi 3 15.000 50.000
tangan tangan
Meteran Mengukur 1 150.000 150.000
panjang kain
Tangki Untuk tempat 4 70.000 280.000
pewarnaan
Setrika Untuk merapikan 1 150.000 150.000
kimono yang
sudah jadi
Meja Sebagai tatakan 1 150.000 150.000
setrika saat menyetrika
Jemuram Untuk tempat 2 80.000 160.000
mengeringkan
kain batik
Kenceng Sebagai tempat 2 40.000 80.000
melorot batik
Stik besi Untuk 1 80.000 80.000
menghilangkan
tetesan lilin
Canting Sebagai alat 5 10.000 50.000
tulis membuat motif
batik aksara jawa
dan wisata sejarah
Mesin Alat untuk 1 800.000 800.000
jahit menjahit kain
batik menjadi
kimono
5.500.000
dikehendaki
Soda abu Untuk obat bantu 4 kg 15.000 60.000
melorod
Waterglass Untuk obat bantu 4 liter 15.000 60.000
melorod
HCI Untuk obat bantu 200 gr 47.500 95.000
pembangkit
warna indigoso
Kostik Obat bantu zat 300 gr 31.700 95.000
warna naphtol
Mori Sebagai bahan 51 m2 20.000 1.020.000
untuk kain batik
Kain katun Sebagai bahan 45 m2 7.000 320.000
penolong untuk
kimono
Indogosol Sebagai zat warna 400 gr 30.000 120.000
batik
Pewarna Sebagai pewarna 400 gr 25.000 100.000
napthol dasar
ASG
Pewarna Sebagai warna 300 gr 30.000 90.000
napthol dasar
ASBO
Pewarna Sebagai warna 400 gr 25.000 100.000
napthol dasar
AS
Garam Sebagai 100 gr 45.000 45.000
Diazonium pembangkit zat
warna naphtol
Total 3.000.000
3. Perjalanan
peralatan
Ongkos Untuk membawa 200.000 200.000
kirim beli peralatan habis pakai
BHP
Total 1.300.000
4. Lain-lain