TAHUN 2022/2023
INTERAKSI SOSIAL
A. Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi sosial berasal dari kata interaksi artinya tindakan yang terjadi secara dua orang atau
lebih yang bereaksi akan timbal balik melalui kontak langsung maupun tidak
langsung.Sosial yang berarti mencakup saling berkesinambungan atau bekerja sama seperti
halnya manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan akan membutuhkan
orang lain.Secara sederhana, pengertian interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara
individu maupun kelompok untuk menjalin hubungan pertemanan, diskusi, kerjasama yang
diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
1. Gilin Interaksi sosial dijelaskan oleh gillin sebagai hubungan sosial yang dinamis antara
individu dengan individu lain atau dengan kelompok atau hubungan antar kelompok. Hubungan
ini tercipta karena pada dasarnya manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain.
2. Bonner Interaksi sosial menurut Bonner adalah hubungan antara dua orang atau lebih yang
aksinya dari individu dapat mempengaruhi / mengubah kehidupan individu lain.
Contoh:
Ketika bertemu saling menyapa, bertanya dan menginformasikan tentang apa yang
dibutuhkan.
Mengajak bermain main sepeda bersama adik
Guru mengajari les bahasa pada seorang murid.
2. Interaksi Sosial Individu dengan Kelompok
Interaksi sosial individu dengan kelompok pada salah satu bahkan kelompok yang lebih besar
biasanya terdiri lebih dari 3 orang yang dimana akan memberikan informasi entah itu promosi,
bahkan seminar. Selain itu, biasanya interaksi sosial ini disampaikan oleh beberapa orang saja
yang kemudian informasi yang disampaikan akan didengarkan oleh banyak orang atau
kelompok.
Contoh:
Menjadi seorang narasumber dalam kegiatan seminar
Menyampaikan informasi promosi kepada komunitas
Kepala sekolah sedang berbicara pada murid-murid sewaktu upacara
3. Interaksi Kelompok dengan kelompok
Interaksi Kelompok dengan kelompok merupakan pertemuan antara dua kelompok atau lebih
dengan kelompok yang berbeda, untuk mengkomunikasikan hal yang berkaitan namun sifatnya
bukan hal pribadi namun untuk kepentingan kelompok itu sendiri.
Namun untuk berkomunikasi antar kelompok terkadang menghadapi pro dan kontra harus lebih
berhati-hati, karena setiap pendapat seseorang bisa saja menyerang kelompok lainnya.
Contoh:
Para pemuda karang taruna memberi informasi kepada masyarakat untuk saling bekerjasama
membersihkan halam rumah agar menjadi juara perlombaan kebersihan di acara HUT-RI 17
Agustus.
Kelompok TNI dan kelompok Polisi melakukan kerjasama interaksi sosial untuk
memberantas kejahatan di daerahnya.
Menyatukan individu dengan karakter yang berbeda tidak mudah dilakukan, namun ada baiknya
untuk saling berinteraksi secara baik, sopan dan jelas to the point apa tujuannya. Karena
komunikasi yang baik akan memberikan ketenangan dan kesepakatan yang mungkin dapat
menjadi suatu hal yang berjangka panjang. Misalnya, keterkaitan tentang usaha bisnis menjadi
pelanggan, menjadi seseorang yang dipercaya, dan hal lainnya.
Selain itu, faktor sugesti yang bisa memunculkan interaksi sosial bukan hanya bisa terjadi karena
diberi nasihat oleh orang tua saja, tetapi bisa terjadi karena diberikan nasihat oleh seorang guru.
Dengan nasihat-nasihat yang diharapkan penerima nasihat bisa menerima dengan baik dan bisa
dijadikan sebagai pedoman dalam menjalani masa depan nanti.
3. Simpati
Simpati adalah bagaimana kita memperlihatkan sikap akan rasa tertarik pada seseorang akan
sesuatu hal atau sikap yang menarik pada dirinya seperti penampilan, pola pikirnya bahkan
kebijaksanaannya dengan menerapkan nilai-nilai yang dianut oleh orang yang menaruh simpati.
Dengan adanya faktor ini, maka seseorang akan tergerak hatinya untuk membantu orang lain.
Apabila semakin banyak orang yang dapat dibantu, maka kehidupan bermasyarakat akan
menjadi lebih harmonis dan interaksi sosial pun tetap bisa terus terjaga dengan baik.
1. Kerjasama
Suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh sekelompok individu atau saling membantu yang bertujuan
mewujudkan kegiatan yang positif. Dalam kehidupan selalu memerlukan bantuan orang lain
namun tetap dalam batas yang wajar. Contohnya, seperti gotong royong antar tetangga.
2. Akomodasi
Akomodasi merupakan penyesuaian diri seseorang bahkan kelompok manusia yang sebelumnya
saling bertentangan, supaya mengatasi ketegangan dengan antara pihak yang bertentangan
dibutuhkanlah akomodasi.
Tujuannya untuk menciptakan keseimbangan interaksi sosial yang akan berkaitan dengan norma
dan nilai-nilai dalam lingkup masyarakat. Namun akomodasi ini terbagi lagi menjadi beberapa
bagian, diantaranya:
a. Ajudikasi
Ajudikasi merupakan proses cara penyelesain konflik sosial yang juga dikenal dengan
akomodasi. Perselisihan ini terjadi karena interaksi sosial antar individu atau suatu kelompok
dengan kelompok lainnya dengan berbagai macam cara. Contoh: Dalam kasus perceraian, kasus
korupsi, kasus penipuan, kasus pencemaran nama baik, kasus pembunuhan bahkan kasus
pelanggaran hak cipta.
b. Arbitrase
Upaya untuk menyelesaikan konflik dengan pihak ketiga sebagai keputusan yang mengikat tidak
bisa diganggu gugat oleh kedua pihak yang berselisih. Contoh: Seorang guru BK memberi
hukuman kepada kedua murid yang bertengkar karena kalah pertandingan sepak bola.
c. Kompromi
Kompromi merupakan suatu upaya untuk mendapatkan kesepakatan di antara dua pihak yang
berbeda pendapat atau berselisih paham, tujuannya untuk menyelesaikan perselisihan .
3. Toleransi
Toleransi adalah sikap saling menghargai dan menghormati dalam bermasyarakat baik individu
maupun berkelompok. Dalam hal ini seperti saling tolong menolong antar sesama tanpa
memandang suku, agama, ras maupun antar golongan.
1. Persaingan (Kompetisi)
Pasti sudah tak asing dengan kata ‘Kompetisi’. Kompetisi merupakan interaksi sosial untuk
saling bersaing secara individu maupun kelompok biasanya akan mencari keuntungan di bidang-
bidang tertentu tanpa menggunakan ancaman kekerasan.
Contohnya: Pertandingan Bulu tangkis Olympic 2020 Anthony Ginting melawan antonsen
anders.
2. Kontravensi
Kontravensi adalah upaya seseorang untuk menentang suatu perkara secara tersembunyi supaya
tidak terjadi perselisihan. Adapun biasanya seseorang akan bersikap ragu, tidak pasti,
penyangkalan bahkan penolakan dengan tidak mengungkap secara terbuka. Ini disebabkan
karena perbedaan pendirian di kalangan-kalangan tertentu. Contohnya: Membocorkan rahasia
teman pada orang lain.
Adapun perbuatan dalam bentuk kontravensi taktis, contohnya: Membuat tuduhan tiba-tiba tanpa
alasan, menipu seseorang dengan berbagai alasan dan lain sebagainya.
KELOMPOK SOSIAL
1. Soerjono Soekanto
Profesor sosiologi dari Universitas Indonesia tersebut mendefinisikan kelompok sosial sebagai
kesatuan-kesatuan atau himpunan manusia yang hidup berdampingan karena memiliki hubungan
yang saling timbal balik dan saling mempengaruhi satu sama lain.
2. George Homans
Sosiolog asal Amerika Serikat ini mendefinisikan kelompok sosial sebagai kumpulan individu
yang saling berinteraksi, melakukan kegiatan, dan memiliki perasaan yang mendorong untuk
membentuk sesuatu yang terorganisir secara menyeluruh dan saling timbal balik.
Semakin panjang interaksi mereka, semakin kuat ikatan yang terjalin. Semakin kuat ikatan
tersebut, semakin kuat persatuan dan kesatuan di dalam kelompok tersebut. Kuatnya ikatan
perasaan di dalam kelompok tersebut dipengaruhi oleh kesamaan dalam tujuan, pemikiran, hobi,
cita-cita, perilaku, dan sebagainya.
Selain itu, ada beberapa dorongan yang menjadikan manusia butuh untuk berkelompok.
Pendorong-pendorong tersebut dapat dijabarkan melalui penjelasan di bawah ini:
Hingga terbentuklah bermacam-macam kelompok sosial. Ada yang berdasarkan hobi. Ada yang
berdasarkan cita-cita. Ada yang berdasarkan pemikiran. Bahkan ada yang berdasarkan kesamaan
nasib. Mereka membentuk kelompok sosial untuk saling menguatkan satu sama lain. Karena
pada dasarnya, manusia akan kesulitan untuk berjuang sendiri.
– Kerumunan formal (formal crowds) Kerumunan yang mempunyai pusat perhatian yang sama.
Contoh: penonton sepak bola
, – Kerumunan terencana yang ekspresif (Planned expressive group) Kerumunan yang terencana,
tidak mempunyai pusat perhatian yang sama, namun memiliki tujuan yang sama. Contoh: orang
yang menghadiri pesta, orang yang rekreasi, dan sebagainya.
– Kerumunan santai namun tidak nyaman (Inconvenient Causal Crowds) Kerumunan yang
terbentuk karena adanya kebutuhan untuk menggunakan fasilitas umum di suatu tempat. Contoh:
orang sedang menunggu bis, orang sedang menunggu antrian, dan lain-lain.
– Kerumunan panik (Panic Causal Crowd) Kerumunan yang terbentuk karena adanya kepanikan
dan ingin menyelamatkan diri dari sebuah marabahaya. Contoh: kerumunan di titik evakuasi
bencana alam, dan lain-lain.
– Spectator Casual Crowd Kerumunan yang terbentuk karena adanya suatu peristiwa tertentu.
Contoh: kerumunan karena adanya penampakan UFO di langit atau pergerakan indah dari
sekelompok burung, dan sebagainya.
– Kerumunan yang melawan hukum (Acting Lawless Crowds) Kerumunan yang terbentuk
karena adanya sebuah tindakan yang melawan hukum. Contoh: tawuran, pengeroyokan, dan
sebagainya.
– Kerumunan yang berlawanan dengan moral (Immoral Lawless Crowds) Kerumunan ini
terbentuk karena kumpulan orang yang melakukan kegiatan yang berlawanan dengan nilai dan
norma-norma yang dianut oleh masyarakat tertentu. Contoh: kerumunan orang mabuk.
2). Massa
Kelompok sosial jenis ini hampir sama dengan kerumunan, bedanya massa direncanakan dan
diorganisir. Massa sifatnya tidak spontan. Contoh: Demonstrasi, kampanye, parade, dan lain-lain.
3). Publik
Publik merupakan kumpulan individu dalam jumlah besar namun secara fisik tidak harus berada
di satu tempat yang sama. Publik biasanya direncanakan dan tidak jarang satukan karena alat
komunikasi. Contoh: pemirsa TV dan youtube.
b. Kelompok nyata
Kelompok nyata merupakan kelompok sosial yang bersifat tetap. Sebagian besar kelompok yang
ada di masyarakat merupakan kelompok nyata. Kelompok nyata terbagi menjadi beberapa jenis
lagi, yaitu:
1). Kelompok statistik
Biasanya, kelompok sosial jenis ini ada karena keperluan penelitian. Kelompok ini tidak
terorganisir, apalagi terencana. Tidak ada kesadaran berkelompok dalam kelompok statistik dan
ada karena disesuaikan dengan kepentingan. Contoh: kelompok penduduk usia 17-65 tahun,
kelompok remaja yang mempunyai akun media sosial, dan lain-lain.
Contoh: persatuan ikatan mahasiswa etnis tertentu, persaudaraan etnis tertentu, dan sebagainya.
b. Bangsa
Bangsa merupakan kelompok sosial yang pengelompokannya disatukan oleh nasionalisme pada
negara. Bangsa terbentuk karena adanya penderitaan, sejarah, nasib, dan perjuangan yang sama.
Contoh: netizen, masyarakat desa, masyarakat kota, masyarakat Pulau Jawa, dan lain-lain.
d. Komunitas
Komunitas adalah kelompok sosial yang terdiri dari orang-orang yang memiliki kesamaan
karakteristik seperti hobi, geografi, profesi, agama, ras, dan lain-lain. Di dalam komunitas,
memungkinkan terjadinya interaksi yang saling membantu sehingga ikatan perasaan cukup kuat
di dalamnya. Contoh: komunitas pendaki gunung, komunitas gowes, komunitas fotografi, dan
lain-lain.
e. Organisasi sosial
Organisasi sosial merupakan kelompok sosial yang memiliki struktur yang jelas. Masing-masing
anggota memiliki tugas dan peran masing-masing. Dan semua diatur dengan rapi, spesifik, dan
terukur. Organisasi sosial keanggotaannya bersifat resmi dan sifat lembaganya memiliki identitas
yang jelas dan diakui.
2. Interdependen
Anggota satu dengan lainnya saling mempengaruhi perilaku dan sikap.
3. Kesadaran
Setiap anggota memiliki kesadaran akan keterlibatannya di dalam kelompok tersebut.
4. Adanya kesamaan
Adanya kesamaan, baik itu nasib, penderitaan, daerah, profesi, dan lainnya, dapat mempererat
ikatan antar anggota.
6. Struktur
Adanya struktur akan menuntun anggota untuk melaksanakan peran dan tugasnya sebagai bagian
dari kelompok sehingga keberadaan kelompok sosial dapat dirasakan.
Kegiatan yang tidak sesuai dengan nilai dan norma kelompok akan ditolak karena tidak
mencerminkan kepribadian kelompok dan melenceng dari tujuan dibentuknya kelompok sosial
tersebut. Saat penerimaan anggota baru pun, beberapa kelompok sosial membuka rekrutmen
dengan sistem seleksi siapa saja yang cocok dengan nilai dan norma yang berlaku.
Kalaupun tidak ada seleksi, biasanya anggota baru menyesuaikan dengan nilai dan norma
tersebut agar kehadirannya diterima secara sosial.
Masyarakat dan komunitas
A. Pengertian Masyarakat
Sosiologi mendefinisikan masyarakat sebagai “sekelompok orang dengan wilayah umum,
interaksi, dan budaya “. Kelompok-kelompok ini terdiri dari dua atau lebih beragam orang yang
berinteraksi dan mengidentifikasi diri mereka dengan satu sama lain. Singkatnya, kelompok-
kelompok ini dapat dikenal sebagai komunitas juga.
Etimologi dari kata masyarakat dapat ditelusuri kembali ke bahasa Latin. Kata Latin sociatas,
yang pada gilirannya berasal dari kata benda socius. Socius berarti, kawan, teman, atau sekutu;
ini menggambarkan ikatan atau interaksi antara pihak-pihak yang ramah, atau setidaknya sipil.
Oleh karena itu, interaksi sosial yang terus-menerus dengan berbagai komunitas ini merupakan
aspek mendasar dari masyarakat. Demikian pula, jika tidak ada interaksi yang sehat di antara
kelompok-kelompok atau komunitas-komunitas ini di suatu negara, kelompok-kelompok itu
tidak dapat dianggap sebagai bagian dari masyarakat yang sama. Oleh karena itu, hambatan
seperti jarak geografis dan perbedaan bahasa dapat memisahkan masyarakat dengan masyarakat
dan juga masyarakat di suatu negara.
Dengan demikian, ada juga kesamaan di antara berbagai komunitas atau kelompok ini dalam
masyarakat ketika mereka berbagi aspek budaya umum mereka, seperti bahasa atau keyakinan.
Oleh karena itu, budaya menjadi elemen masyarakat yang menentukan. Dengan demikian, ilmu-
ilmu sosial menyoroti fakta bahwa masyarakat yang lebih besar sering menunjukkan pola
dominasi atau stratifikasi di antara kelompok-kelompoknya.
Akibatnya, masyarakat memiliki ruang lingkup yang jauh lebih luas dibandingkan dengan
masyarakat. Suatu masyarakat memiliki heterogenitas, dan dengan mudah merangkul orang-
orang yang memiliki konflik dan perbedaan yang berbeda. Oleh karena itu, kemiripan, serta
konflik, ada secara bersamaan di dalam masyarakat. Namun, karena masyarakat luas, ada setiap
kemungkinan penyesuaian dan kerja sama antara orang-orang. Lebih jauh lagi, wilayah geografis
yang didefinisikan bukanlah elemen penting bagi masyarakat, tidak seperti untuk komunitas.
B. Pengertian Komunitas
Etimologi komunitas kata dapat ditelusuri kembali ke kata Latin communitas , yang berarti
dibagi dalam semangat umum dan umum. Oleh karena itu, komunitas adalah sekelompok orang
yang tinggal di tempat yang sama atau memiliki karakteristik tertentu atau kesamaan yang sama.
Dengan demikian, tidak ada perbedaan yang jelas di antara mereka; mereka berbagi karakteristik
umum seperti agama, bahasa, kasta, usia, jenis kelamin, keluarga dan kekerabatan, profesi, dan
tempat tinggal. Oleh karena itu, homogenitas bertindak sebagai elemen inti dalam suatu
komunitas.
Oleh karena itu, sebuah kelompok sosial yang dikenal sebagai komunitas dibuat berdasarkan
karakteristik umum di antara anggota-anggota ini atau orang-orang dengan minat yang sama.
Akibatnya, bisa ada komunitas yang didasarkan pada kesamaan yang sama-sama mereka miliki
satu sama lain.
Lebih dari itu, satu karakteristik yang berbeda dari suatu komunitas adalah bahwa para anggota
pada dasarnya harus berada di tempat geografis yang sama untuk mendefinisikan diri mereka
sebagai sebuah komunitas di samping kepentingan-kepentingan serupa lainnya yang mereka
bagikan. Oleh karena itu, ada komunitas yang berbeda dalam satu unit sosial juga.
Sebagai contoh, dalam satu masyarakat ada komunitas yang berbeda seperti berdasarkan pada
profesi: komunitas nelayan, komunitas pertanian, komunitas bisnis, berdasarkan gender;
komunitas homoseksual, berdasarkan sistem kasta; komunitas kasta tinggi dan komunitas kasta
rendah, dll.
Oleh karena itu, anggota komunitas cenderung mendefinisikan karakteristik umum yang mereka
bagi satu sama lain sebagai render identitas tertentu kepada mereka. Dengan demikian, menjaga
mereka penting karena juga mempertahankan identitas mereka. Sebagai contoh, pertimbangkan
perbedaan pernikahan di antara beberapa komunitas: komunitas kasta yang tinggi tidak lebih
suka anggotanya memiliki hubungan perkawinan dengan seseorang dari kasta rendah karena
menghancurkan identitas mereka. Oleh karena itu, setiap upaya dalam suatu komunitas adalah
untuk menghindari perbedaan atau konflik di antara para anggotanya. Dengan demikian,
perbedaan dan konflik tidak bisa ada dalam komunitas.
C. Persamaan Antara Masyarakat dan Komunitas
Komunitas yang berbeda dari budaya dan wilayah yang sama secara kolektif membuat
masyarakat.
Individu adalah komponen dasar dari komunitas dan masyarakat.
D. Perbedaan Antara Masyarakat dan Komunitas
Definisi
Masyarakat: Masyarakat adalah sekelompok orang dengan wilayah dan budaya yang sama,
berinteraksi satu sama lain
Komunitas: Komunitas adalah sekelompok orang yang tinggal di tempat yang sama atau
memiliki karakteristik tertentu yang sama.
1. Anggota
Masyarakat: Anggota masyarakat beragam karena terdiri dari banyak komunitas yang berbeda.
Komunitas: Anggota dalam suatu komunitas selalu berbagi karakteristik umum di antara satu
sama lain.
2. Interaksi
Masyarakat: Interaksi di antara anggota adalah elemen inti dalam masyarakat karena menentukan
hubungan antara jaringan luas orang-orang.
Komunitas: Interaksi antar anggota dalam komunitas terjadi tanpa sadar karena orang-orang ini
berbagi banyak kesamaan.
3. Keragaman
Masyarakat: Ada keragaman yang tinggi di antara anggota masyarakat; karenanya, itu heterogen.
Komunitas: Ada keragaman minimum di antara mereka dalam suatu komunitas; karenanya, agak
homogen.
4. Ukuran
Masyarakat: Masyarakat lebih besar dari komunitas.
Komunitas: Komunitas lebih kecil dari masyarakat.
5. Lokalitas
Masyarakat: Dalam masyarakat, lokalitas tidak didefinisikan, dan itu bukan elemen penting
untuk membentuk masyarakat.
Komunitas: Dalam komunitas, lokalitas yang pasti menjadi faktor penting, dan memberikan
bentuk yang pasti kepada komunitas.