KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
buku ini. Shalawat dan salam tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW.
Buku ini disusun untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, maka Buku ini disusun sesuai dengan kualifikasi
Pendidikan Guru. Pengguna Buku ini secara mandiri dapat mengukur tingkat
ketuntasan yang dicapainya.
Mata kuliah ini akan mengkaji tentang hal-hal yang berhubungan dengan
industri kreatif dan bagaimana perkembangannya sampai saat ini dan hal-hal
yang menyangkut sebagai sektor penting di indonesia.
Kompetensi yang diharapkan dapat Anda capai melalui mata kuliahi adalah
Anda akan mampu memanfaatkan pengetahuan mengenai industri kreatif.
Kompetensi tersebut akan dapat dicapai melalui pencapaian kompetensi-
kompetensi pendukung seperti yang tergambar pada Peta Kompetensi yang berisi
hasil Analisis Instruksional mata kuliah berikut ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa modul ini tentu punya banyak
kekurangan. Untuk itu penulis menerima masukan dan kritikan konstruktif dari
berbagai pihak demi kesempurnaannya di masa yang akan datang. Akhirnya
kepada Allah jualah penulis bermohon semoga semua ini menjadi amal saleh bagi
penulis dan bermanfaat bagi pembaca.
Istilah pertama kali muncul pada tahun 1990-an dan digunakan untuk
menggambarkan semua industri berdasarkan kreativitas yang dihasilkan
kekayaan intelektual (Henry, 2009). Higghs & Cunningham (2008)
menegaskan bahwa ekonomi kreatif merupakan spektrum yang luas dari
industri kreatif yang meliputi, komponen penting dari pertumbuhan
perekonomian, lapangan kerja dan perdagangan internasional di era global
saat ini. Ekonomi kreatif merupakan ekosistem yang memiliki hubungan
saling ketergantungan antara rantai nilai kreatif (creative value chain);
lingkungan pengembangan (nurturance environment); pasar (market) dan
pengarsipan (archiving) (Kemenparekraf, 2014). Ekonomi kreatif tidak
hanya terkait dengan penciptaan nilai tambah secara ekonomi, tetapi juga
penciptaan nilai tambah secara sosial, budaya dan lingkungan. Oleh karena
itu, perlu disusun sebuah model pengembangan ekonomi yang mampu
meningkatkan daya saing, juga dapat meningkatkan kualitas hidup Bangsa
Indonesia, seperti tampak gambar berikut ini:
1. Unsur utamanya yaitu kreativitas, keahlian, dan talenta yang berpotensi untuk
meningkatkan kesejahteraan melalui penawaran kreasi intelektual.
2. Berbasis pada ide atau gagasan.
3. Produk yang dihasilkan adalah produk kreatif yang memiliki siklus hidup
singkat, resiko yang tinggi, margin yang tinggi, keanekaragaman yang tinggi,
persaingan yang tinggi, dan mudah ditiru.
4. Penyediaan produk kreatif langsung pada pelanggan dan mendukung
penciptaan nilai kreatif sektor lain yang secara tidak langsung berhubungan
dengan pelanggan.
5. Diperlukan kerjasama dan kolaborasi yang baik antara berbagai pihak yang
berperan dalam industri kreatif, seperti kaum intelektual, dunia usaha, dan
pemerintah.
6. Industri kreatif bisadikembangkan secara luas dan tidak terbatas di
berbagai badan usaha.
7. Konsep yang dibangun bersifat relatif.
Caves (2000) sebagai salah satu pakar juga mengemukakan industri kreatif dicirikan
oleh tujuh sifat ekonomi, antara lain:
1. Periklanan (Advertising)
4. Kerajinan (Craft)
Sektor seni selanjutnya adalah kerajinan atau juga biasa disebut
craft. Craft adalah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi
pembuatan, produksi dan distribusi produk yang dibuat atau dihasilkan oleh
tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal sampai proses penyelesaian
produknya langsung dari tangan pengrajin. Hasil dari produk-produk
kerajinan berupa barang kerajinan yang terbuat dari batu berharga, serat
alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam (emas, perak,
tembaga, perunggu dan besi), kaca, porselen, kain, marmer, tanah liat, dan
kapur. Produk kerajinan pada umumnya hanya diproduksi dalam jumlah
yang relatif kecil (Limited edition).
5. Desain
Sektor seni yang kelima adalah desain, Desain adalah kegiatan
kreatif yang terkait dengan kreasi menggunkan desain grafis, desain
interior, desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan
jasa riset pemasaran serta produksi kemasan dan jasa pengepakan.
9. Musik
Sektor selanjutnya adalah industri musik. Kegiatan kreatif yang
berkaitan dengan kreasi atau komposisi, pertunjukkan, reproduksi, dan
distribusi dari rekaman suara. Meski industri ini sempat meredu terhalang
oleh issue pembajakan kini pegiat seni musik menggunakan media
pembelian lagu di internet menggatikan besntuk fisik sebuah album
15.Kuliner
A. Konsep Multiple
Ismayanti, 2010 mengatakan bahwa proses Multplier effect adalah
proses yang menunjukkan sejauh mana pendapatan nasional akan berubah
efek dari perubahan dalam pengeluaran agregat. Multiplier bertujuan untuk
menerangkan pengaruh dari kenaikan atau kemerosotan dalam
pengeluaran agregat ke atas tingkat keseimbangan dan terutama ke atas
tingkat pendapatan nasional.
Pengukuran multipiler adalah pengaruh pengeluaran tambahan yang
diperkenalkan dalam ilmu ekonomi. Hal tersebut mencakup marginal dari
perubahan rata-rata. Di dalam kasus kepariwisataan (contoh) pengeluaran
tambahan pada suatu daerah dapat berbentuk apa saja, termasuk (a)
pengeluaran yang dikeluarkan oleh wisatawan yang sedang berkunjung
terhadap barang-barang dan pelayanan, (b) investasi dari luar, (c)
pengeluaran pemerintah, contohnya biaya yang dikeluarkan untuk
infrastruktur, (d) mengekspor barang-barang karena dorongan dari
pariwisata. Belinda, 2013 menyatakan bahwa pengeluaran dapat dianalisa
sebagai berikut:
1. Pengeluaran langsung Dalam kepariwisataan pengeluaran dilakukan
oleh pengunjung pada barang dan pelayanan dalam penginapan,
restoran, toko, fasilitas wisata lainnya yang memproduksi barang wisata
yang akan diekspor atau investasi dalam pariwisata.
2. Pengeluaran tidak langsung Mencakup transaksi inter bisnis yang mana
hasil dari pengeluaran langsung seperti pembelian barang oleh pemilik
toko dari supplier lokal dan pembelian yang dilakukan oleh supplier
lokal dari memborong.
3. Pengeluaran induksi Pengeluaran induksi merupakan peningkatan
pengeluaran konsumen hasil dari pendapatan tambahan pribadi yang
dihasilkan dari pengeluaran langsung.
B. Dampak Ekonomi
A. Analisis SWOT
“Menurut Kotler Philip (2008) berpendapat bahwa :ʽʽAnalisis SWOT
adalah bentuk evaluasi yang mempertimbangkan terhadap kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman yang ada diperusahaan.” Menurut
Gitosudarmo (2000) dan Rahmat 2012, “ Analisis yang dapat mengetahui
Strength, weaknesses, opportunity, dan treath sering disebut analisis SWOT
Menurut Rangkuti (2008) mengemukakan bahwa “Analisis SWOT untuk
membandingkan antara dari faktor eksternal peluang (opportunities) dan
ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strength) dan
kelemahan (weaknesses).”
1. Machine Assembling
Definisi assembling adalah perakitan komponen/item akhir pada
satu titik yang terdiri dari sejumlah bagian yang kemudian di satukan
untuk melakukan fungsi tertentu.Pengertian assembling dalam industri
yaitu menggabungkan beberapa komponen baik itu barang jadi maupun
setengah jadi, menjadi suatu produk baru tanpa mengubah bentuk fisik
dan susunan kimiawi komponen-komponen pendukungnya.Contohnya
perusahaan alat listrik, karseri mobil, dll. Pada proses produksinya
perusahaan ini sama sekali tidak mengubah bentuk fisik dan susunan
2. Marketing
Marketing ialah suatu rangkaian kegiatan untuk memenuhi
kebutuhan dan kepuasan konsumen.Caranya dengan membuat produk,
menentukan harganya, tempat penjualannya dan mempromosikan
produk tersebut kepada para konsumen. Atau definisi marketing yakni
suatu perpaduan antara kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan
untuk bisa mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen sehingga
perusahaan bisa mengembangkan produk, harga, pelayanan, dan
melakukan promosi agar kebutuhan konsumen bisa terpenuhi serta
perusahaan mendapatkan sebuah keuntungan. Marketing memang
sangat erat kaitannya dengan kegiatan kehidupan kita sehari-hari
karena objeknya yaitu konsumen. Biasanya kita sebagai konsumen
sering dihadapkan pada beberapa pilihan seperti memilih merek dari
produk tertentu yang hendak kita beli, dimana kita akan membelinya
dan menentukan waktu atau kualitas saat melakukan pembelian.
3. Bussines Comunication
Banyak orang yang tergoda untuk memberi pengertian dari satu
istilah yang terdiri atas dua kata berdasarkan pengertian masing-
masing kata. Tapi biasanya cara merumuskan pengertian seperti itu
tidak menggambarkan kondisi yang sesungguhnya. Kita bisa mengambil
misal untuk pengertian rumah sakit. Bila kita merumuskan pengertian
rumah sakit dengan menjelaskan lebih dulu pengertian rumah sebagai
tempat tinggal dan sakit sebagai keadaan yang tidak baik dialami
manusia, maka bila kita gabungkan dua kata itu menjadi rumah sakit
akan menjadi apa maknanya? Oleh sebab itu, kita berusaha menangkap
makna komunikasi bisnis bukan sebagai paduan makna komunikasi dan
bisnis, melainkan merupakan satu kesatuan yang memiliki makna
khas.Untuk itu, kita mengutip saja penjelasan pakar komunikasi
bisnis.Rosenblatt, et al., (1977:3) mendefinisikan komunikasi bisnis
sebagai “pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi dan
sebagainya yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara
personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal-sinyal untuk
mencapai tujuan organisasi”.Dalam definisi tersebut, bila kita
perhatikan secara seksama, mengandung 6 unsur pokok komunikasi
bisnis, yaitu:
a. bertujuan, berarti komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya sejalan dengan pencapaian tujuan
organisasi/lembaga. Bisa saja tujuan komunikasi tersebut bersifat
Metode kerja adalah cara kerja yang standar dan efektif akan
meningkatkan produktivitas perusahaan, baik itu produktivitas produksi
maupun produktivitas kerja karyawan berupa kerja dengan penyelesaian
pekerjaan yang tepat waktu tanpa menghilangkan faktor kualitas kerja
dan kualitas produk, jika pekerjaan tersebut menghasilkan produk.Setiap
metode kerja, umumnya dilakukan atau dibuat oleh orang yang terdapat
pada area tersebut, seperti pengawas maupun supervisor atau level di
atasnya, yang kemudian di lakukan menjadi standar operasional kerja.
1. Proses Kemitraan
Kemitraan dilihat dari perspektif etimologis diadaptasi dari kata
partnership, dan berasal dari akar kata partner. Partner dapat
diterjemahkan “pasangan, jodoh, sekutu, atau kampanyon”. Makna
partnership yang diterjemahkan menjadi persekutuan atau perkongsian.
___________. https://digilib.unila.ac.id/10920/6/BAB%20II.pdf
___________.
https://books.google.co.id/books?id=1qFLDwAAQBAJ&pg=PA95&dq
=Budaya+jejaring+industri+kreatif&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjjyL
_8rKHnAhVLb30KHTwSAJgQ6AEIMjAB#v=onepage&q=Budaya%20j
ejaring%20industri%20kreatif&f=false
Fitriawati, Mia.
https://repository.unikom.ac.id/56645/1/APB_Materi%20Analisis%20Proses%
20Bisnis.pdf