Nim : 2290160046
Mk : Sosiologi Komunikasi
Syarat terjadinya kontak sosial adalah dengan adanya kontak sosial dan
adanya komunikasi.
1. Kontak sosial
Menurut Soeryono Soekanto (2002:65), kontak sosial berasal dari bahasa
latin con atau cum (bersama-sama) dan tango (menyentuh), jadi artinya
secara harfiah adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik, kontak sosial
baru terjadi apabila adanya hubungan fisikal, sebagai gejala sosial hal itu
bukan semata-mata hubungan badaniah, karena hubungan sosial terjadi
tidak saja secara menyentuh seseorang, namun orang dapat berhubungan
dengan orang lain tanpa menyentuh. Misalnya kontak sosial sudah terjadi
ketika seseorang berbicara dengan orang lain, bahkan kontak sosial dapat
dilakukan dengan menggunakan teknologi, seperti melalui telepon, telegrap,
radio, surat, televise,internet dan sebagainya,
kontak sosial pada saat ini tidak lagi menjadi hal sulit untuk
dilakukan, terutama kontak sosial orang per orang dengan masyarakat
didunia internasional, dengan perkembangan teknologi yang semakin
canggih ruang dan waktu sudah tidak lagi memiliki perbedaan bahkan
sudah tidak nampak jelas. Kita bisa dengan mudah melakukan
komunikasi dengan orang-orang yang berada jauh dari kita melalui
telephon pintar, bahkan bisa saling berhadapan satu sama lain melalui
video call. Dengan kemudahan-kemudahan itu terkadang menjadi
boomerang bagi berjalannya proses interaksi dalam masyarakat.
2. Komunikasi
Dalam komunikasi ada tiga unsure penting yang selalu hadir dalam
setiap komunikasi, yaitu sumber informasi, saluran, dan penerima informasi.
Sumber informasi (pemberitaan) untuk disebarkan kepada masyarakat luas.
Saluran adalah media yang digunakan untuk kegiatan pemberitaan oleh
sumber berita, berupa media interpersonal yang digunakan secara tatap
muka maupun media massa yang digunakan untuk khalayak umum.
Sedangkan audience adalah per orangatau kelompok dan masyarakat yang
menjadi sasaran informasi atau yang menerima informasi.
3. proses-proses interaksi
Menurut pendapat Gillin dan Gillin tentang proses interaksi sosial yang
terjadi dalam kehidupan sosial manusia dibedakan dua bentuk :
2) Akomodasi (Accomodation)
Akomodasi merupakan proses penyesuaian sosial dalam interaksi
antar individu dan antar kelompok untuk meredakan pertentangan.
Akomodasi mempunyai dua aspek pengertian :
(1) Upaya untuk mencapai penyelesaian suatu konflik atau pertikaian.
Jadi pengertian ini mengarah kepada prosesnya.
(2) Keadaan atau kondisi selesainya suatu konflik atau pertikaian
tersebut. Jadi mengarah kepada suatu kondisi berakhirnya
pertikaian.
Akomodasi didahului oleh adanya dua kelompok atau lebih yang
saling bertikai. Masing-masing kelompok dengan kemauannya
sendiri berusaha untuk berakomodasi menghilangkan gap atau
barier yang menjadi pangkal pertentangan sehingga konfliknya
mereda. Sebagai hasil akhir dari akomodasi ini, idealnya akan
menjadi asimilasi diantara kelompok-kelompok yang bertikai tadi.
3) Asimilasi (Assimilation)
Asimilasi merupakan proses ke arah peleburan kebudayaan, sehingga
masing-masing pihak merasakan adanya kebudayaan tunggal sebagai
milik bersama. Asimilasi akan terjadi apabila :
a) ada perbedaan kebudayaan antara kedua belah pihak.
b) ada interaksi intensif antara kedua belah pihak.
c) ada proses saling menyesuaikan.
4) Akulturasi (Acculturation)
Akulturasi atau culture contact (kontak kebudayaan) merupakan proses
sosial yang timbul akibat suatu kebudayaan menerima unsur-unsur dari
suatu kebudayaan asing tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian
kebudayaan sendiri.
2. Interaksi Sosial Disosiatif
Interaksi sosial disosiatif merupakan bentuk interaksi yang
menghasilkan sebuah perpecahan.
Ada beberapa bentuk interaksi sosial disosiatif, antara lain sebagai berikut :
1) Persaingan adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau
kelompok sosial tertentu agar memperoleh kemenangan atau hasil
secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik.
Konsepsi tersebut merupakan definisi persaingan dalam arti persaingan
yang “sehat”, dengan pola main yang wajar. Dalam kenyataan
masyarakat, terutama dalam bidang bisnis dan politik, sering kita
temukan pola persaingan bebas yang “tidak sehat” dengan
menghalalkan segala cara demi tercapainya kemenangan.
2) Kontravensi
Kontravensi adalah bentuk proses sosial yang berada diantara
persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara
lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara
terang-terangan yang ditujukan terhadap perorangan atau kelompok
maupun terhadap unsur-unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap
tersebut dapat berubah menjadi kebencian, tetapi tidak sampai menjadi
pertentangan atau konflik.
4. proses-proses komunikasi
a. komunikasi langsung
pada komunikasi langsung (tatap muka) baik antara individu dengan
individu, atau individu dengan kelompok atau kelompok dengan
kelompok, kelompok dengan masyarakat, maka pengaruh hubungan
individu termasuk didalam pemahamman komunikasi ini.
namun demikian, individu yang memengaruhi proses komunikasi tidak
lepas dari pengaruh kelompoknya baik yang primer maupun sekunder,
termasuk pula pengaruh media massa terhadapnya.
Meskipun komunikasi individu tidak terlepas dari pengaruh kelompok,
namun konsep komunikasi ini hanya melihat apa konten dari
komunikasi yang dibangun oleh individu masing-masing. Hal itu
berbeda dengan konsep komunikasi kelompok, dimana kontennya
dipengaruhi oleh motivasi bersama dalam kelompok, tujuan-tujuan
yang ingin dicapai, persepsi bersama, kesan-kesan yang tumbuh
dalam kelompok, model kepemimpinan yang dibangun serta
pengaruh-pengaruh eksternal yang dialami kelompok akan saling
memengaruhi masing-masing anggota kelompok, termasuk juga
kelompok itu secara keseluruhan dan sampai pada tingkat tertentu
seluruh individu dalam kelompok dan kelompoknya itu akan saling
mengontrol atau mengendalikan satu dan lainnya.
Komunikasi kelompok merupakan proses yang sistematik dan
terstruktur serta membentuk suatu sistem yang komunikator, konteks
pesan dan konstruksi ide, konteks pola interaksi, konteks situasional,
konteks toleransi yang ada dalam kelompok itu sendiri.
b. Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan
melelaui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk
menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Unsur-unsur penting
dalam komunikasi massa adalah :
1. Komunikator, pihak yang mengandalkan media massa dengan
teknologi telematika modern sehingga dalam menyebarkan suatu
informasi, maka informasi ini dengan cepat ditangkap oleh public.
Komunikator berperan sebagai sumber pemberitaan yang mewakili
institusi formal yang sifatnya mencari keuntungan dari penyebaran
informasi itu.
2. Media massa, merupakan media komunikasi dan informasi yang
melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses
oleh masyarakat secara massal pula.
3. Informasi massa, merupakan informasi yang diperuntukkan kepada
masyarakat secara massal.
4. Gatekeeper, merupakan penyeleksi informasi. Mereka berperan
dalam menyeleksi informasi-informasi yang akan ditayangkan atau
disebarluaskan.
5. Khalayak (public),merupakan orang-orang yang menerima informasi
dan mendapatkan informasi.
6. Umpan balik.