Anda di halaman 1dari 11

Pengertian Hubungan Sosial

Pengertian hubungan sosial adalah hubungan timbal balik antara individu satu
dengan individu lainnya yang saling mempengaruhi dan didasarkan pada kesadaran
akan saling tolong menolong. Hubungan sosial disebut juga dengan interaksi sosial.
Ketika kamu sedang berjabat tangan dengan temanmu dan temanmu meresponnya
maka itu disebut dengan hubungan sosial. Hubungan sosial dapat terjalin karena
adanya hubungan timbal balik antara kedua belah pihak yang sedang melakukan
aktivitas. Aktivitas tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
pribadi atau individu maupun kelompok.

Ciri-Ciri Hubungan Sosial

Menurut Charles P. Loomis, seorang ahli Sosiologi Amerika Serikat, ia berpendapat


bahwa sebuah hubungan dapat disebut sebagai hubungan sosial atau interaksi sosial
apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

 Pelaku berjumlah 2 orang atau lebih.


 Adanya komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol-simbol.
 Adanya dimensi waktu meliputi masa lalu, masa kini, dan masa mendatang.
 Adanya tujuan yang akan dicapai sebagai hasil dari hubungan sosial.

 Syarat Terjadinya Hubungan Sosial


Syarat terjadinya hubungan sosial meliputi :
Kontak Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, kontak sosial berasal dari bahasa latin, yakni dari kata
“con” atau “cum” yang berarti bersama-sama, dan dari kata “tango ” yang artinya
menyentuh. Jadi, secara harfiah pengertian kontak sosial berarti bersama-sama
menyentuh.
Kontak sosial dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Contoh kontak
sosial secara langsung adalah sentuhan dan pembicaraan dengan tatap muka.
Sedangkan contoh kontak sosial secara tidak langsung adalah kontak sosial melalui
perantara, seperti lewat sms, telepon, dan media sosial. Kontak sosial tidak langsung
merupakan hubungan yang dilakukan oleh kedua belah pihak dengan menggunakan
media sebagai perantaranya.

Komunikasi

Komunikasi merupakan penyampaian pesan yang dilakukan oleh pembawa pesan


kepada penerima pesan. Proses komunikasi dapat terjadi melalui lima unsur, yaitu :
 Sumber informasi (source) atau yang sering disebut sebagai komunikator.
 Pesan (message).
 Alat atau media.
 Penerima informasi (receifer) atau yang sering disebut dengan komunikan.
 Umpan balik (feedback).
Selain kelima unsur tersebut, proses komunikasi membutuhkan pemaknaan yang
dilakukan oleh penerima pesan. Pemaknaan terhadap pesan yang disampaikan akan
sangat memengaruhi tindakan penerima pesan untuk menanggapi pesan yang
disampaikan.
 Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Hubungan Sosial dalam Masyarakat

Faktor-faktor yang Melatarbelakangi hubungan sosial dalam masyarakat adalah :

Faktor dari Dalam

Faktor dari dalam yang mempengaruhi hubungan sosial adalah :

 Kepribadian

Kepribadian dibedakan menjadi dua macam, yaitu introvert dan extrovert.


Kepribadian introvert adalah seseorang yang mempunyai kepribadian dengan pola
pergaulan yang tidak luas, tetapi mendalam. Sedangkan kepribadian extrovert adalah
seseorang yang mempunyai kepribadian dengan pola pergaulan yang luas, tetapi tidak
mendalam. Kedua jenis kepribadian tersebut berpengaruh terhadap hubungan sosial.

 Kondisi Fisik Seseorang

Setiap manusia pastinya memiliki kondisi fisik yang berbeda-beda. Kondisi fisik
yang dimilikinya tersebut berpengaruh besar terhadap atau memengaruhi kepribadian
seseorang. Misalnya seseorang yang mempunyai kekurangan fisik akan merasa
kurang percaya diri serta memiliki rasa malu untuk melakukan hubungan sosial
dilingkungan sekitarnya. Akibatnya, hubungan sosial akan terhambat. Contoh lainnya
adalah penyandang tunagrahita yang tidak bisa melakukan hubungan sosial layaknya
seperti orang pada umumnya. Mereka membutuhkan isyarat atau tulisan guna
melakukan hubungan sosial.

 Kodrat sebagai Makhluk Sosial

Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk sosial atau yang disebut dengan zoon
politicon yang tidak dapat hidup tanpa bantuan manusia lainnya. Oleh sebab itu,
manusia selalu membutuhkan bantuan orang lain guna memenuhi kebutuhan
hidupnya. Hubungan sosial dapat membantu manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidup dan juga guna berinteraksi.

Faktor dari Luar

Faktor dari luar yang mempengaruhi hubungan sosial diantaranya adalah sebagai
berikut.

 Keadaan Geografis

Keadaan geografis ini sangat mempengaruhi dalam proses hubungan sosial. Misalnya
suku pedalaman yang kesulitan berinteraksi dengan masyarakat yang berada diluar
sukunya atau yang berada di kota karena akses menuju ke pedalaman yang sulit untuk
dilewati. Oleh sebab itu, orang-orang yang tinggal di pedalaman sulit untuk
berkembang jika dibandingkan dengan masyarakat yang berada di kota.

 Perubahan Iklim dan Cuaca

Selain kondisi geografis, faktor dari dalam yang mempengaruhi hubungan sosial
adalah perubahan iklim dan cuaca. Misalnya pada musim penghujan, orang lebih
memilih berdiam diri dirumah. Hal ini mengakibatkan banyak orang yang hubungan
sosialnya menjadi terhambat.

 Peperangan

Peperangan yang terjadi di suatu wilayah berpengaruh terhadap hubungan sosial yang
terjalin. Perang menimbulkan kekacauan. Masyarakat tidak dapat berhubungan atau
berinteraksi dengan leluasa. Pada saat timbul kekacauan manusia cenderung lebih
memilih untuk melindungi dirinya daripada berinteraksi.

 Perubahan Sosial

Sekarang ini telah memasuki era modernisasi dalam berinteraksi. Adanya media
sosial sebagai alat berhubungan sosial yang lebih efektif, menjadikan pengguna lebih
memilih ini dibandingkan dengan telepon seluler. Hal ini mengakibatkan interaksi
dengan tatap muka berkurang karena adanya teknologi modern ini.

 Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial dalam Masyarakat

Berikut ini adalah bentuk-bentuk hubungan sosial dalam masyarakat.

 Hubungan Sosial antara Individu dengan Individu

Hubungan sosial antara individu dan individu adalah penyampaian pesan dari
individu kepada individu lainnya.  Misalnya, seorang ayah sedang menasehati
anaknya yang malas belajar.
 Hubungan Sosial antara Individu dan Kelompok

Hubungan sosial antara individu dan kelompok adalah penyampaian pesan dari
individu kepada kelompok. Misalnya, seorang ustaz sedang berceramah dalam
pengajian akbar.

 Hubungan Sosial antara Kelompok dan Individu

Hubungan sosial antara kelompok dan individu adalah penyampaian penyampaian


pesan dari kelompok kepada individu. Misalnya, Ketua OSIS dan anggotanya sedang
memperkenalkan lingkungan sekolahnya kepada murid baru.

 Hubungan Sosial Antara Kelompok dan Kelompok

Hubungan sosial antara kelompok dan kelompok adalah penyampaian pesan dari
kelompok kepada kelompok. Misalnya, lomba antarkelompok kemah dan kerjasama
yang dilakukan oleh 2 karang taruna.

 Proses Asosiatif dan Disosiatif dalam Hubungan Sosial

Hubungan sosial dalam masyarakat terjadi karena adanya proses sosial. Proses sosial
merupakan kegiatan interaksi sosial yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu.
Menurut Gillin dan Gillin yang dikutip oleh Soerjono Soekanto, Proses sosial
dibedakan menjadi 2 macam, yaitu proses asosiatif dan proses disosatif.

 Proses Asosaiatif

Pengertian proses asosiatif adalah sebuah proses hubungan saling pengertian dan
kerjasama timbal balik antarindividu atau antarkelompok guna mencapai tujuan
bersama. Bentuk-bentuk proses asosiatif adalah :

Kerja Sama Manusia dan makhluk hidup akan melakukan kerja sama guna memenuhi
kebutuhan hidupnya. Macam-macam kerja sama yaitu : Tawarmenawar (Bargaining)
Tawarmenawar (bargaining) adalah bentuk kerja sama dengan perjanjian mengenai
pertukaran barang dan jasa antara dua pihak atau lebih. Kooptasi (Cooptation)
Kooptasi (cooptation) adalah bentuk kerja sama dengan menerima unsur baru dalam
kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi untuk menciptakan
stabilitas. Koalisi (Coalition) Koalisi (coalition) adalah kerjasama dua organisasi
politik atau lebih untuk mencapai tujuan sama dengan cara bergabung menjadi satu.
Patungan (Joint Venture) Patungan (joint venture) adalah kerjasama dua badan usaha
atau lebih untuk meraih keuntungan dalam bidang ekonomi. Akomodasi Pengertian
akomodasi adalah proses sosial yang terjadi antara individu dan kelompok untuk
meredakan pertentangan atau konflik antara dua belah pihak yang bersengketa.
Dengan adanya akomodasi diharapkan agar konflik atau pertentangan yang terjadi
dapat diselesaikan tanpa merugikan salah satu pihak yang bersangkutan.

 Bentuk-bentuk akomodasi adalah :

 Koersi (coercion) adalah bentuk akomodasi yang dilakukan menggunakan


tekanan.
 Kompromi adalah bentuk akomodasi dengan jalan damai atau saling
mengurangi tuntutan.
 Ajudikasi (adjudication) adalah bentuk akomodasi melalui pengadilan atau
meja hijau.
 Mediasi (mediation) adalah proses pengikutsertaan pihak ketiga sebagai
penasihat yang netral guna menyelesaikan permasalahan.
 Konsiliasi (conciliation) adalah usaha mempertemukan keinginan pihak yang
berselisih untuk mencapai persetujuan dan menyelesaikan perselisihan
melalui lembaga sosial.
 Toleransi adalah sikap menghargai perbedaan-perbedaan dalam masyarakat.
 Stalemate adalah keadaan dengan adanya kekuatan seimbang dari kedua pihak
yang bertikai sehingga pertikaian berhenti pada titik tertentu.
 Arbitrasi (arbritation) adalah usaha penyelesaian sengketa dengan bantuan
pihak berwenang untuk membuat keputusan penyelesaian.

Akulturasi

Akulturasi yaitu proses penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing


tanpa menghilangkan ciri khas kebudayaan asli. Akulturasi mampu menghindarkan
pertikaian atau pertentangan yang terjadi dalam masyarakat.

Asimilasi

Asimilasi merupakan proses peleburan dua atau lebih kebudayaan yang berbeda
menjadi satu kebudayaan tunggal. Kebudayaan tersebut dirasakan sebagai
kebudayaan milik bersama. Proses asimilasi mengarah pada hilangnya perbedaan.
Proses asimilasi mampu mempersatukan perbedaan kultural dalam masyarakat.

Amalgamasi

Amalamasi ialah proses lebih lanjut mengenai asimilasi. Pada proses ini dua atau
lebih kelompok budaya melebur menjadi satu dan melahirkan kondisi baru.
Amalgamasi dapat menghindarkan masyarakat dari perpecahan dan pertentangan.

Proses Disosiatif

Pengertian proses disosiatif adalah proses hubungan sosial yang mengarah pada
perlawanan dan perpecahan . Bentuk-bentuk proses disosiatif adalah sebagai berikut.

Persaingan atau Kompetensi

Persaingan atau kompetensi merupakan proses sosial yang dilakukan individu atau
kelompok guna mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan tertentu.
Dampak positif dari adanya persaingan adalah :
 Mewujudkan tujuan hidup seseorang.
 Mendorong seseorang bersaing secara sehat.
 Menjadi sarana seleksi dan penilaian untuk mencapai prestasi.

Selain itu, dampak negatif dari persaingan adalah disorganisasi. Disorganisasi sosial
adalah proses pudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat yang
disebabkan oleh perubahan dalam lembaga sosial sebagai akibat persaingan.

Kontravensi

Kontravensi berasal dari bahasa latin, yaitu dari kata “contra” dan “venire” yang
artinya menghalangi atau menentang. Kontravensi adalah upaya menghalangi atau
menggagalkan tercapainya tujuan pihak lain. Kontravensi bisa dilakukan dengan
beberapa cara, misalnya intimidasi, gangguan, fitnah, dan provokasi.

Pertentangan atau Konflik

Pertentangan atau konflik adalah proses sosial ketika seseorang/kelompok dengan


sadar atau tidak sadar menentang pihak lain. Pertentangan atau konflik biasanya
disertai dengan ancaman atau kekerasan guna mengalahkan dan menghancurkan
pihak lain. Berikut adalah faktor-faktor yang menyebabkan konflik, diantaranya :

 Kesenjangan sosial.
 Perbedaan kepentingan antara individu.
 Perbedaan kebudayaan dalam masyarakat.

Dampak Hubungan Sosial dalam Masyarakat

Berikut ini merupakan dampak positif dan negatif adanya hubungan sosial.

Dampak Positif

Dampak positif hubungan sosial diantaranya adalah sebagai berikut.


Mendorong Penemuan Baru

Penemuan yang muncul dapat berupa penemuan baru yang dapat semakin
mempermudah kegiatan manusia. Penemuan baru yang muncul dalam kehidupan
masyarakat disebut dengan discovery. Sedangkan penemuan baru yang
menyempurnakan discovery disebut sebagai invention. Invention pada umumnya
lebih mudah diterima dalam masyarakat jika dibandingkan dengan discovery,
misalkan smartphone merupakan invention dari alat komunikasi dan media massa.

Peran Nilai dan Norma Sosial Terjaga

Hubungan yang dilakukan oleh anggota masyarakat dapat menyosialisasikan nilai


dan norma sosialnya. Melalui sosialisasi individu mampu mentransferkan nilai dan
norma yang telah diajarkan. Masyarakat lebih mengutamakan peran nilai dan norma
sosial guna mencapai keteraturan sosial.

Terbentuk Solidaritas dalam Masyarakat

Dengan adanya hubungan sosial, masyarakat dapat berinteraksi antara kelompok


masyarakat satu dengan kelompok masyarakat lainnya. Solidaritas dapat tumbuh
dikarenakan adanya hubungan masyarakat dengan lingkungan sekitarnya. Interaksi
yang dilakukan dalam suatu masyarakat dapat menumbuhkan sikap toleransi. Nah,
sikap toleransi yang tumbuh dalam masyarakat mendorong solidaritas dalam
masyarakat.

Terbentuknya Keteraturan Sosial

Keteraturan sosial menunjukan keadaan harmonis dalam masyarakat. Keadaan


harmonis ini tercipta karena masyarakat dapat menaati nilai dan norma. Hal ini
menyebabkan keteraturan sosial dapat mendorong persatuan antaranggota
masyarakat. Ketika keteraturan dalam masyarakat telah terwujud, maka masyarakat
akan terhindar dari konflik dan perpecahan. Keteraturan sosial akan mengarah pada
hubungan sosial asosiatif, seperti kerja sama, akulturasi, akomodasi, dan asimilasi.

Kerja Sama dalam Masyarakat

Hubungan sosial antarindividu atau antarakelompok akan menimbulkan kerja sama.


Kerja sama dapat mempererat hubungan sosial dalam masyarakat. Kerja sama
biasanya dilakukan oleh 2 orang atau lebih guna mencapai tujuan bersama. Selain
untuk mencapai tujuan bersama, kerja sama dalam masyarakat dilakukan untuk
menyelesaikan konflik atau permasalahan.

Dampak Negatif

Adapun dampak negatif hubungan sosial adalah sebagai berikut.

Muncul Solidaritas Sosial Berlebihan

Solidaritas yang berlebihan dalam masyarakat akan menimbulkan suka yang


berlebihan terhadap kelompoknya dan menganggap kelompoknya yang paling unggul
dibandingkan kelompok lain. Hal ini mengakibatkan sikap toleransi dan menghargai
perbedaan antarkelompok tidak berkembang dengan semestinya.

Tercipta Kelompok-Kelompok Majemuk

Pengertian kelompok majemuk ialah kelompok yang mempunyai perbedaan secara


horizontal seperti nilai dan norma. Misalnya kelompok anak punk dan kelompok
geng motor. Hubungan yang terjalin dalam kelompok majemuk biasanya menentang
nilai dan norma yang sudah ada dalam masyarakat. Kondisi ini akan mengakibatkan
penyimpangan sosial seperti kenakalan remaja.

Memicu Konflik dalam Masyarakat

Hubungan sosial tidak akan berjalan baik selalu, akan selalu ada pertentangan dan
konflik yang terjadi dalam hubungan sosial. Pertentangan atau konflik adalah proses
sosial ketika seseorang/kelompok dengan sadar atau tidak sadar menentang pihak
lain. Biasanya, pertentangan atau konflik akan diikuti dengan ancaman atau
kekerasan guna mengalahkan kelompok lain. Faktor-faktor yang menyebabkan
konflik, diantaranya adalah perbedaan pendapat, kepentingan, prinsip, dan keyakinan.

Anda mungkin juga menyukai