Anda di halaman 1dari 10

Nama : Cindy Aprilia Zamzam

Nim : 2290160046

Mk : Sosiologi Komunikasi

INTERAKSI SOSIAL DAN PROSES-PROSES KOMUNIKASI

Fenomena menarik dalam kehidupan masyarakat dewasa ini adalah


maraknya budaya global dan gaya hidup pop culture. Globalisasi yang sering
dimaknai sebagai prorses mendunianya sistem sosial ekonomi-politik dan budaya
sehingga dunia menjadi tanpa batas yang sering dipahami pula sebagai suatu
bentuk penyeragaman, dominasi dan bahkan hegemoni Negara-negara maju
(Barat) terhadap Negara-negara terbelakang atau bangsa yang sedang
berkembang. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah menghapus
batas antarnegara bahkan mempersempit ruang dan waktu. Antarbangsa dan
bahkan antarkelas. Pendataran dunia ini tidak lepas dari apa yang disebut sebagai
“globalisasi”. Gaya hidup masyarakat khususnya generasi muda, baik dalam
bentuk nilai-nilai, perilaku hingga hobi seperti musik dan olah raga dari Negara luar
sangat sulit untuk dibendung. Namun, pada sisi lain, proses saling pengayaan
sosial budaya antar bangsa juga berjalan semakin pesat. Salah satu fenomena
penting bahwa proses globalisasi telah melahirkan generasi gadget, istilah yang
digunakan untuk menandai generasi milenial (generasi Y). ungkapan generasi Y
mulai dipakai pada editorial Koran besar Amerika Serikat pada Agustus 1993.
Generasi ini banyak menggunakan teknologi komunikasi instan seperti SMS,
Instan messaging dan media sosial seperti facebook, instagram dan lain
sebagainya, dengan kata lain generasi Y adalah generasi yang tumbuh pada era
internet booming (lyons, 2004). Lebih lanjut Lyons mengungkapkan cirri-ciri dari
generasi Y adalah karakteristik masing-masing individu berbeda, tergantung
dimana ia dibesarkan, strata ekonomi, dan sosial keluarganya, pola komunikasinya
sangat terbuka disbanding dengan generasi sebelumnya, pemakai media sosial
yang fanatik dan kehidupannya rentan terpengaruh oleh perkembangan teknologi ,
lebih terbuka dengan pandangan politik dan ekonomi, sehingga mereka terlihat
sangat reaktif terhadap perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi
disekelilingnya. Oleh sebab itu generasi milenial dan keberadaan teknologi yang
semakin canggih dapat mempengaruhi interaksi sosial yang terjadi dimasyarakat.

Menurut Soekanto (2002 : 15) interaksi sosial merupakan hubungan sosial


yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorangan, antara
kelompok – kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan
kelompok manusia. Interaksi sosial antara kelompok – kelompok manusia terjadi
antara kelompok tersebut sebagai suatu kesatuan dan biasanya tidak menyangkut
pribadi anggota – anggotanya. Interaksi sosial antara kelompok – kelompok
manusia terjadi pula di dalam masyarakat. Interaksi tersebut lebih dominan di lihat
apabila terjadi benturan antara kepentingan perorangan dengan kepentingan
kelompok. Interaksi sosial hanya berlangsung antara pihak – pihak apabila terjadi
reaksi terhadap dua belah pihak. Interaksi sosial tak akan mungkin terjadi apabila
manusia mengadakan hubungan yang langsung dengan sesuatu yang sama sekali
tidak berpengaruh terhadap sistem sosial sebagai akibat hubungan termaksud.

Homans (Soekanto, 2002: 15) mendefinisikan interaksi sebagai suatu


kejadian ketika suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang terhadap individu
lain diberi ganjaran atau hukuman dengan menggunakan suatu tindakan oleh
individu lain yang menjadi pasangannya. Konsep yang dikemukakan oleh Homans
ini mengandung pengertian bahwa interaksi adalah suatu tindakan yang dilakukan
oleh seseorang dalam interaksi merupakan suatu stimulus atau perangsang bagi
tindakan individu lain yang menjadi pasangannya.

Hamdi (2004) memberikan pengertian tentang interaksi sosial adalah


merupakan proses hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok, kelompok dengan kelompok yang saling mempengaruhi antara
satu dengan yang lainnya. Ahli psikologi lainnya Gerungan (2003 : 31) menyatakan
interaksi sosial adalah merupakan hubungan antara dua atau lebih individu,
manusia, dimana kelakuan individu yang satu mengubah atau mempengaruhi
kelakuan individu yang lain, atau sebaliknya. Kelangsungan interaksi sosial
sekalipun dalam bentuk yang sederhana, ternyata merupakan proses yang
kompleks. Pendapat lain dikemukakan oleh Shaw (2010 : 46) dimana interaksi
sosial adalah suatu pertukaran antar pribadi yang masing – masing orang
menunjukkan perilakunya satu sama lain. Hal senada juga dikemukakan Thibaut
dan Kelley (2008 : 65) bahwa interaksi sosial sebagai peristiwa saling
mempengaruhi satu sama lain ketika dua orang atau lebih hadir bersama, mereka
menciptakan suatu hasil satu sama lain atau berkomunikasi satu sama lain. Jadi
dalam kasus interaksi, tindakan setiap orang bertujuan untuk mempengaruhi
individu yang lainnya. Bentuk – bentuk interaksi sosial dapat berupa kerjasama
(cooperation), persaingan (competition) dan bahkan dapat juga berbentuk
pertentangan atau pertikaian.

Charles H. Cooley (dalam Soekanto, 2006:66) mengatakan betapa


pentingnya kerjasama, dan kerja sama timbul apabila ada kesadaran bahwa orang
tersebut mempunyai kepentingan – kepentingan yang sama dan pada saat
bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pendidikan terhadap diri sendiri
untuk memenuhi kepentingan – kepentingan tersebut. Pembangunan wilayah
pedesaan tidak terlepas dari peran serta seluruh masyarakat pedesaan di satu
pihak dan di lain pihak diperlukan peran aparat pemerintah desa khususnya kepala
desa berserta perangkatnya (Widjaya, 2008: 23).

Syarat terjadinya kontak sosial adalah dengan adanya kontak sosial dan
adanya komunikasi.

1. Kontak sosial
Menurut Soeryono Soekanto (2002:65), kontak sosial berasal dari bahasa
latin con atau cum (bersama-sama) dan tango (menyentuh), jadi artinya
secara harfiah adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik, kontak sosial
baru terjadi apabila adanya hubungan fisikal, sebagai gejala sosial hal itu
bukan semata-mata hubungan badaniah, karena hubungan sosial terjadi
tidak saja secara menyentuh seseorang, namun orang dapat berhubungan
dengan orang lain tanpa menyentuh. Misalnya kontak sosial sudah terjadi
ketika seseorang berbicara dengan orang lain, bahkan kontak sosial dapat
dilakukan dengan menggunakan teknologi, seperti melalui telepon, telegrap,
radio, surat, televise,internet dan sebagainya,

Kontak sosial dapat berlangsung dalam lima bentuk, yaitu:

a. Dalam bentuk proses sosialisasi yang berlangsung antara pribadi orang


per orang. Proses sosialisasi ini memungkinkan seseorang mempelajari
norma-norma yang terjadi dimasyarakatnya. Berger dan
Luckman(bungin, 2004:14) mengatakan proses ini terjadi melalui proses
objektivasi, yaitu interaksi sosial yang terjadi dalam dunia
intersubjektifitas yang dilembagakan atau mengalami proses
institusionalisasi. Melalui proses sosialisasi ini seseorang dapat
mempelajari hal-hal yang berlaku dilingkungannya,hal-hal yang sering
dilakukan didalam masyarakat akan dapat dipelajari melalui proses
interaksi yang terjadi secara konstan dan terus-menerus.
b. Antara orang per orang dengan satu kelompok masyarakat atau
sebaliknya.
c. Antara kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lainnya
dalam sebuah komunitas.
d. Antara orang per orang dengan masyarakat global didunia internasional.
e. Antara orang per orang, kelompok, masyarakat dan dunia global,
dimana kontak sosial terjadi secara simultan diantara mereka.

kontak sosial pada saat ini tidak lagi menjadi hal sulit untuk
dilakukan, terutama kontak sosial orang per orang dengan masyarakat
didunia internasional, dengan perkembangan teknologi yang semakin
canggih ruang dan waktu sudah tidak lagi memiliki perbedaan bahkan
sudah tidak nampak jelas. Kita bisa dengan mudah melakukan
komunikasi dengan orang-orang yang berada jauh dari kita melalui
telephon pintar, bahkan bisa saling berhadapan satu sama lain melalui
video call. Dengan kemudahan-kemudahan itu terkadang menjadi
boomerang bagi berjalannya proses interaksi dalam masyarakat.

2. Komunikasi

Sosiologi menjelaskan komunikasi sebagai sebuah proses memaknai


yang dilakukan oleh seseorang terhadap informasi, sikap dan perilaku orang
lain yang berbentuk pengetahuan, permbicaraan, gerak-gerik atau sikap,
perilaku dan perasaan-perasaan, sehingga seseorang membuat reaksi-reaksi
terhadap informasi, sikap dan perilaku tersebut berdasarkan pada
pengalaman yang pernah dia alami. Fenomena komunikasi dipengaruhi pula
oleh media yang digunakan, sehingga media kadang kala juga ikut
memengaruhi isi informasi dan penafsiran, bahkan menurut Marshall
McLuhan bahwa media juga adalah pesan itu sendiri.

Dalam komunikasi ada tiga unsure penting yang selalu hadir dalam
setiap komunikasi, yaitu sumber informasi, saluran, dan penerima informasi.
Sumber informasi (pemberitaan) untuk disebarkan kepada masyarakat luas.
Saluran adalah media yang digunakan untuk kegiatan pemberitaan oleh
sumber berita, berupa media interpersonal yang digunakan secara tatap
muka maupun media massa yang digunakan untuk khalayak umum.
Sedangkan audience adalah per orangatau kelompok dan masyarakat yang
menjadi sasaran informasi atau yang menerima informasi.

3. proses-proses interaksi
Menurut pendapat Gillin dan Gillin tentang proses interaksi sosial yang
terjadi dalam kehidupan sosial manusia dibedakan dua bentuk :

1. Proses sosial asosiatif


Interaksi sosial asosiatif merupakan bentuk interaksi sosial yang
menghasilkan kerjasama. Ada beberapa bentuk interaksi sosial asosiatif,
antara lain sebagai berikut :
Proses sosial asosiatif dibedakan tiga :
1) Kerjasama (Cooperation)
Kerjasama merupakan bentuk utama dari proses interaksi
sosial karena pada dasarnya interaksi sosial yang dilakukan oleh
seseorang atau sekelompok orang bertujuan untuk memenuhi
kepentingan atau kebutuhan bersama.
Pengertian Kerjasama menurut Roucek dan Warren adalah
bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini
adanya pembagian tugas yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
bersama.
Menurut Charles Horton Cooley, kerjasama terjadi apabila orang
menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang
sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai kesadaran untuk
bekerjasama dalam mencapai kepentingan-kepentingan mereka

2) Akomodasi (Accomodation)
Akomodasi merupakan proses penyesuaian sosial dalam interaksi
antar individu dan antar kelompok untuk meredakan pertentangan.
Akomodasi mempunyai dua aspek pengertian :
(1) Upaya untuk mencapai penyelesaian suatu konflik atau pertikaian.
Jadi pengertian ini mengarah kepada prosesnya.
(2) Keadaan atau kondisi selesainya suatu konflik atau pertikaian
tersebut. Jadi mengarah kepada suatu kondisi berakhirnya
pertikaian.
Akomodasi didahului oleh adanya dua kelompok atau lebih yang
saling bertikai. Masing-masing kelompok dengan kemauannya
sendiri berusaha untuk berakomodasi menghilangkan gap atau
barier yang menjadi pangkal pertentangan sehingga konfliknya
mereda. Sebagai hasil akhir dari akomodasi ini, idealnya akan
menjadi asimilasi diantara kelompok-kelompok yang bertikai tadi.

Tujuan-tujuan melakukan akomodasi adalah :


a. Mengurangi terjadinya peselisihan kelompok-kelompok yang
berselisih
b. Mencegah sementara meluasnya atau meledaknya
perselisihan.
c. Memungkinkan terwujudnya kerjasama antara kelompok-
kelompok yang terpisah.
d. Usaha peleburan bagi kelompok-kelompok yang terpisah.

3) Asimilasi (Assimilation)
Asimilasi merupakan proses ke arah peleburan kebudayaan, sehingga
masing-masing pihak merasakan adanya kebudayaan tunggal sebagai
milik bersama. Asimilasi akan terjadi apabila :
a) ada perbedaan kebudayaan antara kedua belah pihak.
b) ada interaksi intensif antara kedua belah pihak.
c) ada proses saling menyesuaikan.

4) Akulturasi (Acculturation)
Akulturasi atau culture contact (kontak kebudayaan) merupakan proses
sosial yang timbul akibat suatu kebudayaan menerima unsur-unsur dari
suatu kebudayaan asing tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian
kebudayaan sendiri.
2. Interaksi Sosial Disosiatif
Interaksi sosial disosiatif merupakan bentuk interaksi yang
menghasilkan sebuah perpecahan.
Ada beberapa bentuk interaksi sosial disosiatif, antara lain sebagai berikut :
1) Persaingan adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau
kelompok sosial tertentu agar memperoleh kemenangan atau hasil
secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik.
Konsepsi tersebut merupakan definisi persaingan dalam arti persaingan
yang “sehat”, dengan pola main yang wajar. Dalam kenyataan
masyarakat, terutama dalam bidang bisnis dan politik, sering kita
temukan pola persaingan bebas yang “tidak sehat” dengan
menghalalkan segala cara demi tercapainya kemenangan.
2) Kontravensi
Kontravensi adalah bentuk proses sosial yang berada diantara
persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara
lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara
terang-terangan yang ditujukan terhadap perorangan atau kelompok
maupun terhadap unsur-unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap
tersebut dapat berubah menjadi kebencian, tetapi tidak sampai menjadi
pertentangan atau konflik.

4. proses-proses komunikasi
a. komunikasi langsung
pada komunikasi langsung (tatap muka) baik antara individu dengan
individu, atau individu dengan kelompok atau kelompok dengan
kelompok, kelompok dengan masyarakat, maka pengaruh hubungan
individu termasuk didalam pemahamman komunikasi ini.
namun demikian, individu yang memengaruhi proses komunikasi tidak
lepas dari pengaruh kelompoknya baik yang primer maupun sekunder,
termasuk pula pengaruh media massa terhadapnya.
Meskipun komunikasi individu tidak terlepas dari pengaruh kelompok,
namun konsep komunikasi ini hanya melihat apa konten dari
komunikasi yang dibangun oleh individu masing-masing. Hal itu
berbeda dengan konsep komunikasi kelompok, dimana kontennya
dipengaruhi oleh motivasi bersama dalam kelompok, tujuan-tujuan
yang ingin dicapai, persepsi bersama, kesan-kesan yang tumbuh
dalam kelompok, model kepemimpinan yang dibangun serta
pengaruh-pengaruh eksternal yang dialami kelompok akan saling
memengaruhi masing-masing anggota kelompok, termasuk juga
kelompok itu secara keseluruhan dan sampai pada tingkat tertentu
seluruh individu dalam kelompok dan kelompoknya itu akan saling
mengontrol atau mengendalikan satu dan lainnya.
Komunikasi kelompok merupakan proses yang sistematik dan
terstruktur serta membentuk suatu sistem yang komunikator, konteks
pesan dan konstruksi ide, konteks pola interaksi, konteks situasional,
konteks toleransi yang ada dalam kelompok itu sendiri.

b. Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan
melelaui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk
menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Unsur-unsur penting
dalam komunikasi massa adalah :
1. Komunikator, pihak yang mengandalkan media massa dengan
teknologi telematika modern sehingga dalam menyebarkan suatu
informasi, maka informasi ini dengan cepat ditangkap oleh public.
Komunikator berperan sebagai sumber pemberitaan yang mewakili
institusi formal yang sifatnya mencari keuntungan dari penyebaran
informasi itu.
2. Media massa, merupakan media komunikasi dan informasi yang
melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses
oleh masyarakat secara massal pula.
3. Informasi massa, merupakan informasi yang diperuntukkan kepada
masyarakat secara massal.
4. Gatekeeper, merupakan penyeleksi informasi. Mereka berperan
dalam menyeleksi informasi-informasi yang akan ditayangkan atau
disebarluaskan.
5. Khalayak (public),merupakan orang-orang yang menerima informasi
dan mendapatkan informasi.
6. Umpan balik.

Anda mungkin juga menyukai