Manusia merupakan makhluk sosialyang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu manusia tak pernah lepas dari berinteraksi dengan orang lain, tidak hanya pembicaraan hal yang penting namun pembicaraan ringan terkadang menjadi hal yang sangat penting untuk menambah informasi. Contohnya, jika kita sedang memiliki permasalahan dan kesulitan untuk mengatasinya, pasti kita akan bercerita ke orang tua, saudara, teman, atau siapapun yang dapat dipercaya untuk mencurahkan isi hati dan perasaan lega sekaligus untuk mendapatkan saran untuk menghadapi masalah tersebut. Jadi apa itu interaksi sosial? Interaksi sosial berasal dari kata interaksi artinya tindakan yang terjadi secara dua orang atau lebih yang bereaksi akan timbal balik melalui kontak langsung maupun tidak langsung. Sosial yang berarti mencakup saling berkesinambungan atau bekerja sama seperti halnya manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan akan membutuhkan orang lain. Secara sederhana, pengertian interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu maupun kelompok untuk menjalin hubungan pertemanan, diskusi, kerjasama yang diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Pengertian Interaksi Sosial menurut ahli, diantaranya: 1. Gilin Interaksi sosial dijelaskan oleh Gillin sebagai hubungan sosial yang dinamis antara individu dengan individu lain atau dengan kelompok atau hubungan antar kelompok. Hubungan ini tercipta karena pada dasarnya manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain. 2. Bonner Interaksi sosial menurut Bonner adalah hubungan antara dua orang atau lebih yang aksinya dari individu dapat mempengaruhi / mengubah kehidupan individu lain. 3. Walgito Walgito berpendapat bahwa adanya hubungan timbal balik dalam interaksi sosial dapat memberikan pengaruh terhadap individu atau kelompok lain. Interaksi sosial juga berpengaruh terhadap kelompok dengan kelompok lain yang saling berhubungan. 4. Soerjono Soekanto Soerjono Soekanto berpendapat bahwa interaksi sosial adalah proses sosial yang berkaitan dengan cara berhubungan antara individu dan kelompok untuk membangun sistem dalam hubungan sosial. 5. Murdiyatmo dan Handayani Murdiyatmo dan Handayani menjelaskan pengertian interaksi sosial sebagai hubungan yang dibangun seseorang dengan orang lain yang dalam proses kehidupan tersebut terbangun struktur sosial. Pada struktur sosial tersebut juga terbangun hubungan yang saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya. B. Ciri-ciri Interaksi Sosial Menurut Charles P. Loomis ciri-ciri interaksi sosial , yaitu: 1. Jumlah pelaku dua orang atau lebih 2. Adanya komunikasi diantara para pelaku dengan menggunakan simbol-simbol. 3. Adanya tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidak sama dengan yang diperkirakan oleh para pengamat. 4. Terdapat dimensi waktu, meliputi masa lalu, masa kini, dan masa depan.
C. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
1. Kontak Sosial Kontak sosial dapat diartikan sebagai hubungan antara dua pihak yang saling bereaksi dan menjadi awal terjadinya interaksi sosial. Kontak sosial dapat terjadi melalui kontak fisik atau kontak secara langsung dan kontak tidak langsung. Contoh kontak sosial secara langsung adalah dua orang yang saling menyapa atau saling tersenyum. Sementara itu, contoh kontak sosial tidak langsung adalah dua pihak yang berinteraksi melalui perantara, seperti surat, telepon, atau media sosial.
Gambar 1. Ronaldo berjabat tangan dengan Messi
2. Komunikasi Sosial Komunikasi adalah proses penyampaian dan penerimaan pesan berupa ide atau gagasan dari satu pihak ke pihak lain sebagai upaya saling mempengaruhi. Dalam proses komunikasi, pesan harus disampaikan menggunakan bahasa atau simbol yang saling dimengerti oleh kedua pihak. Agar dapat berlangsung dengan baik, komunikasi memerlukan beberapa komponen, seperti: a. Pengirim atau komunikator sebagai pihak yang mengirim pesan kepada pihak lain, b. Penerima atau komunikan sebagai pihak yang menerima pesan dari pengirim, c. Pesan, merupakan ide atau gagasan yang ingin disampaikan, d. Umpan balik (feedback), merupakan tanggapan dari penerima pesan terhadap pesan yang disampaikan, e. Media atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Media ini dapat berupa tulisan, lisan, gambar, atau film. D. Jenis-jenis Interaksi Sosial 1. Interaksi Antara Individu dengan Individu Interaksi sosial individu merupakan pertemuan antara seseorang dengan individu lain yang bertujuan untuk memberikan aksi atau respon untuk menjadi teman dan mengarah ke arah bekerja sama jika reaksinya positif, namun jika reaksinya negatif kemungkinan akan muncul konflik atau pertentangan. Contoh: ● Ketika bertemu saling menyapa, bertanya dan menginformasikan tentang apa yang dibutuhkan. ● Seorang kakak mengajak bermain main sepeda bersama adik ● Guru mengajari les bahasa pada seorang murid.
Gambar 2. seorang pasien berkonsultasi dengan dokter
2. Interaksi Antara Individu dengan Kelompok Interaksi sosial individu dengan kelompok pada salah satu bahkan lebih kelompok yang besar biasanya terdiri lebih dari 3 orang yang dimana memberikan informasi entah itu promosi, informasi, bahkan seminar. Contoh: ● Guru menjelaskan materi di depan kelas ● Menjadi seorang narasumber dalam kegiatan seminar ● Kepala sekolah sedang berbicara pada murid-murid sewaktu upacara
Gambar 3. Guru menjelaskan di depan kelas
3. Interaksi Antara Kelompok dan Kelompok Interaksi kelompok dengan kelompok merupakan pertemuan antara dua kelompok atau lebih dengan kelompok yang berbeda, untuk mengkomunikasikan hal yang berkaitan namun sifatnya bukan hal pribadi namun untuk kepentingan kelompok itu sendiri. Namun untuk berkomunikasi antar kelompok terkadang menghadapi pro dan kontra harus lebih berhati-hati, karena setiap pendapat seseorang bisa saja menyerang kelompok lainnya. Contohnya: ● Para pengurus OSIS memberikan informasi kepada para siswa untuk saling bekerjasama dalam kegiatan perlombaan di acara HUT sekolah. ● Kelompok TNI dan kelompok Polisi melakukan kerjasama interaksi sosial untuk memberantas kejahatan di daerahnya. Menyatukan individu dengan karakter yang berbeda tidak mudah dilakukan, namun ada baiknya untuk saling berinteraksi secara baik, sopan dan jelas to the point apa tujuannya. Karena komunikasi yang baik akan memberikan ketenangan dan kesepakatan yang mungkin dapat menjadi suatu hal yang berjangka panjang. Gambar 4. Perlombaan Antar Tim E. Faktor yang Mendasari Interaksi Sosial 1. Imitasi Imitasi adalah tindakan seseorang meniru orang lain. Imitasi mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai tertentu yang berlaku yang berupa nilai postiif dan negative. Contoh : seseorang meniru penampilan bintang film terkenal seperti rambut gondrong, memakai anting dan gelang secara berlebihan.
Gambar 5. Seorang anak meniru cara mencukur kumis ayahnya
2. Sugesti Sugesti merupakan seseorang yang terpengaruh karena adanya suatu dorongan diberikan orang lain dengan beberapa cara tertentu yang dimana seseorang tersebut akan melaksanakan dengan apa yang di sugestikan terkadang tanpa berfikir rasional. Jika imitasi interaksi sosial atas dorongan eksternal (dari luar diri sendiri), maka sugesti dorongan interaksi sosial atas kesadaran diri, tanpa pengaruh dari pihak luar. Seseorang yang memiliki sugesti positif mampu mengatakan orang tersebut bersikap dan perilaku baik. Berlaku sebaliknya, jika sugesti negatif, sikap dan perilaku orang tersebut akan buruk. Sugesti akan masuk ketika otak kita dalam kondisi pikiran bawah sadar. Dengan kata lain, kondisi pikiran bawah sadar inilah otak manusia sangat sugestif. Nah, kamu pun bisa melakukan afirmasi positif atau sugesti sendiri. Caranya cukup mudah, kenali waktu-waktu yang pas untuk diberikan sugesti. Diantaranya adalah saat mengantuk, saat bermimpi, saat mengigau, 30 menit pertama saat tidur, 30 menit sebelum bangun, saat fokus membaca buku, saat melamun, saat bingung, saat banjir informasi, saat terkejut, saat marah, sedih, takut dan saat kamu bermain games adalah momen yang pas untuk mensugesti. 3. Identitfikasi Identifikasi merupakan kecenderungan-kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi lebih mendalam ketimbang imitasi, dan kepribadian sesorang dapat terbentuk karena faktor ini. Contohnya seorang anak yang sedang masa pertumbuhan. Mereka akan belajar dan bercermin dari orangtuanya. Selama proses belajar, anak akan menemukan banyak pengalaman baru. Mereka akan menemui hal-hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. Orang Tua akan memberikan sikap yang baik dan sikap yang buruk. Awalnya anak hanya mengikuti saja, tanpa tahu apa maksudnya. Seiring berjalannya waktu, seiring kematangan berfikir dan seiring matang usia. Maka anak akan tahu apa yang dimaksud baik dan buruk. Kemampuan mengetahui apa yang boleh dan apa yang tidak boleh inilah bentuk dari identifikasi. Ada proses panjang untuk memahami. Sehingga anak saat berinteraksi sosial dengan orang lain (diluar keluarga) mereka tahu sikap yang seharusnya. 4. Simpati Simpati merupakan suatu proses di mana seseorang merasa tertarik dengan pihak lain. Dalam simpati, faktor perasaan memegang peran penting, meskipun dorongan utama simpati adalah keinginan memahami pihak lain dan beekrja sama dengan oarng lain. Contoh, pengguna medsos melihat seorang kakek membawa barang, jalannya lunglai sambil memegang perut. Saat ditanya, ternyata kakek tersebut belum makan. Kemudian pengguna medsos tersebut membelikan makan. Tindakan yang dilakukan oleh pengguna medsos mulai dari dia bertanya hingga membelikan makanan adalah mendorong dirinya untuk melakukan interaksi sosial. 5. Motivasi Merupakan dorongan, rangsangan, pengaruh atau stimulasi yang diberikan seorang invidu kepada individu lain, sehingga orang yang diberi motivasi menurut kehendak motivator. Contohnya, rasa lapar dan haus. Setidaknya atas dasar kebutuhan tersebut, mendorong seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain. Agar bisa makan, maka kita dituntut untuk berbelanja dan berinteraksi dengan penjual makanan. Contoh lainnya motivasi seseorang terhadap kebutuhan rasa kasih sayang termasuk faktor yang mempengaruhi interaksi sosial. Kita tau bahwa kasih sayang dapat kita peroleh dari orang lain (orang yang dicintai dan mencintai). Dari sini sudah jelas, adanya interaksi yang saling tertaut agar kasih sayang terus terjalin. 6. Empati Empati merupakan merasakan sesuatu yang dialami oleh orang lain, baik itu kebahagiaan maupun kesedihan. Seseorang yang memiliki rasa empati identik dengan kemampuan terhadap kepekaan berpikir. Dimana kepekaan berpikir salah satu kemampuan memahami pikiran orang lain. Dimana kemampuan ini adalah kemampuan yang paling tidak ternilai. Contohnya, ketika seorang siswa masuk ke PTN yang diharapkan, orang tua bahkan temannya akan ikut merasakan kebahagiaan. F. Bentuk Interaksi Sosial Secara garis besar bentuk interaksi sosial dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Interaksi Sosial Asosiatif Bentuk interaksi sosial asosiatif adalah interaksi sosial yang positif, untuk mengarah kebaikan akan kerjasama dan menciptakan sesuatu antara seseorang dengan yang lain untuk mencapai tujuan yang positif. Interaksi sosial asosiatif ini terbagi menjadi empat, yaitu: a. Kerjasama Kerja sama adalah interaksi sosial manakala terdapat dua pihak atau lebih mengikatkan diri untuk memenuhi kepentingan bersama atau karena adanya persamaan tujuan. Kerja sama atau yang disebut cooperation dapat berupa koalisi dan kolaborasi. Dalam pelaksanaannya, kerja sama dapat bersifat membangun (konstruktif) dan merusak (destruktif). Contoh kerja sama yang membangun adalah kerja sama antarkaryawan sebuah perusahaan untuk meningkatkan penjualan.
Gambar 6. Warga gotong royong membangun rumah
Bentuk-bentuk Kerjasama yaitu: 1) Bargaining, yaitu perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih 2) Cooperation, yakni penerimaan unsur-unsur baru kepemimpinan dalam sebuah organisasi untuk menghindari terjadinya kecurangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan. 3) Coalition (koalisi), merupakan gabungan dua organisasi atau lebih yang memiliki tujuan yang sama. 4) Joint venture, merupakan kerja sama dalam usaha proyek-proyek tertentu. b. Akomodasi Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan dari individu atau kelompok yang saling bertentangan. Tujuannya untuk menciptakan keseimbangan interaksi sosial yang akan berkaitan dengan norma dan nilai-nilai dalam lingkup masyarakat. Bentuk akomodasi yaitu: 1) Coersion, yaitu memaksakan kehendak pihak yang lebih kuat kepada pihak yang lebih lemah. 2) Kompromi, yaitu upaya untuk mendapatkan kesepakatan di antara dua pihak yang berbeda pendapat atau berselisih paham, tujuannya untuk menyelesaikan perselisihan. 3) Arbitrasi, merupakan tindakan mengundang pihak ketiga yang netral untuk mengambil keputusan guna menyelesaikan konflik. Contoh: Seorang guru BK memberi hukuman kepada kedua murid yang bertengkar karena kalah pertandingan sepak bola. 4) Mediasi, yaitu tindakan mengundang pihak ketiga yang netral untuk menyelesaikan konflik, tetapi pihak ketiga tidak berwenang memberikan keputusan-keputusan penyelesaian. Contoh: Pertikaian GAM (Gerakan Aceh Merdeka) di mediator oleh Swedia pada tanggal 15 Agustus 2005. 5) Konsiliasi, merupakan tindakan mempertemukan keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya tujuan bersama. 6) Toleransi, yaitu keinginan untuk mengindari perselisihan dengan sikap saling menghargai dan menghormati dalam bermasyarakat baik individu maupun berkelompok 7) Stalemate, terjadi ketika dua kelompok yang berselisih memiliki kekuatan yang seimbang hingga pada akhirnyapertikaian tersebut berhenti pada titiktertentu. 8) Ajudikasi, yaitu penyelesaian masalah melalui jalur hukum/pengadilan.contoh: Dalam kasus perceraian, kasus korupsi, kasus penipuan, kasus pencemaran nama baik, c. Akulturasi Akulturasi merupakan penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing tanpa menghilangkan unsur-unsur budaya asli. Contohnya: ● Pertunjukan wayang-wayang yang mengisahkan cerita dari India tentang Mahabarata (sejarah), ● Bangunan masjid Kudus yang mencerminkan adanya interaksi budaya Jawa, Islam dan Hindu ● Lifestyle gaya hidup seseorang yang mengikuti tren entah dari berpakaian, model rambut dan lain-lain. d. Asimilasi Asimilasi merupakan percampuran dua kebudayaan atau lebih yang menghasilkan kebudayaan baru. Dalam proses semacam ini, budaya baru yang terbentuk sungguh berbeda dari budaya asal yang turut membentuk budaya baru tersebut. Contohnya: ● Asimilasi Ras Mongoloid dan Ras Negroid di Benua Asia membentuk ras baru. ● Pernikahan beda ras dan etnis ● Corak rumah di sebagian kota mengkombinasikan dengan corak khas modern seperti arsitektur Eropa 2. Interaksi Sosial Disosiatif Interaksi sosial disosiatif merupakan Interaksi sosial yang mengarah kepada konflik serta perpecahan dalam individu maupun kelompok. Interaksi sosial disosiatif biasanya mengarah ke hal negatif. Interaksi sosial disosiatif ini terbagi menjadi tiga, yaitu: a. Persaingan (Kompetisi) Kompetisi merupakan interaksi sosial untuk saling bersaing secara individu maupun kelompok biasanya akan mencari keuntungan di bidang-bidang tertentu tanpa menggunakan ancaman kekerasan. Contohnya: Pertandingan Bulutangkis Olympic 2020 Anthony Ginting melawan Antonsen Anders, persaingan dalam pemilihan calon ketua OSIS, pertandingan futsal, dll. b. Kontravensi Kontravensi adalah upaya seseorang untuk menentang suatu perkara secara tersembunyi supaya tidak terjadi perselisihan. Adapun biasanya seseorang akan bersikap ragu, tidak pasti, penyangkalan bahkan penolakan dengan tidak mengungkap secara terbuka. Ini disebabkan karena perbedaan pendirian di kalangan-kalangan tertentu. Contohnya: OSIS di sekolah mempunyai suatu rencana, tetapi di kelasmu kurang setuju terhadap rencana tersebut sehingga berkembang rasa tidak suka atau benci namun masih disembunyikan. Contoh lainnya dengan membuat tuduhan tiba-tiba tanpa alasan, menipu seseorang dengan berbagai alasan dan lain sebagainya. c. Konflik (Pertentangan) Konflik merupakan proses disosiatif dimana pihak yang terlibat berusaha mencapai tujuannya dengan cara menantang atau menyerang lawan termasuk dengan kekerasan. Meski dekat dengan dampak negatif, konflik memiliki sisi positif berupa menguatnya solidaritas dalam kelompok karena adanya musuh bersama. Penyebab konflik antara lain adalah perbedaan pendapat, nilai, kepentingan, kebudayaan, dan sebagainya. Contohnya tawuran antar pelajar.
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita
Albert Bandura dan faktor efikasi diri: Sebuah perjalanan ke dalam psikologi potensi manusia melalui pemahaman dan pengembangan efikasi diri dan harga diri