Interaksi sosial individu adalah petemuan antara seseorang dengan individu lainnya yang
bertujuan untuk memberi respons dan aksi untuk jadi teman dan saling bekerja sama jika
reaksinya positif.
Tetapi, jika reaksi tersebut negatif, akan muncul kemungkinan konflik atau pertentangan
natara individu ke individu lainnya.
Adapun syarat untuk melakukan interaksi sosial antar individu ke individu lainnya, yaitu:
1. Minimal dilakukan oleh dua orang yang mana harus menghasilkan respons antara dua
orang yang memiliki tujuan tertentu.
2. Terjalin komunikasi agar bisa saling bertukar informasi satu sama lain.
3. Memiliki tujuan tertentu yang dilatarbelakangi oleh keinginan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
4. Melalui pola sistem tertentu yang mana proses tersebut terjadi karena ketidaksengajaan,
pola yang direncanakan dan pola yang diatur dengan adat dan hukum.
Contoh Interaksi Sosial Antar Individu
Adapun beberapa contoh interaksi sosial antar individu yang dilakukan setiap harinya, yaitu:
1. Saat bertemu dan saling menyapa, bertanya dan menginfromasikan tentang yang
dibutuhkan.
2. Mengajak bermain bersama adik atau kakak.
3. Saat guru mengajari les atau pelajaran pada muridnya.
4. Jika ada seseorang yang menanyakan arah jalan pada seseorang yang ditemuinya.
5. Seseorang yang membutuhkan kebutuhan sehari-hari dan berbelanja di toko.
6. Saling sapa menyapa pada tetangga.
7. Berkomunikasi kepada teman dekat.
INTERAKSI SOSIAL INDIVIDU DENGAN KELOMPOK
Interaksi sosial seorang individu dengan suatu kelompok merupakan hubungan timbal balik
yang dipelihara oleh seseorang dengan suatu kelompok. Kelompok ini mencakup sejumlah
kecil, misalnya tiga orang atau kelompok yang lebih besar. Interaksi antara individu dengan
kelompok adalah hubungan yang berlangsung antara kelompok individu dan orang-orang
untuk mencapai tujuannya. Interaksi antara individu dengan kelompok bisa formal, termasuk
aturan, tetapi ada juga interaksi informal atau tidak terkendali, bebas.
Interaksi kelompok dengan kelompok disebut interaksi antar kelompok. Dengan kata lain,
interaksi antar kelompok adalah bentuk interaksi antara sekelompok manusia dengan
manusia lainnya. Dalam interaksi ini, kedua kelompok berupaya mencapai kesepakatan
bersama.
Ciri-ciri interaksi antar kelompok yang membedakannya dengan pola interaksi lain adalah
sebagai berikut:
Adanya tujuan bersama yang hendak dicapai.
Terdapat dua kelompok atau lebih.
Terjadi komunikasi antar dua kelompok.
Interaksi sosial dapat bersifat asosiatif dan disosiatif.
Contoh Interaksi Antar Kelompok
Mengutip buku Arif Cerdas untuk Sekolah Dasar Kelas 5 yang ditulis oleh Christina Umi
(2020), ada banyak contoh interaksi antar kelompok yang sering ditemui, di antaranya
sebagai berikut.
1. Contoh Interaksi Antar Kelompok di Sekolah
Pertandingan basket antar sekolah.
Kelompok yang melakukan presentasi di hadapan kelompok lain saat belajar di kelas.
Para siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni musik dan seni tari bekerja sama
untuk melaksanakan acara seni di sekolah.
Diskusi antar kelompok untuk menyelesaikan tugas sekolah.
Kelompok A bertanya kepada kelompok B saat sedang melakukan presentasi di depan kelas.
2. Contoh Interaksi Antar Kelompok di Lingkungan Masyarakat
Beberapa orang pekerja perkebunan melakukan kunjungan kerja ke perusahaan pengelolaan
hasil perkebunan.
Persatuan pemuda dari berbagai daerah bertemu untuk membahas acara kongres pemuda
nasional.
Anggota polisi yang saling bekerja sama mengatur lalu lintas pengendara motor dan mobil
saat mudik Lebaran.
Sekelompok karang taruna yang memberi informasi kepada para warga terkait penyuluhan.
Kerja sama antara polisi dan TNI dalam memberantas kejahatan.
KONTAK SOSIAL
Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan interaksi sosial dalam hidupnya. Interaksi
sosial adalah hubungan timbal balik berupa aksi saling memengaruhi antarindividu, individu
dengan kelompok, dan antarkelompok.
Dalam hubungan ini, individu atau kelompok dapat saling bekerjasama atau bahkan
berkonflik secara formal maupun informal, langsung maupun tidak langsung sebagai bentuk
interaksi.
Contoh nyata dari interaksi sosial adalah kerja sama tim sepak bola dalam sebuah
pertandingan, debat calon presiden, tawar-menawar antara pembeli dan penjual, dan lain
sebagainya.
Menurut Charles P. Loomis dalam e-Modul Sosiologi Kelas X: Interaksi Sosial yang diterbitkan
oleh Kemdikbud, interaksi sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Kontak sosial dapat diartikan sebagai hubungan antara dua pihak yang saling bereaksi dan
menjadi awal terjadinya interaksi sosial. Kontak sosial dapat terjadi melalui kontak fisik atau
kontak secara langsung dan kontak tidak langsung.
Contoh kotak sosial secara langsung adalah dua orang yang saling menyapa atau saling
tersenyum. Sementara itu, contoh kontak sosial tidak langsung adalah dua pihak yang
berinteraksi melalui perantara, seperti surat, telepon, atau media sosial.
KOMUNIKASI
Komunikasi adalah proses penyampaian dan penerimaan pesan berupa ide atau gagasan dari
satu pihak ke pihak lain sebagai upaya saling mempengaruhi. Dalam proses komunikasi,
pesan harus disampaikan menggunakan bahasa atau simbol yang saling dimengerti oleh
kedua pihak.
Agar dapat berlangsung dengan baik, komunikasi memerlukan beberapa komponen, seperti:
a. Pengirim atau komunikator sebagai pihak yang mengirim pesan kepada pihak lain,
b. Penerima atau komunikan sebagai pihak yang menerima pesan dari pengirim,
c. Pesan, merupakan ide atau gagasan yang ingin disampaikan,
d. Umpan balik (feedback), merupakan tanggapan dari penerima pesan terhadap pesan yang
disampaikan,
e. Media atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Media ini dapat berupa
tulisan, lisan, gambar, atau film.
Merupakan suatu usaha bersama antarindividu atau antarkelompok untuk mencapai tujuan
bersama. Dalam pelaksanaannya, kerja sama dapat bersifat membangun (konstruktif) dan
merusak (destruktif).
Contoh kerja sama yang membangun adalah kerja sama antarkaryawan sebuah perusahaan
untuk meningkatkan penjualan. Sementara itu, contoh kerja sama yang merusak adalah
tawuran antarpelajar.
Bargaining, yaitu perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau
lebih
Cooperation, yakni penerimaan unsur-unsur baru kepemimpinan dalam sebuah organisasi
untuk menghindari terjadinya kecurangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.
Coalition (koalisi), merupakan gabungan dua organisasi atau lebih yang memiliki tujuan yang
sama.
Joint venture, merupakan kerja sama dalam usaha proyek-proyek tertentu.
b. Akomodasi
Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan dari individu
atau kelompok yang saling bertentangan. Bentuk-bentuk akomodasi adalah:
Coersion, yaitu memaksakan kehendak pihak yang lebih kuat kepada pihak yang lebih lemah.
Kompromi, yaitu pihak-pihak yang terlibat perselisihan saling mengurangi tuntutan untuk
mencapai penyelesaian konflik.
Arbitrasi, merupakan tindakan mengundang pihak ketiga yang netral untuk mengambil
keputusan guna menyelesaikan konflik.
Mediasi, yaitu tindakan mengundang pihak ketiga yang netral untuk menyelesaikan konflik,
tetapi pihak ketiga tidak berwenang memberikan keputusan-keputusan penyelesaian.
Konsiliasi, merupakan tindakan mempertemukan keinginan dari pihak-pihak yang berselisih
demi tercapainya tujuan bersama.
Toleransi, yaitu keinginan untuk mengindari perselisihan.
Stalemate, terjadi ketika dua kelompok yang berselisih memiliki kekuatan yang seimbang.
Ajudikasi, yaitu penyelesaian masalah melalui jalur hukum/pengadilan.
c. Asimilasi
Secara sederhana, asimilasi adalah peleburan dua kebudayaan menjadi satu kebudayaan.
d. Akulturasi
Proses sosial yang melibatkan individu atau kelompok dalam mencapai keuntungan tanpa
adanya ancaman atau kekerasan.
b. Kontravensi
Merupakan proses sosial yang ditandai oleh adanya sikap dan perasaan tidak suka yang
disembunyikan. Bentuk proses sosial ini berada di antara persaingan dan konflik.
c. Pertikaian
Pertikaian adalah proses sosial ketika individu atau kelompok berusaha menentang pihak lain
dengan cara mengancam atau menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuannya.
d. Konflik
Konflik dapat didefinisikan sebagai proses sosial ketika individu atau kelompok berusaha
saling menyingkirkan satu sama lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak
berdaya.