Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MEMBUAT SOAL BERBASIS HOTS


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pembelajaran Tematik Terpadu
Dosen Pengampu:
Uswatun Hasanah, S.Pd.I., M.Pd

Disusun Oleh
Kelompok 9 PGMI 6D:
1. Nurul Aeni (12205183031/05)
2. Artika Sukma Ainurrofiq (12205183033/07)
3. Agis Susilowati (12205183034/08)
4. Nina Ayu Nurma Yuwalina (12205183035/09)
5. Indrayanti Prameswari (12205183038/11)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TULUNGAGUNG
JUNI 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan
serta kelancaran dalam penyusunan makalah Pembelajaran Tematik Terpadu
dengan judul “Membuat Soal Berbasis HOTS”.

Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung
Muhammad SAW. Makalah ini diajukan guna memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Pembelajaran Tematik Terpadu, Dosen Pengampu Uswatun Hasanah,
S.Pd.I., M.Pd.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan
kepada:
1. Prof. Dr. Maftukhin, M. Ag. selaku Rektor IAIN Tulungagung yang
telah memberikan kesempatan kepada kita untuk menimba ilmu di IAIN
Tulungagung.
2. Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan.
3. Uswatun Hasanah, S.Pd.I., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Pembelajaran Tematik Terpadu yang telah memberikan tugas dan
pengarahan kepada kami.
4. Serta teman-teman satu kelompok yang telah meluangkan waktu untuk
menyusun makalah ini dengan baik.

Kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak terdapat


kekurangan karena keterbatasan kami sebagai manusia biasa, untuk itu kritik dan
saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan dalam menyelesaikan tugas-tugas
dimasa yang akan datang. Dan akhirnya semoga apa yang kami buat ini dapat
memberikan manfaat kepada siapa saja yang membacanya.

Tulungagung, 6 Juni 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii


DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Soal HOTS ......................................................................... 3
B. Langkah-Langkah Penyusunan Soal HOTS ......................................... 5
C. Contoh Soal HOTS Kelas Rendah ........................................................ 6
D. Contoh Soal HOTS Kelas Atas ............................................................ 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………...13
B. Saran…………………………………………………………………..14
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses pembelajaran yang dilakukan dalam kurikulum 2013


menggunakan pembelajaran tematik. Mengukur keberhasilan dalam
mencapai pembelajaran di pengaruhi oleh beberapa komponen, salah
satunya penilaian hasil belajar oleh pendidik. Dalam kurikulum 2013,
penilaian yang digunakan adalah penilaian autentik. Penilaian autentik
adalah penilaian yang mencerminkan dunia nyata atau konteks yang nyata.
Sesuai dengan Permendikbud No 104 tahun 2014 “Penilaian autentik adalah
bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan sikap,
menggunakan pengetahuan, dan keterampilan yang diperoleh dari
pembelajaran dalam melakukan tugas dan situasi yang sesungguhnya”.1

Sesuai kurikulum 2013 bahwa pada standar penilaian, diharapkan


para guru untuk mengembangkan instrumen penilaian yang mengukur
berfikir tingkat tinggi. Penilaian hasil belajar diharapkan dapat membantu
peserta didik untuk meningkatkan kemampuan berfikir tingkat tinggi
(Higher Order Thinking Skill). Karena berfikir tingkat tinggi mendorong
peserta didik untuk berfikir secara luas dan mendalam tentang materi
pelajaran. Soal-soal HOTS pada konteks asesmen mengukur kemampuan:
1) transfer satu konsep ke konsep yang lainnya, 2) memproses dan
menerapkan informasi, 3) mencari kaitan dari berbagai informasi yang
berbeda-beda, 4) menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah,
dan 5) menelaah ide dan informasi secara kritis.2

Berkaitan dengan HOTS atau berpikir tingkat tinggi pada saat ini
guru belum mengembangkan asesmen dalam bentuk soal tes untuk melatih

1
Kiki Pratama, dkk, Pelatihan Penyusunan Soal Berbasis HOTS, dalam Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, Vol. 1, No. 2, Desember 2020, hal. 8
2
Ariyana dan Bestary, Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan Berpikir
Tingkat Tinggi, (Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2018), hal. 47

1
siswa berpikir tingkat tinggi. Guru juga belum mengetahui dimensi
pengetahuan dan dimensi proses kognitif dalam taksonomi Bloom revisi.
Guru hanya membuat soal sesuai dengan materi yang dipelajari tidak
melihat tingkatan berpikir siswa dalam taksonomi Bloom revisi. Hal ini
dapat dilihat dari indikator yang dibuat guru masih menggunakan kata kerja
operasional (KKO) menjelaskan, mendeskripsikan bahkan menyebutkan
padahal KKO di Kompetensi Dasar sudah menganalisis. Kegiatan
pembelajaran di kelas masih terbatas pada mengingat, memahami, dan
sedikit pada kemampuan pengaplikasian. Pengaplikasian seringkali
dimaknai terbatas pada pemberian contoh perilaku dalam masyarakat yang
berkaitan dengan konsep yang dipelajari tanpa mengaitkan secara ilmiah
dengan konsep sebelumnya.

Dengan adanya permasalahan tersebut, maka pemakalah menyusun


makalah dengan judul “Membuat Soal Berbasis HOTS”. Hal tersebut
diharapkan pendidik dan calon pendidik mengetahui soal-soal berbasis
HOTS serta dapat menyusunnya dengan baik sesuai Kurikulum 2013.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari soal HOTS?
2. Bagaimana langkah-langkah penyusunan soal HOTS?
3. Bagaimana contoh soal HOTS kelas rendah?
4. Bagaimana contoh soal HOTS kelas atas?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian dari soal HOTS
2. Mengetahui dan memahami langkah-langkah penyusunan soal HOTS
3. Mengetahui dan memahami contoh soal HOTS kelas rendah
4. Mengetahui dan memahami contoh soal HOTS kelas atas

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Soal HOTS
Higher Order Thinking Skills (HOTS) merupakan suatu proses
berfikir peserta didik dalam level kognitif yang lebih tinggi yang
dikembangkan dari berbagai konsep dan metode kognitif dan taksonomi
pembelajaran seperti metode problem solving, taksonomi blom dan
taksonomi pembelajaran, pengajaran dan penilaian. Tujuan utama dari high
order thinking skill adalah bagaimana meningkatkan kemampuan berfikir
peserta didik pada level yang lebih tinggi, terutama yang berkaitan dengan
kemampuan untuk berfikir secara kritis dalam menerima berbagai jenis
informasi, berfikir kreatif dalam memecahkan suatu masalah menggunakan
pengetahuan yang dimiliki serta membuat keputusan dalam situasi-situasi
yang kompleks.3
Keterampilan berfikir tingkat tinggi (Higher Order Thingking
Skills) mencakup kemampuan berfikir kritis, logis, reflektif, metakognitif,
dan kreatif. Keterampilan berfikir kritis diperlukan dalam meyelesaiakan
masalah dan membuat keputusan. Higher Order Thinking Skills (HOTS)
akan berkembang jika indivdu menghadapi masalah yang tidak dikenal,
pertanyaan yang menantang, atau menghadapi ketidakpastian/dilema.
Menurut Lewis dan Smith, berpikir tingkat tinggi akan terjadi jika
seseorang memiiki informasi yang disimpan dalam ingatan dan
memperoleh informasi baru, kemudian menghubungkan, dan menyusun
atau mengembangkaninformasi tersebut untyk mencapai suatu tujuan atau
memperoleh jawaban yang mungkin untuk suatu situasi yang
membingungkan.4

HOTS juga disebut kemampuan berfikir strategis yang merupakan


kemampuan menggunakan informasi untuk menyelesaiakan masalah,

3
Fuadillah Ali, Implementasi HOTS Pada Kurikulum 2013, dalam Jurnal Inventa, Vol. III, No. 1,
2019, hal. 33
4
Dhina Cahya, Strategi Penyusunan Soal Berbasis HOTS, dalam Jurnal Briliant: Jurnal Riset dan
Konseptual, Vol. 4, No. 4, November 2019, hal. 435

3
menganalisa argument, negoisasi isu, atu membuat prediksi. Menurut
Petres, ketika sedang menerapkan HOTS, seseorang memeriksa asumsi
dan nilai-nilai, mengevaluasi fakta, dan menilai kesimpulan.

Perlu diperhatikan bahwa keterampilan berfikir tingkat tinggi


(Higher Order Thinking Skills) berbeda dengan berfikir tinggi tinggi
(Higher Order Thinking). Jika mengacu pada takstonomi bloom yang
direvisi, berpikir tingkat tinggi (HOT) terkait dengan kemampuan kognitif
dalam menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi. Sedangkan
keterampilan berpikir tinggi tinggi (HOTS) berkaitan dengan kemampuan
menyelesaikan permasalahan, berpikir kritis, dan berpikir kreatif. Pada
umumnya, kemampuan analisis komplek dan analisis system merupakan
bagian dari berfikir kritis, sehingga elemen utama dari HOTS. Pada
dasarnya, keterampilan berpikir tingkat tinggi mencakup kemampuan
berpikir tingkat tinggi. Misalnya, untuk dapat menyelesaikan masalah
siswa harus menganalisis permasalahan, memikirkan alternatif solusi,
menerapkan strategi penyelesaian masalah, serta mengevaluasi metode dan
solusi yang diterapkan.5

Kemendikbud, menjeaslaskan bahwa soal-soal HOTS merupakan


instrument pengukuran yang digunakan untuk mengukur kemampuan
berfikir tingkat tinggi, yaitu kemampuan berpikir yang tidak sekedar
mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa
melakukan pengolahan (recite). Soal-soal HOTS pada konteks asesmen
mengukur kemampuan 1) transfer satu konsep ke konsep lainnya, 2)
memproses dan menerapkan informasi, 3) mencari kaitan dari berbagai
informasi yang berbeda-beda, 4) menggunakan informasi untuk
menyelesaikan masalah, dan 5) menelaah ide dan informasi secara kritis.
Meskipun demikian soal-soal HOTS tidak bearti soal yang lebih sulit dari
pada recall.6

5
Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills) EDISI
REVISI, (Tanggerang: Tira Smart, 2019), hal. 2-3
6
Moh. Zainal Fanani, Strategi Pengembangan Soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam
Kurikulum 2013, dalam Jurnal Islamic Religious Education, Vol. 2, No. 1 Januari 2018, hal. 57-60

4
Dilihat dari dimensi pengetahuan, umumnya soal HOTS mengukur
dimensi metakognitif, tidak sekedar mengukir dimensi faktual, konseptual,
atau procedural. Dimensi metakognitif menggambarkan kemampuan
menghubungkan beberapa konsep yang berbeda, mengintepretasikan,
memecahkan masalah (problem solving), memilih strategi pemecahan
masalah, penemuan (discovery) metode baru, berargumen (reasoning), dan
mengambil keputusan yang tepat.

Pada penyusunan soal-soal HOTS umumnya menggunakan


stimulus. Stimulus merupakan dasar untuk membuat pertanyaan, dalam
konteks HOTS, stimulus yang disajikan hendaknya bersifat konstekstual
dan menarik. Stimulus dapat bersumber dari isu-isu global seperti masalah
tekhnologi informasi, sains, ekonomi, kesehatan, pendidikan dan
infrastruktur. Kreativitas guru sangat mempengaruhi kualitas dan variasi
stimulus yang digunakan dalam penulisan soal HOTS.

B. Langkah-Langkah Penyusunan Soal HOTS

Adapun langkah-langkah dalam penyususnan soal HOTS (Higher


Order Thinking Skill) adalah:

1. Menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS


Diawali dengan menentukan KD yang terdapat pada Permendikbudno.
37 tahun 2018. Kemudian dianalisis tingkat kognitifnya. KD dalam
tingkat kognitif C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi), dan C6
(mengkreasi) dapat disusun soal HOTS. Sedangkan tingkat kognitif C1
(mengingat), C2 (memahami), dan C3 (menerapkan) tidak dapat
langsung disusun soal HOTS.
2. Menyusun Kisi-Kisi Soal
Kisi-kisi penyusunan soal digunakan guru untuk menyusun soal HOTS.
Secara umum, kisi-kisi tersebut membantu guru dalam:
a) Memilih KD yang dapat dibuat soal HOTS
b) Menentukan lingkup materi dan materi yang terkait dengan KD yang
akan diuji
c) Merumuskan indikator soal

5
d) Menentukan nomor soal
e) Menentukan level kognitif
f) Menentukan bentuk soal yang akan digunakan
3. Memilih Stimulus yang Menarik dan Kontekstual
Stimulus harus mendorong peserta didik untuk mencermati soal.
Stimulus yang tepat umumnya baru dan belum pernah dibacapeserta
didik. Stimulus kontekstual dimaksudkan stimulus yang sesuai dengan
kenyataan dalam kehidupan sehari-hari, menarik, mendororngpeserta
didik untuk membaca.

4. Menulis Butir Pertanyaan Sesuai dengan Kisi-Kisi Soal

Butir-butir pernyataan ditulis sesuai dengan kaidah penulisan soal


HOTS. Kaidah penulisan soal HOTS, berbeda dengan kaidah penulisan
butir soal pada umumnya. Perbedaanya terletak pada aspek materi,
sedangkan pada aspek konstruksi dan bahasa relatif sama.
5. Membuat Pedoman Penskoran (Rubrik) atau Kunci Jawaban
Setiap butir soal HOTS hendaknya dilengkapi dengan pedoman
penskoran atau kunci jawaban. Pedoman penskoran dibuat untuk bentuk
soal uraian. Sedangkan kunci jawaban dibuat untuk bentuk soal pilihan
ganda, pilihan ganda kompleks (benar/salah, ya/tidak), dan isian
singkat.7

C. Contoh Soal HOTS Kelas Rendah

Mata Pelajaran/ Jenjang IPA/ SD-MI

Kelas/Kurikulum IV / 2013

3.7 Menerapkan sifat-sifat cahaya dan keterkaitannya


dengan indera penglihatan
Kompetensi Dasar

Materi Sifat cahaya

7
Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan, Buku Penilaian Berorientasi Higher Order
Thinking Skills, (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2019), hal. 49

6
Disajikan gambar benda dengan bayang-bayangnya dan
posisi matahari yang menyebabkan bayang-bayang
tersebut terjadi, peserta didik dapat menentukan gambar
yang tepat jika posisi matahari berpindah
Indikator Soal

Level Kognitif Penalaran (L3)

Bentuk Soal Pilihan Ganda

Rumusan Butir Soal


Perhatikan gambar pohon cemara dan bayang-bayangnya berikut ini!

Manakah gambar bayang-bayang pohon cemara yang tepat saat matahari telah
berpindah posisinya?

Kunci: D

7
Penjelasan:

Soal ini singkat dan sederhana namun termasuk soal HOTS. Sebagai informasi
awal, diberikan stimulus yang sering dijumpai di kehidupan sehari-hari berupa
gambar benda dengan bayang-bayangnya.

Kemudian peserta didik diminta menentukan gambar yang tepat ketika posisi
matahari berpindah.

Untuk menjawab soal tersebut peserta didik harus menguasai kemampuan


memahami konsep sifat cahaya merambat lurus, sifat cahaya tidak tembus benda
gelap sehingga timbul bayang-bayang, serta pengaruh letak sumber cahaya
terhadap bayang-bayang yang terjadi.

Dengan menganalisis informasi bagaimana perubahan perlakuan terhadap letak dan


ketinggian matahari mempengaruhi arah serta tinggi bayang-bayang, maka peserta
didik dapat menyimpulkan gambar arah dan tinggi bayang-bayang yang benar dan
paling tepat sesuai dengan posisi matahari yang baru.

Mata Pelajaran/ Jenjang IPS/ SD-MI

Kelas/Kurikulum VI / 2013

3.2 Menganalisis perubahan sosial budaya dalam rangka


Kompetensi Dasar modernisasi bangsa Indonesia

Materi Modernisasi

Disajikan gambar moda transportasi, peserta didik dapat


menyimpulkan moda transportasi yang paling diminati beserta
Indikator Soal alasannya.

Level Kognitif Penalaran (L3)

Bentuk Soal Pilihan Ganda

8
Rumusan Butir Soal
Perhatikan gambar tersebut!

Gambar (1): Angkot, Gambar (2): Ojek Online

Sesuai dengan perkembangan teknologi transportasi, jenis transportasi yang paling


diminati masyarakat perkotaan adalah ….

A. (1), karena lebih banyak penumpang yang dapat diangkut


B. (1), karena tarif relatif terjangkau
C. (2), karena lebih cepat sampai tujuan
D. (2), karena lebih aman bagi penumpang
Kunci: C
Penjelasan:
Soal ini merupakan soal HOTs karena peserta didik dituntut untuk menganalisis
hubungan perubahan teknologi dengan keadaan transportasi di masa yang akan
datang. Selain itu, peserta didik diminta menentukan alasan yang logis.

D. Contoh Soal HOTS Kelas Atas


KARTU SOAL NOMOR 1
(PILIHAN GANDA)

Mata Pelajaran : PPKn


Kelas : IV

Kompetensi Dasar 3.3 Menjelaskan makna keberagaman karakteristik individu di


lingkungan sekitar.

9
Materi Makna Keberagaman Karakteristik Individu di Lingkungan
Kehidupan Sehari-hari
Indikator Soal Disajikan ilustrasi tentang perbedaan karakteristik individu di
lingkungan sehari-hari, siswa diminta menentukan dampak
positif dari keberagaman tersebut
Level Kognitif Level 3 (C4 - Menganalisis)
Soal
Guru olahraga memberikan tes lari marathon kepada siswa di kelasmu. Semua siswa
dibagi menjadi beberapa kelompok yang tediri dari 5 orang perkelompok. Kamu dan
teman sekelompokmu kalah karena ada seorang siswa yang lambat dalam berlari.
Teman-temanmu yang lain merasa kecewa karena kalah. Tindakan yang seharusnya
kamu lakukan sebagai teman adalah….
a. Memarahi temanmu karena telah membuat kalian kalah
b. Menghibur teman kelompokmu, kalah menang dalam permainan sudah biasa
c. Mengejeknya karena berlari dengan lambat
d. Menyuruhnya membelikan makanan dan minuman karena telah membuat
kalian kalah.

Kunci Pedoman Penskoran


NO Kunci/Kriteria Jawaban Skor
SOAL
1 Kunci jawaban adalah b 1 bila benar 0 bila
salah

Keterangan:

Soal ini termasuk soal HOTS karena

1. Siswa diminta menganalisis masalah kemudian memecahkan masalah


tersebut
2. Stimulus menarik karena bisa saja terjadi dalam kehidupan nyata
3. ........

10
KARTU SOAL NOMOR 1
(URAIAN)

Mata Pelajaran : PPKn


Kelas : IV

Kompetensi Dasar 3.3 Menjelaskan makna keberagaman karakteristik individu di


lingkungan sekitar.
Materi Makna Keberagaman Karakteristik Individu di Lingkungan
Kehidupan Sehari-hari
Indikator Soal Disajikan ilustrasi tentang perbedaan karakteristik individu
Level Kognitif Level 3 (C5 - Mengevaluasi))
Soal
Di desa Matahari, pak Lucas merupakan satu-satunya orang yang bukan orang sunda.
Untuk menjalin pertemanan pak Lucas berusaha mempelajari bahasa Sunda dari
tetangga-tetangganya. Benarkah tindakan yang dilakukan Pak Lucas? Jelaskan
alasanmu

Kunci Pedoman Penskoran


NO Kunci/Kriteria Jawaban Skor
SOAL
1 Jawaban : 10
Iya, tindakan pak Lucas sudah benar (poin 5) Penyertaan
alasan diberi tambahan 1 apabila tidak sesuai dan 5 apabila
sesuai.
Contoh alasan yang sesuai :
Tidak ada salahnya mempelajari bahasa dari suku lain.
Apalagi dengan tujuan baik seperti mempererat tali
pertemanan di lingkungan yang rata-rata adalah orang
sunda.
Keterangan:

Soal ini termasuk soal HOTS karena

11
1. Siswa diminta untuk berpikir kritis dengan cara menilai prilaku orang lain.
2. Stimulus menarik karena bisa terjadi pada kehidupan nyata
3. ........

KARTU SOAL NOMOR 1


(URAIAN)

Mata Pelajaran : IPA


Kelas : IV

Kompetensi Dasar 3.2 Membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk


hidup mengaitkan dengan upaya pelestariannya.
Materi Pertumbuhan hewan
Indikator Soal Disajikan siklus daur hidup hewan tertentu, siswa dapat
menyimpulkan peristiwa yang akan terjadi jika suatu fenomena
kegiatan manusia mempengaruhi siklus tersebut.
Level Kognitif Level 3 (C4 - Menganalisis)
Soal
Apa yang akan terjadi terhadap siklus pertumbuhan kupu-kupu apabila kebutuhan kain
sutra meningkat dengan tajam?

NO Kunci/Kriteria Jawaban Skor


SOAL
1 Kebutuhan kain sutra yang meningkat (2 poin) 8
mengakibatkan kebutuhan ulat sutra meningkat (2
poin) sehingga mengakibatkan menurunnya jumlah
populasi kepompong dan kupu-kupu. (2 poin) Lambat
laun kupu-kupu bisa punah. (2 poin)

Keterangan:

Soal ini termasuk soal HOTS karena siswa harus menganalisis dan menggabungkan
beberapa konsep dan informasi baru yang tidak familiar

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Higher Order Thinking Skills (HOTS) merupakan suatu proses berfikir
peserta didik dalam level kognitif yang lebih tinggi yang dikembangkan dari
berbagai konsep dan metode kognitif dan taksonomi pembelajaran seperti
metode problem solving, taksonomi blom dan taksonomi pembelajaran,
pengajaran dan penilaian. Tujuan utama dari high order thinking skill adalah
bagaimana meningkatkan kemampuan berfikir peserta didik pada level yang
lebih tinggi, terutama yang berkaitan dengan kemampuan untuk berfikir
secara kritis dalam menerima berbagai jenis informasi, berfikir kreatif dalam
memecahkan suatu masalah menggunakan pengetahuan yang dimiliki serta
membuat keputusan dalam situasi-situasi yang kompleks.
2. Langkah-langkah dalam penyususnan soal HOTS (Higher Order Thinking
Skill) antara lain menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS,
menyusun kisi-kisi soal, memilih stimulus yang menarik dan kontekstual,
menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisis-kisi soal, serta membuat
pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban.
3. Contoh soal HOTS kelas rendah yaitu:
Perhatikan gambar pohon cemara dan bayang-bayangnya berikut ini!

Manakah gambar bayang-bayang pohon cemara yang tepat saat matahari


telah berpindah posisinya?

13
Kunci: D

4. Contoh soal HOTS kelas tinggi yaitu:


KARTU SOAL NOMOR 1
(URAIAN)

Mata Pelajaran : PPKn


Kelas : IV

Kompetensi Dasar 3.3 Menjelaskan makna keberagaman karakteristik individu di


lingkungan sekitar.
Materi Makna Keberagaman Karakteristik Individu di Lingkungan
Kehidupan Sehari-hari
Indikator Soal Disajikan ilustrasi tentang perbedaan karakteristik individu
Level Kognitif Level 3 (C5 - Mengevaluasi))
Soal
Di desa Matahari, pak Lucas merupakan satu-satunya orang yang bukan orang sunda.
Untuk menjalin pertemanan pak Lucas berusaha mempelajari bahasa Sunda dari
tetangga-tetangganya. Benarkah tindakan yang dilakukan Pak Lucas? Jelaskan
alasanmu

B. Saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan pembaca mengetahui soal-sola
HOTS. Khususnya kepada guru dan calon guru, diharapkan untuk bisa
memahami dan mempraktikkan di kemudian hari. Guru sebaiknya
memperhatikan apa yang harus di persiapkan dalam menyusun soal-soal

14
berbasis HOTS agar tujuan dari pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Selain
itu juga, diharapkan guru dan calon guru memiliki kreativitas dalam Menyusun
sola-soal berbasis HOTS baik dalam tingkatan kelas rendah maupun tingkatan
kelas tinggi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Sani, Ridwan. 2019. Pembelajaran Berbasis HOTS (Higher Order


Thinking Skills) EDISI REVISI. Tanggerang: Tira Smart

Ali, Fuadillah. 2019. Implementasi HOTS Pada Kurikulum 2013, dalam Jurnal
Inventa, Vol. III, No. 1

Ariyana dan Bestary. 2018. Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi pada


Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Jakarta: Direktorat Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Cahya, Dhina. 2019. Strategi Penyusunan Soal Berbasis HOTS, dalam Jurnal
Briliant: Jurnal Riset dan Konseptual, Vol. 4, No. 4, November

Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan. 2019. Buku Penilaian


Berorientasi Higher Order Thinking Skills. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Fanani, Moh. Zainal. 2018. Strategi Pengembangan Soal Higher Order Thinking
Skills (HOTS) dalam Kurikulum 2013, dalam Jurnal Islamic Religious
Education, Vol. 2, No. 1, Januari

Pratama, Kiki, dkk. 2020. Pelatihan Penyusunan Soal Berbasis HOTS, dalam
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Vol. 1, No. 2, Desember

16

Anda mungkin juga menyukai