BERDASARKAN SISTEM
ALFABETIS
Disusun Oleh:
1. Adelia Berliana (01) 6. Erika Maya (06)
2. Amalia Susanti (02) 7. Erna Candra (07)
3. Andini Diah K (03) 8. Hesti Nur Aqida (08)
4. Deva Letytia W (04) 9. Januasti Prasetyo Rini (09)
5. Devina Rizqya (05) 10.Latifah Yulianingsi (10)
A. PENGERTIAN ARSIP DAN SISTEM
PENGARSIPAN
• Agar arsip dapat disimpan dan ditemukan kembali dengan cepat dan
tepat.
• Menunjang terlaksananya penyusutan arsip dengan efektif dan efisien.
• Untuk menjadikan setiap record tersebut lebih mudah dicari apabila
dibutuhkan untuk referensi.
2. GUIDE
Guide sebagai pembatas antara kelompok arsip yang satu
dengan yang lainnya. Sebanyak 26 guide juga harus disediakan dan
diberi kode A-Z.
3. HANGING FOLDER
Untuk menyimpan surat dalam filing cabinet, surat terlebih
dahulu harus dimasukkan kedalam hanging folder. Jumlahnya dapat
disesuaikan dengan kebutuhan. Hanging folder ditempatkan
dibelakang guide. Misalnya jika ditempatkan dibelakang guide A,
hanging folder diberi kode Aa, Ab, Ac, dan seterusnya.
4. ALAT SORTIR
Untuk memudahkan dalam menyortir arsip, diperlukan alat
sortir yang memadai yaitu 26 kotak yang disediakan.
F. CARA MENYIMPAN ARSIP DENGAN
SISTEM ABJAD
Contoh:
a) Kelompok A: Surat No. 1, 7, dan 10
b) Kelompok B: Surat no. 2, 3, 4, dan 5
c) Kelompok C: Surat no. 6
d) Kelompok D: Surat no 8 dan 9
5. Menempatkan Surat: Menempatkan Surat sesuai dengan kode surat yang
sudah ditetapkan, dan kita harus memperhatikan Laci, Guide dan Folder.
Contoh:
1) Surat kelompok A ditempatkan pada laci yang berkode A-D, dibelakang
guide berkode A,didalam hanging folder berkode Ab (Surat 1), Af (Surat 10),
dan An (Surat 7).
2) Surat kelompok B ditempatkan pada laci yang berkode A-D, dibelakang
guide berkode B, di dalam hanging folder berkode Ba dst.
3) Surat kelompok C ditempatkan pada laci yang berkode A-D, dibelakang
guide berkode C, di dalam hanging folder berkode Ca dst.
4) Surat kelompok D ditempatkan pada laci yang berkode A-D, dibelakang
guide berkode D, di dalam hanging folder berkode Da dst.
G. PROSEDUR PENEMUAN KEMBALI
ARSIP