Anda di halaman 1dari 4

3.

Pendidikan budi pekerti dalam proses edukasi dan tranformasi

Pendidikan pada umumnya dan pendidikan budi pekerti pada khususnya


merupakan sarana untuk mengadakan perubahan secara mendasar, karena
membawa perubahan individu sampai ke akar akarnya. Pendidikan kembali akan
merobohkan tumbukan pasir jahiliah (kebodohan), membersihkan kemudian
menggantikanya dengan bangunan yang dengan nilai nilai baru yang lebih baik,
kokoh (dewasa), dan bertanggung jawab. Pada saat pertumbuhan anak, perlu
ditanamkan nilai nilai tersebut sejak dini sehingga berjalan dengan fitrah allah
SWT.

Allh SWT berfirman : allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga
mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (qs. Ar-ra’d ayat
11). Dalam ayat tersebut, ada 2 perubahan, yaitu pertama perubahan pada individu
; kedua perubahan pada kelompok. Keduanya saling berkaitan. Perubahan
pertama merupakan sebab perubahan kedua, sedangkan perubahan kedua
merupakan hasil dari perubahan pertama. Allah menghendaki agar perubahan
yang pertama dilakukan oleh semua manusia, sampai mereka benar benar dapat
mengadakan perubahan pada diri sendiri.

Masih ada hal lain yang dapat mengubah kondisi sosial, misalnya pergantian
kekuasaan, revolusi sosial, atau peristiwa peristiwa alam. Namun semua itu tidak
begitu berperngaruh kecuali pada keadaan fisik masyarakat, sedangkan pada jiwa
perorangan tidak akan berubah dengan pendidikan. Meskipun usaha merumuskan
metode pendidikan memerlukan waktu lama, sangat berat, melelahkan, hal itu
merupakan satu satunya jalan.

Peranan pendidika (edukasi) dalam mengadakan perubahan (transformasi)


masyarakat, tampak sebagai berikut :
1. Mejaga generasi sejaka masa kecil dari berbagai penyelewengan ala
jahiliah. Mengembahkan pola hidup, perasaan dan pemikiran mereka
sesuai dengan fitrah, agar mereka menjadi pondasi yang kukuh dan
sempurna di masyarakat.
2. Karena pendidikan berjalan seiring dengan perkembangan anak anak,
maka pendidika akan sangat memengaruhi jiwa dan perkembangan anak
serta akan menjadi bagian dari kepribadianya untuk kehidupanya kelak
kemudian hari.
3. Pendidikan sebagai alat terpenting untuk menjaga diri dan memelihara
nilai nilai positif. Pendidikan mengemban dua tugas utama yang saling
kontradiktif, yaitu melestarikan dan mengadakan perubahan.
Dalam undang undang sistem pendidikan nasional nomer 20 tahun 2003
dikemukakan bahwa manusia memerlukan pendidikan dalam kehidupanya.
Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya
melalui proses pembelajaran dan/atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh
masyarakat. Undang-udang dasar negara republik indonesia tahun 1945 pasal 31
ayat (1) menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan
dan ayat (3) menegaskan bawha pemerintah mengusakan dan meyelenggarakan
satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan
serta aklaq mulia dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa merupakan
salah satu tujuan negara indonesia.

Gerakan reformasi di indonesia secara umum menuntut diterpkannya prinsip


demokrasi, desentralisasi, keadilan dan menjujung tinggi hak asasi manusia dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubunganya dengan pedidikan,
prinsip prinsip tersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada
kandungan, Proses, dan manajemen sistem pendidikan. Selain itu , ilmu
pengtahuan dan teknologi berkembang pesat dan memunculkan tuntutan baru
dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam sistem pendidikan. Tuntutan
tersebut menyangkut pembaruan sintem pendidikan, yakni sebagai berikut.
1. Pembaruan kurikulum , yaitu diversifikasi kurikulum untuk melayani
peserta didik dan potensi daerah yang beragam, diseversifikasi jenis
pendidikan yang dilakukan secara profesional, penyusunan standar
kompetensi tamatan yang berlaku secara nasional dan daerah
menyesuaikan dengan kondisi setempat.
2. Penyusunan standar kualifikasi pendidik yang sesuai dengan tuntutan
pelaksanaan tugas secara profesional.
3. Penyusunan standar pendanaan pendidikan untuk setiap satuan
pendidikan sesuai prinsip pemerataan dan keadilan
4. Pelaksanan manajemen pendidikan berbasis sekolah dan otonomi
perguruan tinggi
5. Penyelenggaraan pendidikan sistem terbuka dan multimakna
6. Pembaruan sistem pendidikan juga meliputi penghapusan diskriminasi
antara pendidikan yang dikelola pemerintah dan pendidikan yang dikelola
masyrakat, serta perbedaan antara pendidikan agama dan pendidikan
umum.

Pembaruan sistem pendidikan nasional dilakukan untuk memperbarui visi, misi,


dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Pendidikan nasional mempunyai
visi misi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan
berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara indonesia berkembang
menjadi manusia yang berkualitas sehinga mampu dan proaktif. Menjawab
tantangn jaman yang selalu berubah titik. Dengan visi pendidikan tersebut,
pendidikan nasional mempunyai misi sebagai berikut.
a. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat indonesia.
b. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara
utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan
masyarakat belajar.
c. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk
mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral.
d. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan
sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan,
pengalaman, sikap dan nilai berdasarkan standar nasional dan global.
e. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks negara kesatuan
republik indonesia .

Strategi pembanguan pendidikan nasional dalam undang undang sistem pendikan


nasional, meliputi :
1. Pelaksanaan pendidikan agama serta akhlak mulia;
2. Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi ;
3. Proses pembelajaran yang mendidik dan dialogis;
4. Evaluasi, akreditasi dan sertifikasi pendidikan yang memberdayakan;
5. Peningkatan kepropesionalan pendidik dan tenaga kependidikan;
6. Penyediaan sarana belajar yang mendidik;
7. Pembiyayaan pendidikan yang sesuai dengan prinsip pemerataan dan
berkeadilan;
8. Penyelenggaraan pendidikan yang terbuka dan merata;
9. Pelaksanaan wajib belajar;
10. Pelaksanaan otonomi menejemen pendidikan;
11. Pemberdayaan peran serta masyarakat;
12. Pusat pembudayaan dan pembangunan masyarakat;
13. Pelaksanaan pengawasan dalam sistem pendidikan nasional;

Anda mungkin juga menyukai