Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

“KONSEP ISLAM TENTANG RELASI SOSIAL”

Disusun oleh :

Slamet Meisa Putra (2302057)

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA

POLITEKNIK PURBAYA

TAHUN 2023
PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyrakat, selain itu
juga diberikan akal pikiran yang berkembang serta dapat di kembangkan.
Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia
selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang
dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk,
karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam
kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena
pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan
(interaksi) dengan orang lain.

Dijelaskan pada ayat alquran surat al – hujarat ayat : 10

‫ِإَّنَما اْل ُم ْؤ ِمُنوَن ِإْخ َو ٌة َفَأْص ِلُح وا َبْيَن َأَخ َو ْي ُكْم ۚ َو اَّتُقوا الَّلَه َلَع َّلُك ْم ُتْر َح ُموَن‬

Artinya :

“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu


damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah
kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurat: 10).

Ayat ini mengajarkan kita untuk menjadi makhluk yang bisa menjaga
hubungan, bahkan dapat berdamai dengan sesama. Selain itu, jangan saling
berselisih agar tidak memicu terjadinya perpecahan.

Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling


mempengaruhi, ada aksi dan ada reaksi, pelakunya lebih dari satu, individu
dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok,
interaksi memerlukan syarat yaitu kontak sosial dan komunikasi sosial.

Jadi pengertian tentang interaksi sosial sangat berguna didalam


memperhatikan dan mempelajari berbagai masalah masyarakat.
Umpamanya di Indonesia sendiri membahas mengenai interaksi-interaksi
soial yang berlangsung berbagai suku bangsa, golongan agama. Dengan
mengetahui dan memahami perihal tersebut dapat menimbulkan atau
mempengaruhi bentuk-bentuk interaksi sosial terntentu .

Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi,


sugesti, indetifikasi, simpati, dan empati

 Imitasi, merupakan interaksi sosial yang didasarkan oleh factor


meniru. misalnya seorang gadis yang mencoba mulai pake jilbab
karena melihat ibunya.

 Sugesti, merupakan interaksi sosial yang timbul karena adanya


pengaruh. Seperti pengaruh ibu ke anak, dokter ke pasien, guru ke
murid, dll.

 Indentifikasi, merupakan interaksi sosial yang didasari oleh factor


adanya individu yang mengidentikkan diri dengan pihak lain, seperti
seorang penggila bola yang menyamakan dirinya dengan pesepak bola
idolannya.

 Simpati, merupakan interaksi sosial yang didasari oleh factor adanya


rasa tertarik dan kagum ke pihak lain.
 Empati, merupakan interaksi sosial yang didasari oleh factor adanya
perasaan yang sama dengan orang lain, atau kita seakan biasa merakan
apa yang dirasakan orang lain. seperti tindakan membantu korban
kecelakaan.
KONSEP ISLAM TENTANG RELASI SOSIAL


A. Konsep interaksi sosial
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang dinamis antara
individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok
dengan kelompok, dalam berbagai bentuk seperti, kerja sama,
persaingan, mengobrol menurut ahli. Soerjono soekanto mengatakan
“Interaksi sosial adalah kunci dari seluruh kehidupan sosial, oleh karena
itu tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi kehidupan bersama.
Interaksi terjadi antara orang-perorang, kelompok dengan kelompok, dan
individu dengan kelompok.
Islam yang mengemban predikat agama universal yang sempurna juga
memiliki pembahasan mengenai interaksi sosial yang mendalam, bahkan
termasuk asas-asas utama keislaman. Dalam islam dikenal prinsip dasar
hablum minallah (Hubungan manusia dengan allah) dan hablum
minannas (Hubungan manusia dengan manusia). Pengertian interaksi
sosial dalam islam juga tidak jauh berbeda yaitu hubungan dengan
individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok,
seperti saling sapa, berjabat tangan, ukhuwah Islamiyah, silahturrahmi,
dll.

Syarat terjadinya interaksi sosial terdiri atas :

1. Kontak sosial
Kontak secara harfah berarti bersama-sama menyentuh. Secara definisi
kontak sosial adalah aksi yang dilakukan individua tau kelompok yang
ditunjukkan dalam bentuk isyarat yang makna nya diketahui masing-
masing pihak yang terlibat. Kontak dapat dibedakan berdasarkan
hubungan, bentuk, sifat dan cara, Berikut penjelasannya secara rinci.

 Berdasarkan cara, berdasarkan caranya kontak sosial dapat dibedakan


menjadi kontak langsung dan tidak langsung. Kontak langsung terjadi
dari sentuhan fisik seperti bahasa isyarat senyum, dan berbicara.
Sementara kontak tidak langsung dilakukan dengan media seperti,
handphone, surat, telepon dan media lainnya.

 Berdasarkan sifat, pembagian ini terdiri 3 bagian, yaitu kontak sosial


antara individu, anatara individu dengan kelompok, dan kontak sosial
anatara kelompok dengan kelompok.

 Berdasarkan bentuk, kontak sosial ini terbagi menjadi 2 yaitu kontak


positif dan negatif kontak positif hanya terjadi pada kerja sama,
sementara kontak negatif hanya terjadi pada pertentangan.

 Berdasarkan Tingkat hubungan, pembagian ini membagi kontak sosial


menjadi dua bagian yaitu kontak premier dan sekunder. Kontak
premier terjadi saat orang tersebut langsung bertemu. Sementara
kontak sekunder hanya terjadi melalui media perantara.
2. Komunikasi
Selain adanya kontak sosial, harus ada aspek komunikasi dalam proses
terjadinya interaksi sosial. Komunikasi adalah proses pembacaan
perasaan atau gerak gerik fisik yang kemudian akan di respon dalam
bentuk yang sama, menolak, takut, ragu, senang, dan lain sebagainya.

Komunikasi mempunyai empat unsur yang terdiri dari umpan balik,


pesan, pengirim dan penerima. Secara rinci dijelaskan sebagai berikut :

 Pengirim merupakan orang yang mengirimkan pesan kepada orang


lain dan biasa disebut sebagai communicator.

 Penerima adalah orang yang menerima pesan dari pengirim atau


disebut communicant.

 Pesan adalah informasi yang disampaikan oleh pengirim kepada


penerima.

 Media merupakan sarana atau alat yang digunakan untuk


menyampaikan pesan tersebut. Media terdiri 4 kelompok yakni
media massa, media publik, media kelompok dan media antar
pribadi.

 Feedback atau umpan balik merupakan reaksi yang dilakuakan


penerima terhadap pesan yang sudah diterima.
Dari penjelasan di atas interaksi sosial terjadi bukan tanpa sebab.
Dalam cakupannya dunia sosiologi, interaksi sosial harus setidaknya
memiliki dua factor yang harus ada yaitu kontak sosial dan komunikasi.

B. Determinan interaksi sosial


Adanya kepentingan. Manusia sebagai makhluk paripurna dan
makhluk sosial memiliki kepentingan terhadap orang lain, tidak bisa
hidup sendirian dan bahkan memerlukan bantuan orang lain. bentuk
kepentingan itu misalnya, pergaulan sosial, tolong-menolong dan punya
kebututhan yang sama.
Ingin hidup bersama. Ciri manusia yang selalu berinteraksi yaitu ingin
hidup bersama dan bersosialisasi, karena itu dalam pergaulan ia tidak
saja melakukan interaksi pada satu kelompok saja tetapi juga pada
kelompok-kelompok lain dengan tidak membeda-bedakan suku, bangsa,
latar belakang sosial. Artinya pada siapa saja dapat melaksanakan
interaksi sosial
Menghindari konflik sosial. Salah satu yang harus dijauhi di dalam
kehidupan sosisal ialah terjadiya konflik sosial, konflik bisa timbul
karena benturan agama, ideologi, politik, kesenjangan sosial, ekonomi,
kesalah pahaman dan penerapan hukum yang tidak adil. Untuk
mengatasi konflik tersebut harus selalu berinteraksi dengan lapisan
masyarakat.
Menjalin kerja sama. Bekerja sama maksudnya ialah bekerja sama-
sama untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama misalnya, organisasi
sosial, organisasi politik, dan pada umunya dalam suatu Perusahaan,
seorang manajer dibantu oleh karyawannnya.
Faktor kekerabatan dan keagaman. Kekerabatan terjadi interaksi
karena ada hubungan darah dan perkawinan sehingga memudahkan
untuk melakukan interaksi sosial.

Kedekatan: hubungan ketetanggan atau tempat tinggal interaksi yang


harmonis tetapi juga sebaliknya yaitu terjadi konflik anatara tetangga.
Pada umumnya semakin dekat jarak geografis antara dua orang maka
makin tinggi tingkat interaksi, saling bertemu, berbicara dan bersoalisasi.
Kesamaan: terbentuknya kelompok sosial karena ada kesamaan di
aatara anggota-anggotanya. Pada umumnya factor kesamaan itulah yang
menyebabkan orang selalu berinteraksi.
Faktor imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Faktor-faktor tersebut
dapat bergerak sendiri-sendiri, secara terpisah dan serentak.

C. Bentuk-bentuk interaksi sosial


Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation),
persaingan (competition), dan bahkan dapat juga berbetnuk pertentangan
atau pertikaian (conflict). Suatu pertikaian mungin mendapatkan suatu
penyelesaian, mungkin peneyelesaian tersebut hanya akan dapat diterima
untuk sementara waktu, yang dinamakan akomodasi (acomodation) :
dam ini kedua pihak belum tentu puas sepenuhnya. Suatu keadaan dapat
dianggap sebagai bentuk keempat dari interaksi sosial.
1. Proses asosiatif
Proses asosiatif adalah bentuk interaksi sosial, yang dapat
meningkatkan hubungan solidaritas antara individu.
a. Kerja sama (cooperation)
Kerja sama merupakan bentuk interaksi sosial yang utama. Kerja
sama dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antara perorangan
atau kelompok manusia utuk mencapaisatu atau beberapa tujuan
bersama. Kerja sama ini semakin menguat apabila ada tantangan dari
luar kelompoknya. Kerjasama bisa timbul jika terjadi hal-hal
berikut :
 Orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-
kepentingan yang sama.
 Kedua belah pihak memiliki sumbangan atau konstribusi untuk
memenuhi kepentingan mereka melalui Kerjasama

b. Akomondasi (accomondation)
Akomondasi dipergunakan dalam dua arti, yaitu yang menunjuk
pada suatu keadaan dan yang menunjuk pada suatu proses.
Akomondasi yang menunjuk pada suatu keadaan, berarti adanya
suatu keseimbangan dalam interaksi di antara orang-orang, yang
kaitan dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku
dalam masyarakat. Sedangkan sebagai suatu proses, akomodasi
menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk mencapai kestabilan.
Akomodasi mempunyai tujuan sebagai berikut :
 Mengurangi pertetangan
 Mencegah pertetangan untuk sementara
 Mengusahakan peleburan antara kelompok sosial akomondasi
sebenarnya merupakan suatu cara untuk meyelesaikan pertentangan
tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan
kepribadiannya.
c. Asimilasi
Asimilasi adalah penyesuaian sifat-sifat asli yang dimiliki dengan
sifat-sifat sekitar. Dalam hal proses sosial, asimilasi berkaitan dengan
peleburan perbedaan budaya.
Proses asimilasi bisa terjadi bila terdapat hal-hal berikut :
 Perbedaan kebudayaan kelompok-kelompok manusia
 Terjadi pergaulan secara langsung dan intensif
 Ada perubahan kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia dan
saling menyesuaikan diri

Beberapa faktor yang mempermudah asimilasi adalah toleransi,


sikap menghargai orang asing, sikap terbuka yang dimiliki para
pemimpin, persamaan unsur-unsur kebudayaan, dan kesempatan-
kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi.

2. Proses disosiatif
Proses disosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang dapat
merenggakan hubungan solidaritas antarindividu. Proses disosiatif
meliputi persaingan, kontravensi, dan konflik.
a. Persaingan (competiton)
Persaingan adalah proses sosial dimana individu atau kelompok
manusia bersaing mencari keuntungan melalui suatu bidang
kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian
umum, dengan cara menarik perhatian public atau mempertajam
prasangka yang ada, tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan.
Beberapa bentuk persaingan antara lain persaingan ekonomi,
persaingan kebudayaan, persaingan kedudukan dan peranan, serta
persaingan ras.
b. Kontraversi (contravention)
Pada hakikatnya kontravensi merupakan suatu bentuk proses
sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau
pertikaian. Kontraversi adalah sikap mental yang tersembunyi
terhadap orang-orang lain atau unsur-unsur kebudayaan golongan
tertentu yang dapat berubah menjadi bencian, tetapi tidak sampai
pada pertentangan pertakaian. Secara umum, bentuk kontraversi
meliputi penolakan, keengganan, perlawanan, perbuatan
menghalang-halangi, protes, dan mengecewakan rencana pihak lain.
c. Pertetangan/pertikaian (conflict)
Interaksi sosial dalam bentuk pertentangan atau pertikaian terjadi
jika masing-masing pihak yang sedang mengadakan interaksi, tidak
menemukan kesepahaman mengenai sesuatu, kemudian berlanjut
menjadi adu kekuatan, lalu timbul adanya pertentangan atau
pertikaian. Pertentangan atau pertikaian tersebut dapat bersifat
sementara atau terus-menerus.

D. Pandangan islam tentang interaksi sosial


Dalam islam ada tiga hubungan yang harus dilakukan yaitu hubungan
kepada allah swt, hubungan kepada sesama manusia dan hubungan
kepada alam semesta. Ketiga hubungan ini harus seimbang dan
bersinegri. Artinya, tidak boleh focus pada satu bentuk hubungan saja.
Misalnya, mengutamakan hubungan kepada allah swt saja tetapi
hubungan sesama manusia di abaikan. Apabila hal itu diabaikan maka
tidak lah sempurna keimanan seseorang.
Hubungan kepada allah swt dari sudut sosiologi disebut dengan
hubungan vertical dan hubungan sesama manusia disebut hubungan
horizontal. Hubungan kepada sesame manusia dalamistilah sosiologi
disebut dengan interaksi sosial. Hubungan kepada alam semesta yaitu
tidak dibenarkan merusak lingkungan tetapi melestarikan dan menjaga
dengan baik.
Dalam islam, interaksi sosial berarti hubungan sosial. Bentuk
hubungan yang mencakup populer yaitu silahturahmi. Yang artinya
hubungan kasih sayang. Silahturahmi sebgai bentuk interaksi sosial
banyak dilakukan umat islam pada kegiatan majlis taklim, menyambut
bulan suci Ramadhan, penyambutan tahun baru islam, hari raya idhul
fitri dan hari raya idul adha serta halal bi halal.
Namun, harus digaris bawahi bahwa kegiatan silahhturahmi tidak
hanya kehiatan itu saja, tetapi dalam bentuk wirid Yassin, atau serikat
tolong menolong juga dapat dikelompokkan kedalam silahturahim
karena setiap kamis malam selalu antara jam’ah saling kontak, saling
berbicara, dan saling berdiskusi.
Istilah yang lebih luas dari interaksi sosial yakni ukhuwah Islamiyah,
artinya persaudaraan yang dijalin sesama muslim. Persaudaraan itu
dibagi empat, yaitu :

 Ukhuwah ubudiyah yaitu ukhuwah berdasarkan sama-sama hamba


allah swt.
 Aukhuwah al insaniyah, artinya ukhuwah yang didasarkan karena
sama-sama manusia sebagai makhluk allah yang bersumber dari
seorang ayah dan ibu yaitu nabi adam dan sisti hawa.

 Ukhuwah al-wathaiyah, yaitu ukhuwah yang didasarkan pada negara


dan kebangsaan yang sama.
 Ukhwan fin din al-islam, yaitu ukhuwah yang didasarkan karena sama-
sama satu akidah.

Dasar terbentuknya ukhuwah Islamiyah, firman allah swt dalam surat


al-hujarat : 10 yaitu :

‫ِإَّنَما اْل ُم ْؤ ِمُنوَن ِإْخ َو ٌة َفَأْص ِلُح وا َبْيَن َأَخ َو ْي ُكْم ۚ َو اَّتُقوا الَّلَه َلَع َّلُك ْم ُتْر َح ُموَن‬

Artinya :

Orang - orang yang beriman itu sesungguhnya bersaudara sebab itu


damaikanlah (perbaikilah hubungan) anatara kedua saudaramu itu dan
takutlah terhadap allh, supaya kamu mendapat rahmat.

Bentuk persaudaraan yang diajarkan oleh al-quran tidak hanya karena


faktor satu Aqidah islam. Tetapi juga disuruh juga untuk melakukan
ukhuwah dengan umat lain. menurut ali nurdin, istilah yang disebut oleh al-
quran untuk menjalin ukhuwah dengan umat lain tidaklah memakai
ukhuwah tetapi lebih tepat memakai toleransi. Toleransi maksudnya adalah
tolong menolong dan saling menghargai antara penganut agama. Toleransi
yang dibenarkan yaitu toleransi dalam bidang kehidupan sosial sedangkan
dalam bidang Aqidah dan ibadah tidaklah dibenarkan.

A. Etika interaksi sosial dalam islam


Dalam melakukan interaksi sosial harus ada etika yang dibangun
sehingga interaksi itu tetap harmonis, kondusif dan tidak terputus.
Berkaitan dengan hal tersebut, anatra lain :

 Tidak boleh saling memfitnah, perbuatan fitnah ini dilarang dalam ajaran
islam karena bertentangan dengan kenyataanya. Dalam kehidupan
sosial ditemukan beberapa bentuk fitnah, yaitu fitnah terhadap harta,
anak, keluarga dan jabatan bahkan perilaku tersbut cukup sulit dihindari
oleh sebgaian masyarakat. Dari segi pergaulan sosial fitnah itu cukup
merugikan orang lain dan dampaknya dapat menimbulkan permusuhan,
kebencian, dendam dan terputusnya hubungan silahturahmi.

 Tidak boleh meghina atau menghujat sesama muslim, perilaku tersebut


dewasa, ini cukup mudah ditemukan dalam kehidupan sosial. Orang
begitu mudah tersinggung, menghina, menghujat tanpa alasan yang
jelas. Dampakya, yakni sering terjadi permusuhan, kebencian, bahkan
juga pertengkaran sesama muslim yang pada akhirnya mengganggu
ukhuwah Islamiyah.
 Tidak dibenarkan berburuk sangka kepada orang lain (suuzzan), karena
tetangga, teman dan pegawai kantoran membangun rumah mewah,
menduduki jabatan terhormat, punya harta, maupun mobil sering
menimbulkan buruk sangka di masyarakat. Dalam islam, sifat buruk
sangka tidak dibenarkan dan termasuk kedalam kategori akhlak al-
mazmumah (akhlak tercela).
 Bersikap jujur dan adil, dalam kehidupan sosial tidak dibenarkan penuh
dengan kebohongan dan ketiadakadilan karena dapat merugikan
pribadi, keluarga, masyrakat bahkan merugikan negara. Pemimpin
yang jujur dan adil akan dihormati, dicintai oleh rakyat dan diteladani
kepemimpinannya. Tetapi apabila peimpin tidak jujur dan tidak adil
maka akan dihina masyarakat, dan tidak dihormati.

 Bersifat tawaduk atau merendah diri. Salah satu sikap yang dibangun
dalam interaksi sosial tidak dibenarkan bersifat sombong karena
hartanya, jabatan, dan status sosial.

Berakhlak mulia, bustanuddin agus mengatakan bahwa seorang yang


berakhlak mulia akan mengatarkan bangsa itu menjadi baik dan di
hormati dalam hubungan internasional. Tetapi apabila masyarakat dan
bangsanya tidak berakhlak mulia maka bangsa itu tidak dihormati dan
mengalami kehancuran. Perilaku atau berakhlak tidaklah cukup sebatas
ungkapan tetapi harus dalam perilaku nyata. Berkaitan dengan soal
akhlak itu, asmaran mengatakan berakhlak mulia merupakan azas
kebahagiaan, keselarasan, keserasian dan keseimbangan hubungan
antara sesame manusia, baik pribadi maupun dengan lingkungannya.
PENUTUP

Kesimpulan
Interaksi sosial ialah hubungan antar – individu yang berlangsung
dalam satu komunitas masyarakat. Hubungan ini dapak bercorak
positif, dan tidak jarang beratribut negatif tergantung dinamika
hubungan dalam masyarakat. Hubungan ini dalam istilah islam adalah
hablu min an-nas.
Istilah yang lebih luas dari interaksi sosial yakni ukhuwah Islamiyah,
artinya persaudaraan yang dijalin sesama muslim. Persaudaraan itu
dibagi empat, yaitu :

 Ukhuwah ubudiyah yaitu ukhuwah berdasarkan sama-sama hamba


allah swt.

 Aukhuwah al insaniyah, artinya ukhuwah yang didasarkan karena


sama-sama manusia sebagai makhluk allah yang bersumber dari
seorang ayah dan ibu yaitu nabi adam dan sisti hawa.

 Ukhuwah al-wathaiyah, yaitu ukhuwah yang didasarkan pada negara


dan kebangsaan yang sama.

 Ukhwan fin din al-islam, yaitu ukhuwah yang didasarkan karena sama-
sama satu akidah.
Kritik dan Saran
Penulis menyadari tentang penyusunan makalah, tentu masih
banyak kesalahan dan kekurangannya, karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan


kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya
makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan
berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis khususnya juga
para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Internet.
Shafwan ghali, 2013, Islam dan interaksi sosial, [Online],

(https://iain-s.blogspot.com/2013/04/islam-dan-interaksi-sosial.html?
m=1, diakses pada kamis, 07 Desember 2023, pukul 16.45 WIB)

Kaylaazka,2021, Manusia sebagai makhluk sosial, [Online],

(https://alhikmahdua.net/manusia-sebagai-makhluk-sosial/, diakses pada


kamis, 07 Desember 2023, pukul 17.00 WIB)

Admin official bsmi sulsel,2018, Interaksi sosial dalam islam, [Online],

(https://bsmi-sulsel.or.id/interaksi-sosial-dalam-islam, diakses pada


jum’at, 08 Desember 2023, pukul 18.39 WIB)

Admin official bsmi sulsel, Segala hal tentang interaksi sosial, [Online],

(https://bsmi-sulsel.or.id/segala-hal-tentang-interaksi-sosial, diakses pada


jum’at 08 Desember 2023, pukul 19.25 WIB)

Anda mungkin juga menyukai