Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pembelajaran anak dengan
Hambatan Majemuk
Dosen Pengampu : Reza Febri Abadi, M.Pd
Disusun Oleh :
Kelmpok 11
Siti Hidayati Nur 2287160000
Aisyah Safira Pratiwi 2287160000
Dina Yuli Rismonica 2287160041
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………….………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan ................................................................................... 2
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .............................................................................................
4.2 Saran .......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….......
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan komponen terpenting bagi setiap organism untuk
melangsungkan kehidupan mereka. Urgensi komunikasi bersifat menyeluruh melingkupi
kebutuhan semua individu yang dapat teridentifikasi dari beragam cara mereka dalam
melakukan interaksi. Dalam dinamika kehidupan manusia maupun organism yang lain,
eksistensi komunikasi menjadi prasyarat mutlak untuk dapat melakukan adaptasi. Ketika
kemampuan komunikasi tidak dapat dimiliki individu maka akan menghambat dirinya
untuk survive terlebih untuk melakukan aktualisasi diri. Dalam dinamika komunikasi
antar individu, tentu keberagaman kondisi individu dapat menjadi kontribusi dari efektif
tidaknya suatu komunikasi terbangun.
Syarat mutlak berjalannya komunikasi secara efektif yang diantaranya kondisi
komunikan dan komunikator yang memenuhi kesempurnaan pada reseptornya (indera)
menjadi penentu berjalannya komunikasi yang baik. Namun yang menjadi persoalan
bahwa tidak semua individu memiliki kesempurnaan perkembangan dalam aspek fisik
maupun psikisnya. Pada anak-anak yang memiliki keterbatasan kemampuan komunikasi
yang disebabkan hambatan perkembangan psikis maupun fisik tentu menyebabkan
perbedaan gaya komunikasi bagi mereka. Dalam kehidupan di sekitar kita, tentu tidak
jarang kita menjumpai anak yang menagalami hambatan dalam komunikasi baik yang di
derita sejak lahir maupun yang terjadi di dalam perjalanan aspek perkembangannya.
Tanggapan dan opini umum berpendapat bahwasannya komunikasi secara lisan adalah
media utama dan cara termudah untuk mempelajari dan menguasai bahasa.
Berkomunikasi melalui berbicara adalah cara yang terbaik.
Maka menjadi permasalahan yang sangat mendasar ketika ternyata anak dalam
perkembangannya tidak mampu melakukan kegiatan komunikasi verbal secara normal.
Kondisi tersebut menjadi sulit manakala orang tua tidak memiliki upaya yang keras untuk
mencari solusi bagaimana agar si anak mampu menjalani hidup secara layak dengan
keterbatasan kemampuan komunikasinya
A. Rumusan Masalah
A. Pengajaran
a. Pengertian Pengajaran
Nasution (1986) Mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau
mengatur lingkungan sebaik-baiknyadan menghubungkannya dengan anak,
sehingga terjadi proses belajar. Lingkungan di ruang ini tidak hanyaruang kelas
(ruangbelajar), tetapi juga meliputi guru, alatperaga, perpustakaan, laboratorium,
dan sebagainya yang relevan dengan kegiatan belajar siswa.
B. Komunikasi
C. Keterampilan Sosial
a. Pengertian Keterampilan Sosial
Menurut combs & Slaby (Ramdani, 2005), keterampilan sosial merupakan
kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain dalam konteks sosial dengan
cara-cara khusus yang dapat diterima oleh lingkungan dan pada saat bersamaan
dapat menguntungkan individu, atau bersifat saling menguntungkan antar
individu. Keterampilan sosial merupakan kemampuan individu untuk
mengungkapkan perasaan, baik perasaan positif maupun perasaan negatif dalam
hubungannya dengan orang lain tanpa kehilangan penguatan sosial dan berbagai
bentuk hubungan dengan orang lain yang mencakup respon verbal ataupun non
verbal.
D. Lingkungan Masyarakat
Menurut St. Munajat Danusaputra Lingkungan merupakan kondisi yang didalam
nya terdapat manusia dan aktivitas nya. Lingkungan masyarakat mempengaruhi
kesejahteraan manusia dan tingkah laku manusia yang tinggal didalamnya.
Paul B. Horton Dalam lingkungan masyarakat terdapat manusia-manusia yang
terbaling mandiri,sudah tinggal bersama-sama dalam jangka waktu yang cukup
lama,berdiam pada satu wilayah dan memiliki kesamaan budaya.
Menurut Soerjono Soekanto Ciri – ciri lingkungan masyarakat adalah:
1. Jumlah manusia yang hidup bersama sebanyak dua orang atau lebih
2. Tinggal berasama dalam waktu yang cukup lama
3. Menyadari bahwa mereka adalah kesatuan
4. Memiliki sistem untuk hidup bersama karena merasa terkait antara satu sama lain
A. Perkembangan Komunikasi
Perkembangan komunikasi erat kaitannya dengan perkembangan kognisi,
keduanya mempunyai hubungan timbal balik. Perkembangan kognisi anak yang
mengalami hambatan, karenanya perkembangan bahasa atau komunikasinya juga
akan terhambat. (Sutjihati, T. 2012). Sehingga anak tunaganda mengalami
keterlambatan bicara.
Anak tunaganda pada umumnya tidak bisa menggunakan kalimat majemuk,
dalam percakapan sehari-hari banyak menggunakan kalimat tunggal. Selain itu, anak
tunaganda mengalami gangguan artikulasi, kualitas suara, dan ritme. Akibatnya sulit
mengungkapkan pikiran dan keinginan serta kehendaknya.Mereka mudah tersinggung
merasa terasing dari keluarga dan teman-temannya.
B. Keterampilan Sosial
Hargie memberikan pengertian keterampilan sosial sebagai kemampuan
individu untuk berkomunikasi efektif dengan orang lain baik secara verbal
maupun nonverbal sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada pada saat itu,
dimana keterampilan ini merupakan perilaku yang dipelajari. Menurut Combs &
Slaby, keterampilan sosial adalah kemampuan berinteraksi dengan orang lain
dalam konteks sosial dengan cara-cara yang khusus yang dapat diterima secara sosial
maupun nilai-nilai dan disaat yang sama berguna bagi dirinya dan orang lain (dalam
Cartledge & Milburn, 1995).
.
Keterampilan sosial yang rendah menurut Pellegrini dan Glickman (dalam Kim,
2003) akan menjadi prediksi buruk bagi perkembangan anak di masa dewasa nanti,
seperti memiliki kepribadian antisosial, masalah sosial, kepribadian neurotic, atau
masalah internalnya. Hasil penelitian Darwish, dkk (dalam Kim, 2003)
menemukan bahwa anak-anak yang memiliki keterampilan sosial rendah ternyata
memiliki kemampuan mengendalikan diri yang rendah dan lebih banyak memiliki
perilaku bermasalah.
Mengembangkan Keterampilan Sosial pada Anak Berkebutuhan Khusus
Menurut Cartledge dan Milburn (1995), dalam mengajarkan keterampilan sosial
pada anak perlu disesuaikan dengan karakteristik, kebutuhan, dan kondisi
mereka. Mercer (1997) menjelaskan bahwa individu yang mengalami hambatan
yang bersifat fisik maupun psikis memiliki 4 area keterampilan sosial yang
perlu diajarkan, yaitu kemampuan berkomunikasi, membina persahabatan,
kemampuan dalam situasi yang sulit, dan kemampuan memecahkan masalah.
B. Setrategi Pembelajaran
Strategi yang digunakan yaitu :
1. Augmentative Communication
AC adalah komunikasi dengan orang lain tanpa bicara yaitu melalui gerak
tubuh (gestures), ekspresi muka (facial expression), tulisan, gambar, dsb untuk
menyampaikan pesan (transfer a massage).
2. Alternative Augmentative Communication (AAC).
a. Dengan alat bantu (aided communication).
b. Tanpa alat bantu (unaided communication).