Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

IPAS

Guru Pembimbing :
afriyanti S.PD.
Judul :
Interaksi Sosial Dan Sosialisasi
Disusun Oleh :

 Ramadhan Saputra
 Ilham Saputra
 Ria Dwi Novita
 Intan Permata Sari
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya dan

karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah singkat tepat pada

waktunya. Adapun judul dari makalah singkat ini adalah “Interaksi Sosial

Dan Sosialisasi”.

Pada kesempatan kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada

guru mapel yang telah membimbing saya untuk menyelesaikan makalah

singkat ini. Selain itu, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah

singkat ini. Penulis menyadari bahwa dalam menulis makalah singkat ini

masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

membangun diharapkan dapat membuat makalah singkat ini menjadi lebih

baik serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Bungo, 15 Mei 2023
ISI

A. Pengertian Interaksi Sosial Dan Sosialisasi


Interaksi sosial berasal dari kata interaksi artinya tindakan yang terjadi secara
dua orang atau lebih yang bereaksi akan timbal balik melalui kontak langsung
maupun tidak langsung.

Sosial yang berarti mencakup saling berkesinambungan atau bekerja sama


seperti halnya manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri
dan akan membutuhkan orang lain.

pengertian sosialisasi adalah suatu proses yang membantu anggota masyarakat


untuk belajar dan menyesuaikan diri terhadap bagaimana cara hidup dan
bagaimana cara berpikir kelompoknya, agar ia dapat berperan dan berfungsi dalam
kelompok tersebut.

Secara sederhana, pengertian interaksi social dan sosisalisasi


adalah hubungan timbal balik antara individu maupun kelompok untuk menjalin
hubungan pertemanan, diskusi, kerjasama yang diterapkan dalam kehidupan
bermasyarakat.

B. Pengertian Interaksi Sosial Menurut Para Ahli


Adapun pengertian Interaksi sosial menurut 5 para ahli:
1. Gilin
Interaksi sosial dijelaskan oleh gillin sebagai hubungan sosial yang dinamis antara
individu dengan individu lain atau dengan kelompok atau hubungan antar
kelompok. Hubungan ini tercipta karena pada dasarnya manusia tidak bisa hidup
tanpa orang lain.

2. Bonner
Interaksi sosial menurut Bonner adalah hubungan antara dua orang atau lebih yang
aksinya dari individu dapat mempengaruhi / mengubah kehidupan individu lain.

3. Walgito
Walgito berpendapat bahwa adanya hubungan timbal balik dalam interaksi sosial
dapat memberikan pengaruh terhadap individu atau kelompok lain. Interaksi sosial
juga berpengaruh terhadap kelompok dengan kelompok lain yang saling
berhubungan.

4. Soerjono Soekanto
Soerjono Soekanto berpendapat  bahwa interaksi sosial adalah proses sosial yang
berkaitan dengan cara berhubungan antara individu dan kelompok untuk
membangun sistem dalam hubungan sosial.
5. Murdiyatmo dan Handayani
Murdiyatmo dan Handayani menjelaskan pengertian interaksi sosial sebagai
hubungan yang dibangun seseorang dengan orang lain yang dalam proses
kehidupan tersebut terbangun struktur sosial. Pada struktur sosial tersebut juga
terbangun hubungan yang saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya.

C. Ciri-ciri Interaksi Sosial


` Menurut Sosiologi Charles P. Loomis ciri-ciri interaksi sosial , yaitu:

1. Jumlah pelaku lebih dari seorang bahkan lebih


2. Adanya komunikasi diantara para pelaku dengan menggunakan simbol-
simbol.
3. Adanya tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidak sama
dengan yang diperkirakan oleh para pengamat.

D. Syarat Interaksi Sosial


Sebagai manusia tidak lepas dengan interaksi dalam kegiatan sehari-hari,
karena sudah pasti manusia akan membutuhkan seseorang untuk saling bertahan
hidup.

Namun agar lebih jelas dalam interaksi sosial ada 2 syarat yang akan terjadinya
interaksi sosial, yaitu:

1. Kontak Sosial
Dalam pengertian sosiologi, kontak sosial tidak hanya interaksi melalui tatap muka
saja namun adapun melakukan kontak tanpa bertemu langsung seperti informasi
melalui, radio, telepon bahkan surat elektronik ini termasuk interaksi sosial yang
sudah berkembang di kemajuan zaman.
Kontak sosial dibagi menjadi dua :

 Kontak Sosial bersifat Primer: Kontak terjadi secara langsung seperti


bertatap muka.
 Kontak Sosial bersifat Sekunder: Kontak terjadi secara tidak langsung
atau menggunakan media penghubung seperti telepon, surat elektronik
bahkan melalui pesan media sosial.

2. Komunikasi
Dalam interaksi sosial, komunikasi merupakan hal yang sangat penting dengan
maksud adanya saling mengungkapkan perilaku entah itu dalam berbicara, sikap
bahkan gesture untuk menyampaikan pesan. Namun, ada beberapa unsur pokok
dalam komunikasi yaitu:

 Komunikator adalah seorang atau sekelompok orang yang


menyampaikan pesan untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan
atau keterkaitan.
 Komunikan adalah seorang atau kelompok yang menerima pesan dari
komunikator.
 Pesan adalah sesuatu hal yang disampaikan oleh komunikator. Pesan
biasanya berisikan informasi, pertanyaan, bahkan pengungkapan emosi
dan perasaan.
 Media adalah perantara untuk menyampaikan pesan. Media komunikasi
dapat berupa lisan, tulisan, gambar bahkan film biasanya memberikan
pesan tersurat.
 Efek adalah perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan, setelah
mendapatkan pesan dari komunikator.

Komunikasi yang terjadi antara satu individu dengan individu lainnya dapat
disebut sebagai komunikasi interpersonal yang memiliki banyak teori di dalamnya.
Jika kamu ingin memahaminya lebih dalam, buku berjudul Teori Komunikasi
Interpersonal Disertai Contoh Fenomena Praktis oleh Dr. Ali Nurdin, S.Ag., M.Si.
akan sesuai untuk kamu.
E. Jenis dan Contoh Interaksi Sosial
Interaksi mempunyai beberapa jenis, untuk mudah dipahami mari simak
berikut ini:

1. Interaksi Sosial Individu dengan Individu


Interaksi sosial individu merupakan pertemuan antara seseorang dengan individu
lain yang bertujuan untuk memberikan aksi atau respon untuk menjadi teman dan
mengarah ke arah bekerja sama jika reaksinya positif, namun jika reaksinya negatif
kemungkinan akan muncul konflik atau pertentangan.

Contoh:

 Ketika bertemu saling menyapa, bertanya dan menginformasikan


tentang apa yang dibutuhkan.
 Mengajak bermain main sepeda bersama adik
 Guru mengajari les bahasa pada seorang murid.

2. Interaksi Sosial Individu dengan Kelompok

Interaksi sosial individu dengan kelompok pada salah satu bahkan kelompok yang
lebih besar biasanya terdiri lebih dari 3 orang yang dimana akan memberikan
informasi entah itu promosi,  bahkan seminar. Selain itu, biasanya interaksi sosial
ini disampaikan oleh beberapa orang saja yang kemudian informasi yang
disampaikan akan didengarkan oleh banyak orang atau kelompok.

 Menjadi seorang narasumber dalam kegiatan seminar


 Menyampaikan informasi promosi kepada komunitas
 Kepala sekolah sedang berbicara pada murid-murid sewaktu upacara
3. Interaksi Kelompok dengan kelompok

Interaksi Kelompok dengan kelompok merupakan pertemuan antara dua kelompok


atau lebih dengan kelompok  yang berbeda, untuk mengkomunikasikan hal yang
berkaitan namun sifatnya bukan hal pribadi namun untuk kepentingan kelompok
itu sendiri. Namun untuk berkomunikasi antar kelompok terkadang menghadapi
pro dan kontra harus lebih berhati-hati, karena setiap pendapat seseorang bisa saja
menyerang kelompok lainnya.

Contoh:

 Para pemuda karang taruna memberi informasi kepada masyarakat untuk


saling bekerjasama membersihkan halam rumah agar menjadi juara
perlombaan kebersihan di acara HUT-RI 17 Agustus.
 Kelompok TNI dan kelompok Polisi melakukan kerjasama interaksi
sosial untuk memberantas kejahatan di daerahnya.
Menyatukan individu dengan karakter yang berbeda tidak mudah dilakukan,
namun ada baiknya untuk saling berinteraksi secara baik, sopan dan jelas to the
point apa tujuannya. Karena komunikasi yang baik akan memberikan ketenangan
dan kesepakatan yang mungkin dapat menjadi suatu hal yang berjangka panjang.
Misalnya, keterkaitan tentang usaha bisnis menjadi pelanggan, menjadi seseorang
yang dipercaya, dan hal lainnya.

Saat ini, kita juga dapat melakukan interaksi melalui internet atau tepatnya media
sosial yang memudahkan kita untuk bertukar informasi. Jika Grameds tertarik
untuk memahami topik ini lebih dalam, buku Media Sosial, Interaksi, Identitas dan
Modal Sosial oleh Shiefti Dyah Alyusi sangat tepat untuk mempelajari topik ini.

F. Pola Interaksi Sosial

Pola Interaksi Sosial Interaksi sosial yang terjadi antara individu maupun
kelompok yang bersifat dinamis dan mempunyai pola tertentu, sebagaimana
kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan secara pengulangan hingga berjangka panjang
maka akan bertahan terwujudnya hubungan sosial yang baik .
Pola interaksi sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

 Berdasarkan kedudukan sosial (status) dan peranannya. Contohnya,


seorang guru yang mengajar bersama muridnya harus mencerminkan
perilaku seorang guru. Sebaliknya, siswa harus menaati gurunya.
 Kegiatan yang terus berlanjut hingga menemukan titik tujuan untuk
menghasilkan suatu hal yang terbaik dan terus mengembangkan
pemikiran atau ide.Contohnya, dari adanya interaksi, seseorang
melakukan terjalin kerjasama bisnis, muncul suatu pertentangan, adanya
persaingan, dan lain sebagainya.
 Interaksi sosial dapat terjadi pada siapapun tidak mengenal waktu,
tempat dan keadaan biasanya akan terlibat sebagaimana pola pikir
masyarakat akan terbentuk.Contohnya:Salah satu sekolah mempunyai
penilaian yang baik dalam hal disiplin, kebersihan dan prestasi siswa
yang begitu berpengaruh di salah satu daerah. Namun kepercayaan
masyarakat pada sekolah tersebut selalu baik, hanya saja di suatu waktu
sekolah tersebut tercemar tidak baik karena kelakuan siswa yang
melakukan tindakan tidak terpuji.

Namun untuk berkomunikasi antar kelompok terkadang menghadapi pro dan


kontra harus lebih berhati-hati, karena setiap pendapat seseorang bisa saja
menyerang kelompok lainnya.

Contoh:
 Para pemuda karang taruna memberi informasi kepada masyarakat untuk
saling bekerjasama membersihkan halam rumah agar menjadi juara
perlombaan kebersihan di acara HUT-RI 17 Agustus.
 Kelompok TNI dan kelompok Polisi melakukan kerjasama interaksi
sosial untuk memberantas kejahatan di daerahnya.
Menyatukan individu dengan karakter yang berbeda tidak mudah dilakukan,
namun ada baiknya untuk saling berinteraksi secara baik, sopan dan jelas to the
point apa tujuannya. Karena komunikasi yang baik akan memberikan ketenangan
dan kesepakatan yang mungkin dapat menjadi suatu hal yang berjangka panjang.
Misalnya, keterkaitan tentang usaha bisnis menjadi pelanggan, menjadi seseorang
yang dipercaya, dan hal lainnya.

G. Faktor-Faktor Terbentuknya Interaksi Sosial

1. Imitasi

Imitasi adalah seseorang atau lebih melakukan untuk meniru seseorang dalam hal
gaya, sikap, perilaku hingga penampilan terlihat menyerupai fisik seseorang.
Biasanya faktor interaksi sosial ini dapat terjadi pada indvidu yang ngefans dengan
salah satu idolanya.
Seseorang yang ngefans dengan idolanya biasanya akan berusaha untuk memakai
pakaian dengan model yang sama. Tidak hanya itu, seorang fans terkadang
mengikuti model rambut yang sama dengan idolanya.

2. Sugesti

Sugesti merupakan seseorang yang terpengaruh karena adanya suatu dorongan


diberikan orang lain dengan beberapa cara tertentu yang dimana seseorang tersebut
akan melaksanakan dengan apa yang di sugestikan terkadang tanpa berfikir
rasional. Faktor ini dapat kita lihat ketika ada seorang anak yang diberikan nasihat
oleh orang tuanya.

Selain itu, faktor sugesti yang bisa memunculkan interaksi sosial bukan hanya bisa
terjadi karena diberi nasihat oleh orang tua saja, tetapi bisa terjadi karena diberikan
nasihat oleh seorang guru. Dengan nasihat-nasihat yang diharapkan penerima
nasihat bisa menerima dengan baik dan bisa dijadikan sebagai pedoman dalam
menjalani masa depan nanti.

3. Simpati

Simpati adalah bagaimana kita memperlihatkan sikap akan rasa tertarik pada
seseorang akan sesuatu hal atau sikap yang menarik pada dirinya seperti
penampilan, pola pikirnya bahkan kebijaksanaannya dengan menerapkan nilai-nilai
yang dianut oleh orang yang menaruh simpati.

Dengan adanya faktor ini, maka seseorang akan tergerak hatinya untuk membantu
orang lain. Apabila semakin banyak orang yang dapat dibantu, maka kehidupan
bermasyarakat akan menjadi lebih harmonis dan interaksi sosial pun tetap bisa
terus terjaga dengan baik.

4. Identifikasi

Identifikasi merupakan suatu pemberian tanda ciri khas sehingga sebenarnya ini
berkaitan dengan imitasi seseorang dengan keinginan sama atau identik bahkan
serupa dengan orang lain yang ditiru (idolanya), hingga menghilangkan jati dirinya
sendiri. Hal seperti ini, sebaiknya segera dihindari karena kehilangan jati diri bisa
membuat seseorang lupa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh dirinya.
5. Empati
Empati merupakan merasakan sesuatu yang dialami oleh orang lain, baik itu
kebahagiaan maupun kesedihan. Contohnya, ketika seorang siswa masuk ke PTN
yang diharapkan, orang tua bahkan temannya akan ikut merasakan kebahagiaan.

Interaksi dalam masyarakat akan menumbuhkan bentuk hubungan saling


mempererat dan mengubah suatu kondisi masyarakat di suatu daerah, misalnya
dalam interaksi sosial positif melakukan gotong royong ini merupakan suatu
bentuk Interaksi sosial. Bentuk interaksi sosial terbagi menjadi dua yaitu Asosiatif
dan Disosiatif. Apa perbedaanya, mari kita pelajari lebih mendalam.

H. Bentuk Interaksi Sosial

Interaksi Sosial Asosiatif (Positif)


Bentuk interaksi sosial asosiatif adalah interaksi sosial yang positif, untuk
mengarah kebaikan akan kerjasama dan menciptakan sesuatu antara seseorang
dengan yang lain untuk mencapai tujuan yang positif. Namun, interaksi sosial
asosiatif ini terbagi lagi menjadi empat, yaitu:

1. Kerjasama
Suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh sekelompok individu atau saling membantu
yang bertujuan mewujudkan kegiatan yang positif. Dalam kehidupan selalu
memerlukan bantuan orang lain namun tetap dalam batas yang wajar. Contohnya,
seperti gotong royong antar tetangga.
2. Akomodasi
Akomodasi merupakan penyesuaian diri seseorang bahkan kelompok manusia
yang sebelumnya saling bertentangan, supaya mengatasi ketegangan dengan antara
pihak yang bertentangan dibutuhkanlah akomodasi.

Tujuannya untuk menciptakan keseimbangan interaksi sosial yang akan berkaitan


dengan norma dan nilai-nilai dalam lingkup masyarakat. Namun akomodasi ini
terbagi lagi menjadi beberapa bagian, diantaranya:

a. Ajudikasi
Ajudikasi merupakan proses cara penyelesain konflik sosial yang juga dikenal
dengan akomodasi. Perselisihan ini terjadi karena interaksi sosial antar individu
atau suatu kelompok dengan kelompok lainnya dengan berbagai macam cara.
Contoh: Dalam kasus perceraian, kasus korupsi, kasus penipuan, kasus
pencemaran nama baik, kasus pembunuhan bahkan kasus pelanggaran hak cipta.

b. Arbitrase
Upaya untuk menyelesaikan konflik dengan pihak ketiga sebagai keputusan yang
mengikat tidak bisa diganggu gugat oleh kedua pihak yang berselisih. Contoh:
Seorang guru BK memberi hukuman kepada kedua murid yang bertengkar karena
kalah pertandingan sepak bola.

c. Kompromi
Kompromi merupakan suatu upaya untuk mendapatkan kesepakatan di antara dua
pihak yang berbeda pendapat atau berselisih paham, tujuannya untuk
menyelesaikan perselisihan .

d. Konsiliasi
Suatu upaya dalam menyelesaikan sengketa atau perselisihan dari pihak-pihak
dengan melibatkan pihak netral yang dinamakan konsiliator yang mencari titik
tengah (penyelesaian atau persetujuan) yang mempertemukan keinginan dari
pihak-pihak yang berselisih.
e. Mediasi
Mediasi merupakan upaya untuk menyelesaikan konflik dengan melibatkan pihak
ketiga yang netral, hampir serupa seperti arbitrase namun hanya sebagai penengah
(mediator).

Contoh: Pertikaian GAM (Gerakan Aceh Merdeka) di mediator oleh Swedia pada
tanggal 15 Agustus 2005.

f. Stalemate
Stalemate merupakan ketika dua pihak saling memiliki konflik yang bertentangan
namun konflik tersebut berhenti karena menghadapi suatu peristiwa sehingga
keduanya saling berhenti untuk menyerang. Contoh: Berakhirnya perang dingin
antara Blok Barat yang dipimpin Amerika dan Blok Timur dipimpin oleh Uni
Soviet pada saat di era !990-an.

3. Toleransi
Toleransi adalah sikap saling menghargai dan menghormati dalam bermasyarakat
baik individu maupun berkelompok.  Dalam hal ini seperti saling tolong menolong
antar sesama tanpa memandang suku, agama, ras maupun antar golongan.

Hal ini sendiri dapat kita lihat pada masyarakat Indonesia yang telah menjadi
warisan budaya bangsa termanifestasi ke dalam unsur budaya yang ada sedperti
simbol, praktik sosial, adat istiadat, dan masih banyak lagi yang dijelaskan pada
buku Harmoni Dalam KERAGAMAN : Jejak Budaya Toleransi oleh Muhammad
Nur Prabowo Setyabudi, Dkk.
4. Akulturasi
Akulturasi adalah penerimaan segala unsur–unsur baru dimasa kini menjadi suatu
kebudayaan baru tanpa menghilangkan ciri khas / hal yang berkaitan dengan unsur
lama.

Contohnya:

– Pertunjukan wayang-wayang yang mengisahkan cerita dari India tentang


Mahabarata (sejarah),

– Bagunan masjid Kudus yang mencerminkan adanya interaksi budaya Jawa, Islam
dan Hindu

– Lifestyle gaya hidup seseorang yang mengikuti tren entah dari berpakaian, model
rambut dan lain-lain.

5. Asimilasi
Asimilasi merupakan percampuran suatu budaya dengan menghilangkan ciri khas
kebudayaan aslinya lalu membentuk kebudayaan baru dan menerapkan dalam
keseharian.

Contohnya:

 Asimilasi Ras Mongoloid dan Ras Negroid di Benua Asia membentuk


ras baru.
 Pernikahan beda ras dan etnis
 Corak rumah di sebagian kota mengkombinasikan dengan corak khas
modern seperti arsitektur Eropa
Interaksi Sosial Disosiatif(Negatif)
Disosiatif merupakan Interaksi sosial yang mengarah kepada konflik serta
perpecahan dalam individu maupun kelompok, biasanya Disosiatif akan mengarah
ke hal negatif. Seperti:
1. Persaingan (Kompetisi)
Pasti sudah tak asing dengan kata ‘Kompetisi’. Kompetisi merupakan interaksi
sosial untuk saling bersaing secara individu maupun kelompok biasanya akan 
mencari keuntungan di bidang-bidang tertentu tanpa menggunakan ancaman
kekerasan.

Contohnya: Pertandingan Bulu tangkis Olympic 2020 Anthony Ginting melawan


antonsen anders.

2. Kontravensi
Kontravensi adalah upaya seseorang untuk menentang suatu perkara secara
tersembunyi supaya tidak terjadi perselisihan. Adapun biasanya seseorang akan
bersikap ragu, tidak pasti, penyangkalan bahkan penolakan dengan tidak
mengungkap secara terbuka. Ini disebabkan karena perbedaan pendirian di
kalangan-kalangan tertentu. Contohnya: Membocorkan rahasia teman pada orang
lain.

Adapun perbuatan dalam bentuk kontravensi taktis, contohnya: Membuat tuduhan


tiba-tiba tanpa alasan, menipu seseorang dengan berbagai alasan dan lain
sebagainya.

3. Pertentangan
Konflik adalah sebuah pertentangan atau bisa lanjutan dari kontravensi yang
sifatnya terbuka yang biasanya akan menyebabkan pertikaian. Penyebabnya
adanya perbedaan argumentasi yang membuat rasa marah hingga benci dan dapat
menimbulkan untuk saling menyerang bahkan melukai seseorang bahkan
kelompok
KESIMPULAN
Interaksi sosial ini sangat penting dalam kehidupan
bermasyarakat dimanapun berada, tujuannya untuk menjalin
hubungan baik pertemanan bahkan bisnis untuk mencari
keuntungan. Interaksi sosial merupakan suatu kemampuan yang
bisa diasah. Dengan kata lain, setiap orang bisa memiliki
kemampuan untuk berinteraksi sosial dengan baik selama ia
selalu terus mengasah kemampuan interaksi sosialnya.

Selain itu, kerja sama atau kolaborasi dengan individu bahkan


kelompok akan mengembagkan pemikiran atau ide-ide yang
sebelumnya tidak ada dalam pikiran kita. Dengan kerja sama
atau kolaborasi, suatu pekerjaan akan lebih mudah untuk
diselesaikan dengan optimal. Maka dari itu, menjaga interaksi
sosial yang baik adalah kunci saling membantu dan menghargai.
?
Apa saja contoh interaksi sosial?

1. Ketika bertemu saling menyapa, bertanya dan


menginformasikan tentang apa yang dibutuhkan.
2. Mengajak bermain main sepeda bersama adik.
3. Guru mengajari les bahasa pada seorang murid.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan interaksi sosial?

Pengertian interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara


individu maupun kelompok untuk menjalin hubungan
pertemanan, diskusi, kerjasama yang diterapkan dalam
kehidupan bermasyarakat.
Interaksi sosial ada berapa?
Interaksi sosial asosiatif dan interaksi sosial disosiatif

Anda mungkin juga menyukai