Anda di halaman 1dari 18

MATERI AJAR

Ipas bab 6
Interaksi, Komunikasi,
Sosialisasi, Institusi Sosial,
dan Dinamika Sosial

Oleh :
Marta Dwi Lestari, S.Pd

SMKN 1 LUMAJANG
BERKUALITAS
prolog
Manusia tidak dapat dipisahkan dari interaksi sosial. Interaksi merupakan cara manusia
dalam bertahan hidup. Manusia berinteraksi untuk mendapatkan beberapa hal, berupa
kebutuhan hidupnya, kepuasan batinnya, atau memperoleh pengetahuan baru. Interaksi yang
mengarah pada bentuk kerja sama dinamakan asosiatif, sedangkan yang mengarah pada
perpecahan dinamakan disosiatif. Dalam interaksi sosial, terdapat dua syarat wajib yang harus
dipenuhi, yaitu kontak sosial dan komunikasi sosial. Interaksi sosial yang bertujuan
memberikan pengetahuan baru berupa nilai yang ada di masyarakat dinamakan sosialisasi.
Setelah proses sosialisasi yang cukup, suatu individu dapat bergabung dengan lembaga sosial
yang ada di masyarakat. Manusia tidak luput dengan perannya sebagai makhluk sosial yang
tak pernah lepas berinteraksi, tidak hanya pembicaraan hal yang penting namun pembicaraan
ringan terkadang menjadi hal yang sangat penting untuk menambah informasi. Contohnya jika
ketika seseorang menghadapi masalah, pasti akan bercerita entah itu teman, orang tua, saudara
atau siapapun itu untuk mencurahkan isi hati dan perasaan semakin lega untuk mendapatkan
saran yang terbaik.

INTERAKSI SOSIAL
A. Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi sosial berasal dari kata interaksi artinya tindakan yang terjadi secara dua orang
atau lebih yang bereaksi akan timbal balik melalui kontak langsung maupun tidak langsung.
Sosial yang berarti mencakup saling berkesinambungan atau bekerja sama seperti halnya
manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan akan membutuhkan
orang lain. Secara sederhana, pengertian interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara
individu maupun kelompok untuk menjalin hubungan pertemanan, diskusi, kerjasama yang
diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
B. Pengertian Interaksi Sosial Menurut Para Ahli
Adapun pengertian Interaksi sosial menurut 5 para ahli:
1. Gilin Interaksi sosial dijelaskan oleh gillin sebagai hubungan sosial yang dinamis antara
individu dengan individu lain atau dengan kelompok atau hubungan antar kelompok.
Hubungan ini tercipta karena pada dasarnya manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain.
2. Bonner Interaksi sosial menurut Bonner adalah hubungan antara dua orang atau lebih yang
aksinya dari individu dapat mempengaruhi / mengubah kehidupan individu lain.
3. Walgito Walgito berpendapat bahwa adanya hubungan timbal balik dalam interaksi sosial
dapat memberikan pengaruh terhadap individu atau kelompok lain. Interaksi sosial juga
berpengaruh terhadap kelompok dengan kelompok lain yang saling berhubungan.
4. Soerjono Soekanto berpendapat bahwa interaksi sosial adalah proses sosial yang berkaitan
dengan cara berhubungan antara individu dan kelompok untuk membangun sistem dalam
hubungan sosial.
5. Murdiyatmo dan Handayani Murdiyatmo dan Handayani menjelaskan pengertian interaksi
sosial sebagai hubungan yang dibangun seseorang dengan orang lain yang dalam proses
kehidupan tersebut terbangun struktur sosial. Pada struktur sosial tersebut juga terbangun
hubungan yang saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya.
C. Ciri-ciri Interaksi Sosial
Menurut Sosiologi Charles P. Loomis ciri-ciri interaksi sosial , yaitu:
1. Jumlah pelaku lebih dari seorang bahkan lebih
2. Adanya komunikasi diantara para pelaku dengan menggunakan simbol-simbol.
3. Adanya tujuan-tujuan tertentu.
terlepas dari sama atau tidak sama dengan yang diperkirakan oleh para pengamat.
D. Syarat Interaksi Sosial
Sebagai manusia tidak lepas dengan interaksi dalam kegiatan sehari-hari, karena sudah
pasti manusia akan membutuhkan seseorang untuk saling bertahan hidup. Namun agar lebih
jelas dalam interaksi sosial ada 2 syarat yang akan terjadinya interaksi sosial, yaitu:
1. Kontak Sosial Dalam pengertian sosiologi, kontak sosial tidak hanya interaksi melalui
tatap muka saja namun adapun melakukan kontak tanpa bertemu langsung seperti informasi
melalui, radio, telepon bahkan surat elektronik ini termasuk interaksi sosial yang sudah
berkembang di kemajuan zaman. Kontak sosial dibagi menjadi dua: Kontak Sosial bersifat
Primer: Kontak terjadi secara langsung seperti bertatap muka. Kontak Sosial bersifat Sekunder:
Kontak terjadi secara tidak langsung atau menggunakan media penghubung seperti telepon,
surat elektronik bahkan melalui pesan media sosial.
2. Komunikasi Dalam interaksi sosial, komunikasi merupakan hal yang sangat penting
dengan maksud adanya saling mengungkapkan perilaku entah itu dalam berbicara, sikap
bahkan gesture untuk menyampaikan pesan. Namun, ada beberapa unsur pokok dalam
komunikasi yaitu: Komunikator adalah seorang atau sekelompok orang yang menyampaikan
pesan untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan atau keterkaitan. Komunikan adalah
seorang atau kelompok yang menerima pesan dari komunikator. Pesan adalah sesuatu hal yang
disampaikan oleh komunikator. Pesan biasanya berisikan informasi, pertanyaan, bahkan
pengungkapan emosi dan perasaan. Media adalah perantara untuk menyampaikan pesan.
Media komunikasi dapat berupa lisan, tulisan, gambar bahkan film biasanya memberikan pesan
tersurat. Efek adalah perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan, setelah mendapatkan
pesan dari komunikator. Komunikasi yang terjadi antara satu individu dengan individu lainnya
dapat disebut sebagai komunikasi interpersonal yang memiliki banyak teori di dalamnya. Jika
kamu ingin memahaminya lebih dalam, buku berjudul Teori Komunikasi Interpersonal Disertai
Contoh Fenomena Praktis oleh Dr. Ali Nurdin, S.Ag., M.Si. akan sesuai untuk kamu.
E. Jenis dan Contoh Interaksi Sosial
Interaksi mempunyai beberapa jenis, untuk mudah dipahami mari simak berikut ini:
1. Interaksi Sosial Individu dengan Individu Interaksi sosial individu merupakan pertemuan
antara seseorang dengan individu lain yang bertujuan untuk memberikan aksi atau respon
untuk menjadi teman dan mengarah ke arah bekerja sama jika reaksinya positif, namun
jika reaksinya negatif kemungkinan akan muncul konflik atau pertentangan. Contoh:
Ketika bertemu saling menyapa, bertanya dan menginformasikan tentang apa yang
dibutuhkan. Mengajak bermain main sepeda bersama adik Guru mengajari les bahasa pada
seorang murid.
2. Interaksi Sosial Individu dengan Kelompok Interaksi sosial individu dengan kelompok
pada salah satu bahkan kelompok yang lebih besar biasanya terdiri lebih dari 3 orang yang
dimana akan memberikan informasi entah itu promosi, bahkan seminar. Selain itu,
biasanya interaksi sosial ini disampaikan oleh beberapa orang saja yang kemudian
informasi yang disampaikan akan didengarkan oleh banyak orang atau kelompok. Contoh:
Menjadi seorang narasumber dalam kegiatan seminar Menyampaikan informasi promosi
kepada komunitas Kepala sekolah sedang berbicara pada murid-murid sewaktu upacara
3. Interaksi Kelompok dengan kelompok Interaksi Kelompok dengan kelompok merupakan
pertemuan antara dua kelompok atau lebih dengan kelompok yang berbeda, untuk
mengkomunikasikan hal yang berkaitan namun sifatnya bukan hal pribadi namun untuk
kepentingan kelompok itu sendiri. Namun untuk berkomunikasi antar kelompok terkadang
menghadapi pro dan kontra harus lebih berhati-hati, karena setiap pendapat seseorang bisa
saja menyerang kelompok lainnya. Contoh: Para pemuda karang taruna memberi
informasi kepada masyarakat untuk saling bekerjasama membersihkan halam rumah agar
menjadi juara perlombaan kebersihan di acara HUT-RI 17 Agustus. Kelompok TNI dan
kelompok Polisi melakukan kerjasama interaksi sosial untuk memberantas kejahatan di
daerahnya. Menyatukan individu dengan karakter yang berbeda tidak mudah dilakukan,
namun ada baiknya untuk saling berinteraksi secara baik, sopan dan jelas to the point apa
tujuannya. Karena komunikasi yang baik akan memberikan ketenangan dan kesepakatan
yang mungkin dapat menjadi suatu hal yang berjangka panjang. Misalnya, keterkaitan
tentang usaha bisnis menjadi pelanggan, menjadi seseorang yang dipercaya, dan hal
lainnya. Saat ini, kita juga dapat melakukan interaksi melalui internet atau tepatnya media
sosial yang memudahkan kita untuk bertukar informasi. Jika Grameds tertarik untuk
memahami topik ini lebih dalam, buku Media Sosial, Interaksi, Identitas dan Modal Sosial
oleh Shiefti Dyah Alyusi sangat tepat untuk mempelajari topik ini.
F. Pola Interaksi Sosial Pola Interaksi Sosial
Interaksi sosial yang terjadi antara individu maupun kelompok yang bersifat dinamis
dan mempunyai pola tertentu, sebagaimana kebiasaan kebiasaan yang dilakukan secara
pengulangan hingga berjangka panjang maka akan bertahan terwujudnya hubungan sosial yang
baik . Pola interaksi sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Berdasarkan kedudukan sosial
(status) dan peranannya. Contohnya, seorang guru yang mengajar bersama muridnya harus
mencerminkan perilaku seorang guru. Sebaliknya, siswa harus menaati gurunya.
Kegiatan yang terus berlanjut hingga menemukan titik tujuan untuk menghasilkan suatu
hal yang terbaik dan terus mengembangkan pemikiran atau ide. Contohnya, dari adanya
interaksi, seseorang melakukan terjalin kerjasama bisnis, muncul suatu pertentangan, adanya
persaingan, dan lain sebagainya.
Interaksi sosial dapat terjadi pada siapapun tidak mengenal waktu, tempat dan keadaan
biasanya akan terlibat sebagaimana pola pikir masyarakat akan terbentuk. Contohnya:Salah
satu sekolah mempunyai penilaian yang baik dalam hal disiplin, kebersihan dan prestasi siswa
yang begitu berpengaruh di salah satu daerah. Namun kepercayaan masyarakat pada sekolah
tersebut selalu baik, hanya saja di suatu waktu sekolah tersebut tercemar tidak baik karena
kelakuan siswa yang melakukan tindakan tidak terpuji.
G. Faktor-Faktor Terbentuknya Interaksi Sosial
1. Imitasi Imitasi adalah seseorang atau lebih melakukan untuk meniru seseorang dalam hal
gaya, sikap, perilaku hingga penampilan terlihat menyerupai fisik seseorang. Biasanya
faktor interaksi sosial ini dapat terjadi pada indvidu yang ngefans dengan salah satu
idolanya. Seseorang yang ngefans dengan idolanya biasanya akan berusaha untuk memakai
pakaian dengan model yang sama. Tidak hanya itu, seorang fans terkadang mengikuti model
rambut yang sama dengan idolanya.
2. Sugesti Sugesti merupakan seseorang yang terpengaruh karena adanya suatu dorongan
diberikan orang lain dengan beberapa cara tertentu yang dimana seseorang tersebut akan
melaksanakan dengan apa yang di sugestikan terkadang tanpa berfikir rasional. Faktor ini
dapat kita lihat ketika ada seorang anak yang diberikan nasihat oleh orang tuanya. Selain
itu, faktor sugesti yang bisa memunculkan interaksi sosial bukan hanya bisa terjadi karena
diberi nasihat oleh orang tua saja, tetapi bisa terjadi karena diberikan nasihat oleh seorang
guru. Dengan nasihat-nasihat yang diharapkan penerima nasihat bisa menerima dengan baik
dan bisa dijadikan sebagai pedoman dalam menjalani masa depan nanti.
3. Simpati Simpati adalah bagaimana kita memperlihatkan sikap akan rasa tertarik pada
seseorang akan sesuatu hal atau sikap yang menarik pada dirinya seperti penampilan, pola
pikirnya bahkan kebijaksanaannya dengan menerapkan nilai-nilai yang dianut oleh orang
yang menaruh simpati. Dengan adanya faktor ini, maka seseorang akan tergerak hatinya
untuk membantu orang lain. Apabila semakin banyak orang yang dapat dibantu, maka
kehidupan bermasyarakat akan menjadi lebih harmonis dan interaksi sosial pun tetap bisa
terus terjaga dengan baik.
4. Identifikasi Identifikasi merupakan suatu pemberian tanda ciri khas sehingga sebenarnya ini
berkaitan dengan imitasi seseorang dengan keinginan sama atau identik bahkan serupa
dengan orang lain yang ditiru (idolanya), hingga menghilangkan jati dirinya sendiri. Hal
seperti ini, sebaiknya segera dihindari karena kehilangan jati diri bisa membuat seseorang
lupa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh dirinya.
5. Empati Empati merupakan merasakan sesuatu yang dialami oleh orang lain, baik itu
kebahagiaan maupun kesedihan. Contohnya, ketika seorang siswa masuk ke PTN yang
diharapkan, orang tua bahkan temannya akan ikut merasakan kebahagiaan. Interaksi dalam
masyarakat akan menumbuhkan bentuk hubungan saling mempererat dan mengubah suatu
kondisi masyarakat di suatu daerah, misalnya dalam interaksi sosial positif melakukan
gotong royong ini merupakan suatu bentuk Interaksi sosial. Bentuk interaksi sosial terbagi
menjadi dua yaitu Asosiatif dan Disosiatif. Apa perbedaanya, mari kita pelajari lebih
mendalam.
H. Bentuk Interaksi Sosial Interaksi Sosial Asosiatif (Positif)
Bentuk interaksi sosial asosiatif adalah interaksi sosial yang positif, untuk mengarah
kebaikan akan kerjasama dan menciptakan sesuatu antara seseorang dengan yang lain untuk
mencapai tujuan yang positif. Namun, interaksi sosial asosiatif ini terbagi lagi menjadi empat,
yaitu:
1. Kerjasama Suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh sekelompok individu atau saling
membantu yang bertujuan mewujudkan kegiatan yang positif. Dalam kehidupan selalu
memerlukan bantuan orang lain namun tetap dalam batas yang wajar. Contohnya, seperti
gotong royong antar tetangga.
2. Akomodasi merupakan penyesuaian diri seseorang bahkan kelompok manusia yang
sebelumnya saling bertentangan, supaya mengatasi ketegangan dengan antara pihak yang
bertentangan dibutuhkanlah akomodasi. Tujuannya untuk menciptakan keseimbangan
interaksi sosial yang akan berkaitan dengan norma dan nilai-nilai dalam lingkup
masyarakat. Namun akomodasi ini terbagi lagi menjadi beberapa bagian, diantaranya:
a) Ajudikasi Ajudikasi merupakan proses cara penyelesain konflik sosial yang juga
dikenal dengan akomodasi. Perselisihan ini terjadi karena interaksi sosial antar
individu atau suatu kelompok dengan kelompok lainnya dengan berbagai macam cara.
Contoh: Dalam kasus perceraian, kasus korupsi, kasus penipuan, kasus pencemaran
nama baik, kasus pembunuhan bahkan kasus pelanggaran hak cipta.
b) Arbitrase Upaya untuk menyelesaikan konflik dengan pihak ketiga sebagai keputusan
yang mengikat tidak bisa diganggu gugat oleh kedua pihak yang berselisih. Contoh:
Seorang guru BK memberi hukuman kepada kedua murid yang bertengkar karena
kalah pertandingan sepak bola.
c) Kompromi Kompromi merupakan suatu upaya untuk mendapatkan kesepakatan di
antara dua pihak yang berbeda pendapat atau berselisih paham, tujuannya untuk
menyelesaikan perselisihan .
d) Konsiliasi Suatu upaya dalam menyelesaikan sengketa atau perselisihan dari pihak-
pihak dengan melibatkan pihak netral yang dinamakan konsiliator yang mencari titik
tengah (penyelesaian atau persetujuan) yang mempertemukan keinginan dari pihak-
pihak yang berselisih.
e) Mediasi Mediasi merupakan upaya untuk menyelesaikan konflik dengan melibatkan
pihak ketiga yang netral, hampir serupa seperti arbitrase namun hanya sebagai
penengah (mediator). Contoh: Pertikaian GAM (Gerakan Aceh Merdeka) di mediator
oleh Swedia pada tanggal 15 Agustus 2005.
f) Stalemate Stalemate merupakan ketika dua pihak saling memiliki konflik yang
bertentangan namun konflik tersebut berhenti karena menghadapi suatu peristiwa
sehingga keduanya saling berhenti untuk menyerang. Contoh: Berakhirnya perang
dingin antara Blok Barat yang dipimpin Amerika dan Blok Timur dipimpin oleh Uni
Soviet pada saat di era 1990-an.
3. Toleransi adalah sikap saling menghargai dan menghormati dalam bermasyarakat baik
individu maupun berkelompok. Dalam hal ini seperti saling tolong menolong antar sesama
tanpa memandang suku, agama, ras maupun antar golongan. Hal ini sendiri dapat kita lihat
pada masyarakat Indonesia yang telah menjadi warisan budaya bangsa termanifestasi ke
dalam unsur budaya yang ada sedperti simbol, praktik sosial, adat istiadat, dan masih banyak
lagi yang dijelaskan pada buku Harmoni Dalam KERAGAMAN : Jejak Budaya Toleransi
oleh Muhammad Nur Prabowo Setyabudi, Dkk.
4. Akulturasi adalah penerimaan segala unsur–unsur baru dimasa kini menjadi suatu
kebudayaan baru tanpa menghilangkan ciri khas / hal yang berkaitan dengan unsur lama.
Contohnya: – Pertunjukan wayang-wayang yang mengisahkan cerita dari India tentang
Mahabarata (sejarah), – Bagunan masjid Kudus yang mencerminkan adanya interaksi
budaya Jawa, Islam dan Hindu – Lifestyle gaya hidup seseorang yang mengikuti tren entah
dari berpakaian, model rambut dan lain-lain.
5. Asimilasi merupakan percampuran suatu budaya dengan menghilangkan ciri khas
kebudayaan aslinya lalu membentuk kebudayaan baru dan menerapkan dalam keseharian.
Contohnya: Asimilasi Ras Mongoloid dan Ras Negroid di Benua Asia membentuk ras baru.
Pernikahan beda ras dan etnis Corak rumah di sebagian kota mengkombinasikan dengan
corak khas modern seperti arsitektur Eropa Interaksi Sosial Disosiatif (Negatif) Disosiatif
merupakan Interaksi sosial yang mengarah kepada konflik serta perpecahan dalam individu
maupun kelompok, biasanya Disosiatif akan mengarah ke hal negatif. Seperti:
1) Persaingan (Kompetisi) Pasti sudah tak asing dengan kata ‘Kompetisi’. Kompetisi
merupakan interaksi sosial untuk saling bersaing secara individu maupun kelompok
biasanya akan mencari keuntungan di bidang-bidang tertentu tanpa menggunakan
ancaman kekerasan. Contohnya: Pertandingan Bulu tangkis Olympic 2020 Anthony
Ginting melawan antonsen anders.
2) Kontravensi Kontravensi adalah upaya seseorang untuk menentang suatu perkara secara
tersembunyi supaya tidak terjadi perselisihan. Adapun biasanya seseorang akan bersikap
ragu, tidak pasti, penyangkalan bahkan penolakan dengan tidak mengungkap secara
terbuka. Ini disebabkan karena perbedaan pendirian di kalangan kalangan tertentu.
Contohnya: Membocorkan rahasia teman pada orang lain. Adapun perbuatan dalam
bentuk kontravensi taktis, contohnya: Membuat tuduhan tiba-tiba tanpa alasan, menipu
seseorang dengan berbagai alasan dan lain sebagainya.
3) Pertentangan Konflik adalah sebuah pertentangan atau bisa lanjutan dari kontravensi
yang sifatnya terbuka yang biasanya akan menyebabkan pertikaian. Penyebabnya
adanya perbedaan argumentasi yang membuat rasa marah hingga benci dan dapat
menimbulkan untuk saling menyerang bahkan melukai seseorang bahkan kelompok
LEMBAGA SOSIAL
A. Pengertian Lembaga Sosial Secara umum
Lembaga sosial yang ada dalam kehidupan bermasyarakat selalu berbeda antara satu
dengan lembaga lainnya. Perbedaan dari lembaga sosial tersebut terjadi karena proses maupun
latar belakang yang melandasi terbentuknya dari lembaga sosial tersebut. Beberapa ahli turut
mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian lembaga sosial :
1) Mayor Polak Menurut Polak lembaga sosial merupakan suatu sistem sosial yang
terkait dengan aturan yang kompleks dengan berbagai macam adat istiadat untuk
dapat mempertahankan seluruh nilai penting dalam kehidupan bermasyarakat.
2) W. Hamilton W. Hamilton berpendapat bahwa lembaga sosial merupakan sebuah
prosedur maupun cara hidup yang dilakukan oleh setiap kelompok masyarakat dan
apabila terjadi pelanggaran, maka pelanggar akan diberi sanksi sesuai dengan
peraturan yang ia langgar.
3) Koentjaraningrat Koentjaraningrat pun turut mengemukakan pendapatnya.
Menurut Koentjaraningrat, lembaga sosial merupakan suatu sistem dengan tata
kelakuan serta hubungan yang memiliki pusat pada aktivitas sosial untuk dapat
memenuhi kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.
4) Soerjono Soekanto Soerjono Soekanto memiliki pendapat yang berbeda dari
Koentjaraningrat mengenai pengertian lembaga sosial. Menurut Soerjono, lembaga
sosial merupakan himpunan dari norma pada segala tingkatan yang berkisar pada
suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan bermasyarakat.
5) Peter L Berger
Berbeda pandangan dari para ahli lainnya, Peter L Berger mengemukakan
pendapatnya bahwa lembaga sosial merupakan prosedur yang dapat menyebabkan
perbuatan manusia ditekan oleh suatu pola tertentu dan dipaksa bergerak pada jalan
yang dianggap sesuai dengan keinginan masyarakat.
Dari pendapat mengenai pengertian lembaga sosial menurut para ahli tersebut, dapat
disimpulkan bahwa lembaga sosial merupakan sistem sosial yang diciptakan melalui adat
istiadat dan disesuaikan pada setiap daerah yang berfungsi untuk mengatur pola maupun
serangkaian tata cara agar tercipta suatu hubungan bermasyarakat yang memiliki satu tujuan
utama.
B. Fungsi Lembaga Sosial
Lembaga sosial yang ada dan terbentuk di masyarakat memiliki fungsi sebagai berikut.
1) Lembaga sosial berfungsi untuk memberikan pedoman pada anggota masyarakat
tentang bagaimana setiap individu harus bersikap dalam menghadapi masalah yang
muncul dan berkembang di lingkungan masyarakat.
2) Lembaga sosial berfungsi untuk menjaga keutuhan masyarakat yang saling
berhubungan atau bersangkutan.
3) Lembaga sosial berfungsi untuk memberikan arahan kepada masyarakat untuk
dapat mengadakan sistem pengendalian sosial seperti sistem pengawasan
masyarakat kepada anggotanya.
4) Itulah penjelasan singkat mengenai lembaga sosial, Grameds dapat mempelajari
lebih lanjut dan menggali lebih dalam mengenai materi lembaga sosial ini.
C. Ciri-ciri Lembaga Sosial
Lembaga sosial memiliki beberapa ciri-ciri yang perlu Grameds ketahui untuk dapat
menentukan dan membedakan setiap tipe maupun jenis lembaga sosial yang akan dijelaskan
nantinya. Berikut adalah beberapa ciri-ciri dari lembaga sosial.
1) Lembaga sosial memiliki kekekalan tertentu yang berlangsung lama. Hal ini
disebabkan karena adanya anggapan bahwa lembaga sosial ini berisi sekumpulan
norma yang harus dipertahankan oleh anggota di dalamnya dan norma tersebut
seperti kehidupan maupun hubungan yang ada dalam suatu keluarga.
2) Umumnya, lembaga sosial memiliki satu atau lebih tujuan tertentu yang ingin
dicapai oleh setiap anggotanya. Contohnya seperti lembaga pendidikan yang
memiliki tujuan untuk dapat memberikan nilai, norma maupun ilmu pengetahuan
pada generasi berikutnya.
3) Lembaga sosial memiliki sejumlah perangkat yang berfungsi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan oleh anggota sebelumnya. Contohnya seperti bendera,
lambing pada lembaga politik maupun uang sebagai alat tukar pada lembaga
ekonomi dan lainnya.
4) Lembaga sosial merupakan organisasi yang terstruktur serta relatif kekal.
5) Norma yang terdapat dalam lembaga sosial diambil melalui proses panjang hingga
dapat diakui oleh masyarakat setempat.
6) Lembaga sosial memiliki sanksi atau hukuman yang mengikat tentang bagaimana
seseorang bersikap serta bertingkah laku.
7) Untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya, lembaga sosial
memiliki aturan tertulis serta tidak tertulis.
8) Memiliki alat pelengkap tertentu berupa simbol maupun lambing yang dapat
digunakan untuk mewakili lembaga sosial tersebut beserta tujuan yang ingin dicapai
lembaga sosial.
D. Tipe-tipe Lembaga Sosial
Lembaga sosial dikategorikan berdasarkan lima kriteria, berikut adalah tipe-tipe
lembaga sosial berdasarkan kelima kriteria.
1) Lembaga Sosial Berdasarkan Nilainya Lembaga sosial berdasarkan kriteria nilainya
dapat dibedakan menjadi dua yaitu primer dan sekunder.
a) Lembaga Sosial Primer atau Basic Social Institutions Lembaga sosial primer
merupakan lemabaga sosial yang bersifat mendasar dan pokok. Utamanya lembaga
sosial primer ini untuk mengatur kehidupan bermasyarakat karena memiliki kaidah
sosial yang tinggi untuk mengatur hubungan masyarakat. Keadilan sosial pada
lembaga sosial primer ini ada di lingkungan masyarakat dan dibagi menjadi empat
sesuai dengan kaidahnya. Kaidah Agama, mengatur hubungan antar individu serta
Tuhan berdasarkan pada seluruh ajaran serta larangan Tuhan untuk membentuk
perilaku umat agar berguna bagi sesama. Kaidah Kesusilaan, kaidah ini berasal dari
dalam individu sendiri. Apabila proses internalisasi maupun nilai dan norma
berhasil secara baik dan maksimal, maka individu tersebut dapat menjalankan
kaidah kesusilaan dalam masyarakat. Contohnya seperti bersikap jujur,
bertanggung jawab serta disiplin. Kaidah Kesopanan, merupakan kaidah yang
memiliki hubungan dengan sosialisasi serta interaksi yang terbentuk melalui
hubungan sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat. Contohnya seperti sikap
saling menghormati. Kaidah hukum, merupakan perangkat peraturan yang dibuat
oleh pihak berwenang serta bersifat tertulis dan memaksa warga negaranya untuk
melaksanakan tata tertib yang telah tercantum pada hukum. Contoh lembaga sosial
primer dalam masyarakat adalah seperti lembaga keluarga, lembaga pendidikan,
lembaga hukum, lembaga ekonomi, lembaga agama serta lembaga kesehatan.
b) Lembaga Sosial Sekunder atau Subsidiary Social Institutions Tipe lembaga sosial
sekunder berarti lembaga sosial ini bersifat sekunder, nilai dari lembaga sosial ini
dianggap tidak penting oleh sebagian masyarakat. Lembaga sosial sekunder perlu
dijalankan secara kompak oleh seluruh lapisan masyarakat, karena apabila tidak
dijalankan dan tidak dipenuhi maka lembaga sosial sekunder ini tidak akan
memberikan pengaruh yang besar pada kehidupan bermasyarakat.
Namun sebaliknya, apabila lembaga sosial sekunder dijakanlah dan dipenuhi maka
lembaga ini hanya dianggap sebagai penambah atau nilai lebih saja. Berdasarkan konteks ruang
maupun waktu tidak menutup kemungkinan bahwa masyarakat akan menganggap lembaga
sosial sekunder sebagai suatu kebutuhan primer menurut mereka. Contoh dari lembaga sosial
sekunder adalah lembaga pariwisata. Lembaga sosial primer dapat berubah seiring waktu
menjadi lembaga sosial sekunder karena perubahan pola pikir pada masyarakat yang terus
berkembang. Contohnya seperti masyarakat tradisional yang menganggap bahwa pendidikan
formal tidak terlalu penting. Anggapan tersebut akan menjadikan lembaga pendidikan sebagai
lembaga sosial primer berubah menjadi lembaga sosial sekunder bagi masyarakat tradisional
yang menganggap bahwa pendidikan formal tidak terlalu penting.
2) Lembaga Sosial berdasarkan Perkembangannya
Berdasarkan perkembangan lembaga sosial, berikut adalah tipe-tipe lembaga sosial
yang dibedakan menjadi dua.
a) Crescive Social Institutions Crescive social institutions merupakan lembaga sosial
yang tidak sengaja tumbuh serta berkembang dalam masyarakat. Lembaga sosial
ini terbentuk berdasarkan pola perilaku masyarakat yang telah mengalami integrasi
kuat dalam kehidupan pada anggota masyarakat. Pola perilaku tersebut lama
kelamaan dan tidak disadari akan berkembang serta menjadi sebuah adat istiadat.
Adat istiadat tersebutlah yang kemudian menjadi tahapan selanjutnya untuk
membentuk lembaga yang baik. Contohnya seperti lembaga pernikahan, lembaga
agama, lembaga hak milik.
b) Enacted Social Institutions
Lembaga sosial enacted social institutions ini adalah lembaga yang dengan sengaja
dibentuk untuk dapat mencapai suatu tujuan. Lembaga ini berawal dari crescive
social institutions yang dilengkapi dengan struktur maupun sistem sosial di
dalamnya. Contohnya seperti lembaga ekonomi yang memiliki fungsi untuk
mengatur berbagai bentuk kegiatan seperti kegiatan produksi dan konsumsi dalam
masyarakat.
3) Berdasarkan Sudut Penerimaan oleh Masyarakat
a) Approved atau Social Sanctioned Institutions Approve social sanctioned
institutions merupakan lembaga sosial yang diterima dan diakui keberadaannya
oleh masyarakat setempat. Contohnya adalah lembaga kesehatan, lembaga
transportasi serta lembaga perdagangan.
b) Unsanctioned Social Institutions Lembaga sosial unsanctioned merupakan
kebalikannya dari approved. Lembaga sosial unsanctioned ini tidak diakui
keberadaannya oleh masyarakat karena dianggap meresahkan anggota masyarakat.
Contohnya seperti jaringan terorisme atau kelompok yang mengancam masyarakat.
4) Lembaga Sosial berdasarkan Fungsinya
a) Operative Social Institutions, adalah lembaga yang memiliki tugas untuk
menghimpun pola maupun cara untuk dapat mencapai tujuan dari suatu lembaga.
Contohnya adalah lembaga pertanian, lembaga industri serta lembaga pendidikan.
b) Regulative Social Institutions, adalah lembaga sosial yang memiliki tugas untuk
mengawasi adat di lingkungan masyarakat, contohnya adalah lembaga pengadilan
serta lembaga dalam kejaksaan.
5) Lembaga Sosial berdasarkan Penyebarannya
a) General Social Institutions merupakan lembaga sosial yang ada dalam hampir
seluruh masyarakat sehingga sifatnya adalah universal atau menyeluruh. Lembaga
ini dapat diterima oleh masyarakat luas dan memiliki nilai tinggi untuk dapat
memenuhi kebutuhan seluruh elemen dalam masyarakat. Contohnya seperti
lembaga agama.
b) Restricted Social Institutions Lembaga sosial restricted ini terbentuk berdasarkan
kepentingan kelompok, kelas maupun golongan tertentu yang kemudian dapat
membangun suatu ciri khas serta tidak dapat diterapkan pada golongan, kelompok,
maupun kelas lain. Contohnya adalah lembaga yang menjadi cerminan untuk
kearifan lokal di suatu daerah dalam adat istiadat seperti organisasi pengairan di
Bali.
E. Jenis-jenis Lembaga Sosial
Lembaga sosial terbagi menjadi enam jenis sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
1) Lembaga Keluarga Lembaga keluarga adalah lembaga sosial yang paling kecil dan
terbentuk atas dasar pernikahan serta hubungan darah antar individu. Walaupun
lembaga keluarga merupakan lembaga paling kecil namun lembaga keluarga ini
memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan bermasyarakat dan termasuk
dalam lembaga sosial primer.
2) Lembaga Pendidikan Lembaga pendidikan juga merupakan lembaga sosial primer
yang diakui oleh masyarakat dan berpengaruh besar pada kehidupan masyarakat.
Lembaga pendidikan merupakan lembaga tempat berlangsungnya proses
pendidikan yang memiliki tujuan untuk mengubah tingkah laku individu menjadi
lebih baik. Lembaga pendidikan sendiri kemudian dibedakan menjadi tiga yaitu
pendidikan formal, pendidikan non formal serta pendidikan informal. Salin itu,
lembaga pendidikan juga dapat dikatakan sebagai lembaga lanjutan setelah lembaga
keluarga.
3) Lembaga Ekonomi
Seperti halnya dengan dua jenis lembaga sosial sebelumnya, lembaga ekonomi
merupakan lembaga yang memiliki kegiatan pada bidang ekonomi untuk mencapai
tujuan agar kebutuhan masyarakat terpenuhi. Lembaga ekonomi ini termasuk dalam
lembaga sosial karena mengatur hubungan antar manusia dalam memenuhi
kebutuhan pokok.
4) Lembaga Agama Lembaga agama merupakan lembaga yang mengatur kehidupan
manusia dalam beragama, lembaga agama adalah sistem keyakinan serta praktik
agama yang dilakukan oleh masyarakat yang meyakini kepercayaan tersebut.
Agama merupakan hal penting dalam kehidupan manusia untuk dapat
menyeimbangkan kehidupan manusia antara dunia serta akhirat. Lembaga agama
juga merupakan lembaga sosial primer yang diakui dan dapat menunjang kebutuhan
pokok masyarakat.
5) Lembaga Politik Lembaga politik merupakan suatu lembaga yang memiliki bentuk
kegiatan dalam kelompok masyarakat dengan proses pembentukannya serta
pembagian kekuasaannya ditentukan oleh masyarakat itu sendiri. Lembaga politik
dapat berupa pemerintahan yang memiliki peran sebagai pemelihara keamanan
serta ketertiban dan melayani dan melindungi masyarakat.
6) Lembaga Budaya Lembaga budaya merupakan lembaga publik yang ada dalam
suatu negara dan berperan dalam pengembangan budaya, seni, lingkungan, ilmu
pengetahuan serta pendidikan dalam masyarakat yang ada di suatu daerah maupun
suatu negara. Lembaga kebudayaan yang berbentuk lembaga swadaya masyarakat
atau LSM, paguyuban, sanggar adalah elemen yang memiliki peran dalam
pelestarian seni serta budaya di daerah atau negara tersebut.

DINAMIKA SOSIAL
Dinamika sosial yang terjadi di dalam masyarakat memang menarik untuk dibahas.
Istilah dinamika sosial salah satu cabang ilmu sosiologi yang mempelajari tentang perubahan
yang terjadi dalam kehidupan sosial. Pengertian Dinamika Sosial Menurut Ahli Dinamika 30
tahun yang lalu dengan sekarang tentu saja berbeda. Apalagi sekarang teknologi semakin
canggih. Berikut adalah beberapa pengertian dinamika sosial menurut para ahli.
1) Gillin dan Gillin Gillin dan gillin mengerti bahwa dinamika sosial sebagai cara
seseorang menerima hidup yang bentuknya bervariasi. Terjadinya variasi bisa
karena dipengaruhi adanya perubahan kondisi geografis, komposisi penduduk,
kebudayaan materiil, ideologi ataupun karena terjadi difusi. Termasuk juga apabila
ditemukan temuan baru di lapisan masyarakat juga dapat mempengaruhi terjadinya
perubahan sosial.
2) William F. Ogburn William mendefinisikan dinamika sosial adalah perubahan
sosial yang meliputi unsur kebudayaan. Baik itu kebudayaan yang bersifat material
maupun immaterial.
3) Kark Marx Pengertian dinamika sosial menurut Karl Marx dapat dipandang sebagai
revolusi yang terjadi pada masyarakat demi memperoleh hak-hak mereka yang
dirampas oleh kaum borjuis. Dampak terjadinya perubahan sosial menciptakan
tatanan kehidupan yang sosialis tanpa sekat pemisah dengan yang lain. Perubahan
sosial menurut Karl Marx menekankan pada perubahan dari feodal ke kapitalis yang
pada akhirnya nanti akan mengarah pada sosialisme.
4) Kingsley Davis Berbeda dengan pendapat Kingsley Davis yang mendefinisikan
dinamka sosial sebagai bentuk perubahan yang dapat ditandai adanya perubahan di
apisan struktur dan fungsi masyarakat.
5) Munandar Soelaiman Pengertian perubahan sosial menurut Munandar Soelaiman
merupakan timbulnya dorongan perubahan sosial yang justru diawali dari
organisasi sosial sebagai bentuk kontinuitas dan disorganisasi sosial yang
mengakumulasi atas kekacauan dan kontrol sosial yang tidak efektif.
6) Selo Soemardjan Sementara menurut Soemardjan, perubahan sosial merupakan
bentuk perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan. Perubahan inilah
yang dapat mempengaruhi sistem sosial, mempengaruhi nilai sikap perilaku
individu ataupun kelompok masyarakat.
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan dinamika sosial adalah Segala
bentuk perubahan yang terjadi dalam komponen masyarakat yang terjadi atas kurun waktu
tertentu. Dinamika yang ada di sosial mendorong adanya interaksi antara komponen
masyarakat yang kemudian akan menciptakan perubahan baik secara progresif ataupun
retrogresif. Faktor Pendukung Dinamika Sosial Setiap kali ada permasalahan, pasti ada yang
nama nya sebab dan akibat. Termasuk juga dengan dinamika sosial. Terjadinya dinamika di
masyarakat sosial disebabkan oleh beberapa faktor, sebagai berikut.
1) Perubahan Struktur Sosial Dalam prakteknya, orang satu dengan orang lain akan
melakukan interaksi dan saling mempengaruhi satu sama lain. Nah, salah satu faktor
yang menimbulkan dinamika sosial karena terjadi perubahan struktur sosial itu sendiri.
Misalnya ada nya ancaman dari luar, sehingga mendorong masyarakat mengalami
dampak perilaku dan sikap.
2) Pergantian Anggota Adapun faktor yang mempengaruhi terjadinya dinamika sosial,
yaitu terjadinya pergantian anggota. Meskipun pergantian anggota tidak berdampak
signifikan, namun tetap terjadi kegoncangan. Terutama jika anggota yang pergi atau
yang digantikan memiliki power, pengaruh dan kedudukan penting dalam struktur
sosial.
3) Perubahan Situasi Sosial dan Ekonomi
Kita tahu bahwa Indonesia salah satu negara multi etnis yang memiliki keberagaman
luar biasa di banyak hal. Mulai dari keberagaman beragaman, keberagaman bahasa,
keberagaman budaya dan masih banyak perbedaan yang kita miliki. Uniknya, Indonesia
memiliki persatuan dan kesatuan yang luar biasa. Nah, jika sampai terjadi perubahan
sosial secara mendasar dan terjadi perubahan yang fundamental (misal Indonesia di
jajah) sehingga mengalami tekanan dan ketidakadilan.
Maka masyarakat Indonesia meski berbeda-beda dapat bersatu melawan dan
menghadapi perubahan sosial tersebut demi mendapatkan hak-hak mereka. Aspek-Aspek
Dinamika Sosial Tidak Dapat Dipungkiri Jika Dinamika yang ada di Sosial Dipengaruhi Oleh
Banyak Faktor. Sementara Jika Ditinjau Dari Segi Aspek Dinamika Sosial, Dibagi Menjadi
Sebagai Berikut
1) Sistem Sosial Aspek Dinamika Sosial Adalah Aspek Paling Penting. Dimana Di Dalam
Sistem Sosial Itu Sendiri Digolongkan Berdasarkan Pada Pengelompokan Berdasarkan
Umur, Pendapatan Dan Masih Banyak Lagi.
2) Pola Umum Aspek Yang Kedua Dalam Dinamika Sosial Adalah Pola Umum. Pola
Umum Adalah Segala Bentuk Perubahan Yang Paling Umum Terjadi Dan Dialami
Oleh Masyarakat. Misalnya Terjadinya Perubahan Jumlah Penduduk Disuatu Wilayah
Kota Setiap Tahun Atau Dalam Kurun Waktu Tertentu.
3) Kejelasan Tingkat Perhitungan Aspek Tingkat Perhitungan Juga Menjadi Aspek Yang
Wajib Ada. Segala Hal Yang Terjadi Dalam Dinamika Sosial Dapat Dihitung Secara
Jelas. Perhitungan Yang Diperoleh Berdasarkan Data Jika Dikumpulkan Data Dapat
Digunakan Untuk Membuat Prediksi Ataupun Rekayasa, Sehingga Membantu Dalam
Menangani Permasalahan Yang Terjadi.
4) Tingkat Keseimbangan Dinamika Sosial Butuh Yang Nama Nya Keseimbangan.
Sebagai Contoh, Di Pulau Jawa Jumlah Penduduk Terlalu Tinggi, Maka Perlu
Dilakukan Perpindahan Penduduk Dari Padat Penduduk Ke Pulau Sumatra Atau
Kalimantan Atau Kemanapun Itu. Itulah beberapa aspek dinamika sosial.
Sebenarnya aspek dinamika sosial itu sendiri ada berbagai macam pandangan.
Misalnya menurut Ruth Benedict aspek dalam dinamika sosial meliputi aspek persatuan,
dorongan, struktur, pimpinan dan perkembangan kelompok. Jadi aspek dinamika sosial itu
sendiri memiliki pengertian atau definisi yang berbeda-beda, tergantung dari perspektif siapa.
Jenis Dinamika Sosial Ditinjau dari jenis-jenisnya, dinamika sosial dibagi menjadi beberapa
jenis, sebagai berikut.
1) Penyimpangan Sosial penyimpangan sosial atau yang disebut sebagai role
expectation adalah perilaku yang keluar dari norma dan nilai. Karena menyimpang,
maka setiap tindakan yang melanggar akan menimbulkan reaksi tertentu. Bentuk
reaksinya pun bermacam-macam, bisa berapa ejekan, gunjingan dan hukum.
2) Perubahan Sosial Jenis dinamika sosial yang lain adalah perubahan sosial atau
social change. Dikatakan terjadinya perubahan sosial apabila terjadi pergeseran
nilai, pola, norma sosial, dan terjadinya permasalahan di pelapisan sosial. Ada
banyak kasus terkait perubahan sosial yang tidak bisa disebutkan satu-satu. Pada
intinya, perubahan sosial yang terjadi akan mempengaruhi sifat dari pola kehidupan
sebelumnya dengan pola yang baru. Contoh, pola hidup 30 tahun yang lalu jelas
berbeda dengan kehidupan saat ini yang serta modern dan canggih.
3) Pengendalian Sosial
Bentuk dinamika yang berikutnya adalah pengendalian sosial. Sesuai dengan
namanya, pengendalian sosial ini salah satu cara untuk melakukan kontrol.
Setidaknya dengan adanya kontrol memudahkan dalam mengendalikan konflik dan
permasalahan yang berkaitan dengan dinamika sosial. Pertanyaannya adalah,
bagaimana cara mengendalikannya? Ada banyak cara, diantaranya memberi
edukasi kepada masyarakat, pentingnya mematuhi norma dan nilai yang berlaku.
Pada intinya, ada pengatur yang berbentuk nilai yang dilengkapi dengan unsur
kelembagaan.
4) Mobilitas Sosial bentuk dinamika sosial yang terakhir adalah mobilitas sosial atau
social mobility. Sebenarnya mobilitas sosial adalah fenomena yang terjadi pada
individu berpindah kelas sosial. Misalnya yang awalnya dari lapisan sosial bawah
masuk ke lapisan sosial atas, berlaku sebaliknya. Itulah beberapa jenis tentang
dinamika sosial.

GLOSARIUM
Interaksi sosial: hubungan timbal balik antara individu maupun kelompok untuk menjalin
hubungan pertemanan, diskusi, kerjasama yang diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Lembaga Sosial: sistem sosial yang diciptakan melalui adat istiadat dan disesuaikan pada
setiap daerah yang berfungsi untuk mengatur pola maupun serangkaian tata cara agar tercipta
suatu hubungan bermasyarakat yang memiliki satu tujuan utama.
Dinamika Sosial: Segala bentuk perubahan yang terjadi dalam komponen masyarakat yang
terjadi atas kurun waktu tertentu.

Anda mungkin juga menyukai